Jumat, 29 Juli 2011

Mahasiswa KKP IAIN Mataram Lakukan Bersih kuburan

KLU, Suarakomunitas.net - Untuk pertama kalinya sejak diterjunkan ke Desa Bentek, Mahasiswa Kuliah Kerja Partisipasi IAIN Mataram turun ke tengah masyarakat untuk mengadakan gotong royong membersihkan kuburan masyarakat Dusun San Baro Bentek Kecamatan Gangga Selasa (27/7/11).
 
Mahasiswa KKP IAIN Mataram periode 2011, menyelenggarakan gotong royong berbaur dengan masyarakat setempat guna menjalankan program bakti sosial yang telah mereka canangkan setelah melakukan survei terhadap kondisi wilayah dimana mereka lakukan kegiatan KKP. 
 
Ketua kelompok KKP IAIN Mataram, Ulum Hidayatullah, ketika dikonfirmasi Mataramnews di posko KKP Balai Penebeng Bentek mengatakan, “bahwa gotong royong adalah salah satu program kerja kelompoknya, di mana kegiatan ini dimasukkan setelah dilakukan survei/pengamatan langsung terhadap kondisi lingkungan wilayah setempat. Kegiatan seperti ini harus menjadi kegiatan utama mahasiswa dalam KKP/KKN. Sebab, mahasiswa dapat belajar secara langsung dari pengalaman hidup serta aktivitas sehari-hari masyarakat. Realitas kehidupan kampus sangat berbeda dengan kehidupan masyarakat. Konsekuensinya, terkadang banyak sekali hal yang tidak sinkron antara fakta kampus dengan fakta yang ada di masyarakat. “Jelasnya.

UIum, juga menandaskan, mahasiswa peserta KKP harus benar-benar belajar pelbagai kondisi sosial budaya masyarakat di mana mahasiswa diterjunkan. Ia menyambut baik apa yang menjadi kebiasaan dan tradisi masyarakat Desa Bentek khususnya masyarakat San Baro karena menerima mereka dengan baik. “Kami merasa bangga dengan pemuda dan masyarakat San Baro, sebab telah menerima kami dengan baik,” paparnya.

Ia berharap agar jalinan silaturahmi yang telah dibina dengan baik keberbagai elemen masyarakat setempat, supaya tetap terjalin dan tak putus-putus. Ulum, mengakui, sebagai manusia sejati mesti tetap menegakkan tali persaudaraan. Sebagai mahasiswa lembaga pendidikan berlabel agama, ia tahu persis, silturahmi itu anjuran dan tuntunan agama. Luput dari semua itu, ia memberi masukan agar pemuda setempat lebih kompak lagi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan sosial seperti gotong royong.

Sedangkan pengurus remaja San Baro yang diwakili koorditaor bidang Humas, Suhamdi, mengungkapkan, para anggota remaja setempat merasa bersyukur atas adanya mahasiswa KKP IAIN Mataram karena telah menunjukkan kinerja yang bagus. Pasalnya, standar orang KKP itu, setidaknya sering turun ke tengah masyarakat walau sekedar membangun silaturahmi. karena inti KKP adalah sosialisasi mahasiswa dengan segenap unsur masyarakat dimana KKP di selenggarakan. “Kami anggap pola dan bentuk sosialisasi yang dibangun kawan-kawan KKP IAIN cukup bagus. Jadi, hal ini perlu terus dipupuk dan dikembangkan,” harapnya. (DJ)

Hutan Bebekeq Bentek Disurvei KKN Unram

KLU, Suarakomunitas.net- Dalam rangka menjalankan praktek kerja nyata dalam terminologi “kuliah  kerja nyata”, mahasiswa KKN Universitas Mataram mengadakan survei lingkungan penduduk Selelos, Desa Bentek Senin (27/7/11) dalam rangka lomba kebersihan lingkungan tingkat propinsi Nusa tenggara Barat. Wilayah yang menjadi objek penyurveian selain hutan Bebekeq juga lingkungan penduduk setempat.

Menurut Ketua Kelompok KKN UNRAM tahun 2011, M. Sahidi, saat dikomfirmasi Suarakomunitas.net, bahwa survei terhadap lingkungan penduduk dan kawasan hutan setempat dilakukan guna melihat kondisi hutan dan lingkungan domisili penduduk. Sebab, dalam lomba lingkungan faktor domisili penduduk yang bersih dan asri menjadi indikator penilaian. Selain itu, kawasan lingkungan hutan yang terawat dengan baik juga tidak kalah penting menjadi tolak ukur dari parameter tim penilaian dari pemerintah propinsi.

Namun tujuan utama mahasiswa terjun ke wilayah Selelos melakukan survei, menurut, Sahidi,  adalah untuk mengejawantahkan arti kerja nyata. Pasalnya, terminus “nyata” mempunyai arti luas dan berkaitan langsung dengan aktivitas dan kehidupan masyarakat sehari-hari. 

Apalagi, lanjut Jumadil, Sekretaris KKN Unram, pemahaman masyarakat awam mengenai KKN selama ini selalu identik dengan bangunan-bangunan fisik, seperti jalan, jembatan dan bangunan serupa lainnya. 

Oleh karenanya, mahasiswa harus benar-benar bekerja nyata minimal membantu kegiatan-kegiatan masyarakat jika tidak memberi bantuan secara konkret. Di samping itu, mahasiswa KKN berkewajiban membangun hubungan silaturahmi. Sebab, inti KKN sesungguhnya bagaimana semestinya mahasiswa lakukan pendekatan diri dengan masyarakat tempat KKN diselenggarakan.       

Dari hasil survei, beberapa mahasiswa Unram mengungkapkan, bahwa kawasan  hutan Bebekeq masih original serta terawat dengan baik, dibuktikan dari masih banyaknya pepohonan yang rindang, hijau dan menyejukkan suasana. “Kawasan hutan bebekeq ini masih sangat alami. Daun pohonnya hijau.” Ujar Jumadil pada Suarakomunitas.net.

Kondisi hutan yang masih sangat alami tersebut perlu dipertahankan dan dipelihara secara kontinyu dan berkesinambungan agar tetap memberi manfaat bagi masyarakat di masa mendatang. “Pelestarian hutan dan lingkungan alam menjadi tanggung jawab kita semua. Jadi, saya berharap agar kita tetap menjaga dan melestarikan hutan. Dan, paling penting bagaimana kita memaknai arti strategis hutan bagi kehidupan,” harapnya.

Selepas dari Selelos, para mahasiswa KKN ini langsung bertolak ke Kakong Dusun Batu Ringgit untuk kerja bakti bersama warga setempat membuat jembatan menuju kampung Kakong. Kerja bakti ini dilakukan selama kurang lebih satu jam. Kadus Batu Ringgit. Raden Agus Bakri, saat ditemui Suarakomunitas.net di sela-sela kerja bakti mengatakan, bahwa warga setempat bersyukur atas kedatangan mahasiswa KKN. Karena telah membantu warga membuat jembatan. “Kami sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKN Unram. Semoga kedepan lebih banyak lagi mahasiswa ke wilayah kami untuk ber-KKN,” ucap Agus Bakri. (DJ)

Pawai Karnaval Bentuk Wujud Syukur Pada Pahlawan

Kayangan.--  Dalam rangka memeriahkan peringatan hari jadi kecamatan kayangan yang keXI dan peringatan hari ulang tahun Negara Republic Indonesia yang ke 66,Panitia menggelar berbagai kegiatan.

Salah satunya adalah lomba karnaval yang digelar kamis 28/07/2011. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh elemen dijajaran pendidikan, mualai dari TK/PAUD, SD/MI,SMP/MTs, SMA/MA, Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ( STKIP Hamzar KLU, UNRAM,STITA,UNW ) dan mayarakat umum.

Menurut  Koordinator seksi karnaval Abdul Gaib Annas S. Pd mengatakan bahwa,   Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 7.400 orang . Peserta yang terbesar disumbangkan oleh  SMAN 1 Kayangan yaitu dengan jumlah pesertanya  610 orang. Sedangkan yang lainnya rata-rata 200-350 orang/ sekolah.  Jumlah ini belum terhitung  dengan pendamping. Disamping itu, dari kalangan masyarakat umum juga ikut ambil bagian dalam kegiatan pawai ini.
Pawai Karnaval yang mengambil rute star dari lapangan umum Kecamatan dan Finish di Pasar Desa Kayangan ini, dilepas oleh Kepala wakil ketua Panitia yang juga Kepala UPTD DIkbudpora Kecamatan Kayangan Nurdin,S.Pd. Para peserta Karnaval mulai diberangkatkan dari lapangan umum Kecamatan, pada pukul 14.30 Wita.

Rute yang dilewati yaitu mulai start dari lapangan umum kecamatan Kayangan  ke arah Utara ,kemudian belok kekiri di selatan SD 2 Kayangan menuju Dusun Karang Tal, kemudian belok kanan menuju Karang Lande. Dari dusun Karang Lande ini, kemudian terus belok kanan menuju simpang tiga dan melintas di depan panggung kehormatan yang ditempati Camat beserta anggota Muspika serta undangan lainnya. Dari simpang tiga ini, para peserta karnaval terus bergerak kearah timur menuju pasar Desa dan Finish di Lengkukun.

Ketua Panitia R. Kertamono yang juga Sekcam Kayangan  ini, mengatakan kepada Suarakomunitas.net, bahwa “ kegiatan seperti  ini dilakukan sebagai salah satu bentuk kecintaan kita terhadap tanah air Indonesia  dan mengingat serta mengenang jasa-jasa  para pahlawan yang telah berjuang merebut Indonesia di bawah kekuasaan para penjajah. dengan mengorbankan jiwa  raga dengan pertumpahan darah “ inilah salah satu cara kita menujukkan  patriotisme kita terhadap Negara kesatuan Republik Indonesia.” Ungkapnya.

“ Sebenarnya kegiatan ini kita lakukan mengjelang Upacara Pengibaran bendera Merah Putih  17 Agustus nanti, namun karena terbentur dengan Bulan Suci Ramadhan,  maka hal itu tidak mungkin bisa kita lakukan. Karena bisa menganggu kekhusuan kita melaksanakan ibadah puasa Ramadhan,“ tambahnya.

Berdasarkan pantauan wartawan Suarakomunitas.net ini , suasana kota kayangan sore hari itu, kota Kayangan menjadi lautan manusia. Hampir seluruh jalan sepanjang 1 km rute yang harus dilalui oleh para peserta karnaval. pengendara sepeda motor maupun mobil harus rela ngantri berjam-jam menunggu selesainya acara tersebut baru bisa melintas.

Di setiap ruas jalan tampak petugas lalu lintas sibuk mengendalikan arus kendaraan. Setelah acara karnaval ini selesai barulah seluruh kendaraan ini bisa melintas sebagaimana biasanya. (Eko)

Lomba Gerak Jalan di Kayangan Berlangsung Meriah

Kayangan,-- Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 66, yang dirangkaikan dengan HUT Kabupaten Lombok Utara ke 3 tahun 2011 ini, panitia Kecamatan gelar lomba gerak jalan libatkan berbagai unsure.

Lomba gerak jalan ini, menurut salah seorang anggota panitia pelaksana, Jumardi, mengatakan bahwa, kegiatan lomba  tersebut dilaksanakan satu hari full, pagi sore.

“Paginya lomba untuk tingkat SD/MI dan SMP/MTs dan sorenya untuk tingkat SMA/MA serta untuk tingkat umum,”jelasnya.

Dalam lomba gerak jalan ini diikuti oleh seluruh sekolah, baik SD/MI,SMP/MTs, SMA/MA maupun SKPD dan warga masyarakat yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan.

Yang unik dari lomba gerak jalan pada tahun ini, semua pimpinan SKPD tingkat Kecamatan Kayangan, semuanya terlibat ikut berpartisipasi ambil bagian dalam gerak jalan yang digelar sekali setahun ini.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini lebih meriah pelaksanaannya, karena melibatkan seluruh elemen masyarakat dan bahkan lebih-lebih para pimpinan SKPD juga ikut dilibatkan dalam lomba ini.

Pelaksanaan lomba gerak jalan pada tahun ini mengambil rute sama dengan tahun lalu, yaitu di Pantai Ketapang Tampes Desa Selengen.Jumlah peserta yang terlibat dalam gerak jalan ini, menurut salah seorang anggota panitia seksi kegiatan Ahmad Ismail,S.Pd adalah untuk tingkat SD/MI sejumlah 54 regu, SMP/MTs 37 regu dan tingkat SMA/MA dan Umum 38 regu.

Camat Kayangan yang diwakili Sekcam R.Kertamono, dalam sekapur sirihnya berpesan kepada seluruh peserta yang ikut ambil bagian dalam lomba gerak jalan tersebut, agar mengikuti petunjuk dan aturan yang ditetapkan panitia. Jangan sampai melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain maupun yang akan merugikan diri sendiri.

“Bagi para peserta yang akan mengikuti lomba gerak jalan ini,agar memperhatikan rambu-rambu lalu lintas, selalu berjalan dijalur sebelah kiri,”pesannya.

Sedangkan interval waktu yang diberikan panitia kepada setiap regu untuk star, berpariasi. Untuk peserta laki-laki interval waktunya diberikan 2 menit dan peserta perempuan diberikan interval waktu hanya satu menit.

Lomba gerak jalan yang melibatkan semua unsure ini, pelaksanaannya pada tahun ini lebih meriah dibanding dengan tahun lalu. Ini terbukti dengan banyaknya peserta yang terlibat dalam kegiatan dimaksud.(Eko)

Kamis, 28 Juli 2011

Tanpa Pelatih OPAS Boyong Piala Bentek Cup



KLU,Suarakomunitas.net  - Pada penutupan open turnamen Bentek Cup yang diselenggarakan semenjak bulan Juni lalu. PS OPAS, Pengembuk Desa Sokong, Tanjung berhasil menduduki peringkat pertama. 

Kesebelasan yang berdiri sejak tahun 1998 silam bukan hanya kali ini mengukir prestasi dalam gelanggang kejuaraan pesepakbolaan kabupaten/kota se-NTB. 

Pada tahun 2010 lalu pernah mengikuti piala Lobar Cup, walau dalam urutan kedua. Satu hal yang kelihatan berbeda dari kesebelasan ini adalah mereka berjalan tanpa pelatih, sesuatu yang luar biasa dalam sejarah sebuah klub persepakbolaan. Hal ini dibenarkan Manager OPAS FC, Bambang Eko, saat ditemui suarakomunitas.net sesaat setelah pembagian piala di Lapangan Titi Palang Todo Desa Bentek.

Dalam pandangan Bambang, OPAS FC pernah jatuh bangun. Berbagai usaha untuk membangun persatuan klub binaannya ini mulai membagun kebersamaan, emosi, kekompakan hingga membangun rasa nasionalisme sesama anggota klub. “Dengan jerih payah kami selama ini dalam membangun rasa kekompakan dan ghirah klub sehingga hari ini kita berhasil menjadi yang terbaik pada Turnamen Bentek Cup 2011 ini,” tutur Bambang.

Ketika dikroscek mengenai pola dan strategi pembinaan klub dalam membangun permainan, ia mengungkapkan bahwa OPAS selalu belajar dan menyontoh permainan pemain pesepakbola nasional. “Pola-pola mereka dalam bermain diadopsi dan terapkan dalam latihan walalu tanpa pelatih. Rahasia kenapa OPAS bisa bermain maksimal dalam tiap kali pertandingan adalah terbangunnya semangat kekompakan dengan baik, selain pengertian yang sama tentang kerjasama antara pemain. Selain itu, OPAS juga rutin melakukan latihan.

“Latihan kami lakukan baik di pantai, lapangan maupun tempat lain, pokoknya yang penting latihan terus berjalan. Kami sering menghimbau semangat kawan-kawan agar tak surut-surut untuk berlatih, meski tak ada even” jelas manager beken ini. Dan Eko berharap, klub yang dibinanya bisa terus mengukir prestasi seperti yang didapatkan pada turnamen saat ini. Ia mengajak klubnya untuk terus berkarya pada gelanggang pesepakbolaan. Dan tentunya di masa akan datang bisa lebih baik dari penampilan saat ini.

Rabu, 27 Juli 2011

Juara Lomba Lari 10 K Diborong Pelajar SMP

Tanjung,--- Leni Apriani pelajar SMP 2 Gangga yang pada tahun 2010 lalu adalah pemegang juara satu dalam lomba lari 10K, kini  kembali mempertahankan gelarnya.
 Leni Apriani, yang masih duduk dibangku kelas VIII SMPN 2 Gangga ini, dalam lomba lari 10K yang digelar panitia tingkat Kabupaten Lombok Utara, Rabu (20/07) lalu, mampu bertahan hingga garis finish, dengan catatan waktu 55,00 menit. Sementara diurutan kedua dan ketiga ditempati oleh pelari dari SMKN 1 Gangga, yaitu Gubariah dan Martini.

Menurut Kepala SMPN 2 Gangga mengatkan bahwa, siswinya ini sebelum mengikuti lomba lari 10K tersebut, tidak ada persiapan secara khusus. Hanya saja diakui oleh Kepala Sekolah yang masih muda ini, siswinya sering latihan lari di pantai pada jam tertentu saja, yaitu pada saat ada jam pelajaran olah raga.

“Kami hanya memberikan teori saja dan kuncinya sering latihan lari lewat pantai ketika ada jam pelajaran olah raga,”katanya.
Disamping itu, pihaknya juga mengakui bahwa Leni Apriani, yang merupakan anak seorang petani di daerah Rempek Kecamatan Gangga ini, pada tahun 2010 yang lalu adalah pemegang juara yang sama. Sehingga pada tahun 2011 ini Leni Apriani  kembali mempertahankan gelarnya.

Sementara itu, guru olah raga disekolah tersebut mengaku bangga atas prestasi yang diraih siswinya tersebut. Dari sejak melaju dari garis star, dirinya mengaku terus mendampingi Leni Apriani hingga garis finish.

Dalam perjuangan untuk mencapai ke garis finish, tidak jarang Pembina Guru Olah Raga SMP 2 Gangga ini terus memberikan support dan semangat kepada siswinya agar bisa sampai ke garis finish.

Leni Apriani, ketika ditanya bagaimana perasaannya usai lomba tersebut, mengatakan bahwa dirinya merasa bangga bisa tetap bertahan pada posisinya sebagai juara satu lomba lari 10K, sebagaimana yang pernah diraihnya pada tahun 2010 yang lalu.

“Persiapan khusus dalam lomba ini, tidak ada. Hanya teori saja yang diberikan oleh guru kepada kita, selebihnya tergantung pada diri kita masing-masing. Apakah itu perlu kita latihan atau tidak,itu tergantung diri kita menyikapinya,”katanya.

Sementara itu, dibagian putra, yang dimenangkan oleh Juniardi siswa SMPN 3 Tanjung dengan catatan waktu 34,35 menit, setelah mengalahkan rivalnya Angga Jati Putra siswa SMAN 1 Kayangan dengan catatan waktu 36,08 menit diurutan kedua. Sedangkan diurutan ketiga ditempati oleh M.Jaelani siswa SMKN 1 Bayan, dengan waktu tempuh 36,36 menit.

Menurut salah seorang anggota panitia seksi Olah Raga Naslim,S.Pd mengatakan bahwa kejuaraan lomba lari 10K pada tahun ini, untuk juara satu semuanya diborong para pelajar SMP. Naslim juga mengatakan bahwa kejuaraan lomba lari 10K kali ini, diambil sampai 10 besar,baik dibagian putri maupun dibagian putra.

Naslim juga merincikan para pemenang lomba lari 10K yang diikuti 120 peserta putra dan 17 peserta putri ini, sampai dengan 10 besar, untuk putra nomor urut pertama ditempati Juniardi dari SMPN 3 Tanjung dengan catatan waktu 34,35 menit, nomor urut dua Angga Jati Putra dari SMAN 1 Kayangan dengan waktu tempuh 36,08 menit, dinomor urut tiga ditempati M.Jaelani dari SMKN 1 Bayan dengan waktu tempuh 36.36 menit dan dinomor urut keempat ditempati Heri Sugandi dari Lokok Sutrang Desa Sesait Kecamatan Kayangan, dengan waktu tempuh 37,38 menit.

Kemudian dinomor urut kelima, ditempati peserta dari SMKN 1 Bayan, Bayarti,dengan waktu tempuh 37,48 menit, dinomor urut keenam ditempati Muliadin dari Lokok Sutrang Desa Sesait Kecamatan Kayangan dengan waktu tempuh 38,00 menit. Sedangkan dinomor urut ketujuh, delapan, Sembilan dan nomor urut sepuluh, dari SMKN 1 Pemenang, ditempati masing-masing oleh Saepudin (39,30), Agus Minarno (41,29), Endi Restu (41,30) dan Ahyar Rosidi (41,31).

Sementara dari golongan putrid, masing-masing ditempati oleh Leni Apriani dari SMPN 2 Gangga dengan waktu tempuh 55,00 menit, Gubariah dari SMKN 1 Gangga dengan waktu tempuh 56,04 menit, dinomor urut ketiga ditempati Mastini dari SMKN 1 Gangga dengan waktu tempuh 58,10 menit, dinomor urut keempat ditempati Desi Aprila dengan waktu tempuh 59,14 menit, dan dinomor urut kelima ditempati Zara Fitria dengan waktu tempuh 61,27 menit.

Sementara itu, dinomor urut keenam ditempati Harnita dari SMAN 1 Tanjung dengan waktu tempuh 67,17 menit, dinomor urut ketujuh ditempati Nurul Handani dari SMAN 1 Gangga dengan waktu tempuh 70,12 menit, dinomor urut kedelapan ditempati Neri Astuti dari Dinas PU Kabupaten Lombok Utara, dengan waktu tempuh 71,44 menit, dinomor urut kesembilan ditempati Getsun Mantin Aspiani dari SMAN 1 Gangga dengan waktu tempuh 72,14 menit dan Kadek Sri Suliastini diurutan kesepuluh dengan waktu tempuh 72,45 menit.. (Eko)

Panitia Kelabakan Saat Bupati Hadiri Pekan Penimbangan

KLU, Suarakomunitas.net - Pelaksanan Pekan Penimbangan dan PHBN oleh Dinas Kesehatan di kantor camat kayangan terlihat kurang persiapan, hal ini berdasarkan pantauan MataramNews selasa (26/7/2011).

Pada kegiatan tersebut nampak peserta dan undangannya terdiri dari PKK Kecamatan, PKK Desa se-Kecamatan Kayangan, Kepala Desa se-Kecamatan Kayangan dan ketua BPD, PNPM, pengusaha, Lintas Sektor, kader posyandu, Bidan Desa, Pustu dan SPMD.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh bupati KLU H. Djohan Syamsu, SH. tersebut membuat panitia kelabakan. Pasalanya panitia tidak mengetahui akan kedatangan orang nomor I di KLU. Kami benar benar kelabakan saat kedatangan pak Bupati, perlengkapan dan kebutuhan lainnya seperti tempat, spanduk, air minum dan snack untuk bupati blum kami siapkan termasuk juga materi yang akan dibagikan ke peserta tidak semuanya kebagian, celetuk salah seorang panitia.
Suasana Pekan Penimbangan di 
Kantor Camat Kayangan
Bupati KLU H. Djohan Syamsu, SH. dalam sambutannya menjelaskan betapa pentingnya koordinasi lintas sektoral dalam penanganan suatu kasus. Persoalan kesehatan tidak bisa hanya mengandalkan Dinas Kesehatan saja akan tetapi perlu melibatkan sektor lain seperti KLH (Kantor Lingkungan Hidup) yang akan menangani persoalan lingkungan, Dinas Sosial menangani pemberian santunan untuk kebutuhan jangka pendeknya,

Disperindagkop yang akan memberikan pembinaan dan pelatihan kreatifitas dan sektor-sektor lainnya yang terkait dengan kesehatan.
Dikatakan Bupati bahwa kebanyakan orang tidak sehat disebabkan oleh faktor kemiskinan atau ketidakmampuan dan kurangnya pendidikan. Untuk itu lanjut Bupati, saya dan wakil bupati tetap menjadikan persoalan Kesehatan dan Pendidikan menjadi prioritas pembangunan karena tanpa kedua hal tersebut tidak mungkin kita bisa membangun kearah kemajuan yang lebih baik. Disamping iti Bupati juga mengharapkan peran semua komponen masyarakat dalam mendukung pembangunan.

Kepala Dinas Kesehatan KLU Dr. Beny menyebutkan beberapa persoalan kesehatan yang terjadi di KLU. Menurutnya persoalan dibidang kesehatan yang ada di Lombok Utara merupakan issu nasional seperti Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan angka kematian Ibu melahirkan. Berdasarkan analisa status gizi hasil pekan penimbangan tahun 2011 untuk kasus gizi buruk sebesar 582 anak dan Kecamatan. Kayangan menyumbang angka terendah sebesar 58 anak sedangkan kasus gizi buruk terbanyak berada di kecamatan Bayan sebesar 189 anak, baru kemudian diikuti oleh Kecamatan Gangga, Pemenang dan Tanjung.

Sementara untuk kasus Gizi Kurang di KLU terang Beny, kayangan berada di urutan ke-dua terendah setelah tanjung dengan jumlah keseluruhan kasus gizi kurang sebesar 2.395 se-KLU. Untuk kasus gizi kurang/BGM lebih banyak terjadi pada usia 12 - 59 bulan, dari 440 balita BGM 381 anak (86,6 %) kena pada usia 12-59 bulan dan 59 balita Gizi Kurang (13,4 %) pada usia 0 – 11 Bulan. Selain itu Beny, juga mengungkapkan faktor-faktor penyebab  gizi buruk dan gizi kurang mulai dari pola asuh yang salah, prilaku, pengetahuan masyarakat atau pengasuh dan faktor lingkungan.  (DN)

Hasil Pekan Penimbangan dan Survei PHBS Mengecewakan.

Kayangan,-- Rapat Koordinasi Hasil penimbangan dan survei PHBS kecamatan Kayngan mengecewakan. Kekecewaan  begitu terasa setelah mendengar paparan dan melihat tayangan data dari dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara yang di selenggarakan di Aula Kantor Camat Kayangan selasa 26/7/2011 yang lalu.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenLombok Utara, Dr. Benny " Pemerintah cukup inten memperhatikan masalah kemiskinan dan gizi buruk ini,  ditunjukkan dengan besarnya anggaran untukpenganan masalah ini  namun kebanyakan para petugas lapangan tidak begitu komit dalam membina dan mengontrol pendistribusian dan pola konsumsi anak balita. Terkadang anggaran yang dikucurkan pemerintah tidak sampai kepada yang bersangkutan. Hal inilah yang menjadi masalah besar, sehingga masyarakat yang menjadi korban kemiskinan dan kekurangan gizi tidak bisa tertanggulangi. ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menggugah semangat semua pihak terutama para petugas kesehatan dalam mengemban tugas selaku pelayan masyarakat untuk melakukan pembenahan agar kedepanya bisa lebih baik, tambahnya.

Sementara itu Bupati Kabupaten Lombok Utara Djohan Syamsu, SH. menaggapi permaalahannya" kita hendaknya super extra untuk memperjuangan seluruh aspek pembangunan  di segala bidang, lebih khusus dibidang ekonomi ( kemiskinan)dan maupun kesehatan ( penanganan Gizi Buruk). Anak-anak usia dini saat ini 20/ 30 tahun kedepan akan menjadi pemimpin. Jika sekarang tidak mendapatkan gizi yang cukup maka perkembangannya tidak normal. Kita tidak ingin meninggallkan generasi yang lemah ( WAU/NUN) katanya.

 Lebih lanjut kata Djohan, Masing-masing telah di kucurkan dana ADD,  dalam menentuan anggaran hendaknya lebih sepesifik  terutama masalah penuntasan kemiskinan dan gizi buruk, Dan kepad SPMD yang bertugas dimasing-masing desa agar bekerja secara maksimal membantu dan menggerakkan masyarakat agar mau giat dalam membangun daerah kita tercinta ini. agar bisa maju dan bersaing dengan daerah lannya. tambahnya.(H.MTQ)

Kamis, 21 Juli 2011

Cupak Gurantang Kandung Nilai Pendidikan Yang Tinggi

KLU, Suarakomunitas.net - Lombok Utara kaya dengan budaya daerah terutama kesenian tradisional yang hingga kini masih utuh dan tetap terjaga orisinalitasnya meski di tengah bereforianya kesenian modern. Salah satu kesenian tradisional yang masih terjaga orisinalitasnya itu ialah Lakon Cupak Gurantang. Dalam faktanya, cupak gurantang mengusung misi kemanusian dan mengandung nilai-nilai pendidikan yang cukup tinggi bagi manusia.

 Untuk itu, kelestarian dan pengembangan Cupak Gurantang pada saat ini maupun akan datang perlu diperhatikan secara serius oleh seluruh komponen masyarakat terutama masyarakat pemilik supaya keaslian dan keluhuran nilai-nilai kearifan yang dikandungnya tidak lekang oleh nilai-nilai westernisasi yang diadopsi dari negara-negara Barat. Kemajuan dan perkembangan seni tradisional ini menjadi tanggung jawab segenap elemen masyarakat.

Demikian beberapa pemikiran penting Dewan Kesenian (DK) NTB dalam sambutannya pada acara latihan Pementasan Cupak Gurantang di Dasan Tengak, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung Minggu, (17/7/2011). Dalam pengarahannya, DK NTB memberi apresiasi pada Cupak Gurantang. Menurut DK, bahwa Cupak Gurantang perlu dipertahankan agar bisa bersinergi dengan Dewan Kesenian dan Pendidikan Nusa Tenggara Barat.

Dalam kesempatan itu DK NTB berhajat untuk menghelat pementasan seni budaya tradisional di kabupaten/kota di NTB, misalnya di Kab. Lotim, Kota Mataram dan KLU. Selain itu, Dewan Kesenian NTB menyambut baik gagasan Pemda KLU untuk mementaskan kesenian tradisional daerah guna memeriahkan HUT ke-3 kabupaten termuda di NTB itu. “DK sudah di dua tempat menyelenggarakan pentas kesenian tradisional, di Lotim dan Mataram, sedangkan yang terakhir di KLU,” ujar salah seorang anggota rombongan DK pada Suarakomunitas.net.

Untuk memperkenalkan dan mengembangkan Cupak Gurantang kepada masyarakat luas, DK lakukan dokumentasi dalam bentuk video dari latihan hingga pementasan, dan bahkan pasca pementasan DK berjanji akan memutarnya di beberapa daerah di NTB.

Mastin, salah satu pemain Cupak Gurantang mengatakan, latihan diselenggarakan untuk mematangkan penampilan saat pementasan yang bakal digelar di Lapangan Umum Supersemar Tanjung pada Sabtu, 23 Juli 2011. Pementasan itu, lanjut Mastin, dalam rangka memeriahkan HUT ke-3 KLU, disamping sebagai bentuk apresiasi masyarakat untuk mengenang hari lahirnya kabupaten termuda di NTB tersebut.

“Jumlah pemeran lakon Cupak Gurantang sebanyak 13 orang terdiri dari gunung-gunung, anak kawan, dua patih, prabu, putri mahkota, cupak, gurantang, raksasa, amak bangkol dan inak bangkol serta amak darma dan inak darma,” jelas Mustin saat ditemui Suarakomunitas.net.

Sementara Sidek, pemeran Cupak, mengatakan bahwa lakon Cupak Gurantang lahir semenjak tahun 60-an. Hingga saat ini kesenian tersebut sudah dilalui oleh beberapa generasi, ia tidak ingat. Namun, diperkirakan saat ini penerusnya berada pada fase generasi kelima. Lakon Cupak Gurantang ini menceritakan kisah kerajaan Dahanegara, yang pernah jaya, lalu kemudian runtuh. Lakon kesenian tradisional ini diiringi dengan tabuhan gamelan yang dimainkan oleh 45 orang  Sekaha(sasak, red)  ditambah satu orang sutradara.

Kesenian tradisional Cupak Gerantang merupakan cermin moral dan pendidikan yang luhur, arif dan bijaksana. Dan harus dikembangkan, dilestarikan di dunia pendidikan, Mengingat pentingnya budaya asli daerah bagi masyarakat, Dinas Dikpora KLU telah mengeluarkan kebijakan untuk dijadikan sebagai mata pelajara disemua jenjang sekolah.

Dalam pandangan Mario, kesenian tradisional harus diangkat sebagai salah satu item pembangunan karakter generasi muda Lombok Utara. Ini penting ditempuh agar generasi muda Dayan Gunung menghargai kesenian tradisional. “Konteks pembangunan watak dan jati diri dalam budaya dan kearifan lokal memegang peran strategis, sebab embrio manusia lahir dari budaya serta akan kembali lagi ke budayanya, kita tahu budaya itu mengandung nilai rasa, karsa, dan karya. Manusia tak lepas dari tiga nilai itu,” paparnya Mario. (Dj)

Paskibra Kayangan Libatkan Semua Sekolah SMA/MA

Kayangan,--- Dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 66 tahun 2011 tingkat Kecamatan Kayangan, Panitia mulai sibuk.
Pasalnya,Panitia HUT RI tingkat Kecamatan pada tahun ini kembali lakukan seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dengan melibatkan semua sekolah tingkat SMA/MA yang tersebar diwilayah Kecamatan Kayangan.

Seleksi Calon Paskibra ini didasarkan atas surat Panitia HUT RI ke 66  No.09/PAN HUT RI/2011 tanggal 16 Juli 2011. Berdasarkan suarat panitia tersebut, semua sekolah merespon. Buktinya semua sekolah setingkat SMA/MA yang tersebar di delapan desa yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan, mengirimkan siswa-siswinya untuk mengikuti seleksi calon pasukan pengibar bendera (Paskibra) pada HUT RI ke 66 pada tahun 2011 ini.

Diantara sekolah yang mengirimkan pesertanya antara lain, SMA Negeri 1 Kayangan 18 orang yang terdiri dari 9 putra dan 9 putri. SMA Islam Al Ikhwan Sesait mengirim 9 orang dengan 3 putra dan 6 putri.Kemudian MA Nurul Ihsan Salut mengirimkan 1 orang putrid saja dan MA Bayyinul Ulum Santong mengirimkan 3 orang yaitu 1 putra dan 2 putri. Sementara MA NW Santong mengirimkan 8 orang yang terdiri dari 2 putra dan 6 putri, serta MA Nurul Islam Kayangan mengirimkan 9 orang siswa yaitu 3 putra dan 6 putri.Sehingga jumlah peserta yang mengikuti seleksi ini berjumlah 48 orang.

“Jumlah peserta yang seleksi calon paskibra tingkat Kecamatan ini lebih banyak perempuan dari laki-laki, yaitu 18 putra dan 30 putri,”kata coordinator seksi upacara Drs Moh.Hakam Yamin.

Adapun hasil seleksi yang dilakukan tim seleksi yang melibatkan berbagai unsure tersebut, antara lain adalah SMAN 1Kayangan 9 orang yang terdiri dari 3 putra dan 6 putri, MA Nurul Ihsan Salut satu putrid, MA Nurul Islam Kayangan 5 orang, 3 putra dan 2 putri, MA BUS Santong 3 orang, satu putra dan 2 putri.Sementara itu, MA NW Santong 3 orang, satu putra dan 2 putri. Kemudian SMA Islam Al Ikhwan Sesait 5 orang,2 putra dan 3 putri, sehingga jumlah keseluruhan hasil seleksi dari 48 orang yang ikut seleksi adalah 26 orang, yang terdiri dari 13 putra dan 13 putri.

Seleksi ini dimaksudkan adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua sekolah setingkat SMA/MA yang tersebar diwilayah Kecamatan Kayangan untuk ambil bagian dalam berpartisipasi sebagai pasukan pengibar bendera pada HUT RI ke 66 yang diselenggarakan tiap tahun ini.

“Kita ingin memberikan kesempatan kepada semua sekolah untuk berpartisipasi,”tegas Hakam Yamin yang juga Kepala SMA Negeri 1 Kayangan ini.

Dihadapan anggota Tim seleksi yang terdiri dari unsure TNI, Kepolisian, Pol.PP, PPI Purna Paskibra Indonesia dan beberapa guru perwakilan sekolah pengirim, Hakam Yamin juga berharap agar seleksi tersebut bisa berjalan lancar, tentunya tidak terlepas dari koordinasi yang baik dari semua pihak.

“Ini bentuk wujud partisipasi kita terhadap bangsa ini. Karena dengan keseriusan dalam segala hal yang kita lakukan, maka akan timbul aura partisipasi,”kilahnya.

Selain itu, Hakam Yamin pada kesempatan itu menjelaskan bahwa waktu latihan pasukan pengibar bendera pada HUT RI ke 66 tahun ini, dari sejak selesainya seleksi dimaksud hanya tersedia 28 hari. Dari waktu yang tersedia ini, menurut rencana latihannya akan dilaksanakan pagi dan sore.

“Jadual latihan, kita mulai tanggal 20 Mei 2011 pagi-sore dan harus selang seling,” katanya.

Alasannya kenapa harus selang-seling, menurut Hakam Yamin yang pernah bertugas di Bayan ini adalah agar masing-masing sekolah yang dipercaya sebagai petugas  pada HUT RI tahun ini, tidak tertinggal KBM mereka.

Sementara itu, Serka Sukardi dari Pos Ramil Kayangan selaku Koordinator pelatih mengatakan bahwa latihan dan bentuk formasi yang akan diterapkan diserahkan kepada PPI Purna Paskibra Indonesia Kabupaten Lombok Utara yang berasal dari Kecamatan Kayangan.

Namun yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan latihan nantinya, Sukardi juga berharap agar selalu menjaga jarak antara peserta dengan pelatih. Hal ini dimaksudkan agar aura dan wibawa pelatih menjadi tidak disepelekan oleh peserta. Sebab kalau tidak demikian, tegas Sukardi, maka hasil yang diperoleh juga kurang maksimal.

“Tunjukkan keseriusan dalam melaksanakan tugas, jangan membiarkan kebiasaan yang salah.(Eko)

 

.PKK Kayangan,Tumbangkan Darmawanita Dikes KLU di Final

Tanjung, -- Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 66, yang dirangkai dengan Hari Ulang Tahun Kabupaten Lombok Utara ke 3 tahun 2011, berbagai kegiatan lomba digelar panitia Kabupaten.

Diantaranya Tarik Tambang. Para peserta tarik tambang ini dilaksanakan dikhususkan untuk kalangan kaum wanita dari masing-masing SKPD yang ada di KLU. Dari keseluruhan SKPD yang tersebar diwilayah KLU, hanya 20 SKPD yang berpartisipasi ambil bagian dalam kegiatan dimaksud.

Dari hasil kegiatan lomba tarik tambang yang diikuti 20 tim dari semua SKPD yang ada di KLU,Rabu (20/07) tersebut, Tim Tarik Tambang PKK Kayangan berhasil menumbangkan Tim dari Darmawanita Dinas Kesehatan KLU di Final,untuk perebutan posisi terbaik satu dan dua.
Di Final perebutan posisi juara satu dan dua inilah Tim PKK Kecamatan Kayangan berhasil menumbangkan Tim Tarik Tambang Darmawanita dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara. Dengan demikian Dikes harus puas diposisi nomor dua.

Sementara Tim Tarik Tambang Bayangkara menempati urutan ketiga setelah di perempat Final dikalahkan oleh Dikes KLU. Tim Darmawanita Dinas Pertanian KLU harus puas di urutan keempat, setelah di perempat final dikalahkan Tim PKK Kecamatan Kayangan.

Dengan demikian, hasil pertandingan Tarik Tambang yang digelar khusus untuk kalangan kaum wanita ini, dalam rangka HUT RI ke 66 tahun 2011 ini, juara satu Tim PKK Kecamatan Kayangan, juara dua tim Darmawanita Dinas Kesehatan KLU, Juara tiga tim Darmawanita Bayangkara dan juara empat tim Darmawanita Dinas Pertanian KLU.

Aluh Nursehan,A.Md selaku ketua rombongan PKK Kayangan, yang juga turun ambil bagian dalam lomba tarik tambang antar dinas instansi tersebut mengatakan kepada suarakomunitas.net, bahwa didalam dirinya ada rasa kebanggaan tersendiri dapat keluar sebagai juara dalam lomba dimaksud.

“Ini diluar dugaan saya,sebenarnya saya tidak yakin keluar sebagai juara, mengingat lawan begitu banyak dan badan mereka besar-besar dan kekar. Ini yang membuat saya kurang yakin,”terangnya.

“Tapi,berkat keyakinan dan percaya diri,serta kita mohon pertolongan Allah Swt, hasilnya Alhamdulillah, kita dipercaya sebagai yang terbaik dari 20 tim yang ikut dalam lomba tarik tambang tersebut,”kata Aluh merendah.

“Mudah-mudahan ditahun mendatang kita bisa tampil kembali dengan kondisi yang lebih baik dari saat ini,”haranya.(Eko).

Minggu, 17 Juli 2011

Panorama Air Terjun Pemanan yang Mempesona

Air terjun Pemanan Lombok Utara NTB
 KLU, Suarakomunitas.net
(15/7/11) - Air terjun Pemanan adalah salah satu pemandian wisata yang belum banyak dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Padahal, objek wisata ini punya keindahan elok dan eksotis. Pemandian ini bisa dijadikan lokasi rekreasi yang memberi warna tersendiri bagi pengunjungnya. Namun sejauh ini belum banyak pihak yang mengetahui objek wisata tersebut. Ia merupakan aset potensial bagi inkam daerah ataupun untuk menunjang kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.

Dari penelusuran MataranNews terhadap beberapa pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini, mengatakan, bahwa air terjun Pemanan memberi kesan positif. Bagi orang yang berjiwa seni pemandian Pemanan bisa menyejukan hati terlebih bagi pecinta wisata. Keindahan bebatuan yang halus dan berwarna warni membuat pengunjung berdecak kagum karenanya.

Selain itu, pemandangan alam sekitar menambah tingkat kepesonaan air pamanan. Airnya amat jernih dan bersih, membawa aura eksotika cukup tinggi. Aliran air sungai yang berkelok-kelok disertai riak-riak air yang tak begitu deras membawa pesona kesejukan mata memandang.

Keelokan tebing dari kejauhan nampak begitu jelas, karena tebing-tebing itu disertai kanyonia yang berdempetan satu sama lain, dapat menambah aura panorama objek wisata ini. Susunan bebatuan tebing yang terjal dan curam bisa memberikan kesan mendalam bagi siapa saja yang memandangnya. Di samping itu, wisata ini juga mampu dipercaya dapat menyembuhkan penyakit pegal linu, rematik dan banyak lagi yang lainnya.

Berdasarkan cerita masyarakat sekitar, konon, pada zaman dahulu ada seorang bijaksana dari kerajaan Bebekeq sedang sakit dan berusaha mencari obat penyakit yang dideritanya. Hampir ia putus asa karena belum menemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakitnya, hingga pada suatu malam ia bermimpi, dalam mimpinya datang seorang sosok tua renta,menyuruhnya pergi ke Pemanan untuk mandi.

Percaya pada mimpinya itu, pagi-pagi buta ia langsung berengkat kesana dengan berjalan kaki menempuh jarak 2 km. Di tengah perjalanan, firasat itu selalu terngiang ditelinganya, kendati keraguan itu ada, antara percaya dan tidak. Namun berkat petunjuk itu, ia terus menyusuri jalan setapak hingga sampailah ia di Pemanan.

Sesampainya di tempat itu, ia sangat yakin dengan suasana yang ditemuinya, karena persis seperti dalam mimpinya. Tampa berpikir panjang ia-pun langsung menceburkan diri dalam kolam (Tiu: terminologi Sasak) Pemanan. Setelah lima belas menit berada dalam kolam tersebut,  seorang bijak tersebut, merasakan penyakit yang dideritanya berangsur-angsur sembuh, dan akhirnya badannya terasa bugar kembali, iapun sembuh total dari penyakitnya.

Seorang bijaksana kerajaan Bebekeq tersebut kemudian bertitah “bagi siapapun di kemudian hari yang mandi di Pemanan maka ia akan merasakan kebugaran. Bagi yang sakit akan sembuh penyakitnya seperti yang saya alami”. Itulah cerita yang bisa kita ilhami dari kisah sang paduka kerajaan Bebekeq.

Air terjun Pemanan terletak di Desa Bentek Kecamatan Gangga Lombok Utara. Bagi yang ingin berkunjung ke lokasi wisata ini, tidak sulit karena akses jalan menuju lokasi tersebut bagus dan tidak memakan waktu banyak. Jarak tempuh lokasi pemandian Pemanan kira-kira 15 km dari Tanjung KLU, dengan menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua. Setelah sampai ke objek wisata tersebut kita bisa meminta bantuan jasa pemandu lokal. Siapa penasaran, silakan saja berkunjung ke objek wisata air terjun “Pemanan”. (Dj)

Hault ke-18 Ponpes Nurul Islam Kayangan, Ajang Silaturrahmi Nasional

Kayangan, -- Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (Hault) Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan ke -18 tahun 2011, beberapa pejabat dari pusat dipastikan akan hadir. Diantaranya Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri Kelautan,Ketua Bappenas dan beberapa pejabat setingkat Dirjen.

Pada Hari Ulang Tahun Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan ke 18 pada tahun 2011 ini, banyak hal yang sudah dilakukan panitia. Diantaranya menggelar pengajian umum tiap malam hingga hari “H” pelaksanaan kegiatan. Untuk mengisi acara pengajian umum tersebut, panitia mendatangkan para tuan guru, baik yang berasal dari wilayah setempat (KLU) maupun yang berasal dari daerah lain (Lobar dan Kota Mataram).

Disamping itu, kegiatan lain yang dilaksanakan dalam rangka Hault yang digelar tiga tahunan ini ada beberapa mata lomba diantaranya, lomba tennis meja tingkat pelajar dan umum, lomba catur tingkat pelajar dan umum, lomba futsal tingkat umum, lomba pidato tiga bahasa (Inggris,Arab dan Indonesia), lomba Azan tingkat pelajar dan umum, lomba fahmil Qur’an, serta lomba penulisan kaligrafi.

“Semua kgiatan lomba yang dilaksanakan ini adalah dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Ponpes Nika ke 18 tahun ini,”kata salah seorang anggota panitia sei olah raga Misyadin,S.Pd kepada wartawan suarakomunitas.net.

Keseluruhan kegiatan lomba dimaksud dimulai sejak tanggal 27 Juni hingga 11 Juli 2011 bertempat di gedung MA Nurul Islam Kayngan. Kecuali lomba lari 10 K starnya dari Koloh Penggolong dan Finish di depan Ponpes Nurul Islam, dengan pengawalan yang ketat dari Kepolisian Sektor Kayangan dan anggota Satpol PP Kabupaten Lombok Utara.

Pada Haultnya yang ke 18 tahun ini, Ponpes Nika berupaya selalu menjadikan generasi muda yang benar-benar bertaqwa. Baik dari segi keilmuan maupun keagamaan, sesuai ajaran dan syariat Islam.

“Yang terpenting kita harapkan output dari keberadaan Pondok Pesantren Nurul Islam ini adalah lebih maju dari sebelumnya dan berkualitas,”kata Agus Suparno,S.HI suatu saat.

Sementara itu, ditempat yang sama Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan Ust.Muh. Turmuzi,SH,M.Pd, mengungkapkan bahwa, perayaan Hari Ulang Tahun yang diselenggarakan kali ini, merupakan ajang silaturrahmi Nasional. Karena perayaan tersebut nantinya akan dihadiri oleh beberapa Menteri dan Dirjen.

“Semoga saja tidak ada halangan para pejabat tingkat Nasional hadir di Ponpes Nika ini,”harapnya.(Eko).

 

Masyarakat Adat Trauma, hadang rombongan 14 Negara

KLU-Suarakomunitas.net, --- Kegiatan Field Trip dalam rangka Internasional Conversion Forest Tenure ,Governance and Interprise  yang dibuka langsung oleh Wakil Persiden RI, Prof. Dr. H. Budiono,Senin (11/07) di hotel Sentosa Senggigi,  sejak awal ditentang oleh sebagian komunitas Adat di Lombok Utara.
Hal ini dkarenakan oleh kurangnya koordinasi antara penyelenggara dengan tokoh-tokoh masyarakat adat. Selain itu masyarakat juga masih trauma dengan  banyaknya permasalahan yang kaitannya dengan eksploitasi budaya. Saat Kegiatan field trip dilaksanakan peserta dibagi menjadi lima kelompok. Tiga kelompok menuju Lombok Tengah dan Lombok Timur dan dua Kelompok menuju kawasan hutan Lombok utara.

Kedatangan  lembaga pemerhati lingkungan yang terdiri dari 14 Negara ke kawasan hutan Lombok Utara, Kamis (14/07/2011) disambut oleh Bupati KLU di Kawasan Hutan Monggal.
Ssetelah acara penyambutan, rombongan Pemerhati Lingkungan 14 Negara berdasarkan rencana dijadwalkan memasuki kawasan hutan dan Sumber mata air, namun pada saat memasuki kawasan hutan rombongan di hadang oleh sekelompok masyarakat adat.

Menurut salah seorang tetua adat yang tidak mau disebutkan namanya, ketika ditanya seputar keinginan para tamu dari 14 negara untuk memasuki kawasan hutan tersebut, “harus terlebih dahulu mengadakan ritual, supaya setiap orang yang memasuki kawasan hutan tidak diganggu oleh mahluk penunggu hutan,”katanya.

 “Selain itu ritual juga bertujuan untuk membersihkan niat orang yang tidak baik dalam memperlakukan hutan yang ada,”tambahnya meyakinkan.Saat ditanya tentang keterlibatan masyarakat adat, tetua adat menerangkan bahwa memang benar mereka dilibatkan tetapi pemberitahuan tentang kegiatan baru dilakukan sehari sebelum pelaksanaan.

“Bagaimana kami tahu maksud dan tujuan dari penyelenggaraan kegiatan oleh 14 Negara tersebut, sementara kami seakan-akan dijadikan obyek kajian dan obyek eksploitasi saja atau bahasa kasarnya jadi kelinci percobaan,” cetusnya.

Sementara itu  ketua kelompok I field trip berbesar hati atas penolakan masyarakat adat yang tidak memberikan ijin memasuki kawasan hutan dan sumber mata air, dan akhirnya perjalanan pun dilanjutkan ke kawasan Hutan Masyarakat Wet adat Sesait (HKM Santong).

Di kawasan hutan adat wet sesait tamu diperlakukan dengan baik oleh masyarakat adat dan diteima di plawangan (gerbang memasuki kawasan hutan).

Sama halnya dengan di desa genggelang, masyarakat adat Sesait tidak mengizinkan rombongan field trip 14 negara memasuki kawasan hutan. Namun demikian masyarakat adat tetap memperlakukan para tamu dengan baik seraya mengajak mereka berdialog.

Menurut juru tulis Pembekel Adat, Masidep mengatakan kepada suarakomunitas.net bahwa, komunitas masyarakat adat se KLU pada dasarnya memiliki konsep yang sama dalam pemeliharaan hutan.

“Jadi kami tidak mengizinkan orang asing memasuki kawasan hutan, sebelum dilakukan ritual adat. Apalagi panitia penyelenggara tidak pernah melibatkan masyarakat adat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan,”katanya menyayangkan.

Akan tetapi, lanjut Masidep, “Kami masyarakat adat memanfaatkan moment ini untuk berdialog dengan para pemerhati Lingkungan dari berbagai Negara. Kami bisa berbagi cerita dengan mereka, disamping itu kami juga mengungkapkan segudang persoalan yang dihadapi komunitas masyarakat adat sehingga harapan kami mereka tidak akan pernah percaya kepada siapa pun terhadap informasi yang kaitannya dengan keberadaan masyarakat Adat kecuali dari Purusa (keturunan) Komunitas  Adat itu sendiri,”ungkapnya.

Ditegaskan Masidep bahwa, rombongan tamu 14 negara tidak kecewa ketika pihaknya melarang mereka memasuki kawasan hutan. Justru sebaliknya, mereka mengacungi jempol terhadap aksi yang kami lakukan, bahkan salah seorang mereka bertanya tentang apa yang dilakukan masyarakat adat terhadap keberadaan hutan, padahal menurut mereka masyarakat adat lebih dulu ada ketimbang HKM.

Penolakan masyarakat adat tidak hanya dilakukan oleh komunitas masyarakat adat Genggelang dan Komunitas masyarakat Adat Sesait saja. Pada waktu yang bersamaan komunitas masyarakat adat Bayan juga menolak kedatangan kelompok II field Trip yang dijadwalkan akan meninjau kawasan Hutan Taman Nasional (HTN) dan Rumah adat Karang Bajo.

Menurut salah seorang tokoh adat R. Akria Buana, yang juga Kepala Desa Senaru, menuturkan kepada wartawan Suarakomunitas.net, bahwa penolakan tersebut berdasarkan Gundem Beleq (Rapat Akbar) para Pemangku Adat Bayan di Bale Bencingah (Balai Musyawarah Adat) dan telah bersurat kepada Gubernur TGKH. Zaenul Majdi, untuk tidak hadir pada acara peresmian Pembangunan Bale Pusaka Sebaya Satanta yang dirangkai denga kegiatan Field Trip 14 negara.

Raden Akria Buana menjelaskan bahwa, alasan penolakan tersebut adalah karena masyarakat adat trauma dengan berbagai upaya dari sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, yang ingin mengkomersilkan budaya.

Selain itu, sambungnya, saat ini komunitas masyarakat adat Bayan sedang menghadapi permasalahan yang dikarenakan adanya upaya perebutan situs budaya penting, masyarakat adat Bayan oleh pihak-pihak yang berupaya menjual adat kepada pihak asing.

Sehingga pada acara field trip saat ini, lanjut kepala Desa yang biasa di sapa pak Raden ini, bahwa untuk tetap menjaga nama baik Bangsa di mata Internasional yang dikenal sebagai bangsa yang ramah dan sopan masyarakat adat mengalihkan rute perjalanan rombongan 14 negara yang semula akan meninjau sekaligus mengikuti peresmian pembangunan Bale Pusaka Sebaya Satanta di Karang Bajo, terpaksa pihaknya mengalihkan ke kawasan Mesjid Kuno Bayan Beleq.(DN)

 

Jumat, 15 Juli 2011

Sempat Mandeg, Penggarapan Jalan Kembali Normal

Peroyek Jalan menuju lokasi pembangunan PLTMH
KLU,
---- Proses penggarapan jalan menuju lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidrolik (PLTMH), Selelos, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, kini dilanjutkan kembali oleh PT Hutama Karya. Penggarapan yang sebelumnya sempat tertunda  kini kembali berjalan normal.

 Salah seorang karyawan HK yang enggan disebutkan namanya mengatakan, proses pembuatan jalan ke lokasi proyek PLTMH sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu dan saat ini sudah lebih dari separoh jalan hampir rampung digarap.

Menurut Sumarta, ketika dikonfirmasi MataramNews saat istirahat makan siang di Bungalow Lokok Mate beberapa waktu yang lalu, mengatakan, bahwa penggarapan jalan ke lokasi proyek di Selelos tersebut sudah hampir selesai. Ia memperkirakan penggarapan bisa rampung akhir bulan Juli.

“Mudah-mudahan penggarapan selesai sampai bulan Juli ini, sehingga pengerjaan yang lain bisa dilakukan secepatnya,” harapnya. Namun begitu, ia mengharapkan kerjasama dari semua pihak agar proses penggarapan jalan cepat selesai, sehingga tahap selanjutnya bisa dijalankan sesuai target.

Hampir sama dengan Sumarta, Yardi, warga setempat mengungkapkan, proses pembuatan jalan menuju lokasi proyek di Selelos berjalan kembali namun ia menyayangkan masih adanya warga yang belum mengerti maksud baik pemerintah maupun perusahaan.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebagian besar masyarakat setempat merasa bersyukur dengan adanya pembangunan jalan di wilayahnya serta menganggapnya sebagai suatu kemajuan, dimana hal tersebut merupakan penerapan langsung pembangunan daerah. “Proses pembagunan proyek PLTMH ini adalah kemajuan bagi Desa Bentek dan Lombok Utara umumnya. Jadi perlu didukung oleh semua elemen masyarakat” pungkasnya.

Sumarta dan Yardi meminta masyarakat setempat agar sepenuh hati mendorong keberlanjutan pembangunan proyek mega raksasa tersebut dengan berperan serta secara aktif saat proses penggarapannya.

Dalam pandangan keduanya, masyarakat meski menampakkan sikap antusiasme setidaknya lewat pemberian keleluasaan pada pihak penggarap. Disamping  itu, animo yang tinggi dari segenap elemen masyarakat penting diperlukan. “Segenap elemen yang ada harus mengantusiasi dan memberi animoitas yang tinggi terhadap proses pembangunan proyek ini,” harap mereka. (DJ)

Jelang Hault Ke XVIII Yapnika, Panitia Sibuk

Kayangan,--- Panitia Hault Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan ke XVIII tahun 2011, super sibuk.

Pasalnya, pelaksanaan Hault ini tinggal beberapa hari lagi terlaksana.Secara keseluruhan anggota panitia yang terlibat didalamnya, ikut ambil bagian dalam menyongsong Hault Ponpes Nurul Islam Kayangan yang ke-XVIII, yang jatuh pada tanggal 14 Juli 2011.

Berbagai hal yang dilakuklan Panitia Hault. Diantaranya adalah mulai dari pelaksanaan berbagai perlombaan, mempersiapkan tempat parker, mendatangkan Tangki Penyiram hingga bagaimana mempersiapkan segala sesuatunya, sehingga acara yang berlevel Nasional tersebut bisa sukses.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan, Ust.Muh.Turmuzi,SH,M.Pd, dalam amanatnya dihadapan panitia Hault, ketika rapat persiapan jelang  hari “H” pelaksanaan Hault Ponpes tersebut,Selasa (12/07) lalu, selalu mewanti-wanti dan mengingatkan  seluruh anggota panitia yang terlibat didalam kepanitiaan, agar sedini mungkin dihindari segala hal yang menjurus kearah konflik diantara anggota.

Hal ini penting, menurut ust.Muh.Turmuzi,SH,M.Pd, yang juga anggota DPRD KLU ini, karena  tidak menutup kemungkinan didalam bekerja, apalagi ini banyak sekali kegiatan lomba yang dilaksanakan.

“Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan dengan hati yang ikhlas, agar apa yang dihajatkan bernilai ibadah serta ada berkahnya,”katanya.

Selain itu, kegiatan yang tidak kalah pentingnya masih banyak yang perlu dibenahi. Mulai kesiapan undangan untuk hadir, tempat parkir, keamanan, masalah kesiapan konsumsi, hingga bagaimana  mengkemas acara  dan mensettingnya, agar sukses.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Nurdin,S.Pd menjelaskan bahwa pelaksanaan hari “H” Hault Ponpes Nurul Islam sudah diambang pintu. Jadi diperlukan kerja sama semua pihak dalam mempersiapkan segala sesuatunya. “Kuncinya kebersamaan,”katanya.

Pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (Hault) Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan ke -18 tahun 2011, beberapa pejabat dari pusat dipastikan akan hadir. Diantaranya Menteri agama Republik Indonesia, Menteri Kelautan,Ketua Bappenas dan beberapa pejabat setingkat Dirjen.

“Mari kita bersama-sama bekerja ikhlas demi suksesnya pelaksanaan Hault Ponpes Nika ke 18 tahun 2011 ini. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini, akan bernilai ibadah,”ajak Nurdin, yang juga Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan.(Eko).

Bendera Pataka KLU Tiba di Kayangan Disambut Meriah

Kayangan, --Tepat Pukul 09.00 Wita jum’at kemarin,Sebanyak 21 Orang  Pasukan Pembawa Bendera Pataka KLU tiba di simpang tiga Kayangan, disambut meriah. Dengan dikawal oleh Mobil Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok Utara, kemudian dibawa menuju kantor camat kayangan, untuk diserahkan.

Di Konfirmasi, Bapak Kapolsek Kayangan Komang Sugata mengatakaan, Demi kelancarannya perjalananya menuju kantor camat ini, arus lalu lintas   kendalikan oleh aparat kepolisian dengan membuat jalur Alternatif “ Semua kendaraan Lewat belakang kantor UPK” katanya

Berdasarkan pantauan wartawan Komunitas Net, Sekitar  850 Orang siswa siswi dari tingkat Sekolah dasar ( SD) Sekolah Menengah Pertama ( SMP) Dan  Sekolah Menengah Atas ( SMA ) turun kejalan didampingi Bapak Ibu gurunya dengan membntuk pagar betis unutk menyambut kedatangan Bendera pataka Kabupaten Lombok Utara ini.

 “Setibanya diKantor camat, Bendera ini kemudian diserahkan kepada Camat Kayangan oleh Camat Bayan dengan disaksikan oleh seluruh para peserta upacara

Sementara itu, Camat dan jajaran, Kepala Desa Sekecamtan Kayangan  beserta staf, semua Instansi Pemerintah maupun swasta dan Mahasiswa  KKN UNRAM juga hadir dalam  Upacara penyerahan Bendera Pataka Kabupaten Lombok Utara tersebut.

Sementara itu Sekcam Kayangan, mengatakan bahwa bendera Pataka ini akan di serahkan Kekecamatan. “Besok akan dibawa ke kantor Camat Gangga besok pagi” Katanya (M T Q)

 

Kamis, 14 Juli 2011

Jelang Hault Ke XVIII Yapnika, Panitia Sibuk

Kayangan,--- Panitia Hault Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan ke XVIII tahun 2011, super sibuk.

Pasalnya, pelaksanaan Hault ini tinggal beberapa hari lagi terlaksana.Secara keseluruhan anggota panitia yang terlibat didalamnya, ikut ambil bagian dalam menyongsong Hault Ponpes Nurul Islam Kayangan yang ke-XVIII, yang jatuh pada tanggal 14 Juli 2011.

Berbagai hal yang dilakuklan Panitia Hault. Diantaranya adalah mulai dari pelaksanaan berbagai perlombaan, mempersiapkan tempat parker, mendatangkan Tangki Penyiram hingga bagaimana mempersiapkan segala sesuatunya, sehingga acara yang berlevel Nasional tersebut bisa sukses.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan, Ust.Muh.Turmuzi,SH,M.Pd, dalam amanatnya dihadapan panitia Hault, ketika rapat persiapan jelang  hari “H” pelaksanaan Hault Ponpes tersebut,Selasa (12/07) lalu, selalu mewanti-wanti dan mengingatkan  seluruh anggota panitia yang terlibat didalam kepanitiaan, agar sedini mungkin dihindari segala hal yang menjurus kearah konflik diantara anggota.

Hal ini penting, menurut ust.Muh.Turmuzi,SH,M.Pd, yang juga anggota DPRD KLU ini, karena  tidak menutup kemungkinan didalam bekerja, apalagi ini banyak sekali kegiatan lomba yang dilaksanakan.

“Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan dengan hati yang ikhlas, agar apa yang dihajatkan bernilai ibadah serta ada berkahnya,”katanya.

Selain itu, kegiatan yang tidak kalah pentingnya masih banyak yang perlu dibenahi. Mulai kesiapan undangan untuk hadir, tempat parkir, keamanan, masalah kesiapan konsumsi, hingga bagaimana  mengkemas acara  dan mensettingnya, agar sukses.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Nurdin,S.Pd menjelaskan bahwa pelaksanaan hari “H” Hault Ponpes Nurul Islam sudah diambang pintu. Jadi diperlukan kerja sama semua pihak dalam mempersiapkan segala sesuatunya. “Kuncinya kebersamaan,”katanya.

Pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (Hault) Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan ke -18 tahun 2011, beberapa pejabat dari pusat dipastikan akan hadir. Diantaranya Menteri agama Republik Indonesia, Menteri Kelautan,Ketua Bappenas dan beberapa pejabat setingkat Dirjen.

“Mari kita bersama-sama bekerja ikhlas demi suksesnya pelaksanaan Hault Ponpes Nika ke 18 tahun 2011 ini. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini, akan bernilai ibadah,”ajak Nurdin, yang juga Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan.(Eko).

IAIN Adakan Reuni di Taman Narmada

Kayangan,-- Puluhan alumni institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram angkatan 2008/2009 Jurusan Tarbiyah/ PAI, kelas A, melakukan reuni di Taman Narmada minggu 10/7 kemarin.

Setelah 3 tahun tidak pernah bertemu disebabkan karena setelah selesai kuliah mereka kembali kekampung halaman dan sibuk dengan urusan masing. Diantara kebanyakan mereka berpropesi sebagai guru, dan banyak pula diantara mereka yang sudah berkeluarga, dan telah memiliki momongan dan ada pula yang belum. hal inilah yang menyebabkan mereka ingin bertemu untuk meluapkan rasa rindu dan kangen dengan teman seangkatannya.

Di katakan Oleh Ketua Panitia Sulhakim, S. Pd.I mengenai tempat, “Dengan berbagai pertimbangan Taman Narmada Sebuah Obyek Wisata terkemuka di Nusantra, dan kebanggaan KabupatenLombok Barat  yang bermotokan PATUT PATUH PATJU ini, dinilai paling strategis sebagai tempat reunian, hal ini berdasarkan hasil kesepakatan dan rembug bersama melalui Telepon Celuler beberapa waktu lalu.Ungkapnya.

“Jam 10.00 Wita semua alumni ini tiba di tempat reuni, guna untuk lebih berkesannya acarapun disusun  menarik. Acara tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Panitia Hamdi. Ada dua hal menarik dari pertemuan  ini diawali dengan penunjukan koordinator acara reuni tahun berikutnya, dalam kesempatan itu terpilih M.Rodian, S. Pd.I  selaku koordinator satu, Ahmad Zaini S. Pd.I selaku koordinator  dua, Rini Anggraini, S. Pd.I selaku sekretaris satu dan Nurhayati, S. Pd.I sebagai sekretaris dua. Kemudian dilanjutkan dengan Perkenalan keluarga besar masing-masing beberapa alumni yang membawasuami dan anak dan ada juga yang membawa istri dan anaknya. Dan masih beberapa orang alumni yang belum berkeluarga.

Mereka merasa senang sekali bertemu dengan teman-temannya yang sudah tiga tahun tidak pernah ketemu. “Saya merasa senang sekali dengan acara reuni ini karena acara ini kita bisa meluapkan rasa rindu dan kangen dengan teman-teman seperjuangan setelah tiga tahun berpisah kembali kekampung halaman dan sibuk dengan urusan masing-masing”. Ungkap Faizin

Saya iri dengan teman-teman uang sudah menikah semua pada bawa anak istrinya, saya datang kesini sama calon, mohon da’anya semoga cepat dapat jodoh, tambahnya.

Nurhayati juga, datang dengan calon Suaminya “ InsyaAllah kalo tidak ada halngan Setelah Puasa Kami enikah ungkapnya seraya mohon do’a kepada teman.Pintanya.

Lain halnya dengan Endang yang datang, “Dia datang sendiri tanpa didampingi oleh orang lain alias ngejomblo. Dia merasa sedikit minder melihat teman-temannya yang datang dengan pasangannya masing.
Rini Purwanti, seharusnya dia datang dengan suaminya serta anaknya. Namun Karena telah dua kali kegururan, mengingat hal itu ketika memperkenalkan suaminya, Sepontan meneteskan air mata karena sedih dan langsung sujud diatas pangkuan suaminya. “ Maaf sayaa tidak bisa keluar suara saya, Saya sedih ungkapnya.

Apalagi ketika melihat teman-teman yang datang dengan menggendong anaknya Tambahnya.
Sementara itu Zahratun Fajriah, S. Pd.I selaku tuan rumah merasa senang sekali dengan acara reuni yang bertempat tidak jauh sekitar 100 rumahnya ini. Dia mengharapkan agar semua teman-temannya berkumpul dirumahnya setelah Acara tersebut. Merekapun setelah itu berkumpil dirumahnya Zahratun Fajriah, setemah minum komi dan senek ringan mereka berpisah dan pulang kembali kerumah masing-masing. (Hasanul MTQ)

RSUP Daerah NTB dilalap si Jago Merah

Mataram--- Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat di Jalan Pejanggik Mataram Ludes dilalap Sijago merah sekitar pukul 14.45 Wita. Akibatnya, 383 pasien dievakuasi ke Rumah sakit lain  untuk diselamatkan..
Menurut keterangan salah satu petugas, ada seorang pasien meninggal saat proses evakuasi. Namun, belum diketahui penyebab pasti meninggal pasien tersebut.

Ketika dikonfirmasi, Direktur RSUP NTB, Mawardi Hamri mengaku, berdasarkan laporan yang ia terima darpara petugas, memang ada pasien yang meninggal dunia. "Yang saya terima, namanya Kasih, ia warga Praya yang dirawat di ruang Bougenvil karena sakit jantung," katanya saat dihubungi, Minggu 10 Juli 2011.
Saat ini, pihaknya sedang menidentiikasi seluruh pasien yang evakuasi ke sejumlah rumah sakit di Lombok. "Semua pasien sudah kami evakuasi ke berbagai rumah sakit seperti Rumah Sakit Risa Cakra Negara, Rumah Sakit Islam Siti Hajar, Rumah Sakit Bayangkara, Puskesmas Mataram, dan Rumah Sakit Patut Patuh Patju Lombok Barat. " katanya

Menurutnya, api diduga berasal dari gudang penyimpanan obat yang kemudian merambat ke sejumlah ruangan lainnya yakni ruang fisioterapi dan radiologi. Belum diketahui secara jelas apa penyebab kebakaran ini.
Pantauan wartawan Komunitas -Net  , tampak puluhan mobil pemadam kebakaran melakukan pemadaman .  bangunan yang berada di dalam area lantai dasar rumah sakit bagian barat luluh lantah terbakar api . kepulan asap masih terlihat hingga menjelang malam hari dan sejumlah lembaran arsip dan dokumen-dokumen rumah sakit berserakan di lantai belum sempat terurus.
Instalasi listrik disekitar RSUP NTB dimatikan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Gedung RSUP NTB dengan tiga laintai itu gelap gulita. Ruang ICCU sepi. Hanya ada sisa asap yang mengganggu pernafasan.

Selain itu, sejumlah alat elektronik seperti TV, komputer, kipas angin dan peralatan medis lainnya tampak tersusun rapi di luar rumah sakit. Petugas TNI/Polri yang dibantu masyarakat terus mengevakuasi alat-alat tersebut ke tempat aman. Polisi juga tampak bersiaga di sekitar rumah sakit guna mengantisipasi tindak kriminalitas. "Tolong yang nggak berkepentingan jangan masuk, proses pemadaman masih berlangsung," kata petugas kepolisian.

Rumah Sakit Umum NTB berkapasitas 335 tempat tidur. Rumah sakit itu setiap harinya dikunjungi sekitar dua ribu orang. Bahkan pada hari kerja rumah sakit tersebut  menampung hingga 3.000 orang. Dengan kejadian tersebut nyaris sepi tak berpenghuni….( H.MTQ )

MI Nurul Ihsan Telah Memiliki Kepala Sekolah.

Kayangan, - Sejak 3 bulan yang lalu belum ada kejelasan pengganti dari Rusdi S. Ag, yang sebelumnya telah menjabat sebagai Kepala sekolah dari tahun 2003 yang lalu pada Madrasah Ibtida’yah Nurul Ihsan Desa Salut Kecamatan Kayangan , Kabupaten Lombok Utara.

Rusdi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala sekolah karena terikat kontrak kerja sejak diturunkan SK oleh Bupati KLU, sebagai Sarjana Penggerak Masyarakat Desa ( SPMD).  Untuk mengisi lowongnya jabatan tersebut Saefudin S. Pd Kepala MTs Yang masih dalam  satu Naungan  Yasasan Nurul Ihsan, harus rela manguras tenaga dan pikirannya untuk Mengepalai dua lembaga sekaligus yaitu MTs dan MI.

Melihat begitu  berat tanggung jawab  tersebut, terlebih lagi dengan masuknya tahuan ajaran baru 2011-2012 ini. Pimpinan Yayasan Nurul Ihsan Kerianom bersama jajarannya, mengadakan pemilihan Kepala sekolah. Dua orang calon yang diusulkan Yaitu Burhanudin, S. Pd dan Syamsul Anwar A.Ma. Pemilihan tersebut dilakukan secara demokratis oleh 50 Orang Guru, staf Tata Usaha  dan komite. Dari pemilihan ini  Syamsul Anwar memperoleh suara terbanyak dan secara otomatis dapat menduduki jabatan  sebagai Kepala Sekolah Pada Madrasah Ibtida’iyah tersebut.

Pada kesempatan itu, Karianom Pimpinan Yayasan yang juga sebagai Kepala Desa Salut berpesan agar  “Siapa pun yang terpilih menjadi kepala sekolah harus didukung karena suatu lembaga tidak mungkin bisa dikendalikan oleh satu orang tanpa dukungan semua pihak”. Ungkapnya.

Lanjut Anom, Lebih khusus ditujukan Kepada kepala sekolah yang baru saja terpilih, dalam menjalankan tugas tentu halangan rintangan sudah pasti ada oleh karena itu “ jika ada permasalahan hendaknya segera dimusyawarahkan, Jangan sampai dipendam begitu saja” . Dalam memberikan  tugas mengajar kepada tenaga guru hendaknya memperhatikan  beberapa hal disamping kompetensi guru Juga jarak tempuh  tenaga guru tersebut turut menjadi pertimbangan sebab tidak jarang diantara para tenaga guru setelah satu bulan  diberikan SK menghilang tanpa  kabar berita. Jika ini terjadi bagaimana suatu lembaga pendidikan ini bisa maju.” Jelasnya

Sementara itu, Rusdi Mantan  Kepala sekolah Madrasah Ibtida’iyah ini juga memberikan ucapan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada Kepala sekolah yang baru seraya berpesan  agar melanjalankan amanah ini dengan penuh semangat dan penuh keikhlasan.  “Saya memohon maaf jika selama selama saya menjabat sebagai Kepala sekolah Marasah Ibtida’iyah, banyak hal yang kurang berkenan dan jika ada hal-hal Positif yang anda dari diri saya semoga dapat di jadikan pelajaran guna melaksanakan amanah yang mulia ini ”. Sarannya. (Hasanul MTQ)

Minggu, 10 Juli 2011

MTQ KLU ke 2, Resmi ditutup Bupati Djohan Sjamsu

Tanjung, --- Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Lombok Utara ke-2 tahun 2011, resmi ditutup Bupati Djohan Sjamsu, Selasa ( 05/07) lalu.

Dalam laporannya Ketua Panitia Penyelenggara Drs Jamiludin mengatakan bahwa, sebelum pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara ke 2 tersebut digelar,pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan kegiatan dimaksud.

“Mulai dari penempatan para Kafilah dari masing-masing Kecamatan, hingga hal-hal lain terkait dengan persiapan sebelum kegiatan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara ke 2 ini digelar,”katanya.

Disamping itu, menurut Ketua Panitia Penyelenggara, yang juga Kabag Kesra Setda KLU ini, pihaknya dalam rangka mempersiapkan tenaga untuk Dewan Hakam, panitia bekerja sama dengan Dewan Hakam yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun tidak menyampingkan para Dewan Hakam yang berasal dari Lombok Utara, terutama yang sudah memiliki pengalamam dibidangnya masing-masing.
Menyukseskan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Lombok Utara ke 2 tahun 2011 ini, Dewan Hakam yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara, berkolaborasi dalam menjalankan tugas penjurian, sehingga hasilnya maksimal.

Mengawali pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Lombok Utara ke 2 tahun ini, dimulai dengan digelarnya Pawai Ta’aruf, yang diikuti oleh seluruh Kafilah dari 5 Kecamatan yang ada diwilayah KLU.

“Pawai Ta’aruf ini, oleh masyarakat Dayan Gunung dinilai positif, karena diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat KLU. Buktinya, pawai ini tidak hanya diikuti oleh yang beragama Islam saja, namun yang beragama non muslim pun ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut,”kata Jamiludin.

Namun dalam pelaksanaan MTQ KLU ke 2 tahun 2011 ini, Jamiludin mengakui banyak kekurangan diberbagai lini, tetapi walau demikian, banyak pula ilmu terbaru yang didapatkan akibat adanya kegiatan dimaksud.

Dari 26 cabang yang dilombakan pada MTQ KLU ke 2 ini, terdapat 40 kejuaraan bisa dilaksankan. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Hakam Nomor : 02/DH.MTQ -11 KLU/2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang Penetapan Peserta terbaik dan Juara Umum MTQ KLU ke 2,  Kecamatan Pemenang kembali mempertahankan prestasinya sebagai pemegang Juara Umum Pertama pada MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara ke 2 tahun 2011 ini. Disusul Kecamatan Tanjung di urutan kedua,Kecamatan Gangga diurutan ketiga, kemudian Kecamatan Kayangan diurutan keempat dan di urutan terakhir ditempati oleh Kecamatan Bayan.

Menurut Abdul Rauf (53) salah seorang Ofisiel dari Kecamatan Kayangan mengatakan bahwa, pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara kali ini, ada peningkatan, baik dari segi pelaksanaan maupun dari segi perolehan peringkat Juara Umum.

“Pada pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara yang pertama tahun 2010 lalu, Kecamatan Kayangan menduduki peringkat kelima dan pada tahun ini naik setingkat menjadi urutan keempat, “katanya.
“Ini merupakan peningkatan, walau hasilnya seperti itu, kita patut bangga karena para peserta murni dari wilayah satu,”kata Hamdun,S.Ag yang juga ofisiel dari Kayangan

Sementara itu Bupati KLU H.Djohan Sjamsu dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para peserta terbaik dalam MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara tahun ini, semoga mampu dipertahankan ditahun mendatang.

Bupati juga mengingatkan agar seluruh kandungan isi Al Qur’an bisa diamalkan dalam kehidupan seharai-hari.Lebih-lebih di era  globalisasi sekarang ini, bisa dikurangi pengaruh-pengaruh negative dengan memahami dan mengamalkan kandungan isi Al Qur’an.

“Pengaruh negative di era globalisasi ini sangat besar pengaruhnya. Salah satu jalan untuk menekan dan mengurangi pengaruh negative tersebut, hanyalah dengan mengamalkan seluruh isi kandungan dari Al Qur’an,”ingat Bupati.

Dibagian akhir sambutannya, Bupati kembali menegaskan bahwa, yang perlu diperhatikan adalah program Maghrib Mengaji.”Lanjutkan program ini, agar anak-anak kita bisa mengaji setelah Sholat Maghrib,”tegasnya.

Bupati juga menegaskan bahwa pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten yang akan datang, akan digelar dan digilir dimasing-masing Kecamatan, agar adil dan merata.

Usai memberikan sambutan, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu menutup secara resmi MTQ KLU ke 2 tahun 2011.(Eko).

Penutupan MTQ II KLU Berakhir Mengecewakan

KLU, MataramNews.com - Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-II,  Kabupaten Lombok Utara (Selasa, 5/7/2011) berakhir dengan meninggalkan kesan pahit bagi masyarakat Lombok Utara, terutama para kafilah dari lima kecamatan yang bertarung, kenyataan pahit ini terjadi karena proses pelaksanaan perlombaan diselubungi modus politis.

Terungkapnya penyimpangan ini terlihat dari banyak persoalan yang nampak dan mengemuka mulai dari persiapan, proses pelaksanaan maupun penutupan. Berdasarkan informasi yang berhasil dilansir MataramNwes dari sumber yang kredibel bahwa anomali dan kejanggalan pelaksanaan MTQ II setidaknya diindikasikan dari beberapa aspek.

Pertama, Aspek Sistem, pelaksanaan lomba tidak didesain dengan matang sehingga dampaknya pelaksanaan tidak berjalan normal, tidak adanya perhatian serius panitia terhadap kafilah baik dilakukan oleh pemerintah kecamatan maupun pemerintah kabupaten sebagai penyelenggara.

Dari penuturan salah seorang official, bahwa kafilah tidak urus oleh panitia. Para peserta dibiarkan begitu saja. Salah seorang official dari kafilah kecamatan Gangga yang enggan disebutkan namanya mengatakan sangat menyayangkan pelaksanaan MTQ tahun 2011 ini.

Ini terjadi disebabkan system yang diterapkan kurang benar dari sisi aturan MTQ. “Pelaksanaan MTQ KLU tahun ini kacau balau. Ini merupakan proyeksi rendahnya mutu SDM pemerintah KLU disamping tidak tahuan mereka mengenai MTQ,” cetusnya di sela-sela acara penutupan MTQ II KLU.

Seharusnya waktu pelaksanaan MTQ, dipublikasikan jauh-jauh hari. “Masak publikasi tidak ada sama sekali, buktinya sampai hari pertama pelaksanaan tidak terdapat baliho, unbul-umbul ataupun spanduk yang terpajang di tempat-tempat strategis,” ungkap salah seorang peserta.

Bukti lain yang paling Nampak dari kebobrokan pelaksanaan MTQ di KLU adalah adanya kecamatan yang menyewa peserta dari luar daerah. Kejadian ini mengiris hati warga masyarakat. Banyak warga kecewa dengan tindakan beberapa kecamatan tersebut.

Ini pembunuhan karakter warga dayan gunung, sebab tidak ada generasi yang bisa kenal potensinya. “Kenyataan ini memang benar-benar tidak layak dilakukan. Banyak fenomena tidak wajar terjadi,” ungkap beberapa peserta.

Di samping itu, para peserta juga menganulir ketidakberesan dari sisi anggaran. Mereka menduga panitia melakukan permainan. Pasalnya, beberapa peserta dari utusan kecammatan tertentu tidak dikasih dana. Padahal sebenarnya anggaran untuk saku itu lumrah ada dimana-mana dan kapan saja MTQ dilaksanakan.

Panitia dan pemerintah kecamatan tampak acuh dengan hal tersebut. Menurut pengakuan seorang peserta. Ia tidak memiliki uang untuk membeli keperluan sehari-hari selama di pondokan. Kedua, Aspek Teknis. Indikator kedua yang menunjukkan pelaksanaan MTQ II KLU adalah kesalahan pada aspek teknis.

Indikasi ini tampak mulai awal pelaksanaan, misalnya pada waktu teknikal meeting panitia banyak yang tidak bisa berbuat sesuai tupoksinya, justru yang terjadi proses teknikal meeting terkesan main-maian. Dari lansiran media ini kesempatan teknikal meeting banyak dimanfaatkan oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab.

Mekanisme pendaftaran peserta. Banyak peserta yang didaftar, padahal seyogyanya teknikal meeting berisi simulasi pelaksanaan. Aturan MTQ tampak jelas dilanggar. Kesalahan berlanjut pada saat pawai diselenggarakan, kafilah-kafilah berjalan tidak teratur. Pasalnya mereka tidak diatur dengan baik sehingga berhamburan kemana-kemana. Tak ada sistem komando yang jelas dari panitia.

Kemudian kejanggalan terlihat kerika pengambilan lot bagi para peserta. Banyak peserta tidak dilayani oleh panitia dengan baik. pada momen ini juga muncul hal-hal tak beres, misalnya peserta tidak diberitahu tatacaranya sehingga mereka bingung.

Dewan hakam juga terindikasi berpihak pada peserta tertentu dan mengesampingkan peserta lainnya. Hal ini sangat tidak wajar. terbukti ketika pengumuman pemenang dari masing-masing mata lomba. Dari hasil pantauan MataramNews, ada mata lomba yang tidak disebutkan oleh dewan hakam.

Terkesan dewan hakam tidak adil dalam memberikan nilai, Ada peserta yang seharusnya tak layak menjadi yang terbaik dijadikan yang terbaik. Menurut official beberapa kafilah, dewan hakam melakukan penyimpangan dengan mengesampingkan hak peserta yang sebenarnya berhak menyandang juara terbaik.

Kesalahan paling fatal, dewan hakam mengedis beberapa peserta untuk mendapat juara, padahal mereka sudah ditampilkan saat perlombaan. Walhasil, mereka tidak memperoleh haknya. Beberapa di atas adalah cerminan kelam Lombok Utara. Sebab, momentum pegelaran Kitab Suci Al-Qur'an dikotori dengan kecurangan, sehingga situasi ini memunculkan pertanyaan di benak masyarakat Lombok Utara (KLU). ke depan kondisi daerah ini pasti akan menjadi sangat buram ? dan apakah kondisi demikian terus terjadi di persada dayan gunung? (Dj)

Menepis Berita Miring Pembangunan SPAM Kayangan

 

  KLU, MataramNews.com -
PT Jasuka Bangun        Pratama, sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) pada tanggal 23 Mei 2011 yang lalu, dipercaya oleh Dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk mengerjakan pembangunan dua buah Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) yang  diperuntukkan bagi tiga desa yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan. 

“Pembangunan dua buah SPAM tersebut sudah dimulai sejak turunnya SPK,”kata Ifan (36) salah seorang penanggungjawab dilokasi bangunan dari PT.Jasuka Bangun Pratama, kepada suarakomunitas.net.

Hingga berita ini diturunkan, pengerjaan pengecoran tahap kedua sedang berlangsung. Dimana pengerjaan pengecoran pada tahap kedua ini lebih sedikit volumenya jika dibandingkan dengan pengerjaan pengecoran pada tahap yang pertama.

Menurut Nendi (32) salah seorang Kontraktor dari PT Jasuka Bangun Pratama yang mengerjakan bangunan tersebut mengatakan bahwa, pengerjaan pengecoran pada tahap kedua ini akan bisa selesai dalam waktu dua hari.

“Pengerjaan pengecoran pada tahap kedua ini, diharapkan lebih cepat selesai dari jadual semula, Karena volume pengerjaannya juga sedikit.Sedangkan pada pengecoran pada tahap pertama beberapa minggu yang lalu, agak lama selesainya, karena volume pengerjaannya luas,”jelas Nendi pada suarakomunitas.net.

Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Kayangan yang diperuntukkan bagi kepentingan tiga desa (Santong,Sesait dan Kayangan) yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan tersebut, hingga kini sudah memasuki bulan ketiga dari pelaksanaannya sejak bulan Mei lalu.

Pihak PT Jasuka Bangun Pratama dalam pelaksanaan pembangunan tersebut, sudah diberikan target 180 hari selesai.Sehingga pihaknya bekerja sesuai target yang telah ditentukan.

“Mudah-mudahan saja selesai 100% dalam waktu yang telah ditentukan. Kita do’akan saja semoga sukses,”kilah Nendi.

Namun dalam proses perjalanan pembangunan SPAM Kayangan tersebut, sempat membuat pihak Konsultan,Kontraktor dan Dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Barat merasa dilecehkan oleh ulah beberapa oknum yang mengatasnamakan diri dari LSM masuk ke lokasi pembangunan. Ketika hendak dikonfirmasi oleh pihak Konsultan tentang jati diri LSM yang dimaksud, mereka tidak mau menyebut identitas diri mereka dari LSM mana. Hal inilah yang membuat pihak Konsultan,Kontraktor maupun dari Dinas PU Provinsi merasa dilecehkan.

“Kami takutnya nanti diberitakan ataupun di ekspose diberbagai media tentang hal-hal yang tidak kita inginkan,”kata Azis (30) selaku Konsultan.

“Mestinya mereka (LSM..red) yang datang ke lokasi pembangunan ini, ketemu sama kita untuk konfirmasi dulu, informasi apa yang mereka butuhkan  seputar pembangunan ini,”kilah Azis dengan nada kesal.

Hal senada juga disampaikan oleh Abdul Kadir (50) dari Dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, “kalau ada LSM yang datang ke lokasi pembangunan ini, silahkan saja kalau niatnya itu baik untuk membangun,”katanya.

“Kalau ada kesalahan-kesalahan kecil, mohon jangan sampai dibesar-besarkan, sebab pada akhirnya nanti masyarakat kecil yang butuh pelayanan yang akan dirugikan,”harap Abdul Kadir.

Menanggapi hal tersebut, H.Abidin Mustakim selaku pemilik lahan tempat membangun SPAM dimaksud, ketika dikonfirmasi masalah ini oleh  wartawan suarakomunitas.net dipondok kediamannya sekitar 50 meter kearah selatan dari lokasi pembangunan SPAM tersebut, membenarkan bahwa dirinya pernah didatangi oleh seorang yang mengaku dari LSM.

Menurut H.Abidin Mustakim, maksud kedatangan LSM itu adalah ingin mempengaruhi dirinya. Pasalnya, H.Abidin memberikan ijin ditanah miliknya sebagai tempat membangun SPAM dimaksud.

“Saya tidak bisa dipengaruhi dan dikibuli oleh siapapun juga, ini urusan saya dengan Pemerintah Provinsi,”katanya menepis berita miring yang berkembang disekitar lokasi pembangunan.

“Siapa saja yang mau mempengaruhi saya,sudah tidak ada jalan.Ini murni untuk kepentingan masyarakat,”katanya menambahkan dengan mimik yang penuh keseriusan.

H.Abidin Mustakim menyitir sebuah kalimat perumpamaan yang berbunyi,”Jangan sampai kontraktor jalan dari bawah keatas, dan kalau kontraktor air mesti dari hulu kehilir,”jelasnya.(Eko)

Kamis, 07 Juli 2011

Qori’ah Kayangan Tampil Memukau, Sekda KLU Berikan Ucapan Selamat

Tanjung, -- Pada malam kedua (02/07) pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Lombok Utara, memukau para penonton.
Pasalnya,pada giliran peserta Qori’ah dari Kayangan tampil dimimbar tilawah, sorak sorai riuh rendah dibarengi tepuk tangan para pengunjung memberikan aplaus, ketika mendengar lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an yang dibacakan Qori’ah Laily salah seorang peserta dari Kayangan tersebut. Sontak saja Sekda KLU Simparudin,SH yang didampingi Kabag Kesra Drs H.Jamiludin dan Kabag Pemerintahan Setda KLU Kartady Haris,SH, memberikan ucapan selamat kepada Camat Kayangan Tresnahadi,yang didampingi para offisiel dari Kecamatan Kayangan, Ust.Abdul Rauf,Agus Suparno,S.Hi dan Eko Sekiadim,S.Sos.

Kehadiran para petinggi KLU ditengah-tengah arena Musabaqah Tilawatil Qur’an tingkat Kabupaten Lombok Utara ke 2 tahun ini, memberikan warna baru bagi para Kafilah yang ambil bagian pada acara tersebut. Kehadiran para pejabat KLU yang tidak disangka - sangka ditengah-tengah para Kafilah ini, membuat semangat seluruh Kafilah termotifasi untuk tampil lebih maksimal.

Memang keberadaan dan kehadiran para pejabat ditengah-tengah kegiatan, lebih-lebih kegitan tersebut dilevel tingkat Kabupaten, maka itu merupakan suatu keharusan. Disamping tugas sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan, juga keberadaannya sangat penting artinya bagi seluruh komponen yang terlibat dalam sebuah kegiatan.  

Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Lombok Utara ke 2, yang dimulai sejak tanggal 2 juli 2011 lalu,hingga berita ini diturunkan, dimana seluruh kegiatan mata lomba yang dipertandingkan, hampir tuntas.

Kegiatan mata lomba yang sudah selesai dipertandingkan diantaranya, fahmil,tartil  dari seluruh tingkatan,tafsir,khot naskah,khot hiasan,1-30 juz dan MKMQ. Sementara mata lomba yang lain masih berlangsung hingga kamis mendatang.

Pada MTQ tingkat KLU ke 2 tahun ini, diikuti 165 peserta dan 38 offisiel dari 5 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Sedangkan Dewan Hakam, sebagian besar  berasal dari LPTQ Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dari pantauan wartawan suarakomunitas.net diarena utama pelaksanaan MTQ ke 2 KLU pada hari  kedua tersebut, dimana pada kesempatan itu, tampil para Qori’ dan Qori’ah untuk tingkat Remaja, baik putra dan putri dari seluruh kecamatan yang ada di KLU. 

Pada penampilan yang pertama, dimulai dari nomor undi 401, Qori’ah Kecamatan Gangga, disusul Qori’ dari Kecamatan Kayangan dengan nomor undi 402. Kemudian berikutnya tampil Qori’ah dengan nomor undi 403 dari Kecamatan Bayan.Sementara itu, Qori’dengan nomor undi 404 tampil pada urutan ke 4 dari Kecamatan Pemenang. Setelah itu Qori’ah dari Kecamatan Bayan pada urutan ke 5 dengan nomor undi 405.

Pada giliran berikutnya tampil Qori’ dengan nomor urut 406 dari Kecamatan Bayan, dan pada giliran urutan ke 7 inilah Qori’ah dari Kecamatan Kayangan dengan nomor undi 407, tampil memukau.

“Mudah-mudahan, dengan penampilan Qori’ah kita Laily yang barusan kita sama-sama dengar dan saksikan, Insya Allah, pada MTQ ini akan muncul sebagai peserta terbaik golongan remaja dari wilayah Kayangan dan nantinya bisa mewakili Kabupaten Lombok Utara dalam MTQ tingkat Provinsi NTB dan sekaligus membawa nama baik KLU pada umumnya dan Kecamatan Kayangan pada khususnya, terutama dari daerah kelahirannya di Desa Santong,”kata Tresnahadi dengan perasaan haru dan bangga.(Eko).

Melihat Sisi Penempatan Kafilah MTQ Tingkat Kabupaten Lombok Utara

Tanjung,--- Melihat dari dekat suasana penginapan para kafilah peserta Musabaqoh Tilwatil Qur’an (MTQ), tingkat Kabupaten Lombok Utara.. Dari lima kafilah yang ikut dalam MTQ ke2 tahun 2011 KLU yaitu kafilah Tanjung, Gangga, Kayangan, Pemenang, dan Bayan. Mereka diinapkan dirumah- rumah penduduk yang tidak jauh dari Arena Utama. Namun Sebagian kafilah mengeluhkan  Pelayanan panitia terutama masalah tempat penginapan. 

Menurut pantauan wartawan suarakomunitas.net, Salah satu Kafilah yang ditempatkan paling  jauh dari Arena Utama Yaitu di Aula Kantor Desa Jenggala mengeluhkan tempat penginapan. Bagaimana tidak ? Mereka tidur hanya beralaskan karpet lusuh tanpa bantal,mereka tidur bagaikan pindang dan harus merintih kedinginan .

 Tidak hanya itu pelayanan konsumsi juga tidak merata tidak seperti kafilah lainnya diberikan menu standar, namun nasib peserta kafilah ini ( sudah jatuh ketimpa tangga )yang di temptkan dikantor desa jenggala ini, pagi hari hanya di berikan nasi bungkus ( nasi Goreng hanya lauk garam dan sepotong mentimun) “ bagaimana bisa terjaga suara kita, kalau  kita diberikan minyak-minyak terus” ungkap  salah seorang peserta yang enggan disebutkan namanya.

“Ketersediaan MCK hanya satu buah  juga menjadi keluhan, sehingga 40 orang peserta dan oficial harus berebutan untuk mandi, buang air, wudu dan lain sebagainya”kilahnya.

Jarak antara tempat penginapan peserta ini cukup jauh, sehingga  terkendala sarana transportasi, ketika hendak ketempat kegiatan tidak jarang diantara peserta jalan kaki, padahal menurut keputusan rapat panitia, diputuskan semua keperluan para peserta dalam pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara ke 2 tahun 2011 ini, disediakan oleh panitia. 

“Panitia semestinya taat pada hasil yang sudah disepakati bersama dalam rapat  koordinasi antar panitia dan seluruh offisiel, sebelum penyelenggaraan MTQ digelar,”kata salah seorang tokoh masyarakat Tanjung yang enggan dipublikasikan namanya.

Buktinya, dari pantauan wartawan suarakomunitas.net diarena beberapa tempat pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara tahun ini, masih banyak kekurangannya. Misalnya, sebut saja ketika salah satu cabang mata lomba (Fahmil Qur’an..red)yang segera digelar, namun segala peralatan yang dibutuhkan Dewan Juri, termasuk peralatan bel maupun sejenisnya,semuanya belum tersedia.

Menurut Suaedi,S.Sos, Kasi Kesos Kecamatan Bayan, ketika melihat persiapan panitia MTQ tingkat Kabupaten KLU yang serba kekurangan  ini, menyoroti tentang kinerja dari panitia tersebut. Suaedi menilai bahwa, kerja Panitia kurang kompak diantara satu sama lain.Buktinya, disana sini banyak kekurangannya. 

“Sebenarnya, seandainya panitia mau kerja serius, Insya Allah, semua itu bisa diatasi.Kalau seperti ini (banyak kekurangannya..red), siapapun yang diajak bergabung dalam kepanitiaan, pasti mengelak,”kata Suaedi dengan mimik serius.

Sementara itu, salah seorang anggota panitia yang tidak mau dipublikasikan namanya, ketika ditanya seputar persiapan  panitia MTQ tersebut yang banyak kelemahannya ini, mengatakan bahwa segala persiapan ditempat dilangsungkannya kegiatan, sudah ada yang menangani. Sehingga, panitia inti tinggal memantau. (Hasanul MTQ).