Minggu, 22 Januari 2012

Tidak Mudah Menjadi Seorang Fasilitator Dalam Program Access

Gumantar,(SK),--Menjadi seorang fasilitator bagi sebagian orang itu tidak gampang. Berbeda dengan apa yang dialami oleh Rumedi,(43) asal Nangka Lombok Desa Gumantar Kecamatan Kayangan ini.

Bergabung dengan LSM local Perekat Ombara (PO) ditekuninya sejak sebelum dirinya memangku jabatan Kepala Desa Gumantar periode 2002-2007 yang lalu.
Dengan berlatar belakang pendidikan Sarjana Teknologi Pendidikan (TP) ini, banyak kiprah yang telah dilakukannya dijalur pendidikan. Buktinya, setelah hengkang dari memangku jabatan Kepala Desa Gumantar, dirinya aktif ngajar di SMPN 3 Kayangan yang terletak tidak jauh dari rumahnya.

Disamping aktif mengabdikan dirinya sebagai tenaga guru sukarela, Rumedi juga aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan,seperti banjar,karang taruna,remaja mesjid dan bahkan termasuk salah seorang tokoh partai Golkar yang patut diperhitungkan di KLU.

Berbekal pengalaman inilah tentunya tidak terlalu sulit baginya menjadi seorang Fasilitator, setelah diajak bergabung dalam program Access Phase II yang merupakan kerja sama Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia ini.

Menurut Rumedi, bahwa menjadi seorang fasilitator merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan menyenangkan. Ini terlihat dari keaktifannya dalam mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan pihak YLKMP dalam mendukung suksesnya program Access di Kabupaten Lombok Utara.

Untuk menjadi seorang Fasilitator dalam program Access phase II yang pelaksanaannya selama 13 bulan ( Desember 2011-31 Desember 2012) mendatang, banyak hal yang mengharuskan dirinya untuk aktif di program ini. Bagaimanapun untuk menjadi Fasilitator membutuhkan bekal pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai program yang di usungnya.

Untuk mendukung suksesnya program Access di daerah KLU yang mulai tahun ini dilaksanakan, maka setiap Fasilitator Pendukung (Fasduk) harus memiliki kemampuan individual dalam melaksanakan tugas selaku Fasilitator dalam melakukan rencana aksinya. Sehingga setiap fasilitator diwajibkan aktif mengikuti berbagai pertemuan yang diselenggarakan pihak YLKMP dalam mendukung suksesnya program Access di 33 buah Desa yang ada di Kabupaten Lombok Utara ini.

Untuk mendukung program Access ini, maka Rumedi yang sehari-harinya berpenampilan sederhana ini, selalu aktif mengikuti berbagai pertemuan untuk menambah pengetahuannya selaku Fasilitator. Diantara pertemuan yang selalu diikutinya diantaranya, pertemuan apresiative Kabupaten dalam mendorong kemandirian desa,workshop dan pembekalan Tim pelaksana program, pertemuan koordinasi dengan para pihak untuk penguatan keberdayaan warga, pemerintah desa dalam mendorong desa mandiri,pertemuan asistensi transfer pengetahuan,Asistensi teknik fasilitasi dan pertemuan lain yang sejenis untuk pendukung suksesnya program Access.

Terlihat jelas bahwa pengalaman selama menjadi Kepala Desa dimasa lalu, tidak menyulitkan bagi seorang Rumedi untuk memahami dan aktif menjelaskan ataupun mereview kegiatan - kegiatan yang telah di jadwalkan pihak YLKMP.

‘Ternyata tidak semudah apa yang kita bayangkan menjadi seorang Fasilitator dalam program Access,”katanya sambil menggelengkan kepala.(Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar