Kamis, 31 Mei 2012

Tidak Mudah Bagi Desa Menjadi Wakil Kecamatan Dalam Lomba Desa

Kayangan,(SK),-- Hari ini, Kamis, (31/05/2012) merupakan jadual terakhir Penilaian Lomba Desa untuk Desa Santong Kecamatan Kayangan, yang dilakukan oleh tim penilai tingkat Kabupaten Lombok Utara.

Setelah di awali penilaiannya dari Desa Pemenang Timur Kecamatan Pemenang, lalu Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan, di susul Desa Sokong Kecamatan Tanjung, kemudian Desa Gondang Kecamatan Gangga dan terakhir Desa Santong Kecamatan Kayangan.

Camat Kayangan Tresnahadi, dalam sekapur sirihnya di depan tim penilai yang di ketuai oleh Kepala BPMD Kabupaten Lombok Utara Heriyanto,SP mengatakan, walaupun Desa Santong mendapatkan giliran terakhir di nilai oleh tim penilai lomba desa, pihaknya berharap pada ketua tim dan rombongan untuk memberikan penilaian yang terbaik di tingkat KLU.

Dikatakan, pihaknya selama ini sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan indicator yang menjadi penilaian dalam lomba desa ini. Kepada tim,Tresnahadi juga meminta untuk melihat secara langsung hasil jerih payah seluruh SKPD lingkup Kecamatan Kayangan dan Pemerintah Desa Santong dalam melakukan pembinaan, terutama 8 indikator yang menjadi tolok ukur dalam penilaian lomba desa.

“Pada tahun 2001 lalu, Desa Santong ini pernah memperoleh juara satu lomba desa tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat. Hal inilah yang memacu diri kami untuk berbuat maksimal dan penuh keyakinan akan tetap bertahan pada posisi puncak menghadapi penilaian lomba desa kali ini,”terangnya dengan penuh keyakinan.
“Hal itu tidak mungkin terwujud tanpa partisipasi dan dukungan seluruh elemen masyarakat di wilayah ini dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi penilaian lomba desa ini,”tambahnya lagi.

Disebutkan Tresnahadi, ada hal-hal penting yang perlu di maklumi dari sisi partisipasi masyarakat, yaitu dalam hal membayar pajak. Untuk tingkat Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2011 lalu, Kecamatan Kayangan memperoleh predikat terbaik satu dalam perolehan realisasi PBB. Dari target 400 juta rupiah lebih, realisasinya 91,33%. Sementara untuk tingkat Kecamatan Kayangan pada tahun 2011, realisasi PBB tertinggi Desa Salut dengan 102,14% , kemudian di susul Desa Santong 97,84%.

Sementara itu Heriyanto,SP selaku ketua tim penilai lomba desa mengatakan, tidak mudah bagi desa menjadi wakil Kecamatan dalam lomba desa. Untuk itu, bagi semua Kepala Desa yang hadir untuk terus mengikuti acara ini hingga selesai. Karena menurutnya, banyak sekali manfaatnya bagi semua desa dalam rangka senantiasa meningkatkan kinerja dalam membangun daerah ini. Disamping itu, bisa diketahui bagaimana untuk mengukur,melihat perkembangan desa yang selama ini telah dilakukan pemerintah desa, terutama partisipasi masyarakatnya.

“Penduduk KLU yang nota bene 43,14% miskin, ini artinya sejauh mana interpensi diri kita masing-masing dalam melibatkan diri pada setiap program yang memberikan manfaat, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,”terangnya.

Pada setiap lomba desa, titik tekannya adalah menjadi juara yang di inginkan, tetapi yang lebih di utamakan adalah peningkatan. Dalam Permendagri nomor 13 tahun 2007 tentang lomba desa, memang sudah diatur secara berjenjang, yaitu mulai penilaiannya dari tingkat bawah hingga ketingkat yang lebih tinggi, seperti yang dilakukan tim saat ini.

Desa Santong di tunjuk mewakili Kecamatan Kayangan untuk mengikuti lomba desa, tentu desa ini memiliki nilai lebih dibanding dengan desa lainnya yang ada di Kecamatan Kayangan. Tentu kita semua berharap, mudah-mudahan desa ini mampu bertahan sebagaimana nama besarnya pernah menjadi juara lomba desa tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2001 silam.

Dalam setiap penilaian lomba desa, Heriyanto,SP selaku ketua tim penilai menyebut ada 8 indikator penting yang menjadi penilaian lomba desa, diantaranya,pendidikan,kesehatan,Pemerintahan,Partisipasi masyarakat dan lainnya.

Terkait roh otonomi, ini harus di artikan bahwa Pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membangun.Pemerintah dan masyarakat diberikan hak untuk merencanakan berbagai hal terkait dengan program pembangunan.Keberhasilan daerah, ditentukan oleh keberhasilan desa. Daerah KLU tentu tidak akan maju jika desa tidak maju. “Jadi keberhasilan pembangunan di daerah ini di tentukan oleh dukungan dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat adalah sangat menentukan, ”tutupnya.(Eko).
 

Desa Santong, H-1 Siap Dinilai Tim Lomba Desa Tingkat Kabupaten

Kayangan,(SK),-- Desa Santong merupakan salah satu desa dari 8 desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan. Dimana desa ini, dulunya merupakan pecahan dari desa Sesait.

Sejak berdirinya tahun 1997 menjadi daerah otonom baru, desa ini telah banyak melakukan perubahan, baik dalam bidang pemerintahan, pembangunan maupun dalam bidang kemasyarakatan.

Salah satu indikator desa ini telah melakukan berbagai perubahan, adalah melalui kegiatan lomba desa yang digelar Pemerintah Daerah KLU. Dimana lomba desa ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di desanya. Selain itu, bagaimana pengelolaan keuangan yang ada di desa, sumber daya manusianya, sarana pendidikan, kesehatan maupun kantibmas yang juga menjadi indikator lomba desa.

Kepala Desa Santong Muhakim menyatakan kesiapannya untuk mengikuti lomba desa, dimana pihaknya jauh-jauh sebelumnya sudah mempersiapkan segala sesuatunya yang menjadi bagian dari penilaian lomba desa. Hal ini terbukti dengan diadakannya musyawarah persiapan final yang dilakukannya dengan dihadiri seluruh stakeholder tingkat desa, Senin (28/05) lalu.

“Kita sudah siap dinilai,” katanya singkat, ketika ditemui di sela-sela kesibukannya menata kantornya pada H-1 lomba. Desa Santong pada tahun 2012 ini akan bertarung dalam lomba desa dengan empat desa lainnya yang ada di KLU, seperti Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan, Desa Gondang Kecamatan Gangga, Desa Sokong Kecamatan Tanjung dan Desa Pemenang Timur Kecamatan Pemenang.

Camat Kayangan Tresnahadi,S.Pt mengatakan, Desa Santong mendapatkan jatah untuk dinilai oleh tim penilai lomba desa tingkat Kabupaten Lombok Utara dalam putaran terakhir setelah Desa Gondang.

Dikatakan, bahwa lomba desa seperti ini adalah bukan sekadar seremonial belaka, tetapi lebih dikedepankan bagaimana sesungguhnya melakukan pelayanan kepada masyarakat di segala bidang yang dilakukan secara terus-menerus.

Desa Santong yang memiliki luas 880 Ha dengan jumlah penduduk 6.772 jiwa,1.725 KK serta kepadatan penduduknya 0,729 /km itu, telah terbentuk secara resmi dengan Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 103 tahun 1998, Dengan demikian, maka sejak itu, Desa Santong secara otomatis juga resmi pisah dengan Desa Induknya Sesait. Adapun pejabat Kepala Desa Santong sejak terbentuknya tahun 1997 silam, antara lain H.Artim Yahya,SH (1997-1998), Baharudin,SE (1999-2007) dan Muhakim (2008-sekarang).

Sekdes Santong Mustar mengatakan terkait dengan program perubahan yang dilakukannya selama ini, khususnya dalam memacu lajunya program pembangunan di desanya adalah dengan melakukan pembangunan di segala bidang. Hal ini menurutnya, semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Santong.

“Mudah-mudahan dengan adanya lomba desa seperti sekarang ini, semangat untuk membangun desa terus digalakkan. Jangan sampai semangat kita kendor kembali ketika tidak lagi mendapatkan giliran lomba desa,” katanya mengingatkan. (Eko)

Rabu, 30 Mei 2012

Di Duga Selewengkan Dana SPP PNPM, Bendahara UPK Kayangan di Investigasi

Kayangan,(SK),-- Sungguh malang nasib yang menimpa Nopitayanti, Bendahara UPK Kecamatan Kayangan, yang di Investigasi oleh Faskab dan Faskeu yang diperkuat juga oleh hasil pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat Kabupaten Lombok Utara beberapa waktu lalu.

Dari hasil pemeriksaan yang ditemukan Inspektorat KLU beberapa waktu lalu, kuat dugaan bahwa Nopitayanti selaku Bendahara UPK PNPM Kecamatan Kayangan melakukan penyelewengan puluhan juta dana SPP PNPM. Hasil investigasi yang dilakukan pihak Faskab, Faskeu maupun Inspektorat KLU, banyak ditemukan kelompok piktif yang melakukan realisasi dana SPP.

Menurut Suhardi, selaku Badan Pengawas UPK mengatakan, dari hasil tim investigasi yang dilakukan Faskeu dan Faskab KLU pada tanggal 10 April 2012 lalu, kemudian ditindak lanjuti investigasinya oleh tim yang terdiri dari BKAD,BPUPK dan UPK beberapa waktu lalu, terhadap Bendahara UPK Nopitayanti, yang telah menata usahakan dana SPP PNPM tahun 2011 silam, ditemukan penyimpangan dana sebesar Rp.32.980.000,-(Tiga Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) tidak di ketahui kemana rimbanya.

Oleh Faskab maupun Faskeu KLU, terkait dengan itu, segera mengambil langkah untuk mengkroscek kebenaran data itu, dengan menghadirkan Nopitayanti selaku Bendahara UPK yang bertanggung jawab untuk itu.

Dalam pertemuan yang berlangsung Selasa,(29/05) di ruang kerja Camat Kayangan tersebut, dihadiri selain Camat Kayangan Tresnahadi,S.Pt, juga dihadiri oleh Fasilitator PNPM MP Ir Rusli,Faskeu KLU Asdiah Triana,SP,Faskab KLU Baiq Nurhayati,SP,BP UPK Suhardi,Ketua UPK Edi Kartono,SE, Sekretaris UPK Zainudin, Ketua PJOK Sukardi,SP,Kasi Trantib Eko Sekiadim,S.Sos, telah di sepakati untuk melakukan investigasi ulang terhadap kelompok SPP yang dianggap masih bermasalah di beberapa tempat.

Sebab, menurut Nopitayanti, dari hasil investigasi yang dilakukan pihak Faskeu maupun Faskab KLU tanggal 10 April 2012 lalu, ada juga kelompok SPP yang sudah menyetor namun lupa di bukukan. Untuk itu, tim yang terdiri dari BKAD,BPUPK dan UPK diperintahkan segera turun melakukan investigasi ulang terhadap kelompok yang bermasalah itu, untuk mengecek kebenaran data sesuai yang di katakan oleh Nopitayanti selaku Bendahara UPK. Kelompok bermasalah itu, menurut Faskab Baiq Nurhayati,SP, bahwa dari hasil investigasi pihaknya, ditemukan perbedaan dalam hal penulisan pada Buku Kas,Buku Kredit yang ada pada Bendahara UPK dan Buku Kredit yang ada pada kelompok SPP.

“Modusnya sudah jelas, ada 3 pembukuan berbeda yang dilakukan Nopitayanti, yaitu Buku Kas,Buku Kredit UPK dan Buku Kredit Kelompok,”terang Faskab Baiq Nurhayati,SP.

Ketika Faskab Baiq Nurhayati,SP menanyakan pada Bendahara Nopitayanti, kenapa ada perbedaan penulisan pada ketiga buku itu, Nopitayanti tidak bisa menjelaskannya, hanya dia meminta agar Faskab maupun Faskeu turun langsung mengkroscek ke masing-masing kelompok SPP yang dianggap bermasalah itu.

Dugaan penyelewengan dana SPP PNPM yang dilakukan Nopitayanti selaku Bendahara UPK Kecamatan Kayangan tersebut diketahui ketika dilakukan Investigasi oleh Fasilitator Keuangan Kabupaten Lombok Utara Asdiah Triana,SP dan Fasilitator Kabupaten Lombok Utara Baiq Nurhayati,SP pada tanggal 10 April 2012 lalu.Dalam investigasi itu, dtemukan dana penyimpangan sebesar Rp.32,980.000. Namun setelah dilakukan kroscek kebenaran data tersebut di Kantor Camat Kayangan dengan menghadirkan Nopitayanti, dana sebesar itu mengerucut menjadi Rp.23.993.000,-(Dua Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tiga ribu Rupiah) yang harus di kembalikan oleh Nopitayanti.

“Jumlah ini pun belum termasuk beberapa kelompok SPP yang bermasalah itu. Bisa saja jumlah itu bertambah sesuai dengan hasil investigasi tim yang akan turun,”jelas Asdiah Triana,SP selaku Faskeu (Fasilitator Keuangan) KLU. “Yang jelas, hasil Final Investigasi ini, akan ditentukan hari Selasa,(05/06) mendatang,”tambahnya.

Sementara Nopitayanti selaku Bendahara UPK yang menata usahakan dana SPP (Simpan Pinjam Perempuan) tersebut mengakui segala kekeliruan dan kesalahan yang telah diperbuatnya dan siap untuk menggantinya.

Diakuinya, semua bentuk penyelewengan dana yang di tuduhkan padanya, Nopitayanti siap menggantinya. Namun kesiapan menggantinya ini, oleh pihak Faskab maupun Faskeu KLU masih berbaik hati, yaitu dengan memberikan didline selama satu bulan. Jika lewat satu bulan, maka pihaknya tidak segan-segan akan melanjutkannya ke ranah hukum. Sementara Nopitayanti diberikan kesempatan untuk mengecek dan mengkroscek kembali seluruh pembukuannya, untuk kemudian di investigasi ulang pada hari selasa,(05/06) mendatang.

Terkait dengan masalah tersebut, Camat Kayangan Tresnahadi, memberikan saran agar segera menuntaskan beberapa kelompok bermasalah yang ada untuk di investigasi, setelah itu dibuatkan sebuah komitmen untuk mengganti diatas meterai.

Tresnahadi menaruh harapan agar masalah ini ada titik temunya.Ketika ditemukan adanya penyimpangan yang dilakukan Nopitayanti, agar nantinya bisa di carikan solusinya. Kepada PJOK,Tresnahadi berpesan agar selalu aktif memfasilitasi PNPM dalam menyelesaikan masalah ini.(Eko).
 

Partisipasi Masyarakat Terbangun Berkat Adanya Program BBGRM

Kayangan,(SK),--- Program Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Kabupaten Lombok Utara yang sudah berlangsung sejak tanggal 1 hingga 31 Mei 2012, kini berakhir sudah.

Kegiatan yang berlangsung satu bulan penuh itu, menyisakan banyak harapan dan hasil bagi masyarakat.Partisipasi masyarakat semakin terbangun dengan adanya kegiatan BBGRM itu. Kegiatan yang melibatkan banyak pihak tersebut, memberikan andil yang patut di contoh bagi bangkitnya kembali semangat gotong royong yang selama ini hampir punah dari hati masyarakat.

Kegiatan gotong royong sebagai rangkaian dari kegiatan yang telah di canangkan Pemerintah tersebut, dapat membawa sebuah perubahan paradigma baru, dimana selama ini semangat gotong royong yang merupakan sifat asli bangsa Indonesia yang hampir pudar itu, kini mulai bangkit kembali.

Khusus di daerah KLU sendiri, dengan adanya program ini, seluruh lapisan masyarakat mendukungnya. Ini terbukti dari setiap kegiatan gotong royong yang dilaksanakan ditingkat bawah (dusun dan desa) semangat dan partisipasi masyarakat sangat tinggi. SKPD lingkup Kabupaten Lombok Utara yang mendapatkan tugas pembinaan BBGRM di wilayah Kecamatan Kayangan, diantaranya

nspektorat,Bappeda,Humas,Kesra Setda KLU selalu turun berbaur dengan warga masyarakat yang melakukan gotong royong.Keberadaan SKPD lingkup Kabupaten yang turun langsung ini, sangat dirasakan pengaruhnya oleh warga ketempatan.Semangat gotong royong mereka menjadi termotivasi dan terbangun kembali. Mudah-mudahan budaya gotong royong ini berlanjut terus-menerus tanpa harus berhenti manakala ada program saja.

Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam menyukseskan program BBGRM ini terlihat di berbagai wilayah, khususnya di Kecamatan Kayangan. Dari pantauan wartawan media ini di lapangan, setiap kegiatan gotong royong yang sudah di jadualkan pihak pemerintah Kecamatan dan Desa yang di dukung oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam program BBGRM tahun 2012 ini, partisipasi masyarakat yang tinggi bisa di lihat di 8 desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan. Sebut saja misalnya, di Dusun Salut Barat Desa Salut Kecamatan Kayangan.

Di Dusun Salut Barat, budaya gotong royong ini memang sudah ada dan terjadual pada setiap hari minggu. Kepala Dusun Salut Barat Ramdan mengatakan, warganya yang terdiri dari 157 KK dan 556 jiwa itu, bahwa setiap minggu pagi semuanya keluar untuk melakukan gotong royong di wilayahnya. Menurutnya, setiap orang dari warganya harus keluar bergotong royong. Tidak ada yang tidak keluar, karena ini merupakan jadual rutin yang sudah disepakati warganya..

“Kita malu kalau tidak keluar dan ikut gotong royong. Sementara warga yang lain semuanya pada keluar,”kata Sainur salah seorang tokoh muda Salut Barat, yang ditemui di sela-sela kesibukannya gotong royong memperbaiki jalan raya yang menghubungkan Salut Barat dengan dusun lainnya dalam wailayah Desa Salut, bersama warga yang lainnya.

“Kendaraan yang melalui jalan ini, setiap minggunya bisa 7 atau 8 kali naik ke hutan produksi untuk mengangkut hasil bumi warga, seperti kelapa, mente, kakao, coklat dan lain-lain,”terangnya lagi.

Diakui Sainur, bahwa kondisi jalan Salut Barat hingga ke hutan Produksi itu sangat memprihatinkan. Dari Salut Barat ini hingga sampai hutan produksi, kondisinya sama dan bahkan ada yang lebih parah.Ini membutuhkan keseriusan dari para pemegang kebijakan untuk memperhatikan masalah jalan ini.

Menurut Sainur,kelebihan adanya gotong royong ini adalah persatuan. Dimana di Desa Salut ini, dari 9 dusun yang ada, semuanya masih kuat menganut budaya gotong royong ini. Buktinya, lanjut Sainur, sekali kita bicara dan umumkan pada masyarakat untuk keluar bergotong royong, pasti semuanya keluar tanpa terkecuali.Termasuk siswa sekolah, pasti ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Menurut Sekcam Kayangan R.Kertamono yang tergabung pada tim II dalam menyukseskan program BBGRM tahun 2012 ini mengatakan, dari 8 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan, yang tinggi partisipasi warga masyarakat dalam bergotong royong adalah Desa Salut, kemudian di susul Desa Gumantar dan Desa Selengen.

“Hasil dari budaya Gotong royong ini adalah untuk kepentingan masyarakat itu sendiri,”sebut Sekcam yang asal Bayan ini, sambil berharap agar budaya gotong royong ini terus di galakkan.(Eko).
 

Selasa, 29 Mei 2012

Pesona Destinasi Wisata Air Terjun Skeper Santong di KLU

Santong,(SK),--- Kabupaten Lombok Utara sangat potensial dengan destinasi wisata yang dimiliki, bisa memberikan kontribusi besar terhadap akselerasi pembangunan di bumi 'Tioq Tata Tunaq' menuju kemajuan seperti daerah lain di Indonesia. Banyak kekayaan alam di KLU yang membuat orang luar kagum dengan keindahan dan eksotika alamnya yang alami.
Diantara kekayaan alam yang membuat orang luar kagum sekaligus mampu menstimulus spirit dan naluri eksotis adalah wisata air terjun Skeper Santong Kayangan. Objek wisata ini masih sangat alami, jernih dengan warna airnya biru langit. Ketinggian air terjun ini mencapai 300 meter dari permukaan laut ditambah debit airnya merembes seperti melambai menyusuri celah-celah lempengan batu yang melekuk tinggi. Air terjun ini terletak di dekat PLTA Santong Desa Santong Kecamatan Kayangan Lombok Utara. Objek wisata ini dapat memberi nilai plus tersendiri bagi dunia pariwisata 'Dayan Gunung'.

Air terjun Skeper termasuk deretan wisata alam Lombok Utara yang eksotis sehingga membuat banyak orang terkesima bila sudah mengalihkan pandangan mata kepadanya. Media ini, mengunjungi wisata ini setelah keliling seharian meninjau destinasi alam 'Dayan Gunung' yang bernilai 'eco-tourism'. Ternyata pemandangan alam air terjun ini mempesona. Airnya jernih sebening embun pagi. Objek wisata ini mulai dikenal oleh banyak orang terutama wisatawan domestik maupun mancanegara.

Penasaran dengan pesona keindahannya, media ini kemudian mencari informasi lebih rinci dengan mewawancarai warga di sekitarnya guna memperoleh informasi yang akurat. Dari penuturan Udin, air terjun Skeper punya pundi eksoktika tersendiri dibandingkan air terjun lain di 'Dayan Gunung'. Dalam pandangannya, wisata alam air terjun Skeper mulai dikenal banyak orang sejak beberapa tahun lalu setelah Lombok Utara mekar dari kabupaten induk. Wisata ini acapkali ramai dikunjungi banyak orang baik untuk berwisata maupun sekedar refreshing mencari suasana baru, karena objek wisata ini punya keasrian yang elok nan berseri. Wisata ini sangat pas buat membuang kejenuhan bagi siapa saja yang bekerja super sibuk.
Air terjun Skeper bisa memberi kita rona-rona keindahan yang berlandai sebab berbeda dengan objek wisata alam yang lain. Ini karena diapit dua jurang terjal dengan corak pepohonan yang hijau dan bergelombang. Objek wisata ini memiliki nilai jual tinggi sehingga destinasi wisata ini potensial berkembang dengan pesat bila dikelola, ditata, dan dipelihara dengan baik oleh pihak-pihak terkait terutama dinas Pariwisata Lombok Utara disamping warga setempat sebagai pemilik asli untuk menopang ekonomi keluarga.

Bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam air terjun Skeper jangan khawatir karena jalan menuju lokasi wisata ini bagus dengan waktu tidak terlalu lama. Jarak tempuhnya sekitar 18 km dari Tanjung ibukota KLU, menggunakan jasa roda empat atau roda dua. Setelah sampai di pasar Santong kita bisa memakai jasa pemandu lokal. Selamat berkunjung,( Eko ).

Masyarakat Sempakok Dambakan Listrik PLN

Santong,(SK),-- Menjadi Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri, sekaligus sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan Camat Kayangan Tresnahadi, yang melakukan Safari Jum’at keliling di wilayahnya.

Dalam kunjungan kerjanya yang dirangkaikan dengan melaksanakan ibadah Sholat Jum’at di Mesjid Nurul Hijjah Dusun Sempakok Desa Santong, Jum’at,(25/05) lalu, Tresnahadi menyampaikan beberapa program penting yang segera dilakukan di wilayahnya, yaitu Listrik yang merupakan program yang sangat vital yang dibutuhkan masyarakat Dusun Sempakok Desa Santong , serta pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) yang akan berlangsung awal Juni 2012 mendatang.

Di hadapan jama’ah Mesjid Nurul Hijjah Sempakok,Tresnahadi beharap agar masyarakat yang selama ini memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai penerangan, yang merupakan bantuan dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat, agar memperhatikan persyaratan yang diperlukan untuk beralih fungsi dari PLTMH ke PLN.

Persyaratan yang dimaksud, menurut Tresnahadi, jika masyarakat ingin menjadi pelanggan PLN harus mematuhi aturan yang ditetapkan PLN, termasuk biaya penyambungan dan lain-lainnya.Sebab, kalau tuntutan masyarakat terlalu banyak, kemungkinan PLN tidak bisa memenuhinya dan bahkan mungkin PLN tidak bisa masuk di Dusun Sempakok ini.

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB, berharap kepada masyarakat Dusun Sempakok, agar sebelum PLN masuk ke Dusun ini, asset itu (PLTMH) diserahkan dulu ke pihaknya.Sementara dari pihak PLN, pada prinsipnya bisa melayani apa yang menjadi dambaan masyarakat yang menginginkan penerangan listrik dari PLN, yang tentunya dengan memenuhi beberapa persyaratan.

Tresnahadi yang didampingi Kasi Kessos Edy Sutrisno,SP dan Kasi Trantib Eko Sekiadim,S.Sos dalam kunjungan kerjanya ke Dusun Sempakok tersebut, berharap banyak agar masyarakat di daerah itu selalu inten membangun komunikasi dengan pihak Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB serta pihak PLN, agar apa yang menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat dapat terealisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Menurut Sa’at (56) salah seorang tokoh yang dituakan di Dusun Sempakok yang getol memperjuangkan nasib masyarakat di wilayah itu mengatakan, keinginan masyarakat untuk pindah dari yang sebelumnya menggunakan penerangan Listrik PLTMH ke penerangan Listrik PLN, disebabkan jumlah penduduk Dusun Sempakok semakin bertambah, sehingga kebutuhan akan penerangan pun otomatis bertambah. Sementara penyediaan penerangan dari PLTMH tersebut cenderung tetap dalam kondisi stasioner.

Dikatakannya, beberapa waktu lalu pihaknya sudah menyerahkan asset PLTMH ke Pemerintah Provinsi NTB yang dalam hal ini melalui Dinas Pertambangan dan Energi yang selama ini di gunakan sebagai sumber penerangan di wilayah Sempakok dan sekitarnya. Sehingga dengan demikian kebutuhan akan Listrik semakin di dambakan oleh masyarakat Dusun Sempakok segera di penuhi.

Untuk program E-KTP, Tresnahadi juga berharap agar pelaksanaan E-KTP itu berjalan sukses, yang tentu saja harus di dukung oleh seluruh lapisan masyarakat. “Karena E-KTP pelaksanaannya gratis, maka kami berharap agar seluruh masyarakat supaya meiliki KTP Elektronik ini. Hal ini untuk mengantisipasi agar kedepan masyarakat tidak lagi warga memiliki KTP ganda,”terangnya.

“Mohon kepada para Kepala Dusun agar mengecek kebenaran data warganya, supaya nantinya tidak terjadi kesalahan pada saat entry data,”sambungnya.

Program E-KTP ini berlangsung hingga Oktober 2012 mendatang. Jika masyarakat hingga bulan Oktober 2012 nanti, belum juga mengurus E-KTP yang pelaksanaany gratis itu, maka masyarakat akan di kenakan biaya.Ini adalah program Nasional, yang merupakan amanat dari UU No.26/2006 tentang Administrasi Kependudukan.Selama perekaman data, yang limit waktunya tidak terlalu lama itu, masyarakat tidak dikenakan biaya, hanya saja masyarakat memerlukan biaya ketika menuju ke Kecamatan pada saat di panggil untuk merekam datanya.

“Program E-KTP ini di subsidi oleh Pemerintah Pusat, artinya pelaksanaannya gratis, hanya yang membutuhkan biaya, ketika nantinya warga datang ke Kantor Camat untuk perekaman datanya,”jelas Tresnahadi.

Untuk itu, Camat yang merupakan putra sulung dari mantan Camat Gangga Siradip Arty,BA periode 1985 silam ini berpesan kepada para Kepala Dusun, agar membantu kelancaran demi suksesnya program yang berskala nasional ini, dengan menghadirkan seluruh warganya yang wajib KTP untuk datang ke Kantor Camat Kayangan, mulai tanggal 1 Juni 2012 hingga 31 Oktober 2012 mendatang.

“Tolong datang, luangkan waktunya hadir ke Kantor Camat Kayangan untuk di rekam datanya,”pesannya.(Eko).

Efesiensi Pengelolaan,UPTD Dikbudpora Gangga Bentuk Gugus PAUD

Gangga,(SK),--- Dalam rangka memudahkan koordinasi dan efisiensi pengelolaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kecamatan Gangga membentuk gugus PAUD di lingkup se Kecamatan sebagai upaya efektifitas tata kelola lembaga. Pembentukan gugus itu didasari ketersebaran lembaga PAUD yang sudah menyebar di seluruh desa di Kecamatan Gangga.

Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Gangga, Muhammad Hasan,S.Pd mengatakan, pembentukan gugus PAUD bertujuan memudahkan pembinaan terhadap lembaga pendidikan dasar, baik PAUD, TK, SD maupun SMP. Di samping lembaga pendidikan jenjang SMA dan perguruan tinggi. Selain itu, ide pembentukan gugus dilatari laporan 25 pengurus PAUD di Kecamatan Gangga. Para pengurus telah menyampaikan informasi kepada pihaknya agar UPTD memfasilitasi pembentukan gugus," , sambung Hasan.

Dari data yang masuk ke instansi yang dipimpinnya, seluruh PAUD memiliki data lengkap seperti data lembaga, data pendidik dan tenaga kependidikan, jumlah anak didik, data perlengkapan lembaga dan data alat peraga pembelajaran. Untuk menopang kelanjutan gugus yang terbentuk di masa mendatang diperlukan usaha peningkatan potensi pendidik dan tenaga kependidikan, baik kompetensi keilmuwan, profesionalisme, dan manajerial dalam mengelola lembaga. Sehingga pengembangan teknik mengajar dan model pembelajaran penting diperhatikan guna mendukung proses pemberdayaan dan pengembangan gugus di masa mendatang. Dikatakan Hasan, acuan pembentukan untuk 1 gugus minimal mempunyai lembaga sebanyak 3 sampai 8 PAUD.

“Kedepan, peningkatan kompetensi keilmuwan, kompetensi profesionalitas pendidik dan iklim manajerial lembaga sangat vital diperhatikan, disamping teknik mengajar dan pengambilan model pembelajaran yang unik, elegan, humanis dan menyenangkan,” ungkapnya kepada media ini.

Sedangkan Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Lombok Utara, Umi Muayarah, meminta kepada para guru PAUD agar selalu konsekuen dalam menunaikan tugas di wilayah kerja masing-masing. Namun, pekerjaan rumah sekaligus tantangan besar pengelola PAUD ke depan, menurut Umi, yaitu adanya penambahan lembaga pendidikan formal dalam ruang lingkup prapendidikan dasar yang sebelumnya hanya TK namun saat ini termasuk PAUD. Ia meminta PAUD tumbuh bukan semata-mata karena adanya dukungan dana dari pemerintah, tetapi atas dasar niat membangun dan mencerdaskan anak bangsa.

Oleh karena itu, tenaga pendidik PAUD harus berkualifikasi pendidikan S1. “Mari kita selamatkan anak bangsa melalui mendidik mereka dengan baik, penuh kasih sayang dan niat tulus semata-mata demi mencerdaskan anak cucu kita,” ajak Umi. Ketua PAUD sebagai pimpinan lembaga dan pendidik, sambungnya, memiliki hak untuk mendidik dan megarahkan empat elemen dasar pendidikan dasar, meliputi pembentukan karakter, kemampuan dasar, pengembangan bahasa, dan pengasahan kognisi seperti membaca, menulis dan berhitung.

Di tempat terpisah Ketua Gugus PAUD Kecamatan Gangga, Baiq Husniati, berujar, pengembangan gugus tidak mesti merata di masing-masing desa, namun tergantung jumlah PAUD yang ada di tiap-tiap desa. Di Gangga, lanjutnya, terdapat sekitar 25 PAUD dan 8 TK Raudatul Athfal. Dari jumlah itu, setiap desa memiliki satu gugus lebih. Dari data lembaga pendidikan dini yang ada, Desa Gondang mendapat jatah 2 gugus, Genggelang 2 gugus, Rempek dan Sambik Bangkol 1 gugus, dan Desa Bentek 1 gugus, sehingga akumulasinya sebanyak 6 gugus. “Di Gangga jumlah gugus sebanyak 6 yang terbagi ke lima desa,” ungkap Husniati. 

Lebih jauh Husni menyebutkan, sebagai lembaga pendidikan yang ikut andil dalam mengawal pencerdasan bangsa, pendidikan anak usia dini fokus mengeksplorasi potensi anak guna menggali karakter anak didik agar generasi bangsa ke depan benar-benar paham jati dirinya sebagai warga negara Indonesia. Apalagi, pemerintah Indonesia telah mencanangkan peringatan satu abad kemerdekaan Indonesia berkado PAUD, sehingga praktek pengajaran PAUD harus betul-betul menerapkan amanat khittah pendidikan.(Eko)
 

Senin, 28 Mei 2012

MTQ Sebagai Daya Gerak Pembangunan dan Kesatuan Ummat

Pemenang,(SK),--- Pelaksanaan MTQ ke-3 tingkat Kabupaten Lombok Utara tahun 2012 berakhir sudah dengan bertahannya Kecamatan Pemenang sebagai Juara Umum.

Keberhasilan Kecamatan Pemenang mempertahankan juara umum tiga kali berturut-turut ini menjadi prestasi tersendiri, sehingga dengan demikian piala bergilir MTQ yang selama ini bercokol di Kecamatan paling ujung barat KLU tersebut, menjadi piala tetap untuk Kecamatan Pemenang.

Keberhasilan mempertahankan juara umum ini berkat kerja keras dari semua pihak, termasuk pelatih,qori’ dan qori’ah yang terus meningkatkan kemampuannya, sehingga tiap tahunnya mampu menorehkan prestasi yang membanggakan bagi Kecamatan Pemenang di bawah pimpinan Camat Muldani yang juga asli putra Pemenang.

Ketua panitia MTQ ke- III tingkat Kabupaten Lombok Utara tahun 2012 Drs Suardi,MH dalam laporannya mengawali malam anugerah bagi para juara dalam MTQ yang berlangsung selama 5 hari di Kecamatan Pemenang itu mengatakan, bahwa pelaksanaan MTQ ke-III tingkat Kabupaten Lombok Utara ini dapat berlangsung dengan lancar,aman serta tertib, adalah berkat Ridho Allah Swt. Disamping itu, karena keyakinan dan kebersamaan seluruh panitia, sehingga pelaksanaan MTQ yang ketiga tingkat Kabupaten Lombok Utara ini berhasil dan sukses.

Dikatakan Suardi, pada saat pawai ta’aruf yang menjadi persoalan katanya adalah rute yang menggunakan jalur satu akan macet total. Kendati pun demikian kekhawatiran itu tidak terjadi, dan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Seluruh kafilah dari masing-masing Kecamatan dengan antusias mengikuti pawai ta’aruf tersebut.

”Alhamdulillah,dari sejak awal pelaksanaan MTQ hingga berkhirnya, kondisi para kafilah,offisiel serta dewan hakim, tetap sehat sehingga dapat menjalankan tugas masing-masing, ”katanya.

“Keberhasilan ini adalah merupakan hasil maksimal dari seluruh stacholder yang patut kita syukuri,”puji Suardi yang juga Sekda KLU ini.

Suardi juga berharap kepada para dewan hakim untuk terus membantu para qori’ dan qori’ah dalam pembinaan selanjutnya. Kepada qori’ dan qori’ah yang mendapatkan keberuntungan memperoleh juara, jangan terlalu bangga dengan itu, teruslah tingkatkan kembali kemampuannya masing-masing agar lebih baik lagi. Kepada yang belum beruntung, jangan berkecil hati, teruslah belajar dan belajar, tingkatkan prestasi, serta terus upayakan melakukan perbaikan dan pembinaan segala kekurangan untuk memperbaikinya di tempat masing-masing.

“Jadikanlah momen MTQ ke-III tingkat Kabupaten Lombok Utara tahun 2012 ini sebagai daya gerak pembangunan persatuan dan kesatuan ummat,”pesan Suardi.

Sementara itu,Sekretaris Panitia MTQ ke-III tingkat Kabupaten Lombok Utara Muhammad, membacakan Surat Keputusan Dewan Hakim yang di ketuai oleh TGH Nurul Wathoni tentang peserta terbaik dan juara umum.

Untuk peserta terbaik cabang tilawah golongan tartil anak-anak, qori : jauara 1 Qosim Ahyar dari Kecamatan Gangga, juara 2 Fahrurrozi dari Kecamatan Pemenang dan juara 3 Yoga Saputra dari Kecamatan Bayan.Di bagian Qori’ah, juara 1 Novitasari dari Kecamatan Pemenang, juara 2 Siti Nurasiah dari Kecamatan Kayangan dan juara 3 Rahmi Arzati dari Kecamatan Gangga.

Untuk peserta terbaik cabang tilawah golongan anak-anak, Qori’ juara 1 Rizki Raindan dari Kecamatan Tanjung, juara 2 Toni dari Kecamatan Pemenang dan juara 3 Yogi Susandi dari Kecamatan Kayangan. Sera dibagian Qori’ah, juara 1 Fajriana dari Kecamatan Tanjung, juara 2 Usdiani dari Kecamatan Pemenang dan juara 3 Settila Irawani dari Kecamatan Bayan.

Untuk peserta terbaik cabang tilawah golongan Remaja, Qori’, juara 1 Alwi M dari Kecamatan Pemenang, juara 2 Faturrahman dari Kecamatan Tanjung dan juara 3 M.Zikri dari Kecamatan Bayan. Dibagian Qori’ah, juara 1 Laely Suaeda dari Kecamatan Kayangan, juara 2 Sri Handini dari Kecamatan Pemenang dan juara 3 Hartini dari Kecamatan Gangga.

Untuk peserta terbaik cabang tilawah golongan Dewasa, Qori’ juara 1 Syamsul Akhyar dari Kecamatan Gangga, juara 2 Saparwi dari Kecamatan Pemenang dan juara 3 Ibnu Malkam dari Kecamatan Kayangan. Dibagian Qori’ah, juara 1 Uswatun Hasanah dari Kecamatan Kayangan, juara 2 Hj.Qurratun dari Kecamatan Bayan dan juara 3 Rusniati dari Kecamatan Gangga. Sedangkan untuk tilawah Cacat Netra, terbaik satu Baiq Saodah dari Kecamatan Kayangan.

Untuk cabang Syarhil Al-Qur’an tingkat SMA/MA, juara 1 Kecamatan Pemenang, juara 2 Kecamatan Gangga dan juara 3 Kecamatan Kayangan.

Untuk cabang Syarhil Al-Qur’an tingkat Mahasiswa, juara 1 Kecamatan Gangga, juara 2 Kecamatan Pemenang dan juara 3 Kecamatan Tanjung.

Untuk cabang Fahmil Al-Qur’an tingkat SD/MI, juara 1 Kecamatan Gangga, juara 2 Kecamatan Pemenang dan juara 3 Kecamatan Kayangan.

Untuk cabang Fahmil Al-Qur’an tingkat SMP/MTs/SMA/MA, juara 1 Kecamatan Gangga, juara 2 Kecamatan Kayangan dan juara 3 Kecamatan Pemenang.

Untuk cabang Khot Naskah Al-Qur’an tingkat Putra, juara 1 Ariyanto dari Kecamatan Gangga, juara 2 Nur Gede dari Kecamatan Bayan dan juara 3 Sulton Hadi dari Kecamatan Tanjung.

Untuk cabang Khot Al-Qur’an tingkat Putri, juara 1 Susiyani,S.Pd dari Kecamatan Tanjung, juara 2 Hartikayanti dari Kecamatan Pemenang dan juara 3 Yuyun Laras dari Kecamatan Kayangan.

Untuk cabang Khot Mushaf Al-Qur’an tingkat Putra, juara 1 M.Yunus dari Kecamatan Gangga, juara 2 Zukri dari Kecamatan Pemenag dan juara 3 Suryadi dari Kecamatan Bayan.

Untuk cabang Khot Mushaf Al-Qur’an tingkat Putri, juara 1 Irpiana Zahriana dari Kecamatan Pemenang, juara 2 Farhatun dari Kecamatan Bayan dan juara 3 Helmi Ulfiani dari Kecamatan Kayangan

Untuk cabang Dekorasi Al-Qur’an tingkat Putra, juara 1 Wahyu dari Kecamatan Pemenang, juara 2 Agus Iswadi dari Kecamatan Bayan dan juara 3 M.Syukur dari Kecamatan Gangga.

Untuk cabang Dekorasi Al-Qur’an tingkat Putri, juara 1 Zuhaeriah dari Kecamatan Bayan, juara 2 Saleha Isdayanti dari Kecamatan Pemenang.Sedangkan untuk Cabang MKMQ, putra, juara 1 dari Kecamatan Gangga, juara 2 dari Kecamatan Bayan dan juara 3 dari Kecamatan Pemenang.Dan dibagian putrid dari Kecamatan Gangga.

Untuk cabang Tilawah Murattal Al-Qur’an, Qori, juara 1 L.Abdul Qodir dari Kecamatan Pemenang, juara 2 Abdul Basith dari Kecamatan Bayan dan juara 3 Azhar dari Kecamatan Kayangan. Sedangkan dibagian Qori’ah, juara 1 Mawaddaturrahmah dari Kecamatan Pemenang dan juara 2 Rusniati,S.Pd dari Kecamatan Kayangan.

Sementara di cabang Tilawah Mujawwad, Qori’ juara 1 Hasanul Muttaqin,S.PdI dari Kecamatan Kayangan dan juara 2 Ahwil Hidar dari Kecamatan Pemenang. Qori’ah juara 1 Rahmawati dari Kecamatan Pemenang.

Berdasarkan surat keputusan Dewan Hakim No.02/DH.MTQ-III/KLU/2012 tanggal 24 Mei 2012 tentang Juara Umum pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke – III tingkat Kabupaten Lombok Utara adalah Juara Umum 1 Kecamatan Pemenang dengan nilai 116, Juara umum 2 Kecamatan Gangga dengan nilai 57, Juara Umum 3 Kecamatan Tanjung dengan jumlah nilai 42, Juara Umum 4 Kecamatan Kayangan dengan jumlah nilai 36 dan Juara Umum 5 Kecamatan Bayan dengan jumlah nilai 35.

Wakil Bupati KLU H.Najmul Akyar,SH,MH dalam sambutannya ketika menutup secara resmi pelaksanaan MTQ ke-III tingkat Kabupaten Lombok Utara tahun 2012 di arena utama halaman depan Kantor Camat Pemenang,Kamis malam (24/05) mengatakan tidak ada menang dan kalah dan itu adalah keberhasilan kita semua.

Dikatakan Wabup, lomba MTQ ini adalah sebagai ajang silaturrahmi dan evaluasi pembinaan kegiatan MTQ di masing-masing desa hingga kecamatan.Sedangkan juara yang diperebutkan dalam ajang MTQ itu adalah sebagai bentuk penilaian terhadap pembinaan selama ini. “Kita syukuri bersama kegiatan MTQ ini sukses adalah karena keberhasilan kita semua,”katanya.

Najmul memberikan apresiasi kepada Kecamatan Pemenang yang berhasil sebagai juara umum pada MTQ yang di gelar selama hampir satu minggu ini. Sejak awal MTQ digelar di Kabupaten yang bermotto Tioq Tata Tunaq ini, Kecamatan Pemenang selalu tampil sebagai juara umum.Ini tidak terlepas dari peran serta Kecamatan Pemenang yang berada paling ujung barat KLU ini selalau ambil bagian mengirim peserta terbanyak. ”Kecamatan lain harus berjuang agar bisa menjadi juara umum,”kata Najmul memberikan semangat kepada kecamatan yang belum beruntung.

Wabup Najmul Akhyar juga menyatakan rasa bangga dan apresiasi kepada panitia yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan MTQ ini tanpa ada kendala yang berarti.Kesuksesan ini tentunya diharapkan nantinya dilanjutkan dengan sukses prestasi dimana para qori’ dan qori’ah yang menjadi juara kali ini bisa mendapatkan prestasi yang membanggakan pada MTQ tingkat Provinsi NTB Juni mendatang di Kabupaten Lombok Barat.

Dikatakannya, moment MTQ ini tentunya diharapkan terus dikembangkan sehingga mampu mencetak bibit-bibit baru di semua cabang yang di lombakan.Sehingga kedepan, KLU yang masih berusia muda ini nantinya tidak kekurangan qori’ dan qori’ah. Selain itu, Najmul berharap agar para kader-kader penggerak pada bidang yang satu ini, supaya selalu memotivasi masyarakat untuk tetap menghidupkan TPQ dan budayakan Maghrib Mengaji.

“Sehingga melalui MTQ ke-III tingkat Kabupaten Lombok Utara tahun 2012 ini, kita pedomani Al-Qur’an untuk menuju Lombok Utara yang maju dan beradab,”katanya.(Eko).

Sabtu, 26 Mei 2012

Pengumuman Kelulusan Ujian Nasional MA Nurul Islam Kayangan TP 2011/2012

Berdasarkan hasil Ujian Akhir Nasional Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) tanggal 19 Maret s/d 25 Maret 2012 dan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2011-2012 yang dilaksanakan pada tanggal 16 April s/d 19 April 2012 serta hasil musyawarah guru MA Nurul Islam tanggal 24 Mei 2012, dinyatakan bahwa seluruh siswa-siswi MA Nurul Islam Kayangan, LULUS 100 %.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini :
No.          No.Peserta                  Nama Peserta        B.Indo    B.Ing     Matika     Eko     Sos      Geo     Rata-rata
1).   3-12-23-04-017-001-8     Adi Suhastra          6,40         8,00       7,75       6,25     6,60     5,80        7,2
2)   3-12-23-04-017-002-7     Arsah                    6,00         6,60       8,00       5,50     6,80     6,40        7,0
3)  3-12-23-04-017-003-6     Edi Juli K              6,80         5,40       8,75        6,00     6,40     7,60        7,3
4). 3-12-23-04-017-004-5     Endang Sulis          6,60         8,00       8,00        6,25     5,80      6,20        7,2
5 ). 3-12-23-04-017-005-4     Herman                 6,80        7,80       7,50         8,00     6,20      5,80        7,4
6) . 3-12-23-04-017-006-3     Lily Laila               6,00        6,00       9,00         7,25     5,80      5,60        7,1
7) .3-12-23-04-017-007-2     Maswanto            5,40        7,00       8,00         6,00     5,60     6,00        6,9
8) .3-12-23-04-017-008-9     Misiani                 7,00        6,20       8,50         5,50     6,20     7,40        7,2
9). 3-12-23-04-017-009-8     Mudrin                 5,40       7,00       9,00         6,75      5,60     5,20        6,9
10)  3-12-23-04-017-010-7     Murdiono             4,80       6,80       7,75        6,00       6,80      5,80       6,8
11)  3-12-23-04-017-011-6     Murhadin             7,20       8,00       7,75        7,00      6,60      6,40        7,4
12)  3-12-23-04-017-012-5     Mustiah fitria        5,80       7,20       9,00        6,25      6,20      7,40        7,3
13)  3-12-23-04-017-013-4     Naswandi            6,00       7,00       8,75        5,50      5,60       5,20       6,9
14 ) 3-12-23-04-017-014-3     Nurani Bayani      7,40       7,20       6,50        6,50       6,00      5,80       7,1
15)  3-12-23-04-017-015-2     Nurhayati             7,40       6,80       8,75        6,75       6,20      7,40       7,5
16)  3-12-23-04-017-016-9     Rona Erpiana       7,20       7,20       8,25        8,25       6,20      6,60       7,6
17)  3-12-23-04-017-017-8     Sakyah                 6,60       6,40       7,00        7,00       5,60      5,60       6,9
18)  3-12-23-04-017-018-7     Siti Sadiah           6,20       7,40        9,00        7,50      5,40       5,60       7,2
19) .3-12-23-04-017-019-6     Yuli Herma          5,20       7,80        8,00        8,00       6,00       5,80      7,2
20) .3-12-23-04-017-020-5     Zulaiki                 5,60       7,20        8,00        5,75       6,80        6,60      7,1
Demikian untuk maklum dan terima kasih.

                                                                             Kayangan, 25 Mei 2012
                                                                    Kepala MA Nurul Islam Kayangan
                                                                                             Ttd
                                                                                   Murdiyanto,SE

Jumat, 25 Mei 2012

Bupati KLU Buka MTQ ke III Tingkat Kabupaten

Pemenang, (SK),-- Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH membuka secara resmi pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke- III tingkat Kabupaten Lombok Utara di Arena Utama Halaman Depan Kantor Camat Pemenang, Minggu (20/05) malam.
Dihadapan para kafilah dari 5 Kecamatan yang ada di wilayah KLU dan ratusan tamu undangan yang hadir membanjiri pembukaan MTQ tersebut, Bupati Djohan Sjamsu,SH dalam sambutannya mengatakan, salah satu tujuan pelaksanaan MTQ ini adalah dalam rangka menghidupkan kembali tradisi dan budaya Maghrib Mengaji di Mesjid. Disamping itu, Bupati juga memberikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara ini dan penyampaian penghargaan yang tinggi kepada seluruh masyarakat Kecamatan Pemenang atas dukungannya serta partisipasinya sehingga kegiatan MTQ ini bisa berlangsung dengan baik dan lancar.

“Kita berharap, mudah-mudahan dengan MTQ ini, perjalanan KLU sebagai daerah otonomi baru mendapat berkah dan ridho Allah Swt, ”katanya.

Disamping itu, kata Bupati, salah satu fungsi Al-Qur’an adalah sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam kehidupan manusia baik ukhrawi maupun duniawi. Jika dikaji lebih mendalam, keadaan kehidupan manusia saat ini sudah mencapai dekadensi yang mencemaskan.

Dengan perintah membaca saja seperti yang diperintahkan dalam Al-Qur’an untuk masing-masing individu sudah tidak ada waktu.Keadaan itu semakin di perparah oleh menipisnya penghapal Al-Qur’an yang hingga kini sudah mulai pudar. Selain itu, kosongnya individu yang menafsirkan Al-Qur’an sebagai muffasir. Munuculnya keadaan ini, sangat dibutuhkan semangat dan kerja keras dari swemua pihak untuk menjawab tantangan zaman dimasa mendatang.

Terkait dekradasi tersebut, Bupati KLU juga berharap pelaksanaan MTQ ke-III tahun 2012 ini memiliki arti yang sangat penting dan strategis dalam mengembangkan syiar Islam di bumi Tioq Tata Tunaq ini. Selain itu, lanjutnya, salah satu tujuan MTQ ini adalah untuk menjaring potensi Qori’ dan Qori’ah dan Hafiz Hafizah dari seluruh cabang dan golongan yang nantinya akan menjadi wakil KLU pada MTQ tingkat provinsi NTB.
Pada kesempatan itu, Bupati KLU juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi suksesnya pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara yang ke-3 ini, semoga MTQ yang diselenggarakan di Kecamatan Pemenang ini dapat berlangsung aman dan sukses. “Ini sebagai indicator keberhasilan pembangunan di bidang keagamaan, ”tandasnya.

Kedepan sangat diperlukan sungguh-sungguh keterlibatan anggota masyarakat dalam pelaksanaan MTQ ini.Karena menurutnya, dengan suksesnya pelaksanakan MTQ ini, semoga memberikan warna baru bagi kehidupan warga KLU yang maju dan beradab, karena kegiatan ini adalah salah satu kegiatan dalam kehidupan keagamaan di bumi Tioq Tata Tunak.

Sementara itu Ketua Umum MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara Drs Suardi,MH dalam laporannya bahwa MTQ KLU yang rutin di selenggarakan setiap tahun ini merupakan suatu proses yang panjang dengan memulainya dari tingkat desa yang kemudian dilanjutkan ke tingkat kecamatan hingga sampai ditingkat Kabupaten ini. Pelaksanaan MTQ ini di haruskan mulai dari tingkat desa, Bupati KLU awal Februari 2012 lalu telah mencanangkan bulan Maulid sebagai bulan MTQ.

“MTQ yang dilaksanakan mulai di tingkat Desa dan Kecamatan, yang pada hari ini berada di tempat ini adalah merupakan hasil dari penilaian para dewan juri ditingkat Kecamatan,”katanya.

Pada MTQ tingkat Provinsi NTB tahun 2011 lalu, KLU menduduki peringkat 8 dari 10 Kabupaten/Kota. Ketua Panitia yang juga Sekda KLU ini berharap, dengan MTQ kali ini lebih banyak lagi para Qori’ dan Qori’ah yang dihasilkan sehingga lebih banyak lagi yang akan mewakili KLU di tingkat Provinsi.

MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara yang ke-3 tahun 2012 ini di pusatkan di Kecamatan Pemenang berdasarkan Keputusan Bupati KLU No.28/2012 tanggal 12 Mei 2012, tentang pembentukan panitia pelaksana.

Dikatakan Suardi, jumlah peserta yang ambil bagian dalam MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara ke-3 tahun 2012 berjumlah 179 orang termasuk offisiel dari 5 Kecamatan. Sedangkan materi MTQ ada 7 cabang, yaitu cabang tilawah,Hifzil,Tahfiz,Fahmil,Syarhil,Khot dan Tafsir.

Untuk Dewan Hakim yang bertugas pada MTQ KLU ke-3 tahun 2012 ini sebagian besar Dewan Hakim yang di transfer dari Provinsi Nusa Tenggara Barat di bawah pimpinan TGH Nurul Wathoni. “Mudah-mudahan para Dewan Hakim ini dapat bekerja dengan baik sesuai dengan keahliannya,”harapnya. (Eko)

Sabtu, 19 Mei 2012

Menjadi Juru Parkir, Merupakan Pekerjaan Mulia

Sesait,(SK),--- Sore itu,Rabu (16/05) sinar matahari yang menyengat tubuh semakin beranjak turun dari peredaran tata surya. Dengan sesekali mengusap wajahnya yang penuh keringat, Crok (38) warga Tukak Bendu Sesait, ditengah kesibukannya sebagai juru parkir. Pekerjaan tersebut dilakoninya dengan ikhlas dan penuh kesabaran. Tugas yang dilaksanakannya itu adalah merupakan tugas mulia yang diberikan panitia kepadanya untuk mengatur sepeda motor para pengunjung yang menghadiri kegiatan even Liga Merenten Junior U-16 di lapangan umum Merenten Desa Sesait Sumur Pande.

Ratusan sepeda motor yang setiap harinya diatur dengan menggunakan tiket parkir (karcis). Untuk setiap sepeda motor dikenakan biaya parkir 1000 rupiah. Sehingga menurut Crok, pendapatan setiap harinya bisa mencapai 100 ribu lebih. Paling apes katanya tidak kurang dari lima puluh ribu rupiah.

Menurut Ketua Panitia Alimudin mengatakan, penghasilan yang didapatkan dari parkir ini, disamping disetor ke kas panitia, juga diberikan insentif bagi juru parkir. Alimudin mengaku, bahwa menjadi juru parkir dimana saja, itu adalah pekerjaan mulia yang harus di akui keberadaannya. Disamping mulia, pekerjaan itu juga penuh resiko dan tantangan serta tanggung jawab berat. Karena keselamatan kendaraan milik orang adalah menjadi tanggung jawab juru parkir. “Untuk itu perlu kita hormati dan akui keberadaan juru parkir ini,”ajaknya.

“Apalah artinya recehan seribu rupiah untuk juru parkir, jika dibandingkan harga sepeda motor yang puluhan juta, yang penting barang milik kita aman, sehingga kita juga tenang nonton pertandingan,”seloroh Alimudin yang juga Sekretaris Kwarran Gerakan Pramuka Kayangan ini.

Sementara itu, Masidep,S.Pd seorang tokoh adat wet sesait, yang juga pemerhati minat serta bakat sepak bola mengatakan, memang banyak keuntungan bagi pemilik kendaraan yang hadir dilokasi Liga Merenten Junior U-16 di Lapangan Umum Sesait ini.Menjadi tugas juru parkirlah keselamatan dan keamanan semua kendaraan yang diparkir pemiliknya. Karena setiap pemilik kendaraan, ketika ada suatu keperluan di sebuah tempat, pasti menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab keamanan pada juru parkir. Selain itu, para pemilik juga tidak merasa was-was dan merasa aman, jika ada juru parkir yang mengatur tata letak kendaraan miliknya.

Senada dengan itu, salah seorang warga Sesait yang juga anggota Pol.PP KLU M.Sugiono AA,S.Adm mengatakan, memang menjadi juru parkir itu dianggap oleh sebagian orang, adalah pekerjaan yang sering di remehkan orang dan bahkan sering menjadi bahan cemoohan. Padahal menurutnya, itu adalah pekerjaan mulia.Karena beban yang diberikan oleh pemilik kendaraan itu sangat berat, sehingga tanggung jawab sebagai juru parkir itu juga semakin berat. Ini artinya, seandainya kendaraan yang dititip kepada juru parkir itu hilang, maka itu adalah menjadi tanggung jawab juru parkir, sementara penghasilan yang di dapatkan sebagai juru parkir untuk satu kendaraan saja hanya seribu rupiah dan itu tidak sebanding dengan tanggung jawab yang diberikan.

“Kadang para pemilik kendaraan sering mermehkan para juru parkir, lebih-lebih itu orang berada, kadang mereka tidak mau menyisihkan recehan mereka hanya sekedar ucapan terima kasih kepada para juru parkir yang telah dengan suka rela menjaga kendaraannya sejak awal diparkir,”katanya prihatin.

Kepada para juru parkir dimana saja berada,M.Sugiono AA,S.Adm. juga berharap, dengan tugas yang mulia ini, semoga mendapatkan keberuntungan dan penghargaan dari para pemilik kendaraan yang menitipkan barang miliknya. Dan kepada para pemilik kendaraan yang menitipkannya pada juru parkir, ketika akan meninggalkan tempat parkir, agar memberikan penghargaan sekedarnya atau berdasarkan Perda di daerah setempat yang mengatur tentang itu.(Eko).

Gotong Royong Sifat Asli Bangsa Indonesia yang Perlu dipertahankan

Kayangan,(SK),-- Kegiatan gotong royong yang di laksanakan dalam rangka mendukung susksesnya kegiatan BBGRM tahun 2012 ini adalah merupakan sifat asli bangsa Indonesia yang di wariskan secara turun-temurun.
Nilai budaya gotong royong yang selama ini sudah mulai menghilang dari peredaran kehidupan masyarakat pedesaan perlu dibangkitkan kembali. Untuk membangun semangat yang sudah mulai agak terpinggirkan itu, dibutuhkan kerja keras semua pihak untuk bagaimana mengembalikan semangat gotong royong yang merupakan sifat asli bangsa Indonesia tersebut, bangkit kembali.

Untuk memacu semangat masyarakat dalam kebersamaan menuju pada penguatan integrasi social melalui kegiatan gotong royong, serta meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk melanjutkan dan mengembangkan pembangunan berbasis desa, maka perlu mengajak seluruh komponen masyarakat agar ikut serta dalam implementasinya.

Kegiatan BBGRM (Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat) yang dilaksanakan diseluruh daerah dalam provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2012 ini berlangsung satu bulan penuh. Sehingga dalam kurun waktu yang singkat tersebut, diharapkan mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik, terutama semangat gotong royong yang hampir punah itu terbangun kembali.

Menurut Sekcam Kayangan yang tergabung dalam tim dua R.Kertamono yang ditemui di sela-sela kesibukannya Gotong royong perbaikan irigasi dan rambas pinggir jalan di Dusun Dangiang Barat Desa Dangiang Kecamatan Kayangan KLU mengatakan, tentang nilai gotong royong tersebut, bangsa Indonesia memiliki konsep bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, akan tetapi dikelilingi oleh komunitas, masyarakat dan alam sekitarnya.

Dikatakannya, di dalam system makrokosmos tersebut, ia merasakan dirinya hanya sebagai unsure kecil saja, yang ikut terbawa oleh proses peredaran alam semesta yang maha besar. Selain itu,lanjutnya, karena itu ia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik dengan sesama.

Salah satu tujuan BBGRM ini adalah untuk memacu semangat persatuan dan kesatuan serta partisipasi masyarakat menuju kemandirian bangsa. Disamping itu, katanya, diharapkan mampu meningkatkan semangat kebersamaan,kekeluargaan,kegotong-royongan dan keswadayaan masyarakat dalam membangun daerahnya.

Untuk wilayah Kecamatan Kayangan dibawah binaan Bappeda dan Inspektorat KLU itu, memasuki minggu ketiga pelaksanaan BBGRM yang telah di canangkan oleh Bupati KLU awal Mei 2012 lalu, hampir seluruh wilayah desa yang menjadi sasaran lokasi kegiatan rampung.

Sementara itu, I Made Labda,SH Kasubag Umum dan Kepegawaian Bappeda KLU yang turun langsung berbaur dengan masyarakat dalam kegiatan BBGRM di Desa Dangiang Kecamatan Kayangan tersebut mengatakan, ada sebuah paradigma perubahan yang terjadi tentang gotong royong dikalangan masyarakat. Namun, Made Labda, yang sempat bertugas di Kecamatan Kayangan di periode awal terbentuknya Kecamatan tersebut mengaku bahwa, paradigma itu tidak benar.

Dikatakannya, jiwa gotong royong yang dimiliki masyarakat di pedesaan, yang merupakan sifat asli bangsa Indonesia ini masih ada dan tetap terpelihara.”Khususnya di KLU, jiwa gotong royong itu masih ada kok,”katanya serius.

Diakui Labda, kalau ingin melihat keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan gotong royong, para pemimpin sebaiknya jangan memerintah saja, tapi mari mengajak dan ikut serta berbaur dengan masyarakat dalam pelaksanaan gotong royong. “Kalau memerintah saja, berarti dia tidak ikut, tapi kalau mari mengajak, berarti ikut,”tandas Labda yang berpenampilan low profil ini.

Paradigma gotong royong di tatanan kearifan local itu masih eksis, apalagi dengan motto mempolong merenten, setiap orang pasti dan harus kerja sama-sama, tanpa pandang bulu,”jelas Labda.

Pejabat Kepala Desa Dangiang Muhzar menyatakan respon kepada Pemerintah Daerah KLU yang mau turun langsung ke tingkat bawah yaitu di masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya melihat slogan belaka, tapi kenyataan dan keterlibatan langsung para pejabat KLU yang mau berbaur bersama-sama bergotong royong, yang diinginkan masyarakat. Artinya, para Pejabat Pemda KLU,Pemerintah Kecamatan dan masyarakat saling bahu membahu demi suksesnya pelaksanaan program BBGRM yang telah di canangkan Bupati KLU awal Mei lalu.

“Atas nama masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda KLU, atas keterlibatannya langsung dalam kegiatan ini,”kata Muhzar yang juga Sekdes Dangiang ini.

“Kita sangat bersyukur, dengan adanya kegiatan BBGRM ini, semangat gotong royong yang dimiliki masyarakat semakin termotivasi sehingga bangkit kembali, karena dengan motovasi Pemerintah Daerah, ini merupakan pencerahan pada masyarakat, ”tandasnya.(Eko).

Monev Tiga Bulanan, YLKMP Hadirkan Fasduk dan Fasping

Tanjung,(SK),-- Dalam rangka suksesnya Program Penguatan Keberdayaan Warga, Organisasi Warga dan Pemerintahan Desa dalam mendorong Desa Mandiri kerjasama Access phase II,Pemda KLU dan YLKMP, maka pihak YLKMP, mengahdirkan seluruh Fasilitator Pendukung (Fasduk) dan Fasilitator Pendamping (Fasping) yang tersebar di seluruh SKPD yang ada di KLU, Jum’at (11/05) pekan lalu.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Sekreatriat YLKMP tersebut, R.Agus Hadianto, selaku Koordinator Program Access Phase II mengatakan, maksud dan tujuan dilaksanakannya Monitoring dan Evaluasi terhadap program adalah untuk mengetahui sejauh mana dampak atau perubahan yang terjadi pada zona 1 dan zona 2 yang telah di targetkan oleh program yang telah dilaksanakan pada triwulan 1 tahun 2012 ini.

Dikatakannya, monitoring dan evaluasi, selain memberikan informasi apakah program, kebijakan atau strategi pengembangan di inplementasikan sesuai dengan perencanaan atau tidak, juga untuk melakukan penilaian terhadap suatu hasil dan dampak atau perubahan dari program.

Karena monitoring, menurut R.Agus Hadianto sangat penting dilakukan sebagai system pengawasan yang digunakan oleh mereka yang bertanggung jawab atas suatu program, untuk memastikan bahwa semuanya berjalan menurut rencana dan sumber daya tidak terbuang.

Sementara itu, Minardi staf Admin mengatakan, dalam proses monitoring berarti ada umpan balik dan respon para pihak yang terlibat dalam suatu program.Prosesnya pun berkesinambungan selama siklus suatu program berjalan. Sementara evaluasi menjadi suatu tempat untuk melakukan penilaian terhadap suatu hasil dan dampak dari program

“Jadi data yang dikumpulkan waktu monitoring menjadi dasar untuk analisis evaluasi yaitu penilaian dari dampak program atas zona-zona yang menjadi target program,”katanya mengurai.

“Dengan demikian, monitoring dan evauasi itu sangat dibutuhkan sebagai alat efektif untuk menilai keberhasilan dan kegagalan suatu program atau untuk lebih meningkatkan strategi pengembangan atau perbaikan dimasa mendatang,”tutupnya.

Rumedi, salah seorang Fasilitator Pendukung yang aktif dalam berbagai pertemuan dengan warga termarginalkan ini mengatakan, banyak hal yang dilakukannya dalam kapasitasnya selaku Fasilitator Pendukung bersama Fasduk yang lainnya. Diakuinya, bahwa menjadi Fasilitator dalam program Access ini membutuhkan keseriusan,keuletan,kemauan yang tinggi dan mencintai pekerjaan itu. Tanpa itu semua, dirinya yakin tidak akan berhasil dalam melaksanakan sebuah program.

Rumedi yang mantan Kepala Desa Gumantar 2007 silam itu dalam penyampaian refleksinya menyatakan, monitoring dan evaluasi program penguatan keberdayaan warga,organisasi warga dan pemerintahan desa dalam mendorong desa mandiri untuk triwulan pertama ( Desember 2011 - Februari 2012), menggunakan tahapan kegiatan berupa metode kajian dokumen,wawancara,diskusi terfokus,refleksi diri dan melihat data.

Lebih jauh Rumedi menyatakan, kajian dokumen program itu merupakan rencana program yang dibuat sebelumnya,catatan proses kegiatan atau catatan hasil pertemuan, laporan-laporan kegiatan kemudian dianalisa apakah kegiatan yang dilakukan benar-benar dapat mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan, dan apakah benar-benar membawa perubahan yang diinginkan program atau tidak. Jadi dalam kaji dokumen program ini yang dibutuhkan adalah dokumen kegaiatan triwulan pertama dan laporan kegiatannya.Jadi yang melakukan kajian dokumen program tersebut adalah tim Managemen, yang terdiri dari Koordinator program,admin keuangan,PM dan Media.

Hal – hal yang harus dipersiapkan oleh tim managemen dalam monitoring dan evaluasi kali ini, diantaranya kegiatan utama,OM (Outcome Mapping),prinsip dan nilai,absensi kegiatan, photo-photo kegiatan dan media serta perbandingan biaya kegiatan Vs capaian yang telah diperoleh

Selain itu,lanjutnya, beberapa kegiatan yang dilakukan selama pertemuan dengan warga, misalnya membandingkan kondisi sebelum dan setelah program dan meminta kepada para peserta pertemuan menceritakan kondisi sebelum dan setelah program dimulai dengan sekarang, serta kejadian-kejadian penting yang terjadi selama waktu itu dan melihat seberapa luas pengaruh kegiatan dari dampak selain program.

Selanjutnya dalam pertemuan yang dihadiri seluruh stacholder pelaksana program Access tersebut, masing-masing diberikan kesempatan untuk refleksi bersama dalam internal tim dan Fasping.Sehingga dalam refleksi bersama ini apa saja yang telah dilakukan,melihat kemajuan yang telah dicapai, apa hambatannya dan bagaimana menerapkan capaian kedepan, semuanya menjadi jelas terungkap.(Eko).
 

Senin, 14 Mei 2012

Liga Merenten Junior U-16, Merupakan Ajang Mencari Bibit

Sesait,(SK),-- Salah satu event untuk mempersatukan generasi muda Sesait dalam kegiatan positif dan bermanfaat adalah dengan menyelenggarakan Liga Merenten Junior U-16.

Demikian yang dikatakan Ketua Panitia yang juga Ketua PS Merenten Desa Sesait Alimudin dalam laporannya pada saat pembukaan Liga Merenten Junior U-16 yang berlangsung di Lapangan Umum Merenten Desa Sesait, Sabtu, (12/05).

Dikatakannya, jumlah tim yang ambil bagian dalam Liga Merenten Junior U-16 ini sebanyak 14 tim dari dua desa, yaitu Desa Pendua dan Desa Sesait. Kegiatan yang menyedot perhatian banyak kalangan ini, diperkirakan berlangsung selama 25 hari sejak pembukaan, dengan system Full. Disamping memperebutkan piala bergilir PS Merenten, juga masing-masing tim yang keluar sebagai juara akan diberikan uang pembinaan dan piagam penghargaan. Adapun besarannya uang pembinaannya, menurut Alimudin, untuk juara 1 diberikan uang pembinaan sebesar satu juta rupiah ditambah piagam penghargaan. Sedangkan untuk juara 2,3 dan 4 akan diberikan uang pembinaan masing-masing sebesar 750 ribu,500 ribu dan 250 ribu rupiah ditambah dengan piagam penghargaan.

Sementara itu, Pemusungan Sesait Murdan dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Pengurus Merenten Desa Sesait ini. Karena diakuinya, kegiatan serupa sempat vakum selama 5 tahun. Sehingga baru kali ini kembali di gelar oleh PS Merenten Desa Sesait. Mudah-mudahan dengan kegiatan yang mulai di galakkan melalui Liga Merenten Junior U-16 ini, citra persepak bolaan di gumi paer Sesait kembali mendapatkan jati dirinya dari masyarakat.

Memang diakui oleh Pemusungan Sesait, bahwa citra persepak bolaan di desa yang bermotokan Merenten ini sempat kisruh lima tahun silam.Ketika itu, Desa Sesait sebagai tuan rumah penyelenggara Liga Perseka Kecamatan Kayangan dan secara kebetulan Liga ini sempat terhenti di tengah jalan.Hal itu disebabkan karena terjadi kesalah pahaman antar wasit dan pemain, sehingga terjadi pemukulan terhadap pemain yang dilakukan oknum wasit yang bertugas kala itu.

“Kami berharap, agar peristiwa serupa jangan sampai terulang kembali di masa mendatang,”harap Murdan yang beberapa bulan lagi akan berakhir masa jabatannya sebagai Pemusungan Sesait ini.

Kepada seluruh Panitia Penyelenggara dan seluruh tim yang ambil bagian dalam kegiatan perhelatan akbar Liga Merenten Junior U-16 yang bergengsi ini, Murdan berpesan laksanakan seluruh rangkaian kegiatan dengan baik, bertindaklah sportif dalam segala hal, hindari kecurangan-kecurangan yang sifatnya tidak harus terjadi dan jadikan event ini sebagai ajang pencari bibit untuk persiapan menghadapi ‘Liga Tioq Tata Tunaq’ tingkat Kabupaten Lombok Utara pada putaran berikutnya tahun depan.

Menurut Koordinator pertandingan Misyadin,S.Pd bahwa, yang mendapatkan kesempatan main pada putaran pertama Liga Merenten Junior U-16 tahun 2012 ini adalah Bajang Karbit Pendua Daya berhadapan dengan Anses B Sesait, dengan kedudukan 0-0.Sementara di hari kedua mendapatkan giliran berlaga adalah tim Sokak Kado Desa Pendua berhadapan dengan tim A lot FC Dusun Lokok Tujan Desa Sesait.

Antusis para penonton yang membanjiri lapangan umum Merenten Desa Sesait ingin melihat dari dekat bagaimana kiprah, taktik dan strategi putra,bai, balok mereka yang pada kesempatan itu ada yang baru pertama kali turun merumput di lapangan umum merenten tersebut.

Misyadin juga mengatakan, selama liga ini berlangsung, ada tim khusus yang bertugas untuk menyeleksi pemain berbakat untuk kemudian nantinya akan di rekrut, dibina ditingkat PS Merenten Desa Sesait. Namun diakui Misyadin, keberadaan tim khusus tersebut sengaja di rahasiakan untuk menghindari nepotisme.

“Ini sebagai angin segar bagi pengurus maupun offisiel pada tim yang berlaga, agar selalu mempersiapkan timnya sebaik mungkin, termasuk materi dari masing-masing pemain,”katanya.

Sementara itu, Masidep,S.Pd selaku ketua tim khusus yang ditunjuk pihak PS Merenten yang populer dengan sebutan Pemerhati Pemandu Bakat Sepak Bola Desa Sesait yang beranggotakan Agus Waker dan Sedim, mengatakan, bahwa tugas mereka adalah mencari,mendata dan menyeleksi para pemain berbakat untuk dipersiapkan sebagi pemain PS Merenten kedepan.

Menurutnya, para pemain PS Merenten yang sudah ada selama ini sudah tidak layak main, karena factor usia sudah tidak memungkinkan mereka bertahan. Sehingga kedepan dalam pencarian bibit melalui Liga Merenten Junior U-16 ini diharapkan bisa di rekrut para pemain berbakat dan handal di bidangnya.

Perlu dicatat, katanya, pencetak gol pertama Liga Merenten Junior I U-16 adalah Ajis no,punggung 10 pada menit ke 4 babak pertama dari tim Alot Lokok Tujan Desa Sesait ketika menjamu tim Sokak Kado dari Desa Pendua.

“Pada saat Final baru bisa ditentukan 22 orang, siapa para pemain berbakat dan terbaik dari seluruh tim yang ambil bagian dalam event ini,”kata Masidep.

Hal senada juga disampaikan Ketua MKD Desa Sesait Karyadin mengatakan, sangat support dan mendukung kegiatan tersebut. “Ini merupakan kegiatan positif yang terus dibina dan dipertahankan, karena ini adalah event bergengsi yang patut di acungi jempol,”selorohnya.

Sementara itu, para pemerhati sepak bola dari Dusun Lokok Sutrang Setiawadi (23) mengatakan, dalam bertanding mental para pemain perlu dibangun,sebab bagaimanapun strategi dan kelihaian bermain bagus, tapi kalau mental tidak ada atau tidak dibangun, maka tentu tidak akan tercapai apa yang menjadi harapan dalam sebuah pertandingan.

Lain halnya dengan Sekretaris Panitia Liga Merenten Junior U-16 Waji Ahmad Supandi,SE mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan melalui Liga ini semata-mata adalah sebagai ajang mencari bakat, sekaligus membangun silaturrahmi antar dua desa (Desa Pendua dan Desa Sesait) yang selama ini terus bersatu dalam bidang olah raga sepak bola ini.

Terus terang, katanya, selama ini, kedua desa tersebut tidak pernah mengadakan kegiatan seleksi seperti ini. Ini terbukti, setiap main di level atas (Kabupaten maupun Provinsi), selalu kandas di tengah jalan. Selain itu, lanjutnya, “PS Merenten ketika sampai Final dalam sebuah event dapat juara, tapi tidak jelas hadiahnya apa,”sesal Waji yang juga putra ketiga dari Djekat ini.

Banyak sekali potensi yang dimiliki daerah ini yang patut diperhatikan oleh pihak pemerhati sepak bola ditingkat atas, bahwa ditingkat desa pun banyak calon-calon pemain berbakat dan berpotensi yang perlu dilirik. Cuman diakui Waji, kelemahannya tidak pernah turun langsung ke tingkat bawah dalam hal pembinaannya.(Eko).
 

HUT Ke-XX, SMAN 1 Kayangan Tingkatkan Pelayanan Lembaga Kepada Masyarakat

Kayangan,(SK),-- Mengawali acara pelepasan siswa Kelas XII, yang dirangkaikan dengan peringatan Hardiknas dan HUT SMAN 1 Kayangan yang ke-20 tahun ini, OSIS SMANSAKA menyuguhkan tarian Bali yang eksotik mampu memukau para tamu undangan yang hadir.

Acara yang digelar,Sabtu,(12/05) di halaman SMAN 1 Kayangan tersebut, disamping dihadiri Sekdis Dikbudpora KLU,Camat Kayangan, Muspika, Kepala SMA dan SMP serta para juara perwakilan pelajar se – KLU, juga dihadiri seluruh siswa, guru,orang tua/wali murid, Komite, dan undangan lainnya.

Ketua OSIS SMANSAKA Wanda Rendraswara dalam laporannya mengatakan, dalam rangka HUT ke-20 SMAN 1 Kayangan yang dirangkaikan dengan Hardiknas dan pelepasan siswa/siswi Kelas XII tahun pelajaran 2011-2012 ini, pihaknya (OSIS) dibawah bimbingan pembinanya Sahlam,S.Pd, mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan OSIS dari SMA/MA,SMP.MTs se KLU yang telah berpartisipasi dalam kegiatan lomba Basket dan Futsal antar pelajar se KLU yang diselenggarakan keluarga besar SMAN 1 Kayangan beberapa waktu lalu.

Dikatakan Winda R, bahwa para juara, baik juara 1,2 dan 3 yang keluar sebagai pemenang dalam lomba Basket maupun Futsal tersebut, seluruhnya tersebar dari ujung timur (Kecamatan Bayan) hingga ke ujung barat (Kecamatan Pemenang). Winda R juga berharap agar kegiatan serupa dapat dikembangkan dan bisa diikuti oleh sekolah-sekolah yang lain yang ada di KLU. Karena kegiatan ini sangat penting artinya disamping untuk menyambung tali silaturrahmi, juga untuk meningkatkan sportifitas dalam bidang olah raga antar pelajar se KLU.

“Semoga OSIS dan keluarga besar SMA Negeri 1 Kayangan di kemudian hari dapat melanjutkan kegiatan serupa dan bahkan dapat ditingkatkan lebih baik lagi dimasa mendatang,”harapnya. “Kritik dan saran, tetap terbuka untuk perbaikan dimasa mendatang, ”tambahnya.

Ketua OSIS SMANSAKA Wanda Rendraswara, yang merupakan anak pasangan Iwan Kurniawan dan Bidan Tatik ini berharap, mudah-mudahan dimasa mendatang, kegiatan seperti ini, tidak hanya OSIS SMAN 1 Kayangan saja yang menyelenggarakannya, OSIS SMA/MA yang lain se KLU juga bisa melaksanakannya. Hal ini dimaksudkan agar pihak sekolah yang lain dapat saling beranjang sana atau saling berkunjung dan bersilaturrahmi dengan pelajar lainnya, khususnya dalam bidang olah raga.

Kepala SMAN 1 Kayangan Drs Moh.Hakam Yamin mengawali sambutannya, atas nama keluarga besar SMA Negeri 1 Kayangan, dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setulusnya kepada seluruh tamu undangan dan wali murid, karena keringanan langkahnya memenuhi undangan ini, mudah-mudahan tercatat sebagai amal ibadah di sisi Allah swt.

Dikatakannya, acara perpisahan sekaligus pelepasan kelas XII yang rutin di gelar SMAN 1 Kayangan seperti ini adalah sudah membudaya di setiap sekolah dimana saja. Dimana, katanya, pelepasan yang dilakukannya kali ini di dahulukan dengan pengumuman kelulusan.Sehingga pihaknya berharap kepada seluruh wali murid agar jangan sampai menafsirkannya berbeda.

Terkait dengan kegiatan HUT SMA Negeri 1 Kayangan yang ke-20 tahun 2012 ini, Kasek yang dulunya aktif di racana Pandega Kwarda NTB ini, mencoba meramu berbuat sesuatu untuk menciptakan silaturrahmi antar pelajar se KLU yaitu dengan menggelar beberapa kegiatan lomba, seperti Basket dan Futsal. Dan kegiatan itu pun sudah dilaksanakannya dengan baik dan sukses.

“Mudah-mudahan, dengan HUT ke-20 SMA Negeri 1 Kayangan ini, yang dirangkaikan dengan Hardiknas serta pelepasan siswa-siswi kelas XII TP 2011-2012 tahun ini, kami mencoba di masa mendatang untuk lebih banyak berbuat dalam rangka meningkatkan pelayanan lembaga kepada masyarakat luas, ”harapnya.
Kepala Sekolah yang sedang menyelesaikan Tesisnya ini pun berpesan kepada siswanya khusus yang kelas XII bahwa melalui kesempatan ini, atas nama keluarga besar SMANSAKA mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, yang selama ini telah terjalin kerja samanya dalam menempuh pendidikan selama 3 tahun, sehingga memperoleh ilmu yang bermanfaat dan predikat prestasi untuk meraih masa depan yang cemerlang.
Selaku pimpinan sekolah, Drs Moh.Hakam Yamin juga menyerahkan secara simbolis siswa Kelas XII yang diwakili Suparman Kelas XII IPS 2 dan Widya Zulratul Aini Kelas XII IPA 2, kepada perwakilan orang tua/wali murid yang di wakili Ketua Komite SMA Negeri 1 Kayangan Abidin Tuarita,B.Sc.

Usai menerima penyerahan siswa secara simbolis tersebut, Abidin Tuarita B.Sc dalam sambutannya mengatakan, acara yang dilakukan pihak sekolah seperti ini adalah sebuah acara rutin ritual social yang perlu di catat. Namun begitu, Abidin Tuarita yang asal Ambon ini berharap kepada lulusan SMA Negeri 1 Kayangan, selama menempuh pendidikan di sekolah yang sebentar lagi ditinggalkannya itu, selama itu pula dapat bekerja sama dengan baik dalam belajar sehingga bisa nantinya tampil sebagai tenaga potensial dalam masyarakat.

Dengan lulusnya siswa-siswi SMA Negeri 1 Kayangan ini dalam pengumuman tanggal 26 Mei 2012 mendatang, pihak Komite berharap bagi yang lulus, jangan sampai puas dengan mendapatkan satu lembar ijazah. Karena menurut Abidin Tuarita yang juga aktivis LSM yang sudah melanglang buana seluruh tanah air ini menyatakan bahwa untuk mengarungi dunia kedepan tidak bisa hanya mengandalkan satu lembar ijazah saja.Untuk itu dibutuhkan keseriusan dalam belajar, terus maju dan berkembang meningkatkan prestasi sebaik mungkin dibidangnya masing-masing. Kami yakin, bahwa diantara siswa-siswi SMA Negeri 1 Kayangan ini ada bibit-bibit unggul yang dibutuhkan Pemerintah Daerah KLU di masa mendatang menanti tenaga-tenaga potensial dan professional siap pakai di bidangnya.

Dalam kesempatan itu, Abidin Tuarita menyampaikan pesan khusus kepada siswa Kelas XII tentang pendapat orang bijak yaitu pengusaha dunia yang bernama Bill Gate, setidaknya ada dua hal, diantaranya banyak membaca dan banyak teman.Dikatakannya, Bill Gate menjadi orang sukses karena banyak membaca. Disamping itu, dengan banyak membaca pun akan banyak teman. “Jadi jangan bosan-bosan membaca,”ingatnya.

Kepada orang tua wali murid, Abidin Tuarita juga berpesan agar orang tua selalu memberi support kepada putra-putri mereka agar berkembang dan berprestasi serta menyiapkan tenaga potensial untuk meraih masa depan yang cemerlang. Bil khusus, Abidin Tuarita juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah dan seluruh dewan guru SMA Negeri 1 Kayangan, Dikbudpora KLU dan seluruh jajarannya, atas dedikasi dan pembinaannya sehingga bisa mencetak putra-putri harapan bangsa di seluruh jajaran pendidikan KLU ini, sehingga nantinya mereka bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

“Belajar untuk tahu, sampai kapanpun kita belajar pasti tahu, tetapi jika belajar hanya tujuan lulus, maka tentu siapapun tidak bisa jamin akan memperoleh keberhasilan di masa mendatang,”tandasnya.

“Mudah-mudahan ini dapat memberi motivasi dan semangat bagi siswa-siswi kelas XII yang sebentar lagi meninggalkan bangku SMA ini untuk meniti karir menuju kemajuan di masa mendatang,”ucap Abidin Tuarita berharap.

Sementara itu Sekretaris Dinas Dikbudpora KLU Drs Sukasman dalam sambutannya mengatakan, pada intinya bagaimana dunia pendidikan di masa mendatang lebih maju.

Dikatakannya, selama UN berlangsung pada tahun ini, tidak ada terjadi gejolak yang dilakukan siswa peserta UN. Patut di syukuri bahwa di KLU ini pelaksanaan UN berlangsung aman lancar dan terkendali, yang walaupun diakuinya ada beberapa kendala yang dihadapi seperti kekurangan soal yang bukan jurusannya, namun semua itu bisa diselesaikan oleh panitia ditingkat local dan tidak separah yang terjadi di daerah lain.

Sekdis yang juga pernah bertugas di SMA Negeri 1 Kayangan ini, juga menyampaikan criteria kelulusan yang harus dicapai siswa, standar minimal untuk satu mata pelajaran 4,00 dan nilai rata-rata 5,5 dari seluruh mata pelajaran.

“Jika persyaratan itu bisa dipenuhi siswa, maka imbalannya pasti lulus. Tetapi sebaliknya, jika syarat itu tidak bisa di capai siswa, maka imbalannya pasti tidak lulus,”terangnya.

Kepada seluruh siswa yang akan meninggalkan bangku SMA ini, Sekdis yang bernampilan low profil ini berpesan, jika pakaian sekolah yang masih layak pakai agar di sumbangkan dan disalurkan melalui OSIS untuk kemudian di sumbangkan kepada orang lain sehingga bermanfaat.

Dalam rangka HUT ke-20 SMA Negeri 1 Kayangan, Misyadin,S.Pd selaku Ketua Panitia Lomba Basket dan Futsal antar pelajar se KLU mengumumkan para juara dalam lomba yang sudah dilakukannya beberapa waktu lalu.

Cabang Futsal, untuk tingkat SMP, juara 1 SMPN 2 Bayan, juara 2 SMPN 2 Tanjung, juara 3 SMPN 1 Kayangan dan juara 4 SMPN 3 Gangga. Sedangkan untuk tingkat SMA/MA, juara 1 SMAN 1 Kayangan, juara 2 MA BUS Santong, juara 3 SMAN Pemenang dan juara 4 MA NW Santong.

Sementara di cabang Basket Putra, juara 1 SMAN 1 Tanjung, juara 2 SMKN 1 Tanjung, juara 3 SMAN 1 Kayangan dan juara 4 SMAN 1 Bayan. Sedangkan di bagian Putri, juara 1 SMKN 1 Tanjung, juara 2 SMAN 1 Kayangan, juara 3 SMAN 1 Tanjung dan juara 4 SMAN 1 Bayan.(Eko).