Minggu, 29 Januari 2012

Manfaatkan Waktu Untuk Bersyukur dan Ridha Terhadap Pahitnya Qadha’

Kayangan,(SK),-- Bersyukur pada saat makmur adalah kehidupan yang lapang dan aman dalam negerinya.
Demikian yang dikatakan Wakil Bupati KLU H.Najmul Akhyar,SH.M.MH, ketika sebagai narasumber dalam pelaksanaan Imtaq tingkat Kecamatan Kayangan, yang berlangsung di Mesjid Nurul Haqqul Yaqin Dusun Lengkukun Desa Kayangan,Jum’at (28-01-2012).

Dalam taushiyahnya dihadapan seluruh pimpinan SKPD, Pengawas TK/SD,Kepala Desa, Sekdes,Penghulu Desa,BPD,LPM, Tomas/Toga, para Kepala Dusun, Kepala Sekolah SMA/MA, SMP/MTs, SD/MI, Mahasiswa KKN Unram dan undangan lainnya, H.Najmul Akhyar menyatakan bahwa cara bersyukur yang sangat dianjurkan agama adalah bersyukur dengan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Wabup juga merinci tentang cara bersyukur diantaranya adalah dengan cara taat kepada Allah Swt dan Rasul-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

“Bersyukur dengan hati, ketika orang tertimpa musibah, maka kita harus sabar dalam musibah.Sabar disini artinya bertahan dalam memikul ujian, menahan diri dari ketidak relaan dengan hati atau lisan atau anggota badan,”terangnya.

“Sabar dilakukan pada saat musibah,sabar terbaik dan tertinggi adalah pada saat musibah tersebut turun pertama kali,inilah tanda sabar hakiki,”lanjutnya.

Dibagian akhir taushiyahnya,Wabup Najmul Akhyar menerangkan tantang Ridha lebih tinggi daripada sabar.Pahitnya Qadha’adalah apa yang tidak seiring dengan tabi’at manusia.

“Apabila Allah menetapkan sebuah keputusan yang tidak seiring dengna tabiat manusia dan dia merasa sakit karenanya,maka itulah Qadha’ yang pahit,jadi kita harus rela terhadap pahitnya Qadha,”tegasnya.

Oleh karena itu, orang yang tertimpa musibah mempunyai empat derajat dalam menghadapinya, yaitu murka,sabar,ridha dan syukur.Yang pertama, murka hukumnya haram, bahkan ia termasuk dosa besar,seperti menampar pipi, merobek baju dan lain-lain yang menunjukkan kemurkaan.Yang kedua, sabar, ini wajib dengan menahan diri, hati, lisan dan perbuatan dari kemurkaan. Kemudian yang ketiga,ridha, bedanya dengan sabar adalah bahwa orang yang sabar merasakan kegetiran,tetapi ridha,tidak murka,hanya saja itu adalah sesuatu yang sulit dan pahit dalam dirinya.

Keempat,syukur,yaitu mengucapkan Alhamdulillah dengan lisan dan tindakan, dia melihat bahwa musibah adalah nikmat.Musibah merupakan nikmat, ketika manusia mengetahui bahwa musibah adalah pelebur dosa dan hukuman atas dosa di dunia adalah lebih ringan daripada ditundanya di akhirat, maka musibah tersebut menjadi nikmat baginya yang patut disyukuri.

“Kalau kita tidak pandai bersyukur, ini adalah merupakan penyakit bagi diri kita, yang perlu dihindari,”ingatnya.

“Jadilah orang yang pandai bersyukur, untuk itu, saya berharap dari pertemuan yang singkat ini, semoga Allah Swt memberikan manfaat yang mengandung kebenaran,”tambahnya.

Wabup Najmul berpesan kepada seluruh pemegang amanat yang ada didaerah Kayangan ini, siapapun orangnya, untuk pandai bersyukur dan bertanggung jawab kepada amanat yang diberikan allah Swt.

Pada kesempatan itu, Camat Kayangan dalam pengantarnya berharap agar kegiatan Imtaq yang dilaksanakan rutin setiap hari jumat ini, agar didukung sepenuhnya oleh seluruh PNS yang ada di daerah ini.
“Mari kita sama-sama dukung kegiatan ini, demi lancar dan suksesnya pelaksanaan kegiatan Imtaq didaerah ini, ”ajaknya.

Imtaq tingkat Kecamatan yang diperuntukkan bagi kalangan PNS yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2011 lalu tersebut, disambut baik oleh seluruh elemen, terutama para PNS yang ada didaerah ini. Karena manfaatnya sangat berpengaruh terhadap tetap terjalinnya sambungan tali silaturrahmi antar berbagai kalangan.

Tresnahadi juga mengingatkan kepada seluruh pemegang amanat yang hadir pada kesempatan tersebut untuk memberikan dukungan dan partisipasinya demi sukses dan lancarnya program Imtaq maupun program penghijauan, yang menjadi agenda penting pemerintah daerah untuk diwujudkan.(Eko).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar