Minggu, 29 Januari 2012

Akhirnya SPAM Resmi di Kelola PDAM

Kayangan,(SK),-- Status PDAM KLU hingga kini masih menggantung ke PDAM Menang Mataram. Hal ini berdasarkan Perda Lobar No.6 tahun 1980 jo Perda Lobar No.1 tahun 1988.

Hal tersebut dikatakan Kabag Ekonomi Ir Melta dalam pertemuan yang berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan,Kamis (26/01/2012).

Dalam pertemuan yang bertajuk sosialisasi PDAM tersebut, disamping dihadiri Ibu Asisten II Setda KLU Hj.Marniati,SH.MM,Kabag Ekonomi Ir Melta, Dirut PDAM Menang Mataram, Kepala Cabang PDAM Tanjung, Camat Kayangan, hadir pula Kepala Desa, LPM, BPD, Bumdes dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Ibu Asisten II yang mewakili Bupati KLU berharap kepada pihak PDAM agar pengelolaan SPAM yang ada di Kayangan ini lebih diberdayakan demi kepentingan masyarakat. 

Pertemuan yang menghadirkan Dirut PDAM Menang Mataram dalam sosialisasi ini sangat penting artinya bagi harapan masyarakat Kayangan untuk mendapatkan pelayanan air bersih yang nantinya akan dikelola oleh PDAM.

Menyikapi hal yang sangat sensitive ini, Bupati KLU minta bantuan para ahli untuk menangani masalah yang menjadi hajatan orang banyak ini.Terkait dengan hal tersebut, Bupati juga sudah koordinasi dengan dinas terkait, yang dalam hal ini PDAM Menang Mataram, bagaimana menangani penyaluran SPAM yang sudah ada tersebut, bagi kepentingan masyarakat di empat desa (Sesait,Dangiang, Kayangan dan Santong) yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan.

Camat Kayangan Tresnahadi,S.Pt dalam pengantarnya mengatakan bahwa SPAM yang sudah diserahkan pihak Dinas PU Provinsi ke Pemerintah Kecamatan ini, nantinya akan di kelola PDAM.

Tresnahadi juga berharap secara umum bahwa kebutuhan akan air bersih di Desa Kayangan,Dangiang,Santong dan Sesait, agar kedepan supaya di kelola oleh PDAM. “Jumlah penduduk yang siap menjadi pelanggan PDAM berjumlah 2.434 KK,”tegas Tresnahadi.

Menurutnya bahwa salah satu desa yang tidak memiliki sumber air diwilayah ini adalah Desa Dangiang. Selama ini, kebutuhan akan air bagi kepentingan hajat masyarakat desa tersebut, mereka ambil dari air irigasi yang belum tentu bersih dan sehat untuk di konsumsi. Untuk itu, masyarakat Desa Dangiang sangat berharap kepada PDAM agar pengelolaan SPAM yang memakan biaya kurang lebih 8 milyar ini segera realisasi.

Kepala Cabang PDAM Tanjung dalam sambutannya menyatakan, memang PDAM pada dasarnya tidak serta merta menerima begitu saja sarana dan prasarana (SPAM) yang ada di Kayangan ini. “Namun karena ini adalah kemauan pemerintah, mau tidak mau harus diterima,”katanya.

“Ini berdasarkan amanat Bupati/Wakil Bupati KLU bahwa PDAM siap menerima SPAM yang ada di Kayangan ini,”jelasnya.

Kebiasaan masyarakat kita Dayan Gunung ini selalu menginginkan gratis saja.Karena menurut mereka bahwa membayar itu tidak gampang. “Beruntung kita hidup di KLU ini, kebutuhan akan air melimpah, karena SDA-nya cukup menjanjikan,”katanya.

“Kalau nanti sudah di kelola PDAM, insya Allah, kebutuhan masyarakat akan air bersih tentu akan lebih terjamin,”tambahnya.

Sementara Dirut teknis PDAM Menang Mataram dalam kesempatan itu mengaku sudah mengadakan survey lapangan beberapa waktu lalu, terkait keberadaan instalasi pengelolaan transmisi yang ada di Santong yang dibiayai oleh APBN. Hanya saja diakuinya, sarana teknis dilapangan, tentang bagaimana distribusinya sudah dilihatnya, namun sambungan ke rumah-rumah penduduk belum di lihatnya.”Ini ada tindak lanjutnya,”katanya.

Menurut Dirut Teknis PDAM Menang Mataram ini, bahwa biaya sambungan bagi pelanggan baru sudah ditentukan secara baku 1.200.000 rupiah, namun dalam prakteknya bisa di angsur (dicicil).Dirut juga minta agar ada catatan khusus bagi desa-desa yang masyarakatnya sudah memiliki stopkran, sehingga nantinya bisa diperhitungkan oleh pihak PDAM pada saatnya nanti.

Dalam diskusi yang di pandu langsung Camat Kayangan tersebut, banyak hal yang menjadi perhatian PDAM nantinya ketika sudah beroperasi diwilayah ini.Misalnya ada beberapa pertanyaan yang muncul dari para peserta sosialisasi diantaranya masalah besarnya tarif untuk tahap awal, jangan disamakan dengan tarif yang ada di kota yang sudah lama beropersai.

Disamping itu para peserta juga pada prinsipnya sangat setuju pengelolaan SPAM di Kayangan ini dikelola PDAM. Namun masyarakat juga berharap dan menginginkan untuk pemasangan baru biayanya agar bisa dicicil.

“Masalah ini bisa dicicil, ditempat lain juga pernah diberlakukan,”kata Dirut PDAM menjawab keinginan para peserta. “Mudah-mudahan masyarakat Kayangan banyak mengerti dengan PDAM. Misi kita hadir di Kayangan ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan memberikan pelayanan yang terbaik,”tutupnya. (Eko).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar