Rabu, 30 Januari 2013

Pengalaman Luar Biasa Menjadi Pendamping LPTTG Malindo

Kayangan,(SK),-- Menjadi seorang pendamping LPTTG Malindo di Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan tidaklah semudah apa yang di bayangkan.

Bagi seorang Lukmanul Hakim, dengan pendidikan S1 pada Fakultas Ilmu Sosial Politik yang disandangnya, hal tersebut tidaklah sulit baginya sebagai duta atau wakil Kabupaten Lombok Utara dalam pendampingan pelatihan Trotila di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan selama 10 hari, yang dimulai dari tanggal 19 hingga 28 Januari 2013 lalu.
Pengalaman menjadi pendamping dalam pelatihan Trotila tersebut, Lukmanul Hakim bersama 2 orang rekannya dari Mataram Nurhaerani,SS dan dari Bima Rohana di Luwu Sulsel itu, sungguh luar biasa.Karena disamping mendapatkan kesempatan menimba ilmu tentang berbagai produk unggulan daerah, juga bisa melihat dari dekat bagaimana tentang kehidupan masyarakat pedesaan yang tadinya tidak bisa bekerja maksimal dalam menngolah bahan baku siap pakai yang tersedia di sekitarnya, menjadi lebih berpenghasilan dalam memenuhi ekonomi keluarga.”Ini berkat adanya pelatihan Tortila,sebab bahan baku itu sudah ada disekitar mereka, hanya saja tidak memiliki ilmu untuk mengolahnya, sehingga dengan adanya pelatihan Tortila ini diharapkan masyarakat ditingkat bawah dapat merubah dan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga,”tutur Lukmanul Hakim.
Lukmanul Hakim menceritakan, ketika di percaya sebagai pendamping sekaligus sebagai pelatih dalam pelatihan Tortila di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan tersebut, diakuinya sangat luar biasa.Disamping dirinya belum pernah ke daerah tersebut, juga dipercaya sebagai pelatih para elit politik dalam mengembangkan Tortila sebagai salah satu produk unggulan daerah (PUD) yang mampu mendongkrak ekonomi keluarga dan memiliki prosfek yang cukup menjanjikan dimasa depan jika di kelola dengan baik.
Seperti misalnya, katanya, dari 100 orang peserta pelatihan Tortila di daerah Luwu Utara Sulsel tersebut, semua peserta di tempatkan di masing-masing rumah penduduk.Sehingga para peserta dapat berinteraksi luwes dan bebas dengan masyarakat setempat.Disamping itu, dengan ditempatkannya seluruh peserta tersebut, juga ekonomi keluarga ikut juga terbantu.
Ketika ditanya wartawan media ini seputar LPTTG, Lukmanul Hakim menjelaskan, LPTTG itu adalah wadah pelatihan focus teknologi tepat guna (TTG) menjadi produk unggulan daerah (PUD), bermitra dengan Pemerintah Daerah/Kota/Pemprov.Selain itu bermitra juga dengan Negara Sahabat,Perguruan Tinggi dalam dn luar negeri. Lembaga pelatihan ini berdiri sejak tahun 1986 dengan nama LPTTG Siranindi di Palu Sulawesi Tengah, yang kemudian berkembang menjadi LPTTG Malindo di Luwu Utara Sulawesi Selatan.Persemian berdirinya lembaga LPTTG Malindo ini di resmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof.Malik Fadjar bersama Menteri PU Soenarno pada tahun 2003.
Sedangkan focus yang dijalankan LPTTG Malindo ini bergerak di bidang makanan ringan kering, ber-merek,ber-HaKi,ber-SNI, serta layak pasar local/eksport dengan lebih 600 jenis keterampilan hasil pertanian/perikanan. Tujuan dari LPTTG ini adalah agar rakyat trampil skill dan cerdas mind sett untuk bekerja dan berpendapatan.(Eko)

Jelang Musrenbangdes,Camat Kayangan Lakukan Persiapan

Kayangan,(SK),-- Mengingat tenggat waktu pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang diberikan pihak Bappeda KLU semakin mendesak harus sudah rampung, maka Pemerintah Kecamatan Kayangan melakukan berbagai persiapan, dengan mengundang para Sekdes dari 8 desa yang ada dan para Kasi yang ada di Kantor Camat Kayangan untuk membahas rencana penyelenggaraan Musrenbangdes,Selasa (29/01/2013).
Tenggat waktu yang diberikan kepada Kecamatan Kayangan oleh pihak Kabupaten untuk melaksanakan Musrenbangdes adalah sampai tanggal 6 Februari 2013 harus sudah selesai dilaksanakan.Hal inilah yang membuat pihak Pemerintah Kecamatan Kayangan terus berpacu menyelesaikan Musrenbangdes. Sehingga dalam pertemuan yang melibatkan para Sekdes dan para Kasi serta Kasubag tersebut membuahkan hasil yaitu dengan disepakatinya jadual Musrenbangdes untuk masing-masing desa dalam satu hari dua desa.

Camat Kayangan Tresnahadi mengatakan, kesepakatan tersebut termasuk penyusunan jadual dan tim pemantau dalam pelaksanaan Musrenbangdes.Tim pemantau sekaligus Pembina ini, menurutnya dibagi menjadi dua bagian, dimana tim satu di pimpin Camat Kayangan dan tim dua dipimpin Sekcam.
Dikatakan, jadual Musrenbangdes telah disepakati untuk tahap pertama dimulai dari Desa Dangiang dan Desa Gumantar hari Kamis tanggal 31 Januari 2013. Kemudian Desa Salut dan Desa Selengen,Senin (04/02/2013),lalu pada hari Selasa (05/02/2013) jadual untuk Desa Santong dan Desa Pendua, serta hari Rabu (06/02/2013) untuk Desa Sesait dan Desa Kayangan.Sedangkan jadual Musrenbang untuk tingkat Kecamatan Kayangan akan dilaksanakan tanggal 15 Februari 2013 mendatang.
“Dengan disepakatinya jadual Musrenbangdes ini, maka sudah sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan oleh Kabupaten, yaitu hingga tanggal 6 Februari 2013, ”tandas Tresnahadi.
Selain menyusun jadual Musrenbangdes tersebut, Tresnahadi selaku Camat Kayangan juga mengingatkan kepada para Sekdes untuk mengingatkan kepada Kepala Desa-nya untuk membuat LKPJ maupun LPPD-nya, karena pada bulan maret 2013 ini batas akhir dari para Kepala Desa untuk membuat dan melaporkan LKPJ maupun LPPD. “Ini ada mekanismenya yaitu Perdes,”katanya.
Terkait dengan hal tersebut, Tresnahadi juga menyarankan kepada para Sekdes sebagai ujung tombak pelaksana dio tingkat desa harus lebih pro aktif memberikan masukan pada Kepala Desa agar memperhatikan dalam hal pembuatan LKPJ maupun LPPD yang menjadi keharusan bagi Kepala Desa.”Materi dan Format LKPJ maupun LPPD sudah ada di Perda Nomor 5 tahun 2011, tinggal di ikuti saja,”sarannya.(Eko)

Dengan Peringatan Maulid Nabi, Ambalan Penegak MA NW Santong Tingkatkan Semangat Kreativitas

Santong,(SK),-- Ambalan Penegak Syekh Zainuddin Halimatussa’diyah NW Santong menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang pertama,Senin (28/01/2013) lalu.
Sejak di kukuhkan awal Januari 2013 lalu, amabalan ini sudah banyak menorehkan prestasi di bidang eskul ini. Diantaranya juara dua pidato dalam tiga bahasa (Inggris,Indonesia dan Arab) di Lombok Timur,Juara satu Da’i Muda tingkat Kabupaten Lombok Utara,juara dua LKBB,juara dua P3K akhir Desember 2012 lalu.

Kepala MA Albaqiyatussolihat NW Santong R.Sugianto,S.Ag mengatakan, sangat mengapresiasi dan mendukung semua kegiatan dari peserta didiknya dalam berbagai bidang, termasuk kegiatan eskul yang telah banyak menorehkan prestasi untuk membawa nama baik sekolah ini.
Dikatakan, para peserta didik yang tergabung dalam ambalan penegak MA NW Santong ini, sangat representative dengan kepedulian di berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kepribadian setiap anggotanya.Selaku Kepala Sekolah R.Sugianto juga mengucapkan terima kasihnya kepada adik-adik yang tergabung dalam ambalan penegak Madrasah Aliyah NW ini atas peran serta dan kepeduliannya mau menggali potensi-potensi yang ada di dalam gerakan Pramuka.Karena menurut alumnus IAIN Mataram 1998 ini bahwa di dalam organisasi Gerakan Pramuka ini banyak sekali mengajarkan pengembangan diri sebagai bekal dalam meniti kehidupan dimasa mendatang dari setiap pemuda harapan bangsa.
Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw untuk yang pertama kali diselenggarakan oleh Ambalan Penegak MA NW Santong ini adalah memang atas inisiatif dan ide dari para peserta didik yang tergabung dalam organisasi gerakan pramuka di bawah pimpinan Pradananya Hamdan Qosim dan wakilnya Muhibudin.
Selaku Pradana sekaligus Ketua pelaksana kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, Hamdan Qosim dalam laporannya mengatakan, kegiatan yang menyedot perhatian para petinggi lembaga ini adalah sebagai salah satu bentuk penyambung silaturrahmi antara pramuka penegak di ambalan ini dengan adik-adik pramuka penggalang dan siaga yang bernaung di bawah asuhan R.Sugianto ini.
Dikatakan, dana yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah dari hasil iuran anggota gerakan pramuka ambalan penegak, pasukan penggalang dan perindukan Siaga yang ada di bawah naungan Ponpes Albaqiyatussholihat NW Santong ini.
Sebagai penyampai uraian hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang mengambil tema kita tingkatkan semangat kreatifitas generasi muda dengan berlandaskan ketaqwaan kepada Allah Swt tersebut, Pimpinan Yayasan Albaqiyatussholihat NW Santong Haeruman mengajak semua pihak untuk memperbanyak menyebut nama Allah Swt dan istigfar.Karena dengan memperbanyak Istigfar, maka Allah akan membukakan jalan keluar baginya dari semua kesulitannyandan akan membebaskannya dari segala duka cita dan ia akan memperoleh rizki dari arah yang tidak di sangka-sangka.

Dalam sebuah Hadist dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda,”Do’a seorang hamba senantiasa di kabulkan selama tidak berdoa untuk keburukan atau memutus hubungan kerabat (silaturrahmi) dan selagi tidak tergesa-gesa” (HR.Muslim).
“Jayalah Pramuka,saya berharap agar adik-adik yang tergabung dalam gerakan Pramuka NW Santong ini tetap menjadi yang terbaik dimanapun tempatnya berada,ikutilah jalan yang baik dan jadilah suri tauladan di masyarakat,”tandas Haruman.(Eko-Rian)

Selasa, 29 Januari 2013

Prosesi Ritual Maulid Adat Ala Gumantar

Gumantar,(SK) –Prosesi ritual Maulid Adat Gumantar rutin untuk setiap tahun pelaksanaannya berlangsung selama tiga hari tiga malam. Prosesi ritual Maulid Adat Ala Gumantar ini terus dipertahankan hingga kini. Keberadaan komunitas Gumantar dalam pelaksanaan Maulid Adat masih menganut system tradisi secara turun temurun.
 Untuk menyongsong pelaksanaan ritual Maulid Adat Gumantar, satu minggu sebelumnya sudah dilakukan berbagai persiapan. Seperti Meleah Bale Gubuq (membersihkan kampung), memperbaiki penyengker (pembatas/pagar) Mesjid Kuno dan gotong royong membersihkan lokasi sekitar pelaksanaan ritual Maulid Adat, termasuk membersihkan Lokok Bikuk.

Menurut A.Sukari, salah seorang tokoh adat Gumantar mengatakan bahwa, kegiatan pendahuluan meleah ini adalah merupakan Saur Sanga (Nasar) sebagai wujud syukur kepada Allah Swt, karena setiap tahun dapat bertemu lagi dengan bulan Maulid. Sehingga masyarakat komunitas Gumantar dapat melaksanakan ritual adat seperti yang dicontohkan oleh para leluhur.

“Ini adalah tradisi para leluhur, dimana kegiatan pendahuluan yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan ritual Maulid adat di wet Gumantar ini adalah meleah atau Saur Sanga,”terang A.Sukari, yang dibenarkan juga oleh A.Rupidi yang juga tokoh adat setempat. Sementara itu, tokoh adat Gumantar yang lain, seperti Rinansah menjelaskan kepada penulis tentang rangkaian prosesi ritual Maulid Adat Gumantar, sejak awal persiapan hingga berakhirnya ritual tersebut.

