Jumat, 03 Mei 2013

Pengalaman Tradisional Mengatasi Sapi Galak

Sesait,(SK),-- Amaq Ida alias Muslimin (35) warga Bat Pawang Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU, kurang lebih 20 tahun hidup sebagai peternak Sapi hingga sekarang.
Sebagai seorang peternak Sapi yang sudah banyak makan asam garam ini bercerita pengalamannya selama berkecimpung dalam bidang ternak. Berbagai jenis karakter dan sifat ternak yang di temukan, ada yang galak dan ada yang jinak.
Pada saat dirinya masih muda dulu, Amaq Ida mengaku tidak tahu cara mengantisifasi ternak yang galak. Ketika ternak sapi miliknya sedang mengamuk, segala sesuatu yang menghalangi di terjangnya, yang hampir saja dirinya putus asa dalam memelihara sapi jantan yang semakin lama semakin besar dan mengamuk pun semakin menjadi-jadi.
Berbagai upaya yang telah di lakukannya untuk mengatasi sapi jantan yang mengamuk setiap saat ini. Dalam upaya itu, Amaq Ida tidak kehabisan akal semua anjuran,nasehat maupun saran-saran dari berbagai pihak telah di cobanya, namun semua itu tidak mempan. Sehingga akhirnya menemukan resep untuk mengatasi sapinya yang galak itu.
Resep atau langkah terakhir yang dilakukan Amaq Ida dalam mengatasi sapi jantan miliknya yang galak yang saban hari mengamuk itu adalah dengan menjualnya atau menukarnya dengan yang lain.
“Saya lakukan adalah saya tukar bahkan sampai saya jual, beli yang lain,”katanya di depan Rraden Supardin selaku petugas inseminasi buatan UPTD DPPKKP Kecamatan Kayangan yang secara rutin datang ke kandang kolektif miliknya untuk melakukan penyuluhan.
Namun diakui Amq Ida, kurang lebih empat tahun belakangan ini katanya, dia selalu teringat dengan pesan almarhum neneknya, jika ada sapi yang galak obatnya sangat sederhana yang mungkin menurut orang tidak masuk akal secara rasionalisme berpikir sehat. “Tapi boleh di buktikan keampuhannya,” katanya menirukan pesan almarhum neneknya.
Di hadapan Raden Supardin dan seluruh anggota kelompok lainya, Amak Ida bercerita tentang resep atau cara tradisional untuk mengatasi sapi jantan galak yang mengamuk. Resep dimaksud, caranya bagaimana, meskipun itu tidak masuk akal menurut orang lain, tapi sudah teruji kebenaranannya itu.
Amaq Ida, kemudian bercerita jujur kepada Raden Supardin yang disaksikan olehseluruh anggota kelompok tentang rahasia bagaimana beternak khusus agar ternak yang galak bisa jadi jinak. “Caranya adalah kita usap punggung kita yang sedang keringatan yang keluar ketika jam 12 siang dan setelah itu tangan yang kita pake untuk mengusapnya kita berikan jilat oleh ternak dua atau tiga kali jilatan. Hal ini terus dilakukan secara berturut turut dua atau tiga hari, Insya Allah, sapi kita yang galak akan kembali jinak meskipun kita harus menggunakannya untuk membajak di sawah, sapi yang galak itu akan tunduk serta akan selalu mengikuti ajakan pemiliknya, ”cerita Amaq Ida.
Namun Amaq Ida juga menyatakan, sapi itu akan tetap galak bila di perlakukan tidak baik oleh orang lain yang bukan pemiliknya. Apalagi,katanya, ketika pemiliknya pakai untuk membajak, karena resep tradisional itu hanya berlaku kepada pemilik ternak atau orang lain yang mengobatinya.
Sementara itu, Raden Supardin selaku penyuluh peternakan dari UPTD DPPKKP Kecamatan Kayangan merespon positif resep yang biasa dilakukan warga setempat untuk menjinakkan ternak mereka jika mengamuk. ”Menurut saya, itu sah-sah saja dilakukan para peternak untuk menjinakkan ternak mereka,”tandasnya.(Eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar