Rabu, 18 Mei 2011

Seni Suling Dewa Asal Bayan

Bayan,-- Suling Dewa adalah sebuah alat seni tradisional Bayan Lombok Utara. Suling yang berukuran 1,25 cm ini, dinilai memiliki kekuatan magis tersendiri bagi warga Bayan kala itu.

Apa kelebihan Suling Dewa ini, menurut cerita masyarakat Bayan secara turun-temurun diceritakan bahwa, aneka budaya Nusantara yang ditelurkan warga komunitas masyarakat Bayan Lombok Utara ini, memang unik. Sebab selain para pemainnya dipilih orang-orang yang sudah monopaus, juga harus langsung keturunan dari Suku Sasak Bayan asli.

Suling Dewa ini sendiri, biasanya digunakan untuk sebuah acara ritual, dimana musim panas yang berkepanjangan kala itu, selalu diakhiri dengan datangnya hujan, setelah sekelompok masyarakat menggelar acara seni Suling Dewa lengkap dengan sesajen yang dipercayai.

Biasanya, kesenian ini dimainkan oleh sedikitnya enam pasang atau kelipatan kurang atau lebih. Peniup Suling Dewa sendiri nampak angker, ketika meniup suling berukuran besar ini/  sementara sang Nenek sebagai “Penjanjam” atau “Penembang Monyeh,” juga sudah monopaus. Hal ini tentu untuk menjaga kesuciansebuah prosesi ritual berbalut budaya local.

Proses ini sendiri kala itu, pada decade ratusan tahun silam, biasanya digunakan sebagai media untuk meminta hujan pada Sang Maha Kuasa. Beberapa alat atau media yang digunakan, seperti kain tenun ala Bayan, kemenyan yang sudah mengepulkan asap, serta sirih kapur dan perlengkapannya, digabung menjadi satu adonan, dalam sebuah mangkok tradisi dengan ketradisionalannya.

Sebagai akhir dari sebuah prosesi Suling Dewa ini, setiap pemain, selalu bersalaman minimal tiga kali. Hal ini, selain sebagai alat untuk saling memaafkan atas segala khilafan, lama maupun baru, juga bermakna sacral, dimana pada salaman tersebut, selalu membaca Basmalah.

Seni Suling Dewa yang berasal dari Bayan ini, untuk pertama kalinya  digelar saat  Hari Ulang Tahun Pertama  Kabupaten Lombok Utara, 21 JULI 2009 silam, (Algas AR).

Sumur Pemandian ‘Tau Lokak Empat’ Sesait (11)

SESAIT, -- Jalan setapak menuju areal persawahan milik Dagul (55) dusun Sentul Desa Pendua Kecamatan Kayangan ini, sangat menguras tenaga.
Pasalnya, jalan yang menuju ke areal persawahan tersebut penuh liku-liku dan berbukit terjal. Letak tanah persawahan milik Dagul ini, berada sekitar 500 meter kearah tenggara dusun Sentul. Di ujung selatan tanah sawah milik Dagul inilah lokasi Sumur yang menurut sejarah Sesait dinamakan Sumur Lokok Kapuk. 

Untuk sampai ke sumur ini, bisa ditempuh dengan jalan kaki maupun menggunakan kendaraan roda dua, bisa lewat desa Santong dan bisa juga lewat Sesait. Namun, bagi yang menggunakan kendaraan cukup sampai di dusun Sentul bagian atas dan diteruskan jalan kaki menuju lokasi dengan menyusuri pematang sawah.

Disekitar lokasi sumur Lokok Kapuk ini ditumbuhi oleh pohon durian, pohon Jot dan pohon nangka. Sebelumnya, disebelah timur sumur ini bertengger dengan angker pohon Kapuk (randu), yang oleh masyarakat setempat diyakini berumur ratusan tahun. Itulah sebabnya sumur yang memiliki sejarah sacral dijamannya ini, ketika ditemukan oleh masyarakat secara turun – temurun, pohon randu atau kapuk itu sudah ada disekitar sumur ini, sehingga oleh masyarakat setempat dinamakan Sumur Lokok Kapuk.

Konon, menurut sejarah Sesait, dimasa jayanya pemerintahan “Datu Sesait” atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Wet Sesait dengan sebutan “Tau Lokak Empat” (Pemusungan, Penghulu, Mangku Gumi dan Jintaka), sumur lokok Kapuk ini adalah di yakini sebagai tempat Pemandiannya.

Menurut cerita A.Kaimah (alm) yang berkuasa di Kampu Sesait (1870) sebagai Raja Sesait yang ke-25 kala itu, yang diceritakan kembali oleh Dagul dan Bukren, bahwa keberadaan Sumur Lokok Kapuk ini, dulunya adalah sebagai induk dari seluruh mata air yang bermunculan di gontoran Sentul hingga Gubug Setowek. Namun setelah Sumur Lokok Kapuk ini ditutup oleh Tau Lokak Empat Sesait, maka sumur ini tidak lagi mengeluarkan air seperti sedia kala atau sebesar sebagaimana keadaannya semula.

Sebagaimana diceritakan bahwa diameter sumber mata air di sumur lokok Kapuk yang diyakini ditunggui oleh seekor ikan Tuna Putih ini adalah sebesar batang pohon enau. Tidak bisa dibayangkan, betapa besar air yang keluar dari sumur tersebut. Sehingga ketika sumur ini belum ditutup dulu, aliran airnya membentuk sebuah kali besar. Namun sekarang, bekas aliran kali tersebut sudah menjadi areal persawahan milik Dagul Sentul.

Sumur ini ditutup oleh Tau Lokak Empat Sesait, menggunakan Ijuk, pare bulu satu ikat, sebilah keris, seekor ayam putih mulus  dan daun  sirih digulung kemudian dimasukkan dalam kepeng bolong dalam sebuah upacara ritual adat, karena dikhawatirkan akan menjadi rebutan penguasa Hindu yang sampai ke wet Sesait kala itu. Seandainya sumur ini tidak ditutup, maka orang-orang Hindu pelarian Majapahit dari Jawa abad 16 silam, akan bermukim dan menetap di lokasi sekitar sumur itu. 

Kekhawatiran para sesepuh Sesait kala itu, patut diacungi jempol. Karena berhasil menutup sumur yang menjadi tempat pemandian para Datu yang memerintah di wet Sesait kala itu. Sehingga dengan ditutupnya sumur tersebut, penguasa Hindu yang datang ke Sesait yang merupakan pelarian dari Majapahit karena terdesak dengan masuknya pengaruh Islam masa itu, maka tidak menemukan sumur yang merupakan tempat pemandian para ‘Datu Sesait’ yang berkuasa secara turun-binurun.

Sumur Lokok Kapuk ini, walau sudah ditutup berabad-abad lamanya, namun airnya tetap mengalir meskipun tidak sebesar aslinya dulu, hingga sekarang dan airnya dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan oleh warga sekitar Sentul atas dan bawah hingga Gubuk Setowek Desa Pendua Kecamatan Kayangan Lombok Utara. (Eko)

Senin, 16 Mei 2011

MA Nurul Islam Kayangan Gelar Perpisahan

KAYANGAN, -- Madrasah Nurul Islam Kayangan, Sabtu (14/05) lalu, menggelar kegiatan perpisahan dengan penuh kesederhanaan.

Pasalnya, kegiatan pisah kenang siswa kelas XII MA dan siswa kelas IX MTs Nurul Islam Kayangan tahun ini, berlangsung di Musholla Al Hikam setempat.

“Tempatnya sederhana dan acaranya pun sederhana, ”kata Susianto selaku ketua panitia penyelenggara.

Dalam laporannya, Susianto, mengakui berbagai kekurangan dalam penyelenggaraaan pisah kenang kali ini. Namun dia berharap, walau banyak kekurangan dalam kegiatan ini, dirinya selaku ketua panitia penyelenggara optimis acara ini jalan terus.

Acara perpisahan yang berlangsung di Musholla setempat tersebut, berbagai rangkaian kegiatan adalah merupakan agenda yang digagas pengurus OSIS MA Nurul Islam Kayangan melalui ketuanya Sapriadi. bekerja sama dengan pihak sekolah dan rekan-rekan nya sesama kelas XII yang akan melakukan perpisahan. Acaranya yang digelar diantaranya pembacaan puisi,Qasidah dengan lagu-lagu bernuansa Islami, kesan dan pesan salah seorang siswa dengan menggunakan bahasa arab.

Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa, acara perpisahan ini merupakan momentum yang sangat menarik untuk menjalin silaturrahmi antara siswa dengan pihak sekolah, orang tua murid, Komite dan pihak pemerintah yang hadir dalam acara tersebut. Apalagi pada tahun ini kegiatan perpisahan dilaksanakan di dalam Musholla setempat, yang baru selesai dibangun. Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan perpisahan  diselenggarakan di halaman sekolah.

“Tumben tahun ini kita selenggarakan di dalam Musholla, kalau pada tahun sebelumnya, kegitan perpisahan kita selenggarakan di halaman sekolah,”kenang Pimpinan Pondok Pesantren yang juga anggota DPRD KLU ini.

“Walau acaranya di dalam Musholla, kita ingin memberikan kesan yang terbaik bagi siswa yang akan selesai sekolah ditempat ini,”tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala MA Nurul Islam Kayangan Agus Suparno,S.Hi, pihaknya berharap ilmu yang pernah diberikan selama siswa menempuh pendidikan di bangku Madrasah, agar bisa diimplementasikan sehingga bermanfaat bagi diri, keluarga maupun masyarakat. Karena pada dasarnya semua ilmu yang siswa dapatkan di Madrasah bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Kepala Sekolah yang baru lulus SPMD KLU ini juga mengungkapkan beberapa prestasi yang pernah diraih siswa MA Nurul Islam Kayangan, diantaranya pada tahun 2010, salah seorang siswanya Mardawadi ikut gabung di Paskibraka Kabupaten Lombok Utara. Disamping itu pada tahun yang sama dari MTs Nurul Islam, yang diwakili siswanya Haidar Sauban, ikut juga mewakili sekolahnya dalam Jambore Daerah.

Selain itu, lanjut Agus, alumni MA Nurul Islam pada tahun 2010 yang lalu mendapatkan program pusat Bidik Misi khusus dilingkungan Madrasah,berhasil masuk pada Fakultas Dakwah IAIN Mataram, dengan  biaya kuliyah yang diterima per bulannya sebesar 5 juta rupiah per semester.

“Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, karena ada alumni siswa kami yang lolos dalam program bidik Misi tersebut,”kata Agus bangga.

Sementara itu, Camat Kayangan yang diwakili Sekcam Kayangan R.Kertamono menyatakan dukungannya kepada seluruh civitas akademika Ponpes Nurul Islam Kayangan, atas dedikasinya dalam mengembangkan pendidikan khususnya dalam bidang keagamaan.

“Atas nama Pemerintah Kecamatan, kami mendukung semua program yang telah dilaksanakan, lebih-lebih lembaga ini sudah banyak menorehkan prestasi. Pertahankan semua itu dan jika perlu terus belajar lebih giat agar bisa meraih prestasi yang maksimal,”harap Sekcam yang asal Bayan ini.

Kepada orang tua murid yang hadir, Sekcam juga berpesan agar selalu membimbing anak-anaknya dalam belajar dan jangan sampai putus ditengah jalan. Karena menurut Sekcam yang berpenampilan biasa ini, peran orang tua sangat penting artinya dalam memperhatikan dan membimbing anak-anaknya ketika sudah berada dilingkungan keluarga.(Eko).

Jumat, 13 Mei 2011

Dukcapil KLU Gelar Bintek Bagi Petugas PMKS dan PSKS

Kayangan,-- Dinas Kependudukan dan catatan sipil  kabupaten lombok utara memberikan pelatihan kepada petugas pendata penyandang masalah kesejahtraan social ( PMKS) dan  Potensi  sumber kesejahtraan sosial (PSKS)  untuk yang pertama kali setelah  kabupaten lombok utara resmi f menjadi sebuah kabupaten.

Petatihan kali ini diperuntukkan kepada  petugas  pendat  masing-masing desa sekabupaten Lombok utara. Kegiatan pelathan ini dilakukan secara bergiliran dilima kecamatan dan telah dimulai dari kecamatan kayangan pada hari jum’at yang lalu dan kegitan yang sama dilanjutkan di kecamatan bayan .

Kegiatan ini dilaksanakanmenurut Fathulrahman kepala bidang sosial   berttujuan agar semua petugas pendata  dapat melaksanakan tugas dengan baik dan mendapatkan data yang benar-benar falid, sehingga kami mudah dalam menyusun program kedepannya.

 Sejak Lombok utara definitif menjadi sebuah kabupaten  belum mendapatkan data yang valid dari pendataan –pendataan sebelumnya ketika masih bergabung denngan kabupaten lombok barat, sehingga saat ini kami kesulitan untuk menyusun program penanggulangan kemiskinan di kabupaten lombok utara ini”  tambahnya

Kesulitan menyusun program yang dialami oleh dinas kepenudukan dan catatan sipil kabupaten Lombok Utara ini terlihat pada belum meratanya penyaluran berbagai bantuan yang kucurkan oleh dinas tersebut sehingga banyak terjadi salah sasaran terutama penerima bantuan sosial banyak yang seharusnya dapat tetapi tdak dapat malah yang dapaat orang-orang yang  tidak termasuk dalam kategori penyandang masalah kdalam ekonomi.

Diharapkan oleh Kadis kependudukan dan catatan sipil kabupaten Lombok utara Drs. H. A. Alwi “dengan pendataan yang dilakukan kali ini dapat memperoleh data yang valid sehingga kami mudah memberikan bantuan sosial dan tunjangan sosial.harapnya.

Pendataan ini dilakukan  salah satu langakah untuk mengantisivang si salah sasaran dari program yang di berikan oleh pemerintah. Pendataan ini berlangsung selama 2 bulan kepada masing-masing petugas diberikan trasportsebesar Rp. 250 (Hasanul MTQ)

SMAN 1 Kayangan Terapkan Jaringan LAN

 Kayangan, KLU-. SMAN Negeri 1 Kayangan sebagai salah satu sekolah yang  berproyeksi sebagai pusat sumber belajar ( PSB ) terus berbenah diri. Salah satu nya adalah mengadakan bintek tentang  pemamfaatan jaringan Local Area Network ( LAN)  Intra Net sekolah.

Kepala SMAN 1 Kayangan Drs.Moh.  Hakam Yamin dalam sambutannya pada kegiatan bintek tersebut mengatakan   “Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Sekolah harus di ikuti  dengan  kualitas  pendidik. Pendidik yang berkualitas tidak lengkap kalau belum memahami konsep ICT sebagai penunjang pembelajaran. Ungkapnya.

Dalam pelatihan / bintek  kali ini lanjut Hakam  “ kegiatan  ini  merupakan  tindak lanjut dan pemantapan terhadap aplikasi  program  pelatihan-pelatihan yang  telah dilakukan sebelumnya , kegiatan  bintek ini ber tujuan   agar para guru bisa memahami dan memanfaatkan tehnologi intra net  untuk memperlancar proses  kegiatan pembelajaran pada anak-anak,” tambahnya.

Dikatakan   Ahadi salah satu Tutor dalam pelatihan intra net ini menyampaikan dalam persentasinya, “Pembelajaran dengan menggunakan  intra net ini adalah sebagai pembelajaran jaringan, sebagai sarana untuk bertukar inormasi, web server dan web sekolah  dan dengan pembelajaran melaui media ini akan lebih memotivasi para siswa mengikuti kegiatan belajar  ” jelasnya ( Hasanul MTQ )

H-1 Lomba Desa, Panitia Sibuk

SESAIT, -- Menghadapi Lomba Desa Tingkat Kabupaten Lombok Utara, Kamis (12/05), dimana desa yang akan mewakili Kecamatan Kayangan dalam ajang bergengsi yang diselenggarakan tiap tahun ini, adalah Desa Sesait.

Pemusungan Sesait Murdan, ketika ditemui disela-sela kesibukannya gladi resik mengatakan bahwa, dirinya optimis yang terbaik dibandingkan dengan desa-desa yang lain di wilayah Dayan Gunung ini. Dengan mengandalkan motto desa ”Merenten” ini, dirinya yakin akan tampil maksimal.

”Kalau saya lihat, antusias masyarakat desa Sesait dalam mendukung Lomba Desa kali ini, saya yakin, Insya Allah, kita pasti yang terbaik,”katanya semangat.

Ketika ditanya, apakah punya target dalam lomba desa kali ini, Murdan mengaku bahwa dirinya tidak punya target apa-apa. Tetapi menurutnya, kalau dilihat dari semua desa yang ikut ambil bagian dalam lomba desa tahun 2011 di KLU ini, dirinya yakin adalah yang terbaik.

Desa – desa  yang sudah selesai dinilai oleh Tim Lomba Desa Tingkat Kabupaten, lanjutnya, rata-rata yang dipersiapkan adalah kelengkapan administrasi desanya, tanpa mengedepankan angka partisipasi masyarakatnya.

”Kalau di Sesait, disamping data-data administrasi yang disiapkan, juga bagaimana kita mampu menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa,”kata Murdan yang berpenampilan sederhana ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Desa Karyadin mengatakan, dirinya beserta anggota panitia yang lain mengaku, sangat super sibuk. Pasalnya, H-7 pihaknya selalu berada di Kantor Desa mempersiapkan data-data pendukung lomba desa. Sebut saja, misalnya, profil desa, selayang pandang desa, data-data administrasi desa, papan data dan data-data visual pendukung lainnya.

Disamping itu, kesibukan juga dirasakan nampak pada bagaimana menggerakkan partisipasi masyarakat dalam mendukung lomba desa. Mulai dari mengerahkan masyarakat gotong royong diseluruh wilayah masaing-masing, membenahi lingkungan serta berusaha mencari situs-situs yang pernah ada di desa Sesait.

Persiapan Desa Sesait menghadapi lomba desa pada tahun ini, diakui juga oleh salah seorang tokoh masyarakat Sesait yang kini menetap di Santong Sahid,BA mengatakan bahwa, keberhasilan Sesait setiap menghadapi lomba desa, tidak terlepas dari dukungan seluruh elemen masyarakatnya. Tanpa dukungan masyarakat, dirinya yakin, semua kegiatan tidak dapat dilaksanakan maksimal.

”Kalau hanya mengandalkan data-data administrasi saja sebagai prioritas penilaian yang dipersiapkan, saya yakin, acara lomba desa sepi dari pengunjung. Karena dengan kehadiran masyarakat ditempat berlangsungnya acara, akan menambah semarak dan semangat kita saat penilaian, ”ungkap Sahid yang juga pernah 3 periode menjabat Sekdes Sesait ini, optimis.

”Mudah-mudahan saja nama besar Desa Sesait yang pernah jaya dimasa kepemimpinan Djekat tahun 1990-an, paling tidak bisa dipertahankan,”harap Sahid.(Eko).

 

Jumat, 06 Mei 2011

BK-PAB Kayangan Akomodir Keterwakilan Desa

KAYANGAN --- Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pengelola Jaringan Air Bersih (P2JAB), yang sedianya dilaksanakan di Aula Kantor Camat Kayangan, Kamis, (05/05) lalu, batal dilakukan.

Pasalnya, ketika pengurus P2JAB Desa Sesait dan Desa Kayangan tidak hadir dalam agenda yang telah dijadualkan. Sehingga acara yang semestinya pertama dilakukan sebelum pemilihan pengurus BK-PAB tingkat Kecamatan yang baru adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban Pengurus P2JAB kedua desa tersebut.

Camat Kayangan Tresnahadi yang memandu acara tersebut, menyarankan agar penyampaian laporan pertanggungjawaban bagi kedua desa yang tidak hadir saat itu, agar ditangguhkan hingga waktu yang tidak ditentukan.

Setelah kedua desa (Sesait dan Kayangan) dipastikan tidak hadir, maka acara dilanjutkan dengan pemilihan pengurus BK-PAB tingkat Kecamatan yang baru.

Dalam penentuan personil yang akan menempati posisi penting dalam kepengurusan BK-PAB tingkat Kecamatan ini, Tresnahadi berharap agar yang terpilih nantinya ada keterwakilan dari desa masing-masing. Sebagaimana yang pernah direlis media ini beberapa waktu lalu, bahwa yang mengkonsumsi air bersih yang berasal dari mata air batubara Santong ini adalah tiga desa, yaitu desa Santong, desa Sesait dan desa Kayangan.

”Oleh karena yang mengkonsumsi air bersih yang berasal dari mata air batubara Santong ini tiga desa, maka saya harapkan agar personil yang akan duduk dalam kepengurusan BK-PAB ini nantinya harus bisa mengakomodir keterwakilan dari ketiga desa ini,”harap Tresnahadi.

 Hal ini dimasudkan, lanjutnya, agar memudahkan koordinasi antar pengurus ketika terjadi permasalahan air yang diajukan masyarakat.

”Dengan terbentuknya BK-PAB ini, kita bisa meminimalisir permasalahan-permasalahan air, karena ada pengaduan masyarakat beberapa lalu terkait masalah air tersebut,”katanya.

Hal senada juga dikatakan Hamdan Wadi salah seorang tokoh pemuda Sesait, bahwa dengan terbentuknya pengurus ini (BK-PAB...pen), kita berharap agar permasalahan-permasalahan air tersebut bisa di minimalisir sekecil mungkin.

Terkait dengan kepengurusan BK-PAB tingkat Kecamatan, maka peserta rapat telah sepakat menentukan personilnya dengan muasyawarah. Dari hasil musyawarah ini, telah terpilih personil kepengurusan BK-PAB yang pertama, dengan Ketuanya Hanapi dari desa Santong, Sekretaris Hamdan Wadi dari desa Sesait. Sedangkan untuk bidang-bidang juga telah terbentuk, diantara personilnya, untuk bidang Keuangan Najamudin, dari desa Kayangan, bidang Tata Usaha Ihsan dari desa Santong, serta bidang Teknis dan bidang Pengaduan, dijabat oleh masing-masing tiga orang yang mewakili desa masing-masing.

Bidang Teknis, yaitu Solihin, dari desa Santong, Karyadin, dari desa Sesait dan Sinarto, dari desa Kayangan. Sedangkan bidang Pengaduan, diisi oleh Ahmad Sugianto, dari desa Sesait, Marham Suadi, dari desa Kayangan dan Saprun, dari desa Santong.

Berdasarkan Angaran Dasar dari BK-PAB, bahwa Surat Keputusan Pengangkatan Pengurusnya di SK-kan Camat. Sedangkan untuk membicarakan dan menyusun program kerja dari BK-PAB ini, Camat Kayangan berjanji untuk menindak lanjutinya dalam waktu dekat.

”Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama, setelah Surat Keputusan Pengangkatan Pengurusnya, kami akan tindak lanjuti, ”janjinya.(Eko).

Pembukaan Jalan Baru Lengkukun, Menguntungkan

KAYANGAN, -- Nilai-nilai gotong royong yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sebagai bagian dari sistim nilai budaya bangsa, perlu dilestarikan secara berdaya guna dan berhasil guna.

Terkait dengan integrasi sosial masyarakat di desa dan nilai – nilai gotong royong melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka pada hari Jum’at (06/05), di Dusun Lengkukun Desa Kayangan Kecamatan Kayangan, telah dimulai pembukaan jalan baru yang menghubungkan Dusun Lengkukun Desa Kayangan dengan Dusun Banten Damai Desa Dangiang,dengan lebar 4 m  sepanjang 1.000 m.

Hadir dalam kegiatan pembukaan jalan baru yang dirangkai dengan Bulan Bakti Gotong Royong tahun ini, disamping seluruh masyarakat Dusun Lengkukun yang dipimpin Kadusnya Nasudin, juga hadir Camat Kayangan beserta Kasi Trantib dan Kasubag Keuangan. Sedangkan dari Kabupaten Lombok Utara, hadir Kepala Kantor Lingkungan Hidup beserta jajarannya dan dari Bappeda KLU.

Dusun Lengkukun, dengan jumlah KK 189 jiwa ini, adalah sebuah dusun yang terkenal hingga Internasional dengan Jum’at bersihnya. Dusun ini, dulu tahun 1994 ketika pencanangan Jum’at bersih secara Nasional oleh Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi, masih didiami oleh penduduk asli dibawah kepemimpinan Kadusnya A.Duguk (62) ketika itu, seluruh KK menggunakan Jambanisasi 100 %.

Menurut Nasudin (40), Kepala Dusun Lengkukun yang sekarang mengatakan bahwa, penduduk yang mendiami Dusun Lengkukun saat ini adalah sudah majemuk. Dan bahkan menurutnya, lebih banyak penduduk pendatang yang menguasai tanah-tanah yang ada diwilayahnya.

”Pada pembukaan jalan baru yang kita lakukan sekarang ini, juga melewati tanah-tanah milik orang luar, yang asalnya memang dulunya milik penduduk asli Lengkukun, yang telah dijual, ”terang Nasudin.

Menurut Kepala Desa Kayangan Jamaan Aspari, mengatakan bahwa, pembukaan jalan baru dengan melibatkan seluruh masyarakat Lengkukun ini adalah merupakan pembukaan jalan baru lanjutan. Karena beberapa waktu lalu, terusan dari jalan ini pernah dibuka sebelumnya, dengan melibatkan Tentara Masuk Desa (TMD).

”Yang berat kita rasakan saat pembukaan jalan baru ini adalah banyaknya pohon-pohon Banten yang besar-besar yang sulit dirobohkan. Sehingga membutuhkan tenaga yang besar dan penuh  kesabaran dalam mengerjakannya,”kata Kades yang berpenampilan biasa ini.

”Mudah-mudahan, dalam waktu yang singkat pembukaan jalan baru yang menghubungkan Desa Kayangan dengan Desa Dangiang ini, bisa rampung,”harapnya.(Eko).

Geliat Pemuda Sesait Mendukung Persiapan Lomba Desa

SESAIT, -- Gema Lomba Desa yang sebentar lagi digelar di Kabupaten Lombok Utara ini, membuat masing – masing  desa yang kebagian jatah lomba, lakukan berbagai persiapan.

Pada tahun ini, yang maju mewakili Kecamatan Kayangan dalam lomba desa tingkat Kabupaten Lombok Utara adalah Desa Sesait.

Sebagaimana yang pernah dirilis media ini sebelumnya, berbagai persiapan jelang lomba desa tingkat Kabupaten tahun ini, Desa Sesait sudah melakukan berbagai persiapan. Mulai dari penataan administrasi, penataan lingkungan, hingga bagaimana menggerakkan partisipasi masyarakat.

Menurut Ketua Panitia Lomba Desa Karyadin, menjelaskan bahwa, kesiapan menuju hari ’H’ nantinya, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan dan membentuk panitia kecil yang bertugas menangani masalah-masalah yang strategis dan spesifik.

”Panitia kecil ini bertugas menata administrasi desa, seperti data-data administrasi, Profil Desa, Selayang Pandang Desa/PKK, Papan Data dan lain-lain yang terkait dengan itu,”jelas Karyadin.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga melibatkan LPM dalam menata lingkungan. Sehingga wadah LPM yang menampung generasi muda Sesait ini, mampu memposisikan diri mereka dalam mendukung berbagai program pemerintah, khususnya lomba desa yang sebentar lagi digelar ini.

”Diantara geliat program yang telah dilakukan para pemuda Sesait yang tergabung dalam wadah LPM ini, adalah menggerakkan partisipasi masyarakat dalam kerja bakti gotong royong disetiap dusun, membenahi gafura atau pintu gerbang masuk wilayah Desa Sesait, mencari situs-situs sejarah Sesait sebagai pendukung data budaya serta kegiatan-kegiatan lain yang dianggap penting,”urai Karyadin yang juga Ketua MKD/BPD ini penuh semangat.

Terkait dengan persiapan akhir jelang lomba desa tanggal 12 Mei 2011 mendatang, Ketua LPM Desa Sesait Hamdan Wadi, menjelaskan bahwa persiapan pihaknya sudah mendekati 80 %.

”Mudah-mudahan persiapan akhir jelang hari ”H” sudah rampung 100%,”terang Hamdan optimis.

”Pasalnya, persiapan yang masih tersisa belum rampung, yang kami anggap paling berat adalah tinggal profil saja,”katanya.

Sementara itu, Ketua Lang-lang (Keamanan) Ariyadi Utomo, menerangkan terkait dengan persiapan fasilitas tenaga keamanan, seperti pos jaga dan segala atributnya, pihaknya sudah mempersiapkannya. Hanya saja, menurutnya, pos-pos jaga yang sudah dipersiapkan ini ada 6 buah.
 ”Kondisi ini dilakukan, karena ke – enam pos jaga ini berada diwilayah dusun yang dianggap paling rawan,”katanya.

”Walau demikian, tidak mengenyampingkan juga keberadaan pos-pos jaga diwilayah dusun yang lainnya, harus ada,”tambahnya.(Eko).

Senin, 02 Mei 2011

Musholla AL Hikam Nurul Islam Kayangan Gelar Tasyakuran

KAYANGAN, -- Tasyakuran yang pertama bagi Musholla Al Hikam Nurul Islam Kayangan dihadiri wakil Bupati KLU H.Najmul Ahyar,SH.MH.

Dalam tausyiahnya pada kesempatan itu, H.Najmul Ahyar menyampaikan dua keuntungan dari silaturrahmi, yaitu memanjangkan umur dan meluaskan rizki. Memanjangkan umur yang dimaksud disini adalah bagaimana seseorang ketika meninggal dunia mereka masih dikenang dan diingat orang. Artinya dalam hidupnya bagaimana bisa mempergunakan umurnya untuk mengabdi dan melaksanakan perintah-Nya. Sedangkan meluaskan rizki, menurutnya bahwa rizki itu jangan sampai kita bayangkan dengan harta belaka, tetapi bagaimana kita bisa mensyukuri nikmat Allah Swt yang telah diberikan kepada hamba-Nya.

 ”Orang yang mengambil harta benda milik orang lain dengan cara yang tidak benar, maka suatu saat harta benda itu akan meninggalkannya dengan jalan yang tidak disangka-sangka,”katanya.

Menurut Tuan Guru yang juga wakil Bupati KLU ini, bahwa ”Jika suatu saat  kita kehilangan harta dan jabatan yang diperoleh dengan adil, maka suatu saat pula harta dan jabatan itu akan meninggalkannya,”ingatnya.

”Ini pelajaran yang sangat berharga dari agama kita (Islam..Pen),”tambahnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.MPd dalam pengantarnya pada tasyakkuran yang pertama Musholla Al Hikam Nurul Islam ini memaparkan tentang keberadaan Yayasan ini, bahwa Yayasan Nurul Islam Kayangan ini berdiri sejak tahun 1993 dengan akte notaris nomor 40 tanggal 17 Juni 1993. Satu bulan kemudian, yaitu tepatnya 17 Juli 1993 berdiri MTs dengan jumlah murid angkatan pertama 58 siswa. Jumlah siswa sebesar itu, karena banyak diantara siswa-siswi MTs yang sudah 3-4 tahun lulus SD/MI yang melanjutkan sekolah. Kondisi ini terus berlanjut hingga 2003, hampir 10 tahun siswa-siswi di sekolah ini dibebaskan SPP.

Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Nika  Ust.Muh.Turmuzi, yang juga anggota DPRD KLU ini, menjelaskan tentang upaya-upaya yang dilakukan dalam mencari dan merekrut siswa-siswinya selama kurun waktu 1993 hingga 2003, pihaknya melakukan hal tersebut dengan turun ke semua dusun yang ada diwilayah desa Kayangan.

”Dalam merekrut calon siswa, kami sering turun kesemua dusun untuk mencari dan menawarkan sekolah gratis bagi siapa saja yang mau sekolah ditempat ini (MTs),”terangnya polos.

Baru pada tahun 2000, lanjutnya, berdirilah Madrasah Aliyah.Kemudian tahun 2004 kerjasama dengan UNW Mataram untuk mengadakan perkuliyahan D2 PGSD/MI. Tahun 2006 ditingkatkan lagi kerjasama dengan pihak UNW dengan penyelenggaraan perkuliyahan S1, dengan tiga jurusan, yaitu PAI,FKIP dan Administrasi.

Masalah fisik gedung MA/MTs,Ust.Turmuzi juga menjelaskan, bahwa sejak tahun 1996, fisik gedung baru bisa dibangun 3 lokal  walau sederhana. Tetapi gedung tersebut sekarang sudah tidak ada. Karena pada tahun 1997 gedung berlantai 2 sudah mulai dibangun.

”Gedung lama kami robohkan dan ditempat itu dibangun gedung baru berlatai dua,”katanya.

Pada saat Tasyakkuran Musholla Al Hikam yang dihadiri wakil Bupati KLU ini, Wabup juga memberikan bantuan dana sosial kepada 16 pengurus Ponpes, Mesjid, Musholla dan TPQ yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati berpesan kepada seluruh pengurus Ponpes, Mesjid, Diniyah dan TPQ yang menerima bantuan dana sosial tersebut, agar menggunakannya dengan sebaik-baiknya.

”Mari kita tingkatkan keikhlasan untuk berjuang di Ponpes.Ikhtiarkan kekompakan terus dalam mengabdikan diri demi agama, nusa dan bangsa. Jangan, karena adanya sumbangan dana dari Pemda KLU ini, lantas digunakan dengan jalan yang tidak baik,”ajak Wabup.(Eko)


GPA Santong Bangkitkan Semangat Peduli Lingkungan

SANTONG, -- Dalam rangka memperingati hari Bumi Nasional, maka Gabungan Pecinta Alam (GPA) Santong, minggu (1/5) lalu mengadakan lomba lintas alam, yang diikuti oleh kelompok masyarakat peduli lingkungan dari wilayah KLU dan dari wilayah Lombok Tengah.

Lomba lintas alam yang digelar GPA Santong tahun ini, bertemakan Langkah Hijau Bumiku tersebut, memperrebutkan piala bergilir Bupati KLU, yang juga dirangkaikan dengan penanaman 10.000 bibit pohon di kawasan hutan Santong Kecamatan Kayangan KLU.

Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Lukman Nulhakim, mengatakan bahwa, disampaing lomba lintas alam, juga sekaligus ditindak lanjuti dengan melihat sumber-sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Kecamatan Kayangan dan sebagian Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga.

”Ini adalah salah satu upaya dan kepedulian pada kondisi hutan serta mata air yang ada, makin hari makin rusak akibat adanya pembalakan liar,”terang Lukman.

”Intinya, bagaimana kita bisa membangkitkan semangat generasi muda dalam peduli lingkungan. Sehingga mereka mau berpartisipasi dalam mengelola dan menjaga lingkungan alam sekitarnya,”katanya.

Lukman juga berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, semua pihak khususnya instansi terkait tidak menutup mata dan ikut peduli terhadap keberadaan alam lingkungan yang terus terancam. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan sumber mata air yang ada di kawasan hutan   gunung Rinjani.

”Jangan sampai keberadaan potensi sumber mata air itu berubah menjadi sumber air mata,”ujarnya.

Bupati KLU mengatakan bahwa, kegiatan ini sangat perlu dilakukan secara bertahap. Bupati juga mengucapkan apresiasi terhadap GPA Santong, yang telah mempelopori gerakan ini, mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah kepada Allah Swt.

Mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Kayangan, yang sumbernya dari kawasan hutan Santong ini, menurut Lukman, ada lima. Tiga diantaranya sudah mati dan dua masih hidup. Hal inilah yang mendasari keinginan  GPA mengadakan lomba dimaksud.
Karena para peserta lomba nantinya, dalam melewati rute lintas alam, akan bisa melihat sumber-sumber mata air yang hampir punah tersebut. Diharapkan setiap peserta begitu melihat kenyataan yang ada, akan tertarik untuk berbuat sesuatu yang terbaik terhadap lingkungan alam sekitar.

”Target penanaman 10.000 bibit pohon ini adalah 5 tahun, namun tidak menutup kemungkinan target tadi akan habis dalam satu tahun,”kata Lukman.

Lomba ini juga dihadiri Bupati KLU H.Djohan Sjamsu dan beberapa pejabat lainnya seperti Sekcam Kayangan, TNGR, Kades Santong, Kasi Kesos dan para undangan lainnya.

Menjelang dilepasnya peserta lomba, Bupati KLU berharap agar, bukan hanya menanam dipinggir hutan saja, melainkan bagaimana kita bisa menanami hutan seluruhnya.

”Mudah-mudahan kedepan, dengan menanam pohon kali ini, semoga hutan kita lestari, dan menggema di mana-mana, baik tingkat KLU, Provinsi dan bahkan tingkat Nasional,”harap Djohan. (Eko).