Dikatakan, pada hari pertama yang dilakukan oleh masyarakat adat Gumantar menjelang pelaksanaan Maulid adatnya adalah seperti meleah disekitar Bale Gubuq (membersihkan kampung), memperbaiki penyengker (pembatas/pagar) Mesjid Kuno dan gotong royong membersihkan lokasi sekitar pelaksanaan ritual Maulid Adat, termasuk membersihkan Lokok Bikuk.

Disamping itu, yang perlu dipersiapkan pada hari pertama itu antara lain membuat Jojor (lampu yang terbuat dari kapas dan buah jarak pagar yang di racik jadi satu),menguluh (ambil padi bulu dari Sambi (Lumbung padi) untuk persiapan nasi ayat dan menentukan praja Mangku dan Praja Penghulu.Praja ini berjumlah 4 orang perempuan, yang terdiri dari 2 orang yang sudah tua (sudah menopause) dan 2 orang lagi yang masih belum aqil balik.Tugasnya adalah sebagai tokoh utama dalam pelaksanaan proses ritual Maulid Adat.Misalnya, praja inilah yang bertugas menumbuk padi bulu untuk dijadikan nasi ayat,praja ini pula yang berada paling depan dalam bisok beras maupun ketika naik ke Mesjid Kuno dalam puncak pelaksanaan Maulid Adat.Sedangkan Praja Maulidnya yang terdiri dari 2 orang berada di belakang dari praja itu. 

Pada hari kedua, kegiatan adat yang dilakukan adalah mempersiapkan kayu bakar,gong dua di turunkan kemudian mencucinya di lokok Bikuk.Setelah selesai mencuci, gong dua itu kembali ke Bale Beleq untuk dilakukan ritual tabuh selama tiga kali, baru kemudian di bawa ke tempatnya di depan Mesjid Kuno untuk ditabuh selama berlangsungnya prosesi Maulid Adat.Namun sebelum mulai ditabuh, disembelihkan ayam terlebih dahulu diatas gong maupun kelentangnya. Setelah mulai ditabuh, maka pada saat ini, masyarakat adat Gumantar sudah boleh menari menggunakan tarian yang dikenal dengan sebutan Migel.

Siang harinya dilakukan kegiatan Merembun (mengumpulkan) segala hasil bumi (beras,dll) di Bale Beleq (rumah adat). Dalam acara merembun ini dilakukan oleh kaum hawa dengan menggunakan wadah Praras (bakul kecil) dan berpakaian adat. Pada sore harinya bisok beras pun dilakukan ke Lokok Bikuk oleh praja Mangku dan Praja Penghulu bersama dengan inan pawon dan diiringi oleh sedikitnya 10 hingga 12 orang perempuan dengan menggunakan pakaian adat khas Gumantar. Dalam acara bisok menik ini, menurut Rinansah, tidak berdasarkan Purusa.”Siapa saja boleh melakukannya,”kata Rudim.

Sementara menunggu segala sesuatunya siap, di alun-alun Mesjid Kuno Gumantar masih tetap berlangsung tarian yang menurut bahasa Gumantar disebutnya Migel. Bersamaan dengan itu, di bale beleq, Ancak untuk wadah membawa nasi ke Mesjid Kuno nantinya pun dipersiapkan, praja mulud juga sedang dipersiapkan.
Kemudian acara selanjutnya menurut Rudim (45) adalah Tau Lokak sudah siap diberugak bersama sama dengan Pengancang dan berpakaian adat.

“Kalau sudah Tau Lokak sudah siap di Berugak bersama dengan Pengancang, ini berarti prosesi ritual Maulid Adat, akan segera digelar,”terang Rudim.  Acara dilanjutkan dengan iring-iringan sepasang Praja Mulud menuju Mesjid Kuno, dengan 10 orang laki-laki membawa ancak (dulang terbuat dari bambu) dan 20 pasang wanita mengiring paling depan dengan menggunakan pakaian adat.

“10 laki-laki pembawa ancak ini, langsung naik ke Mesjid Kuno bersama dengan Praja Mulud, sedangkan 20 wanita sebagai pengiring tadi, hanya sampai diluar Mesjid,”kata Rudim. ‘Puncak akhir dari prosesi ritual Maulid adat Gumantar ini, sama dengan seperti di Bayan, yaitu puncaknya dengan naiknya Praja Mulud ke Mesjid Kuno. Sedangkan kalau di Sesait, puncak Maulid adatnya dengan di naikkannya Nasi Aji di Mesjid Kuno.(Eko).

Senin, 28 Januari 2013

Prosesi Ritual Maulid Adat di Wet Sesait

Sesait, (SK) — Tiga minggu sebelum ada kepastian akan di gelarnya Maulid Adat pada tahun bersangkutan, maka Tau Loka Empat yang terdiri dari Mangkubumi,Pemusungan,Penghulu dan Jintaka mengadakan musyawarah bertempat di Kampu.Yang di bahas dalam pertemuan tersebut hanya satu yaitu tentang kesepakatan jadi atau tidaknya ritual Maulid Adat di gelar.
Setelah keputusan Tau Lokak Empat tersebut ditetapkan, maka sesuai dengan ranah masing-masing harus menyebarluaskan kepada kaula balanya bahwa Maulid Adat jadi dilaksanakan.

Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan Tau Lokak Empat itu, maka diadakanlah musyawarah yang kedua untuk membahas tentang penetapan waktu dimulainya ritual Maulid Adat, termasuk menentukan tanggal dimulainya. Setelah seluruh masyarakat adat wet Sesait mengetahuinya, maka mulailah saat itu harus mempersiapkan segala sesuatunya.
Pelaksanaan prosesi ritual Maulid Adat di wet Sesait di laksanakan selama empat hari dan rangkaian acaranya pada hari pertama dimulai dengan melakukan berbagai persiapan, termasuk membersihkan tempat-tempat yang dijadikan sebagai lokasi kegiatan ritual pendukung Maulid Adat. Diantaranya adalah membersihkan lingkungan Mesjid Kuno Sesait,membersihkan Sumur Lokok Kremean sebagai lokasi tujuan Bisok Menik (cuci beras),membersihkan Kampu termasuk alat-alat yang digunakan,membersihkan Sumur Lokok Paok yang airnya nanti diambil untuk membuat jaja pangan dan berbagai persiapan lainnya, seperti mencari dan mengundang para mangku (Mangku Lokok Kremean,Mangku Payung Agung,Mangku Lokok Paok,Mangku Ran,Mangku Air) yang terlibat dalam prosesi ritual Maulid Adat di wet Sesait.
Setelah itu, maka pada sore harinya para Mangku ini berkumpul di Kampu untuk kemudian pada prosesi ritual Maulid Adat bekerja sesuai dengan tugas masing-masing hingga selesai pelaksanaan Maulid Adat.Selain itu, para praja Mangku dan praja Penghulu (dua orang perempuan supuk yang sudah tua dan dua orang yang masih muda dan belum aqil baleq) di jemput dan seterusnya tinggal di Kampu.
Praja Nina atau Praja Mulud (anak perempuan yang belum aqil baliq sebagai simbol kesucian) yang sudah di jemput itu nantinya bertugas untuk Menutu Pare Bulu (menumbuk padi yang berbulu sampai menjadi beras).
Praja Nina ini ditempatkan dirumah yang sudah disiapkan disekitar Kampu, mulai tinggal sejak dijemput pada hari pertama sampai berakhirnya ritual prosesi Maulid Adat.
Setelah itu pada hari kedua dilanjutkan dengan Menguluh yaitu mengambil Pare Bulu (padi yang berbulu) dari Sambi (lumbung).Kemudian diteruskan dengan Menutu Pare dan unggun (kulit padi) dibuang ke Lokok kremean dirangkaikan dengan mandi Praja Mulud. Setelah itu dilanjutkan dengan Pembuatan Jaja Pangan (Jajan sejenis wajik) dan air untuk membuatnya diambilkan dari Lokok Paok oleh Toak Lokak Mangkubumi. Menjelang Magrib, Gong Gambelan (Gong Dua) diturunkan dari Bale Agung purusanya A.Siwadi.Dimana gong dua ini setelah diturunkan kemudian diarak menuju Kampu melalui sebelah utara Kampu dan ditempatkan di berugak depan Kampu sebelah timur sambil terus di bunyikan dan di inapkan satu malam.
Selanjutnya, pada hari ketiga pada pagi hari Gong Dua yang sudah nginap satu malam tersebut, lalu di bawa menuju Berugak Amak Kelap selatan Mesjid Kuno sambil terus dibunyikan hingga waktu Zuhur tiba.Setelah sholat Zuhur dilaksanakan, baru kemudian Gong Dua tadi di pindahkan lagi menuju Berugak Guram selatan Mesjid Kuno.Ditempat inilah Gong Dua ini diinapkan hingga selesainya pelaksanaan ritual prosesi Maulid Adat di gelar.

Sore harinya dilanjutkan dengan acara Merembun (mengumpulkan) beras bagi Ina Bapu (sebutan bagi kaum hawa/ibu-ibu dan nenek-nenek) sekaligus juga waktu untuk membuat jajan selain pangan. Menjelang sore hari akan dilakukan persiapan Memajang atau Ngengelat yang akan dilaksanakan setelah sholat Asyar berjamaah sampai menjelang waktu sholat Magrib dan Isya di Mesjid Kuno.
Ritual Memajang merupakan ritual pertama sebagai pembuka pelaksanaan ritual-ritual lainnya.Adapun makna dari ritual Memajang adalah sebagai simbol persamaan dan kesetaraan umat Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Swt.
Setelah selesai Memajang yang dilakukan oleh Tau Lokok Empat (Mangkubumi, Penghulu, Pemusungan dan Jintaka), dilanjutkan dengan sholat Magrib dan Isya. Ini semua dilaksanakan di Mesjid Kuno.
Kegiatan berikutnya dilaksanakan di halaman Mesjid Kuno adalah Semetian (Perisian) yaitu saling pukul menggunakan Penjalin (rotan) yang masing-masing bertameng. Acara semetian harus diawali oleh Pepadu (Jagoan) Nina Sik Wah Supuk (perempuan uzur yang sudah monopaus), barulah Pepadu Mama boleh bertarung sampai tengah malam.
Adapun acara puncak prosesi ritual Maulid Nabi Besar Muhammad Saw yang dikemas secara adat dilaksanakan pada hari keempat yaitu keesokan harinya setelah Memajang dan Semetian dilakukan.
Rangkaian ritual pada acara puncak tersebut, diawali dengan ritual Bisok Menik (cuci beras) dipagi harinya ke Lokok Kremean (diyakini sebagai tempat pemandian bidadari dan orang-orang suci). Cuci beras ini dilakukan oleh kaum hawa (baik yang masih gadis maupun yang sudah berkeluarga), dengan di Abih (diapit) baris tiga oleh kaum laki-laki (barisan Nina ditengah diapit barisan Mama).
Ba’da Zhohor, acara dilanjutkan dengan berkurban dengan menyembelih binatang Kerbau (Sembeleh Kok) yang ukuran,umur dan bobot sudah menjadi ketentuan para leluhur (Kok Kembalik Pokon). Sementara di dalam Kampu, pada saat yang bersamaan, Nasi Aji (yang akan dibawa ke Mesjid Kuno) dan Payung Agung (nanti ditempatkan dipintu masuk Mesjid Kuno) juga dipersiapkan. Persiapan ini tidak sembarang orang yang mengerjakannya, harus berdasarkan Purusa (garis keturunan).
Setelah berkurban (Sembeleh Kok), dilanjutkan dengan Mbau Praja Mama dengan cara mengejar dan menangkap setiap laki-laki yang belum aqil baliq sebanyak tiga orang yang akan dijadikan putra Mahkota, untuk disandingkan dengan Praja Nina (yang sudah terpilih pada hari pertama saat menutu pare bulu) sebagai Praja Mulud (sepasang putra-putri mahkota).

Praja Mulud bertugas sebagai penjaga pintu Mesjid Kuno dengan membawa Payung Agung dan menjaganya dari sentuhan orang lain yang melewati pintu Mesjid Kuno. Jika Payung Praja Mulud (Payung Agung) disentuh orang lain, maka diberi sanksi yaitu dipukul menggunakan Pemecut (Penjalin yang diberi tali) oleh Praja Mulud. Sementara yang dua orang Praja itu ditempatkan di tempat imam sebagai penjaga abu dedeng (sebuah wadah untuk menaruh abu api/au yang biasa digunakan para ibu untuk memberikan kehangatan bagi bayinya ketika baru lahir).
Menjelang sore hari pada hari terakhir dari ritual Maulid Adat di wet Sesait ini, kemudian dilanjutkan dengan Naikang Dulang Nasi Aji dengan wadah dulang berjumlah tiga buah berkaki satu yang dikhususkan bagi Tau Lokak Empat; (Pemusungan, Mangkubumi,Penghulu dan Jintaka), dimana seluruh isinya terdiri dari apa saja yang ada di alam ini dan waktu membuatnya atau pada saat merakitnya ini dilakukan oleh Praja Mangku,Praja Penghulu dibantu Tau Lokak Empat (Mangkubumi, Penghulu,Pemusungan dan Jintaka) serta tidak boleh berbicara sepatah katapun. Jadi ketika butuh bantuan harus menggunakan kode isyarat satu sama lainnya.
Waktu Naikang Nasi Aji ke Mesjid Kuno ini, diyakini yaitu pada waktu Gugur Kembang Waru ( waktu menjelang Magrib). Prosesi ritualpun berakhir dan ditutup dengan Do’a Maulid oleh Penghulu Adat.(Eko).

Hari Pertama Masuk Kantor,Kades Dangiang Rombak Perangkat Desa

Dangiang,(SK),-- Hari Senin, tanggal 28 Januari 2013 adalah merupakan hari bersejarah bagi Desa Dangiang Kecamatan Kayangan KLU.
Pasalnya,H.M.Edy Prayitno yang dilantik Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH tanggal 23 Januari 2013 pekan lalu, sebagai Kepala Desa Dangiang terpilih yang diangkat berdasarkan SK.Bupati KLU Nomor 82/12/Pem/2013 tanggal 22 Januari 2013, dihari pertama masuk kantor langsung merombak perangkat desanya dan menggantinya dengan perangkat desa yang lain. Terang saja semua perangkat desa dangiang yang diberhentikan itu ramai-ramai mengadukan nasibnya tersebut ke Pemerintah Kecamatan Kayangan.
Camat Kayangan Tresnahadi, begitu menerima pengaduan perangkat desa dangiang ini, langsung meresponnya.Terkait dengan persoalan tersebut, Tresnahadi mengatakan akan segera memanggil Kepala Desa Dangiang, Sekretaris Desa Dangiang dan Ketua BPD Desa Dangiang,Selasa (29/01/2013) untuk mengklarifikasi pemberhentian perangkat desanya dan menggantinya dengan perangkat desa yang baru.

Dikatakan Tresnahadi, berdasarkan Perda KLU No.4 tahun 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Perangkat Desa, memang di jelaskan bahwa pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa adalah menjadi kewenangan Kepala Desa.Tetapi harus sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada.
Terkait dengan perangkat desa dangiang yang di berhentikan itu, apakah sudah sesuai dengan aturan atau tidak, Tresnahadi mengatakan, akan mengundang Kades,Sekdes dan Ketua BPD Desa Dangiang untuk mendengarkan keterangannya, apakah pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa di Desa Dangiang tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang diatur dalam Perda 4/2012 atau menyimpang. ”Jika nanti tidak sesuai dengan aturan yang ada, maka SK.Pemberhentian dan Pengangkatan Perangkat Desa Dangiang yang sudah terlanjur di keluarkan itu harus di perbaiki agar sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada, ”tandas Tresnahadi.
Lebih lanjut Tresnahadi mengatakan, sesuai dengan Perda KLU No.4 tahun 2012 memang pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa itu adalah menjadi kewenangan Kepala Desa setelah mendapatkan persetujuan dari BPD.Kemudian BPD bersurat ke Camat untuk meminta nota persetujuan dan berdasarkan nota persetuan Camat tersebut baru kemudian Kepala Desa membuat Surat Keputusan tentang pengangkatan dan pemberhentian perangkat desanya. Dijelaskan juga bahwa,setelah 15 hari sejak BPD bersurat ke Camat dan selama itu pula Camat tidak mengeluarkan nota persetujuan, maka Camat dianggap sudah setuju.Dalam rentang waktu ini,Kepala Desa boleh menerbitkan SK Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa-nya.
Tresnahadi selaku Camat Kayangan juga pernah menyarankan kepada Kades Dangiang untuk mengikuti prosedur dan mekanisme yang ada.”Kalau sudah sesuai dengan mekanisme, silahkan saja,”katanya.
Sementara itu,Sekdes Dangiang Muhzar mengatakan, terkait pemberhentian dan pengangkatan Perangkat Desa Dangiang tersebut dirinya ikut andil didalammnya. Pasalnya, menurut Muhzar dirinya diperintah langsung oleh Kepala Desa untuk membuat SK Pemberhentian semua perangkat desa peninggalan pejabat lama dan menggantinya dengan perangkat desa yang baru.Terang saja katanya, karena itu perintah Kadesnya, maka Muhzar melaksanakannya.
Dikatakan, dirinya membuat SK Pemberhentian Perangkat Desa Dangiang itu dikerjakannya pada malam hari sehari sebelum hari pertamanya masuk kantor.Hal tersebut dilakukan, kata Muhzar, karena memang Kepala Desa hawatir pada hari pertamanya masuk kantor nanti terdapat 12 perangkat desa, makanya perlu segera di berhentikan perangkat desa yang lama.
“Malamnya saya buat SK, lalu mengantarkan kepada Kepala Desa untuk di tanda tangani dan malam itu juga saya antar langsung kepada semua perangkat desa yang diberhentikan itu, agar besoknya tidak masuk kantor, karena sudah diangkat perangkat desa yang baru dan akan memulai masuk kantor,”terang Muhzar.
Sehari sebelum dilantik Bupati KLU sebagai Kepala Desa Dangiang terpilih, H.M.Edy Prayitno, pernah mengatakan kepada wartawan media ini bahwa akan merombak total perangkat desanya. Pernyataan tersebut ternyata terbukti, terhitung sejak hari Senin tanggal 28 Januari 2013 hari ini, Perangkat Desa yang baru diangkat itu semuanya mulai masuk kantor.(Eko)
 

Pusuk Kembali Longsor, Akibatnya Transportasi Macet Total

Pemenang,(SK),-- Setiap pengguna jalan yang saban hari melewat pusuk, selalu merasa khawatir terjadi longsor atau pohon tumbang. Di lokasi terjadinya longsor beberapa waktu lalu, kini terjadi lagi pohon tumbang di tempat yang sama,akibatnya terjadi antrean kendaraan panjang sehingga praktis di pusuk jalur transportasi Tanjung-Mataram, Kamis (24/01/2013) lumpuh.
Ketika wartawan media ini secara kebetulan mau ke Mataram siang itu, langsung ikut antri bersama puluhan kendaraan yang lainnya, sambil melihat dari dekat seunggukan pohon tumbang menghalangi jalan yang sedang di pindahkan oleh pekerja yang memang sudah berada di lokasi longsor untuk memperbaiki jalan itu agar normal kembali (diperlebar).
Dari bawah lokasi longsor, terlihat bongkahan tanah masih menggelinding jatuh menimpa jalan raya.Ini menandakan bahwa longsor yang mengakibatkan pohon tumbang pada hari itu masih labil.Jadi para pengguna jalan diharapkan agar selalu berhati-hati sambil melihat situasi sekeliling jalan yang di lalui.”Hati-hati mas jalannya licin,”kata salah seorang pengendara dari arah belakang yang nyeletuk pada wartawan media ini.

Memang, jika dilihat lokasi areal terjadinya longsor, tidak ada satupun pohon yang tumbuh. Hanya yang terlihat tumbuh adalah sejenis tanaman pardu dan ilalang yang ada di celah-celah batu cadas, yang ketika hujan deras dan tanah serta air yang ada diatas bukit akan tergerus ke bawah.Tanaman yang ada diatasnya ikut tergerus terbawa air karena tidak ada yang menahannya.Kemungkinan inilah yang mengakibatkan terjadinya banyak titik yang longsor, diamana tanah dengan mengandung air terjun bebas sehingga memenuhi badan jalan.Keadaan ini praktis membuat kemacetan jalan utama yang ada di pusuk.

Masyarakat pengguna jalan harus lebih berhati-hati ketika melewati jalur pusuk ini.Di samping itu, diharapkan ada tindakan nyata dari dinas terkait untuk mengantisipasi bencana yang setiap saat mengancam ini.(Eko)

Jelang UN/US, Komite MA/MTs NIKA Maksimalkan Standar Kelulusan

Kayangan,-- Madrasah Aliyah Nurul Islam Kayangan adalah merupakan salah satu dari enam Madrasah yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan, yang patut diperhitungkan.

Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah yang bernaung di bawah Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan asuhan Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.MPd ini memiliki keunikan tersendiri.Seluruh santri yang ada, disamping mengaji kitab kuning, juga diharuskan ikut program eskul PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai) asuhan Budiansyah dan Siti Rohmiatun Hansi,SP.

Menghadapi Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah tanggal 15 s/d 18 April 2013 mendatang, MA/MTs adakan rapat bersama dalam rangka membentuk panitia persiapan jelang UN/US, yang dihadiri Pimpinan Ponpes Ust. Muh.Turmuzi,SH.M.MPd, Ketua Yayasan Nurdin,S.Pd, Ketua Komite Nurta,S.PdI, Pembina Ponpes H.Abidin Mustakim, wali murid khusus Kelas 3 dan seluruh dewan guru serta tenaga kependidikan lainnya, yang berlangsung di aula MA Nurul Islam Kayangan,Selasa (22/01/2013).

Pada kesempatan itu pimpinan Ponpes Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.MPd mengharapkan agar kedua lembaga (MA/MTs) yang bernaung dibawah Yayasan Ponpes Nurul Islam Kayangan ini, sedini mungkin untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan persiapan menghadapi Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah. Disamping itu Pimpinan Ponpes yang juga Politisi Partai Kedaulatan di DPRD KLU ini, berpesan beberapa hal kepada Kepala MA maupun Kepala MTs Nika tentang profesionalisme guru,delapan standar nasional pendidikan,akreditasi dan standar kelulusan harus dimaksimalkan.

Mengenai standar kelulusan, Turmuzi juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada Permendiknas nomor 23 tahun 2006.

Sementara itu Kepala MA Nurul Islam Kayangan Murdiyanto,SE menyampaikan bahwa, untuk mencapai standar kelulusan yang diharapkan, pihaknya juga telah berusaha memaksimalkan kegiatan pembelajaran dengan menambah jam pelajaran (less), pengayaan,try out dan belajar kelompok.

“Semua ini kita lakukan adalah untuk memaksimalkan tingkat kelulusan pada Ujian Nasional tahun 2013 ini, dan disamping itu, Try out dan pengayaan sudah kita mulai sejak bulan Desember 2012 lalu,”katanya.

“Jadi semua siswa-siswi kita karantina, untuk mempermudah penggemblengan dari guru mata pelajaran terutama yang di UN-kan,”tambah Murdiyanto,SE semangat.

Dalam pertemuan itu juga, dengan dipandu Ketua Komite Sekolah Nurta,S.PdI berhasil membentuk panitia persiapan menghadapi UN/US dari kedua lembaga MA/MTs. Untuk Panitia UN/US tingkat MA diketuai oleh Waka Kurikulum Misyadin,S.Pd,Wakil Ketua Faturrahman Abidin,S.Pd (Waka Kesiswaan), Sekretaris Najamudin,S.Pd (Waka Humas) dan Bendahara Dra Sukarah (Waka Sarpras). Sementara untuk Panitia UN/US tingkat MTs diketuai Moh.Hardiyono Efendi,S.Pt (Waka Kurikulum),Wakil Ketua Murtiyono,S.Pd (Waka Kesiswaan), Sekretaris Anto Asmanto,S.Pd dan Bendahara Arsini,S.PdI.

Moh.Hardiyono Efendi,S.Pt mengatakan, keberadaan Panitia UN/US untuk kedua lembaga baik MA maupun MTs harus dipisah. Alasannya, masing-masing lembaga masalah kebutuhan prosesnya jelas berbeda.
Di tempat yang sama,Kepala MTs Nika Sumawadi,S.Pd, disamping banyak menyampaikan masalah persiapan mengahadapi UN/US dan informasi telah keluarnya ketetapan akreditasi sekolahnya dari BAN (Badan Akreditasi Nasional) menjadi terakreditasi B, juga menyinggung masalah tindak lanjut kerjasama Ponpes Nika ini untuk melanjutkan program penghijauan menghijaukan lahan tidur bekerjasama dengan Pemerintah Dusun Empak Mayong Desa Kayangan serta penyediaan bibitnya oleh H.Abidin Mustakim.

Dikatakan Sumawadi bahwa, penghijauan yang dilaksanakan pihaknya ini adalah merupakan program jangka panjang, dimana lahannya sudah pernah ditanami pohon sebanyak 750 dengan areal tidak kurang dari 1 Ha lebih pada awal tahun 2012 silam. Sedangkan bibit pohon yang akan ditanam dilahan tersebut dipersiapkan oleh Pembina Ponpes Nurul Islam Kayangan H.Abidin Mustakim.(Eko).

Prosesi Ritual Maulid Adat Gumantar, di Guyur Hujan

Gumantar,(SK) –“Prosesi ritual Maulid Adat Gumantar tahun ini berlangsung selama tiga hari tiga malam, dimulai dari sejak Jum’at hingga Minggu malam.
 Namun prosesi ritual Maulid Adat yang sudah berlangsung pada hari ketiga tersebut di guyur hujan lebat yang turun sejak sore minggu,(27/01/2013), tidak membuat masyarakat adat Gumantar urung lakukan ritual itu, lebih-lebih seluruh masyarakat adat Gumantar,tua-muda turut ambil bagian dalam menari di halaman depan Mesjid Kuno.Ini menunjukkan tanda syukur mereka, maka seluruh masyarakat menunjukkannya dengan turun menarai, kaerna telah usai pelaksanaan ritual yang sekali setahun rutin dilaksanakan itu. Dimana tarian yang melegenda dikalangan masyarakat adat Gumantar ini secara turun-menurun dari nenek moyang mereka dikenal dengan sebutan Migel.

Tradisi maulid adat di Gumantar yang dimulai dari bersih-bersih lalu Merembun (mengumpulkan) segala hasil bumi (beras,dll) di Bale Beleq (rumah adat) itu, sudah berlangsung berabad-abad.Sejak agama Islam masuk di Gumantar sekitar abad ke 17 M bersamaan dengan wilayah Bayan, Sukadana, Batu Gembung,Salut dan Sesait, maka tradisi Maulid seperti yang kita saksikan saat ini, memang masyarakat adat Gumantar ini kuat memegang teguh pelaksanaan ritual adatnya. Ini terbukti dari setiap rentetan atau urutan pelaksanaan adatnya selalu rapi dan teliti.Karena setiap pekerjaan ritual adat dikerjakan oleh orang yang memang purusanya.”Jadi sudah tahu apa yang harus dikerjakan pada saatnya, tidak perlu di berikan aba-aba atau komando,”jelas Sukariah salah seorang tokoh adat yang juga Kepala Dusun Gumantar ini.

Kendati hujan lebat mengguyur di Gumantar, namun pelaksanaan ritual adatnya tidak tertunda.Para pelaku dalam prosesi pelaksanaan Maulid adat tersebut terus melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugasnya masing-masing.Ini terbukti ketika para pengiring praja Maulid sudah selesai melaksanakan tugasnya di Mesjid Kuno dan ketika mau turun untuk kembali ke Bale Beleq, maka para pengiring yang terdiri dari 10 orang kaum perempuan dengan menggunakan pakaian adat tersebut, kembali ke Mesjid Kuno untuk menjemputnya walau di guyur hujan lebat.

Sementara itu, masyarakat adat Gumantar di alun-alun Mesjid Kuno, pada saat praja Maulid turun dari Mesjid Kuno di jemput oleh para pengiringnya itu, dengan semangat terus saja menari sejadi-jadinya yang walaupun di guyur hujan lebat. Mereka menari semakin semangat dan semakin lama bertambah banyak yang turun menari, apalagi ketika mendengar bunyi gong gamblan ditabuh oleh para penabuh,seakan-akan ada magnetnya yang menarik setiap orang yang berada disekitar itu, untuk turun menari.”Kaki saya ini gatal-gatal mau ikut nari,”kata Husnul Hotimah, warga setempat.

Hingga berita ini dibuat, kegiatan menari dihalaman Mesjid Kuno itu terus berlangsung dan bahkan semakin lama semakin banyak yang ikut menari.Pola tarian mereka modelnya sama yang walaupun gendingnya berbeda. (Eko).

Kamis, 24 Januari 2013

Kades Garda Terdepan Dalam Pemerintahan Desa Pembawa Amanah

Kayangan,(SK),--- Sebanyak empat Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Kayangan dilantik Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH di halaman Kantor Camat Kayangan,Rabu (23/01/2013).

Keempat Kades yang dilantik itu antara lain, Kades Sesait Airman,S.Pd, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Bupati No.81/11/Pem/2013 tanggal 22 Januari 2013, Kades Dangiang H.M.Edy Prayitno, diangkat berdasarkan Surat Keputusan Bupati No.82/12/Pem/2013 tanggal 22 Januari 2013, Kades Selengen Sadirman, diangkat berdasarkan Surat Keputusan Bupati No.83/13/Pem/2013 tanggal 22 Januari 2013, dan Kades Gumantar Japarti, diangkat berdasarkan Surat Keputusan Bupati No.84/14/Pem/2013 tanggal 22 Januari 2013. Keempat Kades yang dilantik ini akan memimpin desanya selama 6 tahun kedepan dengan masa bakti 2013-2019,terhitung sejak tanggal pelantikan.
.
Bupati H.Djohan Sjamsu,SH dalam sambutannya mengajak seluruh komponen masyarakat dalam membantu dan mendukung Kepala Desa terpilih dalam melaksanakan tugasnya.Karena tugas dan fungsi seorang Kepala Desa sangat berat yaitu sebagai garda terdepan dalam pemerintahan sebagai pembawa amanat.

Kepala Desa sebagai garda terdepan dalam pemerintahan dalam menjalankan tugasnya harus mampu memimpin rakyatnya ditingkat pedesaan, bersama-sama dengan tokoh agama,tokoh masyarakat,tokoh pemuda dan tokoh adat dalam rangka membangun daerah pedesaan yang maju dan beradab.

Atas nama Pemerintah daerah KLU, Bupati H.Djohan Sjamsu,SH mengucapkan selamat kepada para Kepala Desa terpilih, yang telah berhasil meraih simpati masyarakat dan dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Kepala Desa diwilayah masing-masing.Selain itu, Bupati Djohan Sjamsu juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para mantan Kepala Desa (Sesait-Murdan,Dangiang- Muhzar, Selengen-Kardip, Gumantar-Mahit) yang telah berupaya mengabdikan diri sebagai motor penggerak pembangunan di desa masing-masing. Sehingga apa yang kita lihat dan nikmati saat ini adalah merupakan hasil dari upaya dan jerih payah para mantan Kepala Desa.

Lebih lanjut Bupati menyatakan, pemerintahan desa adalah merupakan sub system dari Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang keberadaannya telah di atur dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Jadi dalam UU 32/2004 tersebut dijelaskan tentang desa, dimana desa adalah merupakan suatu kesatuan masyarakat hokum dan memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan demikian dapat kita pahami bahwa pemerintahan desa adalah merupakan struktur pemerintahan terendah yang menjadi garda terdepan dalam tata pemerintahan di Indonesia.Ini artinya bahwa desa dan pemerintahannya menjadi muara dari semua program pembangunan sekaligus cermin dan gambaran langsung dari pemerintahan secara umum dan lebih luas di hadapan masyarakat.

Untuk itu, sebagai Kepala Pemerintahan ditingkat desa, Kepala Desa di tuntut untuk memiliki kapasitas, baik secara kelembagaan, SDM maupun ketatalaksanaan dalam rangka mendukung terselenggaranya urusan pemerintahan, pembinaan kemasyarakatan maupun pembangunan dengan hasil yang mampu mensejahterakan masyarakat yang dipimpinnya.

Sebagai garda terdepan di dalam sistim pemerintahan, kata Bupati, tugas sebagai Kepala Desa terpilih memang cukup berat, namun tugas ini memang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab, karena tugas ini merupakan amanah yang di bebankan masyarakat kepada Kepala Desanya.Tugas yang cukup berat tersebut,mestinya harus dibantu oleh segenap komponen masyarakat untuk bersama-sama menyelenggarakan otonomi desa dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat.

Terkait dengan itu, Bupati Djohan Sjamsu mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk membantu dan mendukung Kepala Desa terpilih dalam melaksanakan tugasnya.”Marilah kita saling bahu-membahu dalam menggali potensi yang ada untuk membangun desa tempat tinggal kita,lupakan segala perbedaan yang muncul selama proses pemilihan Kepala Desa yang lalu, guna menyongsong masa depan yang lebih baik,”tandasnya.

Selain itu, Bupati juga mengajak masyarakat untuk merangkul seluruh komponen masyarakat, jangan lagi tonjolkan aku memilih si A dan anda memilih si B. “Hilangkan itu semua, mari kita bersama-sama bantu para Kepala Desa kita masing-masing menuju desa yang sukses dimasa-masa yang akan datang,”harapnya.

Tantangan dimasa depan adalah samgat berat bagi KLU yang baru berusia 4 tahun ini sangat luar biasa, diantaranya angka kemiskinan yang 43,14 %. Ini adalah suatu tantangan tugas yang sangat berat. Angka ini bukanlah angka yang kecil,tetapi angka yang tertinggi di antara 10 Kab

upaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini. Dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh, berdasarkan kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, untuk bisa diturunkan menjadi 2,5 % tiap tahun. Namun berkat kerja keras Pemda bersama masyarakat KLU, target sebesar itu bisa dilampaui sehingga bukan lagi 2,5 % berhasil diturunkan, tetapi 2,33 % dapat diturunkan setiap tahunnya.

Berdasarkan penilaian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu, daerah KLU ini adalah meruapakan daerah yang progressive dalam mengatasi masalah kemiskinan.Hal ini dilakukan karena daerah ini adalah daerah yang paling tinggi tingkat prosentasenya dalam rangka penurunan angka kemiskinan di NTB.Ini artinya pekerjaan atau langkah yang dilakukan Pemda KLU selama ini adalah sudah benar dan ini yang harus dukung sehingga harus dilanjutkan.

“Program ini harus di dukung oleh seluruh komponen lapisan masyarakat, lebih-lebih saudara –saudara sebagai Kepala Desa, harus mendukungnya secara utuh,”pinta Bupati kepada tiga Kepala Desa dan satu Pemusungan yang baru saja dilantik itu.(Eko)

Bupati KLU Lantik 3 Kades dan 1 Pemusungan

Kayangan,(SK),-- Sebanyak tiga Kepala Desa dan satu Pemusungan di Kecamatan Kayangan, dilantik Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH, Rabu (23/01/2013).
Ketiga Kades dan satu Pemusungan yang dilantik itu, semuanya wajah baru yaitu Kades Dangiang H.M.Edy Prayitno, Kades Gumantar Japarti dan Kades Selengen Sadirman serta satu orang Pemusungan Sesait Airman,S.Pd. Para Kepala Desa terpilih yang baru dilantik ini adalah merupakan hasil pilihan rakyat dalam pemilihan Kepala Desa akhir Desember 2012 lalu.

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam sambutannya usai melantik keempat Kades terpilih tersebut berharap agar mampu memimpin masyarakat desa bersama-sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh adat dalam rangka membangun daerah pedesaan yang maju dan beradab serta tidak membeda-bedakan etnis atau golongan tertentu.

Kepala Desa itu adalah garda paling depan dalam pemerintahan, sehingga dalam menjalankan tugasnya tidak boleh bertentangan dengan pemerintah di atas.Karena antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah ditingkat desa adalah masih dalam satu koridor yang tidak bisa dipisahkan. ”Jadi bukan berarti ketika baru terpilih dan sudah dilantik sebagai Kepala Desa semaunya berbuat sesuka hati tanpa memperhatikan aturan yang ada, maka hal inilah yang harus dihindari,”tandas Bupati.

Bupati juga mengingatkan, bahwa Kepala Desa itu adalah pembawa amanah yang wajib dipertanggung jawabkan kepada masyarakat, diri sendiri maupun dihadapan Allah Swt pada hari kiamat kelak.

Selain itu, yang menjadi tantangan pokok yang dihadapi Pemda KLU saat ini adalah masalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). IPM ini dapat di ukur dari tiga hal, yang .pertama Kesehatan.Jadi tingkat kesehatan di KLU ini seperti apa.Kedua masalah Pendidikan.Pendidikan ini menyangkut lamanya peserta didik bersekolah.

Berdasarkan hasil evaluasi selama ini, di KLU tingkat lamanya bersekolah adalah 5,9 tahun, artinya lamanya pendidikan penduduk Dayan Gunung ini rata-rata hanya baru tamat SD. Ketiga dari segi pendapatan atau ekonomi. Dilihat dari tiga aspek ini, KLU juga masih berada paling bawah tempatnya dan inilah yang kita warisi dan diterima dari Lombok Barat selaku Kabupaten induk.Dan dua tahun terakhir ini upaya untuk menurunkan kekurangan tersebut bisa dicapai.Itulah sebabnya Bupati bersama jajaran Muspidanya keliling melakukan Safari Jum’at dalam rangka mendekatkan diri kepada masyarakat untuk menyatukan hati dalam membangun bumi Tioq Tata Tunaq ini.”Insya Allah kedepan apa yang kita inginkan ini bisa tercapai,”harap Bupati.

Dari hasil evaluasi pemilihan 18 Kepala Desa dari 33 desa di KLU, Bupati Djohan Sjamsu menyatakan aman dan tidak ada persoalan. Walaupun ada orang bertaruh yang berdatangan dari daerah lain, namun daerah Dayan Gunung ini tetap aman.Selain itu, dari hasil evaluasi lainnya masih banyak penduduk KLU yang belum menggunakan hak pilihnya yaitu sekitar 800 wajib pilih.

Untuk mengatasi hal tersebut,Bupati berharap kepada Kepala Desa terpilih yang baru dilantik tersebut nantinya harus mampu memberikan pemahaman terhadap masyarakat untuk menggunkan hak pilihnya secara bertanggung jawab.Lebih-lebih pada tanggal 13 Mei 2013 mendatang di daerah ini akan di gelar pemilihan Gubernur NTB.”Saya harapkan orang Lombok Utara ini menggunakan 100% hak pilihnya nanti pada pemilihan Gubernur. Jadi mulai sekarang peliharalah persatuan dan kesatuan,satukan hati dalam menentukan pilihan, sehingga pesta demokrasi ini nantinya bisa berjalan sukses, ”tandas Bupati.(Mtq)

Wabup KLU Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Musholla Miftahul Jannah Santong Asli

Kayangan,(SK),-- Pembangunan Musholla Miftahul Jannah Subak Sepuluh Santong Asli Desa Santong Kecamatan Kayangan, peletakan batu pertamanya dilakukan Wakil Bupati KLU,Senin (21/01/2013).

Peletakan batu pertama pembangunan Musholla Miftahul Jannah Dusun Subak Sepuluh Desa Santong ini, selain dihadiri Wakil Bupati KLU H.Najmul Akhyar,SH.MH,Wakil Ketua DPRD KLU Burhan M.Nur,S.IP,Badan Kehormatan DPRD KLU Ust.Muh. Turmuzi,SH.MPd,Kabag Kesra Muhamad,S.Pd, Kasubag Keagamaan Setda KLU Drs Ainal Yakin, juga dihadiri Camat Kayangan yang diwakili Kasi Trantib Eko Sekiadim,S.Sos,Kepala Kantor Kementerian Agama Kecamatan Kayangan H.L.Muh.Sidik,S.Sos, Kepala Desa Santong Muhakim,Kadus Subak Sepuluh Toyib,tokoh agama,tokoh masyarakat,tokoh pemuda dan seluruh jamaah Dusun Subak Sepuluh.

Kepala Desa Santong Muhakim dalam pengantarnya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wakil Bupati KLU untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Musholla Miftahul Jannah di Dusun Subak Sepuluh Desa Santong ini. Selaku yang mewakili masyarakat, Kades yang juga Da’i ini berharap dengan kehadiran Wakil Bupati beserta seluruh undangan lainnya akan menambah eratnya hubungan silaturrahmi dengan masyarakat di daerah ini lebih semakin dekat.

Dikatakan, tanah yang dijadikan lokasi pembangunan Musholla Miftahul Jannah seluas 10 m x 15 m ini adalah merupakan tanah wakaf milik pewakif H.Suhailim (alm).Sedangkan yang menjadi mukim dari Musholla ini terdiri dari 89 KK dan 267 jiwa.”Mudah-mudahan dengan adanya pembangunan sarana ibadah ini, tentunya kita semua berharap agar amaliah kita dijalan Allah Swt dapat ditingkatkan,”tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kecamatan Kayangan H.L.Muh.Sidik,S.Sos dalam taushiyahnya mengingatkan perlunya melaksanakan ibadah Sholat yang merupakan perintah wajib dari Allah Swt kepada ummat Muhammmad Saw.Jadi melalui peringatan Maulid yang diselenggarakan jamaah Subak Sepuluh Santong Asli ini, jangan sampai hanya di selenggarakan seremonial saja,tapi harus memiliki makna.

Menurut L.Muh.Sidik, yang pada tahun 2012 lalu menunaikan ibadah haji ini berharap, bagaimana makna dari peringatan Maulid itu dapat diperoleh.Sehingga dalam peringatan ini paling tidak ada peningkatan dalam kehidupan diri setiap jamaah. Misalnya saja katanya, dalam hal ibadah sholat, dimana ibadah ini adalah suatu amalan yang paling pertama kali di hisab pada hari kiamat.”Jadi jangan dianggap sebagai beban, tetapi ini merupakan suatu kewajiban yang wajib dikerjakan oleh ummat Nabi Muhammmad Saw,”tandasnya.

“Jangan di pahami sebagai suatu kewajiban saja, tapi ibadah ini juga harus di pahami sebagai suatu kebutuhan sehingga menambah kwalitas dalam kehidupan sehari-hari, ”imbuhnya.

Wakil Bupati KLU H.Najmul Akhyar,SH.MH dalam sambutannya berharap, dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang dirangkaikan dengan peletakan batu pertama pembangunan Musholla Miftahul Jannah Subak Sepuluh Santong Asli ini, tentunya nanti bagaimana mempersiapkan diri dan para pemuda dalam rangka meningkatkan keimanan kepada Allah Swt.Pada kesempatan itu,Wabup juga memberikan 40 zak semen untuk mendukung pembangunan Musholla tersebut.

”Mari kita bersama-sama kembali meningkatkan kwalitas iman dan takwa kita sambil melakukan peletakan batu pertama pembangunan Musholla Miftahul Jannah ini dengan di ridhoi Allah Swt,”tandas Wabup.(Eko)

Selasa, 22 Januari 2013

Jelang Pelantikan Kades,Pemerintah Kecamatan Kayangan Lakukan Persiapan

Kayangan,(SK),-- Sesuai dengan ketentuan pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa Jo Perda KLU Nomor 3 tahun 2011 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di jelaskan bahwa, pengesahan Kepala Desa terpilih di tetapkan dengan Surat Keputusan Bupati.

Terkait dengan itu, mengingat pengukuhan empat Kepala Desa terpilih (Kepala Desa Sesait Airman,S.Pd,Kepala Desa Dangiang H.M.Edy Prayitno,Kepala Desa Gumantar Japarti dan Kepala Desa Selengen Sadirman) yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan yang akan di gelar besok Rabu,(23/01/2013), Pemerintah Kecamatan Kayangan menggelar berbagai persiapan yang langsung di pimpin Camat Kayangan Tresnahadi.

Berbagai persiapan telah dilakukan,mulai dari setting acara,persiapan sarana prasarana,para petugas yang terlibat,pembawa acara, melakukan gladi,melakukan pembersihan, mengirim surat udangan,siapa bertugas untuk apa dan bagaimana harus bersinergi antar para pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan suksesnya acara pengukuhan dan pelantikan keempat Kepala Desa terpilih, yang sudah digelar dalam pesta demokrasi ditingkat desa oleh Panitia Pilkades akhir Desember 2012 lalu.

Camat Kayangan Tresnahadi berharap momen yang sacral ini dapat berjalan sesuai dengan harapan tanpa ada kendala yang berarti.Hal ini bisa dilakukan manakala semua pihak bekerja bersinergi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Dalam melakukan persiapan ini, semua karyawan Kantor Camat Kayangan,para sekdes dan Mahasiswa KKN Unram saling bersinergi mendukung suksesnya acara dimaksud dengan melibatkan diri bergotong royong membersihkan halaman Kantor Camat, yang dijadikan sebagai lokasi acara pelantikan serta membuat spanduk dan mempersiapkan berbagai keperluan pendukung lainnya.

Menjelang H-1 pelaksanaan acara pelantikan Kades di Kecamatan Kayangan ini, Kabag Hukum dan Kabag Pemdes serta dari Protokoler Setda KLU hadir dilokasi acara dengan mengundang para Kades yang akan dilantik untuk melakukan gladi.”Ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi dalam puncak acara,”kata Kabag Pemdes Kartady Haris,SH.

Camat Kayangan Tresnahadi mengatakan, Pelantikan 4 (empat) orang Kepala Desa terpilih (Kepala Desa Sesait Airman,S.Pd, Kepala Desa Dangiang H.M.Edy Prayitno, Kepala Desa Gumantar Japarti dan Kepala Desa Selengen Sadirman) ini, nantinya dilakukan oleh Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH.Acara pelantikan ini juga nantinya sesuai dengan surat undangan yang sudah di layangkan akan di hadiri oleh seluruh pimpinan SKPD lingkup Kecamatan Kayangan,para Kepala Desa, Muspika, Kepala Dusun,BPD,LPM,tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, PKK, Mahasiswa KKN Unram dan undangan lainnya. Sementara dari tingkat Kabupaten selain Bupati, juga direncanakan akan hadir DPRD, Kabag Hukum, Kabag Pemdes,Kasat Pol.PP dan beberapa perwakilan SKPD lainnya.(Eko)

Senin, 21 Januari 2013

Kelompok Ternak Tetu Tanta Tunaq Bat Pawang, Resmi di Kukuhkan

Kayangan,(SK),-- Dengan di kukuhkannya Kelompok Ternak Tetu Tanta Tunaq Dusun Bat Pawang Desa Sesait, oleh Camat Kayangan atas nama Bupati KLU, Senin,(21/01/2013), maka bertambah pula perbendaharaan jumlah kelompok ternak di Kecamatan Kayangan menjadi 59 buah. Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas PPKKP KLU,DPRD,Camat Kayangan, UPTD PPKKP Kecamatan Kayangan, Pemusungan terpilih Sesait, Kadus se-Desa Sesait, Ketua Kelompok ternak se Kecamatan Kayangan dan undangan lainnya.
Hingga akhir Januari 2013 ini tercatat 59 jumlah kelompok ternak di Kecamatan Kayangan, termasuk kelompok ternak Tetu Tanta Tunaq yang ada di Dusun Bat Pawang ini. Dari jumlah tersebut, 56 kelompok yang sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah dan yang paling banyak dari Desa Sesait ini yaitu 45 kelompok.Namun dikaui Suweden masih banyak kelompok ternak lainnya yang masih menunggu giliran untuk di kukuhkan. 

Kepala UPTD PPKKP Kecamatan Kayangan I Wayan Suweden mengatakan, bahwa untuk tingkat Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Kayangan yang paling banyak jumlah kelompok ternaknya yaitu 59 kelompok..”Ini adalah salah satu bentuk keberpihakan Pemerintah pada masyarakatnya, ”katanya.

Wayan Suweden juga pada kesempatan tersebut minta kepada Ketua Kelompok Ternak Tetu Tanta Tunaq yang ada di Dusun Bat Pawang ini untuk melengkapi AD/ART, Struktur Kepengurusan, dan lain-lain terkait dengan kelengkapan administrasi kelompok tersebut. Ketua Kelompok Ternak Tetu Tanta Tunaq Dusun Bat Pawang Murjayawadin dalam laporannya menyampaikan bahwa kelompok ternak Tetu Tanta Tunaq ini dibentuk tanggal 12 Desember 2012 dengan jumlah anggota 52 orang, dengan komposisi Ketua Murjayawadin, Sekretaris Dedi Hartono, Bendahara Salwi. Sedangkan jumlah populasi ternak yang tergabung dalam kelompok ini 83 ekor sapi, dengan rincian 46 ekor sapi jantan dan 37 ekor sapi betina.Namun sebagian dari peternak di sini belum memiliki tempat sehingga lokasi ini dalam waktu dekat akan di kembangkan sehingga seluruh anggota kelompok peternak bisa tertampung.

Susianto,S.Pd selaku seksi Humas dari Kelompok Ternak Tetu Tanta Tunaq Dusun Bat Pawang mengatakan, dari jumlah populasi ternak 83 ekor sapi ini menempati kandang kolektif seluas 50 are dengan pengadaan swadaya.Ini pun katanya masih perlu di kembangkan.

Susianto,S.Pd juga menyatakan bahwa tujuan di bentuknya Kelompok Ternak Tetu Tanta Tunaq ini, bukan semata-mata mengharapkan bantuan dana, melainkan yang lebih penting katanya adalah bantuan pembinaan dan penyuluhan dari Pemerintah, dengan harapan terlahirnya peternak-peternak yang unggul serta hasil ternak yang berkualitas.

“Selama kami membentuk kelompok ternak ini, banyak hal yang dapat kami peroleh, diantaranya, ternak kami aman, lingkungan menjadi bersih,lebih mudah akses pembinaan dan pelayanan dari petugas teknis bidang peternakan, ”katanya.

Disamping itu, katanya, yang lebih penting adalah tumbuhnya rasa dan semangat gotong royong antar anggota, memudahkan akses informasi. timbulnya rasa kesadaran dalam berorganisasi serta memudahkan pembinaan dari dinas terkait.Disampaikan pula bentuk fisik dari kandang kolektif ini sudah memiliki nomor local yang dimiliki oleh masing –masing peternak dengan nomor yang berbeda dengan tujuan untuk memudahkan pelayanan, dimana dalam kandang ini juga sudah ada denah lokasi, administrasi lengkap, yang walaupun tidak ada juknis khusus dari DPPKKP. ”Ini kami buat berdasarkan inovasi, inovatif,kreatifitas dari kelompoik kami sendiri,”katanya.

Susianto, selaku Humas dalam Kelompok Ternak Tetu Tanta Tunaq ini juga berharap agar kelompoknya terus diberikan pembinaan, baik secara kelembagaan maupun secara teknis cara beternak dengan sentuhan-sentuhan teknologi, sehingga bisa diserap dan diaplikasikan dalam kelompoknya.Sebab selama ini,katanya dengan terbentuknya kelompok ini maka seluruh pencuri yang biasa berkeliaran mencari mangsanya saat ini sedang menangis, karena peluang mereka untuk mendapatkan rizki sudah tertutup.

Sementara itu Camat Kayangan Tresnahadi dalam pengantarnya usai mengukuhkan Kepengurusan Kelompok Ternak Tetu Tanta Tunaq Dusun Bat Pawang tersebut bepesan, agar sesering mungkin selalu berkoordinasi dengan pihak dinas terkait untuk pembinaan lebih lanjut.

Tresnahadi juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendukung Pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan di daerah KLU yang masih tergolong usia muda ini. “Kalau ada aspirasi yang mau disampaikan kepada Pemerintah, jangan demo dan merusak fasilitas Pemerintah, seperti halnya terjadi di daerah lain,”katanya.(Eko).

Bupati KLU Menilai, Rabat Jalan PNPM Santong Asli Berhasil

Kayangan,(SK),--- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Desa Santong Kecamatan Kayangan KLU, dinilai sangat berdampak positif karena telah berhasil melaksanakan program yang telah di tetapkan.
Kehadiran PNPM MPd di seluruh pelosok tanah air Indonesia selama ini sangat dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat. Banyak keberhasilan-keberhasilan yang ditorehkannya dalam perannya mensejahterakan kehidupan masyarakat,terutama di Perdesaan. Sehingga keberadaannya ini diharapkan dapat berlanjut secara terus menerus.

Melalui berbagai kegiatan PNPM-MPd di Desa Santong telah memberikan dampak terhadap keberhasilan dan kemajuan daerah. Pasalnya, program PNPM-MPd tahun 2012 khususnya Desa Santong telah berhasil mengembangkan program pengerasan jalan (rabat) menuju Dusun tradisional Santong Asli sepanjang 1,250 m dengan total anggaran 294.281.000,

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam kunjungan kerjanya,Selasa (15/01/2013) untuk melihat langsung hasil-hasil pembangunan di wilayah tersebut menilai cukup berhasil.Ini merupakan suatu hasil yang sangat baik karena bisa dikerjakan dengan maksimal. “Saya ucapkan terima kasih kepada pihak PNPM dan seluruh masyarakat yang terlibat didalamnya yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga hasil pembangunan rabat jalan menuju ke Dusun Tradisional Santong Asli ini kondisinya sangat bagus,”katanya.

Keberhasilan suatu program, tentunya tidak terlepas dari dukungan seluruh masyarakat sekitarnya. Lebih-lebih ini merupakan kegiatan PNPM-MPd yang keberadaannya sangat di nantikan oleh masyarakat, maka tentu dalam menyelesaikan pekerjaannya juga membutuhkan pengakuan masyarakat. Tanpa itu semua, kemungkinan program tidak bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan tujuan yang di harapkan.

Kegiatan PNPM dari sejak tahun 2009 hingga akhir 2012 lalu, secara keseluruhan dari hasil evaluasi pihak terkait, Desa Santong ini adalah salah satu desa yang terbaik dalam pelaksanaan program PNPM, jika di bandingkan dengan desa yang lainnya yang ada di Kecamatan Kayangan..

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam kunjungan kerjanya pada hari ke-4 diwilayah Kecamatan Kayangan tersebut, berharap agar program kegiatan yang dilaksanakan PNPM atau apapun namanya di masa mendatang, supaya tidak berakhir hingga disini. ”Teruskan program ini, karena manfaatnya sangat banyak dirasakan oleh masyarakat, ”tandasnya, sambil menanda tangani sebuah prasasti di pintu gerbang masuk ke Dusun Tradisional Santong Asli.

Kegiatan PNPM rabat jalan menuju Dusun Tradisional Santong Asli tersebut di dukung dengan swadaya masyarakat, sehingga kualitas jalannya sangat bagus.Bupati menilai pekerjaan PNPM rabat jalan tersebut sangat bagus.”Ini patut di contoh oleh UPK dan TPK yang lain di daerah ini,”cetusnya.

Disamping meninjau rabat jalan menuju Dusun Tradisional Santong Asli tersebut, Bupati juga meninjau gedung perpustakaan dan RKB SDN 2 Santong yang baru rampung akhir tahun 2012 lalu. Usai meninjau di tempat itu, perjalanan pun di lanjutkan untuk meninjau Puskesmas Santong yang masih dalam tahap penyelesaian.(Eko)

Suka Duka Budidayakan Ikan Lele di Montong Singgan Salut

Kayangan,(SK),--- Kelompok Tani Mele Maju Dusun Montong Singgan Desa Salut Kecamatan Kayanagn,kini bisa bernafas lega.
Pasalnya, setelah di kunjungi Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam panen perdananya, Selasa (15/01/2013) lalu, kelompok ini patut bersyukur karena sudah mampu membudi-dayakan ikan lele di kolam yang terbuat dari Terpal. Anggapan sebagian orang selama ini yang tidak percaya dan tidak yakin akan keberhasilan kelompok tani mele maju dalam membudi-dayakan ikan lele diatas kolam terbuat dari terpal ini, kini terjawab sudah.

Keberadaan kelompok tani mele maju dalam usahanya membudi-dayakan ikan lele selama ini, memang banyak suka-dukanya.Mulai dari merekrut anggota, meyakinkan anggota kelompok,mencari bibit,menjalankan manajemen hingga bagaimana mengembangkan usahanya. Apalagi lokasi membudi-dayakan ikan lele tersebut memang di daerah pegunungan yang sulit dan tidak mungkin air bisa mengalir ke daerah tersebut.

Namun berangkat dari keyakinan seorang H.Haerudin selaku penasehat dari kelompok ini bersama ketuanya Kartono, mampu meyakinkan dan membimbing kelompoknya untuk berfikir keras bagaimana caranya sehingga kelompok tani mele maju yang sudah dibentuknya sejak tahun 2009 lalu itu dapat eksis menjalankan niat baiknya selama ini. Bahkan tidak jarang pihaknya mendapat tudingan dari masyarakat yang tidak yakin bahwa usahanya itu akan berhasil.

Keyakinan H.Haerudin untuk terus berusaha mengembangkan kelompok ini rupanya tidak sia-sia.Dia yakin bahwa ketika pada jaman Nabi Nuh,as dulu katanya, Nabi Nuh as juga pernah membuat kapal di atas gunung yang di cemoohkan oleh ummatnya.Namun Nabi Nuh as ketika itu tidak memperdulikan cemoohan dari ummatnya itu.Nabi Nuh as terus saja membuat kapal hingga selesai. Rupanya keyakinan seperti yang di perbuat Nabi Nuh as itulah yang mengilhami H.Haerudin bersama anggota kelompoknya untuk terus berusaha mengembangkan usahanya membudi-dayakan ikan lele yang walau di atas bukit.Berkat keyakinannya itulah hingga akhirnya ketika panen perdananya di lakukan oleh Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH.

Saat acara panen perdana ikan lele milik Kelompok Tani Ingin Maju Dusun Montong Singgan Desa Salut Kecamatan Kayangan dibawah asuhan H.Haerudin tersebut, Bupati KLU dalam sekapur sirihnya menuturkan pengalamannya ketika pertama kali dilantik menjadi Bupati KLU pada tahun 2010 lalu.Saat itu katanya,KLU masih banyak kekurangan, angka kemiskinan tertinggi di NTB yaitu sebesar 43,14 %, infrastruktur banyak yang rusak,belum memiliki Rumah Sakit dan hanya memiliki lima puskesmas.Sehingga ketika ada warga masyarakat yang sakit, tidak langsung di tangani di Puskesmas, tetapi harus di rujuk ke Mataram.”Alhamdulillah, pada tahun ini kita sedang bangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tanjung berlantai dua. Ketika sudah jadi maka akan di isi dengan tenaga-tenaga dokter yang spesialis. Ini merupakan ikhtiar kita dalam rangka melayani masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan,”ungkap Bupati.

Pengalaman memimpin KLU selama ini, Bupati Djohan Sjamsu mengatakan cukup berat, tetapi berkat perjuangan dan dukungan seluruh masyarakat Dayan Gunung akhirnya semua itu berhasil.Untuk itu,Djohan meminta kepada masyarakat di daerah ini untuk membina persatuan dan kesatuan dalam membangun daerah Tioq Tata Tunaq ini, jangan berbeda pendapat segala macam.Boleh kita berbeda agama,berbeda adat istiadat tetapi dalam suasana Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Eko)

Proyek Jalan Sesait-Pendua dan Lembah Berora-Salut Berkualitas Buruk

Kayangan,(SK),--- Jalan Kabupaten yang menghubungkan Desa Sesait-Desa Pendua dan Desa Salut-Desa Selengen Kecamatan Kayangan yang dikerjakan Pemerintah Daerah KLU melalui pihak ketiga kondisinya tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
Kualitas proyek jalan ini sangat buruk, sementara kontraktor yang bertanggung jawab dalam pekerjaan itu sudah meninggalkan sebelum proyek dituntaskan.Kondisi jalan yang baru dikerjakan akhir tahun 2012 itu, kini banyak yang rusak sehingga pengguna jalan banyak yang mengeluh.Ironisnya lagi, seperti pekerjaan Jalan Lembah Berora-Salut yang seharusnya tuntas sebelum tahun 2012 berakhir, malah tersisa 1 km lagi yang belum di kerjakan pihak rekanan.

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH ketika dalam kunjungan kerjanya,Selasa (15/01/2013) melihat langsung kondisi jalan tersebut meminta kepada Kadis PU KLU H.Irman,ST memanggil kontraktor yang bertanggung jawab dalam pekerjaan tersebut untuk dimintai pertanggung jawabannya. Bupati mengingatkan kepada Kadis PU, agar semua rekanan yang pekerjaannya belum tuntas dan tidak bagus hasilnya supaya di blacklist saja dan di alihkan ke orang lain.”Kalau tidak bisa mengerjakan pekerjaannya hingga tuntas, jangan diberikan pekerjaan lagi dan ini merupakan catatan kita,”kata Bupati.

Kondisi jalan Sesait-Pendua memang sangat memprihatinkan.Hasil pekerjaan kontraktor local yang di percaya Pemda KLU melalui Dinas PU-nya kurang maksimal.Kondisinya disana-sini terdapat benjolan serta bergelombang dan bahkan banyak bebatuan yang berserakan akibat kurang bagus kualitas pemasangannya.
Kepala Desa Pendua Haerudin mengatakan, pengaspalan jalan Sesait-Pendua ini pihaknya pernah menyetop rekanan selaku yang bertanggung jawab dalam pengerjaan, karena tidak sesuai dengan harapan.Sehingga dirinya mengaku sudah sering menghubungi Dinas PU untuk mengadukan masalah ini.”Bayangkan saja, malamnya di aspal,paginya sudah rusak kembali, ”kata Haerudin polos di hadapan Bupati.

Haerudin mengatakan, jalan dan jembatan yang menghubungkan Desa Sesait dengan Desa Pendua itu adalah satu paket. Ketika jembatan itu dibongkar sudah agak lama, baru kemudian materialnya menyusul. “Inipun prosesnya agak lama dan lamban,”kata Kades Pendua yang berpenampilan rapi ini.

Hal serupa juga terjadi pada pengaspalan jalan Lembah Berora – Salut, yang seharusnya panjang jalan yang mesti di aspal adalah 3 km, namun oleh pihak rekanan mengerjakannya hingga 2 km. Jadi tinggal 1 km lagi yang harus di selesaikan oleh pihak kontraktor yang bertanggung jawab dalam pengerjaan ini.

Terkait dengan kondisi kedua jalan yang belum tuntas pengerjaannya itu,Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH meminta kepada masyarakat setempat ikut pula mengawasi proyek yang ada di wilayah mereka.Hal ini dibutuhkan karena memang nantinya masyarakatlah yang menikmati hasilnya.”Saya harapkan agar masyarakat juga ikut mengawasi,”tandas Bupati.(Eko)

Rabu, 16 Januari 2013

Bupati KLU Ajak Warga Salut Bersinergi Bangun Daerah

Kayangan,(SK),-- Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH bersama para pimpinan SKPD lingkup Kabupaten Lombok Utara melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kayangan,Selasa (15/01/2013) dalam rangka melihat dari dekat hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan selama tahun 2012.

Dalam kunjungan kerja Bupati KLU ke Kecamatan Kayangan ini adalah merupakan hari yang ke 4 setelah sebelumnya melakukan kunjungan kerja yang sama di Kecamatan Pemenang, Tanjung dan Gangga.Banyak temuan-temuan hasil pembangunan yang telah dilaksanakan Dinas PU KLU bekerja sama dengan pihak rekanan yang belum menunjukkan keseriusan dalam bekerja. Buktinya, ketika Bupati meninjau jalan Sesait-Pendua dan jalan Lembah Berora-Salut, terdapat kerusakan-kerusakan, bergelombang dan tonjolan di sana-sini dan bahkan baru di lalui kendaraan sekali saja, jalannya sudah rusak.

Kepala Desa Pendua Haerudin mengatakan, pengaspalan jalan Sesait-Pendua ini pihaknya pernah menyetop rekanan selaku yang bertanggung jawab dalam pengerjaan, karena tidak sesuai dengan harapan.”Bayangkan saja, malamnya di aspal,paginya sudah rusak kembali, ”kata Haerudin polos di hadapan Bupati.

Kejadian yang sama pula ketika Bupati meninjau jalan Lembah Berora-Salut.Ini lebih parah lagi.Oleh rekanan dalam kontrak sepakat untuk mengerjakan pengaspalan sepanjang 3 km pada tahun 2012 lalu, namun hingga memasuki tahun anggaran baru di tahun 2013 ini, pihak rekanan baru menyelesaikan 2 km dan tersisa 1 km yang belum diselesaikan.Ini menunjukkan pihak rekanan tidak serius menangani sebuah proyek yang di percayakan Pemda KLU dalam pengerjaannya.Sehingga Bupati H.Djohan Sjamsu,SH memerintahkan kepada Kadis PU H.Irman,ST untuk memanggil rekanan yang bertanggung jawab untuk itu. ”Jika tidak mampu bekerja, alihkan kepada orang lain saja dan jangan berikan lagi pekerjaan serupa pada tahun berikutnya,”pesan Bupati.

Dalam kunjungan kerja tersebut,Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH mengunjungi Kelompok Ikan Air Tawar Montong Singgan Desa Salut. Di hadapan anggota kelompok tani ikan air tawar tersebut, Bupati Djohan Sjamsu mengajak untuk bersinergi membangun daerah dan selalu bersyukur kepada Allah Swt atas karunia yang telah di berikan.

”Ini merupakan wujud syukur kita dengan bekerja sungguh-sungguh dalam membangun daerah dan membangun diri kita dalam rangka meningkatkan amaliah dalam membangun daerah kita ini,”tandas Bupati.
Pemerintah Daerah KLU pada tahun 2012 lalu telah banyak mengeluarkan anggaran yang telah diberikan kepada masyarakat.Jadi perlu di manfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Kalau masyarakat tidak mampu mengelola dengan baik, tentu seberapapun jumlah dana yang diterima tidak akan ada artinya,”ujar Bupati.

Acara panen raya ikan lele di Kelompok Tani Ingin Maju Montong Singgan Desa Salut Kecamatan Kayangan tersebut, boleh dibilang sangat luar biasa.Tidak biasanya Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH yang di dampingi seluruh pimpinan SKPD lingkup Kabupaten Lombok Utara pada acara tersebut terselip berbau politik.

Selaku Bupati KLU yang sekaligus juga sebagai Ketua Partai Demokrat KLU,H.Djohan Sjamsu,SH secara terbuka dan berterus terang meminta kepada masyarakat Desa Salut untuk mendukung kembali Dr TGH M.Zainul Majdi,MA sebagai Gubernur NTB periode 2013-2018.Ajakan Bupati ini disambut baik oleh warga masyarakat Desa Salut.”Banyak keberhasilan yang di torehkan oleh TGB selama memimpin NTB ini.Jadi harus kita dukung kembali beliau,”ajak Djohan.

Pada moment kunjungan kerjanya kali ini, Djohan Sjamsu juga mengutarakan pengalamannya selama memimpin KLU dari sejak terbentuknya hingga saat ini. Dikatakannya, sejak awal kepemimpinannya sebagai Bupati terpilih Kabupaten Lombok Utara yang pertama ini, cukup berat, tetapi karena dukungan seluruh elemen masyarakat, akhirnya kondisi KLU hingga saat ini menjadi lebih baik.

Begitu pula yang di hadapi Gubernur NTB yang akrab di disapa TGB ini, perjuangannya juga sungguh berat. Sebelum memulai kepemimpinannya lima tahun lalu, kondisi daerah NTB sangat terpuruk,tetapi berkat kerja keras dan dukungan seluruh masyarakat,TGB mampu memimpin NTB kearah yang jauh lebih baik, sehingga berbagai program pembangunan telah berhasil diselesaikan.

Melihat keberhasilan TGB selama memimpin NTB lima tahun terakhir ini, Bupati KLU yang juga Ketua DPC Demokrat KLU ini mengajak seluruh warga masyarakat daerah Tioq Tata Tunaq ini untuk mendukung kembali pencalonan TGB pada Pemilu Gubernur yang di gelar KPU tanggal 13 Mei 2013 mendatang.”Pada Pemilu ulang nanti, mari kita sama-sama memilih kembali TGB,”ajaknya yang disambut tepuk tangan oleh warga masyarakat yang hadir.

Pengurus dan anggota Kelompok Tani Ingin Maju Montong Singgan Desa Salut saat kunjungan Bupati KLU tersebut, di gunakan momen yang tepat untuk panen perdana ikan lele milik mereka, yang awalnya tidak ada yang percaya bahwa di daerah pegunungan seperti di Salut itu bisa di sulap menjadi lokasi membudidayakan ikan lele.”Ini merupakan keajaiban kedua setelah Nabi Nuh.as,”puji Kartono salah seorang anggota Kelompok Tani Ingin Maju Montong Singgan.(Eko)

Bupati KLU Kunjungi 16 Titik Hasil Pembangunan di Kayangan

Kayangan,(SK),-- Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH bersama 14 Kepala SKPD lingkup Setda Kabupaten Lombok Utara melakukan kunjungan kerja dalam rangka meninjau 16 titik proyek pembangunan di wilayah Kecamatan Kayangan,Selasa (15/01/2013).
Kunjungan kerja Bupati KLU tersebut di awali dari Dusun Sidutan Desa Kayangan.Di tempat tersebut, Bupati meninjau 30 unit bantuan rumah kumuh, yang merupakan program APBD II tahun 2011 sebanyak 10 unit dan tahun 2012 sejumlah 20 unit.Usai meninjau ditempat ini,Bupati bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Desa Pendua.

Di Desa Pendua,Bupati meninjau jalan Sesait-Pendua. Ditempat ini, Bupati menilai hasil pengerjaannya kurang maksimal, disana-sini kondisinya bergelombang dan bahkan ada yang sudah hancur, tinggal bebatuan dan pasir serta kerikil saja. Melihat kondisi jalan ini,Bupati langsung memerintahkan Kadis PU KLU untuk melakukan langkah-langkah agar jangan memberikan lagi rekanan yang cara kerjanya asal-asalan alias tidak beres.”Jika perlu di blacklist saja,”tegas Bupati.

Terkait dengan kondisi jalan ini, Kepala Desa Pendua Haerudin dihadapan Bupati mengaku pernah menyetop rekanan yang mengerjakan jalan itu karena tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Haerudin mengatakan, jalan dan jembatan yang menghubungkan Desa Sesait dengan Desa Pendua itu adalah satu paket. Ketika jembatan itu dibongkar sudah agak lama, baru kemudian materialnya menyusul. “Inipun prosesnya agak lama,”kata Kades Pendua yang berpenampilan rapi ini,dengan menambahkan sangat menyayangkan sikap rekanan yang bertanggung jawab terhadap pengerjaan proyek tersebut, sangat lamban.
Hal serupa juga terjadi pada pengaspalan jalan Lembah Berora – Salut, yang seharusnya panjang jalan yang mesti di aspal adalah 3 km, namun oleh pihak rekanan mengerjakannya hingga 2 km. Jadi tinggal 1 km lagi yang harus di selesaikan oleh pihak kontraktor yang bertanggung jawab dalam pengerjaan ini. Melihat kondisi jalan ini, Bupati KLU meminta kepada Kadis PU KLU agar segera memanggil pihak rekanan yang bertanggung jawab dalam pengerjaan jalan tersebut.Bupati mengingatkan kepada Kadis PU, agar semua rekanan yang pekerjaannya belum tuntas dan tidak bagus hasilnya supaya di blcklist saja dan di alihkan ke orang lain.”Kalau tidak bisa mengerjakan pekerjaannya hingga tuntas, jangan diberikan pekerjaan lagi dan ini merupakan catatan kita,”kata Bupati, sambil mengingatkan kepada Kadis PU agar ketika nanti ada kegiatan PNPM supaya diarahkan saja ke gorong-gorong sedangkan jalannya nanti Pemda yang menangani.

Setelah meninjau jalan Lembah Berora- Salut, perjalanan pun dilanjutkan untuk melihat beberapa hasil kegiatan pembangunan, diantaranya kelompok ikan air tawar Salut, pengembangan tanaman holtikultura di Tampes, MCK Selengen, pembangunan Pavling blok di Desa Adat Gumantar, peralatan penyulingan minyak cengkeh di Santong, rabat jalan PNPM di Santong Asli,Mesin Las di Santong,pembuatan kerepek pisang di Santong,rehab dan RKB di SD 2 Santong,rumah Kompos di Desa Sesait dan SPAM IKK Kayangan.

Camat Kayangan Tresnahadi mengatakan, kunjungan kerja Bupati KLU ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi keseluruhan program pembangunan yang sudah di gelontorkan pada tahun 2012.”Keseluruhan hasil program pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 itu, Bupati menilai bahwa pada intinya cukup berhasil, hanya saja pengerjaan jalan Sesait – Pendua dan Lembah Berora – Salut pengerjaannya belum maksimal,”katanya.

Untuk itu, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH pada kesempatan tersebut mengajak seluruh masyarakat bersatu padu mendukung pemerintahan yang sekarang ini dan pelihara keamanan dan ketertiban agar KLU ini tetap aman.(Eko)

Selasa, 15 Januari 2013

Ponpes Nurul Islam Kayangan Bangun Tempat Pemondokan Santri Berlantai II

Kayangan,(SK),-- Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan (Yapnika) di awal tahun 2013 ini terus berupaya melakukan pembenahan dalam berbagai bidang.

Pembenahan yang dilakukan tidak hanya di bidang managemen dan bidang pembelajaran saja, melainkan juga di bidang sarana dan prasarana belajar dan pemondokan untuk santri.Ponpes yang berdiri sejak tahun 1993 silam ini, akan segera membangun 5 lokal tempat pemondokan berlantai II dengan biaya 630 juta rupiah yang bersumber dari yayasan, para donator dan harapan dari Pemerintah Daerah.

Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan Ust.Muh. Turmuzi, SH. M.Pd mengatakan, pembangunan 5 lokal tempat pemondokan ini dimaksudkan untuk menampung seluruh santri yang bersekolah di Dua lembaga, baik MTs maupun MA.Hal ini dilakukan menurut politisi di DPRD KLU ini adalah karena memang sudah menjadi program Pondok yang harus di wujudkan.

Dikatakan, dengan adanya sarana pemondokan bagi para santri ini nantinya seluruh program pembelajaran seperti pengajian pondok yaitu dalam rangka mempelajari Kutubul Mu’tabaroh (Kitab Kuning) dapat berjalan dengan baik.Dimana Kitab ini sebagai perbendaharaan ilmu agama dalam memahami persoalan-persoalan yang menyangkut dunia-akherat.Jika hanya sekolah saja tidak dibarengi dengan pemahaman tentang ilmu agama,lanjut Ust.Muh. Turmuzi, SH. M.Pd, maka itu masih jauh, sebab mereka (santri) di berikan pelajaran yang sudah matang (terjemahannya).Sedangkan belajar Kitab Kuning itu adalah untuk menggali perbendaharaan sumber-sumber hukum Islam secara ilmiah.

Tetapi sekarang ini yang dilakukan Ponpes Nurul Islam Kayangan, tidak hanya membahas tentang Kitab Kuning, tapi membahas pula tentang Kitab Hijau (kepedulian terhadap lingkungan). Mempelajari Kitab Hijau, menurut Turmuzi dimaksudkan bagaimana para Santri peduli terhadap lingkungan yang bisa menjadi sejuk dan harmonis serta menghasilkan, terutama tanaman sayuran.”Ini sangat cocok dikembangkan dilingkungan pondok, ”tandasnya.

Terkait dengan pembangunan 5 lokal tempat pemondokan di lingkungan Ponpes Nurul Islam Kayangan tersebut, Ketua Komite MA/MTs Nurta,S.PdI menyambut baik kehadiran gedung itu.Dengan adanya sarana ini, tentunya semua santri bisa di pondokkan. “Dari 234 orang santri yang ada, Insya Allah bisa di pondokkan, ”katanya.

Dikatakan, bersamaan dengan dibangunnya 5 lokal tempat pemondokan para santri ini, dilokasi berbeda dibangun pula 5 lokal Panti Asuhan Nurul Mustakim yang juga berlantai II diatas tanah seluas 15 are dengan biaya 525 juta rupiah. Panti asuhan Nurul Mustakim ini berdiri pada tahun 2010 dengan jumlah anak asuh sebanyak 117 orang yatim piatu.Selama belum ada gedung tempat menampung anak-anak panti ini, mereka tinggal di rumah keluarga masing-masing dan hanya diberikan santunan.”Sudah dua tahun berjalan, sehingga pada tahun ajaran 2013-2014 Insya Allah di harapkan gedung ini sudah bisa di tempati,”harapnya.(Eko)

Telur Ayam Milik Laidi Bat Pawang Sesait, di Penuhi Rajah

Sesait,(SK),-- Masyarakat Bat Pawang Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU, Jum’at (11/01/2013) di kejutkan dengan penemuan 12 butir telur ayam yang di penuhi dengan rajah-rajah.

Menurut Laidi (45) pemilik telur ayam yang dipenuhi rajah-rajah tersebut mengatakan, ayam batang tersebut berasal dari Kelanjuhan Desa Gumantar Kecamatan Kayangan. Ayam itu di belinya pada Amaq Uli Sembilan bulan lalu. ”Ayam ini sudah enam kali bertelur dan baru kali ini terjadi peristiwa langka yang menghebohkan warga Bat Pawang, ”kata Laidi yang biasa di panggil Kaluk ini.

Dikatakan Laidi, sebelumnya memang isterinya Irun (30) pernah bermimpi dibawakan orang tempayan yang berisi penuh dengan beras (tembrasan—bhs Sesait). Empat hari kemudian setelah istrinya mimpi itu, barulah ayam batang miliknya itu bertelur, namun bertelurnya tidak seperti ayam kebanyakan lainnya, melainkan ke 12 telur ayam miliknya itu semuanya penuh dengan rajah-rajah bertuliskan hutuf arab berwarna merah. Terang saja katanya, begitu telur ayamnya tidak seperti keadaan telur ayam biasa lainya bermunculan, membuat warga Bat Pawang dan sekitarnya heboh.

Mendengar berita adanya telur ayam yang di penuhi dengan asma Allah milik Laidi warga Bat Pawang tersebut, sehingga banyaklah warga desa setempat berdatangan dan bahkan warga desa tetangga terdekat seperti Pendua, Kayangan dan Santong pun tidak ketinggalan ingin melihat dari dekat keberadaan telur yang menghebohkan itu.Bahkan ada yang mau membelinya, namun Laidi sang pemilik telur tidak mau menjualnya.Katanya telur-telur tersebut untuk di jadikan bibit, seperti apakah jadinya nanti setelah menetas.”Kita ingin jadikan bibit, karena peristiwa ini tumben terjadi,”katanya.

Menurut salah seorang tokoh muda Bat Pawang Susianto (30) mengatakan, phenomena ini kemungkinan ada maknanya, sehingga perlu kehati-hatian dalam menjalankan kehidupan, terutama jangan sampai dalam hidup ini terlalu glamour, hiduplah sederhana dengan selalu bersyukur kepada Allah Swt. ”Mungkin ini petunjuk dari Yang Maha Kuasa, agar kita selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberian-Nya,”kata Susianto, yang juga di benarkan rekannya Dedi Hartono.(Eko)

Kamis, 10 Januari 2013

Baliho Milik Pemda KLU Tumbang Akibat Diterjang Puting Beliung

Kayangan,(SK),-- Sekitar 100 meter kearah barat POM Bensin (SPBU) Kayangan atau 500 meter dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Kayangan, Baliho berukuran besar milik Pemda KLU yang berdiri dengan kokoh di pengkolan memasuki Kota Kayangan tumbang akibat di terjang angin puting beliung,Rabu (09/01/2012).
 Baliho yang baru di dirikan berukuran raksasa akhir tahun 2012 itu, keberadaannya sangat penting sebagai pintu gerbang memasuki Kota Kayangan. Disamping indah dipandang mata, juga menambah keasrian pemandangan dari setiap pengguna jalan yang saban hari melewati jalan tersebut.Itulah sebabnya keberadaan Baliho ini sangat penting artinya bagi Kota Kayangan.

Namun Baliho yang merupakaan kebanggaan Pemda KLU itu, kini sirna lantaran keganasan angin puting beliung yang melanda Kecamatan Kayangan pekan ini.Bencana yang ditimbulkan oleh keganasan angin tersebut tidak saja merusak beberapa sarana vital lainnya, tetapi mengakibatkan pula naiknya air laut sehingga merusak sempadan pantai di sepanjang pantai utara Kabupaten Lombok Utara.

Terkait dengan tumbangnya Baliho Pemda KLU yang terpasang di pengkolan Montong Srigan Kayangan akhir tahun 2012 lalu, Kabag Humas Pemda KLU Drs Jumarep mengatakan, itu akibat kegaganasan angin puting beliung yang melanda Kecamatan Kayangan akibat hujan yang turun terus menerus disertai dengan guntur serta kilat yang saling sambar-menyambar beberapa hari terakhir ini.

Dikatakan, pihaknya telah menghubungi rekanan yang bertanggung jawab dalam hal pemasangannya, sehingga Baliho yang berukuran raksasa itu akan di perbaiki dalam waktu yang tidak terlalu lama, mengingat keadaan cuaca akhir-akhir ini diwilayah KLU, khususnya di Kayangan yang tidak bersahabat.”Baliho yang tumbang itu akan diperbaiki secepatnya,”kata Jumarep, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Kayangan dan SMKN Bayan tersebut, singkat.

Memang Baliho sebanyak 2 (dua) buah yang sengaja di pasang dan ditempatkan di lokasi strategis di masing-masing Kecamatan itu merupakan suatu kebutuhan yang harus dipersiapkan, tidak hanya harus oleh Pemda setempat saja namun bisa juga oleh pihak swasta.Hal ini dimaksudkan disamping dapat memperindah lingkungan, juga keasrian dari suatu daerah tetap indah dan terjaga.Agar tetap terpelihara dan aman, itu dibutuhkan peran serta seluruh elemen masyarakat KLU untuk bagaimana menjaga dan memelihara seluruh asset yang menjadi milik daerah secara bersama-sama jangan sampai rusak atau hilang oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.(Eko)

Rabu, 09 Januari 2013

Inventarisir Atlit Berbakat, KONI KLU Gelar Sosialisasi

Kayangan,(SK),-- Kabupaten Lombok Utara yang walaupun usianya masih relative muda namun banyak menyimpan potensi atlit berbakat dari berbagai cabang olah raga.Sebut saja seperti silat,karate,taekwondo,atletik, bulu tangkis, golf, tennis meja,catur dan lainnya sudah mampu menunjukkan prestasi yang membanggakan di tingkat Nasional bagi Kabupaten Lombok Utara.

Hal tersebut di katakan Ketua KONI KLU Intiha,S.IP dalam Sosialisasi KONI KLU untuk menginventarisir para atlit berbakat pada cabang olahraga tertentu di daerah Tioq Tata Tunaq yang berlangsung di Kantor Camat Kayangan,Selasa (08/01/2013).

Dikatakan,tujuan sosialisasi ini di samping menginventarisasi potensi atlit berbakat di daerah ini yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan dikemudian hari, juga ingin memperkenalkan keberadaan KONI secara luas di kalangan masyarakat KLU, mengingat minat masyarakat terutama generasi muda terhadap kegiatan olahraga diberbagai cabang yang sangat tinggi.

Selain itu,Intiha juga menyebut bahwa prestasi olahraga atlit Lombok Utara di tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun di tingkat Nasional patut di perhitungkan.Sehingga tidak salah kalau visi KONI dalam perannya membangun generasi muda KLU yang sehat secara fisik dan mental,berdaya pikir tinggi, kreatif dan memiliki pengendalian diri yang baik menjadi prioritas.

Namun tidak bisa dipungkiri, lanjutnya, bahwa sesuai dengan UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka sebagai daerah pemekaran baru, Kabupaten Lombok Utara dihadapkan pada berbagai persoalan, salah satunya adalah sarana dan prasarana olahraga yang kurang memadai.

Pengembangan kegiatan di bidang olahraga harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga olahraga dapat diarahkan untuk peningkatan semangat kompetisi positif dan prestasi terutama di tingkat daerah.Program pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga ini harus di sesuaikan dengan kemajuan dan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.

Di awal terbentuknya KLU, dibentuk juga KONI Persiapan dengan Ketuanya yang pertama Intiha,S.IP.Namun menurut Intiha, pembentukan KONI ini pun tidak di ikuti dengan dana oprasional.Sebab tidak dikawal untuk mendapatkan anggaran murni saat itu. Begitu dirinya menggelar muasyawarah daerah di Kecamatan Pemenang, dimana cabor yang ada pada saat itu baru 9 cabor, tidak sebanyak yang sekarang (14 cabor).Akhirnya, melalui Musda itu dirinya terpilih kembali sebagai Ketua KONI devinitif sehingga mendapatkan dana pada saat itu (2011) setengah milyar.”Dana inilah yang kami transfer ke 14 cabang olahraga yang ada, mulai dari cabang atletik hingga panjat tebing,”tandasnya.

”Silahkan inventarisir anak-anak kita yang berbakat, karena rizki itu tidak saja dari profesi sebagai petani,pegawai maupun yang lainnya, tetapi juga dalam bidang olahraga dapat pula mendatangkan rizki,”tambahnya.

Sementara itu, Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya mengatakan, masih banyak warga KLU yang belum mengetahui keberadaan KONI di Kabupaten Lombok Utara. Hal itu disebabkan karena memang KONI ini baru saja dibentuk 2 tahun lalu, sehingga masih banyak masyarakat yang belum memahami tufoksi dari pada KONI KLU ini.

Dikatakan, sejauh mana program-program atau kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KONI Kabupaten Lombok Utara.KONI ini adalah membawahi pengurus-pengurus cabang olah raga yang ada di daerah ini.”Jadi induk dari semua cabang olahraga di Kabupaten Lombok Utara ini adalah KONI”katanya.

Oleh karena semua cabor yang ada di KLU ini berinduk kepada KONI, maka perannya sangat penting artinya dalam rangka untuk membina dan meningkatkan prestasi olahraga khususnya yang ada di gumi Tioq Tata Tunaq ini. Tresnahadi sangat berterima kasih kepada KONI KLU yang telah memprogramkan acara sosialisasi ini di Kecamatan Kayangan dan berharap mudah-mudahan sosialisasi yang disampaikan langsung Ketua KONI KLU ini bisa bermanfaat.

Diakui Tresnahadi, animo masyarakat Kecamatan Kayangan yang cukup tinggi terhadapo olahraga, hingga saat ini belum didukung oleh adanya sarana dan prasarana olahraga khusus.Padahal sarana olahraga merupakan sarana yang vital bagi pengembangan kegiatan dan prestasi olahraga. Oleh karena itu, Tresnahadi selaku Camat Kayangan memandang perlu untuk merevitalisasi lapangan olahraga Kecamatan Kayangan yang ada saat ini, sehingga memenuhi standar sarana prasarana olah raga guna menggali potensi atlit berbakat dibidang olahraga ditingkat daearh.

Kepada seluruh peserta sosialisasi, Tresnahadi berharap agar kegiatan sosialisasi KONI KLU ini diikuti dengan baik, sehingga nantinya memahami sejauh mana program-program yang telah dilaksanakan oleh KONI KLU, bisa di fahami.(Eko)