Senin, 30 Januari 2012

Angin Kencang Robohkan 46 Rumah di Kayangan

Kayangan,(SK),-- Hujan lebat yang disertai angin kencang yang terjadi di Kecamatan Kayangan,Sabtu malam (28/01/2012) sekitar pukul 01,30 wita dini hari.

Akibat kejadian tersebut sedikitnya 46 buah rumah roboh. Sebagian besar rumah roboh ini akibat tertimpa pohon tumbang dan ada yang atapnya roboh akibat tiupan angin kencang.

Menurut Camat Kayangan Tresnahadi,S.Pt mengatakan bahwa 46 buah rumah yang roboh tersebut, tersebar di empat desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan. Dari hasil pemantauan Pemerintah Kecamatan dilapangan, keempat Desa yang warganya mengalami nasib yang sama pada malam kejadian, yang rumah mereka roboh dan tertimpa pohon, diantaranya Desa Dangiang 7 buah, Desa Gumantar 6 buah,Desa Salut 2 buah dan Desa Selengen 31 buah.

“Alhamdulillah untuk sementara tidak ada korban jiwa, ”katanya.
Tresnahadi juga mengaku pihaknya sudah bersurat ke Bupati Lombok Utara terkait adanya musibah tersebut.  Ditambahkan Tresnahadi, bahwa kejadian yang merobohkan 46 buah rumah akibat tiupan angin kencang disertai hujan lebat sabtu malam tersebut, mendapat tanggapan serius dari Pemda KLU. Buktinya, Sekda, Kepala BPBD, Dinas Sosial KLU,Camat Kayangan, didampingi Kepala Desa Selengen Kardip, pada Minggu sore (29/01/2012) turun melihat langsung ke lokasi kejadian.

Pada kesempatan itu, Sekda H.Suardi,SH.MH selaku Ketua Penanggulangan Bencana Kabupaten Lombok Utara memberikan bantuan secara simbolis untuk warga yang terkena musibah tersebut. Pemberian bantuan secara simbolis ini diserahkan Sekda kepada Kadus Sambik Jengkel Timur Mahrip.

Adapun paket bantuan tersebut,menurut Tresnahadi berisi beras,sarden,minyak goreng, mie, garam dan lain-lain.Disamping itu, untuk sementara warga yang terkena musibah di ungsikan ke tenda-tenda darurat di halaman mesjid Sambik Jengkel Timur Desa Selengen Kecamatan Kayangan.

“Ini yang kita laporkan tentang kerusakan rumah, belum termasuk pohon-pohon yang tumbang,”katanya.

Sementara itu Kepala Dusun Tangga Luji mengatakan, jumlah warganya yang tertimpa musibah akibat terjangan angin keras yang melanda daerah tersebut ada delapan rumah yang rusak total. Sedangkan yang lainnya ada yang rusak berat dan ada yang rusak ringan.

Menurut Luji, rumah yang roboh akibat terjangan angin kencang yang terjadi sabtu malam lalu, adalah rumah yang semi permanen. “Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” katanya.(Eko).

Minggu, 29 Januari 2012

Angin Kencang Melanda,Tumbangkan Pohon Sembilan Titik

Kayangan,(SK),-- Hujan semalam yang mengguyur daerah Kayangan dan sekitarnya yang disertai angin ribut, membuat beberapa pohon tumbang.
Akibat tumbangnya beberapa pohon yang berdiri tegak dipinggir jalan raya Kayangan-Sesait tersebut, transportasi jalan menjadi terhambat. Setidaknya ada Sembilan titik disepanjang jalan lokasi tumbangnya pohon akibat terjangan angin semalam.

Menurut penuturan A.Iswandi (54) warga Dusun Santong Mulia Desa Sesait, menceritakan bahwa, ketika hujan lebat disertai angin ribut melanda daerah Kayangan dan sekitarnya pada malam Minggu,(29/01/2012) pukul 01,17 wita dini hari, mengakibatkan beberapa pohon tumbang di pinggir jalan raya depan rumahnya. Untung saja, katanya tidak ada korban.

Diakuinya, pada malam terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang itu, dirinya sedang mempersiapkan kandang kolektifnya yang menurut rencana akan di kukuhkan dan di resmikan Camat Kayangan Senin tanggal 31 Januari 2012. Akibatnya atap terop yang dibuatnya dengan menggunakan terpal tersebut nyaris beberapa kali diterbangkan angin. 

“Begitu pula dengan beberapa rumah penduduk diwilayah tersebut, atap rumah mereka ada juga yang roboh, namun tidak ada korban jiwa,”katanya.

Hal senada juga di ceritakan oleh Mardawadi (20) dan Alwan (18) warga Empak Mayong Desa Kayangan.Mereka mengaku, sekitar pukul 03,00 wita dini hari, ketika terjadinya hujan lebat disertai angin ribut melanda wilayah tersebut, membuat beberapa pohon depan rumahnya tumbang dan ada juga yang menimpa rumah penduduk, namun tidak ada korban jiwa.

Dari pantauan wartawan media ini, sepanjang jalan raya Kayangan-Sesait setidaknya ada Sembilan titik lokasi terjadinya pohon tumbang. Tujuh titik terjadi di sepanjang jalan raya Dusun Empak Mayong, satu titik di Dusun Bagek Kembar Desa Kayangan dan satu titik di Dusun Santong Mulia Desa Sesait.
“Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang kembali,”harap A.Iswandi.(Eko).

MA Nurul Islam Kayangan, Terima Mahasiswa PPL UNW Mataram

Kayangan,(SK),-- Salah satu implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan PPL.

Mahasiswa PPL UNW Mataram yang ditempatkan di MA Nurul Islam Kayangan ini dari Fakultas FKIP berjumlah 10 orang dari dua jurusan yaitu 6 orang jurusan Pendidikan Ekonomi dan 4 orang jurusan Pendidikan Agama Islam.

Menurut Dosen Pembimbing Saharudin,SE mengatakan bahwa Mahasiswa PPL UNW Mataram yang ditempatkan di MA Nurul Islam Kayangan ini, sebelumnya telah melakukan pembekalan selama lima hari, mulai tanggal 24 hingga 28 Januari 2012 lalu.

Dikatakan Saharudin,SE penempatan Mahasiswa PPL di Madrasah Aliyah Nurul Islam ini hingga 24 Maret 2012 mendatang.

“Mohon bimbingan dan petunjuk serta arahan dari pihak Lembaga kepada Mahasiswa kami ini, dalam kapasitas melaksanakan tugas mereka selaku Mahasiswa PPL,”pintanya.

Sementara itu,Kepala Madrasah Aliyah Nurul Islam Kayangan Murdiyanto,SE dalam penerimaannya mengharapkan agar pelaksanaan PPL di sekolahnya bisa berjalan dengan baik terutama sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang telah ditetapkan dari Perguruan Tinggi.

“Kita tidak ingin pelaksanaan PPL ini dilaksanakan seremonial belaka, tetapi implementasikanlah ilmu yang pernah di dapatkan di bangku kuliyah,”ingatnya.

Ditempat yang sama Ketua Komite MA Nurul Islam Kayangan Nurta,S.PdI mengharapkan kepada masing-masing Mahasiswa PPL agar mempersiapkan segala sesuatunya termasuk perangkat pembelajaran pendukung sebelum memulai praktek mengajar.

Diantara perangkat pendukung pembelajaran menurut Nurta,S.PdI yang juga alumni UNW Mataram ini menyebutkan seperti silabus, kalender pendidikan,analisis, jadual dan RPP. Dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti itu, menurutnya maka mudah untuk mengalokasikan waktunya.

Waka Humas Najamudin,S.Pd juga berharap yang sama. Ia berjanji walau tidak menjadi guru pamong, dirinya siap memberikan bantuan bimbingan jika diperlukan.

Demikian juga dari pihak Yayasan Nadir Sauban, berharap agar pelaksanaan kegiatan Mahasiswa PPL di Madrasah ini berjalan dengan baik, laksanakan praktek mengajar ini sesuai dengan petunjuk yang ada.

“Kami yakin kepada masing-masing Mahasiswa PPL sudah dibekali ilmu tentang praktek mengajar dari pihak Perguruan Tinggi, tinggal sekarang bagaimana mempraktekkannya saja, ”katanya.(Eko).

Implementasi Program Dari Hulu ke Hilir, Terus di Galakkan

Kayangan,(SK),-- Gerakan penanaman satu miliar pohon, sebagaimana telah di canangkan Presiden Republik Indonesia akhir November 2011 lalu, terus digalakkan.

Dengan menanam 729 pohon dari 8 jenis di tanah pekuburan umum Dusun Empak Mayong,Desa Kayangan Kecamatan Kayangan, maka program dari hulu ke hilir H.Abidin Mustakim yang selama ini dirintisnya sejak tahun 1978 silam, kini semakin mendekati puncak keberhasilan.

Buktinya, hampir seluruh kawasan lahan kosong yang tersebar disebagian wilayah KLU di hijaukan. Terutama di daerah Kayangan yang hampir tuntas.

H.Abidin Mustakim melalui programnya dari Hulu ke Hilir yang sering di dengungkannya diberbagai tempat tersebut, semakin di minati oleh masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.

Akhir Januari 2012 ini,dengan bekerja sama dengan Pemerintah Dusun Empak Mayong Desa Kayangan dan Ponpes Nurul Islam, H.Abidin Mustakim menyumbangkan 729 bibit pohon yang siap tanam di tanah pekuburan umum dusun setempat.

Penghijauan yang dilaksanakan kali ini, Sabtu (29-01-2012), selain dihadiri langsung Pimpinan Ponpes Nurul Islam Ust.Muh. Turmuzi,SH, M.MPd, Pengurus Yayasan,Kadus Empak Mayong,Perintis Wanatani Kayangan, Mahasiswa PPL UNW Mataram, dewan guru, Komite, juga dikerahkan seluruh siswa-siswi, tenaga kependidikan dan masyarakat setempat.

Menurut H.Abidin Mustakim bahwa maksud diadakannya penghijauan ini karena hutan semakin hancur akibat pembangunan kota yang semakin meningkat,illegal loging semakin banyak. Disamping itu untuk melestarikan kehidupan kehayati (keaneka ragaman kehidupan) dikawasan tersebut.

“Inilah salah satu tujuan dari penghijauan yang kita lakukan saat ini, untuk pendukung program dari hulu ke hilir,”jelas H.Abidin semangat.

H.Abidin Mustakim berharap kepada Pemda KLU, terutama Pemerintah Kecamatan,Desa dan Dusun setempat, supaya memelihara tanaman yang sudah ditanam tersebut. Ini penting artinya setelah menanam harus di rawat,dipelihara dan dilestarikan.

Pelaksanaan penghijauan kali ini, secara kebetulan ditempat yang lain yaitu di Desa Sesait dan Desa Pendua, juga dilaksanakan penghijauan disepanjang jalan Sesait-Pendua. Pada pelaksanaan penghijauan ditempat tersebut, disamping melibatkan seluruh masyarakat kedua desa, juga hadir Tim II dari Pemerintah Kecamatan Kayangan dibawah pimpinan Sekcam R.Kertamono.

“Ini merupakan program penghijauan tahap berikutnya, setelah penghijauan tahap awal sukses yang dipusatkan dilapangan umum Kecamatan Kayangan awal januari lalu, ”katanya.

“Mudah-mudahan program penghijauan yang kita laksanakan ini bisa berlanjut dimasa mendatang,”harapnya.(Eko).

Jelang Pencanangan Bulan Maulid sebagai Bulan MTQ,Pengurus LPTQ KLU Gelar Sosialisasi

Kayangan,(SK),-- Pencanangan Bulan Maulid Sebagai Bulan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara, sudah diambang pintu.
Pasalnya, tanggal 5 Februari 2012 mendatang adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh pengurus LPTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara.Karena hari itu merupakan hari yang mungkin menjadi sejarah bangkitnya syiar Islam dalam bidang dakwah lewat bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Di hari itu pula, saat dimulainya Pencanangan bulan Maulid sebagai bulan MTQ, maka disetiap perayaan Maulid Nabi Muhammad saw, dalam rangkaian kegiatannya dilaksanakan Musabaqah Tilawatil Qur’an di seluruh negeri KLU. Hal ini dimaksudkan untuk mencari bibit-bibit Qori’ dan Qori’ah berprestasi.

Camat Kayangan dalam sambutannya pada acara sosialisasi pra pencanangan bulan Maulid sebagai bulan MTQ tersebut mengatakan bahwa, kegiatan dimaksud adalah sebagai sarana mencari bibit-bibit Qori’ dan Qori’ah berprestasi mulai dari tingkat Dusun dan Desa.

“Kami merasa kekurangan kader disetiap MTQ ditingkat Kabupaten dan walaupun demikian, dengan mengandalkan SDM sendiri, kami bisa memperoleh peringkat 4 dari 5 Kecamatan yang ada di KLU pada MTQ tahun 2011 lalu, dan inilah yang membuat kami bangga,”katanya.

Dalam sosialisasi ini, disamping Asisiten I, Kabag Kesra, juga hadir pengurus LPTQ KLU, Muspika, Kepala SKPD,Kepala Desa,pengurus PTQ desa, Mahasiswa KKN Unram dan undangan lainnya.

Asisten I Simparudin,SH dalam penyampaian sosialisasi bulan Maulid sebagai bulan MTQ mengatakan bahwa, pelaksanaan sosialisasi di wilayah Kecamatan Kayangan ini merupakan hari yang ke empat, setelah Pemenang,Tanjung dan Gangga dan akan berakhir di Kecamatan Bayan.

Dari seluruh Kecamatan yang sudah dikunjungi, rata-rata masyarakat menyambut baik, karena kegiatan ini menurut Asisten I adalah merupakan kegiatan untuk pondasi ummat.

“Semua Kepala Desa mendukung tentang akan di canangkannya kegiatan bulan Maulid sebagai bulan MTQ di daerah KLU yang relative masih muda ini, dan inilah yang membuat kita optimis, sehingga kegiatan ini bisa berkelanjutan,”katanya.

“Siapapun yang duduk dibagian ini, kita harapkan kegiatan yang kita canangkan nantinya ini, bisa berkelanjutan. Karena amanah yang diberikan kepada kita ini tidak ada yang abadi, itulah sebabnya kita harus bersyukur dengannya,”papar Asisten yang pernah jadi Camat Gangga ini.

Untuk pencanangan bulan Maulid sebagai bulan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara akan dilaksanakan tanggal 5 Februari 2012 di Gondang Kecamatan Gangga KLU.

Usai pencangan ini akan dilaksanakan MTQ ditingkat desa di seluruh desa yang ada di KLU.Setiap Maulid biasanya diadakan berbagai kegiatan lomba.Kegiatan tersebut harus dikemas sedemikian rupa agar pelaksanaannya lebih bagus.

Bulan Maulid yang muatannya penuh dengan berbagai kegiatan lomba, baik ditingkat dusun maupun ditingkat desa, perlu di arahkan apa yang menjadi program LPTQ, karena program ini merupakan program yang berkelanjutan.

Sementara Kabag Kesra Setda KLU Drs Jamiludin menambahkan, Insya Allah katanya, kita tidak akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya, karena sudah biasa melakukannya.

Melalui MTQ yang dilaksanakan dalam bulan Maulid, yang pelaksanaannya secara berjenjang mulai dari tingkat desa ini adalah dalam rangka menjaring bibit-bibit Qori’ dan Qori’ah berpotensi di desa.

“Momen ini sangat tepat untuk dilakukan MTQ karena bisa menjaring Qori’ dan Qori’ah berprestasi, yang selama ini terpendam dan terlepas dari pantauan kita yang bermunculan,”kata Jamiludin.

Sosialisasi bulan Maulid sebagai bulan MTQ ini, juga dimaksudkan dalam rangka mendorong PTQ-PTQ ditingkat desa untuk menyiapkan diri. Sehingga akan lebih banyak dan merata bisa termotifasi terjaring dan melakukan kegiatan MTQ terutama di bidang tilawah.

Keberadaan LPTQ dan PTQ ini adalah merupakan pondasi dasar untuk menggali SDM. Untuk mendukung keberadaan PTQ ini bisa termotifasi, maka dalam pengorganisasiannya perlu melibatkan masyarakat setempat.

MTQ yang akan dilaksankan ini juga adalah untuk menghidupkan kembali Gerakan Maghrib Mengaji yang pernah di canangkan pemerintah Provinsi NTB beberapa tahun lalu.

“Ini, kalau kita tidak hidupkan kembali, kemana kita harus mengadu untuk menanamkan nilai-nilai dasar keagamaan kepada anak cucu kita,”kata Jamiludin dengan mimic serius.

“Untuk itu mari kita jadikan bulan Maulid ini sebagai bulan MTQ dan hidupkan kembali Gerakan Maghrib Mengaji, ”ajaknya.

Sementara Pengurus LPTQ Kabupaten Lombok Utara Ust.Humaidi Hamid mengatakan bahwa kegiatan ini tidak bertujuan untuk menghapuskan beberapa kegiatan yang ada di acara Maulid. Tetapi dengan acara Maulid yang sering dilakukan masyarakat, kita tambahkan acaranya dengan MTQ dengan cabang tilawah,syahril,fahmil dan lain sebagainya, tegantung potensi yang ada diwilayah tersebut.

“Tidak mesti semuanya ini dipaksakan untuk dilaksanakan. Penyelenggaranya tidak mesti semua desa persis sama, bisa saja disetiap desa sudah melaksanakan beberapa cabang dan mungkin saja cabang yang lain juga ada di desa yang lainnya.Jika semua desa melaksanakan semua cabang itu juga lebih bagus, tapi jangan sampai ada beban, dan cara penyelenggaraannya harus di sederhanakan, ”katanya.

“Dengan adanya seleksi seperti ini, maka akan terdorong semangat mereka (calon peserta) untuk belajar, ”ujarnya.(Eko)
 

Manfaatkan Waktu Untuk Bersyukur dan Ridha Terhadap Pahitnya Qadha’

Kayangan,(SK),-- Bersyukur pada saat makmur adalah kehidupan yang lapang dan aman dalam negerinya.
Demikian yang dikatakan Wakil Bupati KLU H.Najmul Akhyar,SH.M.MH, ketika sebagai narasumber dalam pelaksanaan Imtaq tingkat Kecamatan Kayangan, yang berlangsung di Mesjid Nurul Haqqul Yaqin Dusun Lengkukun Desa Kayangan,Jum’at (28-01-2012).

Dalam taushiyahnya dihadapan seluruh pimpinan SKPD, Pengawas TK/SD,Kepala Desa, Sekdes,Penghulu Desa,BPD,LPM, Tomas/Toga, para Kepala Dusun, Kepala Sekolah SMA/MA, SMP/MTs, SD/MI, Mahasiswa KKN Unram dan undangan lainnya, H.Najmul Akhyar menyatakan bahwa cara bersyukur yang sangat dianjurkan agama adalah bersyukur dengan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Wabup juga merinci tentang cara bersyukur diantaranya adalah dengan cara taat kepada Allah Swt dan Rasul-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

“Bersyukur dengan hati, ketika orang tertimpa musibah, maka kita harus sabar dalam musibah.Sabar disini artinya bertahan dalam memikul ujian, menahan diri dari ketidak relaan dengan hati atau lisan atau anggota badan,”terangnya.

“Sabar dilakukan pada saat musibah,sabar terbaik dan tertinggi adalah pada saat musibah tersebut turun pertama kali,inilah tanda sabar hakiki,”lanjutnya.

Dibagian akhir taushiyahnya,Wabup Najmul Akhyar menerangkan tantang Ridha lebih tinggi daripada sabar.Pahitnya Qadha’adalah apa yang tidak seiring dengan tabi’at manusia.

“Apabila Allah menetapkan sebuah keputusan yang tidak seiring dengna tabiat manusia dan dia merasa sakit karenanya,maka itulah Qadha’ yang pahit,jadi kita harus rela terhadap pahitnya Qadha,”tegasnya.

Oleh karena itu, orang yang tertimpa musibah mempunyai empat derajat dalam menghadapinya, yaitu murka,sabar,ridha dan syukur.Yang pertama, murka hukumnya haram, bahkan ia termasuk dosa besar,seperti menampar pipi, merobek baju dan lain-lain yang menunjukkan kemurkaan.Yang kedua, sabar, ini wajib dengan menahan diri, hati, lisan dan perbuatan dari kemurkaan. Kemudian yang ketiga,ridha, bedanya dengan sabar adalah bahwa orang yang sabar merasakan kegetiran,tetapi ridha,tidak murka,hanya saja itu adalah sesuatu yang sulit dan pahit dalam dirinya.

Keempat,syukur,yaitu mengucapkan Alhamdulillah dengan lisan dan tindakan, dia melihat bahwa musibah adalah nikmat.Musibah merupakan nikmat, ketika manusia mengetahui bahwa musibah adalah pelebur dosa dan hukuman atas dosa di dunia adalah lebih ringan daripada ditundanya di akhirat, maka musibah tersebut menjadi nikmat baginya yang patut disyukuri.

“Kalau kita tidak pandai bersyukur, ini adalah merupakan penyakit bagi diri kita, yang perlu dihindari,”ingatnya.

“Jadilah orang yang pandai bersyukur, untuk itu, saya berharap dari pertemuan yang singkat ini, semoga Allah Swt memberikan manfaat yang mengandung kebenaran,”tambahnya.

Wabup Najmul berpesan kepada seluruh pemegang amanat yang ada didaerah Kayangan ini, siapapun orangnya, untuk pandai bersyukur dan bertanggung jawab kepada amanat yang diberikan allah Swt.

Pada kesempatan itu, Camat Kayangan dalam pengantarnya berharap agar kegiatan Imtaq yang dilaksanakan rutin setiap hari jumat ini, agar didukung sepenuhnya oleh seluruh PNS yang ada di daerah ini.
“Mari kita sama-sama dukung kegiatan ini, demi lancar dan suksesnya pelaksanaan kegiatan Imtaq didaerah ini, ”ajaknya.

Imtaq tingkat Kecamatan yang diperuntukkan bagi kalangan PNS yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2011 lalu tersebut, disambut baik oleh seluruh elemen, terutama para PNS yang ada didaerah ini. Karena manfaatnya sangat berpengaruh terhadap tetap terjalinnya sambungan tali silaturrahmi antar berbagai kalangan.

Tresnahadi juga mengingatkan kepada seluruh pemegang amanat yang hadir pada kesempatan tersebut untuk memberikan dukungan dan partisipasinya demi sukses dan lancarnya program Imtaq maupun program penghijauan, yang menjadi agenda penting pemerintah daerah untuk diwujudkan.(Eko).
 

Akhirnya SPAM Resmi di Kelola PDAM

Kayangan,(SK),-- Status PDAM KLU hingga kini masih menggantung ke PDAM Menang Mataram. Hal ini berdasarkan Perda Lobar No.6 tahun 1980 jo Perda Lobar No.1 tahun 1988.

Hal tersebut dikatakan Kabag Ekonomi Ir Melta dalam pertemuan yang berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan,Kamis (26/01/2012).

Dalam pertemuan yang bertajuk sosialisasi PDAM tersebut, disamping dihadiri Ibu Asisten II Setda KLU Hj.Marniati,SH.MM,Kabag Ekonomi Ir Melta, Dirut PDAM Menang Mataram, Kepala Cabang PDAM Tanjung, Camat Kayangan, hadir pula Kepala Desa, LPM, BPD, Bumdes dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Ibu Asisten II yang mewakili Bupati KLU berharap kepada pihak PDAM agar pengelolaan SPAM yang ada di Kayangan ini lebih diberdayakan demi kepentingan masyarakat. 

Pertemuan yang menghadirkan Dirut PDAM Menang Mataram dalam sosialisasi ini sangat penting artinya bagi harapan masyarakat Kayangan untuk mendapatkan pelayanan air bersih yang nantinya akan dikelola oleh PDAM.

Menyikapi hal yang sangat sensitive ini, Bupati KLU minta bantuan para ahli untuk menangani masalah yang menjadi hajatan orang banyak ini.Terkait dengan hal tersebut, Bupati juga sudah koordinasi dengan dinas terkait, yang dalam hal ini PDAM Menang Mataram, bagaimana menangani penyaluran SPAM yang sudah ada tersebut, bagi kepentingan masyarakat di empat desa (Sesait,Dangiang, Kayangan dan Santong) yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan.

Camat Kayangan Tresnahadi,S.Pt dalam pengantarnya mengatakan bahwa SPAM yang sudah diserahkan pihak Dinas PU Provinsi ke Pemerintah Kecamatan ini, nantinya akan di kelola PDAM.

Tresnahadi juga berharap secara umum bahwa kebutuhan akan air bersih di Desa Kayangan,Dangiang,Santong dan Sesait, agar kedepan supaya di kelola oleh PDAM. “Jumlah penduduk yang siap menjadi pelanggan PDAM berjumlah 2.434 KK,”tegas Tresnahadi.

Menurutnya bahwa salah satu desa yang tidak memiliki sumber air diwilayah ini adalah Desa Dangiang. Selama ini, kebutuhan akan air bagi kepentingan hajat masyarakat desa tersebut, mereka ambil dari air irigasi yang belum tentu bersih dan sehat untuk di konsumsi. Untuk itu, masyarakat Desa Dangiang sangat berharap kepada PDAM agar pengelolaan SPAM yang memakan biaya kurang lebih 8 milyar ini segera realisasi.

Kepala Cabang PDAM Tanjung dalam sambutannya menyatakan, memang PDAM pada dasarnya tidak serta merta menerima begitu saja sarana dan prasarana (SPAM) yang ada di Kayangan ini. “Namun karena ini adalah kemauan pemerintah, mau tidak mau harus diterima,”katanya.

“Ini berdasarkan amanat Bupati/Wakil Bupati KLU bahwa PDAM siap menerima SPAM yang ada di Kayangan ini,”jelasnya.

Kebiasaan masyarakat kita Dayan Gunung ini selalu menginginkan gratis saja.Karena menurut mereka bahwa membayar itu tidak gampang. “Beruntung kita hidup di KLU ini, kebutuhan akan air melimpah, karena SDA-nya cukup menjanjikan,”katanya.

“Kalau nanti sudah di kelola PDAM, insya Allah, kebutuhan masyarakat akan air bersih tentu akan lebih terjamin,”tambahnya.

Sementara Dirut teknis PDAM Menang Mataram dalam kesempatan itu mengaku sudah mengadakan survey lapangan beberapa waktu lalu, terkait keberadaan instalasi pengelolaan transmisi yang ada di Santong yang dibiayai oleh APBN. Hanya saja diakuinya, sarana teknis dilapangan, tentang bagaimana distribusinya sudah dilihatnya, namun sambungan ke rumah-rumah penduduk belum di lihatnya.”Ini ada tindak lanjutnya,”katanya.

Menurut Dirut Teknis PDAM Menang Mataram ini, bahwa biaya sambungan bagi pelanggan baru sudah ditentukan secara baku 1.200.000 rupiah, namun dalam prakteknya bisa di angsur (dicicil).Dirut juga minta agar ada catatan khusus bagi desa-desa yang masyarakatnya sudah memiliki stopkran, sehingga nantinya bisa diperhitungkan oleh pihak PDAM pada saatnya nanti.

Dalam diskusi yang di pandu langsung Camat Kayangan tersebut, banyak hal yang menjadi perhatian PDAM nantinya ketika sudah beroperasi diwilayah ini.Misalnya ada beberapa pertanyaan yang muncul dari para peserta sosialisasi diantaranya masalah besarnya tarif untuk tahap awal, jangan disamakan dengan tarif yang ada di kota yang sudah lama beropersai.

Disamping itu para peserta juga pada prinsipnya sangat setuju pengelolaan SPAM di Kayangan ini dikelola PDAM. Namun masyarakat juga berharap dan menginginkan untuk pemasangan baru biayanya agar bisa dicicil.

“Masalah ini bisa dicicil, ditempat lain juga pernah diberlakukan,”kata Dirut PDAM menjawab keinginan para peserta. “Mudah-mudahan masyarakat Kayangan banyak mengerti dengan PDAM. Misi kita hadir di Kayangan ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan memberikan pelayanan yang terbaik,”tutupnya. (Eko).
 

Sabtu, 28 Januari 2012

EXSOTIS DI PUNCAK NIPAH

Pemenang,(SK),--Kecamatan pemenang memang luar biasa dengan kindahan alam yang dimiliki sehingga sering kali para wisatawan berkunjung ke daerah pemenang, seleun menyediakan akomodasi yang cukup lengkap, pemenang juga memiliki keindahan alam yang tidak kalah dengan obyek wisata di daerah lain,


Sebagai gerbang Kabupaten Lombok Utara pemenang menyajikan suatu suguhan kepada setiap pengunjung, dua jalu menuju Kabupaten Lombok Utara yakni  jalur pusuk yang memiliki obyek wisata hutan lindung dimana anda dapat melihat sebagian dari kecamatan pemenang sepanjang perjalanan, jalur selanjutnya yakni jalur MALIMBU, malimbu merupakan daerah yang sering di jadikan tempat persinggahan oleh para pengunjung, selain malimbu, puncak nipah merupakan lokasi yang sangat ramai dimana pemandangan yang di suguhkan sangat lah menakjubkan, di tambah area parkir yang luas sehingga memungkinkan untu bus-bus besar  parkir,

Puncak nipah biasanya di ramai di kunjungi saat sore hari dimana pengunjung dapat memberimakan kepada monyet-monyet liar, tidak jarang obyek wisata ini di jadikan tempat berfose yang sangat exsotis, biasanya para pengunjung mengabadikan gambar mereka dengan berfose di pagar pembatas dengan latar pemandangan laut dan tebing yang indah di sisilain pengunjung sering berfose dengan latar kumpulan tiga pulau yakni Gili Trawangan,Gili Meno dan Gili Trawangan yang sangat jelas terlihat dari puncak nipah ini. pengunjung tidak perlu khawatir untuk konsumsi karena pengunjung dapat membeli snack atau makanan ringan seperti jagung bakar.Selain itu warung kecil tersebut menyediakan kopi dan kelapa muda yang sementara menunggu matahari matahari tengelam dari upuk barat, silhkan berkunjung ke daerah kami.(Km)

Mahasiswa KKN Unram Periode I 2011/2012 di Terima Resmi Camat Kayangan

Kayangan,(SK),--- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) Periode I Tahun 2011/2012, secara resmi diterima Camat Kayangan,Rabu (25/01/2012).

Menurut Dosen Pembimbing yang mewakili pihak Universitas Mataram Dr.Ir.I Gusti Made Arya Parwata,MPP yang didampingi Drs Nur Ahmadi,M.Hum mengatakan bahwa, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) Periode I Tahun 2011/2012 ini, akan dilaksanakan mulai tanggal 25 Jauari hingga 6 Maret 2012 mendatang.

Dikatakan Made Arya Parwata, jumlah mahasiswa yang akan ber-KKN pada periode Pertama tahun 2011/2012 ini sebanyak 1.200 orang peserta, yang tersebar di empat Kabupaten yang ada di Pulau Lombok (Lobar,Loteng,Lotim dan KLU).

“Apa dan bagaimana program KKN di desa nantinya, mungkin kita tidak perlu sampaikan,kita sudah paham tentang itu, karena setiap tahun selalu disampaikan terkait dengan program KKN,”katanya.

Made Arya juga mohon kepada pihak Pemerintah Kecamatan dan Desa agar memberikan kesempatan belajar kepada para Mahasiswa untuk menerapkan ilmunya yang pernah didapatkan di perguruan tinggi.
“Mohon jangan sungkan-sungkan,kalau mereka salah dalam bertindak, agar diberikan petunjuk dan bimbingan seperlunya,”harap Made Arya.

Untuk wilayah Kayangan, jumlah personil Mahasiswa yang ditempatkan adalah 75 orang dengan komposisi, 33 perempuan dan 42 laki-laki dari enam Fakultas (Hukum, Pertanian, Teknik,Mipa,Ekonomi,FKIP), dan ditempatkan di tujuh buah desa dari delapan desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan.

“Desa yang tidak kebagian jatah penempatan Mahasiswa KKN Unram untuk periode pertama tahun ini hanya desa Selengen.ini karena alasan keamanan,”kata Made Arya lagi.

Salah seorang anggota Mahasiswa KKN Dedi Sumantri (F.Hukum), mengaku bahwa dirinya beserta temannya yang lain, sebenarnya lokasi penempatan kelompoknya di desa Selengen, tetapi pihak Desa Selengen tidak berani menerima, dengan alasan keamanan.“Jadi kami dipindah ke Desa Salut.Sementara Desa Selengen untuk periode ini kosong,”katanya.

Camat Kayangan yang diwakili Sekcam R.Kertamono dalam penerimaannya mengaku sangat senang menerima kedatangan Mahasiswa Unram untuk ber-KKN diwilayah ini.

Menurut Sekcam yang berpenampilan biasa ini bahwa dengan kedatangan Mahasiswa ini akan menambah suasana baru bagi daerah ini, terutama di masing-masing desa yang menjadi lokasi ketempatan.

“Di Desa itu nanti adik-adik Mahasiswa dapat belajar banyak di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, terutama masyarakat local yang masih kuat dengan tradisi adatnya,”ingatnya.

R.Kertamono pada kesempatan itu juga menyampaikan hal-hal penting yang menjadi program prioritas Pemerintah Kecamatan Kayangan yang sedang digalakkan, untuk bisa dipadukan dalam program Mahasiswa ketika nanti akan menyusun programnya di masing-masing desa.

Diantara program Pemerintah Kecamatan Kayangan yang sedang digalakkan diantaranya adalah program Imtaq yang dilaksanakan setiap hari Jum’at dan program penghijauan yang dilaksanakan setiap hari Sabtu di masing-masing desa.

“Kami minta kepada seluruh Mahasiswa KKN untuk mengikuti Imtaq yang akan dilaksanakan setiap hari Jum’at di Mesjid Nurul Haq Lengkukun dan melaksanakan penghijauan di masing-masing desa sesuai jadual yang ada di desa,”pinta Sekcam yang asal Bayan ini.

“Jika ada hal-hal yang penting untuk dikoordinasikan dengan pihak Pemerintah Kecamatan, jangan sungkan-sungkan, silahkan datang ke Kecamatan untuk konsultasi,”ingatnya.(Eko).

Pemberdayaan UKM Sebagai Basis Perekonomian Daerah

Oleh: Agus Engkang
Sesait,(SK),--Sejak krisis melanda indonesia pada tahun 1997 kondisi kehidupan bangsa kita mengalami keterpurukan yang sangat memperihatinkan di hampir semua bidang termasuk bidang ekonomi.

Krisis tersebut telah berubah ( konversi) menjadi krisis multidimensi yang berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat kita. contoh nyata dari krisis dimensional tersebut dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti mengikisnya kehidupan sektor sosial, politik, budaya, dan sektor hukum serta kehidupan humanis lainnya. di satu sisi, belum ada usaha serius yang dilakukan pemerintah dan para elit politik kita lainnya yang bisa dipercaya untuk memperbaiki keadaan perekonomian bangsa menjadi lebih baik.

Parahnya, bangsa kita terindikasi telah tergadai kepada pihak luar.buktinya, penanaman modal asing telah segenap memiliki komponen aset bumi pertiwi nusantara hampir mendekati angka 96%.

Contoh: Batas kepemilikan Modal Asing di sector Energi Dan Sumber daya Mineral, pihak asing di perbolehkan memiliki 95% dalam bidang usaha : pembangkit tenaga Listrik; 95% jasa Pengeboran Minyak dan Gas Bumi di lepas pantai Indonesia bagian timur; 95% Transmisi tenaga Listrik; 95% Distribusi Tenaga Listrik; 95% Pembangit Listrik Tenaga Nuklir; 95% jasa pengeboran Minyak dan Gas Bumi di Darat; 95% Pengembangan Tenaga peralatan penyediaan tenaga Listrik; dan belum lagi di sector Pekerjaan umum, pertanian, dan tidak kalah pentingnya adalah disektor pendidikan diperbolehkannya kepemilikan asing menguasai sampai 49%. (sumber; pepres No. 77/2007- Dalam Buku Agenda Mendesak Bangsa Selamatkan Indonesia, Mohammad Amien Rais, 2008, PPSK Press, Jogjakarta).

Marjinalisasi Usaha kecil Menengah (UKM) adalah sebuah kenyataan tak etis yang kerapkali dijumpai di tengah-tengah kehidupan rakyat kita sehari-hari. Suatu kenyataan pahit yang selalu mengebiri dan menyelimuti kondisi perekonomian rakyat kecil dari era orde lama hingga era reformasi ini. Situasi tersebut merupakan indikator nyata parodi perekonomian bangsa kita yang kian tak menentu dan masih berkubang dalam lumpur “keterpurukan” apalagi setelah terjadinya krisis keuangan global saat ini.

Keterbatasan dana yang terjadi pada para pelaku usaha kecil menengah seringkali membuat usaha mereka cenderung stasioner dan stagnan (mandeg/tetap). Betapa tidak, sebab saat ini persaingan dunia usaha terlihat semakin ketat menuntut para pelaku UKM lebih giat berusaha dan bekerja keras, namun sayang hal itu tidak dibarengi oleh keberpihakan peperintah dalam pemberdayaan dan pengembangannya.

Padahal, para UKM tersebut membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah sebagai pengatur (regulator) dan pemasok modal. Akan tetapi, dalam berbagai kesempatan pemerintah dalam berbagai kebijakan yang diambilnya hanya berpihak kepada perusahaan-perusahaan milik para elitis (pemerintah, politisi, dan swasta) maupun pemangku ekonomi lainnya yang mempunyai omzet cukup banyak. seharusnya, pemerintah lebih memberikan perhatian yang serius pada lokus-lokus perekonomian rakyat melalui kredit tanpa agunan maupun permodalan dalam bentuk lainnya.

Derita para pelaku UKM kian bertambah ketika mereka kesulitan mendapatkan tambahan modal dari bank karena persyaratan dari pihak bank terlalu rumit dan memberatkan para peminjam. pada akhirnya, para UKM kesulitan mengembangkan usaha mereka untuk dapat bersaing pada tataran persaingan yang lebih tinggi yaitu pada kancah perekonomian nasional, mereka tidak mampu melebarkan sayap untuk ikut berperan aktif dalam mengembangkan dunia usaha sebagai benteng perekonomian bangsa.

Disisi lain, sangat sedikit pihak yang bersungguh-sungguh memiliki kemauan kuat untuk ikut mendorong usaha mereka atau meningkatkan kesejahteraan mereka, justru yang sering terjadi adalah banyaknya lintah darat yang memanfaatkan kesempatan ini sebagai (eksploitasi) keuntungan yang sangat tinggi dari para UKM ditengah kondisi mereka yang terhimpit oleh benturan kekurangan dana dan kebijakan pemerintah yang tidak memihak (diskriminatif),ibaratnya “sudah jatuh tertimpa tangga”.

Bagaimana mungkin perekonomian bangsa kita saat ini tidak terjungkil balik sebab basis penyangganya tidak diperhatikan secara serius dan sungguh-sungguh oleh pemerintah. Tidak mengherankan jika lokus ekonomi rakyat tak mampu bersaing menghadapi pasar bebas (liberal market) kapitalisme barat. Kondisi ini dipeparah lagi oleh terjadinya persekongkolan dan perselingkuhan antara para pelaku usaha asing dengan para pelaku usaha dalam negeri (komprador).

Bila bangsa ini ingin memulihkan kondisi perekonomiannya, maka pemerintah dan elemen bangsa lainnya harus menampakkan keinginan yang kuat serta bekerja lebih keras lagi untuk merubah strategi dan kebijakkan ekonomi yang berjalan selama ini harus segera dibenahi ke strategi dan kebijakan yang lebih berpihak kepada kepentingan rakyat.

Perjanjian ekonomi dengan pihak asing harus diakhiri atau setidaknya harus kita tinjau kembali demi kepentingan bangsa kita kedepan. Kita seharusnya berpatokan pada negara-negara Amerika Latin seperti Venezuela, Argentina, Bolivia, Ecuador, Uruguay, Brazil, dan beberapa negara lainnya di dataran Amerika latin. Negara-negara tersebut berani menentang keras kebijakan-kebijakan bangsa asing yang masuk ke negeri mereka melalui perjanjian kerja sama ekonomi.

Dalam kurun empat tahun perekonomian bangsa mereka menuai hasil yang signifikan dan menunjukkan perubahan yang sungguh menakjubkan.Bangsa-bangsa di Amerika latin tidak lagi membutuhkan hutang luar negeri yang bertendesi menjebak ke arah kebangkrutan.

Bangsa kita harus mencontoh bangsa-bangsa tersebut apalagi kita memiliki bentangan wilayah yang amat luas serta kekayaan alam yang melimpah ruah ( gemah ripah loh jinawi).

Persoalan sekaligus tantangan yang kita hadapi sekarang adalah apakah bangsa kita berani menentang bangsa asing yang ingin meguasai seluruh aset bangsa? Apakah kita berani menasionalisasi perusahaan asing atau tidak? Lalu kemudian, apakah pemimpin bangsa kita akan terus memuluskan langkah korporasi-korporasi besar untuk menguras habis kekayaan alam kita dan mengabaikan jeritan tangis anak bangsa yang ingin keluar dari kerterpurukan? Apakah tidak ada jalan untuk memberdayakan usaha kecil menengah sebagai benteng perekonomian nasional yang nyata-nyata memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa ketimbang memberdayakan perusahaan bersekala besar yang cenderung menggerogoti APBN atau kekayaan alam kita dalam arti yang lebih luas.

Kalau beberapa pertanyaan diatas tidak berani dilakukan dan diretas pemerintah kita, maka penulis yakin kita selamanya sebagai anak bangsa yang terus menerus menjadi budak atau kuli di negeri sendiri. Selain itu, bangsa kita membutuhkan pemimpin yang benar-benar berjiwa membangun rakyat dengan tulus selain memiliki kemampuan, kemauan, dan keberanian untuk membangun bangsa sehingga kita tumbuh menjadi bangsa yang besar dan disegani oleh bangsa lain. Karena kehormatan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh keberanian dan kewibawaan pemimpinnya. Sampai detik ini, belum terlihat perubahan signifikan di berbagai bidang kehidupan berbagsa dan bernegara lebih-lebih dibidang ekonomi.

Dampak yang paling terasa dari kondisi ini adalah terjadinya pemiskinan “sistemik”.Begitu juga dengan daerah (baca; Lombok Utara). Proses pembanguan ekonomi daerah sangat ditentukan oleh kemauan dan keberanian pemerintah daerah mengembangkan potensi-potensi sumber perekonomian rakyat melalui sistem pengelolaan “swatata” sesuai kemampuan masyarakat Lombok utara.pembinaan dan pemberdayaan sumber-sumber ekonomi tersebut niscaya diperlukan.

Peran serta pemerintah sebagai “subyek” yang memberdayakan berkait dengan regulasi kebijakan yang menggatur potensi sumber ekonomi alam maupun sumber ekonomi lainnya yang bertautan langsung bagi pengembangan lokus-lokus ekonomi tradisional. Sedangkan masyarakat berperan sebagai “obyek” yang diberdayakan berpaut langsung dengan modal dan keberpihakan pemerintah pro-rakyat.

Sebagai pelaku ekonomi, masyarakat harus mempunyai aksesibilitas yang cukup untuk mendapatkan informasi actual mengenai akselerasi dunia usaha, sehingga mereka bisa tetap bertahan walaupun pada konsisi pasang surut atau bahkan pada kondisi resesi perekonomian global sekalipun.

Konteksnya dengan UKM yang ada di Lombok Utara, pemerintah daerah harus melakuakan pemberdayaan terutama pembinaan SDM selain modal dan regulasi kebijakan. Karena masalah ini paling sering kita temukan dalam pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di berbagai daerah di Indonesia.

Masalah SDM adalah persoalan paling urgen yang harus menjadi prioritas utama pemerintah dalam memberdayakan ekonomi local/rakyat. Upaya ini perlu diambil pemerintah sebagai salah satu alternatif jitu guna memacu percepatan (akselerasi) pertumbuhan ekonomi daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Lombok Utara yang berkeadilan.

Soalnya, tak mungkin sumber daya ekonomi Lombok Utara yang melimpah ruah bisa dikembangkan bila SDM belum cukup mumpuni. terlebih bila Sumber Daya Ekonomi KLU ditangani oleh orang-orang yang hanya bermodalkan kuantitas tidak melihat dari segi kualitas maka lambat laun KLU akan menjadi Kabupaten yang sangat Miskin.

Modal juga tak kalah pentingnya deperhatikan secara serius dan sungguh-sungguh oleh pemerintah dalam memberdayakan UKM. Ia diperlukan sebagai basis pokok kedua setelah SDM yang berfungsi sebagai jantung pengembangan sumber-sumber ekonomi masyarakat.pemerintah daerah harus menempuh jalan menempuh asistensi teknis, bantuan modal, dan membuka jaringan pemasaran terhadap UKM yang dikembangkan masyarakat setempat.

Strategi ini penting diambil berangkat dari argument dasar bahwa usaha masyarakat itu miskin dari sisi kemampuan manajemen, modal, dan jaringan pemasaran. Tak dapat dipungkiri bahwa upaya-upaya intervensi ini di banyak daerah di Indonesia telah menumbuhkan usaha kecil masyarakat, namun pada saat yang sama mereka tidak berdaya manakala berhadapan dengan para tengkulak yang lebih dominan memainkan harga pasar.upaya lain berkait modal adalah pendirian bank khusus UKM. Ini penting mengingat selama ini UKM di Indonesia banyak yang feasible namun tidak bankable.

Pelaku UKM dinilai tak layak bank karena tidak memiliki agunan dan kemampuan mengembalikan peminjaman yang rendah sekalipun. Dan dari sisi regulasi, Pemerintah Lombok Utara dalam menetapkan regulasi harus lebih memperihatinkan kemaslahatan masyarakat baru kemudian apa yang menjadi cita-cita mulia mensejahterakan masyarakat akan terwujud, kalau tidak, maka cita-cita tersebut akan “makin jauh panggang daripada apinya”. Pendeknya, harus ada keseimbangan (equilibrium) antara ‘das sein’ (seharusnya) dengan ‘das solen’ (senyatanya) di lapangan.(#).

Rabu, 25 Januari 2012

Peradilan Hukum Adat dan Problem Hukum Positif

Oleh : Waji Ahmad Sesait

Sesait,(SK),---Di tengah ketidak pastian hukum positif, peradilan hukum adat mulai dilihat sebagai alternative, khususnya dalam komunitas adat.

Peradilan formal dan peradilan adat memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini disebabkan adanya perubahan-perubahn ada di dalam hukum formal. Hukum adat sudah diakui dalam UUD hasil amandemen.

Pada dasarnya, peradilan adat harus diterapkan untuk menciptakan kedamaian. Keadaan ini menyebabkan ada keinginan kuat dari masyarakat adat di nusantara .ini supaya pemerintah memberlakukan peradilan adat tingkat komunitas adat di berbagai daerah.

Demikian salah satu ide yang berkembang dalam sarasehan tentang Peradilan Adat sebelum kongres AMAN II dimulai.

Dibanyak wilayah, masyarakat adat masih mempraktekkan peradilan adat. Di dalamnya terdapat struktur dan mekanisme yang mengatur bagaimana ia berjalan. Di Sesait, penyelesaian masalah berdasarkan nilai-nilai adat dengan mengedepankan prinsip kekeluargaan dan keadilan.

Sistem perkawinan yang dipraktekkan tidak memiliki banyak hambatan. namun, masalah yang dihadapi adalah adanya benturan dengan sistem hukum poitif.

System peradilan adat sudah dikenal sejak dulu. Ada yang mengalami perubahan dan ada yang tidak. Pemerintah Belanda mengakui adanya peradilan adat tahun 1935 dan menambahkan peraturan yang berkaitan dengan peradilan desa.

Tahun 1951, pemerintah melakuakan penertiban dan menghapus peradilan adat, system kerajaan,dan meneruskan peradilan agama dan peradilan desa. Selanjutnya pada tahun 1970, pemerintah menghapus peradilan adat.bahkan, Negara hanya mengakui peradilan umum, pengadilan agama, pengadilan tata usaha Negara, dan pengadilan militer.

UU No.22/1999 memberi peluang untuk mengembalikan peranan adat. Artinya ada kemungkinan membentuk peradilan adat dan hal-hal lain yang berkaitan dengan itu.

Pasal 24 UUD hasil amandemen menagtakan“badan-badan yang melakukan peradilan akan diatur dalam undang-undang.Pandangan yang digunakan adalah “ hukum adat sebagian hukum adat yang tidak tertulis”.

Jadi, pandangannya adalh kebersamaan, moral dan relegius untuk mencapai hidup yang sejahtera dan bahagia. Fungsi perailan dalam masyarakat adat adalah kewenagan untuk menyelesaikan konflik antar orang-orang di desanya.

Visi yang ingin dicapai dalam peradilan adat adalah kedamaian dan ketentraman, bukan hanya adil. Kalau masyarakat damai dan tentram, maka didalamnya sudah terdapat unsur keadilan.

Apakah mungkin peradilan adat dapat mengatasi masalah-masalah yang sering dihadapi oleh peradilan formal? Dalam menyelesaikan masalh melalui peradilan adat, perlu ada perhatian. beberapa hal, yakni kerukunan,selaras, harmonis, dan kepatutan. Barangkali disini bedanya dengan hukum positif formal.(@)

Pelatihan PAD Untuk KPM Desa Berlangsung Serentak

Sesait,(SK),-- Pelatihan Pemetaan Apresiatif Desa (PAD) untuk KPM Desa untuk tingkat Kabupaten Lombok Utara, berlangsung serentak di 33 buah desa yang ada di KLU, tanggal 23 Januari 2012.

Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) sebagai tim pelaksana yang akan melakukan banyak kegiatan untuk membantu pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat, harus memiliki kapasitas yang memadai berupa pengetahuan dan ketrampilan dalam memfasilitasi masyarakat pada pelaksanaan Pendataan Apresiatif Desa (PAD).

Hal tersebut dikatakan Camat Kayangan yang diwakili Sekcam Kayangan R.Kertamono dalam sambutannya ketika membuka pelatihan PAD untuk KPM Desa, yang berlangsung di Kantor Desa Sesait, yang diikuti oleh 24 peserta dari empat desa yang tegabung dalam klaster pertama (Santong,Sesait,Kayangan dan Dangiang),dengan Fasilitator Pendukung (Fasduk) Aswadi,Hariyani dan didampingi Fasilitator Pendampng (Fasping) dari Kecamatan Eko Sekiadim.

Sementara untuk klaster kedua bertempat di Kantor Desa Gumantar, juga diikuti oleh 24 peserta KPMD dari empat desa (Gumantar, Pendua, Selengen dan Salut), dengan Fasilitator Pendukung (Fasduk) Rumedi,Nuranisah Jamil dan didampingi Fasilitator Pendamping (Fasping) dari Kecamatan Aluh Nursehan.

Menurut R.Kertamono bahwa pelaksanaan pelatihan PAD untuk KPMD serentak dilaksanakan di 33 buah desa yang ada di KLU dan pelaksanaannya selama 6 hari berturut-turut, mulai 23 – 28 Januari 2012.

Sekcam yang asal Bayan ini juga berharap agar keikut sertaan seluruh KPMD yang mewakili desa masing-masing, senantiasa aktif untuk mengikuti kegiatan sesuai dengan jadual yang sudah ada dari program Access ini.

Karena menurutnya, dengan mengikuti kegiatan ini, tentunya banyak hal yang akan didapatkan, terutama ilmu pengetahuan tentang program Access yang merupakan kerja sama pemerintah Australia dengan pemerintah RI ini.

Pada kesempatan pertama, Fasduk Aswadi dalam penyampaian materinya terpokus pada Kemandirian Desa, termasuk pengertian,pentingnya, prinsip dan cirri-ciri kemandirian desa.

Tujuan yang ingin dicapai dari pemberian materi ini menurut Aswadi, nantinya para peserta memahami Pengertian Kemandirian Desa, peserta bisa merumuskan ciri-ciri Kemandirian Desa serta peserta mampu memotivasi warga dalam mewujudkan kemandirian desa.

Sementara Prinsip dan nilai dalam mendorong Kemandirian Desa, lanjut Aswadi, para peserta diharapkan dapat memahami prinsip dan nilai dalam mendorong kemandirian desa seperti partisipasi, GSI, pengelolaan yang transparan dan akuntabel sebagai nilai yang harus dijunjung dalam mendorong kemandirian desa.

Pada giliran berikutnya, Fasduk Hariyani juga menyampaikan materi tentang Konsep,Tujuan,Nilai-nilai, dan Proses PAD.

Ani, panggilan Fasduk asal Santong ini mengatakan bahwa Pemetaan Apresiatif Desa (PAD) merupakan suatu proses apresiatif dalam mendorong kesadaran kritis dan meningkatkan dinamika interaksi antara warga miskin.

Sedangkan tujuannya, lanjut Ani, memetakan kekuatan dan aset pembangunan, termasuk factor-faktor penting yang bekerja mendorong kesuksesan yang di mobilisasi untuk mewujudkan visi warga, termasuk kaum miskin,kaum perempuan dan kaum marjinal lainnya.

Selanjutnya Ani juga menjelaskan dalam proses PAD ada tiga, yaitu tahapan PAD (temu warga,sensus,eksplorasi apresiatif,pemetaan dan pengorganisasian asset), pengorganisasian PAD (persiapan dan tahapan) dan pelaksanaan PAD.

“Jika dukungan dari Pemerintahan Desa, para pihak di desa dan warga desa termasuk yang miskin,perempuan,kaum muda dan kelompok marjinal lainnya sudah diperoleh, maka Pemetaan Apresiatif Desa baru dapat dilaksanakan,”urai Ani.(Eko).

Selasa, 24 Januari 2012

Pramuka SMPN 2 Kayangan Gelar Penghijauan

Sesait,(SK),---Kegiatan yang menarik, penuh tantangan dan mengandung nilai pendidikan dapat menumbuhkan kebanggaan bila dapat diselesaikan dengan baik dan sukses.

Seperti halnya yang dilakukan Pembina Pramuka SMPN 2 Kayangan Aryadi, momen libur menjelang Imlek menggelar perkemahan dalam rangka bakti social penanaman pohon penghijauan dilingkungan sekolahnya.

Menurut Aryadi, Penghijauan yang dilakukan kali ini berkisar sekitar lingkungan sekolah. Hal ini dimaksudkan agar lingkungan sekolah menjadi hijau,sejuk dan bersih. Sehingga kedepan, diharapkan jika pohon yang sudah ditanam ini besar, tentu suasana belajar pun akan lebih tenang,segar,nyaman dan aman.

Dikatakan Aryadi bahwa, kegiatan perkemahan yang melibatkan 60 orang anggota pramuka SMPN 2 Kayangan ini, pada intinya bakti social disekitar lingkungan sekolah. Bibit pohon yang akan ditanam, yang merupakan sumbangan dari H.Abidin Mustakim Empak Mayong tersebut, sebagian besar terdiri dari sawo manila, mahoni, cendana,jamplung,trambessi dan jati putih (gamalina).

Disamping kegiatan penghijauan, kegiatan yang menarik dan menantang peserta didik juga digelar. Aryadi mengatakan bahwa, kegiatan itu akan menarik dan menantang, manakala mereka mempunyai kebanggaan tersendiri bila dapat menyelesaikannya dengan baik dan sukses.

Kegiatan yang menarik dan menantang yang dilaksanakan seperti mengadakan perjalanan (haking) menggunakan kompas menyusuri perbukitan,panjat tebing dan susur pantai.

Kegiatan tersebut, tidak hanya diikuti oleh anggota pramuka SMPN 2 Kayangan, tetapi melibatkan juga anggota pramuka dari SPDT Pendua,SPDT Lendang Batu, SMPN 1 Kayangan, MTs Nurul Islam Kayangan dan MTs Al Ikhwan Sesait.

Dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan yang menantang mereka mencurahkan segala uapaya, dan dengan mencari-cari teknik yang tepat untuk dapat mencapai keberhasilan atas kegiatan tersebut.

Dengan berhasilnya melaksanakan kegiatan yang menantang, peserta didik mendapatkan pengembangan kreativitas,. Kegiatan yang dapat mengembangkan aspek -aspek mental maupun pisik tersebut, mengidentifikasikan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan yang mengandung pendidikan.

“Dengan melaksanakan kegiatan yang penuh tantangan tersebut, maka setiap anggota pramuka diharapkan tumbuh rasa percaya diri, keteguhan hati, keuletan dalam usaha, pengetahuan dan pengalaman yang sangat mengesankan,”kata Kepala SMPN 2 Kayangan Munasip,S.Pd, yang selalu mendampingi siswa-siswinya ini disetiap kegiatan. (Eko)

Minggu, 22 Januari 2012

Rudat Beraringan, Riwayatmu Dulu dan Kini

Kayangan,(SK) --Sebagian besar masyarakat di pulau lombok ini, sudah mengenal yang namanya kesenian Rudat. Kesenian Rudat ini, untuk wilayah KLU sudah tidak asing lagi bagi masyarakat suku sasak Dayan Gunung. Keberadaannya, mulai dari Kecamatan Pemenang hingga Kecamatan Bayan, kesenian rudat ini nyaris bisa dijumpai disetiap desa.

Untuk wilayah Kecamatan Kayangan, kesenian rudat ini berada di Dusun Beraringan Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kab. Lombok Utara.

Kesenian yang dimainkan oleh 6 (enam) sampai 20 orang ini, menurut Amaq Pitrah (47), salah seorang pendiri Rudat Beraringan, bahwa kesenian Rudat ini berasal dari negara Timur Tengah (Turki).
Di ceritakan oleh Amaq Pitrah bahwa, Pada zaman dahulu kala kesenian Rudat digunakan sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam, terbukti dari syair-syair yang dilantunkan, sebagian besar bernafaskan Islam.

Kesenian Rudat yang digunakan sebagai media dahwah oleh para penyebar Islam di bumi sasak ini, bahwa dalam pementasannya sering dikolaborasikan dengan budaya melayu agar dapat diterima oleh masyarakat setempat.

Kesenian Rudat ini dibentuk oleh masyarakat Beraringan pada tahun 1980 dibawah pimpinan Amak Fitrah dan mengalami kejayaan pada tahun 1986 sampai 1990an.

Salah seorang pemain yang memperkuat dimasa jayanya kesenian Rudat Beraringan ini Balok (53) mengatakan bahwa, pada masa-masa itu kesenian Rudat ini sering diundang dalam berbagai acara, baik dalam acara resmi Pemerintah maupun acara kenduri dari masyarakat setempat.

Pada waktu itu,lanjut Balok, kesenian rudat ini sering dihadirkan sebagai penyambut tamu-tamu penting dalam memeriahkan suatu acara tertentu. Bahkan kesenian Rudat Beraringan ini pernah ikut ambil bagian dalam mengikuti festival kesenian daerah yang berlangsung di senggigi.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, kesenian Rudat ini mulai tenggelam akibat persaingan dengan kesenian yang dikemas secara modern seperti Kecimol, Cilokaq, Orkes dan lain sebagainya, bahkan pemerintah terkait kurang memberikan perhatian khusus. Dikhawatirkan kesenian Rudat ini, kalau tidak ada pembinaan serius dari dinas terkait maupun tidak adanya kader, maka lambat laun kesenian ini akan hilang dan hanya tinggal namanya saja.(Ehe-Erk)
 

Jelang UN/US, MA/MTs NIKA Maksimalkan Standar Kelulusan

Kayangan,-- Madrasah Aliyah Nurul Islam Kayangan adalah merupakan salah satu dari enam Madrasah yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan, yang patut diperhitungkan.

Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah yang bernaung di bawah Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan asuhan Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.MPd ini memiliki keunikan tersendiri.Seluruh santri yang ada, disamping mengaji kitab kuning, juga diharuskan ikut program eskul PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai) asuhan Budiansyah.

Menghadapi Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah pertengahan April mendatang, MA/MTs adakan rapat bersama dalam rangka membentuk panitia persiapan jelang UN/US, yang dihadiri Pimpinan Ponpes Ust. Muh.Turmuzi,SH.M.MPd, Ketua Yayasan Nurdin,S.Pd, Ketua Komite Nurta,S.PdI, Pembina Ponpes H.Abidin Mustakim, seluruh dewan guru serta tenaga kependidikan lainnya, yang berlangsung di aula MA Nurul Islam Kayangan,Sabtu (21/01/2012).

Pada kesempatan itu pimpinan Ponpes Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.MPd mengharapkan agar kedua lembaga (MA/MTs) yang bernaung dibawah Yayasan Ponpes Nurul Islam Kayangan ini, sedini mungkin untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan persiapan menghadapi Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah.Disamping itu Pimpinan Ponpes yang juga Politisi Partai Kedaulatan di DPRD KLU ini, berpesan beberapa hal kepada Kepala MA maupun Kepala MTs Nika tentang profesionalisme guru,delapan standar nasional pendidikan,akreditasi dan standar kelulusan harus dimaksimalkan.

Mengenai standar kelulusan, Turmuzi juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada Permendiknas nomor 23 tahun 2006.

Sementara itu Kepala MA Nurul Islam Kayangan Murdiyanto,SE menyampaikan bahwa, untuk mencapai standar kelulusan yang diharapkan, pihaknya juga telah berusaha memaksimalkan kegiatan pembelajaran dengan menambah jam pelajaran (less), pengayaan,try out dan belajar kelompok.

“Semua ini kita lakukan adalah untuk memaksimalkan tingkat kelulusan pada Ujian Nasional tahun 2012 ini, dan disamping itu, Try out dan pengayaan sudah kita mulai sejak bulan Desember 2011 lalu,”katanya.

“Jadi semua siswa-siswi kita karantina, untuk mempermudah penggemblengan dari guru mata pelajaran terutama yang di UN-kan,”tambah Murdiyanto,SE semangat.

Dalam pertemuan itu juga, dengan dipandu Ketua Komite Sekolah Nurta,S.PdI berhasil membentuk panitia persiapan menghadapi UN/US dari kedua lembaga MA/MTs. Untuk Panitia UN/US tingkat MA diketuai oleh Waka Kurikulum Misyadin,S.Pd,Wakil Ketua Faturrahman abiding,S.Pd (Waka Kesiswaan),Sekretaris Najamudin,S.Pd (Waka Humas) dan Bendahara Dra Sukarah (Waka Sarpras). Sementara untuk Panitia UN/US tingkat MTs diketuai Moh.Hardiyono Efendi,S.Pt (Waka Kurikulum),Wakil Ketua Murtiyono,S.Pd (Waka Kesiswaan), Sekretaris Anto Asmanto,S.Pd dan Bendahara Arsini,S.PdI.

Menurut Moh.Hardiyono Efendi,S.Pt mengatakan bahwa keberadaan Panitia UN/US untuk kedua lembaga baik MA maupun MTs harus dipisah.Alasannya, masing-masing lembaga masalah kebutuhan prosesnya jelas berbeda.

Di tempat yang sama,Kepala MTs Nika Sumawadi,S.Pd, disamping banyak menyampaikan masalah persiapan mengahadapi UN/US dan masalah persiapan menghadapi akreditasi, juga menyinggung masalah rencana Ponpes Nika ini untuk menghijaukan lahan tidur bekerjasama dengan Pemerintah Dusun Empak Mayong Desa Kayangan serta penyediaan bibitnya oleh H.Abidin Mustakim.

Dikatakan Sumawadi bahwa rencana penghijauan ini adalah program jangka panjang, dimana lahannya sudah ditersedia 1 Ha lebih.Sedangkan bibit pohon yang akan ditanam dilahan tersebut dipersiapkan oleh Pembina Ponpes Nurul Islam Kayangan H.Abidin Mustakim.(Eko).
 

Tidak Mudah Menjadi Seorang Fasilitator Dalam Program Access

Gumantar,(SK),--Menjadi seorang fasilitator bagi sebagian orang itu tidak gampang. Berbeda dengan apa yang dialami oleh Rumedi,(43) asal Nangka Lombok Desa Gumantar Kecamatan Kayangan ini.

Bergabung dengan LSM local Perekat Ombara (PO) ditekuninya sejak sebelum dirinya memangku jabatan Kepala Desa Gumantar periode 2002-2007 yang lalu.
Dengan berlatar belakang pendidikan Sarjana Teknologi Pendidikan (TP) ini, banyak kiprah yang telah dilakukannya dijalur pendidikan. Buktinya, setelah hengkang dari memangku jabatan Kepala Desa Gumantar, dirinya aktif ngajar di SMPN 3 Kayangan yang terletak tidak jauh dari rumahnya.

Disamping aktif mengabdikan dirinya sebagai tenaga guru sukarela, Rumedi juga aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan,seperti banjar,karang taruna,remaja mesjid dan bahkan termasuk salah seorang tokoh partai Golkar yang patut diperhitungkan di KLU.

Berbekal pengalaman inilah tentunya tidak terlalu sulit baginya menjadi seorang Fasilitator, setelah diajak bergabung dalam program Access Phase II yang merupakan kerja sama Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia ini.

Menurut Rumedi, bahwa menjadi seorang fasilitator merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan menyenangkan. Ini terlihat dari keaktifannya dalam mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan pihak YLKMP dalam mendukung suksesnya program Access di Kabupaten Lombok Utara.

Untuk menjadi seorang Fasilitator dalam program Access phase II yang pelaksanaannya selama 13 bulan ( Desember 2011-31 Desember 2012) mendatang, banyak hal yang mengharuskan dirinya untuk aktif di program ini. Bagaimanapun untuk menjadi Fasilitator membutuhkan bekal pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai program yang di usungnya.

Untuk mendukung suksesnya program Access di daerah KLU yang mulai tahun ini dilaksanakan, maka setiap Fasilitator Pendukung (Fasduk) harus memiliki kemampuan individual dalam melaksanakan tugas selaku Fasilitator dalam melakukan rencana aksinya. Sehingga setiap fasilitator diwajibkan aktif mengikuti berbagai pertemuan yang diselenggarakan pihak YLKMP dalam mendukung suksesnya program Access di 33 buah Desa yang ada di Kabupaten Lombok Utara ini.

Untuk mendukung program Access ini, maka Rumedi yang sehari-harinya berpenampilan sederhana ini, selalu aktif mengikuti berbagai pertemuan untuk menambah pengetahuannya selaku Fasilitator. Diantara pertemuan yang selalu diikutinya diantaranya, pertemuan apresiative Kabupaten dalam mendorong kemandirian desa,workshop dan pembekalan Tim pelaksana program, pertemuan koordinasi dengan para pihak untuk penguatan keberdayaan warga, pemerintah desa dalam mendorong desa mandiri,pertemuan asistensi transfer pengetahuan,Asistensi teknik fasilitasi dan pertemuan lain yang sejenis untuk pendukung suksesnya program Access.

Terlihat jelas bahwa pengalaman selama menjadi Kepala Desa dimasa lalu, tidak menyulitkan bagi seorang Rumedi untuk memahami dan aktif menjelaskan ataupun mereview kegiatan - kegiatan yang telah di jadwalkan pihak YLKMP.

‘Ternyata tidak semudah apa yang kita bayangkan menjadi seorang Fasilitator dalam program Access,”katanya sambil menggelengkan kepala.(Eko).

Senin, 16 Januari 2012

MA NIKA Maksimalkan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kayangan,(SK),-- Kegiatan ekstrakurikuler (eskul) dilaksanakan MA Nika di luar jam sekolah akan bisa membawa nama baik sekolah.

Menurut Kepala MA Nurul Islam Kayangan Murdiyanto,SE mengatakan bahwa, kegiatan ekstrakurikuler diluar jam sekolahnya tetap dilaksanakan untuk mendorong minat dan bakat siswa yang nantinya diharapkan bisa membawa nama baik sekolah.Selain mengandalkan guru setempat,sekolah juga mendatangkan pelatih dari luar.

Kegiatan ekstrakurikuler yang di kembangkan di Madrasah Aliyah Nurul Islam Kayangan ini adalah pencak silat, dimana kegiatan ini sudah di mulai sejak tahun 2011 lalu. Jumlah siswa yang dilibatkan untuk mengikuti kegiatan ini sejumlah 45 orang.

“Mudah-mudahan ini bisa menggenjot semangat dan daya tarik siswa untuk mengikuti kegiatan eskul,”katanya.

Para pelatih yang membina kegiatan eskul ini, disamping guru setempat, juga didatangkan dari luar sekolah.Salah satu tujuannya agar siswa tertarik dan bersemangat serta tidal jenuh.
“Sekarang kita datangkan pelatih dari luar sekolah yang siap membina dan membantu siswa dalam memacu bakat dan minat siswa,”kata Murdiyanto,SE yang baru beberapa bulan menjabat ini.

Haidar Sauban (14) salah seorang peserta PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai) mengaku sangat senang mengikuti kegiatan eskul tersebut.Dia juga mengaku bangga menjadi seorang PSHT, yang menurut pelatihnya Mas Budi asal Kalimantan, bahwa perguruan PSHT tersebut sangat sulit dijumpai di negeri ini.

“Saya berharap agar PSHT yang di kembangkan di sekolah ini bisa berlanjut di masa mendatang,”kata Haidar Sauban pemegang sabuk jambon ini berharap.

Ditempat yang sama,waka Kurikulum Misyadin,S.Pd mengatakan, pihak sekolah selalu memotivasi siswa dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. Dari segi akademik, kini siswa-siswi MANika masih belum bisa bersaing dengan sekolah lain yang ada di KLU. Namun patut dibanggakan bahwa ada beberapa prestasi siswa yang pernah meraih predikat terbaik dalam lomba pidato bahasa Inggris dan bahasa Arab ditingkat Kabupaten Lombok Barat maupun ditingkat Provinsi beberapa tahun silam.

“Memang ada beberapa siswa kita yang mampu mengikuti kegiatan lomba pidato bahasa Arab dan bahasa Inggris dan pernah mendapatkan predikat terbaik ditingkat Kabupaten maupun Provinsi, hanya saja jumlahnya kecil,”katanya.

Saat ini pihak sekolah juga tengah focus menggembleng siswa dalam melakukan pengayaan, yang sudah dimulai sejak desember 2011 lalu.

Pengayaan yang sudah dilakukan ini bertujuan untuk memaksimalkan tingkat kelulusan siswa dan nilai siswa pada ujian nasional akhir April 2012 mendatang.(Eko).

Sabtu, 14 Januari 2012

Review Kegiatan Sosialisasi dan Pemebentukan KPMD, Menjadi Keharusan Fasduk

Tanjung,(SK)--Desentralisasi, otonomi daerah dan demokratisasi merupakan manifesto kebijakan strategis di era reformasi yang didalamnya terkandung perspektif baru pembangunan.

Konsep baru mengenai pembangunan yang bertumpu pada kapasitas lokal, merupakan bertautan antara partisipasi warga, komitmen pemerintah dan pemanfaatan sumberdaya local.

Demikian yang dikatakan Minardi dari YLKMP dalam pengantarnya ketika merevew pelaksanaan program Access tentang sosialisasi dan pembentukan KPMD yang dilakukan oleh para Fasduk di 33 desa yang tersebar di lima wilayah Kecamatan yang ada di KLU,Minggu,(15-01-2012).

Selanjutnya Minardi mengatakan bahwa, Partisipasi warga, dalam rentang satu dekade terakhir ini kian meningkat dalam pembangunan daerah.Ukuran paling nyata keterlibatannya dalam musrenbang dan musyawarah warga di perdesaan menjadi titik sentral kemajuan tersebut, meskipun skema musrenbang harus terus dievaluasi efektifitasnya.Demikian pula inisiatif-inisiatif pemerintah daerah untuk membuat terobosan, membenahi skema perencanaan yang lebih partisipastif, transparan dan akuntabel.

Di hadapan para Fasduk, Minardi mengingatkan bahwa Penyelenggaraan tata pemerintahan di desa harus betul-betul dijalankan sesuai mandat: untuk memperkuat partisipasi warga dalam pembangunan, kekuasaan yang terkontrol, bertanggungjawab kepada rakyat, sistem pemerintahan yang transparansi untuk menghindari kecurigaan.

”Dengan cara itu, maka, pemerintahan desa menjadi kuat, didukung rakyat dan makin solid dalam landasan komitmen pada pemberdayaan masyarakat,”katanya.

Hal senada juga disampaikan R.Agus Hadianto selaku Koordinator Program Access Phase II mengatakan, jika pemerintahan diselenggarakan demokratis, maka bersama-sama berjuang menyelenggarakan pembangunan yang betul-betul bertujuan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

“Saatnya, pembangunan desa harus berprinsip kerakyatan dengan cirinya: kecukupan, adil, membela masyarakat dari beban sosial ekonomi, tidak sewenang-wenang, menghargai budaya lokal, berorientasi pada ketahanan sosial yaitu ideologis dan cadangan pangan berkelanjutan,”katanya.

“Jadi seluruh konsep baru tentang pembangunan harus bertumpu pada kapasitas local,”tambahnya.

Pada pertemuan yang berlangsung di aula YLKMP tersebut, masing-masing Fasilitator Pendukung (Fasduk) di daulat untuk memberikan revew tentang pelaksanaan sosialisasi yang telah dilakukannya di desa yang menjadi daerah binaannya masing-masing.

Dari hasil revew ini diketahui bahwa selama proses pelaksanaan aksi sosialisasi yang dilakukan oleh para Fasduk berfariasi. Ada yang melaksanakan sesuai dengan ketentuan dan ada pula yang melaksanakannya menyimpang dari aturan.Hal tersebut dilakukan karena pihak Pemerintah Desa menginginkan pelaksanaannya satu hari, disebabkan banyaknya agenda yang terjadual di desa tersebut.

“Pihak para peserta mendesak agar pelaksanaan sosialisasi dan pembentukan KPMD dilaksanakan satu hari saja,disamping itu pihak Pemdes juga setuju,”kata Aswadi. (Eko).

Camat Kayangan Sebar 10.000 Bibit di Lapangan Umum Kecamatan

Kayangan,(SK),--- Camat Kayangan bekerja sama dengan UPTD Pertanian dan H.Abidin Mustakim perintis wana tani lahan kering, menyebarkan 10.000 bibit untuk di tanam di lapangan umum Kecamatan Kayangan,Sabtu (14-01-2012).
Penyebaran bibit tanaman ini merupakan rangkaian gerakan penanaman satu miliar pohon, sebagaimana telah di canangkan Presiden Republik Indonesia akhir November 2011 lalu.

Menurut Camat Kayangan Tresnahadi, penghijauan yang dilakukannya dengan melibatkan karyawan seluruh SKPD,Kepala Desa,Sekdes,Kwarran Gerakan Pramuka, siswa-siswi SMA/MA dan SMP/MTs diwilayah Kayangan itu adalah disamping melanjutkan program Nasional, juga sebagai tindak lanjut dari program yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dimana program penghijauan ini untuk tahap pertama sebelum pelaksanaan lanjutan di tiap desa, di pusatkan dulu ditingkat Kecamatan, yaitu menghijaukan areal lapangan umum Kecamatan Kayangan.

“Penghijauan untuk tahap pertama kita pusatkan di lapangan umum Kecamatan ini, baru kemudian pada minggu berikutnya kita laksanakan di masing-masing desa,”kata Tresnahadi yang di konfirmasi di sela-sela kesibukannya menanam pohon di lapangan umum Kecamatan.

“Pelaksanaan penghijauan yang kita laksanakan seperti ini, bukan acara seremonial belaka, tapi sudah menjadi bagian hidup setiap manusia untuk menyatu dengan alam,”ingatnya.

“Hutan itu amanat, titipan dari Allah Swt buat anak cucu kita dan kalau tidak dijaga dan lestarikan maka akan tak terhitung kerugian materi dan non materi yang ditimbulkan,”kata H.Abidin Mustakim, yang sejak kedatangannya dari Bima tahun 1978 lalu aktif menanam pohon ini.

Menurut H.Abidin, jumlah bibit yang di alokasikan untuk ditanam di areal lapangan umum Kayangan ini sejumlah 10.000 bibit. Dari jumlah itu, yang paling banyak adalah sengon,jati putih (gamalina),sawo,trambessi,durian,beringin,ketapang,lamtoro dan nangka.

Diakui H.Abidin Mustakim bahwa areal lapangan umum Kecamatan Kayangan ini, dua tahun sebelumnya sudah pernah di hijaukan. Namun karena ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, lahan yang sudah dipenuhi pohon ketapang itu terbakar awal September 2011 lalu.

Untuk itu H.Abidin Mustakim miengajak seluruh komponen dalam masyarakat Kayangan untuk bersama-sama menanam, merawat, menjaga dan melestarikannya demi lestarinya kelangsungan hidup berbagai hayati diwilayah tersebut. Disamping itu, kedepan dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi dan penelitian bagi generasi mendatang.(SK.Eko).

Moralitas Suatu Bangsa di Mulai dari Diri Pribadi

Kayangan,(SK),-- Program Imtaq bagi PNS yang sudah mulai di gulirkan Pemda KLU tahun 2011 lalu, kini mulai digalakkan kembali.
Begitu pula untuk Kecamatan Kayangan, kegiatan Imtaq memasuki tahun 2012 ini sudah dilaksanakan selama dua kali dengan narasumber para Tuan Guru yang berasal dari daerah setempat. Oleh panitia Imtaq, Bupati, Wakil Bupati,Ketua DPRD,Ketua MUI dan Sekda KLU dijadualkan untuk mengisi jadual kegiatan Imtaq tingkat Kecamatan Kayangan selama tahun 2012.

Camat Kayangan Tresnahadi dalam arahannya sebelum para Tuan Guru menyampaikan Taushiyahnya dihadapan ratusan PNS yang berlangsung di Mesjid Nurul Haqqul Yaqin Dusun Lengkukun Desa Kayangan,Jum’at (13-01-2012) lalu, menyampaikan beberapa hal terkait dengan pelaksanaan Imtaq diwilayah Kayangan.

Dikatakan Tresnahadi bahwa, pelaksanaan Imtaq selama ini dilaksanakan setiap hari Sabtu, namun karena ada perubahan jadual dari pihak Kabupaten, kegiatan Imtaq di pindah ke hari Jum’at. Sedangkan hari Sabtu menggunakan pakaian olahraga,karena ada kegiatan olahraga.

Tresnahadi juga berharap, dengan adanya perubahan jadual pelaksanaan kegiatan Imtaq yang diperuntukkan bagi PNS lingkup Pemda KLU ini, agar sama-sama saling mendukung program yang telah dijadualkan oleh Panitia demi kelancaran kegiatan Imtaq yang dilaksankan ditingkat Kecamatan ini.

“Mari kita sama-sama dukung kegiatan ini, demi lancar dan suksesnya pelaksanaan kegiatan Imtaq didaerah ini, ”ajaknya.

Ditambahkan Tresnahadi bahwa terkait dengan pelaksanaan penghijauan ditingkat Kecamatan, sesuai dengan jadual yang sudah disepakati beberapa waktu lalu, pada kesempatan itu juga diingatkan kepada seluruh pimpinan SKPD agar hadir bersama-sama melakukan penanaman pohon penghijauan dilapangan umum Kecamatan Kayangan.

“Saya minta dengan hormat agar kita bersama-sama hadir di lapangan umum Kecamatan Kayangan setiap hari Sabtu dalam rangka penghijauan tingkat Kecamatan, dengan mengerahkan semua karyawan-karyawati dilingkungan kantor masing-masing,”pintanya berharap.

Tresnahadi juga mengingatkan dan berpesan kepada para Kepala Desa melalui Sekdesnya, untuk mengambil sendiri bibit yang sudah dipersiapkan oleh UPTD Pertanian di Kantor Camat. Karena UPTD Pertanian sendiri tidak bisa mengirim langsung ke semua desa. Jadi pihak desa sendiri yang ambil ke Kantor Camat Kayangan, dengan batas waktu sebelum pelaksanaan penghijauan di desa masing-masing.

Untuk diketahui bahwa setelah pelaksanaan penghijuauan ditingkat Kecamatan yang di pusatkan di lapangan umum Kecamatan Kayangan tersebut, maka program penghijauan selanjutnya dilaksanakan di masing-masing desa dengan jadual yang sudah ditentukan.

Sementara dalam taushiyahnya Ust.H. Sarimah Ibnu Sedah,S.IP usai sambutan Camat Kayangan, mengatakan bahwa program Imtaq yang dilaksanakan Pemda KLU yang diperuntukkan bagi PNS itu, sungguh penting artinya bagi keberadaan kita di KLU ini.

Sebab menurutnya, tanpa Iman dan taqwa, tentu kehidupan kita di dunia ini tidak akan berarti apa-apa.Banyak orang yang memiliki ilmu yang tinggi, tetapi karena tidak ada Iman dan taqwa, semua itu tidak ada gunanya.

“Marilah kita selalu menjaga moralitas bangsa dengan kita memulainya dari diri pribadi kita masing-masing,”harapanya.

“Tanpa ada akhlakul karimah dari suatu bangsa, mustahil korupsi bisa diberantas, ”katanya.

“Jadi, mari kita mulai dari dalam diri pribadi kita masing-masing, dalam rangka memperbaiki Iman kepada Allah Swt,”ajak ustad yang pernah menjadi anggota DPRD Lombok Barat dua periode ini.(SK.Eko).

Jumat, 13 Januari 2012

Bupati KLU Tinjau 38 Rumah Kumuh di Santong

Santong,(SK),--- Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH memberikan apresiasi dengan adanya bantuan bedah rumah kumuh di Dusun Santong Asli Desa Santong Kecamatan Kayangan,Rabu (11-01-2012).

Dengan adanya bantuan bedah rumah kumuh itu, tentunya bisa membantu masyarakat yang mempunyai rumah tidak layak huni.

“Bantuan rumah kumuh tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat yang memang belum bisa mempunyai rumah layak huni. Oleh karenanya ini harus bisa dikembangkan oleh warga itu sendiri,”kata Bupati.

Dalam kunjungan Bupati KLU bersama sejumlah pimpinan SKPD melakukan sidak 10 lokasi proyek dengan dana APBD maupun APBN ke Kecamatan Kayangan rabu lalu, dimana yang di sidak Bupati adalah hasil proyek pembangunan pada tahun 2011 yang lalu.

Sidak yang dilakukan Bupati di Dusun Santong Asli Desa Santong Kecamatan Kayangan tersebut adalah meninjau lokasi program bedah rumah kumuh sejumlah 38 buah.

Musmuliadi (18) salah seorang warga peserta bedah rumah kumuh yang mendapatkan kehormatan di kunjungi Bupati dan berdialog dengannya mengatakan, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Pemda KLU khususnya Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH yang telah memperhatikan rakyatnya yang hidup jauh dari garis kemiskinan, dengan memberikan bantuan bedah rumah, yang walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, tetapi manfaatnya sangat dirasakan oleh warga yang kebagian bedah rumah di kampungnya.

Dikatakan Musmuliadi bahwa bantuan dana masing-masing sebesar lima juta rupiah untuk 38 warga di Dusun Santong Asli yang kebagian bedah rumah kumuh tersebut mengaku akan menggunakan dana itu untuk membangun rumahnya. Pengerjaan pembangunan rumahnya dilakukan secara gotong royong, hanya saja katanya, kendalanya hujan.

Kepala Bappeda KLU Ir Nanang Matalata memaparkan program bedah rumah kumuh pada tahun 2011 lalu menyasar 600 buah rumah yang tersebar di lima Kecamatan yang ada di KLU, dengan dananya berasal dari APBN dan APBD KLU.

“38 buah diantaranya ada di Dusun Santong Asli Desa Santong Kecamatan Kayangan ini,”katanya di hadapan Bupati.

Dalam sidak bedah rumah tersebut, Bupati juga memuji kwalitas jalan yang melingkar dilingkungan Dusun Santong Asli itu.Jalan beton itu cukup kuat dan membuat lingkungan menjadi bersih.

Namun, belum usai melakukan kunjungan di perkampungan tersebut, Bupati yang didampingi Wakil Ketua DPRD KLU Burhan M.Nur beserta rombongan, di daulat dengan turunnya hujan lebat. Terpaksa Bupati dan rombongan mengungsi ke rumah warga setempat untuk berteduh.(Eko).