Selasa, 22 Oktober 2013

Tingkatkan Ketrampilan Penyiar Radio dan Presenter Televisi,KPID NTB Gelar Pelatihan

Mataram,(SK),-- Sejalan dengan amanah pasal 8 ayat 3 Undang-Undang penyiaran No.32 tahun 2002 tentang peran dan fungsi KPI, KPID Provinsi NTB menggelar pelatihan dan peningkatan ketrampilan bagi 55 orang Penyiar Radio dan Presenter Televisi wilayah NTB selama dua hari (Senin,21 s/d Selasa,22 Oktober 2013) di Hotel Lombok Raya Mataram.

Ketua KPID provinsi Nusa Tenggara Barat Badrun AM,S.Sos.I dalam pengantarnya mengatakan, dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas penyiar radio dan presenter TV lokal se Nusa Tenggara Barat itulah pihaknya menggelar pelatihan tersebut. Sehingga dengan di gelarnya pelatihan ini nantinya diharapkan akan menghasilkan keluaran terciptanya Lembaga Penyiaran yang memiliki SDM yang baik dan profesional.

Dikatakan, seiring dengan geliat pembangunan yang terus berkembang, inovasi dan penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tiada henti, ditambah dengan dinamika masyarakat yang terus bergerak maju, maka lembaga penyiaran sebagai lembaga yang menjalankan fungsi sebagai media informasi,penerangan, pendidikan, hiburan dan perekat serta kontrol sosial di tuntut untuk selalu berbenah diri.

Terlebih lagi, kata Badrun, lembaga penyiaran dipercaya sebagai lembaga pembawa inovasi dan pencerahan bagi masyarakat, maka upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bertugas merancang,memilih dan memilah bahan siaran berkualitas mutlak terus di upayakan untuk menghasilkan program siaran yang mumpuni.Program siaran yang di sajikan harus menjangkau seluruh sasaran. Produksi yang ditampilkan dalam siaran di tuntut dapat merangsang dan menarik untuk di dengar ataupun di tonton, serta materi yang di olah dan di suguhkan, di kehendaki memiliki nilai kebaruan atau up to date, mendidik, mencerahkan dan di butuhkan khalayak sasaran.

Dihadapan sekitar 55 orang peserta yang terdiri dari para penyiar radio dan presenter Televisi seluruh NTB dan tamu undangan lainnya, Badrun menekankan bahwa harapan tersebut dapat di wujudkan manakala semua aspek siaran mendapat siaran dan peningkatan yang memadai.Bukan hanya peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang siaran, seperti perangkat pemancar yang lebih kuat dan canggih, peralatan radio yang lebih modern dan berkelas, tetapi juga sangat diperlukan adanya sumber daya manusia yang cukup dan berkualitas.

Sementara itu, Ketua KPI Pusat Mochamad Riyanto,SH.M.Si dalam penyampaian materi terkait kebijakan penyiaran nasional, mewujudkan lembaga penyiaran yang sehat dan professional, lebih menyoroti terhadap ketersediaan SDM yang memadai.Menurutnya, SDM yang merupakan salah satu faktor penentu maju dan mundurnya sebuah lembaga penyiaran, tentu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan atau skill mutlak terus di kembangkan.

Peningkatan pengetahuan akan menjadikan SDM yang dimiliki mempunyai wawasan yang luas,tanggap, responsive dan apresiatif terhadap setiap denyut kejadian dan peristiwa yang menarik untuk di siarkan.Sementara ketrampilan atau skill akan memberikan kemampuan lebih bagi seseorang untuk dapat dan mampu mengumpulkan, memiliki,menyeleksi,memproduksi dan menghasilkan sebuah produk siaran yang berkualitas dan mencerahkan khalayak sasaran.

Kepala Bidang Kelembagaan KPID Provinsi NTB Maryati,SH.MH mengatakan, kegiatan pembinaan dan pengembangan SDM komunikasi dan informasi melalui pelatihan dan peningkatan pengetahuan pengelola, produser dan penyiar radio dan televise se NTB tersebut mengambil sub tema “pelatihan dan peningkatan, pengetahuan, ketrampilan penyiar radio dan presenter televise se NTB untuk terciptanya lembaga penyiaran yang berkualitas dan professional.

Dikatakan, adapun narasumber yang di hadirkan dalam pelatihan tersebut diantaranya Ketua KPI Pusat, Ketua KPID Provinsi NTB,Ketua PRSSNI Provinsi NTB dan Presenter Trans 7 Jakarta. Sedangkan materi yang di sampaikan oleh narasumber-narasumber tersebut diantaranya teknik menjadi presenter televise yang baik dan sukses, kebijakan penyiaran nasional, mewujudkan lembaga penyiaran yang sehat dan professional,teknik bersiaran dan menjadi penyiar radio yang baik, bersiaran di radio dan televise dengan ruh P3SPS (Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran). 

Maryati,SH.MH berharap, mudah-mudahan para peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan dimaksud, yang walau berlangsung singkat ini akan bertambah pengetahuan dan ketrampilannya sebagai pengelola lembaga penyiaran tentang kemajuan teknologi penyiaran,P3SPS dan teknik bersiaran yang berkualitas.Selain itu, katanya, keluaran yang di harapkan juga terciptanya lembaga penyiaran yang mempunyai SDM yang baik serta terwujudnya insane penyiaran dan lembaga penyiaran yang professional. (Eko)

Kamis, 17 Oktober 2013

Dirut PDAM KLU Gelar Sosialisasi Perdana Terhadap Pelanggan Baru Wilayah Kayangan

Kayangan,(SK),-- Kecamatan Kayangan adalah salah satu Kecamatan yang mendapatkan bantuan penyambungan gratis PDAM untuk 1000 KK dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara tahun 2013.
Pasalnya, Pemda KLU melalui APBD murni tahun anggaran 2013 ini mengalokasikan dana sebesar 1 M untuk penyambungan gratis bagi warga Kecamatan Kayangan, khususnya untuk 3 desa, yaitu Desa Kayangan sebanyak 549 KK yang tersebar di 9 dusun dari 12 dusun yang ada, Desa Santong sebanyak 104 KK yang tersebar di 4 dusun dari 12 dusun yang ada dan Desa Sesait sebanyak 367 KK yang tersebar di 14 dusun dri 25 dusun yang ada.
Hadir dalam sosialisasi yang dilaksanakan, Kamis (17/10/2013) di aula Kantor Camat Kayangan tersebut, selain dihadiri Dirut PDAM KLU H.Suhaeli,ST, Badan Pengawas PDAM KLU Syuhada, Wakil Ketua dan anggota DPRD KLU Syarifudin,SH dan Djekat, juga dihadiri oleh Muspika, pimpinan SKPD lingkup Kecamatan Kayangan, Ketua BPD,Kepala Dusun, tokoh masyarakat, tokoh agama dan undangan lainnya.
Camat Kayangan Tresnahadi dalam pengantarnya menyatakan sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Pemda KLU terhadap penyambungan gratis untuk 1000 KK di wilayah ini.Pihaknya tidak mengetahui, apakah pada tahun anggaran 2014 mendatang Kecamatan Kayangan akan mendapatkan sambungan gratis kembali atau tidak dari Pemda KLU. Hal itu di ungkapkannya karena belum ada keputusan resmi dari Pemerintah KLU.”Yang jelas bantuan penyambungan gratis untuk 1000 KK dari pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara itu, saat ini sedang di pasang jaringannya oleh pihak PDAM KLU, ”tandasnya.
Dikatakan, pada awal September 2013 lalu, jaringan tersiernya sudah di pasang terlebih dahulu sebelum di pasang jaringan ke rumah tangga sasarannya.Dimana jaringan tersier tersebut yang mengerjakannya adalah dari Dinas PU KLU dan ada juga sebagian jaringan tersier itu di pasang oleh pihak PDAM KLU. ”Alhamdulillah, pada akhir tahun 2013 ini, semua masyarakat yang mendapatkan sambungan gratis sebanyak 1000 KK itu sudah terpasang ke seluruh rumah tangga sasaran,”harapnya.
Sosialisasi PDAM KLU terhadap pelanggan baru di wilayah Kayangan ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat bisa memahami secara utuh, jelas terkait dengan aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah melalui PDAM KLU.
Adapun kebijakan-kebijakan PDAM yang sudah dilaksanakannya terhadap masyarakat yang ingin menjadi pelanggan baru selain dari 1000 KK yang dibantu oleh Pemda KLU tersebut adalah masyarakat bisa menyicil uang muka sebesar Rp.500.000 dan sisanya bisa di angsur selama 10 bulan sebesar Rp.60.000,- “Inilah salah satu kebijakan yang di terapkan PDAM KLU, ”ungkapnya.

Sementara itu,Dirut PDAM H.Suhaeli dalam sambutannya mengatakan, untuk menambah armada kekuatan penyuplai PDAM yang sudah ada, maka pihaknya sedang melakukan upaya penambahan kearah itu dan saat ini sedang di kerjakan.
Dirut mengajak kepada seluruh masyarakat Kayangan untuk dengan tidak menunda kesempatan untuk memasang jaringan PDAM. Sebab, katanya, jangan sampai nanti setelah banyak pelanggan baru mulai memasang jaringan, tentu nanti akan menunggu giliran untuk mendapatkan layanan air bersih melalui PDAM. Pasalnya sudah banyak pelanggan yang sudah memasang. Bagi masyarakat yang memasang jaringan kemudian, maka akan kena dengan aturan bergilir.Untuk itu, pihak Dirut PDAM KLU pada kesempatan sosialisasi tersebut menyarankan agar seluruh masyarakat Kayangan ini mengambil kesempatan yang pertama dalam pemasangan jaringan PDAM yang baru masuk di wilayah Kayangan ini.
Terkait dengan besarannya tariff PDAM KLU,Dirut H.suhaeli,ST menegaskan hal itu sudah jelas di tuangkan dalam Surat Keputusan Bupati Lombok Utara, Nomor 239.b/02.a/PDAM/2013 tanggal 15 April 2013 tentang penetapan tariff air minum PDAM KLU.Dalam SK.Bupati KLU tersebut di tuangkan dengan jelas, untuk pelanggan wilayah Kecamatan Kayangan besaran tarifnya di kelompokkan ke dalam rumah tangga A, dengan rincian penggunaan per-meter kubiknya sebagai berikut, 1-10 m3 tarifnya 790/m3, 11-20 m3 tarifnya 1.220/m3, 21-30 m3 tarifnya 2.440/m3 dan di atas 30 m3 tarifnya 3.050/m3.(Eko)

Rabu, 16 Oktober 2013

Kehabisan Bahan Bakar, Kapal Tongkang Terdampar di Lepas Pantai Beraringan

Kayangan,(SK),-- Berlabuhnya kapal tongkang di perairan lepas pantai laut Beraringan Desa Kayangan Kecamatan Kayangan KLU,Selasa. (15/10/2013) pukul 17,15 wita membuat resah masyarakat setempat.

Pasalnya, kehadiran kapal tongkang yang sangat besar di perairan laut Beraringan Kecamatan Kayangan KLU secara tiba-tiba tersebut, membuat warga sekitar waspada.Mereka tidak ingin wilayahnya di jadikan lokasi tempat bongkar - muat barang yang illegal.

Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber di TKP yang berhasil di himpun penulis menyatakan, sebenarnya kapal tongkang itu terdampar di perairan laut Beraringan disebabkan kehabisan bahan bakar.Dimana kaptennya yang bernama Sujarwo (38) mengatakan, kapal tongkang yang di nakhodainya itu sebenarnya tujuannya ke Pelabuhan Benete KSB Pulau Sumbawa untuk mengangkut barang-barang peti kemas milik PT NNT yang akan di bawa ke Surabaya.Namun malang katanya, kapal tongkang yang di bawanya itu kehabisan bahan bakar di sekitar peairan Gili Trawangan.

Sujarwo mengaku, sebenarnya pihaknya akan mengisi bahan bakar di Depot Pertamina Ampenan sehari sebelum akhirnya terdampar di perairan laut Beraringan Kayangan KLU karena terbawa arus yang cukup keras tersebut. Pihaknya sudah menghubungi pemilik kapal di Surabaya, yang akhirnya kapal tongkang itu baru bisa di isi 2 ton bahan bakar solar yang di droping dari Depot Pertamina Ampenan pada hari Rabu, 16 Oktober 2013 pagi pukul 08,00 wita, dengan di bantu masyarakat Beraringan. Kapal tongkang itu pun berlayar kembali melanjutkan perjalanannya menuju Pelabuhan Benete KSB di Pulau Sumbawa sekitar pukul 10,15 wita.

Martadi (40) warga Beraringan Desa Kayangan mengatakan, memang sehari setelah kapal tongkang tersebut berlabuh di perairan laut utara Beraringan tersebut sempat membuat masyarakat setempat resah.Mereka berfikir jangan-jangan kapal tongkang tersebut ada maksud tertentu sehingga berlabuh di tempat itu.Berbagai opini pun berkembang di kalangan masyarakat Beraringan.

Dikatakan Martadi, ada juga masyarakat yang mengatakan kemungkinan kapal tongkang ingin mengambil pasir besi yang banyak terdapat di sekitar perairan laut Beraringan dan sekitarnya itu. Ada juga yang menduga kemungkinan akan mengangkut binatang ternak hasil curian dan kayu illegal yang di bawa melalui laut.
Keresahan masyarakat Beraringan dan sekitarnya itu cepat tersebar ke seluruh wilayah Kecamatan Kayangan. Camat Kayangan yang di konfirmasi terkait adanya kapal tongkang yang terdampar di perariran laut Beraringan yang membuat resah masyarakat itu, pihaknya sudah memerintahkan Kasi Trantib beserta anggotanya turun langsung ke lokasi untuk mengecek kebenaran tersebut.

Camat Kayangan Tresnahadi mengatakan, hal itu perlu di antisipasi dan di waspadai, karena keresahan masyarakat Beraringan dan sekitarnya itu wajar. “Untuk di ketahui bahwa di daerah ini banyak sekali sumber pasir besinya. Jadi harus kita waspadai setiap kapal besar yang lewat maupun berlabuh di sekitar perairan laut Beraringan khususnya dan KLU pada umumnya,”tandasnya.(Eko)

Kurban Itu Untuk Orang Yang Melakukannya

Sesait,(SK),-- Sholat Idul Adha 10 Zulhijjah 1436 H/15 Oktober 2013 di Mesjid Baiturrahim Lokok Sutrang Sesait berlangsung sederhana.Bertindak selaku Imam adalah Imam Besar Mesjid Baiturrahim Ust.Sauban dan Khatib Ust.Nahul,Lc.

Dalam materi khutbahnya Ust.Nahul,Lc menyampaikan pesan moral bahwa dimensi ibadah kurban dari Nabi Ibrahim itu adalah bagaimana cinta kita kep ada Allah itu mampu mengalahkan nafsu rendah yang terpendam dalam diri kita. Dan nafsu itu memang berwujud anak dan binatang ternak.Nafsu kita sekarang ini lebih condong kepada anak, harta dan jabatan.Untuk itu agar hidup ini lebih bermanfaat karena Allah, maka salurkanlah harta, jabatan dan ilmu pada jalan yang benar.Bagi orang yang kaya, berkurban bisa berarti membagi dan memberi harta fakir miskin yang sangat membutuhkan.Bagi cerdik pandai berarti membagi sumbang saran dan pemikiran dan bagi pemegang hak kekuasaan berarti perbaikan kebijakan untuk kemaslahatan rakyat.
Menyembelih hewan kurban, daging dan darahnya tidak di terima oleh allah, tetapi yang di terima adalah ketaatan, keikhlasan dan pengabdian kita kepada Allah Swt dengan balasan yang berlipat ganda.Ada juga orang yang menyembelih hewan kurban tetapi tidak karena Allah seperti hewan kurbannya orang-orang kafir.”Inilah kurban yang tidak akan di terima oleh Allah Swt.Dengan demikian pengorbanan dan pengabdian yang ikhlas itulah yang di anjurkan dalam agama Islam sebagai didikan terhadap umat Islam untuk memperkokoh jiwa social bagi si kaya terhadap kaum muslimin yang kekurangan,”ungkap Ust.Nahul,Lc.

Dikatakan, selain itu, katanya, sebagai ajang latihan untuk membiasakan mengorbankan segala sesuatu yang di milikinya untuk keselamatan dan kebahagiaan sesame umat serta kemajuan masyarakat, bangsa dan Negara.”Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan diterima dan di ridhoi oleh Allah Swt, Amin,”harapnya.

Sehubungan dengan pelaksanaan Idul Adha yang di gelar di Mesjid Biaturrahim Lokok Sutrang tersebut, maka tentu kita akan ingat kembali tentang peristiwa yang telah di alami oleh Nabi Ibrahim a.s yang telah berkurban dan hampir saja mengorbankan putranya yang bernama Ismail a,s, sebagai tanda bukti bahwa dia taat kepada perintah Allah Swt sekalipun di perintah untuk menyembelih anaknya. Tetapi karena sifat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Maka Nabi Ibrahim a.s membalas pengabdiannya dengan mengorbankan seekor kambing kibas sebagai ganti Nabi Ismail, a.s yang telah rela untuk di kurbankan sebagai kurban perintah Allah Swt.Sehingga kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim itu dalam agama Islam juga menganjurkan untuk melaksanakannya bagi kaum muslimin sebagai tanda keikhlasan dan kesediaannya untuk memberikan pengabdian dan pengorbanan sebagai bukti pengabdiannya kepada Allah Swt.
Sebagian dari pada keutamaan berkurban adalah setiap rambut atau bulu hewan kurban memperoleh satu kebaikan.Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadist, yang artinya kurban itu untuk orang yang melakukannya (dibalas Allah dengan pahala) setiap satu helai rambut satu kebajikan.
Hadist tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa betapa besar penghargaan Alla Swt kepada kita sebagai umat Muhammad saw yang tidak bisa kita bayangkan besarnya balasan yang diberikan Allah Swt kepada orang yang taat pada perintah-Nya.(Eko)

Tingkatkan Kapasitas Kader Posyandu, PNPM Generasi Gelar Pelatihan

Kayangan,(SK),-- Dalam rangka upaya meningkatkan kapasitas pelaku program dan kelembagaan di desa, PNPM Generasi Kayangan menggelar pelatihan Kader Posyandu, Sabtu (12/10/2013) di aula Kantor Desa Kayangan.
Pelatihan kelembagaan yang melibatkan para kader Posyandu tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin atau kelompok perempuan dalam pengambilan keputusan, dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan serta mendorong kemandirian masyarakat sesuai dengan kebutuhan.

Fasilitator Kecamatan (FK) PNPM Generasi Kayangan Muzakar,S.Pd dalam penyampaian materinya menjelaskan, pelatihan kapasitas kelembagaan Posyandu, katanya adalah sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang di kelola dan diselenggarakan dari,oleh,untuk dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

Oleh karena itu, dalam aktifitasnya, Posyandu dibantu oleh kader-kader posyandu yang anggotanya dari masyarakat yang di pilih, bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk mengelola kegiatan posyandu.Penilaian keberhasilan pemberdayaan kelembagaan posyandu ini dilihat salah satunya dari berapa jumlah kader posyandu yang di latih.Oleh karena PNPM Generasi memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan posyandu, khususnya dalam kegiatan kesehatan ibu,bayi dan balita, maka di butuhkan koordinasi yang kuat antara para pelaku di dua program tersebut (Posyandu dan PNPM Generasi).

Dikatakan Muzakar, untuk mendukung tercapainya kegiatan yang berkualitas, maka PNPM Generasi sangat mendukung pemberian peningkatan kualitas dan kapasitas bagi para kader posyandu melalui kegiatan-kegiatan pelatihan kader posyandu. Sehingga dengan di gelarnya pelatihan para kader Posyandu ini, paling tidak para kader nantinya memiliki pengetahuan dalam bidang kesehatan sehingga bisa membantu petugas kesehatan dalam pelayanan di Posyandu. 

Dalam pelatihan yang berlangsung sehari itu, selain narasumber dari pihak PNPM Generasi, hadir pula narasumber dari Puskesmas Kayangan. Adapun materi yang di sampaikan petugas kesehatan dari Puskesmas Kayangan pada pelatihan kader Posyandu tersebut, pada intinya tentang kesehatan ibu hamil, proses kelahiran, kemudian bagaimana perawatannya pasca melahirkan serta perawatan bayi hingga balita.(Eko)

Maksimalkan Penarikan Dana SPP, UPK PNPM Kayangan Rekrut PL

Kayangan,(SK),-- Maksimalkan jumlah penarikan dana SPP macet yang masih mengendap di beberapa kelompok SPP di wilayah Kecamatan Kayangan hingga saat ini sangat di rasakan dampaknya oleh pihak UPK PNPM Kayangan.
Pasalnya, hingga menjelang akhir tahun 2013 ini, berdasarkan laporan Ketua UPK Kayangan Edy Kartono,SE dalam MAD Pengalihan Dana SPP Reguler 2013, Kamis (10/10/2013) pekan ini di aula Kantor Camat Kayangan.
Dikatakan, realisasi dana SPP macet yang masih mengendap di beberapa kelompok dari masing-masing desa dalam wilayah Kecamatan Kayangan, hingga akhir September lalu jumlah penarikannya masih dalam angka 56 % belum mencapai 95 %. Hal inilah yang mendorong pihak UPK PNPM Kayangan merekrut tenaga lapangan yang akan bertugas untuk memaksimalkan jumlah penarikan dana SPP yang macet tersebut.

Menurut Edy Kartono, dana SPP yang macet maupun yang di selewengkan di Kecamatan Kayangan sebesar Rp.70.998.000, dan yang sudah berhasil di kembalikan maupun di tarik dari para penunggak baru Rp.20.496.000,- Selain itu, katanya,dari 10 kasus yang di temukan, baru 2 kasus yang sudah di selesaikan.
”Mudah-mudahan, dengan adanya PL yang sudah di rekrut beberapa waktu lalu, akan lebih membantu dalam proses pengembalian sejumlah dana SPP yang selama ini masih mengendap di masing-masing kelompok SPP yang tersebar di seluruh desa yang ada di Kecamatan Kayangan,”tandasnya.

Senada dengan itu, Fasilitator Kecamatan Kayangan (FK) Ir.Rusli mengatakan, perekrutan tenaga lapangan yang nanti bertugas menarik dana SPP yang macet itu adalah sangat penting artinya bagi keselamatan dana yang sudah beredar di masing-masing kelompok SPP tersebut.Di tekankan Rusli, jika pengembalian dana ini dalam waktu 3 bulan kedepan tidak bisa di realisasi hingga 95 %, maka akan berpengaruh pada Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) maupun berdampak pada pemberian pagu anggaran sebesar 3 M pada tahun berikutnya. Untuk itu keberadaan petugas lapangan ini di rasakan sangat penting.

Adapun petugas lapangan (PL) yang sudah lulus seleksi beberapa waktu lalu dari puluhan pendaftar, di antaranya Uswatun Hasanah asal Sidutan dan Ahmad Sara’i Nassar asal Lendang Batu Desa Kayangan Kecamatan Kayangan.”Inti tugas pokoknya nanti adalah untuk menagih kelompok SPP yang menunggak,”katanya singkat.

Kepada Kepala Desa,Kepala Dusun yang hadir dalam MAD tersebut, Ir. Rusli meminta dukungan untuk mendorong kelompok SPP macet di daerah masing-masing agar rutin menyetor kewajibannya untuk setiap bulannya.(Eko)

Camat Kayangan Secara Resmi Serahkan Kembali Mahasiswa KKN Unram

Kayangan,(SK),-- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Unram yang ditempatkan di wilayah Kecamatan Kayangan, secara resmi sudah diserahkan kembali ke Universitas Mataram, Jumat (11/10/2013).
Penyerahan 75 orang Mahasiswa KKN Unram untuk kembali ke Universitas Mataram tersebut, dilakukan Camat Kayangan di aula kantor setempat setelah 44 hari ber-KKN di wilayah Kecamatan Kayangan.
Keberadaan Mahasiswa KKN Unram untuk periode terakhir tahun 2013 itu, selama berada di desa ketempatan, menurut Camat Kayangan Tresnahadi betul-betul telah memposisikan diri sebagai seorang mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. Walau keberadaan para Mahasiswa di wilayah ini di hitung singkat, namun andilnya banyak memberikan kontribusi positif bagi kemajuan suatu wilayah terutama di daerah ketempatan ber-KKN.

Berdasarkan laporan dan pemantauan Pemerintah Desa dan pihaknya, Camat Kayangan menilai Mahasiswa dalam melaksanakan programnya selalu pro aktif membantu Pemerintah Desa dalam membenahi adminiastrasi, baik di Kantor Desa maupun di Kantor Dusun dimana lokasi ber-KKN.
Sebagai seorang mahasiswa, sudah sepatutnyalah selalu aktif melaksanakan tugas sebagaimana yang telah dituangkan dalam program yang telah di susun bersama anggota kelompok KKN. Banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa saat KKN. “Ini adalah salah satu bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,”tandasTresnahadi.
Pada kesempatan itu, Camat Kayangan juga menyinggung masalah kriminalitas bahwa di wilayahnya termasuk paling rendah angkanya. Sedangkan angka pengangguran di KLU hanya 3%. “Ini perlu adik-adik mahasiswa pahami sebagai oleh-oleh kembali ke Perguruan Tinggi,”tambahnya.
Atas nama seluruh masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Kayangan, Pemerintah Desa dan Dusun,Tresnahadi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Universitas Mataram atas penempatan dan selesainya pelaksanaan KKN diwilayah ini.
“Mungkin selama ber-KKN diwilayah ketempatan ada prilaku masyarakat kami yang kurang berkenan, sekali lagi kami mohon maaf. KLU, walau daerahnya kering, tapi masyarakatnya polos dan damai,”katanya.
Tresnahadi minta kepada pihak Perguruan Tinggi Unram untuk tidak bosan-bosannya mengirim dan menempatkan kembali mahasiswanya ber-KKN diwilayah ini dimasa mendatang. Usai memberikan sambutan, Tresnahadi menyerahkan kembali 75 orang Mahasiswa kepada dosen pembimbing selaku pihak yang mewakili Universitas Mataram.
Sementara itu, Dosen Pembimbing yang mewakili pihak Universitas Mataram Dr.Ir. Anak Agung Ketut Sudarmawan, M.AP mengatakan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) Periode ini adalah untuk yang terakhir kali KKN yang reguler dan akan diganti dengan KKN Kompetensi.
Dalam pelaksanaaan program KKN selama 1,5 bulan (44 hari) yang di mulai tanggal 29 Agustus hingga 11 Oktober 2013 itu, Mahasiswa sudah tentu tidak bisa melaksanakan sendiri seluruh program yang telah di susun tanpa dukungan dan peran serta dari seluruh elemen masyarakat.
“Selama menjalankan KKN, saya yakin sebagai manusia biasa, tentu ada kesalahan atau kekhilafan yang dilakukannya, melalui kesempatan ini pula, saya atas nama Perguruan Tinggi Unram mohonkan maaf, ”pintanya.

“Apa yang sudah di kerjakan oleh adik-adik mahasiswa ini selama ber-KKN di desa ketempatan, mudah-mudahan bisa menjadikan kenang-kenangan yang baik dan memberikan manfaat bagi desa bersangkutan,”katanya lagi.

Yang sangat membanggakan bagi Dr.Ir. Anak Agung Ketut Sudarmawan, M.AP, selaku Dosen Pembimbing, semua kegiatan yang di gelar oleh Mahasiswa di lokasi ketempatan ber-KKN, semua masyarakat ikut terlibat.”Ini yang membuat saya bangga,”pujinya.

Dikatakan, berdasarkan berbagai kajian pihak Universitas Mataram, maka oleh Rektor Unram telah di pustuskan bahwa untuk KKN Reguler di tiadakan.Sebagai gantinya akan di munculkan KKN Kompetensi sesuai bidang keahlian yang dimiliki Mahasiswa. 

Walau demikian, pihak Dosen Unram secara keseluruhan menginginkan agar pelaksanaan KKN Reguler yang selama ini dilakukan, tetap ada. Sehingga pihaknya berjanji akan berusaha mendesak Rektor untuk meninjau kembali keputusan yang sudah dibuat.

Menurut Boisandi (Fakultas Ekonomi) dalam penyampaian kesan dan pesannya, mengatakan bahwa pihaknya (mahasiswa) datang ke daerah ini untuk belajar secara langsung di masyarakat. Disamping itu, Boisandi mengaku keberadaan mereka di daerah ini adalah sebuah keniscayaan yang tentunya tanpa dukungan seluruh masyarakat, program KKN tidak bisa dijalankan.
“Terima kasih atas sambutan dan dukungan dari seluruh masyarakat Kayangan yang dengan senang hati menerima keberadaan kami untuk ber-KKN di wilayah ini dan terima kasih pula kepada Pemerintah Desa ketempatan atas seluruh fasilitas yang diberikan sebagai penunjang pelaksanaan program kami ber-KKN selama 1,5 bulan ini, mudah-mudahan seluruh amal baik itu, diterima Allah Swt, Amin,”kata Boisandi, yang pada saat KKN ditempatkan di Desa Kayangan.(Eko).

Pengalihan Dana SPP Reguler 2013,PNPM-MPd Gelar MAD

Kayangan,(SK),-- Menindak lanjuti surat edaran Dirjen PMD Pusat Nomor 991/1806/ PMD/2013 tanggal 27 Februari 2013 tentang Penetapan Pengalihan Dana SPP 2013, maka PNPM-MPd Kecamatan Kayangan menggelar MAD Pengalihan Dana SPP Reguler 2013, Kamis (10/10/2013) di aula Kantor Camat Kayangan.
Camat Kayangan yang di wakili Kasi PMD Atmaja Gumbara,SP mengatakan, dana SPP sebesar Rp. 294.735.900 yang sebelumnya sudah di ajukan, lalu kemudian dana itu di alihkan ke kelompok SPP lancar. Hal itu menurut Atmaja Gumbara yang juga PJOK ini mengatakan, itu di sebabkan karena realisasi dari 81 kelompok SPP yang tersebar di 8 desa dalam wilayah Kecamatan Kayangan masih dalam angka 56 % belum mencapai 95 % sesuai dengan ketentuan dalam surat edaran Dirjen PMD Pusat tersebut.

Untuk itu, Atmaja Gumbara,SP di hadapan peserta MAD Pengalihan Dana SPP Reguler 2013 yang di hadiri Faskeu. Kabupaten Lombok Utara, FK, FT, UPK, TPK, Kepala Desa, KPMD, para Kader Posyandu, Kelompok SPP dan undangan lainnya, menekankan agar dana yang akan di tetapkan pengalihannya ini untuk menggunakannya dengan sebaik-baiknya, jangan sampai di gunakan kepada hal-hal yang tidak bermanfaat.

Sementara itu, Fasilitator Kecamatan (FK) Ir.Rusli mengatakan, sebelum MAD ini di gelar, pihaknya sudah mengadakan pertemuan sebelumnya dengan kelompok SPP untuk menentukan bentuk barang yang akan di usahakan oleh masing-masing kelompok. Termasuk jenis barangnya sudah di sepakati, yaitu barang yang berupa sembako, barang pecah belah dan makanan ringan. Hal itu di tentukan karena masing-masing kelompok berbeda kebutuhannya.”Jadi semua jenis barangnya tergantung kebutuhan kelompok masing-masing,”tandas Rusli.

Pada kesempatan itu, Rusli juga menjelaskan besaran alokasi dana SPP yang akan di tetapkan pengalihannya pada MAD kali ini ke 81 kelompok SPP lancar di seluruh desa dalam wilayah Kecamatan Kayangan, berdasarkan hasil identifikasi lapangan yang di lakukan pihaknya beberapa waktu lalu. Dari jumlah dana sebesar Rp.294.735.900 itu, terbagi ke dalam 81 kelompok SPP dengan sasaran kegiatan 739 orang. 

Untuk Desa Pendua, sasaran kegiatan 7 kelompok SPP dengan 74 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.29.153.600, Desa Santong, sasaran kegiatan 18 kelompok SPP dengan 170 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.65.650.500, Desa Sesait, sasaran kegiatan 22 kelompok SPP dengan 167 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.69.368.100, Desa Kayangan, sasaran kegiatan 13 kelompok SPP dengan 133 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.51.634.600, Desa Dangiang, sasaran kegiatan 6 kelompok SPP dengan 53 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.21.688.300, Desa Gumantar, sasaran kegiatan 9 kelompok SPP dengan 90 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.35.470.500, Desa Selengen, sasaran kegiatan 3 kelompok SPP dengan 38 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.15.928.300, dan Desa Salut, sasaran kegiatan 3 kelompok SPP dengan 14 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.5.842.000.

“Mudah-mudahan dana yang sudah di tetapkan besarannya untuk masing-masing kelompok SPP ini bisa di manfaatkan dengan sebaik-baiknya, ”harap Rusli serius.(Eko)

Kamis, 10 Oktober 2013

Terapkan Program, PNPM GSC Kayangan Latih Komite Sekolah SD/MI

Kayangan,(SK),-- Sejumlah Komite Sekolah tingkat SD/MI se - Kecamatan Kayangan, Rabu (09/10/2013) mengikuti pelatihan konsep dan ketentuan PNPM-GSC selama satu hari.di aula Kantor Camat Kayangan.
Fasilitator Kecamatan (FK) PNPM-GSC Muzakar,S.Pd dalam penyampaian materinya mengatakan, PNPM-GSC itu perlu di kembangkan, oleh karena dari sisi kehidupan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, ada beberapa masalah yang perlu di perhatikan.

Diantara beberapa masalah yang terjadi dari sisi kehidupan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian dari program PNPM-GSC ini, menurutnya, disebabkan oleh ketidaktahuan maupun ketidakpedulian rumah tangga miskin terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan mengenyam pendidikan, ketidak-mampuan keuangan rumah tangga miskin untuk membiayai perawatan kesehatan maupun menyekolahkan anggota keluarganya serta disebabkan olek ketidak-mampuan keluarga miskin untuk secara konsisten menjaga keberlanjutan perawatan kesehatan dan pendidikan bagi anggota keluarganya.

Dikatakan, PNPM-GSC itu merupakan program fasilitasi masyarakat dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah.Dimana program PNPM-GSC ini merupakan bagian dari program PNPM-MPd dalam rangka untuk melengkapi dan menguatkan gerakan pemberdayaan masyarakat desa secara menyeluruh.

Sebagai stimulan dalam menyusun perencanaan kegiatan yang akan di lakukan, PNPM-GSC ini menyediakan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Selain itu, menurut Muzakar, perlu di fasilitasi juga munculnya pendanaan dari sumber atau potensi lainnya, terutama yang ada pada masyarakat sendiri, pemerintah daerah ataupun dari kelompok peduli lainnya.

Di hadapan puluhan pengurus Komite Sekolah tingkat SD/MI yang mengikuti pelatihan tersebut, Muzakar menjelaskan, bahwa sasaran dari program PNPM-GSC ini memiliki sasaran kelembagaan secara langsung terkait dengan pelaksanaan di tingkat lapangan, seperti Posyandu,Poskesdes/Polindes dan Komite Sekolah.
Selain itu, di jelaskan pula prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan program PNPM-GSC, diantaranya keberpihakan kepada orang miskin,keberpihakan kepada perempuan, kepedulian kepada masa depan anak-anak, transparansi serta akuntabilitas.

Sementara itu, Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan Nurdin,S.Pd dalam penyampaian materi berikutnya lebih banyak menyoroti peran dan fungsi Komite Sekolah dalam membantu memajukan sekolah.Diantara peran Komite Sekolah menurutnya adalah salah satunya sebagai pemberi pertimbangan kepada pihak sekolah ketika ada rencana membangun ataupun perbaikan fasilitas sekolah, selain itu, sebagai pengontrol dan sebagai mediator.

Dikatakan, Komite Sekolah yang salah satu fungsinya yaitu sebagai lembaga pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di sekolah, sangat berperan untuk mengetahui kondisi pendidikan siswa dan kualitas serta kapasitas sekolah.

Fasilitator PNPM-GSC dalam menjalankan tugasnya berkoordinasi dengan Komite sekolah melalui musyawarah desa dan evaluasi bulanan KPMD/TPMD untuk mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan yang terkait dengan program PNPM-GSC.

Selian itu, para pelaku PNPM-GSC bersama-sama dengan pengurus Komite Sekolah mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan pemerataan pendidikan dasar. Koordinasi yang baik juga di butuhkan khususnya dalam melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan,program penyelenggaraan dan keluaran dari pendidikan di sekolah, misalnya dana BOS, dana DAK,UAN dan sebagainya.

Nurdin, selaku Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan berharap, dengan selesainya pelatihan pengurus Komite Sekolah tingkat SD/MI nantinya akan mampu melaksanakan tugasnya dalam membantu memajukan sekolah.”Tanpa bantuan Komite Sekolah, tidak mungkin sekolah itu bisa maju,”tandasnya yakin.(Eko)

PNPM-MPd Gelar MAD Pengalihan Dana SPP Reguler 2013

Kayangan,(SK),-- Menindak lanjuti surat edaran Dirjen PMD Pusat Nomor 991/1806/ PMD/2013 tanggal 27 Februari 2013 tentang Penetapan Pengalihan Dana SPP 2013, maka PNPM-MPd Kecamatan Kayangan menggelar MAD Pengalihan Dana SPP Reguler 2013, Kamis (10/10/2013) di aula Kantor Camat Kayangan.
Camat Kayangan yang di wakili Kasi PMD Atmaja Gumbara,SP mengatakan, dana SPP sebesar Rp. 294.735.900 yang sebelumnya sudah di ajukan, lalu kemudian dana itu di alihkan ke kelompok SPP lancar. Hal itu menurut Atmaja Gumbara yang juga PJOK ini mengatakan, itu di sebabkan karena realisasi dari 81 kelompok SPP yang tersebar di 8 desa dalam wilayah Kecamatan Kayangan masih dalam angka 56 % belum mencapai 95 % sesuai dengan ketentuan dalam surat edaran Dirjen PMD Pusat tersebut.

Untuk itu, Atmaja Gumbara,SP di hadapan peserta MAD Pengalihan Dana SPP Reguler 2013 yang di hadiri Faskeu. Kabupaten Lombok Utara, FK, FT, UPK, TPK, Kepala Desa, KPMD, para Kader Posyandu, Kelompok SPP dan undangan lainnya, menekankan agar dana yang akan di tetapkan pengalihannya ini untuk menggunakannya dengan sebaik-baiknya, jangan sampai di gunakan kepada hal-hal yang tidak bermanfaat.

Sementara itu, Fasilitator Kecamatan (FK) Ir.Rusli mengatakan, sebelum MAD ini di gelar, pihaknya sudah mengadakan pertemuan sebelumnya dengan kelompok SPP untuk menentukan bentuk barang yang akan di usahakan oleh masing-masing kelompok. Termasuk jenis barangnya sudah di sepakati, yaitu barang yang berupa sembako, barang pecah belah dan makanan ringan. Hal itu di tentukan karena masing-masing kelompok berbeda kebutuhannya.”Jadi semua jenis barangnya tergantung kebutuhan kelompok masing-masing,”tandas Rusli.

Pada kesempatan itu, Rusli juga menjelaskan besaran alokasi dana SPP yang akan di tetapkan pengalihannya pada MAD kali ini ke 81 kelompok SPP lancar di seluruh desa dalam wilayah Kecamatan Kayangan, berdasarkan hasil identifikasi lapangan yang di lakukan pihaknya beberapa waktu lalu. Dari jumlah dana sebesar Rp.294.735.900 itu, terbagi ke dalam 81 kelompok SPP dengan sasaran kegiatan 739 orang. 

Untuk Desa Pendua, sasaran kegiatan 7 kelompok SPP dengan 74 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.29.153.600, Desa Santong, sasaran kegiatan 18 kelompok SPP dengan 170 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.65.650.500, Desa Sesait, sasaran kegiatan 22 kelompok SPP dengan 167 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.69.368.100, Desa Kayangan, sasaran kegiatan 13 kelompok SPP dengan 133 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.51.634.600, Desa Dangiang, sasaran kegiatan 6 kelompok SPP dengan 53 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.21.688.300, Desa Gumantar, sasaran kegiatan 9 kelompok SPP dengan 90 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.35.470.500, Desa Selengen, sasaran kegiatan 3 kelompok SPP dengan 38 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.15.928.300, dan Desa Salut, sasaran kegiatan 3 kelompok SPP dengan 14 orang anggota, total nilai kegiatan sebsar Rp.5.842.000.

“Mudah-mudahan dana yang sudah di tetapkan besarannya untuk masing-masing kelompok SPP ini bisa di manfaatkan dengan sebaik-baiknya, ”harap Rusli serius.(Eko)

Selasa, 08 Oktober 2013

Tarif PDAM KLU Wilayah Kayangan di Nilai Terlalu Tinggi, Masyarakat Resah

Kayangan,(SK),-- Keinginan seluruh warga masyarakat Kayangan untuk mendapatkan pelayanan air minum yang di kelola Pemerintah KLU, dalam hal ini PDAM, kini sudah bisa bernafas lega.

Pasalnya, setelah melalui proses berliku-liku dan penantian yang cukup panjang untuk mendapatkan pengakuan, akhirnya oleh Pemerintah KLU menyepakati memberikan 1.000 sambungan gratis kepada warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk tiga desa di wilayah Kecamatan Kayangan (Desa Kayangan, Desa Sesait dan Desa Santong).

Menurut pengelola PDAM wilayah Kayangan Amsudin mengatakan, hingga saat ini penyambungan meteran PDAM baru memasuki wilayah Dusun Lokok Sutrang Desa Sesait Kecamatan Kaynagan.Menurutnya, jumlah meteran PDAM terpasang sekitar 650-an dari jatah yang 1.000 pelanggan bagi warga masyarakat berpghasilan rendah. Sedangkan kalau dihitung dengan biaya pemasangan pribadi oleh warga, lebih dari 700-an sudah terpasang.

Dikatakan, besaran tarif untuk para pelanggan PDAM wilayah Kayangan ini sangat rendah jika di bandingkan dengan wilayah lainnya di KLU. Hal itu di dasarkan atas SK Bupati Lombok Utara No……/PDAM/2013 tanggal 15 April 2013 tentang Penetapan Tarif Air Minum. Untuk Kayangan di masukkan kategori ke III untuk Rumah Tangga A, dengan besaran tarif dari 0-10 m3 biayanya Rp.790/m3, 11-20 m3 biayanya Rp.1.220/m3, 21-30 m3 biayanya Rp.2.440/m3 dan di atas 30 m3 biayanya Rp.3.050/m3. ”Jadi sedikit banyaknya jumlah biaya yang harus di bayar oleh pelanggan, tergantung banyak sedikitnya kubik yang mereka gunakan, ”jelas Amsudin.

Namun kegembiraan masyarakat Kayangan yang baru menikmati air minum yang dikelola PDAM KLU sekitar dua bulan tersebut, belakangan ini menjadi resah. Hal itu di sebabkan karena besaran tarif yang di tetapkan Pemda KLU dinilai terlalu tinggi bagi mereka. Sehingga banyak warga masyarakat Kayangan yang sudah memasang meteran PDAM, ada yang tidak mau bayar, karena terlalu tinggi.

Salah seorang warga Kayangan Sainudin (42) mengaku dirinya pada bulan ini membayar hampir duaratus ribu rupiah, padahal pada bulan pertama dirinya hanya bayar sekitar 18 ribu rupiah. ”Kenapa kok terlalu tinggi kenaikannya, lalu bagaimana dengan masyarakat yang betul-betul miskin, kan tidak akan mampu membayar kalau setiap bulan kenaikannya sangat drastis tinggi, ”katanya dengan nada tanya.

Sainudin mempertanyakan hal itu bukan karena tanpa alasan.Sebagian besar warga Kayangan khususnya wilayah Lokok Rangan,Karang Tal,Lengkukun, Karang Lande,Karang Teter dan sekitarnya merasakan hal yang sama. Sehingga dirinya meminta perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) KLU untuk segera mensosialisasikan hal tersebut agar masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM khususnya di wilayah Kecamatan Kayangan tidak resah.

Camat Kayangan Tresnahadi ketika di konfirmasi masalah keresahan yang di rasakan masyarakat Kayangan terhadap tingginya tariff PDAM tersebut mengatakan, jika ada masalah terkait dengan itu, mempersilahkan konfirmasi ke pihak PDAM.

Dikatakan, terkait dengan keresahan masyarakat ini, Camat Kayangan sudah mengkonfirmasikan ke Dirut PDAM KLU untuk segera mensosialisasikan kepada masyarakat agar hal tersebut menjadi jelas sehingga masyarakat yang menjadi pelanggan maupun calon pelanggan PDAM untuk tiga desa yang ada di Kecamatan Kayangan tidak resah
 
Terkait dengan hal tersebut, Dirut PDAM KLU melalui pegawainya Amsudin yang di konfirmasi di Kantor PDAM Kayangan, Senin (07/10/2013) mengungkapkan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini akan menggelar sosialisasi kepada seluruh masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM di wilayah Kayangan.(Eko)

Sabtu, 05 Oktober 2013

3.054 Korban Gempa Rusak Ringan KLU Segera di Rehabilitasi

Gangga,(SK),-- Kepala Dinas Sosial KLU Intiha,S.IP dalam pertemuan membahas rencana kegiatan rehabilitasi rumah warga yang terkena dampak gempa bumi, Jum’at,(04/10/2013) yang berlangsung di aula Dukcapil KLU mengatakan, berdasarkan data validasi pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) jumlah korban bencana alam gempa bumi yang terkena dampaknya sebanyak 3.639 yang terdiri dari 3.054 rusak ringan, 415 rusak sedang dan 230 rusak berat.

Dikatakan, dalam menyikapi data hasil validasi yang merupakan hasil kerja tim tersebut, tidak terlepas dari unsur kekeliruan dan kesalahan dalam memvalidasinya.Terhadap terjadinya kesalahan, kedepan dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk bersikap hati-hati dan membutuhkan ketelitian dalam memvalidasi data.Sedangkan terhadap kebenaran data yang di peroleh akan di adobsi sebagai acuan untuk merealisasikan rehabilitasi.

“Apabila nanti rumah tangga dalam eksen ini ada beberapa rumah tangga yang tidak terdata, maka harus di data kembali untuk mendapatkan penanganan pada APBD tahun 2014 mendatang,”terang Intiha.

Sedangkan berdasarkan Permensos RI No.1 tahun 2013 tentang Prosedur Penanganan korban bencana alam gempa bumi yang terdampak ringan, maka Pemerintah Daerah telah mengalokasikan dana sebesar 4 M untuk 3.054 rumah tangga yang terdampak ringan, dalam waktu dekat dananya akan di salurkan. Jika di lihat ketersediaan dana yang di alokasikan tersebut, maka untuk masing-masing korban akan di jatah sebesar 1,3 juta rupiah.

Intiha menjelaskan bahwa jumlah dana sebesar 4 M itu harus sudah selesai di salurkan dalam masa 2 bulan kedepan. Adapun sebagai prasyarat dana tersebut bisa di cairkan, para korban dampak gempa bumi yang terjadi beberapa waktu tersebut harus membuat proposal untuk mengajukannya.Hal ini dilakukan, karena memang aturannya sudah jelas dalam Peraturan Meteri Sosial RI Nomor 1 tahun 2013 tentang Prosedur Penanganan korban bencana alam gempa.”Proposal ini harus sudah masuk ke Dinas Sosial pertengahan Oktober 2013 ini, “ingatnya.

Untuk itu,Intiha menekankan kepada para Kepala Desa yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk focus pada pembuatan proposal dan mencocokkan nama-nama warganya yang terkena dampak gempa sesuai dengan validasi data yang di keluarkan tim di bawah komando pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara, sehingga bantuan rehabilitasi sebesar 4 M yang diperuntukkan bagi warga tersebut cepat di realisasikan pihak Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial Kabupaten Lombok Utara.

Untuk itu, Intiha minta agar keseluruhan proposal yang dijadikan sebagai prasyarat realisasinya bantuan rehabilitasi tersebut, paling lambat pertengahan oktober 2013 ini harus sudah masuk di Dinas Sosial KLU. Untuk di ketahui, dari jumlah dana 4 M tersebut, menurut Intiha adalah di peruntukkan bagi warga yang terkena dampak gempa yang mengalami rusak ringan.Sedangkan bagi warga yang mengalami rusak sedang dan rusak berat akan di tangani pihak BNBD Provinsi Nusa Tenggara Barat.(Eko)

Jumat, 04 Oktober 2013

D.Meletusnya Peristiwa Berdarah Bagek kembar

Sesait,(SK),--Seiring dengan berjalannya waktu, Sesait menjadi wilayah kerajaan yang berdaulat hingga satu abad lamanya hingga meletus Perang Pageh Praya pada tahun 1882 M. Dalam Perang Pageh Praya tersebut, kerajaan Sesait juga ikut andil di dalamnya, yaitu dengan mengirim bantuan pasukan dan bergabung dengan pasukan di Praya untuk melawan Pasukan Anak Agung yang ingin menguasai Lombok. Di bawah pimpinan Titik Pantok , maka pasukan kerajaan Sesait berangkatlah menuju Praya.

Dalam perang Pageh Praya melawan Pasukan Anak Agung ini, Titik Pantok gugur sebagai kusuma bangsa (Syahid) di medan perang dan jasadnya di bawa pulang dan dimakamkan di utara kampung Sesait yang sekarang.

Agar Pasukan Sesait tidak kehilangan kendali di medan Perang, maka Mangku Gumi mengangkat Rebos Bin Alaya sebagai Pimpinan Pasukan menggantikan Titik Pantok yang telah gugur ketika terjadi perang melawan pasukan Anak Agung di Praya Lombok Tengah tahun 1882 M. Rebos Bin Alaya ini, tidak lain adalah misan Mangku Gumi sendiri. Mangku Gumi pada waktu itu di pegang oleh Lengguk Bin Rebadi, beliau adalah Mangku Gumi ke 19 di dalam hirarki Kerajaan Sesait.

Kurun waktu 65 tahun kemudian (1882-1945), dari sejak perang Pageh Praya, maka berkecamuklah perang dunia kedua. Di daerah teritorial Kerajaan Sesait pada tanggal 02 juni 1945, timbullah peristiwa berdarah yang menewaskan Komandan kompi Nippon Jepang bernama “Tani Guci” di Bagek Kembar oleh pejuang Sesait. Sehingga peristiwa berdarah itu yang oleh masyarakat Sesait disebut Peristiwa Berdarah Bagek Kembar.

Karena rakyat Sesait dan bahkan siapapun yang tinggal di dunia ini, tidak rela dijajah dalam bentuk apapun. Itulah sebabnya rakyat Sesait dalam menegakkan kedaulatan hirarki kerajaan, termasuk di dalamnya adat budaya yang masih kuat dan ini merupakan bagian dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan dalam mengusir penjajah dari Ibu pertiwi tercinta ini. Maka hal tersebut patut di apresiasi dengan memberikan penghargaan yang luar biasa, karena semangat patriotisme yang terpatri dalam diri para pejuang tak terkalahkan.

Menurut keterangan saksi sejarah yang masih hidup hingga sekarang seperti Papuk Antek,Papuk Jamiah Amaq Bardi dan lain-lainnya, mereka rata-rata mengaku ketika terjadinya peristiwa Bagek Kembar Berdarah itu mereka masih usia remaja dan menuturkan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.

Di tuturkan, sebagaimana di ketahui bahwa penjajahan Jepang semakin leluasa memperluas wilayah kekuasaannya dalam Perang Asia Timur Raya. Ekspansi Jepang yang didasari semangat Hakko Ichiu dengan cepat merambah Asia Tenggara dan masuk ke Indonesia. Pada tanggal 8 Maret 1942, Ter Porteen (Panglima Tentara Hindia Belanda) harus menyerah tanpa syarat kepada bala tentara Jepang di Kalijati. Maka, mulailah periode pendudukan Jepang di Indonesia. 

Kehidupan rakyat pada masa pendudukan Jepang sungguh sangat menyedihkan. Lahan-lahan pertanian dieksploitasi sehingga menimbulkan krisis bahan pangan, krisis ekonomi, sumber daya alam, dan tingginya angka kematian. Hal itu diperparah dengan pengerahan tenaga kerja rakyat dalam bentuk kinrohoshi atau kerja bakti dan romusha atau kerja paksa. Pengerahan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Jepang akan pembuatan kubu-kubu pertahanan, lapangan terbang, gudang bawah tanah, jalan raya, dan jembatan. Proyek itu tidak hanya berada di Indonesia tetapi juga Birma, Muangthai, Vietnam, dan Malaysia. Dampaknya adalah ribuan orang terbunuh sementara para gadis dijadikan jughun ianfu atau wanita penghibur. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi rakyat Indonesia pada waktu itu. Begitu pula dengan di Lombok terutama di gumi paer Sesait.

Menurut cerita Amaq Bardi yang di benarkan oleh Papuk Antek dan Papuk Jamiah, kronologis terjadinya peristiwa berdarah bagek kembar yang menewaskan Tani Guchi seorang komandan tentara Jepang yang pada saat itu bertugas di wilayah gumi paer Sesait-Kayangan.Suatu ketika Tani Guci sebagaimana biasanya selalu turun ke lapangan mengawasi para petani tanaman kapas di wilayah Santong Korang , Bagek Kembar hingga di lendang galuh montong cempogok Lokok Rangan.Dalam menjalankan tugasnya ini, oelh Tuan Tani Guchi dan pasukannya selalu bertindak kasar dan main hakim sendiri.Sehingga ada dua orang pejuang Sesait yang di bunuhnya karena tidak keluar menanam kapas dikarenakan mereka sakit.

Amaq Akon, salah seorang korban yang di bunuh oleh Tuan Tani Guchi di kediamannya di Sesait (sekitar 50 meter sebelah timur Kampu) bersimbah darah segar dari sekujur tubuhnya.Terbunuhnya Amaq Akon ini dikarenakan tidak ikut pergi menanam kapas yang ditanam diwilayah Santong Korang sampai Bagek Kembar.Namun ketidak ikutan Amaq Akon itupun bukan tanpa alasan yang jelas yaitu karena sakit.Sebelumnya memang Amaq Akon telah permakluman kepada teman-teman seperjuangannya tidak bisa ikut bekerja menanam kapas sebagaimana yang dilakukannya setiap hari, dikarenakan Amaq Akon sedang sakit perut sehingga dia tidur di rumah kumuh sederhana miliknya sebelah timur Kampu Sesait yang berjarak kurang lebih 50 m.

Rupanya Tuan Tani Guchi tidak memperdulikannya.Lalu Tuan Tani Guchi mencari Amaq Akon langsung ke rumahnya dan membunuhnya. Melihat kejadian sadis yang di lakukan oleh penjajah Jepang terhadap rakyat Sesait waktu itu, maka lima dari Sembilan belas pahlawan Sesait menjadi murka. Mereka tampil membela pahlawan Sesait yang telah di bunuh oleh Tuna Guchi tersebut. Saking marahnya melihat kejadian tersebut, maka kelima pahlawan Sesait (Amaq Rera,Amaq Rumpat, Amaq Baris,Amaq Ideh dan Amaq Benjang ) kala itu, ikut pula membunuh pasukan Jepang.Setelah berhasil membunuh beberapa pasukan Jepang itu, mereka berencana untuk membunuh komandannya Tuan Tani Guchi.

Setelah Guci selesai menyiksa dan membunuh Amaq Akon, di lihatnya masyarakat banyak yang berdatangan sambil membunyikan Beduk di Masjid Kuno Sesait, Guci pun pergi. Kemudian Mangku Gumi mengambil inisiatip mengumpulkan tokoh-tokoh untuk melakukan rencana membunuh Guci. Setelah sepakat, dibawah pimpinan Mangku Gumi Lengguk sendiri dan putranya Rumpat, mereka mengatur siasat untuk bisa melumpuhkan Tuan Tani Guchi komandan Jepang yang sombong dan selalu bertindak anarkis tersebut.

Dalam strategi perang itu, mereka membagi menjadi dua jalur pengejaran yaitu jalur barat di pimpin Mangku Gumi Lengguk, mulai dari Sesait terus ke utara melalui sejongga, mengambil arah memutar untuk mendahului Guci yang akan pulang ke Pos penjagaannya di Amor-amor, dimana Tuan Tani Guchi ini ketika akan pulang melalui jalan Mpak Mayong. Sedangkan jalur timur di pimpin oleh Rumpat putra Mangku Gumi sendiri, dari Sesait terus ke utara menyusuri Tukak Bendu, Santong Korang, Bagek Kembar hingga Empak Mayong.

Mangku Gumi beserta Pejuang lainnya dapat mendahului guci di selatan Mpak Mayong (sekarang Dusun Bagek Kembar), Lokaq Ebeh langsung menghunus pedangnya dan mengarahkan ke tubuh Guci, namun Guci sempat berkelit, sehingga pedang lokaq Ebeh kala itu terpental hingga nyaris mengenai leher kuda yang di tunggangi oleh Guci. Berselang beberapa detik setelah itu, secara bersamaan dari arah selatan dari atas kudanya Rumpat menghujamkan tombaknya tepat kedada Guci.Guci pun terpental jatuh dari atas kudanya sambil bersimbah darah. Guci berusaha untuk bangun, namun malang bagi Guci secara serentak pejuang Sesait dibawah pimpinan Mangku Gumi Lengguk dan Rumpat secara bersamaan menghujamkan senjata pedang dan tombak serta keris yang mereka bawa secara bertubi-tubi ke tubuh Guci, hingga tubuh Guci tidak bisa di kenali.

Menurut keterangan saksi sejarah yang masih hidup Amaq Bardi, Amaq Jamiah dan Papuk Antek, yang ketika peristiwa Bagek Kembar Berdarah itu terjadi, mereka rata-rata masih usia remaja menceritakan, setelah terbunuhnya Guci tersebut lalu mayatnya di mutilasi menjadi tiga bagian lalu di kubur terpisah di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Hal itu di maksudkan untuk menghilangkan jejak.Peristiwa ini terjadi tanggal,02 Juni1945 di Bagek Kembar, yang sekarang masuk dalam wilayah Dusun Bagek Kembar Desa Kayangan Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat. Untuk mengenang para pejuang atau pahlawan Sesait yang berhasil membunuh Komandan tentara Jepang waktu itu, maka peristiwa itu terkenal dengan nama Peristiwa Berdarah Bagek kembar.(Eko-Agus)

Sandre FC Bekuk Bubax FC 4 – 0 Dalam Laga Perdana Open Turnamen Futsal GB Tukak Bendu

Sesait,(SK),-- Dalam rangka memeriahkan HUT Generasi Bersatu Tukak Bendu ke 6 tahun 2013 ini, dalam laga perdana open turnamen Futsal yang berlangsung di GOR Futsal GB Tukak Bendu, Kamis (03/10/2013), sekuad Sandre FC Santong Timur membekuk rivalnya Bubax Sesait telak 4 - 0.
Sejak menit-menit awal, memang Sandre FC terus mendominasi permainan.Sehingga tidak ayal, tim di bawah pimpinan kaptennya Lan nomor punggung 7 ini berhasil membobol pertahanan Bubax FC yang di jaga ketat Depak pada menit kedua pertandingan di mulai. Skuad di bawah asuhan Burhan M.Nur,SH Wakil Ketua DPRD KLU ini kembali menambah koleksi gol lewat tendangan spektakuler Lan pada menit yang 13. Keadaan ini terus bertahan hingga turun minum.
Pada putaran kedua, kembali Sandre FC menorehkan gol bertubi-tubi ke gawang Bubax FC pada menit yang 18 dan 30 sehingga tim Bubax FC kewalahan meladeni serangan dari para pemain juara bertahan pada open turnamen tahun lalu ini tidak tertandingi. Keadaan itu terus bertahan hingga pertandingan usai.Dengan demikian Sandre FC sudah bisa di pastikan masuk ke putaran berikutnya.

Kapten Sandre Fc Lan usai menjamu Bubax FC 4 – 0 dalam laga tersebut mengatakan, permainan timnya memang sejak awal sudah menargetkan harus menang pada putaran pertama itu.Sehingga menurutnya, jika pada laga perdana itu menang, tentu untuk melangkah ke putaran berikutnya agak mudah. Jika tidak, katanya, maka nama besar sebagai juara bertahan yang di sandang timnya kali ini akan hilang.
Ketika di tanya peluang timnya bisa merebut kembali nama besarnya sebagai juara pada open turnamen Futsal pada tahun ini, Lan dengan senyum menjawab tentu akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa bertahan pada laga-laga berikutnya. “Jika perlu pada setiap pertandingan harus menang, sehingga peluang untuk menjadi juara kembali, tentu akan berpeluang besar,”katanya yakin.(Eko)

Camat Kayangan Buka Turnamen Futsal Sambut HUT GB Ke-6

Sesait,(SK),-- Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) organisasi Pemuda Generasi Bersatu (GB) Tukak Bendu Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU, Panitia menggelar berbagai lomba.

Ketua Panitia Supianto dalam laporannya mengatakan, kegiatan yang di selenggarakan pada HUT GB ke 6 yang dirangkaikan dengan Tahun baru Islam 1435 H yang paling bergengsi di kalangan pecinta sepak bola adalah Futsal. Sehingga dalam kegiatan untuk memeriahkan hari jadi organisasi GB di bawah kepemimpinan Subiadi,SE pada tahun ke-6 ini, peserta yang ikut ambil bagian dalam turnamen ini sejumlah 64 tiem.Jumlah peserta yang berpartisipasi inipun bertambah untuk setiap tahunnya, dimana pada tahun 2012 lalu jumlah peserta 48 teim.

Dikatakan, melihat animo para pecinta olah raga yang mulai ngetren beberapa tahun terakhir ini, jika dilihat dari segi kuantitas yang ikut ambil bagian dalam HUT GB ini, maka penyelenggaraannya dilaksanakan sedini mungkin oleh Panitia. Supianto mengakui masih banyak klub-klub yang belum memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.Hal itu di karenakan limit waktu yang di sediakan panitia terbatas. Sehingga ada beberapa klub yang mendaftar setelah di gelarnya tehnikal meeting.”Agar mereka tidak kecewa, terpaksa tuan rumah mengalah untuk memberikan kesempatan kepada klub yang terlambat mendaftar, ”tandas Supianto.

Sementara itu, Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya sesaat sebelum di daulat melakukan kick of dalam pembukaan turnamen Futsal dalam rangka HUT GB ke 6 atas nama Pemerintah Kecamatan mengucapkan selamat atas terselenggaranya open turnamen Futsal yang di gelar panitia pada tahun ini, karena jumlah peserta dari tahun ke tahun selalu meningkat.

Dengan banyaknya peserta yang ikut berpartisipasi ambil bagian dalam open turnamen Futsal ini, tentunya akan selalu meriah.”Mudah-mudahan kedepannya kegiatan open turnamen seperti ini bisa terus di laksanakan sebagai rangkaian daripada peringatan hari ulang tahun generasi bersatu Tukak Bendu Desa Sesait Kecamatan Kayangan ini,”harapnya.

Selaku Pemerintah Kecamatan,Tresnahadi juga berharap agar pelaksanaan open turnamen Futsal ini bisa berlangsung dengan aman,lancar dan tertib, mulai dari sejak pembukaan ini hingga babak Final nantinya.Karena keamanan dan ketertiban itu merupakan suatu hal yang sangat penting yang terus di jaga dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang memerlukan waktu yang cukup lama ini.

Kepada seluruh pemain yang turut serta ambil bagian dalam kegiatan tersebut, Tresnahadi juga berharap agar selalu menjalin silaturrahmi dengan hajatan bahwa kegiatan ini di hajatkan sebagai ajang untuk menyambung silaturrahmi, agar terjalin tali kasih sayang antar sesama sehingga keakraban dan kekeluargaan semakin lama semakin erat.”Mohon kepad para pemain yang bertanding kali ini agar selalu menjaga permainan dengan baik sehingga akan terjalan kualitas permainan yang bermutu,”tandasnya. (Eko)