Rabu, 11 Juli 2012

Diklatsar VII-GPA Santong Resmi di Buka Wakil Ketua DPRD KLU

Kayangan,(SK),-- GPA (Gabungan Pencinta Alam) Santong merupakan organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang social serta pendidikan lingkungan hidup.Selama 13 tahun berdirinya (02/07/2006) silam, GPA Santong ini telah banyak yang telah dilakukannya.

Sejak berdirinya 13 tahun silam hingga saat ini, GPA Santong telah melakukan pendidikan dasar pencinta alam sebanyak 7 kali, termasuk diklatsar yang diselenggarakan saat ini.

Ketua Panitia Diklatsar VII GPA Santong Sudikatmono dalam laporannya mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti diklatsar GPA Santong tahun ini 25 orang, yang terdiri dari laki-laki 23 orang dan perempuan 2 orang, yang berasal dari 3 Kecamatan, (Bayan,Kayangan dan Gangga).

Dikatakannya, untuk perekrutan anggota GPA Santong ini dilakukan setiap tahun.Karena GPA ini merupakan organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang social dan lingkungan hidup, maka peserta yang mengikuti Diklatsar kali ini pun sebagian besar dari kalangan pemuda.

Sudikatmono berharap agar pelaksanaan kegiatan ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, maka pihaknya menaruh harapan kepada semua pihak terutama kepada para narasumber yang berasal dari dinas terkait atas keterlibatannya memberikan bimbingan pengetahuan serta ketrampilan lainya demi suksesnya kegiatan ini.

Sementara itu, Noval selaku Ketua GPA Santong dalam sambutannya mengatakan, GPA Santong ini adalah sebuah organisasi sebagai wadah untuk berkumpul dan berserikat mencapai tujuan.

Noval menyatakan, dalam diklatsar GPA-VII tahun ini, tema yang di usung adalah membangun sikap mental Generasi Muda yang berwatak jujur, bertanggungjawab dan memiliki semangat untuk melesatrikan alam. Noval melihat bahwa pemuda merupakan persoalan yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian, karena menurutnya ditangan para pemudalah bangsa ini mampu berdiri, sehingga memiliki sikap nasionalisme dan rasa cinta terhadap lingkungan, dimana lingkungan merupakan tempat segala macam makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya berkembang biak dan bereproduksi sehingga harus dijaga akan kelestariannya.

Dihadapan tamu undangan dan peserta Diklatsar VII yang berlangsung di aula Gedung Serba Guna Santong,Senin, (09/07), Noval juga mengaku bahwa di jaman yang serba modern dewasa ini, banyak sekali persoalan-persoalan lingkungan yang terjadi, seperti terjadi bencana alam tsunami,tanah longsor, banjir bandang hampir sebagian pulau Indonesia,gunung meletus,kebakaran hutan,kekeringan,polusi udara yang disebabkan oleh emisi karbon, serta meningkatnya abrasi air laut yang disebabkan oleh mencairnya es kutub utara.

Disamping itu, kata Noval, belum lagi terjadi eksploitasi hutan,pertambangan serta konflik lahan-lahan hutan produktif yang mampu menunjang kelangsungan hidup hayati di dalamnya serta dapat menopang kehidupan masyarakat sekitarnya.Hal inilah yang menjadi perhatian serius pemerintah untuk bagaimana menangani persoalan-persoalan tersebut.Karena selama ini segala macam permasalahan tersebut, belum mampu terselesaikan dengan baik.

Oleh sebab itu,perlu perhatian semua pihak terkait dengan bagaimana melesatrikan dan memelihara alam ini.Karena cintanya alam kepada kita,belum sebanding dengan cintanya kita kepada alam.Sehingga cintanya alam kepada kita akan di tukar oleh begitu banyak bencana yang datang silih berganti.

“Mari, kita sadari,kita hayati,kita pahami arti dan peran kita terhadap alam dan lingkungannya,”ajak Noval.
Kepala Desa Santong Muhakim, dalam pengantarnya mengajak seluruh elemen masyarakat terutama adik-adik peserta diklat agar selalu menjaga kondusifnya keamanan lingkungan alam ini.

Dikatakan, keberadaan GPA Santong selama ini sangat di rasakan manfaatnya oleh masyarakat maupun pemerintah setempat, terutama dalam menekan sekecil mungkin maraknya illegal loging, termasuk keamanan lingkungan hutan kawasan I TNGR.Dengan adanya kegiatan semacam ini (diklatsar) sangat membantu sebagai ajang pengembangan diri, sebagai cikal bakal menjadi seorang pemimpin.”Ini merupakan suatu kemajuan yang luar biasa,”puji Kades berjenggot ini. “Kedepan, mari kita jaga dan lestarikan ala mini, serta jaga keamanan lingkungan ala mini,”ajaknya serius.

Sementara narasumber perwakilan TNGR Kawasan I, Ketut Puja sangat mengapresiasi kegiatan yang melibatkan generasi muda dalam menjaga dan melestarikan ala mini, karena ini merupakan kegiatan yang bernilai positif.”Mudah-mudahan kegiatan yang di rencanakan 8 hari ini dapat berlangsung dengan baik sesuai rencana,”harapnya.

Wakil Ketua DPRD KLU Burhan M.Nur,S.IP dalam sambutannya selaku anggota kehormatan GPA Santong mengatakan, GPA Santong ini merupakan organisasi social, bukan organisasi tempat mencari uang.Sebab kalau sebuah organisasi yang dibuat semata-mata sebagai tempat mencari uang, maka tentu tidak akan berhasil mencapai tujuan sesuai dengan tujuan dan asas dari sebuah organisasi itu dibentuk. 

Politisi Demokrat DPRD KLU asal Desa Santong ini mengaku sangat tertarik dengan kegiatan yang di gagas rekan-rekan GPA di wilayahnya. Karena dirinya sebelum aktif di DPRD KLU, ia salah satu anggota aktif di GPA Santong ini.Sehingga apa yang telah diperbuat teman-teman GPA-nya sangat penting artinya dalam berbuat untuk kepentingan pengelolaan lingkungan alam sekitar. Dari sejak berdirinya 13 tahun lalu, GPA Santong ini sudah bertekad untuk merubah dirinya sendiri sebagai pencinta alam yang memiliki tekad menjaga alam beserta segala isinya agar tetap lestari demi kelangsungan hidup makhluk disekitarnya. Usai memberikan sambutan, Wakil Ktua DPRD KLU asal Desa Santong ini, kemudian di daulat untuk menyematkan tanda peserta tanda dimulainya Diklatsar VII bagi siswa baru GPA Santong tahun 2012(Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar