Selasa, 28 Februari 2012

Peringatan 155 Tahun Baden Fowell Tingkat Kecamatan Kayangan, Berlangsung Sederhana

Kayangan,(SK),-- Gerakan Pramuka Gugus depan (Gudep) 37-38 Kayangan, dalam rangka memperingati hari lahirnya Baden Fowell yang ke 155 tahun, gelar perjusami.

Kegiatan Perjusami yang berlangsung mulai tanggal 24 hingga 26 Februari 2012 di halaman Kantor Camat Kayangan tersebut, adalah disamping merupakan salah satu agenda tahunan Kwarran Kayangan, juga merupakan kegiatan yang memang dihajatkan untuk memperingati hari lahirnya Bapak Pandu sedunia Baden Fowell, yang jatuh pada setiap tanggal 22 Februari.

Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Perjusami yang juga Ketua DKR Kayangan Supriadi mengatakan, kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap tahun itu, diikuti 647 orang peserta anggota Gerakan Pramuka Penggalang, Penegak/Pandega lingkup Kwarran Kayangan.

Ditunjuknya Gugus Depan (Gudep) 37-38 Kayangan selaku tuan rumah penyelenggaraan Perjusami ini, memang diniatkan agar pelaksanaannya di gilir tiap tahun untuk masing-masing gudep.

“Kita mencoba, gilir masing-masing Gudep ini setiap tahunnya sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan peringatan serupa, agar pihak Gudep bisa merasakan sebagai tuan rumah,”kata Supriadi.

Camat Kayangan Tresnahadi,S.Pt dalam amanatnya ketika tampil sebagai Pembina upacara pada HUT ke 155 tahun lahirnya Baden Fowell tersebut mengatakan, Baden Fowell (BP) adalah merupakan Bapak Pendiri Kepanduan Dunia, sehingga berkat jasanya inilah, gerakan kepanduan berkembang di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia.

Gerakan Kepanduan yang kalau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Gerakan Pramuka itu, mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1912.Tak disangka, aktivitas Baden Fowell yang dimulai dengan mengikut sertakan 20 orang remaja Inggris untuk berkegiatan di alam terbuka, akhirnya tumbuh dan berkembang pula di Indonesia.

“Alhamdulillah,gerakan Pramuka ini terus berkembang dari masa ke masa tidak pernah pudar,”puji Tresnahadi.

“Itulah sebabnya, kita rayakan upacara ini, betapa pentingnya keberadaan kepanduan di Indonesia kala itu, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,”tambahnya.

Berdasarkan catatan sejarah, walaupun tidak secara langsung, cukup banyak orang-orang Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan Republik Indonesia, yang pernah mengenyam pendidikan kepanduan.

Tidak heran, bila dalam Kongres Pemuda yang diadakan tanggal 28 Oktober 1928 dan menghasilkan “Sumpah Pemuda”, gerakan kepanduan juga ikut berperan penting. Dari catatan sejarah itu pula diketahui bahwa, Jenderal Soedirman juga pernah menjadi seorang pandu.Bersama banyak orang Indonesia yang pernah ikut kepanduan, Jenderal Soedirman ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Latiahan-latihan dalam kepanduan, sedikit banyak membantu para pemuda untuk mempunyai kecakapan dalam kedisiplinan, organisasi, dan sebagainya, yang membantu merdekanya Republik Indonesia.

“Sekarang ini, adik-adik adalah generasi penerus perjuangan bangsa, di pundak adik-adiklah harapan dimasa mendatang sebagai pelaksana pembangunan di KLU ini,”ingat Tresnahadi.

Di hadapan para peserta,Tresnahadi menyinggung juga masalah kemajuan yang telah dilakukan Pemerintah KLU. Hal itu, menurutnya, adalah berkat kerja keras semua pihak, termasuk adik-adik yang tergabung dalam wadah gerakan pramuka ini.

Namun kendala yang sedang di hadapi KLU saat ini adalah tingginya angka kemiskinan 43,14% dari jumlah penduduk 213.000 lebih. Ini artinya, bahwa kita di tuntut untuk bersama-sama berikhtar dan berusaha untuk menekan angka kemiskinan itu, tidak hanya tugas Pemda saja, tapi adik-adik yang tergabung dalam gerakan pramuka ini, juga sangat menentukan.

Mengatasi hal itu semua, Tresnahadi yang putra sulung Siradip Arty,BA (alm) mantan Camat Gangga periode tahun 1980-an silam itu menghimbau kepada seluruh adik-adik Pramuka Kayangan, agar rajin-rajinlah belajar,tuntutlah ilmu setinggi - tingginya , karena menurutnya, bahwa adik-adik yang tergabung dalam wadah gerakan Pramuka terutama di Kayangan ini, mau tidak mau,suka tidak suka, dimasa mendatang akan menjadi pengganti generasi tua sekarang dalaqm mengisi pembangunan di daerah ini.

“Di pundak adik-adiklah masa depan KLU ini akan ditentukan.Untuk itu, mari kita bersama-sama bersatu padu, berkolaborasi,bersinergi dalam rangka membangun KLU ini,”ajak Tresnahadi. (Eko).

Gonjang Ganjing Isue Mutasi Pejabat Struktural KLU, Akhirnya Terjawab

Gondang,(SK),-- Satu staf ahli, enam pejabat eselon II dan 174 eselon III dan IV, Sabtu siang,(25/02) sekitar pukul 12,00 wita, telah diambil sumpahnya oleh Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH, bertempat di gedung serba guna Gangga di Gondang.
Pengambilan sumpah jabatan para pejabat struktural eselon II,III dan IV itu, yang menurut jadual akan dilaksanakan tepat pukul 09,00 wita, namun sempat molor hingga pukul 12,00 wita baru dimulai.Hal ini disebabkan karena undangan untuk pelantikan bagi para pejabat struktural tersebut, baru di edarkan pada pagi harinya. Sehingga wajar pelantikan pejabat itu agak molor.

Para pejabat struktural eselon II yang diambil sumpahnya oleh Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati No.43/07/Kep/2012 tanggal 25 Februari 2012, diantaranya Ir.H.Ali Ansyari Manopol menempati jabatan asisten ekonomi dan pembangunan Setda KLU,Drs H.Jayadi N, asisten administrasi umum Setda KLU, Heriyanto,SP Kepala BPMD, Zaenal Idrus,SH Inspektur KLU, Irman,ST Kepala Dinas PU, Hj.Marniati,SH.MM Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil KLU. Sementara Agus Isnaini Warid,SH menempati posisi sebagai staf ahli bidang kemasyarakatan dan SDM KLU.

Sedangkan pejabat struktural eselon III dan IV ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati KLU No.44/08/Kep/2012, diantaranya Muhamad,S.Pd sebagai Kabag Kesra Setda KLU,H.Zulfadli,SE sebagai Kabag Pembangunan Setda KLU, Drs.H.Raden Nurjati sebagai Kabag Perekonomian Setda KLU,Drs Muhamad Irwan,M.Si sebagai Kabag Umum setda KLU,Drs Jumarep sebagai Kabag Humas dan Protokol Setda KLU,Drs H.Ahmad Sujanadi sebagai Kabag Umum Sekretariat DPRD KLU,Anding Dwi Cahyadi,SSTP.MS sebagai Kepala Kantor Kesbangpol KLU dan ratusan pejabat lainnya.

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam kata-kata pelantikan tersebut menyatakan bahwa masing-masing pejabat yang akan dilantik tersebut dalam menjalankan tugasnya akan selalu setia dan taat pada Negara RI, memegang teguh rahasia jabatan yang menurut sifatnya harus dirahasiakan, tidak akan menerima hadiah ataupun sesuatu pemberian apa saja dari siapa saja serta beberapa point yang tertera dalam naskah pelantikan.

”Sumpah ini mengandung tanggung jawab terhadap bangsa dan negara RI,Pancasila dan UUD 1945 serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat,”ingat Bupati.

”Kami berpesan, dengan pelantikan ini, saudara mampu untuk melaksanakannya dan dipertanggung jawabkan pada Tuhan Yang Maha Esa,”tambahnya.

Usai pengambilan sumpah jabatan dilanjutkan dengan penanda tanganan fakta integritas secara sombolis disaksikan Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dan Wakil Bupati KLU H.Najmul Akhyar,SH.MH, yang diwakili Drs H.Jayadi N. Diantara isi dari fakta integritas itu antara lain menyebutkan, masing-masing pejabat yang baru dilantik itu berjanji akan memberikan pelayanan pada masyarakat secara profesional,transparan, akuntabel serta berusaha meningkatkan aktifitas dalam menjalankan tugas organisasi, memberikan informasi yang diminta anggota masyarakat yang berkenan dengan tufoksi sepanjang menurut sifatnya bukan merupakan informasi yang harus dirahasiakan berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Dalam sambutannya Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH usai mengambil sumpah jabatan ratusan pejabat eselon II,III dan IV itu mengatakan bahwa, seiring dengan perjalanan sejarah KLU yang baru memasuki usia 4 tahun banyak yang telah dilakukan.Itu semua berkat meningkatnya semangat kreatifitas dari seluruh elemen PNS untuk membangun KLU.

Untuk itu, Bupati juga mengingatkan agar para pejabat yang baru dilantik itu, selalu berusaha meningkatkan kinerja dalam menjalankan tugas sesuai dengan tufoksi dalam jabatan masing-masing.

Mutasi para pejabat itu, perlu dilakukan untuk penyegaran semangat dan kreatifitas pegawai. Sehingga dengan itu, tentunya akan menambah gairah dalam bekerja.

Memasuki usia ke-4 tahun KLU ini, membutuhkan aparat yang tangguh. Sehingga pekerjaan yang paling berat, menurut Bupati adalah bagaimana kita mampu menuntaskan angka kemiskinan di KLU yang 43,14% itu.Dimana angka itu merupakan angka tertinggi di NTB dan bahkan mungkin di Indonesia.

Diakhir sambutannya,Bupati Djohan Sjamsu mengingatkan beberapa hal, diantaranya jabatan adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan secara vertical kepada Allah Swt dan secara horizontal kepada rakyat. Ini semua harus disadari bahwa kepercayaan itu sangat penting nilainya. Disamping itu, masing-masing juga harus berusaha meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dilingkungan kerja masing-masing, sebagaimana yang amanatkan oleh PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

Sebagai abdi masyarakat, lanjut Bupati, harus mampu membangun mental dan bukan mental dibangun masyarakat. “Laksanakan tugas masing-masing demi terwujudnya KLU yang maju dan beradab,”pesan Bupati.(Eko).
 

Sabtu, 25 Februari 2012

MTQ Tingkat Desa Salut Berlangsung Meriah

Salut,(SK),-- Sebagai tindak lanjut pencanangan bulan Maulid sebagai bulan MTQ awal Februari lalu, dibeberapa desa wilayah KLU sudah merespon.
Buktinya, di Desa Salut Kecamatan Kayangan KLU, pelaksanaan MTQ berjalan lancar. Tercatat ada empat cabang yang di lombakan, diantaranya cabang tilawah diikuti 35 orang peserta, cabang khot (nash) diikuti 16 orang peserta, cabang Fahmil diikuti 19 regu dan cabang tartil diikuti 25 orang peserta.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana MTQ tingkat Desa Salut Rusdi,S.Ag mengatakan, pelaksanaan MTQ tingkat Desa Salut ini, disamping bulan Maulid sebagai bulan MTQ, juga dimaksudkan sebagai ajang mencari bibit dari tingkat yang paling bawah, yang nantinya bisa mewakili daerah dalam MTQ tingkat yang lebih tinggi.

Dikatakan Rusdi, bahwa untuk MTQ tingkat Provinsi di KSB tahun 2011 lalu, yang mewakili KLU berasal dari Desa Salut Kecamatan Kayangan ini, yang bernama Uswatun Hasanah (golongan dewasa).

Rusdi juga mengatakan, pelaksanaan MTQ ini, adalah disamping untuk mendukung program Magrib Mengaji yang di canangkan Pemerintah Provinsi beberapa waktu lalu, juga bagaimana supaya membaca Al-Qur’an di masing-masing Mesjid ada yang mengaji dan lebih ditingkatkan untuk masa mendatang.

“Kita berharap kepada Pemda KLU untuk bagaimana agar dalam pelaksanaan MTQ seperti ini, kita diberikan support sehingga pelaksanaannya dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan, ”harapnya.

Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Salut atas suksesnya pelaksanaan MTQ tingkat Desa ini. Musabaqah Tilawatil Qur’an tingkat Desa Salut ini adalah merupakan kegiatan yang luar biasa. Sebab, menurutnya, dari 8 desa yang ada di Kecamatan Kayangan, desa Salut inilah yang paling meriah pelaksanaannya.

“Sesuai dengan namanya, saya salut dan bangga atas penyelenggaraan ini. Semoga di tahun-tahun mendatang pelaksanaan seperti ini dipertahankan dan jika perlu lebih ditingkatkan kembali,”pujinya.

Pada kesempatan itu,Tresnahadi juga mengingatkan, bahwa bulan Maulid ini adalah bulan yang istimewa, karena beberapa waktu lalu Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH secara resmi telah mencanangkan bulan Maulid sebagai bulan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).Hal ini dilakukan untuk mencari bibit-bibit Qori’ dan qori’ah berbakat dalam bidang tilawah maupun dalam bidang keagamaan lainnya.

Pengalaman yang lalu, ketika ada kegiatan MTQ pada tingkatan yang lebih tinggi (Kabupaten), selalu mengambil calon peserta dari daerah lain untuk mewakili daerah ini. Ketika dapat juara misalnya, mereka kembali ke kampung halamannya.Maka apa yang terjadi dengan daerah ini?. Akibatnya prestasi yang tadinya selalu di banggakan, kemudian tinggal nama saja.Apa yang bisa kita banggakan?

”Untuk itu, mari kita jadikan pengalaman masa lalu itu sebagai sarana untuk memperbaiki diri. Jadikan pengalaman masa lalu sebagai refleksi untuk mau berubah ke arah yang lebih baik dan berprestasi,”katanya.
Hal senada juga disampaikan Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH yang diwakili Kabag Kesra Setda KLU Drs Jamiludin mengatakan, MTQ ini merupakan ajang mencari bibit untuk mewakili KLU di level yang lebih tinggi. Karena berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun yang sudah lewat, ketika MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara digelar, pesertanya banyak dari luar daerah KLU.

Diakui Jamiludin bahwa banyak putra-putri KLU yang sedang menuntut ilmu di luar daerah dan banyak pula yang ikut lomba mewakili daerah lain. Untuk itu Jamiludin berharap pada tahun-tahun mendatang ketika ada MTQ ditingkat Kabupaten tidak lagi menggunakan tenaga dari luar, tetapi putra-putri daerah KLU sendiri. Karena banyak sekali putra-putri KLU yang sedang menunut ilmu di luar KLU digunakan oleh daerah lain.

MTQ tingkat Desa Salut yang berlangsung tiga malam tersebut, keluar sebagai juara umum pertama adalah Dusun Salut Barat, disusul Dusun Tunjang Besi sebagai juara umum kedua dan Dusun Sambik Rindang sebagai juara umum ketiga.

Saenur selaku seksi acara mengatakan untuk tahun mendatang pelaksanaan MTQ tingkat Desa giliran Dusun Tunjang Besi sebagai tuan rumah. Saenur juga mengakui dari sejak Desa Salut terbentuk tahun 1998 silam, pelaksanaan MTQ ini untuk yang kedua kali.

”Kami berharap pada pelaksanaan MTQ tahun depan, agar mata lomba yang dilombakan ditambah dan menggunakan aturan atau petunjuk teknis dari LPTQ Kabupaten,”tandasnya. (Eko)

Perayaan Maulid Merupakan Momen Membangun Silaturrahmi

Kayangan,(SK),-- Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw di Kayangan tahun 2012 ini tidak jauh beda dengan perayaan pada tahun sebelumnya.
Perayaan Maulid atau lazim dikenal dengan kelahiran Nabi Muhammad Saw ini menjadi momentum yang selalu ditunggu-tunggu warga muslim di berbagai pelosok wilayah KLU. Masyarakat muslim yang tersebar diberbagai pelosok desa,dusun bahkan kampung di daerah ini, masyarakat Islam masih antusias dan bersemangat merayakan hari besar Islam tersebut.

Setiap kali perayaan Maulid digelar, berbagai kegiatan keagamaan dan tradisional pun bermunculan. Mulai dari acara ngurisan, khitanan,baca berzanji,lomba azan,puitisasi terjemahan Al-Qur’an,syahril,tilawah dan kegiatan pendukung lainnya, seperti kegiatan olahraga dan hiburan.

Perayaan Maulid biasanya berlangsung meriah dan hal ini bukanlah barang baru,sebab ramainya perayaan seperti itu sudah dilakukan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi, selalu meriah. Apalagi perayaan itu dikemas secara adat, seperti yang dilakukan oleh masyarakat adat disebagian wilayah timur Dayan Gunung ini, seperti di wet Sesait, Gumantar, Sukadana,Salut,Semokan,Anyar dan Bayan. Ritual ini terus berlangsung sepanjang masa.

Menurut catatan Sejarah mulai adanya perayaan Maulid ini sebenarnya bermula pada masa Pemerintahan Bani Taimiyah, kemudian dilanjutkan pada masa pemerintahan Khalifah Bani Abbas, yaitu ketika berkuasanya Sultan Salahuddin Al Ayyubi atas kota Mekah dan Madinah saat itu.

Perintah merayakan maulid ini disampaikan untuk pertama kalinya oleh Salahuddin Al Ayyubi pada musin haji tahun 579 H (1183 M). Sebagai penguasa kota suci Mekkah dan Madinah saat itu, atas persetujuan Khalifah Bani Abbas di Bagdhad, Salahuddin Al Ayyubi menghimbau kepada jamaah haji dari seluruh dunia yang hadir kala itu, jika nantinya setelah kembali ke kampung halaman masing-masing agar segera mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat Islam.

Sultan Salahuddin merayakan tardisi Maulid ini, selain bentuk cintanya kepada Rasul, juga sebagai cara untuk meningkatkan semangat juang kaum Islam yang sudah hilang kala itu.

Perintah sosialisasi maulid ini, konon ceritanya di tentang oleh sebagian ulama.Sebab sejak zaman Nabi Muhammad Swa dulu, peringatan seperti itu tidak pernah ada.Lebih-lebih hari raya resmi menurut ajaran Islam ada dua, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Akan tetapi Sultan Sahuddin kemudian menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw adalah kegiatan yang menyemarakkan syiar agama, sehingga tidak dapat di kategorikan bid’ah yang terlarang.Sosialisasi pun berlangsung sukses.

Di banyak Negara,termasuk Indonesia, warga masyarakat dalam merayakan kegiatan maulid selalu dilaksanakan dengan meriah yang dibungkus dengan berbagai lomba dibidang keagamaan, olah raga maupun hiburan.Namun perlu diakui bahwa perayaan maulid ini, untuk masing-masing daerah berbeda cara menggelarnya.

Disamping itu, bahwa kegiatan perayaan Maulid diberbagai pelosok tersebut dijadikan momentum para pejabat Pemerintah untuk berkeliling ke mesjid-mesjid menghadiri undangan warga masyarakatnya, dalam rangka membangun silaturrahmi. Karena dengan membangun silaturrahmi yang kuat, tentu program dari pemerintah dalam rangka membangun daerah ini akan berhasil. (Eko)

Selasa, 21 Februari 2012

Peringati 155 Tahun Baden Fowell, Gerakan Pramuka Kayangan Gelar Kemah Bakti Penghijauan

Kayangan,(SK),-- Baden Fowell adalah tokoh visioner lintas batas.Pada tanggal 22 Februari 2012 mendatang, para pandu sedunia memperingati hari lahirnya. Peringatan hari lahirnya Baden Fowell ini disebut Founder’s day.

Baden Fowell yang dilahirkan 22 Februari 1857, memang merupakan pendiri (founder) dari gerakan kepanduan sedunia (world scouting movement). Tahun 1907 menjadi awal bagi lahirnya gerakan internasional organisasi kepanduan di seluruh dunia yang berjumlah 160 organisasi sebagai anggota penuh world organization of the scout movement.

Dari catatan sejarah, kepanduan masuk ke Indonesia pada tahun 1912. Itu berarti pada tahun 2012 ini, para anggota gerakan pramuka akan memperingati 100 tahun gerakan kepanduan di Indonesia.

Dalam rangka memperingati 155 tahun Baden Fowell,105 tahun gerakan kepanduan sedunia dan 100 tahun gerakan kepanduan Indonesia, maka gerakan pramuka yang tergabung dalam lingkup Kwartir Ranting Kayangan, dalam waktu dekat akan menggelar kemah bakti penghijauan dilapangan umum Kecamatan Kayangan.

Menurut Ketua DKR Kayangan Supriadi mengatakan bahwa, pelaksanaan kemah bakti itu direncanakan akan diikuti oleh anggota gerakan pramuka penggalang, penegak dan pandega, yang digelar mulai tanggal 24 hingga 26 Februari 2012 mendatang.

Dikatakannya, kegiatan yang rutin digelar tiap tahun ini, adalah salah satu bentuk kepedulian anggota pramuka atas jasa seorang Baden Fowell dalam melahirkan kepanduan di seluruh dunia. Disamping, untuk mengingat jasa-jasanya dalam dunia kepanduan.

Menghadapi pelaksanaan kemah bakti tersebut, pihak DKR telah melakukan persiapan dengan menggelar pertemuan perdana tanggal 15 Februari 2012 lalu. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota DKR itu, telah disepakti bahwa dalam memperingati 155 tahun Baden Fowell tahun ini, gerakan pramuka Kwartir Ranting Kayangan akan menggelar kemah Perjusami, yang di mulai tanggal 24 – 26 Februari 2012 mendatang bertempat di lapangan umum Kecamatan Kayangan.

Kemah yang melibatkan seluruh anggota Pramuka baik penggalang maupun penegak/pandega se Kecamatan Kayangan tersebut, nantinya juga akan menggelar penanaman penghijauan di sekitar lapangan umum Kecamatan itu. Penyediaan bibitnya bekerja sama dengan H.Abidin Mustakim, salah seorang perintis wana tani asal Bima yang sejak tahun 1978 silam menetap di Kayangan ini.

“Masalah bibit, sudah kami siapkan, tinggal bagaimana menanamnya saja,”kata H.Abidin Mustakim. (Eko)

Kembali ke Khittoh Pendidikan, SMA Negeri 1 Kayangan Launcing Pembentukan Rois

Kayangan,(SK),-- Sebagai tindak lanjut dari program Iqro’ Club yang telah terbentuk tahun 2011 lalu, SMA Negeri 1 Kayangan gelar silaturrahmi antar pelajar se KLU, Selasa (21/02).

Kegiatan yang berlangsung di halaman SMA Negeri 1 Kayangan itu, disamping dihadiri Kepala Dikbudpora KLU,Ketua MUI,Camat Kayangan, Kepala Desa,pimpinan SKPD lingkup Kecamatan Kayangan, juga dihadiri oleh seluruh perwakilan SMA Negeri se KLU.

Ketua Panitia Sahlam,S.Pd dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini dihajatkan untuk meningkatkan silaturrahmi antar pelajar se KLU.Ini adalah bentuk nyata pengejawantahan kembali ke khittoh pendidikan. Disamping, kegiatan tersebut dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw pelajar se KLU, juga pada kesempatan itu di launcing pembentukan Rois pelajar se KLU.

”Harapan kami, dengan telah di launcingnya pembentukan Rois ini, akan ditindak lanjuti pembentukannya dimasing-masing sekolah yang ada di KLU,”katanya.
Kepala SMA Negeri 1 Kayangan Drs Moh.Hakam Yamin dalam sekapur sirihnya mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut program Iqro’ Club yang pembentukannya di awali dari Bayan tahun lalu.Diakuinya, bahwa kegiatan ini bisa terwujud diawali dengan diskusi kecil-kecil dengan dewan guru bersama OSIS yang ada di sekolahnya,bagaimana kegiatan ini bisa dilaksanakan.

Berangkat dari niat yang ikhlas untuk kembali ke Khittoh Pendidikan itu, walau melalui diskusi kecil-kecil, niat baik itu bisa terwujud. ”Insya Allah,kita berharap mudah-mudahan,apa yang menjadi hajat dengan terbentuknya Rois ini nantinya bisa berjalan baik dengan ridho Allah swt,”katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Utara Drs H.Suhrawardi dalam sambutannya sangat apresiasi dengan terbentuknya Iqro’ Club yang sudah lama ada ini. Untuk itu dengan telah di launcingnya pembentukan Rois di masing-masing sekolah yang ada di KLU ini nantinya, maka tentunya banyak hal yang dapat dipelajari, dan banyak pula informasi-informasi yang dapat kita peroleh baik melalui media cetak,elektronik maupun melalui media internet.

Menurutnya, bahwa generasi muda inilah menjadi tumpuan harapan bangsa dimasa mendatang. Peran generasi muda disini sangat penting artinya dalam menggerakkan minat serta niat yang tulus dalam diri setiap siswa untuk menunjang gerakan wajib belajar.

Namun Suhrawardi juga mengakui bahwa untuk melangkah kearah sana banyak tantangan dan hambatan yang perlu di antisipasi atau di tekan sedemikian rupa, sehingga momen untuk menunjang wajar yang merupakan bagian dari syiar Islam itu bisa berjalan sesuai dengan apa yang menjadi harapan.

Di tempat yang sama, Ketua MUI KLU TGH.Abdul Karim dalam taushiyahnya menyampaikan bahwa program Iqro’ ini adalah merupakan program kelompok membaca yang masuk ke sekolah. Karena menurutnya, gerakan yang pertama kali yang dilakukan Rasulullah Saw dalam penyampaian risalahnya juga membaca (Iqro’). ”Jadi Islam itu di mulai dari Iqro’,”katanya.

TGH.Abdul Karim yang juga pimpinan pondok pesantren Nurul Bayan ini menyebut bahwa Imam Syafi’i dalam usia 7 tahun sudah hafal Al-Qur’an 30 juz. Kemudian usia 9 tahun sudah hafal kitab Imam Malik,r.a dan ketika usia 15 tahun menjadi orang terpenting di kota Mekkah yaitu sebagai pemberi Fatwa.

”Ini merupakan peristiwa yang luar biasa bagi Imam Syafi’i yang masih usia belia dipercaya sebagai salah seorang tokoh pemberi fatwa pada jamannya,”jelasnya.

Kita berharap dengan contoh yang baik ini, tentunya program Iqro’ Club (membaca) yang masuk ke sekolah ini akan memacu minat serta niat siswa untuk memulai membaca. Kekuatan Islam yang luar biasa menurutnya adalah jika kita bisa meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.

Di KLU yaitu ditingkat MUI telah di diskusikan tentang perlunya ada yang mumpuni Al-Qur’an.Bayangkan dari jumlah penduduk KLU yang 213.000 itu, yang menghafal Al-Qur’an hanya 7 orang. Keadaan ini perlu menjadi catatan kita bersama bahwa salah satu tujuan dari program inilah solusinya.(Eko).

Senin, 20 Februari 2012

Rehab Kantor Desa Sesait, di Tinjau Kabag Pemdes KLU

Sesait,(SK),-- Desa Sesait merupakan salah satu desa dari tiga desa yang ada di KLU, yang mendapatkan dana bantuan rehab dari Pemda KLU akhir 2011 lalu, di tinjau Kabag Pemerintahan dan Kabag Pembangunan Setda KLU,Kamis,(16/02) lalu.

Dalam kunjungan kerja ke Desa Sesait ini, Kabag Pemerintahan dan Kabag Pembangunan Setda KLU ini, dimaksudkan untuk melihat dari dekat proses pengerjaan perehaban Kantor Desa Sesait, yang di danai dari dana hibah APBD KLU tahun 2011 lalu. Sejauh mana hasilnya.Termasuk juga penyelesaian SPJ-nya.

Kabag Pembangunan H.Hirman,ST dalam verifikasi SPJ yang dibuat Pemerintah Desa Sesait melalui tenaga teknisnya Agus Wahyudi mengatakan bahwa SPJ yang dibuat itu sudah bagus, hanya saja perlu perbaikan.

Mengetahui hal itu, Agus Wahyudi selaku yang bertanggung jawab dalam hal pelaporannya (SPJ) berjanji akan membenahi beberapa kekurangan sesuai petunjuk dari Kabag Pembangunan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Menurutnya bahwa pengerjaan rehab Kantor Desa Sesait ini dikerjakannya secara swakelola.
”Insya Allah dalam waktu tidak terlalu lama, semuanya kita selesaikan sesuai petunjuk pak Kabag Pembangunan Setda KLU,”janjinya.

Agus Tanco selaku tenaga teknis lapangan mengatakan, yang membuat lambat pengerjaan itu karena kondisi cuaca yang selalu tidak bersahabat.Mestinya sekarang sudah selesai.Tapi keadaan cuacalah yang menjadi halangannya. Agus Tanco juga yakin bahwa pengerjaan ini akan selesai dalam waktu dua minggu kedepan.

Camat Kayangan Tresnahadi, ketika diminta komentarnya terkait dengan proses rehab Kantor Desa Sesait yang hampir dua bulan pengerjaannya belum juga kunjung selesai dikerjakan itu berharap agar segera diselesaikan pengerjaannya. Sebab kalau dibiarkan berlarut, di khawatirkan pelayanan terhadap masyarakat terganggu. Paling tidak, segeralah di selesaikan,katanya.

”Kondisi yang membuat macet pengerjaannya beberapa waktu terakhir ini, kita maklumi, karena kondisi cuaca. Tapi sekarang, kita mohon segera diselesaikan,agar pelayanan terhadap masyarakat menjadi lancar,”katanya berharap.(Eko).

Petir Menyambar, Satu Keluarga Menjadi Korban

Dangiang,(SK),-- Hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Kayangan yang disertai dengan dentuman petir empat kali, yang terjadi pada hari jum’at,(17/02) sekitar pukul 17,30 wita, membawa korban.

Akibat sambaran petir itu, setidaknya ada dua keluarga yang menjadi korban. Satu keluarga di Dusun Empak Mayong Desa Kayangan dan satu keluarga di Dusun Banten Damai Desa Dangiang Kecamatan Kayangan KLU.

Kejadian yang menimpa keluarga Amaq Par (58) Dusun Empak Mayong tersebut, tidak separah yang dialami keluarga H.Pajarudin (35) Dusun Banten Damai.

Untuk keluarga Amaq Par hanya terkena imbas dari sambaran petir yang atap rumahnya yang terbuat dari Seng tembus akibat terjangan sambaran petir yang terjadi kemarin (jum’at sore).

Menurut keterangan Jon (40) keluarga dekat korban mengatakan,walau hanya terkena imbas, namun keluarga yang terkena sambaran petir itu sempat juga dibawa ke Puskesmas Kayangan untuk mendapatkan pertolongan pihak medis.

Hal serupa juga menimpa keluarga H.Pajarudin Dusun Banten Damai Desa Dangiang. Dalam keluarga ini, salah seorang anggota keluarganya meninggal akibat sambaran petir itu.

Menurut keterangan H.Pajarudin, kejadian yang menimpa keluarganya akibat terjangan petir yang menyambar hingga isterinya meningal itu, berawal dari dirinya bersama isterinya baru pulang nyabit rumput di pematang sawah, kemudian istirahat di gubuq/pondok depan rumahnya yang biasa digunakan untuk mangkal setiap hari usai kerja bersama keluarga dan anak-anaknya.

Belum sempat memberikan makan sapinya, kemudian dirinya mengaku bersama isterinya Husnul Hotimah (30) berniat memperbaiki atap pondoknya itu, sambil duduk membuat tali, sementara istrinya berdiri memperbaiki atap yang terbuat dari anyaman daun kelapa (gasoan). Dirinya berharap agar dapat bernaung nantinya ketika hujan lebat.

Dikatakan H.Pajarudin, rumah dan pondoknya ini berada persis di dekat pohon asam.Pondoknya ini menempel dengan pohon asam itu. Sedang asik membuat tali, tiba-tiba ada suara petir keras sekali. Ketika terjadi petir selama tiga kali berturut-turut disertai dengan hujan lebat, dirinya mengaku sempat takut.

Namun ketika terjadi sambaran petir yang terakhir itulah dirinya bersama isterinya kena sambaran petir itu, sehingga membuatnya jatuh terlempar bergulingan sejauh 7 meter.Setelah siuman katanya,baru dia mengetahui bahwa isterinya juga kena.Dia pikir hanya dirinya saja yang kena.

H.Pajaraudin mengaku, istrinya terkena sambaran petir itu dibagian perut sebelah kiri dan dibawah dada, serta sekujur tubuhnya menghitam.Sementara dirinya hanya luka lecet disekitar paha dekat lutut dan pinggangnya terasa sakit, sehingga tidak bisa bangun dari tempatnya duduk.
”Yang menolong saya pertama kali adalah ibu saya, ,”kata H.Pajarudin, yang secara kebetulan waktu itu sebelum kejadian ibunya berada didekatnya.

Korban segera dilarikan ke Puskesmas Kayangan untuk mendapatkan pertolongan dari pihak medis. Namun sayang, belum sampai ke Puskesmas, nyawa korban tidak tertolomg dan menghembuskan nafas yang terakhir pada pukul 18,00 wita. ’Innaa lillaahi wainnaa ilaihi rooji’uun’. Jenazah Husnul Hotimah akan dimakamkan hari Sabtu, 18/02/2012 di pemakaman umum Desa Dangiang di Dusun Jelantik, sekitar pukul 14,00 wita.

Menurut keterangan anaknya yang sulung Iza Maulana (6) mengatakan dirinya mengaku melihat sinar dan asap melesat depan ibu dan bapaknya sebelum terkapar tidak berdaya itu. Dikatakannya, sinar itu datangnya dari arah atas pohon asam. Tiba-tiba berbunyi keras menghantam pohon asam yang berdiri kokoh tidak jauh dari tempat ibunya berdiri memperbaiki atap pondoknya. Seketika itu, katanya, ibunya langsung jatuh tersungkur sambil telungkup didekat pangkal pohon asam. Sementara bapaknya yang ketika itu juga berada di dekat ibunya berdiri, sambil duduk membuat tali untuk mengikat atap itu, terjatuh dan terlempar sejauh 7 meter.

Keterangan ini dibenarkan oleh neneknya Hj.Halimatussakdiyah (55), yang waktu itu juga dirinya mengaku berada didekat TKP. Tidak hanya itu, keterangan yang berhasil dihimpun media ini dari berbagai sumber di TKP, juga membenarkan kejadian itu.

”Isteri H.Pajarudin sedang berdiri memperbaiki atap rumah,tiba-tiba jatuh telungkup didekat pangkal pohon asam, bersamaan dengan bunyi petir yang keras itu,”katanya.

”Mudah-mudahan uluran tangan pemerintah ketika melihat kejadian ini, sangat kami harapkan, dan semoga kejadian serupa tidak terulang kembali,”harapnya.

Kejadian yang menimpa keluarga H.Pajarudin akibat terkena sambaran petir itu, langsung ditinjau dan diberikan bantuan oleh BPBD KLU. (Eko).

Jumat, 17 Februari 2012

Bupati KLU Gelar Ramah Tamah Dengan Dewan Guru dan Kominte SMAN 1 Kayangan

Kayangan,(SK),-- Usai menjadi Pembina upacara di SMA Negeri 1 Kayangan,Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH menggelar ramah tamah dengan dewan guru dan Komite sekolah, yang berlangsung di aula rapat SMA Negeri 1 Kayangan,Senin (13/02) lalu.
Pada kesempatan silaturrahmi tersebut, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH menyampaikan penghargaan terima kasihnya kepada seluruh dewan guru dan komite serta tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kayangan, karena dalam menjalankan tugas sebagai abdi Negara selalu bekerja dengan sebaik-baiknya.

Tugas guru sangat berat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Di pundak para gurulah arah pendidikan di KLU ditentukan.Jika para guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik berhasil dengan baik, maka tentu kualitas SDM yang dihasilkan juga akan baik.

“Saya yakin dan percaya, di tangan ibu dan bapak gurulah letak keberhasilan Kabupaten Lombok Utara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,”katanya.

Program keliling yang dilakukan Bupati beserta rombongan tersebut, dilakukan untuk ingin mengetahui kondisi kantor dan sekolah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.Disamping itu,Bupati juga ingin lebih mendekatkan diri dengan seluruh elemen masyarakat KLU. Tanpa dukungan masyarakat KLU tidak mungkin seluruh program pembangunan di daerah ini akan berhasil.

Bupati menyampaikan pengalamannya ketika melakukan sidak di sebuah SKPD. Jam 7,15 ketika sang Bupati tiba di SKPD yang menjadi tujuan sidak, belum ada pegawainya, yang ada hanya tukang sapu.

“Kita tidak mencari kesalahan, cuma kita ingin ada tanggung jawab, karena yang ada pada diri kita adalah amanah yang mesti kiita laksanakan,”katanya.

“Prinsip dasar saya dalam melakukan sidak tersebut adalah ingin mengecek tanggung jawab pimpinan SKPD dalam menjalankan tugas,”tambahnya.

Dikatakan Bupati, bahwa pendidikan adalah syarat mutlak sebuah kemajuan.Melalui pendidikan yang baik akan di hasilkan generasi yang cerdas,berpendidikan dan maju.Dimasa depan, para siswa yang sedang menempuh pendidikan di sekolah ini, tentunya akan dewasa dan di pundak merekalah pembangunan di KLU ini akan ditentukan.

“Kemajuan daerah kita KLU yang masih belia ini, tidak mungkin akan terwujud tanpa pendidikan yang baik,”katanya.

.Dalam menjalankan program pembangunan di daerah KLU ini, Bupati H.Djohan Sjamsu,SH telah berupaya melalui berbagai forum, diantaranya syafari jum’at,silaturrahmi dengan warga, baik muslim maupun non muslim.

Kenapa ini dilakukan, menurut Djohan, karena KLU adalah daerah baru, tentu diperlukan semangat yang tinggi dalam percepatan pembangunan daerah. Jadi kita berangkat dengan semangat yang sama dalam pembangunan daerah. Disamping itu, ditingkat pusat perkembangan daerah KLU dinilai sangat positif, jika dibandingkan dengan Kabupaten lain di Indonesia yang berdirinya sezaman dengan KLU.

Itulah sebabnya, kata Djohan dirinya mengadakan safari keliling ke warga, untuk menyatukan persepsi tentang visi misi, satu hati dalam membangun KLU.

Djohan juga bersyukur bahwa masyarakat KLU sangat bagus, tidak ada perkelahian antar gubuq, kelompok, sekolah, perguruan tinggi dan antar kelompok lainnya. “Ini yang kita antisipasi, agar kita menjadi satu,”katanya di hadapan Dewan Guru dan Komite SMA Negeri 1 Kayangan minggu lalu.

“Bagaimana pun jabatan ini adalah amanah, jadi kita harus bersatu, terutama PNS dalam membangun KLU, sesuai dengan tugas dibidang kita masing-masing,”tegas Bupati.

Dalam ramah tamah tersebut,Bupati juga menyinggung masalah jabatan, bahwa pangkat itu bukan salah satu syarat untuk dapat menduduki jabatan, tetapi yang diperlukan disini adalah kepercayaan pimpinan.”Saya tidak mau orang cari jabatan ada maunya,”tegasnya.

“Kalau diberikan amanat, laksanakan dengan baik, jika itu yang kita lakukan, maka insya Allah pimpinan tidak merugikan diri kita,”ingatnya.

Bupati menilai terhadap kinerja Kepala SD/SMP/SMA di daerah KLU ini sangat bagus, namun perlu ditingkatkan.”Saya ingin kita punya semangat yang sama,jika itu ada pada diri kita masing-masing,Insya Allah KLU akan maju,”harapnya.(Eko).
 

Rabu, 15 Februari 2012

Bupati KLU Lakukan Safari Keliling Untuk Menyatukan Visi Misi

Kayangan,(SK),-- Dalam rangka menyatukan persepsi visi dan misi Kabupaten Lombok Utara yang maju dan beradab,Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH lakukan safari keliling.

Kabupaten Lombok Utara secara yuridis formal berdiri berdasarkan UU No.26 tahun 2008 dan Pemerintahannya secara resmi baru di mulai tanggal 9 januari 2009 lalu, sehingga seluruh warga KLU suka tidak suka harus berbangga, mungkin tidak pernah terbayangkan dalam hati kita masing-masing bahwa Dayan Gunung akan menjadi daerah otonom baru.Oleh karenanya, suka tidak suka,senang tidak senang, kita harus menyiapkan diri untuk kita siap mengisi sesuai dengan bidang tugas kita masing-masing.

Demikian yang dikatakan Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam amanatnya, ketika di daulat menjadi Pembina Upacara Bendera di halaman SMAN 1 Kayangan,Senin (13/02/2012) lalu.

Hadir dalam upacara bendera tersebut, disamping Bupati beserta rombongan, Camat, para pimpinan SKPD tingkat Kecamatan, juga diikuti seluruh dewan guru,komite,tenaga kependidikan,orangtua siswa dan seluruh siswa-siwi SMA Negeri 1 Kayangan.

Selanjutnya Bupati dalam amanatnya itu menyampaikan harapan kepada orangtua dan siswa, agar nantinya ketika keluar dari SMA ini menyandang prestasi yang membanggakan.

Dikatakan Bupati, di jaman yang serba modern sekarang ini tingkat persaingan semakin tinggi, sehingga diperlukan kemampuan dalam menghadapi tantangan dimasa kini maupun dimasa mendatang.“Kalau tidak kita sendiri yang melakukannya,siapa lagi,”katanya.

Sejalan dengan perjalanan sejarah KLU, sudah banyak yang telah kita lakukan.Lihat saja banyak sekolah berdiri, baik swasta maupun negeri.

IPM KLU paling rendah jika dibandingkan dengan 9 Kabupaten/Kota di NTB.Salah satu indicator untuk menilai IPM itu rendah adalah melalui pendidikan.

“Saya ingin agar anak-anak keluar dari sekolah ini memiliki prestasi yang bagus, dorong mereka supaya melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi. Sesuai dengan ilmu yang dimiliki, maka dengan ilmu itu akan mampu melaksanakan tugas dalam meraih cita-cita,”saran Bupati kepada dewan guru maupun komite SMAN 1 Kayangan.

Bupati Djohan Sjamsu juga mengingatkan kepada seluruh siswa-siswi SMAN `1 Kayangan bahwa di era globalisasi sekarang ini tingkat persaingan sangat tinggi. Sehingga yang paling penting dari yang paling penting adalah sekolah yang serius, jangan main-main. Karena nasib bangsa ini terletak di pundak anak-anak sekalian untuk mengisinya.

“Insya Allah, kalau sekolah kita bagus, pekerjaan apapun bisa kita lakukan, ”katanya.
”Saya bangga ada beberapa prestasi yang berasal dari SMA Negeri 1 Kayangan ini yang patut kita banggakan,”pujinya.

Bupati Djohan Sjamsu juga pada kesempatan itu menyinggung masalah internet yang sudah mendunia di jagad raya ini. Banyak manfaat teknologi yang bisa kita gunakan, tapi banyak pula mudlaratnya.Dengan intenet kita bisa melihat perkembangan daerah luar.

“Dengan internet pula kita bisa, maka akan mampu dalam melaksanakan tugas. Jangan ambil yang mudlarat, tapi ambillah yang manfaat.,dan kuatkan iman dalam menangkal semua itu, ”katanya.

Djohan pada kesempatan itu berpesan kepada seluruh siswa-siswi SMA Negeri 1 Kayangan untuk belajar sungguh-sungguh, raih cita-cita setinggi-tingginya demi masa depan. Manfaatkan waktu untuk bisa menyelesaikan pendidikan di SMA ini, untuk menghasilkan out put yang sangat baik.

Usai upacara bendera, Bupati KLU Djohan Sjamsu gelar ramah tamah dengan seluruh dewan guru,komite dan tenaga kependidikan yang tergabung di SMA Negeri 1 Kayangan.

Kepala SMA Negeri 1 Kayangan Drs Moh.Hakam Yamin, pada kesempatan itu juga melaporkan bahwa pada tahun ajaran mendatang pihaknya akan membuka jurusan bahasa. Mendengar itu,Bupati respon, yang penting out putnya bisa dimanfaatkan. (Eko)

Bupati KLU Resmikan Dua Kelompok Nelayan Beraringan

Kayangan,(SK),-- Pengurus Kelompok Nelayan Bina Bersama dan Kelompok Nelayan Tanjung Sampanan Dusun Beraringan Desa Kayangan Kabupaten Lombok Utara, di resmikan Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH. Senin (13/02).
Sekretaris Kelompok Nelayan Bina Bersama Najamudin,S.Pd dalam penyampaian selayang pandang kelompoknya menuturkan, keberadaan kelompok Nelayan Bina Bersama ini tumbuh dan berkembang telah mengalami pasang surut. Namun berkat kegigihan dan keuletan seorang Nirdip (45), kelompok ini terus bangkit.Sehingga tidak heran dalam waktu dua bulan, kelompok ini sudah berhasil membudi dayakan ikan air tawar.

Najamudin menjelaskan bahwa lahan yang dijadikan tempat membudi dayakan ikan air tawar ini adalah lahan yang tidak produktif yang selama 10 tahun lalu, di tempat ini tumbuh ilalang dan selama itu pula lahan yang di jadikan kolam tempat membudi dayakan ikan lele dan nila tersebut, pernah di coba ditanami padi. Namun di akui Najamudin, semua itu tidak pernah mendapatkan hasil yang maksimal.

Berangkat dari pengalaman itu, melalui seorang Nirdip, berinisiatip mengumpulkan masyarakat yang secara kebetulan memiliki lahan ditempat itu, untuk bagaimana lahan tidur tersebut bisa di manfaatkan hasilnya.

Gayung bersambut, tepat tanggal 20 November 2011 lalu, terbentuklah kelompok yang diberi nama Kelompok Nelayan Bina Bersama, dengan Nirdip sendiri di percaya sebagai ketua, Najamudin sebagai sekretaris dan Samiun Alim sebagai bendahara, dengan jumlah anggota 22 orang.

“Kelompok ini berinisiatif akan mencoba merubah lahan yang tidak produktif tersebut menjadi produktif yang bisa tumbuh ikan,”seloroh Najamudin, yang juga berprofesi sebagai guru di Madrasah Aliyah Nurul Islam Kayangan ini.

Kelompok Nelayan Bina Bersama ini pasca terbentuknya, pengurusnya terus melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan pengakuan pemerintah tentang keberadaan kelompoknya yang baru terbentuk tersebut. Upaya yang dilakukan pengurus termasuk berkoordinasi dengan pihak UPTD Pertanian, serta pemerintah Kecamatan dan Desa, semua mendukung.

Termasuk upaya untuk pengadaan bibit ikan, semuanya dilakukan secara gotong royong. Dengan bermodalkan hanya 250.000 rupiah untuk tahap awal, kelompok ini bisa membeli bibit ikan lele jumbo 9.000 dan ikan nila 23.000 bibit. Diantara dua jenis ikan ini, ikan lele yang paling cepat perkembangannya di banding dengan ikan nila.

Menurut Nirdip, ketua kelompok Nelayan Bina Bersama Dusun Beraringan tersebut mengatakan,“Memang berdasarkan hasil penelitian kadar airnya, ikan lele jumbo ini yang cocok untuk di budi dayakan di tempat ini. Disamping ikan lele, kami juga ingin mencoba membudi dayakan ikan nila untuk mengantisipasi pemasaran,”tandas Nirdip, yang juga biasa di panggil Jojo Karlino di kalangan masyarakat Kayangan ini.

Terkait dengan rencana pengembangan lahan budi daya ikan air tawar dimasa mendatang, Nirdip mengatakan sudah mempersiapkan lahan seluas 3 Ha, yang lokasinya bersebelahan dengan Kali Beraringan sebelah timur Montong Gedeng (Gunung Kayangan).

Nirdip juga mengakui, anggota kelompoknya memiliki keterbatasan pengetahuan tentang budi daya ikan air tawar. Jadi pihaknya memohon kepada dinas terkait untuk pembinaan lebih lanjut, terutama mengenai budi daya ikan air tawar.

Walau ikan lele berkurang dalam uji coba budi dayakan ditempat tersebut, namun Nirdip mengaku tidak akan mengurangi semangat mereka untuk tetap berbudi daya ikan air tawar, toh juga masih ada ikan nila, katanya.

“Mudah-mudahan, dengan adanya budi daya ikan air tawar ini, bisa meningkatkan taraf perekonomian masyarakat setempat, sehingga dapat menekan angka kemiskinan di KLU ini,”harap Nirdip.

“Kedepan, kami ingin menjadikan tempat ini sebagai sarana rekreasi dan mancing bagi warga KLU untuk menghilangkan kepenatan, ”promosinya.

Camat Kayangan Tresnahadi dalam sekapur sirihnya mengakui telah banyak yang telah dilakukannya dalam meresmikan kelompok termasuk kelompok nelayan bina bersama di Dusun Beraringan Desa Kayangan Kecamatan Kayangan KLU ini.

Antusias masyarakat membentuk kelompok ini, tentunya masyarakat sudah sadar betapa penting artinya membentuk kelompok itu. Semua kelompok rata-rata mengharapkan pembinaan lebih lanjut dari dinas terkait. Dengan kondisi ini, tentu akan memberikn kontribusi yang positif untuk Kecamatan Kayangan.

Tugas seluruh elemen masyarakat KLU saat ini, bagaimana angka kemiskinan yang 43,14% itu bisa diturunkan untuk tiap tahun sebesar 2,5%.

Dihadapan tamu yang hadir, selain Bupati,Pimpinan SKPD KLU, hadir pula UPTD DPPKKP,PPL, Para Kades, Kadus, kelompok tani, ternak dan nelayan,undangan lainnya dan seluruh masyarakat setempat, Tresnahadi menyatakan menyambut baik berdirinya dua kelompok Nelayan di Dusun Beraringan tersebut (Bina Bersama dan Tanjung Sampanan).

Jika kedua kelompok ini bisa berkolaborasi dalam mengembangkan tempat ini, Tresnahadi yakin tempat ini akan lebih menjanjikan sebagai tempat wisata kuliner di daerah Kayangan.

“Wilayah ini sangat bagus untuk di kembangkan, karena dekat dengan pantai yang sangat menjanjikan, sehingga nantinya akan bisa mensejahterakan anggota maupun masyarakat sekitar, ”pujinya.

Sementara Plt.Kepala DPPKKP KLU Ir,Nanang Matalata menyatakan, di awal KLU baru terbentuk jumlah kelompok Nelayan baru berjumlah 6 kelompok, sekarang meningkat menjadi 29 kelompok nelayan budi daya ikan air tawar.

Nanang Matalata menjelaskan tentang keberadaan dinasnya, tidak banyak dalam memberikan bantuan dan paling banyak dilakukannya adalah dalam hal pembinaan yaitu bagaimana mengembangkan kelompok yang ada.

Di kabarkan Nanang bahwa pada tahun 2012 ini ada bantuan dari pusat yang diperuntukkan bagi kelompok nelayan tangkap. Namun cara mendapatkan dana tersebut harus selalu berkoordinasi dengan pihak pusat dengan jemput bola, karena sekarang ini pusat sedang menyusun program untuk memberikan bantuan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH, usai meresmikan Kelompok Nelayan Bina Bersama dan Kelompok Nelayan Tanjung Sampanan Dusun Beraringan Desa Kayangan Kecamatan Kayangan KLU, dalam sambutannya mengatakan bahwa ini salah satu ihtiar kita dalam melaksanakan untuk mengurangi angka kemiskinan dan bahkan kita ingin menghilangkannya dengan sungguh-sungguh.

Dengan keberadaan KLU yang baru terbentuk ini, banyak manfaat yang telah di dapatkan. Karena masyarakat banyak telah memiliki ihtiar untuk bersinergi dengan pemerintah daerah, untuk mencapai keberhasilan pembangunan.

“Saya tidak ingin kepercayaan masyarakat yang diberikan tidak di manfaatkan dengan baik,”kata Bupati.
Mengapa harus membentuk kelompok, ini adalah salah satu cara untuk memudahkan pembinaan Pemerintah.

“Mari kita ciptakan kebersamaan, ketertiban wilayah agar semua ihtiar ini aman berinvestasi di KLU,”ajak Bupati.

Selanjutnya usai memberikan sambutan, Bupati KLU dengan didampingi anggota DPRD KLU Ust.Muh. Turmuzi,SH .M.MPd, para pimpinan SKPD lingkup KLU,Camat, UPTD Pertanian, Kades dan undangan lainnya, melakukan panen perdana budi daya ikan air tawar, yang merupakan hasil budi daya dari kelompok nelayan Bina Bersama Dusun Beraringan Kayangan. (Eko)
 

Pengalaman Masa Lalu, Jadikan Sebagai Refleksi Memperbaiki Diri

Sejongga,(SK),-- Dusun Sejongga adalah merupakan salah satu dusun yang tertua dari empat dusun wilayah bagian selatan Desa Kayangan Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.

Pasalnya, dusun ini awalnya menjadi satu bagian dari dusun Bagek Kembar,Tanak Muat dan Empak Mayong yang sekarang. Dulunya masyarakat Bagek Kembar,Tanak Muat dan Empak Mayong, ketika ada hajatan selamatan,mengadakan perayaan hari besar Islam maupun melaksanakan sholat Jum’at selalu ke Dusun Sejongga, karena di sana adalah dusun induknya yang memiliki Mesjid.Sedangkan Bagek Kembar, Empak Mayong dan Tanak Muat, hanya memiliki musholla ketika itu.Jadi pusat pemerintahan dusunnya berada di Sejongga.

Sekitar tahun 1990-an, Dusun Sejongga mulai di mekarkan menjadi dua dusun yaitu dusun Sejongga sebagai dusun induk dan dusun Bagek Kembar sebagai dusun persiapan. Kemudian selang beberapa tahun, sekitar tahun 1995, Dusun Sejongga kembali di mekarkan menjadi dua, yaitu dusun Sejongga sendiri tetap sebagai dusun induk dan dusun Empak Mayong sebagai dusun persiapan.

Dengan perkembangan penyebaran jumlah penduduk semakin banyak, segala fasilitas pendukung juga sangat memungkinkan, sehingga Dusun Sejongga kembali di mekarkan menjadi dua, yaitu dusun Sejongga tetap menjadi dusun induk danm dusun Tanak Muat sebagai dusun persiapan. Hingga kini, dusun yang awalnya satu, sekarang berubah menjadi empat buah dusun definitif.

Minggu lalu,(12/02) ketika wartawan media ini menghadiri perayaan Maulid di dusun tersebut, banyak hal yang telah berubah, baik kondisi sarana transportasi jalan,pemukiman penduduk yang dulunya masih tradisional sekarang banyak yang sudah memiliki rumah batu. Namun tradisi gotong royong masyarakatnya masih bertahan hingga saat ini. Disamping itu, dusun ini juga memiliki situs-situs peninggalan sejarah masa lalu, diantaranya situs pemandian para bangsawan yang oleh masyarakat setempat disebutnya Lokok Raden. Ada juga Sumur Mayung,Batu Lesung,Batu Penyangga dan Batu Bolong (berita situs ini akan disuguhkan dalam tulisan yang lain).

Ketua panitia perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw Dusun Sejongga Hariyadi dalam sekapur sirihnya mengatakan, keberadaan dusunnya berada paling jauh dari pusat pemerintahan, baik pemerintahan Kecamatan maupun pemerintahan desa. Diantara 12 dusun yang ada di daerah teritorial Desa Kayangan, dusun Sejongga ini paling jauh.

Dikatakan Hariyadi bahwa, perayaan Maulid pada tahun ini tidak mengadakan lomba seperti yang pernah dilaksanakan tahun lalu.Hal itu disebabkan karena keadaan cuaca akhir-akhir ini yang tidak memungkinkan di selenggarakannya berbagai kegiatan.

Kepala Desa Kayangan yang diwakili Sekdesnya Hattarudin,S.Adm dalam sambutannya mengatakan, perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw ini, sudah menjadi tradisi masyarakat di seluruh Tanah Air. Tidak terkecuali masyarakat Sasak yang berada di Dayan Gunung ini.

Dikatakan Hatta, begitu Sekdes Kayangan ini biasa dipanggil, Nabi Muhammad Saw hadir di muka bumi ini adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Karena pada jaman sebelum lahirnya Nabi, bangsa yang ada ketika itu rusak akhlaknya, sehingga perlu diperbaiki.

Pada kesempatan itu, Hatta juga berpesan kepada masyarakat Dusun Sejongga khususnya jamaah Mesjid Al-Ikhlas untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban,selalu waspada terutama pada malam hari, agar wilayah ini tetap dalam keadaan kondusif.

Sementara itu Camat Kayangan yang diwakili Kasi PMD Musanip,B.Sc dalam arahannya mengatakan, bulan Maulid ini adalah bulan yang istimewa, karena beberapa waktu lalu Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH secara resmi telah mencanangkan bulan Maulid sebagai bulan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).Hal ini dilakukan untuk mencari bibit-bibit Qori’ dan qori’ah berbakat dalam bidang tilawah maupun dalam bidang keagamaan lainnya.

Pengalaman yang lalu, ketika ada kegiatan MTQ pada tingkatan yang lebih tinggi (Kabupaten), selalu mengambil calon peserta dari daerah lain untuk mewakili daerah ini. Ketika dapat juara misalnya, mereka kembali ke kampung halamannya.Maka apa yang terjadi dengan daerah ini?. Akibatnya prestasi yang tadinya selalu di banggakan, kemudian tinggal nama saja.Apa yang bisa kita banggakan?

”Untuk itu, mari kita jadikan pengalaman masa lalu itu sebagai sarana untuk memperbaiki diri. Jadikan pengalaman masa lalu sebagai refleksi untuk mau berubah ke arah yang lebih baik dan berprestasi,”katanya.

Disamping itu, Musanip juga menyatakan banyak program yang telah di gulirkan Pemerintah KLU untuk kepentingan masyarakat di wilayah Kayangan ini. Ini salah satu bentuk kepedulian dan perhatian Pemerintah kepada rakyatnya dalam rangka menurunkan angka kemiskinan yang mencapai 43,14% itu.

Di bagian akhir acara tersebut,Ust.Agus Suparno,S.Hi dalam taushiyahnya mengatakan ada tujuh golongan orang-orang yang akan mendapatkan naungan pada hari yang pada waktu itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah Swt, yaitu hari Kiamat. Ketujuh golongan itu sesuai dengan Hadist dari Abu Hurairah,r.a, yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim,r.a adalah golongan yang pertama pemimpin yang adil.,kedua,seorang pemuda yang tertib melakukan ibadah kepada Allah Swt,ketiga,seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan Mesjid.

Kemudian golongan keempat, ada dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah Swt,kelima,orang laki yang mengingat Allah di tempat yang sunyi sambil meneteskan air matanya, keenam, Orang laki yang diajak serong oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan terhormat lagi cantik dan golongan yang ketujuh adalah orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui.. (Eko)

Senin, 13 Februari 2012

Jembatan Lokok Tawah Tanak Muat Kayangan, Riwayatmu Dulu dan Kini

Kayangan,(SK),-- Salah satu program infrastruktur Pemerintah Kabupaten Lombok Utara adalah peningkatan sarana transportasi jalan dan jembatan.

Namun sebelum KLU berdiri, ketika itu masih gabung dengan Lombok Barat, banyak sekali pekerjaan infrastruktur yang ditinggal begitu saja oleh dinas terkait. Pengerjaannya belum selesai 100%, malah ditinggal, sehingga KLU yang baru berdiri beberapa tahun itu, menyisakan PR yang sangat memprihatinkan.

Sebut saja diantaranya adalah jembatan Lokok Tawah yang berada di Kampung Lendang Kendal Dusun Tanak Muat, salah satu dusun terpencil dalam wilayah Desa Kayangan Kecamatan Kayangan Lombok Utara.
Kondisi jembatan itu hingga sekarang, menurut keterangan Rahdan (35) warga Kampung Lendang Kendal yang rumahnya tidak jauh dari jembatan tersebut, mengatakan kondisinya sangat memprihatinkan. Bayangkan, katanya, sejak 7 tahun lalu jembatan ini tidak pernah kunjung selesai dikerjakan oleh pihak yang bertanggung jawab,malah ditinggal begitu saja.

“Jadi kapan kami bisa menikmati akses jalan yang menghubungkan dusun Lendang Batu dengan dusun Empak Mayong tersebut, kalau tidak kunjung diselesaikan, ”katanya dengan nada tanya.

Dikatakan Rahdan, yang penting jembatan ini segera di perhatikan oleh Pemerintah, yang dalam hal ini dinas terkait, agar warganya bisa melakukan aktifitas sehari-hari dalam mengakses segala hasil pertaniannya.

“Maunya kami, Pemerintah sesering mungkin turun silaturrahmi ke daerah kami yang jauh dari keramaian ini, jangan hanya sebatas turun di daerah yang mudah di jangkau, terutama Pemerintah Desa dan yang lebih khusus juga anggota DPRD KLU yang berasal dari wilayah setempat,”bebernya.

Jembatan Lokok Tawah Lendang Kendal Tanak Muat Desa Kayangan ini, memang dulunya, ketika masih gabung dengan Lombok Barat, jembatan tersebut dikerjakan oleh kontraktor yang berasal dari Lombok Timur. Oleh oknum kontraktor tersebut, menurut cerita Serajin (43) yang kebetulan waktu itu dirinya mengaku sebagai Bendahara Panitia Pembangunan Jembatan tersebut, pernah mengatakan bahwa tugas mereka hanya mengerjakan jembatannya saja, sedangkan untuk penimbunan sayap jembatan itu adalah tanggung jawab Pemerintah.

Namun apa yang terjadi, masih menurut cerita Serajin, pada saat pengerjaan perakitan besi untuk persiapan ngecor, semen kala itu sudah tidak ada, habis. Jadi para pekerja (buruh) sempat nganggur selama 4 bulan. Mereka (Panitia) tidak pernah tahu semen di dapatkan darimana, yang penting dapat digunakan untuk ngecor.

Masih cerita Serajin, jembatan tersebut dibangun 7 tahun silam, yaitu sekitar tahun 2005. Tujuh tahun telah berlalu, namun kondisi jembatan Lokok Tawah ini masih menyisakan sebuah harapan.Kabarnya, pihak Dinas PU KLU sudah turun melihat dari dekat kondisi jembatan itu. Katanya, jembatan itu harus dibongkar karena bahan jembatan yang ada sekarang tidak kuat dan disarankan buat jembatan baru.

Yang dibutuhkan masyarakat ditempat itu, mohon dinas terkait segera membuatkan jembatan baru, agar penantian panjang masyarakat yang membutuhkan akses jalan di tempat itu, akan bisa merasakan nikmatnya hasil pembangunan yang terus didengungkan oleh Pemda KLU di berbagai pertemuan. Semoga harapan itu segera menjadi kenyataan.(Eko).

Liga Panti Asuhan Cup, Resmi di Buka Camat Kayangan

Santong,(SK), --- Dalam rangka Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw tahun ini, Yayasan Marakit Ta’limat Cabang Santong gelar berbagai lomba.

Ketua Yayasan Marakit Ta’limat Cabang Santong Ust.Wabdi mengatakan, kegiatan lomba yang rutin diselenggarakan pihaknya tiap tahun ini sudah berlangsung selama 5 tahun.

Dikatakannya, kegiatan lomba yang dilaksanakan diantaranya bidang keagamaan dan bidang olah raga. Untuk bidang keagamaan yang di lombakan adalah pidato,tartil Al-Qur’an,puitisasi terjemahan Al-Qur’an,Syahril,azan dan lomba sholat jenazah. Sedangkan dalam bidang olah raga hanya lomba sepak bola sarung.

“Lomba bidang keagamaan ini diikuti oleh seluruh Musholla yang ada di Desa Santong, sedangkan lomba sepak bola sarung diikuti oleh 32 club dari dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Gangga,”terang Wabdi.

“Disamping itu, ada juga acara hiburan untuk masyarakat yaitu panjat pinang dalam acara jurakan,”tambahnya.

Ketua PHBI Desa Santong Drs Ilham dalam laporannya mengatakan, maksud diadakannya berbagai lomba ini adalah karena keberadaan Panti Asuhan tersebut berada di Desa Santong dan lomba pun untuk orang Santong.

“Kami hadir mengadakan lomba di tengah-tengah masyarakat Desa Santong ini, karena kami adalah bagian dan milik dari masyarakat Desa Santong,”katanya. 

Ilham juga mengatakan bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan berbagai lomba yang diselenggarakan Panti Asuhan Marakit Ta’limat Cabang Santong ini, adalah untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan untuk membina persaudaraan dalam persepakbolaan antar club.

Sementara itu Kepala Desa Santong Muhakim dalam sambutannya bahwa pemerintah desa sangat berterima kasih dengan adanya penyelenggaraan kegiatan lomba seperti sepak bola sarung ini. Hal tersebut dapat memotifasi masyarakat desa Santong pada khususnya dan Kecamatan Kayangan pada umumnya.

“Walau dengan pakai sarung, tapi dengan semangat olah raga, dapat memberikan hal-hal yang positif,”katanya.

“Jangan semata-mata tujuan kita dalam lomba ini mencari juara, tapi utamakan persaudaraan, karena menurut ahli olah raga Nasional Dr Mallaby, dalam permainan harus ada yang menang dan harus ada yang kalah,”ingatnya. 

Muhakim juga mengingatkan kepada para pemain yang akan berlaga dalam sepak bola sarung, yang berlangsung di lapangan umum Desa Santong, Sabtu (11/02) lalu, untuk selalu memelihara kwalitas serta selalu menjaga sportifitas bermain.

Camat Kayangan Tresnahadi, sesaat sebelum membuka secara resmi sepak bola sarung tersebut mengatakan, sangat apresiasi dilaksanakannya lomba ini, karena ini bisa dijadikan sebagai wahana menjalin silaturrahmi.

Tresnahadi juga mengatakan sangat bangga, lomba sepak bola sarung ini diikuti oleh 32 club yang berasal dari dua Kecamatan yaitu Gangga dan Kayangan. Karena dengan bertemunya berbagai club dalam permainan yang satu ini, tentu akan terjalin persaudaraan yang meningkat. Dengan demikian, tentu tidak ada gesekan-gesekan yang tidak berarti.

“Pertandingan ini saya anggap unik, karena permainan ini menggunakan sarung,”kata Tresnahadi memuji.

“Manfaatkan momentum ini untuk bersosialisasi dengan masyarakat dalam mendampingi Pemerintah Desa, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi Pemerintah dan masyarakat Desa Santong, ”saran Tresnahadi kepada Mahasiswa KKN Unram yang sedang melaksanakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi di tempat tersebut.

Sementara itu, Tamimi yang mengkoordinir lomba tersebut mengatakan, jumlah peserta tahun ini agak menurun yaitu 32 club yang ambil bagian, jika dibandingkan pada tahun lalu 62 club. Hal itu disebabkan karena disamping kondisi cuaca, juga factor dana.

Acara pembukaan lomba sepak bola sarung tersebut di meriahkan dengan penampilan pasukan Drum Band siswa-siswi SDN 1 Sesait, dibawah asuhan Alimudin.(Eko).

Tradisi Migel Ala Maulid Adat Gumantar

Gumantar,(SK),- Tradisi Migel (tarian) bagi masyarakat komunitas Gumantar pada setiap perayaan Maulid Adat sudah tidak asing lagi dipertontonkan. Buktinya, ketika perayaan maulid adat pada tahun ini, tarian Migel ini kembali digelar secara spontanitas.
Migel (tarian) yang biasanya digelar disekitar kompleks Mesjid Kuno Gumantar ini, sejak awal dimulainya persiapan hingga berakhirnya ritual Maulid Adat, Migel terus digelar hingga tengah malam.

Menurut A.Sukari (54) salah seorang tokoh adat Gumantar mengatakan bahwa, kegiatan tarian Migel ini dilakukan oleh segala lapisan masyarakat, baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Terutama yang lebih menonjol menurut A.Sukari adalah dilakukan oleh para gadis.

“Tarian Migel ini dilakukan secara spontanitas oleh anak-anak remaja ataupun oleh orang dewasa. Mereka melakukan tarian yang disebut Migel ini secara otodidak,”jelas A.Sukari.

“Siapa saja yang hadir ditempat ini, lanjutnya, pasti akan tertarik untuk bergoyang mengikuti alunan irama gending kulintang dan gong adat yang sudah ratusan tahun tersimpan dibale adat ini,”tambahnya.

Sementara itu, salah sorang penari Migel Nursani, yang ditemui penulis disela-sela kesibukannya menari mengatakan bahwa dirinya sangat senang ikut menari bersama teman-temannya. Apalagi katanya, kalau sudah mendengar bunyi gending gong adat yang ditabuh di alun-alun Mesjid Kuno, rasa girangnya ingin bergoyang timbul secara spontan.

“Kalau kita sudah berada disini (alun-alun Mesjid Kuno..red), begitu kita dengar bunyi gong ditabuh, rasa girang kita timbul secara tiba-tiba ingin menari. Kalau sudah seperti itu, kita langsung ke alun-alun bergabung bersama teman-teman, yang memang sudah duluan menari,”terang Nursani semangat.

Ketika ditanya, apakah tidak merasa bosan menari terus sepanjang hari, lebih-lebih ritualMaulid Adat ini berlangsung selama dua hari dua malam, Nursani mengaku tidak pernah merasa bosan, karena diakuinya selama menari (Migel) bahwa dirinya selalu senang.

“Yang penting tidak ada beban yang kita pikirkan, rasa bosan itu tidak ada. Dengan demikian, rasa senang saja yang selalu ada pada diri kita,”jelas Nursani. Anda penasaran, silahkan coba. (Eko)

Partai Demokrat Berikan Bantuan Korban Putting Beliung di Kayangan

Kayangan,(SK),-- Korban terkena bencana putting beliung yang melanda daerah Kayangan awal Februari lalu, kini giliran Partai Demokrat berikan bantuan.

Pemberian bantuan kepada 57 warga yang terkena keganasan putting beliung di empat Desa yang ada di Kecamatan Kayangan itu, dilakukan Gubernur NTB Dr. KH. Zainul Majdi, MA atas nama Partai Demokrat,Sabtu (11/02/2012).
Gubernur Nusa Tenggara Barat dalam sambutannya mengatakan, faktor pemicu terjadinya bencana selain puting beliung juga disebabkan karena kerusakan lingkungan atau hutan. Untuk itu, Gubernur minta kepada semua pihak agar bersinergi menjaga hutan, termasuk mengintegarasikan program penanggulangan bencana dalam melakukan pembangunan.

Camat Kayangan Tresnahadi,S.Pt, usai acara tersebut, ketika di konfirmasi terkait pemberian bantuan tersebut mengatakan, pemberan bantuan terhadap para korban putting beliung ini adalah untuk tingkat Kabupaten Lombok Utara, yang di pusatkan di Kecamatan Kayangan yaitu Kantor Desa Selengen. Pemberian bantuan tersebut dilakukan Gubernur NTB Dr. KH. Zainul Majdi, MA di dampingi Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH.

Tresnahadi menyebut bahwa pemberian bantuan dilakukan Pemda Provinsi NTB dan Pemda KLU dalam bentuk sembako, selimut, pakaian seragam sekolah. Pemda provinsi juga pada tahun ini akan mengalokasikan bantuan rehab rumah sebesar 150 juta rupiah untuk tingkat KLU bagi warga yang terkena musibah putting beliung tersebut.

“Bantuan ini akan diberikan langsung ke masing-masing penduduk yang kena musibah, baik yang ada di Kecamatan Kayangan maupun yang ada di Kecamatan Bayan, yang nantinya diatur pembagiannya berdasarkan berat ringannya jenis kerusakan,”katanya.

Dikatakan Tresnahadi, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara memang sudah sejak awal memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah itu, melalui BPBD KLU. Sedangkan untuk Pemda KLU sendiri melalui Dinas Sosial pada tahun anggaran 2012 ini sudah menganggarkan bantuan untuk rehabilitasi rumah yang terkena musibah di Sambik Jengkel tersebut.

“Dinas Sosial KLU sudah menganggarkan dan dipadukan dalam bentuk program bantuan rumah kumuh, artinya inilah yang dipakai untuk rehab rumah,”tandas Tresnahadi.

Untuk Desa Selengen akan mendapatkan bantuan 50 unit untuk memperbaiki rumah yang sumber dananya dari APBD KLU tahun 2012. Bantuan perbaikan rumah ini, ada yang mulai bangun baru dan ada yang hanya peningkatan kwalitas. Untuk yang bangun baru akan mendapatkan alokasi bantuan sebesar 10 juta rupiah perorang, sedangkan untuk yang peningkatan kwalitas (rehab) hanya mendapatkan bantuan dana sebesar 5 juta rupiah perorang.

Tresnahadi selaku Camat Kayangan yang juga putra pertama mantan Camat Gangga H.Siradip Arty,BA (alm) tahun 1982 itu berharap mudah-mudahan seluruh jenis program bantuan tersebut segera di realisasikan, agar masyarakat yang terkena musibah bisa bernafas lega. Yang lebih penting sekarang ini katanya, terutama rumah-rumah yang terkena musibah segera mendapatkan perhatian Pemerintah.

“Segera dibangunkan agar masyarakat cepat meakukan aktifitas sebagaimana sebelum terjadinya bencana yang menimpa mereka,”katanya.

Berdasarkan informasi dari Kabid Sosial bahwa bantuan tersebut segera di eksekusi setelah anggaran bisa dicairkan. Mudah-mudahan akhir Februari atau awal Maret dana tersebut bisa di eksekusi,katanya.(Eko).
 

Ritual Maulid Adat Ala Gumantar

Gumantar,(SK),--–Prosesi ritual Maulid Adat Gumantar tahun ini berlangsung selama dua hari dua malam, dimulai dari Merembun (mengumpulkan) segala hasil bumi (beras,pisang,kopi,dll) di Bale Beleq (rumah adat). Dalam acara merembun ini dilakukan oleh kaum hawa dengan menggunakan wadah Praras (bakul kecil) dan berpakaian adat,”jelas Rinansah.
Sebelumnya dipilih dua orang dedara santri (gadis belia) yang belum aqil baliq untuk dijadikan praja khusus tugasnya menumbuk padi bulu, yang baru di turunkan dari Sambi (lumbung) oleh Tau Lokak. “Petugas ini, bisa orang yang sudah usia lanjut (menopause) atau gadis belia yang belum aqil baliq,”jelas Sukariah. Yang penting dua orang, katanya.

Kegiatan berikutnya,adalah Bisok (cuci) Gong Adat sebelum diturunkan. Setelah itu acara dilanjutkan dengan agenda Bisok Menik (Cuci Beras) yang dilakukan oleh kaum hawa, di Lokok Bikuk sekitar 200 meter sebelah barat Dusun Gumantar, dengan diiringi oleh gong adat dari peraduannya.

Ritual cuci beras ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di hari pertama dan kedua pada pagi hari oleh kaum hawa dengan susunan barisannya, dua orang paling depan yang menumbuk padi, kemudian di susul 19 orang pengiringnya dengan membawa praras kecil yang berisi beras.Semua petugas pencuci beras ini menggunakan pakaian adat tradisional khas Gumantar, hanya pakai kain batik hingga menutupi dada dengan balutan amben.

Dalam acara bisok menik ini, menurut Rinansah, tidak berdasarkan Purusa.”Siapa saja boleh melakukannya,”katanya.

Usai cuci beras, kemudian kembali ke balai adat, untuk kemudian diserahkan kepada petugas yang khusus memasak nasi di dapur adatnya. Jumlah petugas yang khusus memasak nasi ini empat orang dengan menggunakan pakaian adat. Mereka tidak boleh di ganti hingga selesainya proses ritual perayaan Maulid adat. Setelah nasi dan lauknya sudah siap saji, maka dilakukan acara selamatan oleh Tau lokaq di dalam Mesjid Kuno Gumantar.

Di hari kedua, kembali dilaksanakan ritual cuci beras seperti proses pencucian pada hari pertama dan tempatnya masih tetap yaitu di Lokok Bikuq.Iringan gong adat pun tetap dibunyikan mengiringi barisan pencuci beras. Hal ini dilakukan untuk persiapan makanan yang akan di naikkan ke Mesjid Kuno bersamaan dengan naiknya Praja Mulud di hari yang terakhir.

Sementara menunggu segala sesuatunya siap, di alun-alun Mesjid Kuno Gumantar masih tetap berlangsung tarian yang menurut bahasa Gumantar disebutnya Migel. Bersamaan dengan itu, di bale beleq, praja mulud juga sedang dipersiapkan.

Kemudian acara selanjutnya menurut Rinansah adalah Tau Lokak sudah siap diberugak bersama sama dengan Pengancang dan berpakaian adat.

“Kalau sudah Tau Lokak sudah siap di Berugak bersama dengan Pengancang, ini berarti prosesi ritual Maulid Adat, akan segera digelar,”terang Rinansah.

Acara dilanjutkan dengan iring-iringan sepasang Praja Mulud menuju Mesjid Kuno, dengan 10 orang laki-laki membawa ancak (dulang terbuat dari bambu) dan 20 pasang wanita mengiring paling depan dengan menggunakan pakaian adat. “10 laki-laki pembawa ancak ini, langsung naik ke Mesjid Kuno bersama dengan Praja Mulud, sedangkan 20 wanita sebagai pengiring tadi, hanya sampai diluar Mesjid,”kata Rinansah.

Setelah semua hidangan yang disajikan diatas ancak tadi sudah naik ke Mesjid, kemudian pengiring yang terdiri dari dua orang yang bertugas numbuk padi dan 19 petugas cuci beras itu pun kembali ke berugak agung pembekel untuk menerima ala kadarnya. Ketika Tau Lokaq beserta Praja Mulud sudah selesai ritualnya di Mesjid Kuno, para pengiring ini pun kembali ke Mesjid untuk menjemput Tau Lokaq dan Praja Mulud yang akan turun dari Mesjid kembali ke berugak agung pembekel tempatnya semula.

Setelah selesai pelaksanaan ritualnya, Tau Lokaq dan Praja Mulud sudah turun dari Mesjid Kuno, barulah masyarakat adat Gumantar lainnya menerima ala kadarnya. Usai itu semua tradisi Migel tetap berlanjut hingga tengah malam. ”Pokoknya, pada malam terakhir usai pelaksanaan proses ritual Maulid Adat di Gumantar ini, semua masyarakat pada Migel ( menari) habis-habisan,”terang Lusniwati warga setempat.

'Puncak akhir dari prosesi ritual Maulid adat Gumantar ini, sama dengan seperti di Bayan, yaitu puncaknya dengan naiknya Praja Mulud ke Mesjid Kuno. Sedangkan kalau di Sesait, puncak Maulid adatnya dengan di naikkannya Nasi Aji di Mesjid Kuno.

Bubar dari Mesjid Kuno Gumantar, Tau Lokaq Lima, lalu berangkat ke Dasan Beleq untuk melakukan ritual yang sama seperti di Gumantar. (Eko)

Minggu, 12 Februari 2012

Gelar Penghijauan, Kades Gumantar Libatkan Pramuka

Gumantar,(SK),-- Sesuai visi dan misi Presiden Republik Indonesia untuk menanggulangi bencana dengan rajin menanam pohon sejak dini, sudah merambah ke berbagai pelosok tanah air.

Begitu pula yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, kegiatan penghijauan di sepanjang 1000 meter pinggir jalan raya, yang di mulai depan Kantor Desa menuju Dusun Tradisional Gumantar, melibatkan gerakan pramuka,Kepala Dusun, BPD, LPM, SPMD, Mahasiswa KKN Unram, siswa-siswi SMPN 3 Kayangan, SDN 1 dan SDN 5 Gumantar serta masyarakat setempat.

Penghijauan yang dilaksanakan,Sabtu tanggal 11 Februari 2012 itu, menurut Kades Gumantar Mahit, adalah merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian kegiatan penghijauan yang di jadualkan pihak Kecamatan untuk masing-masing desa.

Dalam arahannya di hadapan seluruh peserta penghijauan sebelum kegiatan penanaman di mulai, Mahit mengajak seluruh komponen untuk bersama-sama mendukung program pusat yang sudah di canangkan oleh Presiden Republik Indonesia akhir November 2011 lalu.

Kegiatan penghijauan ini adalah salah satu cara untuk mendukung kepedulian lingkungan dan mendukung program dari Pemerintah pusat, dengan melibatkan masyarakat setempat dalam hal penanamannya.

”Mari kita bersama-sama mendukung program pemerintah yang sudah dilaksanakan secara nasional ini,”katanya.

Disamping itu, Mahit juga mengajak para tenaga pendidik untuk memulai mengajak dan mendidik siswanya sejak dini, dalam rangka peduli terhadap lingkungan. Mahit juga berharap kepada pihak Pemerintah untuk memperhatikan program penghijauan yang sudah mendunia ini, agar jangan hanya sebatas menanam saja, tapi harus di jaga, dirawat dan dipelihara hingga bibit pohon yang sudah di tanam tersebut berhasil tumbuh sesuai dengan apa yang di harapkan.

”Kalau bisa, mobil tangky yang ada di Pemda di programkan oleh Bupati untuk penyiraman, tidak hanya di Gumantar ini saja, tapi untuk lingkup KLU,”usul Kades yang berpenampilan biasa ini.

Program penghijauan yang pernah dilaksanakan di Desa Gumantar ini untuk tahun 2010 lalu, adalah penghijauan di sekitar hutan sumber mata air Lokak Bikuq sebanyak 2.000 pohon mahoni sumbangan dari Kantor Lingkungan Hidup KLU.Sedangkan untuk tahun 2011 lalu 1.500 pohon trambessi, dimana bibitnya di sumbangkan oleh Mahasiswa KKN Unram kerja sama dengan H.Abidin Mustakim.

”Alhamdulillah, tanaman itu kini sudah berhasil dan sudah besar-besar,”terang Mahit, yang dibenarkan oleh Sekdes Ihsan dan Kadus Gumantar Sukariah.

Sementara itu Wakil Kepala SMPN 3 Kayangan L.Saep,S.Pd menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah tentang penghijauan yang semakin di minati masyarakat ini.Pihaknya juga berharap kepada Pemerintah, agar dalam hal pembibitan melibatkan sekolahnya. Menurutnya, satu-satunya sekolah yang ada di Kecamatan Kayangan yang memiliki program pembibitan tanaman keras dan hias adalah sekolahnya SMPN 3 Kayangan.

”Kalau bisa, Pemerintah setempat libatkan kami dalam hal pembibitan dan pemasarannya, agar tidak mengambil bibit dari luar, ini untuk mengurangi resiko banyak bibit yang mati sebelum tanam,”kata L.Saep.
”Disamping itu agar program yang selama ini dilaksanakan oleh SMPN 3 Kayangan lancar, baik dalam pembibitan maupun dalam hal pemasarannya,”tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala SDN 1 Gumantar Akhmad Syukur Amin,S.Pd dan Kepala SDN 5 Gumantar H.Suherman,S.Pd, yang pada saat penghijauan yang di gelar Pemerintah Desa Gumantar mengerahkan ratusan siswa-siswinya ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Syukur Amin mengatakan pada intinya program penghijauan ini sudah lama di dengungkan, namun baru sekarang mulai dimunculkan. Dalam penghijauan yang di gelar di desa ini, pihaknya kerahkan ratusan siswa - siswinya. ”Ini adalah bentuk kepedulian kami terhdap program pemerintah, dari sejak dini kami perkenalkan program ini kepada siswa,”katanya.

”Betapa pentingnya memelihara lingkungan, jadi sejak dini kita perkenalkan kepada siswa,”timpal H.Suherman.(Eko).