Kamis, 21 Februari 2013

Timbulnya Dampak Negatif Globalisasi, Akibat Belum Matangnya Pemimpin

Narmada,(SK),-- Lenturnya nilai-nilai luhur bangsa di sebabkan oleh rasa tanggung jawab, rasa memiliki,rasa hormat-menghormati,rasa berdosa dan rasa malu dari para pemimpin yang sudah tidak ada lagi.Jika hal ini sudah tidak bisa dihindari atau diperbaiki oleh para pemangku pemegang amanah di negeri ini, tentu mau dibawa kemana bangsa ini.
Demikian yang dikatakan Ir Darmansyah,MM dihadapan 40 pejabat esselon IV lingkup Pemda KLU yang sedang mengikuti Diklatpim pola kemitraan antara Pemda Provinsi NTB dengan Pemda KLU,Kamis (21/02/2013) di Balai Diklat Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dikatakan,dalam lingkungan organisasi pemerintahan,seorang aparatur dituntut untuk bekerja sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat. Secara etis, seorang aparatur terpanggil untuk melayani kepentingan public secara adil tanpa membedakan kelompok, golongan,suku,agama serta status social.Selain itu, lanjutnya, seorang aparatur harus dapat menjadikan dirinya sebagai panutan tentang kebaikan dan moralitas pemerintahan terutama yang berkenaan dengan pelayanan public.
.”Untuk itu, mari kita tingkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap nilai-nilai luhur bangsa yang sudah mulai luntur ini,agar kita tidak termasuk pejabat atau pemimpin yang korup,”ajak Darmansyah.

Pada era demokratisasi dan reformasi dewasa ini, prilaku kepemimpinan kepemerintahan harus mengarahkan orientasi kepada masyarakat luas dengan meningkatkan kepekaan untuk mendengarkan aspirasi yang berkembang termasuk saran,tanggapan,keluhan, bahkan kritik terhadap penyelenggaraan kemerintahan public.”Untuk itu, diperlukan pemahaman tentang bagaimana seorang aparatur, khususnya pemimpin kepemerintahan berprilaku,”tandas Darmansyah.
Darmansyah berharap kepada para peserta Diklatpim yang kesemuanya yang berasal dari KLU tersebut, mampu menerapkan pemahaman tentang nilai-nilai budaya yang berpengaruh terhadap birokrasi serta menjadikannya sebagai acuan dalam mewujudkan etika kepemimpinan setelah kembali ke SKPD masing-masing.
Darmansyah menyebut, dampak negative di era globalisasi dewasa ini, diantaranya agresivitas, persaingan tidak sehat,ketidak matengan pribadi,emosi yang tidak terkendali,tingkat kecurigaan meningkat dan depressi karena tekanan kehidupan dari para pemangku pengambil kebijakan.Hal ini terjadi, menurutnya, karena akibat dari para pemimpin ketika menduduki jabatan belum matang, sehingga diperlukan pemimpin yang berwawasan global dan berkelas.
Sosok pemimpin yang diharapkan dan yang berwawasan global adalah yang memiliki kompetensi iptek,sikap dan prilaku memadai,sadar terhadap tanggung jawab dan memiliki wawasan yang luas.”Ini harapan kita dalam rangka mendorong pembangunan di daerah ini agar lebih baik,”harap Darmansyah, yang sehari-harinya bekerja sebagai widya iswara di BKD dan Diklat Provinsi Nusa Tenggara Barat ini.
Pengalaman 15 tahun sebagai widya iswara di BKD dan Diklat Provinsi NTB tersebut, Darmansyah selanjutnya menjelaskan, system budaya yang mempengaruhi sifat kepemimpinan aparatur diantaranya budaya birokrasi yang universal,budaya daerah,budaya nasional, budaya agama dan budaya asing. Namun diantara budaya tersebut dan yang paling efektif dilakukan oleh para pemimpin dalam melayani masyarakatnya harus menyesuaikan dengan budaya local.(Eko)

Senin, 18 Februari 2013

Administrasi Publik Merupakan Kegiatan Pemerintah

Narmada,(SK),-- Sejalan dengan upaya mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang professional melalui jalur pendidikan dan pelatihan (Diklat), maka pembinaan Diklat khususnya Diklat Kepemimpinan tingkat IV kearah Diklat berbasis kompetensi, terus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS.

Seperti halnya, pada minggu kedua bulan Februari 2013 ini, Pemerintah KLU telah memerintahkan 40 orang pejabat esselon IV lingkup Pemda KLU untuk mengikuti Pendidikan dan Latihan Jabatan tingkat IV pola kemitraan antara Pemda Provinsi NTB dengan Pemerintah KLU di Balai Diklat Pertanian Provinsi NTB selama 42 hari.”Ini adalah salah satu upaya Pemda KLU untuk meningkatkan kompetensi para pejabat esselon IV di daerah Dayan Gunung, ”kata Yarsa, salah seorang peserta, yang sehari-harinya bertugas di DPPKAD KLU ini.
Memasuki hari ke-enam pelaksanaan Diklatpim IV ini, Selasa (19/02/2013), materi yang disampaikan oleh para narasumber (Widya Iswara) dari BKD dan Diklat Provinsi NTB selama ini, sangat membantu.
Drs Gusti Lanang Rakayoga, salah seorang Widya Iswara BKD dan Diklat Provinsi NTB ketika tampil di hadapan 40 orang pejabat esselon IV KLU yang sedang mengikuti Diklat Jabatan Penjenjangan, membawakan materi pembelajaran Dasar-Dasar administrasi Publik.
Pada prinsipnya, Drs Gusti Lanang Rakayoga sangat berharap agar keluaran dari Diklat ini nantinya masing-masing memiliki kemampuan untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dasar administrasi public guna peningkatan kinerja instansi dimana mereka bekerja.
Selanjutnya Drs Gusti Lanang Rakayoga dalam memberikan pemahaman tentang adminsitrasi, maka ia membagi administrasi ke dalam dua pengertian, yaitu pengertian administrasi dalam arti sempit dan pengertian administrasi dalam arti luas.
Pengertian administrasi dalam arti sempit menurutnya tidak lain hanya terbatas dalam kegiatan Tata Usaha (TU). Sedangkan pengertian administrasi dalam arti luas, ia mengutip pernyataan dari seorang ahli The Liang Gie, yaitu segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Yang perlu penekanan tentang administrasi disini, menurutnya, bahwa administrasi itu harus ada berkesinambungan terus – menerus. Karena syarat administrasi itu adalah adanya sekelompok orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Dalam diskusi kelompok, terjadi berdebatan seru terkait dengan pemahaman orientasi adminsitrasi dewasa ini bergeser kepada administrasi public dan mengenai perbedaan penafsiran rumus rentang kendali (V.A Graicunas).”Beda pendapat maupun penafsiran itu hal yang wajar dalam sebuah diskusi, namun yang paling penting disini harus saling menghargai,”tandas Raden Sapardi, yang juga peserta asal Bayan KLU.
Yang perlu diingat, menurut Raden Sapardi, bahwa administrasi public itu adalah tentang penyelenggaraan pemerintahan Negara.Oleh karenanya, maka administrasi Negara merupakan kegiatan pemerintah. Sebab, katanya, dimana ada pemerintahan, disana ada administrasi public.Sehingga administrasi public merupakan kegiatan kerja sama manusia untuk mencapai tujuan-tujuan pemerintah.(Eko)

Musrenbang sebagai Peluang Masyarakat Mengambil Keputusan

KAYANGAN,(SK), -- Pemerintah Kecamatan Kayangan menggelar musyawarah rencana pembangunan (musrenbang).
Kegiatan Musrenbang yang digelar di aula Kantor Camat Kayangan Rabu (13/02) lalu, dihadiri oleh semua Kepala Desa, Ketua BPD,TPKD, KPMD, para Pimpinan SKPD, para utusan kader desa dan dari PNPM. Dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, hadir Kasubid Kesejahteraan Sosial Bappeda Joko Mardianto dan Kasubid Pemerintahan Desa.

Camat Kayangan Tresnahadi mengatakan, musrenbang ini sebagai peluang bagi masyarakat dalam turut serta mengambil keputusan pembangunan, termasuk didalamnya aspek perencanaan.
“Musrenbang tidak hanya menjadi wadah bagi penyusunan rencana kegiatan yang akan dilakukan, tetapi juga sebagai saluran resmi yang dipersiapkan untuk mengkanalisasi aspirasi masyarakat dalam rangka memperoleh akses yang memadai dalam kebijakan penganggaran pembangunan,”ungkap Tresnahadi.
Oleh karenanya mutu proses dan mutu hasil musrenbang ini, akan sangat menentukan efektifitas penyaluran aspirasi dan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu Kasubid Kesejateraan Sosial Bappeda KLU Joko Mardianto mengatakan, bahwa Musrenbang Kecamatan mempunyai tujuan terwujudnya sinkronisasi dan keselarasan antar berbagai usulan kegiatan yang dihasilkan melalui Musrenbangdes.
Joko Mardianto juga berharap bahwa dengan Musrenbang ini, maka akan terwujud terbangunnya kesepakatan dari beberapa stakeholder se Kecamatan, tentang segala prioritas kegiatan yang dilaksanakan selama satu tahun.
Untuk program dari PNPM-MP, PNPM P2SPP dan sebagainya akan dilakukan dengan rangking atau prioritas untuk memperoleh pendanaannya. Dari Musrenbang ini menurut Joko Mardianto, diharapkan diperoleh rumusan rencana kerja pembangunan (RKP) kecamatan, adanya daftar usulan rencana kerja pembangunan (DURKP) dan adanya delegasi kecamatan yang akan berpartisipasi dalam Musrenbang tingkat Kabupaten.(Eko).

Kecerdasan Emosional Pendukung Terbaik Dalam Pengambilan Keputusan

Narmada,(SK),--- Memasuki hari kelima pelaksanaan Diklatpim para pejabat esselon IV lingkup Pemda KLU di Balai Diklat Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan warna baru bagi para peserta.
Pasalnya, dari sejak memasuki asrama, pengenalan program,kepemimpinan di alam terbuka,mengikuti outbound di hutan Suranadi hingga menerima materi pertama Kecerdasan Emosional,Senin (18/02/2013), para peserta Diklatpim selalu enjoi saja.Lebih-lebih ketika narasumber atau widya iswara dari BKD dan Diklat Provinsi NTB menyampaikan materi tentang Kecerdasan Emosional.Para peserta diklatpim dibuatnya santai namun sukses.
Selaku Widya Iswara dalam Diklatpim IV pola kemitraan ini, Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed memberikan pengertian terkait Kecerdasan Emosional. Dikatakan, kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kecerdasan yang professional (IQ) dan kecerdasan Integritas.Jika hal tersebut tidak ada, maka bisa berakibat pada lemahnya program tidak . bisa berjalan sesuai dengan tujuan bersama,bisa non job dan bahkan pemimpinnya tidak cerdas. ”Jadi, kecerdasan, integritas, professional adalah hal-hal yang sangat penting yang harus di miliki oleh seorang pemimpin,”tandas Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed.

Menurutnya, kecerdasan emosional itu merupakan ilmu pengetahuan sebagai pendukung dan pendorong yang paling baik dalam pengambilan keputusan di organisasi.Para ahli phyciologi mengatakan keberhasilan seseorang di tentukan oleh 20% IQ, 40% KE dan 40% kecerdasan lainnya.
Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed selaku Widya Iswara Madya di BKD Provinsi NTB ini juga menyebut, kecerdasan emosional itu adalah kemampuan merasakan,memahamiya secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energy, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Selain itu,katanya,kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain dan menjadikan pengetahuan itu sebagai informasi untuk mengambil tindakan.
“Orang cerdas itu adalah orang yang mampu memahami Tuhannya,memahami dirinya, memahami dunianya dan memahami akheratnya,”terangnya.
“Kecerdasan itu bukan muncul dari pemikiran intelektual yang jernih tapi kecerdasan muncul dari pekerjaan hati nurani manusia,”tambahnya.
Dari konsep pembelajaran yang disampaikan Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed tentang kecerdasan emosional ini, dapat diketahui tingkat kecerdasan emosi, aplikasi dari apa yang menjadi pilihan terbaik dalam hidup, bagaimana kondisi seseorang yang memungkinkan untuk stress dan seberapa besar ambisi seseorang dalam meraih kesuksesan. Semuanya ini oleh Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed telah mencobanya pada 40 orang pejabat esselon IV yang mengikuti Diklatpim awal tahun 2013 ini.Sehingga masing-masing peserta mengetahui seberapa besar ambisi,aplikasi pilihan dan tingkatan stressnya.
Salah seorang peserta Diklatpim IV Kasdi mengaku, dengan mempelajari mata pembelajaran Kecerdasan Emosional yang disampaikan widya Iswara Madya Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed tersebut menjadi lebih memahami tingkatan kapan orang menjadi stress,aplikasi pilihan maupun seberapa besar ambisi untuk meraih kesuksesan.Sehingga Kecerdasan Emosional ini merupakan Pendukung Terbaik Dalam Pengambilan Keputusan pada setiap orang ketika diberikan kepercayaan memegang amanah.(Eko)

Pemda KLU Mengirim 40 Pejabat Esselon IV Mengikuti Diklatpim

Tanjung,(SK),-- Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS, maka pada tahun anggaran 2013 ini, Pemda KLU kembali memprogramkan Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan (diklatpim) bagi para pejabat esselon IV yang ada KLU. Menindak lanjuti PP No.101 tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS tersebut, maka Pemda KLU telah menetapkan para peserta yang akan mengikuti Diklatpim dalam jabatan itu dengan SK.Bupati KLU No.88/06/Peg/2013 tanggal 22 Januari 2013.

Adapun nama-nama 40 orang peserta para pejabat esselon IV lingkup Pemda KLU yang akan mengikuti Diklatpim IV angkatan XIX pola kemitraan antara Pemda Provinsi NTB dengan Pemda KLU di Balai Diklat Pertanian Provinsi NTB yang berlokasi di Narmada tersebut, dituangkan dalam surat tugas nomor 893.1/028/Peg/2013 tanggal 29 Januari 2013 antara lain;
1. Arnowadi,A.Ma.Pd (Kasubag Pendidikan Pemuda dan Olahraga Setda KLU)
2. Kamran,SH (Kasubag Kerjasama Setda KLU)
3. L.Gita Bayu Wibawa,SSTP (Kasubag Protokol Setda KLU)
4. Hulfi Rahima,S.Sos (Kasubag Program dan Pelaporan Bagian Umum DPRD KLU)
5. Sukiman,S.Pd ( Kasi Pelestarian Nilai-nilai Tradisional dan Sejarah Dikbudpora KLU)
6. Wahyudi (Kasi Pindah datang Dukcapil KLU)
7. Andi Wahyu Dirgantara,SH (Kasi Sistem dan Teknologi Informasi Dukcapil KLU)
8. Ayunah (Kasi Pelayanan Medik dan Kualitas Pelayanan Dikes KLU)
9. I Ketut Jaya (Kasi Jaminan Pemeliharaan Masyarakat Dikes KLU)
10. Datu Madiawati,SKM (Kasi Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan Dikes KLU)
11. I Nyoman Sudiarta,SKM (Kasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa dan Bencana Dikes KLU)
12. Sumarnim,S.Sos (Kasubag Keuangan Dinas Koprasi KLU)
13. Kasdi (Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Koprasi KLU)
14. Heri Setiawan,ST (Kasubag TU Dinas PU KLU)
15. Irfan,ST (Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PU KLU)
16. Maridep (Kasi Jasa Konstruksi Dinas PU KLU)
17. Lasimudin,S.Sos (Kasubag Keuangan Dinas Sosnakertrans KLU)
18. Chaerul Furqan,S.Pd (Kasi Penempatan dan Informasi Tenaga Kerja Dinas Sosnakertrans KLU)
19. I Putu Heri Suditha,S.Pt (Kasubag Program dan Pelaporan Dinas PPKKP KLU)
20. Sugiartadi,SP (Kasi Pengembangan dan Budidaya tanaman Pertanian Dinas PPKKP KLU)
21. Ir. I Nyoman Sugandri (Kasi Budidaya dan Pengembangan Peternakan Dinas PPKKP KLU)
22. Tukul Sumardiono,SP (Kasi Kewaspadaan Pangan, Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi Dinas PPKKP KLU)
23. I Wayan Bratayasa,M.Par (Kasubag Program dan Pelaporan Dihubparkominfo KLU)
24. Yarsa,S.Sos (Kasubag Keuangan DPPKAD KLU)
25. Darmawan,S.Sos (Kasi Perbendaharaan dan Verifikasi DPPKAD KLU)
26. Nisanim,S.IP (Kasi Pemeliharaan dan Penghapusan DPPKAD KLU)
27. Dewa Putu Punawan,ST (Kasubid Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Bappeda KLU)
28. L.Pujiatim,S.Pi (Kasi Pengembangan Budidaya dan Perikanan Tangkap Dinas PPKKP KLU)
29. Akhmad Wahyudin,SH (Kasubid Kelembagaan dan Sumber Daya Desa BPM KB dan Pemdes KLU)
30. H.Muh.Thohir,SH (Kasubag TU Kesbangpolinmas KLU)
31. I Nengah Suandra Mahardika,SE (Kasi Pembinaan Personil dan Kesamaptaan Satpol PP KLU)
32. Baiq Icah Handayani (Kasubag Keuangan Kantor Camat Pemenang KLU)
33. I Made Budiana,S.Sos (Kasi Pemerintahan Kantor Camat Pemenang KLU)
34. Nurhayati (Kasubag Keuangan Kantor Camat Tanjung KLU)
35. H.Moh.Mudahar (Kasi Trantib Kantor Camat Tanjung KLU)
36. Eko Sekiadim,S.Sos (Kasi Trantib Kantor Camat Kayangan KLU)
37. Muhamad Syihamudin,S.Sos (Kasubag Program dan Pelaporan Kantor Camat Bayan KLU)
38. Wayan Ginarsa (Kasi Trantib Kantor Camat Gangga KLU)
39. Raden Sapardi,S.IP (Kasubag Umum dan Kepegawaian Kantor Camat Bayan KLU)
40. Aripin,S.Sos (Kasi Pemerintahan Kantor Camat Bayan KLU)
Ke-40 para pejabat esselon IV lingkup Pemda KLU tersebut, akan mengikuti Diklatpim IV selama 42 hari, mulai tanggal 14 Februari hingga 27 Maret 2013 mendatang.(Eko)

Sabtu, 16 Februari 2013

40 Pejabat Esselon IV KLU Ikuti Outbond

Mataram,(SK),-- Sedikitnya ada 40 orang pejabat esselon IV yang sedang mengikuti Diklatpim angkatan XIX pola kemitraan antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah KLU mengikuti Out Bound di hutan Suranadi Narmada, Sabtu (16/02/2013).
40 orang pejabat esselon IV KLU dalam mengikuti kegiatan Outbound tersebut dibagi menjadi 4 team, yaitu team Madani dibawah pimpinan H.Moh.Tahir,SH, team Rinjani dibawah pimpinan Wayan Bratayasa,S.IP, team Dewi Anjani dibawah pimpinan Tukul Sumardiono,SP dan team Ngaso dibawah pimpinan Nisanim,S.Sos.

Pimpinan Out Bound Drs Paris Ichsan mengatakan, out Bound ini merupakan perpaduan antara Hill Walking atau pencarian jejak dan permainan games.Dimana kegiatan ini memang sengaja diadakan dengan tujuan mengembangkan team building sambil memanfaatkan alam sebagai media ruang kelasnya.
Dikatakan, outbound merupakan perpaduan antara Hill Walking atau pencarian jejak dan permainan games. Dimana keseluruhan team yang terlibat dalam mengikuti kegiatan outbound ini diharapkan nantinya tercipta kerja sama,saling percaya,kesempatan ber-eksperimen, kesempatan menggunakan otak kanan dan kiri serta dapat memberdayakan potensi diri sendiri dan belajar dari pengalaman nyata.
Kegiatan outbound yang dilaksanakan sehari penuh ini diharapkan agar setiap individu memiliki potensi yang dapat dikembangkan,seperti kemampuan dasar sebagai tingkat intelegensia,kemampuan abstraksi, kemampuan logika, kemampuan imajinasi serta daya tangkap. Selain itu adanya kemampuan sikap dalam bekerja,seperti ketekunan, ketelitian,tempo kerja dan daya tahan terhadap stress.
Pada saat star, setiap kelompok memperoleh beberapa amplop yang didalamnya berisi petunjuk teknis berkenaan dengan jalur yang telah diberi tanda tertentu sesuai dengan yang telah ditentukan Panitia.Jika ada kelompok yang tidak berhasil menemukan tanda warna yang ditempel ditembok, pohon, tiang listrik, maka kelompok tersebut sudah bisa di pastikan tidak akan mencapai finish.
Tanda warna yang ditempelkan itulah yang akan memandu kelompok yang bersangkutan dari star sampai finish.Pada beberapa titik dari jalur yang harus ditempuh oleh peserta outbound, maka panitia telah memasang rintangan yang berupa permainan atau games yang mengarah ke Team Building dan pengembangan kemampuan serta potensi diri.
Drs Paris Ichsan menerangkan, sedikitnya ada 5 bentuk permainan yang akan di lalui oleh seluruh team, diantaranya permainan Jet Formasi, yang dimainkan oleh 10 orang dengan membentuk 5 macam formasi.Setiap formasi yang dibentuk terdiri dari 4 pesawat mengarah ke beberapa penjuru dan formasi pesawat tetap 5 macam serta jumlah anggotanya 4 pesawat setiap formasi.
Kemudian permainan berikutnya adalah Madu dan Racun. Deskripsinya, terdapat sekelompok pengungsi akibat perang yang kekurangan air.Di suatu tempat, kelompok pengungsi ini menemukan beberapa gelas air bekas jebakan perang.Diantara gelas tersebut, disamping berisi air,juga berisi racun.Tugas dari team outbound ini adalah untuk memindahkan gelas dan racun tersebut ke tempat lain menggunakan benang tanpa harus di sentuh tangan.
Berikutnya permainan Speder Webb, yaitu perminan jaring laba-laba yang merupakan perangkap yang dahsyat, apabila sampai ada yang terperangkap maka sulit untuk melepaskan diri dari serta jarring laba-laba tersebut.Untuk bisa melewati jarring laba-laba ini, maka team outbond yang terdiri dari 40 orang pejabat esselon IV yang terbagai menjadi 4 team tesebut diperlukan kesabaran dan kehati-hatian.Karena seluruh anggota team harus melewati lubang jarring laba-laba itu denganh ketentuan satu lubang hanya boleh dilewati satu orang serta tidak boleh menyentuh jarring.
Permainan selanjutnya adalah pertukaran tawanan perang.Dalam permainan ini diperintahkan untuk memindahkan tawanan perang Negara A ke Negara B, begitu pula sebaliknya, tawanan perang Negara B dipndahkan ke Negara A.Tawanan perang hanya boleh bertemu atau berhadapan pada Negara C dan boleh melangkah satu atau maksimal dua langkah. Serta permainan yang terakhir adalah permainan atas bawah oke. Dalam permainan ini, hanya boleh melewati 3 lubang gua yang ada, dimana luabang gua A hanya boleh dilewati satu orang, lubang gua kedua hanya boleh dilewati dua orang pengungsi.Sedangkan anggota yang lainnya harus melewati lubang gua yang ketiga dengan ketentuan setiap orang yang akan lewat harus diterima oleh 3 orang yang telah melewati lubang gua pertama dan kedua.Dalam permainan ini tidak semua anggota team bisa di selamatkan.Maka untuk menyelamatkannya harus meminta bantuan kepada pihak lain.
Dari seluruh rangkaian permainan yang dilaksanakan ini, maka hasilnya di menangkan oleh team Madani dibawah pimpinan H.Moh.Tahir,SH, diikuti team Dewi Anjani dibawah pimpinan Tukul Sumardiono,SP, team Ngaso dibawah pimpinan Nisanim,S dibawah pimpinan .Sos dan team Rinjani dibawah pimpinan Wayan Bratayasa,S.IP.(Eko)

Kamis, 14 Februari 2013

Kepemimpinan di Alam Terbuka, Identik Pembinaan Prilaku

Mataram,(SK),-- Pembinaan prilaku kepemimpinan dan menejerial yang dapat mengenali diri sendiri,orang lain,kelompok dan lingkungan, bisa diraih melalui pengalaman di alam terbuka.
Hal tersebut di ungkapkan Junahri,SH.MH di hadapan 40 orang pejabat esselon IV yang sedang mengikuti Diklatpim di Balai Diklat Pertanian Provinsi NTB.
Dikatakan Junahri, kepemimpinan itu sendiri suatu proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok orang yang terorganisir dalam mencapai tujuan.Sedangkan hakekat kepemimpinan itu menurutnya merupakan sikap,pikiran dan semangat kejiwaaan yang terpanggil untuk memimpin dengan segalam macam ucapan. Aspek kepemimpinan jika dilihat dari demensinya cukup luas, dimana penampilan diri,hubungan antar pribadi dan hubungan dalam organisasi sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam bertugas.

Junahri juga menjelaskan perbedaan kelompok dan tim,dimana kelompok menurutnya adalah suatu kumpulan dua orang atau lebih yang satu dengan yang lain saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.sedangkan tim adalah sekumpulan orang-orang yang tergabung dalam suatu kelompok yang memiliki tujuan yang sama, anggotanya saling tergantung, bekerja dalam suasana saling percaya,saling memotivasi dan apabila terjadi permasalahan diselesaikan secara terbuka dengan pendekatan kekeluargaan.
“Kelompok lebih terfokus terhadap kepentingan sendiri,kurang terbuka dan kurang toleran, sedangkan tim, saling percaya dan terbuka serta masing-masing anggota partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan,”tandas Junahri.
Yang jelas, Junahri yang asal Lotim ini menekankan bahwa, di alam terbuka ini merupakan tempat pembinaan prilaku kepemimpinan dan menejerial.Karena di tempat ini pula seseorang dapat mengenali diri sendiri,orang lain,kelompok dan lingkungan melalui pengalaman di alam terbuka.

Keseluruhan peserta diklatpim IV lingkup Pemda KLU angkatan XIX pola kemitraan antara Pemda Provinsi NTB dengan Pemda KLU ini, sangat antusias mengikuti kegiatan yang mengharuskan ada saling bekerja sama dalam tim maupun kelompok yang di tawarkan pihak widya iswara. Pada session pembelajaran pertama ini, Junahri memberikan materi dengan menggunakan pendekatan permainan.Hal ini dimaksudkan agar masing-masing peserta diklatpim dapat saling berinteraksi satu sama lain,saling mengenal dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Hal ini terbukti dengan berhasilnya membentuk 4 kelompok yang nantinya akan terus bekerja sama selama diklatpim berlangsung dalam menentukan arah keberhasilan sebuah program yang menjadi salah satu aspek penilaian pembinaan prilaku. Pembentukan kelompok ini dimksudkan, selain memudahkan saling bekerja sama,saling berinteraksi satu sama lain, juga dapat saling percaya dalam,saling memotivasi dalam menyelesaikan sebuah permasalahan jika itu ada, sehingga dapat terselesaikan secara terbuka dan transparan.
Salah seorang peserta diklatpim Yarsa menyambut baik kegiatan ini, sebab, katanya, dengan adanya kegiatan kelompok ini tentunya sangat bagus untuk diterapkan.Hal ini merupakan salah satu upaya di dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan. Yarsa yang sehari-hari bekerja di DPPKAD KLU dan biasa di panggil Romo dilingkungan kerjanya ini menyebut bahwa, dalam satu unit kerja diperlukan adanya kerja sama yang baik, barulah apa yang menjadi tujuan bersama itu dapat tercapai.”Ini artinya, tanpa adanya kerja sama antar tim, tentunya sulit mencapai tujuan apa yang di harapkan,”tandasnya.
Pembentukan kelompok ini, memang sengaja dipersiapkan untuk dalam rangka mendukung suksesnya pelaksanaan outbond (pengendalian diri) yang menjadi salah satu agenda dalam pendidikan dan latihan kepemimpinan bagi 40 pejabat esselon IV yang kesemuanya berasal dari bumi Tioq Tata Tunaq.Outbond ini dilaksanakan selama 36 jam atau 3 hari, yang dimulai sejak Kamis,14 s/d Sabtu 16 Februari 2013 di hutan Suranadi Narmada.
Masing-masing kelompok dalam pelaksanaan outbond ini diberikan tugas untuk menyelesaikan sebuah yel-yel,membuat gerak dan lagu,membuat logo dan bendera,membuat puisi serta pantun.Semua tugas ini nantinya akan langsung di praktekkan pada saat pelaksanaan outbond berlangsung.Semua kriteria tugas yang dibebankan kepada masing-masing kelompok ini, Junahri selaku widya iswara yang memandu kegiatan ini berharap semua individu berperan.Sehingga apa yang menjadi tujuan bersama nantinya akan tercapai.Karena masing-masing individu berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan.(Eko)

SMPN 2 Kayangan, Gelar Peringatan Maulid Nabi

Sesait,(SK),-- Allah Swt meletakkan kejayaan manusia di dunia dan akherat hanya dalam amal agama yang sempurna seperti yang dibawa Rasulullah saw.
Demikian yang disampaikan Ust.Syamsul Anwar,Lc memulai taushiyahnya ketika di daulat sebagai penceramah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di aula SMPN 2 Kayangan,Sabtu (09/02/2013).
Acara yang di gelar rutin setiap tahun ini dihadiri oleh Camat Kayangan,Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan,Kepala Desa Sesait,Kepala Dusun Lokok Sutrang, tokoh agama,tokoh masyarakat,orang tua/wali murid, seluruh stackholder dan civitas akademika SMPN 2 Kayangan.
Ust.Syamsul Anwar,Lc yang juga anggota DPRD KLU asal Santong ini, selanjutnya menyatakan, pada dewasa ini umat Islam belum ada kemampuan untuk mengamalkan agama secara sempurna, seperti yang dilakukan oleh para sahabat Nabi saw dahulu, yang telah mampu mengamalkan agama secara sempurna karena pada diri mereka terdapat sifat-sifat yang mulia,diantaranya yakin akan kalimah Thayyibah,Sholat khusyu’ wal khudhu’,Ilmu ma’a zikir,ikramul muslimin,tash hihul Niyyah dan da’wah wattabligh.

Selain itu, Ust.Syamsul Anwar,Lc juga menyampaikan pentingnya mengamalkan 4 prilaku yang dimiliki Rasulullah saw, seperti Sidik,tabligh,fathonah dan amanah dalam kehidupan sehari-hari.Lebih-lebih dalam dunia pendidikan. ”Ini penting artinya bagaimana penerapannya di yakini dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap stackholder di dunia pendidikan,”tandasnya.
Peringatan hari kelahiran Nabi saw di SMPN 2 Kayangan ini, selain di hibur oleh tim Qasidah Nurul Islam Kayangan, juga di hibur oleh para vokalis dari kelompok Nasyid ternama di daerah setempat, yang memang sengaja di undang pihak sekolah.
Kepala SMP Negeri 2 Kayangan Munasip,S.Pd dalam sekapur sirihnya menyampaikan, ucapan terimakasih atas kehadiran seluruh para tamu undangan dalam acara yang di gelar pihaknya.Kegiatan ini terselenggara memang sengaja di gelar sekaligus dirangkaikan dengan tasyakkuran sekaligus peresmian penggunaan ruang kelas baru, dimana sekolah ini mendapatakan bantuan RKB 1 ruang yang dibiayai APBD KLU tahun 2012 lalu.
Dikatakan,selain mendapatkan bantuan satu RKB dari Pemda KLU, sekolah yang di pimpinnya sejak tiga tahun silam ini, juga sekolah tersebut telah mampu menyelesaikan beberapa program yang memang telah di rencanakan sebelumnya bersama orang tua murid dan disetujui pihak Komite. Program itu diantaranya, sebut Munasip, adalah pembangunan garasi, gapura dan penembokannya hingga pintu masuk dari SMPN 2 Kayangan.
“Ini yang patut kita syukuri, karena wajah sekolah ini sudah tampil beda dengan keadaan sebelumnya.Sekali lagi, ini berkat kerja sama serta partisipasi warga masyarakat setempat,Komite dan orang tua wali,”tandasnya.
Diakui oleh Munasip, bahwa ada PR yang tidak kalah pentingnya menunggu, diantaranya penembokan keliling sekolah tersebut. Ini tentu lebih penting artinya terkait dengan keamanan dan kenyamanan dalam proses KBM. Diharapkan kepada Pemerintah Daerah KLU memikirkan PR yang menjadi tunggakan pihak sekolah selama ini.(Eko)

E-KTP di Kecamatan Kayangan mulai dibagikan

Kayangan, (SK)---, Setelah dilakukan perekaman data E-KTP beberapa waktu lalu, saat ini sudah dapat dibagikan kepada warga kayangan. KTP Manual yang dimilki warga sebelumnya dikembalikan karena sudah tidak berlaku lagi. sejak pukul 07.00 wita senin 11/1/2013 lalu. masyarakat kayangan mulai berdatangan untuk mengambil E-KTP mereka.
dikatakan oleh camat kayangan, Tresna Hadi, S.Pt. kepada seluruh masyarakat kayangan dibeberapa tempat saat menghadiri acara maulid nabi dibeberapa tempat. pengambilan E-KTP ini harus dilakukan sendiri-sindiri tidak boleh berwakil, karena saat mengambil E-KTP harus disesuikan dengan sidik jari mereka masing-masing. hal ini dilakukanuntuk menghindari kekeliruan yang mungkin saja terjadi, seperti tertukar dan lain sebagainya.
Pemberian  E-KTP akan dilakukan secara bergiliran sesuai dengan nomor urut surat panggilan. Berdasarkan kesediaan petugas dalam melayani pembagian E_KTP ini, petugas memberikan 300 orang perhari atau sekitar 3 dusun perhaRI.

Bupati KLU Hadiri Pelantikan 15 Orang Anggota Panwaslucam

Tanjung,(SK),-- Sebanyak 15 orang anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwaslucam) dari lima Kecamatan Se-Kabupaten Lombok Utara, dilantik Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH,Senin (11/02/2013).

Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Anggota Panwaslucam yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati KLU tersebut, selain dihadiri Bupati KLU H.Djohan Sjamsu, SH dan Wakil Bupati H. Najmul Akhyar, SH.MH, Kapolres KLU AKBP Ronny Azwawie SH.SIK, juga hadir para Pimpinan SKPD lingkup Pemda KLU, para Camat, Rohaniwan dan undangan lainnya.
Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan yang dilantik Bupati tersebut masing-masing Kecamatan sebanyak 3 orang, sehingga secara keseluruhan berjumlah 15 orang dari lima kecamatan yang ada Kabupaten Lombok Utara.Kelima Kecamatan itu diantaranya Kecamatan Bayan, Kayangan,Gangga, Tanjung dan Pemenang.
Usai pembacaaan Surat Keputusan Panwaslu Kabupaten Lombok Utara, kemudian acara dilanjutkan dengan pengambilan sumpah dan pelantikan anggota Panwaslucam dilakukan oleh Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Lombok Utara Andi Nursabandi, S.Sos.
Acara yang digelar dengan penuh suasana kekeluargaan tersebut disaksikan langsung oleh Bupati KLU H. Djohan Slamsu, SH yang di dampingi Wakil Bupati H. Najmul Akhyar, SH MH bersama para pimpinan SKPD lingkup Pemda KLU serta para tamu undangan lainnya.
Usai pengambilan sumpah dan pelantikan anggota Panwaslucam tersebut, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Naskah Pelantikan oleh Ketua Panwaslu Kabupaten Lombok Utara Nursabandi, S.Sos
Bupati KLU H. Djohan Sjamsu,SH dalam sambutannya mengatakan, saat ini tahapan pemilu sudah dimulai, jadi segala sesuatu terkait dengan persiapan untuk itu telah dilakukan seperti penyerahan DP4 kepada KPU Kabupaten/Kota secara serentak di seluruh Indonesia. Pelaksanaan Pemilu tahun 2014 mendatang adalah adalah pelaksanaan era Reformasi.Khusus di daerah NTB, Pemilu itu akan di mulai dengan Pemilihan Gubernur NTB tanggal 13 Mei 2013.
Dikatakan, Pemilu tahun 2014 itu adalah pengalaman pertama di KLU. Oleh karenanya Bupati berharap pada PANWASLUCAM yang baru saja dilantik agar bekerja dengan sungguh-sungguh berdasarkan pedoman dan aturan yang telah ditetapkan.Bupati Djohan Sjamsu juga berharap dalam pelaksanaannya nanti terdapat adanya sinergitas antar Panitia dan memahami akan tugas masing-masing sehingga dengan demikian pelaksanaan tugas untukj suksesnya pesta demokrasi itu dapat berjalan dengan baik.
Bupati berharap pelaksanaan Pemilu nantinya harus lebih berkuwalitas dari pemilu sebelumnya. Hal ini,sebut Bupati, tergantung dari penyelenggara pemilu yang dilengkapi dengan perangkat pengawasnya.”Saya berharap kepada panwaslucam yang baru saja dilantik, agar bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh serta selalu berpedoman pada aturan yang ada. Persiapkan diri dengan sebaik-baiknya, lakukan pengawasan dari semua tahapan,’’pesan Bupati. (Subhan)

Buntut Pemecatan Kaur Desa Dangiang Belum Temukan Solusi

Dangiang, SK - Kasus pemecatan beberapa Kaur (Kepala Urusan) di Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara oleh kepala desa terpilih, tampaknya hingga sekarang ini belum menemukan jalan keluar yang terbaik.

Pernyataan telah berdamai yang dilontarkan oleh Kepala Desa Dangiang terpilih, H. Edy Prayitno dan Ketua BPD Desa Dangiang, Shamad kepada Camat Kayangan itu dinilai tidak benar adanya.

Sumber di Kecamatan Kayangan, membenarkan kalau H. Edy Prayitno menyampaikan informasi tentang pernyataan damai terkait dengan pemecatan beberapa stafnya.
“Seluruh Kaur yang saya berhentikan telah berdamai dan legowo menerima pemberhentiannya dan sudah tidak ada masalah,"  kata sumber suarakomunitas yang enggan dipublikasikan namanya menirukan kata Kades Dangiang.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua BPD Samad melalui telefon genggamnya kepada Camat Kayangan yang intinya, para staf yang telah diberhentikan oleh kepala desa sudah menerima keputusan pemberhentian kepada diri mereka.
Namun perdamaian yang disampaikan oleh Kades terpilih dan Ketua BPD Dangiang tersebut dibantah Sami’un beserta 5 orang temannya yaitu Suparman , Saefudin Zohri, Mustahik, Endang Kertayanti dan M. Syarif.
"Informasi yang disampaikan kepala desa dan ketua BPD itu tidak benar, dan hingga saat ini tidak ada pernyataan damai, bahkan kami akan terus menuntut keadilan,"  tegas Sami'un.
Dikatakan, dirinya bersama rekan-rekannya akan melanjutkan perjuangan ini melaui jalur hukum sampai terkuak kebenarannya, karena ia tidak mau harga dirinya terinjak-injak. ”Kami akan temupuh jalur hukum", katanya.
Persoalan pemberhentian dan pengangkatan prangkat desa menurut Sami'un tidak berdasarkan rapat BPD, itu semata-mata atas kemauan kepala desa. Surat Keputusan  yang diterbitkan oleh kepala desa dinilai cacat hukum karena berita acaranya tidak ada persetujuan camat.
Sementara Kades Dangiang, Edi Prayitno kepada media beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa pemberhentian kaur itu merupakan kewenangannya dalam melakukan penyegaran di jajaran pemerintahan desanya.
Wakil Bupati KLU, H. Najmul Akhyar mengaharapkan agar konflik kepentingan itu mampu diselesaikan secara bijak oleh kepala desa terkait bersama seluruh komponen pemerintahan desa, agar tidak berdampak besar dan dapat mengganggu ketentraman masyarakat setempat. (Ari/HM)

40 Pejabat Esselon IV KLU, Ikuti Diklatpim

Mataram,(SK),-- Sejumlah 40 pejabat esselon IV lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara mengikuti Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan tingkat IV (diklatpim IV) selama 42 hari, yang dimulai tanggal 14 Februari hingga 27 Maret 2013 mendatang, bertempat di Balai Diklat Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ketua Panitia Penyelenggara Diklatpim IV angkatan XIX Pola Kemitraan antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Drs L.Hasbulwadi, M.Pd mengatakan, diklatpim IV angkatan XIX ini diikuti oleh 40 orang pejabat esselon IV lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara.
Dikatakan, PNS mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.Sosok PNS yang diharapkan adalah yang mampu mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan Kepemerintahan yang baik dan pembangunan.

Berdasarkan UU No.43 tahun 1999 sebagai perubahan atas UU No.8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian dan aturan pelaksanaannya PP No,101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS, bahwa sesuai dengan tuntutan untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik diperlukan PNS yang memiliki kompetensi jabatan.
L.Hasbulwadi yang sehari-harinya bertugas di BKD Provinsi NTB yang menangani masalah Diklat PNS ini menyebutkan, berdasarkan pasal 3 PP No.101 thun 2000 tersebut menyatakan bahwa sasaran Diklatpim bagi para pejabat PNS ini adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing. Sedangkan tujuan penyelenggaraan Diklatpim IV ini, menurut L.Hasbulwadi yang asal Desa Semaya Lombok Timur ini mengatakan, untuk meningkatkan pengetahuan,keahlian,ketrampilan dan sikap prilaku untuk dapat melaksanakan tugas sebagai pejabat esselon IV secara professional yang dilandasi pada kepribadian sesuai dengan kemampuan kebutuhan instansi.
Sementara itu,Sekda Provinsi NTB H.Muh.Nur usai menyematkan tanda peserta secara simbolis kepada dua orang perwakilan peserta (L.Bayu Pratama dan Sumarnim), dalam sambutannya menitipkan beberapa pesan penting kepada para pejabat esselon IV yang mengikuti Diklatpim tersebut untuk bisa diterapkan sekembalinya ke SKPD masing-masing. Diantara pesan penting itu antara lain, masing-masing pejabat harus memiliki kemampuan menyusun tata naskah dinas,mampu menyusun tata kelola keuangan,barang dan memiliki kemampuan menyusun produk hukum yang diperlukan.

Selain itu,Sekda H.Muh.Nur juga berpesan, setelah mengikuti Diklatpim ini diharapkan ada pola pembentukan citra.Dalam pola pembentukan citra ini,H.Muh.Nur menekankan bahwa pada diri setiap orang harus memastikan memiliki tiga citra, diantaranya, pastikan diri kita memiliki konsep,pastikan diri kita memiliki kapasitas (daya) dan pastikan diri kita memiliki relasi.
Untuk dapat meningkatkan kinerja diperlukan pula standar kompetensi menumbuh-kembangkan motivasi pegawai untuk mengoptimalkan kinerja unti organisasinya.
Pimpinan di era reformasi dan era globalisasi sangat dihadapkan pada perubahan-perubahan yang sangat cepat, maka dituntut harus sangat peka dan tanggap atas isu-isu yang actual,yang menyangkut hajat orang banyak yang menjadi keluhan,ketidakpuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan oleh aparatur atau birokrasi.Termasuk isu-isu yang urgen dan serius untuk segera diselesaikan.(Eko)

Puskesmas Kayangan & KKN Unram Beri Penyuluhan HIV/AIDS dan Narkoba

Kayangan SK--, Petugas kesehatan dari Puskesmas Kayangan bekerja sama dengan mahasiswa KKN Unram Memberikan penyuluhanTindakan Antisipatif terhadap bahayanya penyakit HIV/AIDs dan penyalah gunaan Narkoba kepada para Siswa SMAN 1 Kayangan.
 Pada kesempatan itu hadir Tiga orang Narasumber yaitu Muhammad Kasim, S.KM, dr. Gracia Lilihata, dan dr. Baiq Mustiaghisni. Kepada para siswa dan peserta yang hadir, Para petugas kesehatan dari puskesmas Kayangan yaitu secara bergiliran menyampaikan materi tentang dampak Negatif dan mudhorat dari seks bebas dan dampak neganif penyalah gunaan Narkoba.

Dikatakan oleh Muhammad Kasim, S.Km dalam materinya, HIV/AIDS merupakan Virus yang menyebabkan lumpuhnya kekebalan tubuh manusia dan kumpulan gejala yang diakibatkan lumpuhnya sistim kekebalan tubuh seseorang secara akibat digerogoti oleh virus-virus.
Penyakit HIV/AIDS ini dapat dengan mudah menular melalui transfuse darah, melaui airman atau hubungan seks bebas bagi yang suka gonta ganti pasangan. Dari hubungan seks ini terjadi kontak langsung antara air mani yang terpancar dari penis dengan cairan serviks/ vagina wanita, penularan juga dapat melalui pemberian air susu ibu (ASI). Seorang ibu yang terjangkit ini dapat dengan mudah menularkan penyakitnya kepada bayi susuannya.

Berdasarkan hasil penenelitian menunjukkan sesuatu yang hal mengagetkan karena Peningkatan kasus baru HIV/AIDS di Indonesia adalah yang tercepat di Asia dibandingkan dengan Negara-negara lainnya. Berdasarkan usia hasil penelitian tersebut menunjukkan persentase penderita HIV/AIDS pada Usia 20-29 tahun : 45,5%, Usia 30-39 tahun : 29,1 %, dan Usia 40-49 tahun : 11,9 %.

Diantara tanda-tanda atau gejala HIV/AIDS Kasim menjelaskan, tubuh demam anget-anget, Sariawan berulang, Jamur di mulut, Diare berulang dan lama, hingga 3 bulan atau lebih, Berat badan menurun drastic, Batuk-batuk berkepanjangan. “ Untuk itu jagalah nikmat Allah pada diri kata ini berupa kesehatan jasmani dan rohani yang sangat mahal harganya, jangan disia-siakan karena sesungguhnya setiap setiap orang yang kufur terhadap nikmat Allah pasti akan mendapatkan siksanya”serunya.

Tindakan antisipatif terhadap kemungkinan terjangkit HIV/AIDS ini lanjut Kasim adalah tanggung jawab masing-masing. waspada terhadap diri sendiri, terlebih lagi ditengah kemelutnya kemajuan zaman,yang begitu mudah menyeret kejurang kehinaan itu. “jangan melakukan hubungan seks diluar nikah, setialah terikat hanya dalam hubungan seksual yang sah melaui akad nikah, sedapat mengkin menghindari transfuse darah yang belum diskening, dan jangan menggunakan jarum suntik secara bergantian” tegasnya.

Selanjutnya, penyampaian materi terkait tentang Narkoba dr. Gracia lilihata menjelaskan Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.

Dikalangan para pakar kesehatan Narkoba memiliki banyak kegunaan dan manfaat. Narkoba jenis Narkotika biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. “Zat ini bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis”
Narkoba jenis psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku"

Dan Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah Rokok, Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkdan Zaan dan menimbulkan ketagihan, Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan.

Dijelaskan Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik.

Psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.

“Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus”jelasnya.
Sementara tanda-tanda fisik sebagai akibat penyalahgunaan Narkoba, dr. Baiq. Mustiaghisni menjelaskan para pecandu narkoba dapat dilihat dan diamati melalui banyak hal. Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)

Dalam kehidupan keluarga pecandu Narkoba dapat dilihat dan diamati melaui berbagai tingkah dan perubahan perilaku. Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.

Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.

Maka dalam hidup ini sikap waspada merupakan sebuah keharusan sebelum segala sesuatunya terjadi, tindakan antisipatif perlu di lakukan dan menjadi tanggung jawab personal, keluarga, dan para stik holder dari tingkat atas sampai kebawah.

“Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan. Utulah bukti nyata maha kuasanya Allah menjadikan segala sesuatu memiliki manfaat dan mudhoratnya bagi hambanya yang mau berfikir”katanya.

Pantauan wartawan media ini, para siswa-siswa dan anggota KKN Unram yang mengikuti kegiatan tersebut sejak awal hingga berakhir tetap semangat, karena beitu pentingnya ilmu tentang betapa bahayanya penyakit HIV/AIDS dan bahayanya penyalah gunaan narkoba ( MTQ)

Berwisata ke Situs-Situs Bersejarah di Sumbawa

Sumbawa,(SK),-- .Makam Sampar, begitulah masyarakat Sumbawa menyebutnya. Makam ini letaknya tidak jauh dari kota Sumbawa besar, sekitar 1 km arah timur Dalam loka.
Siapa saja yang datang ketempat tersebut, cukup dengan mendaki bukit setinggi 100 m dari Ai-Awak maupun Keban-Lapan kelurahan seketeng, Sumbawa Besar, kita akan langsung tiba di depan gerbang lokasi perkuburan Makam Sampar.
Situs ini disebut Makam Sampar, karena terletak di atas sampar (daratan di atas bukit). Masyarakat setempat dari sejak jaman dahulu memang sengaja menempatkan pekuburan diatas bukit mengikuti tradisi para leluhur yang biasanya membuat Makam / perkuburan di atas bukit.
Jika kita perhatikan disekitar kompleks pemakaman Sampar ini, agak berbeda dengan makam-makam disekitarnya, karena dimakam sampar ini merupakan kuburan atau makam para raja Sumbawa terdahulu bersama ahli waris serta kerabatnya.
Meskipun lokasi makam para Raja Sumbawa yang disebut Makam Sampar tersebut, yang oleh masyarakat secara turun temurun ditempatkan diatas bukit, namun tidaklah lebih tinggi dari makam-makam rakyat biasa di sekitarnya. Dan bahkan masih ada makam-makam rakyat biasa yang berada lebih tinggi dari makam sampar itu sendiri.
Makam Sampar dikelilingi oleh batu-batu yang disusun sedemkian rupa seperti tembok setinggi 1 m yang membatasinya dengan kuburan masyarakat biasa. Siapa nama-nama raja Sumbawa yang dikuburkan di makam sampar ini tidak dapat ditunjukkan dengan pasti, karena tidak ada bukti tertulis yang terdapat pada tiap kuburan tersebut, seperti halnya makam para raja-raja di pulau Jawa. Hal ini terjadi sangat dimungkinkan dengan alasan bahwa Agama Islam tidak memperkenankan pengkultusan terhadap kuburan.
Dewasa ini, disebelah timur Makam Sampar telah dibangun perumahan Bukit Permai, sehingga makin mempermudah bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke Makam Sampar tersebut. Untuk bisa mengunjungi makam Sampar ini, kita dapat dipandu oleh juru Peliharanya Ahmad Yani yang tinggal di Keban Lapan Seketeng Sumbawa.
Setelah kita puas mengunjungi situs Makam Sampar yang merupakan Makam para Raja Sumbawa ini, kemudian kita bisa melanjutkan perjalanan menuju situs makam lainnya, yang memiliki karomah tersendiri pada jamannya. Karongkeng adalah sebuah desa yang berjarak 6 km dari Empang ibu kota Kecamatan Empang (107 km dari Sumbawa Besar). Untuk bisa sampai ke makam karongkeng ini, dapat ditempuh dengan menggunakan alat transportasi tradisional daerah setempat berupa kendaraan cidomo, sepeda gayung, sepeda motor ataupun mobil, karena jalannya cukup baik.

Melalui jalur jalan raya dari Empang, sebelum memasuki dusun karongkeng ada tanjakan sepanjang 50 m. pada akhir tanjakan sebelah kanan terlihat dengan jelas papan penunjuk yang bertuliskan lokasi makam Karongkeng.
Memasuki areal makam, terasa sejuk karena berada di Lutuk kerimbunan daun pohon asem yang bertengger dengan angkernya disekitar kompleks makam. Untuk mendapatkan keterangan dan penjelasan lebih jauh, ada juru pelihara yang tinggalnya tidak jauh dari makam didalam Dusun Karongkeng, yang bernama Fatimah, sehari-harinya biasa dipanggil Ipok (ibunya Adnansyah). Mereka adalah keturunan juru pelihara makam terdahulu.
Dari profil makam Karongkeng ini terlihat bahwa jasad yang terkubur ditempat itu bukanlah orang sembarangan. Jasad yang dimakamkan ditempat itu adalah H. Abdul Karim (Haji Kari) seorang penyiar Islam / seorang Mubaliq Islam yang berjasa pada masanya di daerah Sumbawa khususnya Karongkeng. Beliau adalah tokoh yang memiki Karomah yang luar biasa, karena konon katanya berdasarkan cerita secara turun-temurun di daerah Karongkeng, Abdul Karim, ketika hendak ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji kala itu, tanpa menggunakan alat transportasi seperti yang dilakukan jaman sekarang. Namun Abdul Karim ketika itu pergi tanpa melalui perjalanan yang biasa.
Abdul Karim adalah anak dari keluarga biasa, namun Allah mentaqdirkannya dengan ilmu dan karomah yang sungguh diluar kemampuan manusia biasa, sehingga beliau mengembangkan Islam di Sumbawa bagian timur pada masanya, jauh sebelum raja Sumbawa masuk Islam di tahun 1623. Sayangnya kita tidak dapat mengetahui secara pasti bagaimana masa kehidupan Abdul Karim kala itu.
Setelah kita puas mengunjungi situs Makam Karongkeng yang merupakan Makam Abdul Karim yang memiliki karomah luar biasa pada jamannya di tanah Sumbawa kala itu, kemudian kita bisa melanjutkan perjalanan menuju situs makam lainnya, yang memiliki karomah tersendiri pada jamannya. Situs ai renung adalah situs pertama yang ditemukan di Kabupaten Sumbawa. Penemunya adalah Dinullah Rayes dari kabin kebudayaan kabupaten Sumbawa tahun 1971 bersama Drs. Made Purusa dari Balai Arkeologi Denpasar serta tenaga ahli dari pusat Arkeologi nasional yang melakukan penelitian pertama. Pada penelitian pertama ditemukan hanya tiga buah sarkopagus, lalu setelah dilakukan peneitian yang berkelanjutan, sampai saat ini sudah ditemukan tujuh buah sakopagus (kuburan batu).
Disebut situ Ai Renung, karena berada dikompleks persawahan Ai-renung dekat kampung Ai-Renung (waktu itu). Seluruh lokasi tersebut berada dalam wilayah desa Batu Tering Kecamatam Moyohulu. Setelah dilakukan pemugaran, situs Ai-renung sebenarnya sudah dapat di jadikan obyek wisata budaya. Tetapi tersebab tidak ditunjangnya dengan pembangunan jalan raya ke lokasi situs, maka obyek menjadi jarang dikujungi orang.

Tetapi tidak jarang juga para mahasiswa dan peneliti asing datang ke Ai-renung, lebih-lebih mahasiswa arkeologi. Padahal lokasinya sangat memungkinkan untuk di kembangkan menjadi obyek wisata, baik wisata budaya, alam (wana-wisata), camping dan lain-lain.
Untuk datang ke Ai-Renung yang berjarak 5 km dari Batu Tering (30 km dari Sumbawa besar). Sebelum memasuki gerbang desa Batu Tering, ada simpang jalan ke kanan arah selatan. Dari itu jalan kaki sejauh 5 km yang ditempuh selama 1 sampai 1,5 jam. Bagi yang nekad boleh saja naik motor karena jalan menanjak dan berbatu-batu, namun kendaraan tidak boleh di bawa masuk ke lokasi situs karena akan mengganggu kelestarian benda-cagar budaya.
Dari Situs Ai Renung kita melanjutkan perjalanan ke sebuah situs purbakala yang tidak kalah pentingnya untuk di kunjungi yaitu Lutuk Batu Peti. Dinamakan Lutuk Batu Peti karena ada batu seperti peti (sarkopagus) yang terletak di atas sebelah ujung bukit. Di ujung atas bukit itulah tempatnya bertengger situs yang oleh masyarakat Sumbawa dikenal sebagai lutuk batu peti.
Lutuk Batu Peti tersebut terletak di sebelah barat laut dari Dusun Kuang-Amo Desa Sempe Kecamatan Moyohulu. Jaraknya diperkirakan 6 km dari Kuang-Amo, karena ditempuh dua jam dengan jalan kaki.Menurut para ahli yang pernah datang melakukan penelitian ke situs tersebut, umur sarkopagus itu diperkirakan sudah lebih dari 2.500 tahun, sama dengan umur situs Tarakin.
Letak situs Tarakin agak lebih jauh dari Lutuk Batu Peti dan tidak searah dari Kuang-Amo. Tarakin berada sebelah barat Kuang-Amo, dengan perjalanan 3 jam yang berjarak sekitar 9 km di atas gunung Tarakin. Untuk mengunjungi situs ini melewati obyek wisata Ai-Beling yang berarti memiliki prospek kepariwisataan yang cukup baik. Namun kondisi jalan raya yang belum memadai maka obyek tersebut belum banyak dikenal orang.
Penemuan situs Tarakin dan Lutuk Batu Peti bermula dari keusilan Aries Zulkarnain Penilik Kebudayaan Kecamatan Sumbawa. Waktu itu ada kegiatan syuting sinetron Sapugara disekitar Ai-Beling, banyak warga dusun Kuang-Amo yang datang menonton kegiatan syuting. Secara naluriah Aries Zulkarnain mewawancarai penduduk sampai dapat mengorek informasi keberadaan benda-benda peninggalan sejarah yang ada disekitar desa Tarakin.
Pada umumnya masyarakat Kuang-Amo tidak banyak yang tahu keberadaan sarkopagus tersebut karena tempatnya yang jauh terpencil, tertutup dalam semak belungkar. Para pemburu dan penjelajah hutan saja yang tahu tempat benda cagar budaya (BCB) dimaksud. Setelah Aries Zulkarnain diangkat menjadi Kepala Seksi Kebudayaan Kabupaten Sumbawa tahun 1993, dapat meminta Ibu Hayatun Nufus (Atun) pjs Penilik Kebudayaan Kecamatan Moyohulu untuk melakukan survey ke lokasi dengan membuatkan foto-foto. Dari laporan inilah berturut-turut datang tim dari Bidang Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan (PSK) Kanwil Depdikbud Provinsi NTB bersama Balar (Balai Arkeologi) Denpasar serta Pusat Arkeologi Nasional melakukan penelitian pada situs Tarakin dan Lutuk Batu Peti. Dari hasil penelitian itulah akhirnya masyarakat dapat memberikan appresiasi terhadap BCB (Benda Cagar Budaya) yang ada di lingkungan mereka sendiri.
Berikutnya situs peninggalan bersejarah yang penting untuk diketahui adalah Situs Raboran, dimana situs ini termasuk sarkopagus, namun karena kurangnya pengetahuan dan pengertian masyarakat terhadap BCB (Benda Cagar Budaya) membuatnya tidak terkenal. Situs Raboran letaknya tidak jauh dari Desa Sebasang Kecamatan Moyo Hulu. Raboran dulunya adalah sebuah dusun terpencil di lereng gunung Tambora, terkenal sebagai pusat penggemblengan dan belajar ilmu kebal bagi balatentara Kerajaan Sumbawa (Bala Cucuk).
Dusun Raboran terakhir dihuni oleh keluarga Sandro Acin (Guru ilmu kebal) yang tinggal disekitar situs Raboran tempat mengajar, melatih, menggembleng dan menguji ilmu kebal seseorang anggota Bala Cucuk. Namun terhadap sarkopagus sebagai BCB, masyarakat belum memiliki pengetahuan sehingga tidak di appresiasi sama sekali.

Setelah gencarnya penyuluhan Undang-Undang no 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya, barulah keberadaan situs Raboran dilaporkan oleh masyarakat akan keberadaannya. Tahun 1996 barulah diadakan survey pertama dan selanjutnya setelah diadakan penelitian seperlunya, di angkatlah seorang juru pelihara di situs tersebut.
Situs peninggalan lainnya yang patut di kunjungi sebagai tujuan wisata di tanah Samawa adalah Situs Temang Dongan. Pada mulanya situs Temang Dongan ini disebut Batu Babung, Batu Balo, Ai Paya, namun setelah dilakukan beberapa kali survey ternyata semua Benda Cagar Budaya yang ditemukan adalah sarkopagus yang terletak menyebar pada puncak gunung Temang Dongan, sehingga para arkeolog dari Balai Arkeologi Denpasar menamakan situs tersebut sebagai situs Temang Dongan.
Temang Dongan terletak kira-kira 4 km arah selatan Desa Pungkit Kecamatan Lape. Untuk sampai ke obyek ini, sebaiknya para pengunjung mendaki gunung setinggi 150 meter itu melalui lereng selatan. Di puncak sebelah selatan itulah sarkopagus yang telah berusia ribuan tahun itu tergeletak di atas daratan. Pemandangan dari puncak Temang Dongan sungguh menarik karena menyajikan keindahan alam. Sayup-sayup sebelah barat kita dapat menyaksikan kilauan air waduk Batu Bulan.
Untuk pengembangan obyek wisata masa depan, situs Temang Dongan memberikan prospek yang menjanjikan. Situs peninggalan sejarah lainnya yang tidak kalah menarik untuk di kunjungi adalah Situs Batu Tata yang terletak di jalan batu Dulang- Punik. Satu kilometer sebelum sampai ke Punik sebelah kanan jalan, masuk melalui kebun kopi penduduk arah utara 200 m dari jalan raya tergeletak sebuah batu.
Dari bentuknya, mungkin batu tersebut adalah Menhir, atau tempat pemujaan arwah leluhur. Masyarakat menyebutnya batu tata karena ada tatahan bentuk manusia ( manusia kangkang) pada salah satu sisinya. Tetapi sampai saat ditemukannya tidak seorang pun warga masyarakat yang mengkeramatkannya maupun mengappresiasinya sebagai Benda Cagar Budaya.
Berikutnya Situs Batu Gong. Letaknya dapat didatangi dengan kendaraan roda empat, melalui jalan usaha tani Desa Setowe Brang Kecamatan Utan. Sekitar satu km dari simpangan sebelah barat jembatan Utan arah utara, dalam kebun penduduk tergeletak enam sebuah batu berbentuk gong. Menurut penduduk, sebelumnya batu gong tersebut berjumlah delapan, namun sekarang banyak dicuri orang. Obyek tersebut banyak dikunjungi oleh beberapa orang yang percaya akan kekeramatannya. Tetapi karena tidak ada juru pelihara ada beberapa yang sudah dicuri orang, atau mungkin dipindahkan orang, ditemukan kemudian di sekitar kuburan cina sebelah barat kota Utan ada sebuah batu berbentuk gong dan juga kemudian di pindahkan oleh orang Bali yang tinggal di sekitar desa itu dijadikan tempat pemujaan. (Ars )

Kursi Kades Salut Segera Terisi

Salut (KLU), SK - Setelah cukup lama jabatan Kepala Desa Salut lowong, Kursi dan ruangan berukuran 3 x 3 M yang ditinggalkan oleh Karianom Kepala desa sebelumnya yang pindah kamar ke Sel tahan Polres Lombok Barat dan LP Mataram akibat tersandung huku kasus pengedaran uang palsu (UPAL) tahun 2012 lalu, kini akan segera terisi
Tiga orang kandidat calon kepala desa Salut yaitu no. urut 1. Hartono A.Ma, No. Urut 2. Rusdianto, dan No. urut 3. Jumraul Abdi, S.Pd.I sudah siap memperebutkan kursi itu dalam pemilihan kepala desa yang akan berlangsung kamis, 14 Februari 2013 besok.
Masing-masing calon sudah menyampaikan berbagai macam visi dan misinya guna mendapat simpati para pemilih melalui kampanye baik dialogis maupun monologis.
Ketua panitia Pilkades Salut Syukri, S.Pd. Pemilihan kepala desa salut ini di desain khusus dan berbeda dengan yang lainnya. Beberapa aturan yang ditetapkan panitia guna menciptakan suasana pemilihan kepala desa yang demokratis,jujur dan bersih harus dijalankan dan ditaati para calon.

Dikatakannya, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) desa Salut adalah 2349 orang yang tersebar di Sembilan dusun. Sedangkan tempat pemungutan suara terbagi menjadi 7 TPS. dan ada dua dusun yang tergabung dalam satu TPS. Pemilihan akan dimuali pada jam 07.00 s/d 13.00 wita. Dan penghitungan suara akan dilakukan secara terbuka di kantor desa (MTQ)

Bupati KLU Berikan Arahan Pada Peserta Diklatpim IV

Tanjung,(SK),-- Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan bagi para pejabat esselon IV (Diklatpim IV) adalah merupakan diklat wajib untuk penjenjangan.Karena ini merupakan suatu ketentuan maka harus dilakuan kan.
Hal tersebut di ungkapkan Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam arahannya di hadapan 40 orang pejabat esselon IV lingkup Pemda KLU yang akan mengikuti Diklatpim IV selama 42 hari terhitung sejak tanggal 13 Februari s/d 28 Maret 2013 mendatang di Balai Diklat Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di dampingi Sekda KLU Drs H.Suardi,MH, Asisten I Drs Jayadi N,Kabid Pengembangan Pegawai Setda KLU H.Najamudin, Bupati Djohan Sjamsu berharap dengan adanya pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan bagi esselon IV ini adalah harus di ikuti dengan sungguh-sungguh.Karena diklat ini merupakan tingkat penjenjangan karir, maka semuanya harus lulus.
Dikatakan, Diklat yang akan di ikuti 40 pejabat esseloin IV lingkup Pemda KLU ini, disamping menambah wawasan juga akan dapat meningkatkan kemampuan. Memang, kata Bupati, pada setiap ada kegiatan serupa yang menjadi tantangan adalah masalah disiplin.Sehingga dalam hal ini,Bupati minta agar para peserta Diklatpim penjenjangan bagi para pejabat esselon IV dari daerah Tioq Tata Tunaq ini selalu meningkatkan disiplin. Hal ini dikatakan Bupati, karena tingkat kedisiplinan para PNS di daerah ini masih rendah.Untuk itu Bupati minta bagi yang sudah mengikuti diklat ini nantinya agar memberikan contoh.
“Jabatan ini bukan hak dan warisan, tetapi ini merupakan kepercayaan, maka peliharalah dengan sebaik-baiknya sehingga mampu menjalankan tugas sesuai dengan tuufoksinya,”tegas Bupati.
Idealnya jumlah pegawai di daerah ini harus di dukung 4.000 orang, namun hingga saat ini jumlah pegawai di KLU masih dalam kisaran 2.600 orang. Melihat kondisi ini, melaui kesempatan tersebut Bupati berpesan agar para peserta diklatpim IV yang akan menimba ilmu selama 42 hari di Balai Diklat Pertanian Provinsi NTB tersebut agar bersungguh-sungguh belajar dan kuasai semua materi yang di sampaikan oleh para widya iswara, sehingga nantinya bisa menunjang tufoksinya ketika sudah kembali ke SKPD masing-masing. Kedepan Bupati ingin menegakkan disiplin di semua SKPD sesuai dengan PP 53 / 2010, karena saat ini banyak PNS di daerah ini yang tingkat disiplinnya masih rendah.
Sementara Sekda KLU Drs H.Suardi,MH dalam arahannya juga berpesan, agar selalu bersyukur atas nikmat ini, karena dari sekian jumlah pegawai di daerah ini, hanya sebagian yang di tugaskan untuk mengikuti diklat penjenjangan ini.
Sekda mengingatkan, untuk mengikuti kegiatan ini harus tulus dan ikhlas, sehingga apa yang menjadi kewajiban akan terlaksana dengan baik.Selain itu harus memiliki greet,kompetisi dengan sehat dan selalu jaga kekompakan.(Eko)

Senin, 04 Februari 2013

Kapal KLM Surya Mas, Kembali Minta Korban

Mumbul Sari,(SK),-- Dua orang warga KLU (R.Sukarmadi dan Muhsan) yang menjadi korban Kapal barang KLM Surya Mas yang terdampar di lepas pantai Mumbul Sari Kecamatan Bayan, Kamis,(31/01/2013) pekan lalu, belum hilang dari ingatan.

Berselang 3 hari dari tewasnya 2 orang warga KLU tersebut, kapal barang naas yang hampir setengah bulan terdampar itu, kini kembali lagi memakan korban.Tidak tanggung-tanggung, korban kali ini adalah Mursandi (30) warga Sumur Jiri Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU.Korban diperkirakan tenggelam sebelum tiba di buritan kapal,Senin siang,(04/02/2013) sekitar pukul 15,00 wita.
Menurut keterangan rekan korban Misnawi (34) yang juga iparnya mengatakan, pada awalnya dirinya bersama korban memang telah merencanakan akan pergi ke pantai Mumbul Sari dimana kapal barang yang naas itu terdampar.Sekedar ingin melihat sekalian refresing sambil mandi, maka mereka memutuskan untuk berangkat lebih awal agar bisa mandi lebih lama, lagi pula mumpung cuaca lagi cerah, pikir mereka.
Setelah sholat Zduhur, Misnawi,Kipli dan Mursandi (korban) berangkatlah dengan mengendarai Sepeda motor sambil berboncengan menuju pantai Mumbul Sari dimana kapal barang yang terdampar itu berada.Tiba di pantai,kata Misnawi, si korban (Mursandi) ini ngotot ingin cepat-cepat berenang menuju kapal.Awalnya Misnawi tidak mau dan sempat menyarankan tidak usah berenang menuju kapal, karena saat itu air laut sedang pasang dan bergelombang besar,arusnya keras sehingga airnya pun keruh.Namun Mursandi bersi keras dan terus membujuk Misnawi dan Kipli agar mau menuruti keinginannya untuk bersama-sama mandi sekalian naik ke atas kapal yang naas itu.
Kemauan korban itupun di turuti.Maka ketiganya pun bersiap-siap untuk mandi. Dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek saja, akhirnya mereka memutuskan untuk mandi dan berenang bersama menuju kapal.Mereka bertiga, kemudian bersamaan masuk laut dan berenang. Kipli terlebih dahulu tiba dan naik diatas kapal.Sementara Mursandi baru sampai pertengahan (jarak antara diri korban ke kapal dan ke pantai sama).Sementara Misnawi masih di dekat pantai belum terlalu jauh masuk laut.
“Korban memang sempat melambaikan tangannya, mungkin dia memanggil minta tolong.Tapi, lambaian tangan korabn itu, saya kira hanya memberikan isyarat agar kita cepat menyusulnya ke tengah,”kata Misnawi.

Hal tersebut di benarkan Aswadi, salah seorang anggota Tagana KLU yang secara kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.”Memang sempat saya lihat lambaian tangan korban yang timbul tenggelam akibat hempasan gelombang pasang di tengah laut.Tetapi setelah lambaian yang ketiga kali, setelah itu tidak kelihatan lagi,”katanya.
Rupanya lambaian tangan korban yang ketiga kali yang dilihat oleh salah seorang anggota Tagana KLU itulah, untuk yang terakhirnya korban terlihat.Akhirnya setelah melihat kejadian itu,Aswadi bersama rekannya Mahrip, langsung berlarian menuju kerumunan orang yang dari sejak awal berada di sekitar pantai itu, untuk bagaimana menolong korban. Namun, tidak ada satu pun orang yang berani menolong.Alasannya tidak ada yang bisa berenang.
Sementara Kipli yang sudah dulu sampai di atas kapal mengatakan, begitu melihat korban sudah tidak terlihat, katanya, dirinya segera menceburkan diri dengan maksud akan menolongnya. Namun ketika dirinya sudah sampai di lokasi tenggelamnya korban, korban tidak berhasil di temukan.
Selaku Tagana KLU, Aswadi segera menghubungi Basarnas dan Kepala BPBD KLU Drs Iwan Maret Asmara.Kepala BBD asal Bayan ini, begitu menerima laporan segera meluncur ke TKP. Sedangkan Basarnas baru tiba di TKP di bawah pimpinan Dede sekitar pukul 18,53 dan langsung mencari korban dengan menggunakan peralatan bawah laut.Hingga berita ini di tulis, pencarian korban oleh tim Basarnas terus di lakukan.Namun belum ada tanda-tanda korban akan ditemukan.
Sebelum Tim Basarnas tiba di TKP, pihak Tagana maupun pihak keluarga sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian.Namun semua itu belum membuahkan hasil.Sementara hari pun semakin gelap karena menjelang Magrib. Warga masyarakat KLU di sebagian wilayah bagian timur, ketika mendengar berita tentang adanya warga masyarakat KLU yang kembali menjadi korban kapal barang tersebut, semakin lama semakin banyak yang berdatangan, hingga tengah malam dan bahkan ada yang menginap.
Ari, salah seorang anggota Tagana KLU lainnya yang ikut menoba mencari mengatakan, arus air laut di bawah tidak terlalu keras. Kemungkinan korban tidak terlalu jauh dari TKP. Kalaupun mencarinya harus ke pinggir, karena ketika terjadinya peristiwa yang menewaskan warga Sumur Jiri Desa Sesait itu, air laut dalam keadaan pasang,”Andaikata airnya tidak keruh dan jernih, korban mungkin masih bisa di temukan, ini murni tenggelam,”tandasnya.
Dikatakan Kipli, memang isteri korban pernah bermimpi satu malam sebelum kejadian bahwa suaminya menggelar pesta besar. Sehingga isteri korban, begitu mendengar berita tentang suaminya tenggelam, baru sadar bahwa mungkin itu alamat mimpinya semalam,pikirnya.”Innaa lillaahi Wa innaa ilaihi rooji’uun,”ucapnya.(Eko)

12 Hari Terdampar,Kapal Barang Menelan Korban

Mumbul Sari,(SK),-- Sungguh naas nasib kapal barang KLM Surya Mas yang membawa sembako dari Surabaya hendak berlayar menuju Karang Bajo Flores NTT tiba di lautan KLU terseret gelombang sehingga terdampar di lepas pantai Mumbul Sari Kecamatan Bayan KLU, sejak Senin (21 Januari 2013) bulan lalu.

Kapal barang dengan bobot 162 GT dengan 6 orang ABK yang naas tersebut posisinya miring sehingga tidak bisa ditarik ke tengah laut. Bahkan lambung kapal ini patah dan air laut memenuhi badan kapal, mengakibatkan kapal kandas dan nyaris tenggelam.Andaikan laut itu dalam kemungkinan kapal barang yang memuat berton-ton bahan sembako seharga 6 triliyun lebih itu pasti tenggelam.
Menurut keterangan salah seorang ABK yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, memang pihaknya sudah mengetahui kapal yang naas itu bocor dan mesinnya mati. Sehingga kapal tersebut tidak bisa dikendalikan dan dibiarkan saja dalam posisinya sambil menunggu bantuan datang. Pihak ABK sudah pasrah dan membiarkan saja kapal tersebut berlayar kearah yang tidak menentu, yang akhirnya terdampar di lepas pantai Mumbul Sari Kecamatan Bayan.
Masyarakat sekitar dan lainnya pun berdatangan ketika mendengar ada kapal barang yang terdampar.Informasi ini pun cepat sekali beredar, sehingga tidak begitu lama, masyarakat Sasak Dayan Gunung yang berada di wilayah timur KLU itupun berdatangan ke lokasi terdamparnya kapal.Pihak Kepolisian Sektor Bayan bertindak cepat dengan memasang police line agar warga yang berdatangan tidak naik ke atas kapal.
Namun peringatan dari pihak Kepolisian tersebut tidak dihiraukan oleh warga. Mereka terus berhamburan saling mendahului naik ke atas kapal naas itu untuk menjarah isinya. Keadaan ini terus berlangsung dari sejak terdamparnya kapal hingga pada hari yang ke sebelas (Rabu,30/01/2013) setidaknya ada dua orang yang menjadi korban.
Menurut keterangan beberapa sumber yang dihimpun wartawan media ini di TKP, bahwa pada sore Rabu, 30/01/2013 sekitar pukul 17,15 wita, naiklah 3 orang (Sadrun,Muhsan asal Kebun Kunyit Desa Dangiang Kecamatan Kayangan dan Raden Sukarmadi asal Dasan Kerpuk Desa Sukadana Kecamatan Bayan) keatas kapal naas itu dengan maksud mengambil barang yang ada di dalam kapal.Sesekali ketiga warga ini muncul ke permukaan sambil membawa barang jarahan mereka berupa Mie, minyak goreng,sampo,blue band dan lain-lain.Kegiatan ini terus dilakukan oleh 3 warga tadi, yang akhirnya pada penyelaman yang ketiga kalinya 2 orang diantaranya (Muhsan dan Raden Sukarmadi) tidak muncul-muncul ke permukaan.Rupanya penyelamannya yang ketiga itulah nyawa mereka terenggut.

Pada hari naas bagi kedua orang korban kapal barang tersebut,salah seorang rekan korban bernama Sadrun memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dari 2 orang rekannya Muhsan dan R.Sukarmadi mengingat hari semakin gelap, yang pada sore itu mereka masih ngotot tidak mau pulang dan terus masuk ke dalam kapal untuk mengambil barang-barang yang ada di dalam dek kapal. Sadrun, memang sempat mewanti-wanti kedua rekannya itu untuk tidak masuk ke dalam dek kapal karena hari sudah mulai gelap (menjelang magrib).Namun peringatan itu tidak di hiraukan oleh keduanya dan terus saja masuk ke dalam dek kapal yang akhirnya menewaskannya.
Kondisi kapal saat itu penuh dengan barang-barang dan air laut memenuhinya. Lambung kapal pada buritan patah akibat hempasan gelombang, sehingga air laut masuk hingga memenuhi badan kapal. Kedua korban, kemungkinan terjebak di dalam kapal dan tidak menemukan jalan keluar, sedangkan di luar sudah gelap.
Kepala Dusun Kebun Kunyit Halil mengatakan, kemungkinan kedua korban itu tidak menemukan jalan keluar darimna mereka masuk tadinya.Sehingga mereka kemungkinan besar juga berusaha mencari jalan keluar.Ini di buktikan dari posisi mayat kedua korban ketika ditemukan. Misalnya,kata Halil, mayat R.Sukarmadi ditemuka oleh Tim Sar sekitar satu meter dari pintu jalannya masuk tadinya, tetapi kemungkinan besar tidak menemukan jalan keluar karena di luar sudah gelap, lebih-lebih di dalam dek kapal. Begitu pula dengan Muhsan, dari posisi mayatnya ketika ditemukan, juga kemungkinan besar berusaha mencari jalan keluar, karena sudah gelap (magrib) namun tersesat di dek kapal paling bawah yaitu di bawah mesin sebelah kanan lambung kapal.Kondisi mayatnya sudah tidak bisa dikenali karena penuh dengan ter atu oli.
Jenazah R.Sukarmadi yang asal Dasan Kerpuk Desa Sukadana Kecamatan Bayan ditemukan pagi Kamis (31/01/2013) sekitar pukul 09,00 wita dan langsung di makamkan hari itu juga.Sedangkan jenazah Muhsan asal Kebun Kunyit Desa Dangiang Kecamatan Kayangan berhasil ditemukan sore harinya pada pukul 16,48 wita.Jenazah tidak langsung dibawa pulang, namun di bawa ke Puskesmas Bayan untuk di visum, dan malam harinya baru dibawa pulang untuk disemayamkan. Keesokan harinya,Jum’at pagi sekitar pukul 10,00 wita jenazah Muhsan di makamkan di pemakaman umum Dusun Kebun Kunyit Desa Dangiang Kecamatan Kayangan KLU.(Eko)

Jumat, 01 Februari 2013

UPK PNPM Kayangan Gelar MAD Tutup Buku


Kayangan,(SK),-- Musyawarah Antar Desa (MAD) Tutup Buku Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Kayangan tahun buku 2012 berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan, Rabu (3/01/2013).

Dalam MAD Tutup Buku UPK PNPM Kayangan ini di hadiri oleh Camat Kayangan, Muspika, Faskab KLU, FT, FK,TPK,Kepala Desa dan para Kader Desa se Kecamatan Kayangan serta undangan lainnya.

Camat Kayangan yang diwakili Sekcam Sukadi,S.Sos dalam pengantarnya sangat mengapresiasi kegiatan PNPM yang telah berhasil dalam melaksanakan programnya selama setahun berjalan.Keberhasilan Program PNPM selama ini sangat nyata di rasakan masyarakat.Sebab secara keseluruhan para stackholder program yang menasional ini sangat bagus pelaksanaannya,mulai dari tingkat yang paling bawah proses demi proses dilaksanakan dengan teliti.

Sebagai pelaksana program PNPM, maka Sekcam asal Tanjung ini meminta kepada UPK PNPM Kayangan, bahwa dalam MAD Tutup Buku kali ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban yang harus dijalankan. Sebab bagaimana pun Musyawarah Antar Desa (MAD) tutup buku tahun 2012 yang digelar Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Kecamatan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban setelah mengemban amanah selama setahun berjalan.

Selanjutnya Sukadi menyatakan, bahwa dari pelaksanaan MAD tutup buku ini, nantinya akan diketahui perjalanan UPK yang mengelola dana kelompok Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP), apakah berjalan mulus atau banyak hambatan yang terjadi. Hal ini perlu dipertanggngjawabkan, baik secara materi maupun secara administrasi, karena Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) itu merupakan program pemerintah yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.

Ketua UPK Kecamatan Kayangan Edy Kartono,SE mengatakan, dari 239 jumlah kelompok SPP yang ada, terdapat 58 kelompok SPP yang bermasalah yang tersebar diseluruh desa dan yang paling banyak kempok SPP yang bermasalah adalah desa Santong yaitu 19 kelompok.  

Dikatakan Edy Kartono, banyaknya kelompok SPP yang bermasalah ini disebabkan karena tunggakan macet.Namun diantara 58 kelompok yang bermasalah tersebut ada pula yang sudah menyelesaikannya di awal tahun ini.Sehingga diharapkan dalam waktu dekat, kelompok SPP bermasalah lainnya bisa menyelesaikan tuggakannya.   

Untuk mengatasi kelompok SPP bermasalah tersebut sangat dibutuhkan peran serta dan kerja keras semua pihak,terutama para pelaku PNPM dalam bekerja di wilayah ini. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya penyelewengan dana SPP yang tidak diinginkan.

Pada kesempatan MAD tutup buku tahun 2012 tersebut, Ketua UPK Kecamatan Kayangan, Edy Kartono,SE memamparkan perkembangan dana SPP. Dari modal RP. 5.179.500.000 pada saat tutup buku tahun 2011 lalu meningkat menjadi 9.155.500.000 pada saat tutup buku tahun 2012.Jadi ada peningkatan 3.976.000.000 yang bergulir di 212 kelompok tahun 2011 dan meningkat menjadi 239 kelompok pada tahun 2012 atau 2.367 anggota. 

Dijelaskan Edy Kartono, resiko pinjaman pada tahun 2011 sebesar 171.134.295 atau 11,49%. Dari pengelolaan SPP tersebut, surplus laba pada saat tutup buku tahun 2011 dapat di alokasikan sebesar 210.524.514 dan alokasi laba yang dibagi pada tahun 2011 sebesar 125.367.159.

Pada tanggal 31 Desember 2012 tingkat pengembalian UPK Kayangan sebesar 94,06 %. Jadi pada tahun ini UPK Kayangan mengalami peningkatan pengembalian, sehingga pada tahun ini UPK Kayangan mendapatkan bonus. Adapun besaran cadangan resiko pada tahun 2011 sebesar 171.134.295 yang pada tahun 2012 meningkat sebesar 173.270.930, jadi ada peningkatan jumlah pinjaman yang macet sebesar 2.136.635.Sedangkan alokasi pembagian surplus selama tahun 2012 tersebut di dasarkan atas perhitungan laporan laba rugi microfinance yang telah dibuat pihak UPK.

Pendapatan (pengembalian SPP dan pendapatan non oprasional) sebesar 533.990.149, sedangkan biaya pengeluaran oprasional dan non oprasional sebesar 151.434.894, sehingga surplus laba bersih untuk tahun 2012 sebesar 382.555.255 (laba bersih bersumber dari pendapatan dan bungan bank).”Inilah laba yang masuk dalam pembagian alokasi surplus tahun 2012,”tandas Edy Kartono.

Untuk lebih jelasnya, Edy Kartono menjelaskan bahwa, alokasi pembagian laba atau pendapatan per Januari hingga Desember 2012 terdiri dari Surplus laba bersih sebesar 382.555.255, resiko pinjaman tahun 2012 sebesar 173.270.930, dan resiko pinjaman tahun 2011 sebesar 171.134.295 (sebagai dasar untuk mempertimbangkan alokasi penggunaan surplus), alokasi laba dibagi sebesar 380.418.620 dan alokasi laba tidak dibagi sebesar 2.136.635 serta alokasi laba yang langsung masuk surplus ditahan sebesar 168.997.660.

Sehingga alokasi laba bersih yang dibagi sebesar  380.418.620, dengan ancer-ancer pertama melihat dari kinerja UPK dapat meningkatkan dana bergulir yang dibuktikan dengan tingkat pengembalian diatas 93 % yang ditargetkan Provinsi NTB. Dan tingkat pengembalian UPK Kayangan sebesar 94,06 % per 31 Desember 2012, maka bonus UPK tahun 2012 dapat diberikan maksimal 2 kali gaji pokok.

Dari alokasi laba bersih yang dibagi sebesar  380.418.620 tersebut diberikan untuk tambahan modal UPK sebesar 73,5 % (279.607.686), untuk penguatan kelembagaan UPK sebesar 10 % (38.041.862), dan bonus pengurus UPK diberikan 1,5 % (5.706.279) serta untuk dana social diaberikan 15 % (57.062.793).Sehingga posisi laba ditahan tahun 2011 sebesar 450.741.981 dan posisi hutang UPK tahun 2012 sebesar 100.810.934.(Eko)