Rabu, 30 Mei 2012

Partisipasi Masyarakat Terbangun Berkat Adanya Program BBGRM

Kayangan,(SK),--- Program Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Kabupaten Lombok Utara yang sudah berlangsung sejak tanggal 1 hingga 31 Mei 2012, kini berakhir sudah.

Kegiatan yang berlangsung satu bulan penuh itu, menyisakan banyak harapan dan hasil bagi masyarakat.Partisipasi masyarakat semakin terbangun dengan adanya kegiatan BBGRM itu. Kegiatan yang melibatkan banyak pihak tersebut, memberikan andil yang patut di contoh bagi bangkitnya kembali semangat gotong royong yang selama ini hampir punah dari hati masyarakat.

Kegiatan gotong royong sebagai rangkaian dari kegiatan yang telah di canangkan Pemerintah tersebut, dapat membawa sebuah perubahan paradigma baru, dimana selama ini semangat gotong royong yang merupakan sifat asli bangsa Indonesia yang hampir pudar itu, kini mulai bangkit kembali.

Khusus di daerah KLU sendiri, dengan adanya program ini, seluruh lapisan masyarakat mendukungnya. Ini terbukti dari setiap kegiatan gotong royong yang dilaksanakan ditingkat bawah (dusun dan desa) semangat dan partisipasi masyarakat sangat tinggi. SKPD lingkup Kabupaten Lombok Utara yang mendapatkan tugas pembinaan BBGRM di wilayah Kecamatan Kayangan, diantaranya

nspektorat,Bappeda,Humas,Kesra Setda KLU selalu turun berbaur dengan warga masyarakat yang melakukan gotong royong.Keberadaan SKPD lingkup Kabupaten yang turun langsung ini, sangat dirasakan pengaruhnya oleh warga ketempatan.Semangat gotong royong mereka menjadi termotivasi dan terbangun kembali. Mudah-mudahan budaya gotong royong ini berlanjut terus-menerus tanpa harus berhenti manakala ada program saja.

Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam menyukseskan program BBGRM ini terlihat di berbagai wilayah, khususnya di Kecamatan Kayangan. Dari pantauan wartawan media ini di lapangan, setiap kegiatan gotong royong yang sudah di jadualkan pihak pemerintah Kecamatan dan Desa yang di dukung oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam program BBGRM tahun 2012 ini, partisipasi masyarakat yang tinggi bisa di lihat di 8 desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan. Sebut saja misalnya, di Dusun Salut Barat Desa Salut Kecamatan Kayangan.

Di Dusun Salut Barat, budaya gotong royong ini memang sudah ada dan terjadual pada setiap hari minggu. Kepala Dusun Salut Barat Ramdan mengatakan, warganya yang terdiri dari 157 KK dan 556 jiwa itu, bahwa setiap minggu pagi semuanya keluar untuk melakukan gotong royong di wilayahnya. Menurutnya, setiap orang dari warganya harus keluar bergotong royong. Tidak ada yang tidak keluar, karena ini merupakan jadual rutin yang sudah disepakati warganya..

“Kita malu kalau tidak keluar dan ikut gotong royong. Sementara warga yang lain semuanya pada keluar,”kata Sainur salah seorang tokoh muda Salut Barat, yang ditemui di sela-sela kesibukannya gotong royong memperbaiki jalan raya yang menghubungkan Salut Barat dengan dusun lainnya dalam wailayah Desa Salut, bersama warga yang lainnya.

“Kendaraan yang melalui jalan ini, setiap minggunya bisa 7 atau 8 kali naik ke hutan produksi untuk mengangkut hasil bumi warga, seperti kelapa, mente, kakao, coklat dan lain-lain,”terangnya lagi.

Diakui Sainur, bahwa kondisi jalan Salut Barat hingga ke hutan Produksi itu sangat memprihatinkan. Dari Salut Barat ini hingga sampai hutan produksi, kondisinya sama dan bahkan ada yang lebih parah.Ini membutuhkan keseriusan dari para pemegang kebijakan untuk memperhatikan masalah jalan ini.

Menurut Sainur,kelebihan adanya gotong royong ini adalah persatuan. Dimana di Desa Salut ini, dari 9 dusun yang ada, semuanya masih kuat menganut budaya gotong royong ini. Buktinya, lanjut Sainur, sekali kita bicara dan umumkan pada masyarakat untuk keluar bergotong royong, pasti semuanya keluar tanpa terkecuali.Termasuk siswa sekolah, pasti ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Menurut Sekcam Kayangan R.Kertamono yang tergabung pada tim II dalam menyukseskan program BBGRM tahun 2012 ini mengatakan, dari 8 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan, yang tinggi partisipasi warga masyarakat dalam bergotong royong adalah Desa Salut, kemudian di susul Desa Gumantar dan Desa Selengen.

“Hasil dari budaya Gotong royong ini adalah untuk kepentingan masyarakat itu sendiri,”sebut Sekcam yang asal Bayan ini, sambil berharap agar budaya gotong royong ini terus di galakkan.(Eko).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar