Kamis, 09 Mei 2013

Jelang Penilaian Lomba Desa Tingkat Kabupaten, Desa Gumantar Terus Berbenah

Gumantar,(SK),-- Menghadapi lomba desa tingkat Kabupaten Lombok Utara tahun 2013 ini, Desa Gumantar terus melakukan berbagai upaya pembenahan, baik secara administrasi maupun secara visual.

Upaya pembenahan pun melibatkan berbagai SKPD terkait lingkup Kecamatan Kayangan. Upaya-upaya tersebut volumenya terus ditingkatkan.Keterlibatan seluruh SKPD terkait, karena memang data-data pendukung dalam penilaian lomba desa kali ini pelaksanaannya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.Dimana pada tahun ini penilaiannya terintegrasi.Terintegrasi dimaksud karena penilaiannya, disamping penilaian khusus lomba desanya, juga yang di nilai dalam lomba desa ini adalah Posyandu dan Program Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).

Dalam mempersiapkan Desa Gumantar mewakili Kecamatan Kayangan dalam lomba desa pada tahun 2013 ini, Camat Kayangan telah membentuk dua tim yang akan melakukan pembinaan.Keanggotaan masing-masing tim ini melibatkan seluruh SKPD lingkup Kecamatan Kayangan, sesuai dengan leading sektor bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya.Dengan demikian, diharapkan dalam memberikan pembinaan nantinya akan lebih terfokus pada bidang tugas masing-masing yang memang menjadi indikator dan kriteria penilaian yang di persyaratkan dalam lomba desa.

Camat Kayangan Tresnahadi selaku Ketua tim satu, dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan agar pembinaan lomba desa khusus Desa Gumantar yang akan mewakili Kecamatan Kayangan dalam lomba desa tahun ini untuk secara kontinyu terus-menerus memfokuskan perhatian dari seluruh anggota tim yang terlibat didalamnya.”Luangkan waktu kita secara rutin untuk Desa Gumantar dalam persiapan menghadapi lomba desa ini,sehingga apa yang menjadi indikator dan kriteria penilaiannya dapat dipenuhi,”harapnya.

Sementara itu,Kepala Desa Gumantar Japarti yang di hubungi wartawan media ini di ruang kerjanya mengatakan, persiapan menghadapi lomba desa tahun ini pihaknya sedang melakukan berbagai pembenahan terkait indikator dan kriteria penilaian sesuai yang di persyaratkan.Menghadapi lomba desa ini Japarti sudah membentuk panitia yang di ketuai oleh Rumedi,S.Pd. Dibawah kendali Rumedi inilah segala persiapan untuk itu sedang dipersiapkan.

Ketika di hubungi melalui ponsel miliknya, Rumedi mengatakan, masalah persiapan menghadapi lomba desa tahun ini, pihaknya telah membagi tugas dengan anggota lainnya. Intinya segala sesuatu yang berhubungan dengan indikator yang dipersyaratkan dalam penilaian, Rumedi mengaku masing-masing sudah ada yang menangani. ”Mudah-mudahan hasil kerja tim ini mampu berbuat maksimal,”harapnya. (Eko)

Mulai Melukis Sejak Kelas 4 SD

Pendua,(SK),-- Samudin alias Daerun (29) bertempat tinggal di Dusun Pendua Daya Desa Pendua Kecamatan Kayangan, menjalani kehidupan sehari-harinya dari hasil melukis.
Daerun, begitu kebiasaan masyarakat Pendua memanggilnya sehari-hari, hoby melukis yang ditekuninya sehingga bisa menghidupi keluarganya ini adalah merupakan bakat alam dan bukan bakat bawaan sejak lahir.Bakat seni yang dimiliki Daerun khususnya bidang seni lukis ini mulai muncul tanda-tandanya ketika dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar tahun 1996.
Kepada penulis, Daerun yang kini sudah dua kali kawin ini mengaku, pada awalnya mulai menekuni bidang seni lukis ini sejak kelas 4 SD yang satu-satunya sekolah yang ada di Desa Pendua. Ketika itu, memulai melukis dan yang pertama kali di lukisnya adalah face manusia, kemudian gambar benda-benda yang ada di sekitarnya dan lukisan pemandangan. Bahkan menurutnya, dirinya juga pernah melukis guru-gurunya yang sedang ngajar di kelasnya.
“Untuk melukis face manusia, saya cukup melihat secara langsung,”katanya singkat, ketika penulis bertandang ke rumahnya beberapa waktu lalu.
Dukungan keluarganya terhadap bakat alami yang ada pada diri Daerun sangat respon, tetapi itupun hanya sebatas dukungan motivasi saja,tidak di dukung dengan dana.Itulah sebabnya cita-citanya sebagai seorang pelukis ternama di daerahnya kandas.Kendatipun demikian, dia berusaha mengembangkan bakatnya itu dengan selalu berlatih dan terus berlatih dibawah bimbingan seorang guru seninya dari Bali hingga dia mampu menghasilkan karya yang patut dibanggakan.
Berangkat dari hoby tersebut, Daerun terus berkarya berdasarkan bakat alami yang dimilikinya, hingga saat ini. Dari hasil karyanya ini, dia bisa menghidupi keluarganya.Disamping melukis, pekerjaan sampingan yang selalu di kerjakannya adalah sebagai buruh panjat pohon kelapa.
Diakui Daerun, dirinya melukis tidak pernah mengikuti pendidikan secara khusus seperti kebanyakan para pelukis yang lainnya.Hal ini disebabkan karena factor ekonomi yang tidak mendukung.Keinginannya untuk mengikuti pendidikan seni lukis ini diakuinya sangat besar.Namun sayang, katanya,jangankan bisa masuk sekolah khusus tersebut akan kesampaian, SD pun tidak tamat.
Walaupun hanya berpendidikan hingga kelas 4 SD, namun Daerun hingga saat ini mampu menghidupi keluarganya dari hasil melukis di daerahnya. Kegiatan melukis yang paling banyak dikerjakan Daerun hingga saat ini adalah melukis di tembok rumah warga maupun tembok Kantor Desa di daerahnya. Sehingga bagi siapa saja yang pernah berkunjung ke Desa Pendua Kecamatan Kayangan KLU, pasti akan melihat hasil karyanya.(Eko)

Jumat, 03 Mei 2013

Pengalaman Tradisional Mengatasi Sapi Galak

Sesait,(SK),-- Amaq Ida alias Muslimin (35) warga Bat Pawang Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU, kurang lebih 20 tahun hidup sebagai peternak Sapi hingga sekarang.
Sebagai seorang peternak Sapi yang sudah banyak makan asam garam ini bercerita pengalamannya selama berkecimpung dalam bidang ternak. Berbagai jenis karakter dan sifat ternak yang di temukan, ada yang galak dan ada yang jinak.
Pada saat dirinya masih muda dulu, Amaq Ida mengaku tidak tahu cara mengantisifasi ternak yang galak. Ketika ternak sapi miliknya sedang mengamuk, segala sesuatu yang menghalangi di terjangnya, yang hampir saja dirinya putus asa dalam memelihara sapi jantan yang semakin lama semakin besar dan mengamuk pun semakin menjadi-jadi.
Berbagai upaya yang telah di lakukannya untuk mengatasi sapi jantan yang mengamuk setiap saat ini. Dalam upaya itu, Amaq Ida tidak kehabisan akal semua anjuran,nasehat maupun saran-saran dari berbagai pihak telah di cobanya, namun semua itu tidak mempan. Sehingga akhirnya menemukan resep untuk mengatasi sapinya yang galak itu.
Resep atau langkah terakhir yang dilakukan Amaq Ida dalam mengatasi sapi jantan miliknya yang galak yang saban hari mengamuk itu adalah dengan menjualnya atau menukarnya dengan yang lain.
“Saya lakukan adalah saya tukar bahkan sampai saya jual, beli yang lain,”katanya di depan Rraden Supardin selaku petugas inseminasi buatan UPTD DPPKKP Kecamatan Kayangan yang secara rutin datang ke kandang kolektif miliknya untuk melakukan penyuluhan.
Namun diakui Amq Ida, kurang lebih empat tahun belakangan ini katanya, dia selalu teringat dengan pesan almarhum neneknya, jika ada sapi yang galak obatnya sangat sederhana yang mungkin menurut orang tidak masuk akal secara rasionalisme berpikir sehat. “Tapi boleh di buktikan keampuhannya,” katanya menirukan pesan almarhum neneknya.
Di hadapan Raden Supardin dan seluruh anggota kelompok lainya, Amak Ida bercerita tentang resep atau cara tradisional untuk mengatasi sapi jantan galak yang mengamuk. Resep dimaksud, caranya bagaimana, meskipun itu tidak masuk akal menurut orang lain, tapi sudah teruji kebenaranannya itu.
Amaq Ida, kemudian bercerita jujur kepada Raden Supardin yang disaksikan olehseluruh anggota kelompok tentang rahasia bagaimana beternak khusus agar ternak yang galak bisa jadi jinak. “Caranya adalah kita usap punggung kita yang sedang keringatan yang keluar ketika jam 12 siang dan setelah itu tangan yang kita pake untuk mengusapnya kita berikan jilat oleh ternak dua atau tiga kali jilatan. Hal ini terus dilakukan secara berturut turut dua atau tiga hari, Insya Allah, sapi kita yang galak akan kembali jinak meskipun kita harus menggunakannya untuk membajak di sawah, sapi yang galak itu akan tunduk serta akan selalu mengikuti ajakan pemiliknya, ”cerita Amaq Ida.
Namun Amaq Ida juga menyatakan, sapi itu akan tetap galak bila di perlakukan tidak baik oleh orang lain yang bukan pemiliknya. Apalagi,katanya, ketika pemiliknya pakai untuk membajak, karena resep tradisional itu hanya berlaku kepada pemilik ternak atau orang lain yang mengobatinya.
Sementara itu, Raden Supardin selaku penyuluh peternakan dari UPTD DPPKKP Kecamatan Kayangan merespon positif resep yang biasa dilakukan warga setempat untuk menjinakkan ternak mereka jika mengamuk. ”Menurut saya, itu sah-sah saja dilakukan para peternak untuk menjinakkan ternak mereka,”tandasnya.(Eko)

TGH Abdul Karim Kukuhkan Dewan Pengurus MUI Kecamatan se – KLU

Gondang,(SK),--- Di dahului pembacaan Qalam Ilahi oleh Yusronhadi, acara pelantikan dan pengukuhan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan se Kabupaten Lombok Utara berlangsung sederhana di Gedung Serba Guna Gondang,Selasa (30/04/2013) lalu.

Hadir dalam acara tersebut, disamping Ketua MUI KLU TGH.Abdul Karim,Wabup KLU H.Najmul Akhyar,SH.MH,MUI Provinsi NTB Dr H.L.Muksin,Kemenag KLU Drs Mu’allif, M.Pd, juga hadir para pimpinan SKPD tingkat Kabupaten Lombok Utara,para Camat dan seluruh pengurus MUI, baik Kabupaten maupun Kecamatan.

Acara yang di gelar dengan tema memantapkan peran dan fungsi ulama dalam membangun masyarakat Tioq Tata Tunaq, Ketua MUI KLU TGH.Abdul Karim usai mengukuhkan dan mensahkan kepengurusan Majelis Ulama Indonesia 5 Kecamatan se Kabupaten Lombok Utara mengatakan, peran ulama dewasa ini sangat penting yaitu sebagai payung hukum seluruh organisasi dan ormas keagamaan di KLU, sehingga MUI keberadaannya sangat tepat sebagai media atau tempat membangun kehidupan beragama, baik secara bersama-sama dalam berkoordinasi.

Selain itu,keberadaan MUI sebagai mediator untuk menjembatani kepentingan masyarakat, organisasi, Pemerintah Daerah, sehingga MUI memiliki peran strategis dalam melaksanakan fungsi di masyarakat. Untuk mendukung peran dan fungsi MUI selaku mediator dalam menangani dan menyelesaikan berbagai konflik kepentingan keagamaan di masyarakat di masing-masing Kecamatan, maka pihak MUI KLU juga sudah mempersiapkan satu buah buku yang merupakan rangkuman Fatwa Ulama (MUI) sejak Munas I tahun 1975.

Selanjutnya,TGH.Abdul Karim dalam kesempatan tersebut menjelaskan, MUI sebagai tempat kembalinya penyelesaian permasalahan di masyarakat dan MUI berada di dalam kancah modern (konteks dunia modern), maka peran MUI dalam menempatkan diri harus mampu memberikan jawaban dalam setiap kondisi dan permasalahan yang di hadapi ummat Islam.

Selaku Ketua MUI KLU, TGH.Abdul Karim juga berpesan kepada para pengurus MUI masing-masing Kecamatan untuk menindak lanjutinya dengan sesering mungkin untuk bertemu membahas berbagai program yang akan dilaksanakan.”Kami yakin, melihat pengurus MUI ini, kalau kita mau dan sanggup melaksanakan tugas ke-ummatan ini, Insya Allah segala permasalahan akan mampu terselesaikan,”tandas Ketua MUI KLU yang juga pimpinan Ponpes Nurul Bayan ini yakin.

Untuk mendukung oprasional proses awal pengurus MUI Kecamatan yang baru saja di kukuhkan tersebut, maka pihak MUI KLU memberikan 2,5 juta rupiah.Sebab, total anggaran khusus untuk MUI yang dianggarkan oleh Pemda KLU untuk tahun 2013 ini sebesar 50 juta rupiah.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lombok Utara Drs Mu’allif,M.Pd dalam sambutannya berharap, bagaimana tercipta masyarakat KLU yang aman dalam kehidupan beragama.Ketika berangkat dari visi dan misi Kabupaten Lombok Utara yang maju dan beradab, Insya Allah, KLU kedepan mudah-mudahan menjadi Kabupaten yang khaeran ummah.

Dikatakan, dengan adanya kepengurusan MUI di masing-masing Kecamatan, maka Kemenag KLU yang sedang menyelesaikan S3 di salah satu perguruan tinggi di jawa ini berharap agar dalam menjalankan tugasnya untuk selalu membangun komunikasi dengan MUI di tingkat Kabupaten maupun ditingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat.Hal ini dilakukan, menurut Kemenag yang baru beberapa bulan terbentuk ini mengatakan, agar tidak terjadi mis komunikasi dalam menyelsaikan berbagai konflik dan permasalahan ke-ummatan di daerah Tioq Tata Tunaq ini.Sehingga dengan keberadaan MUI di masing-masing Kecamatan wilayah KLU ini, semoga bisa meneruskan ajaran Nabi Muhammad, Saw.(Eko)

Pertamakali ke Sesait,Mobil L 300 Nyungsep

Kayangan,(SK),-- Sekitar pukul 13,45 wita Rabu,(01/05/2013), mobil L 300 yang ditumpangi Supardi (42) warga Mataram yang hendak mengunjungi keluarga di Sesait, nyungsep.
Supardi, ketika ditanya wartawan media ini di TKP mengatakan, Mobil L 300 dengan Nomor Polisi DR 9564 B7 yang ditumpangi bersama seorang temannya berangkat dari Mataram dengan tujuan ingin melihat lokasi karamnya Kapal Kayu Surya Mas yang telah menelan korban warga Sesait,Kayangan dan Sukadana di Perairan Laut Lombok di Desa Mumbul Sari Kecamatan Bayan awal tahun lalu.Namun sebelum ke lokasi itu, dirinya bersama rekannya ingin menjenguk keluarganya di Sesait sekalian bantuan untuk mengantar ke lokasi tenggelamnya kapal naas itu.Tetapi malang bagi Supardi yang tumben ke Dayan Gunung ini,begitu tiba di tanjakan Bagek Kembar Desa Kayangan, mobil L.300 yang ditumpanginya menabrak batu karena menghindari mobil Carry yang melaju kencang dari arah Santong.Terang saja Supardi dibuat kaget dan membanting setir kearah kiri masuk ke semak-semak. Supardi kala itu sempat berfikir, mungkin disebelah semak-semak itu ada dataran rata, sehingga dirinya terus membiarkan mobilnya melaju.Dugaannya ternyata meleset dan akhirnya mobil Pic Up L 300 itu nyungsep di atas saluran air irigasi Bagek Kembar. “Untung saja tidak ada korban,”kata Supardi singkat.

Menurut Samarudin (39) warga Bagek Kembar mengatakan, ditempat itu memang sudah sering terjadi kecelakaan serupa dan rata-rata yang mengalami kecelakaan di tempat itu adalah mobil-mobil yang secara kebetulan tumben melalui jalan raya tersebut.
Dikatakan, memang jalan Bagek Kembar yang sering membawa korban ini memilki sejarah masa lalu.Dulu, katnya, ditempat itu adalah lokasi tempat terbunuhnya tentara Jepang bernama Guchi.Secara kebetulan disekitar lokasi terbunuhnya tentara Jepang tersebut, ada dua buah batu yang berada di kiri-kanan jalan raya Bagek Kembar-Santong. Kemungkinan besar penyebab seringnya terjadi kecelakaan di tempat itu, karena menabrak batu tersebut. “Jadi, kalau kita lihat dari kejadian yang membuat beberapa mobil mengalami kecelakaan ditempat itu, rata-rata pernah menabrak batu yang ada di pinggir jalan tersebut,”kata Samarudin yang juga pengusaha sukses ini.(Eko)

PPK Kayangan Gelar Nonton Bareng Debat Calon Gubernur NTB

Kayangan,(SK),-- Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kayangan, pekan lalu menggelar nonton bareng Debat kandidat pasangan calon Cagub cawagub NTB periode 2013-2017 yang di siarkan langsung melalui salah satu stasiun televise swasta (TV One) pekan lalu.
Nonton bareng yang berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan tersebut tampak hadir diantaranya anggota KPU KLU Algas AR,Muspika,Panwascam, Kasi Trantib, para Kepala Desa dan Kepala Dusun serta 24 anggota PPS dari 8 desa yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan.

Debat kandidat pasangan calon Gubernur dan calon wakil Gubernur NTB melaui 4 tahapan. Diamana sebelumnya masing-masing calon pasangan menyampaikan visi dan misinya serta programnya. Dimana masing-masing pasangan calon diberikan kesempatan 5 menit untuk menyampaikannya.Selanjutnya masing-masing akan saling menguji terkait visi dan misi dan program yang akan dilaksanakan serta bagaimana solusi terhadap berbagai persolana yang dihadapi masyarakat NTB saat ini.
Disamping itu, dari rangkaian debat kandidat yang ditayangkan TV swasta tersebut, sedikitnya ada 4 tahapan yang dilalui masing-masing pasangan calon, diantaranya; Uji Panelis, Uji Topik, Masyarakat bertanya dan Uji Panelis serta Pesan-pesan masing-masing pasangan calon kepada masyarakat NTB.
Ketua Panitia Pemilihan Kayangan (PPK) Suedi,SP mengatakan, nonton bareng yang gelarnya tersebut dimaksudkan disamping sosialisasi tahapan Pemilukada, juga merupakan ajang silaturrahmi antara pihak penyelenggara Pemilukada, baik ditingkat Kabupaten (KPU) maupun ditingkat Kecamatan (PPK) dan Desa (PPS).Namun Suedi yang mengaku sudah dua kali menjabat Ketua PPK ini menyambut baik antusias para peserta nonton bareng tersebut.”Mudah-mudahan ini merupakan awal kesuksesan dalam seluruh tahapan Pemilukada, sehingga semuanya bisa berjalan sesuai dengan yang harapkan,”tandas Suedi.(Eko)

Partisipasi Masyarakat Terbangun Berkat Adanya Program BBGRM

Kayangan,(SK),--- Program Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Kabupaten Lombok Utara yang sudah berlangsung sejak tanggal 18 April hingga 18 Mei 2013 mendatang, dan Kecamatan Kayangan baru dimulai,Kamis (25/04/2013) untuk dua desa, yaitu Desa Santong dan Desa Pendua.
Kegiatan yang berlangsung satu bulan penuh ini, tentunya banyak kalangan berharap kegiatan ini akan suskses. Pelaksanaan kegiatan yang murni untuk membangkitkan kembali jiwa dan semangat gotong-royong masyarakat ditingkat perdesaan ini, perlu di ransang. Partisipasi masyarakat semakin terbangun dengan adanya kegiatan BBGRM itu. Kegiatan yang melibatkan banyak pihak tersebut, memberikan andil yang patut di contoh bagi bangkitnya kembali semangat gotong royong yang selama ini hampir punah dari hati masyarakat.
Kegiatan gotong royong sebagai rangkaian dari kegiatan yang telah di canangkan Pemerintah tersebut, dapat membawa sebuah perubahan paradigma baru, dimana selama ini semangat gotong royong yang merupakan sifat asli bangsa Indonesia yang hampir pudar itu, kini mulai bangkit kembali.

Khusus di daerah KLU sendiri, dengan adanya program ini, seluruh lapisan masyarakat mendukungnya. Ini terbukti dari setiap kegiatan gotong royong yang dilaksanakan ditingkat bawah (dusun dan desa) semangat dan partisipasi masyarakat sangat tinggi.
SKPD lingkup Kabupaten Lombok Utara yang mendapatkan tugas pembinaan BBGRM di wilayah Kecamatan Kayangan, diantaranya Dinas PU Tamben dan Energi, Dinas DPPKKP,Kantor Arsip,Kabag Umum, KPU, BPN, Dikmen Dikbudpora, BPS,Kabag Ekonomi, Kayankes Dikes KLU, Kabid Sosial Bappeda KLU selalu turun berbaur dengan warga masyarakat yang melakukan gotong royong. Hal tersebut terbukti dengan teurunnya para pimpinan SKPD lingkup Pemerinth Daerah KLU itu ditengah-tengah masyarakat di dua desa (Santong dan Pendua) yang ketempatan jadual BBGRM.
Keberadaan SKPD lingkup Kabupaten yang turun langsung ini, sangat dirasakan pengaruhnya oleh warga ketempatan. Semangat gotong royong mereka menjadi termotivasi dan terbangun kembali. Mudah-mudahan budaya gotong royong ini berlanjut terus-menerus tanpa harus berhenti manakala ada program saja.
Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam menyukseskan program BBGRM ini terlihat di berbagai wilayah, khususnya di Kecamatan Kayangan. Dari pantauan wartawan media ini di lapangan, setiap kegiatan gotong royong yang sudah di jadualkan pihak pemerintah Kecamatan dan Desa yang di dukung oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam program BBGRM tahun 2013 ini, partisipasi masyarakat yang tinggi bisa terlihat.Sebut saja misalnya, di Dusun Pendua Lauk Desa Pendua dan Dusun Santong Barat Desa Santong Kecamatan Kayangan.
Di Dusun Pendua Lauk, budaya gotong royong ini memang sudah ada dan terjadual pada setiap hari minggu. Kepala Dusun Pendua Lauk Agus Renat mengatakan, warganya yang terdiri dari 157 KK dan 556 jiwa itu, bahwa setiap minggu pagi semuanya keluar untuk melakukan gotong royong di wilayahnya. Menurutnya, setiap orang dari warganya harus keluar bergotong royong. Tidak ada yang tidak keluar, karena ini merupakan jadual rutin yang sudah disepakati warganya..
“Kita malu kalau tidak keluar dan ikut gotong royong. Sementara warga yang lain semuanya pada keluar,”kata Gadi salah seorang tokoh muda Pendua Lauk, yang ditemui di sela-sela kesibukannya gotong royong membersihkan jalan raya dan pembuatan got sepanjang 800 m yang menghubungkan Pendua Lauk dengan dusun Pendua Daya dalam wailayah Desa Pendua, bersama warga yang lainnya.
Menurut Gadi,kelebihan adanya gotong royong ini adalah persatuan. Dimana di Desa Pendua ini, dari 5 dusun yang ada, semuanya masih kuat menganut budaya gotong royong ini. Buktinya, lanjut Gadi, sekali kita bicara dan umumkan pada masyarakat untuk keluar bergotong royong, pasti semuanya keluar tanpa terkecuali.Termasuk siswa sekolah, pasti ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Menurut Sekcam Kayangan Sukadi,S.Sos yang tergabung pada tim II dalam menyukseskan program BBGRM tahun 2013 ini mengatakan, dari 8 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan, yang tinggi partisipasi warga masyarakat dalam bergotong royong adalah Desa Pendua, Desa Sesait, Desa Salut, kemudian di susul Desa Gumantar dan Desa Selengen.
“Hasil dari budaya Gotong royong ini adalah untuk kepentingan masyarakat itu sendiri,”sebut Sekcam yang asal Tanjung ini, sambil berharap agar budaya gotong royong ini terus di galakkan.(Eko).