Rabu, 15 Februari 2012

Pengalaman Masa Lalu, Jadikan Sebagai Refleksi Memperbaiki Diri

Sejongga,(SK),-- Dusun Sejongga adalah merupakan salah satu dusun yang tertua dari empat dusun wilayah bagian selatan Desa Kayangan Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.

Pasalnya, dusun ini awalnya menjadi satu bagian dari dusun Bagek Kembar,Tanak Muat dan Empak Mayong yang sekarang. Dulunya masyarakat Bagek Kembar,Tanak Muat dan Empak Mayong, ketika ada hajatan selamatan,mengadakan perayaan hari besar Islam maupun melaksanakan sholat Jum’at selalu ke Dusun Sejongga, karena di sana adalah dusun induknya yang memiliki Mesjid.Sedangkan Bagek Kembar, Empak Mayong dan Tanak Muat, hanya memiliki musholla ketika itu.Jadi pusat pemerintahan dusunnya berada di Sejongga.

Sekitar tahun 1990-an, Dusun Sejongga mulai di mekarkan menjadi dua dusun yaitu dusun Sejongga sebagai dusun induk dan dusun Bagek Kembar sebagai dusun persiapan. Kemudian selang beberapa tahun, sekitar tahun 1995, Dusun Sejongga kembali di mekarkan menjadi dua, yaitu dusun Sejongga sendiri tetap sebagai dusun induk dan dusun Empak Mayong sebagai dusun persiapan.

Dengan perkembangan penyebaran jumlah penduduk semakin banyak, segala fasilitas pendukung juga sangat memungkinkan, sehingga Dusun Sejongga kembali di mekarkan menjadi dua, yaitu dusun Sejongga tetap menjadi dusun induk danm dusun Tanak Muat sebagai dusun persiapan. Hingga kini, dusun yang awalnya satu, sekarang berubah menjadi empat buah dusun definitif.

Minggu lalu,(12/02) ketika wartawan media ini menghadiri perayaan Maulid di dusun tersebut, banyak hal yang telah berubah, baik kondisi sarana transportasi jalan,pemukiman penduduk yang dulunya masih tradisional sekarang banyak yang sudah memiliki rumah batu. Namun tradisi gotong royong masyarakatnya masih bertahan hingga saat ini. Disamping itu, dusun ini juga memiliki situs-situs peninggalan sejarah masa lalu, diantaranya situs pemandian para bangsawan yang oleh masyarakat setempat disebutnya Lokok Raden. Ada juga Sumur Mayung,Batu Lesung,Batu Penyangga dan Batu Bolong (berita situs ini akan disuguhkan dalam tulisan yang lain).

Ketua panitia perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw Dusun Sejongga Hariyadi dalam sekapur sirihnya mengatakan, keberadaan dusunnya berada paling jauh dari pusat pemerintahan, baik pemerintahan Kecamatan maupun pemerintahan desa. Diantara 12 dusun yang ada di daerah teritorial Desa Kayangan, dusun Sejongga ini paling jauh.

Dikatakan Hariyadi bahwa, perayaan Maulid pada tahun ini tidak mengadakan lomba seperti yang pernah dilaksanakan tahun lalu.Hal itu disebabkan karena keadaan cuaca akhir-akhir ini yang tidak memungkinkan di selenggarakannya berbagai kegiatan.

Kepala Desa Kayangan yang diwakili Sekdesnya Hattarudin,S.Adm dalam sambutannya mengatakan, perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw ini, sudah menjadi tradisi masyarakat di seluruh Tanah Air. Tidak terkecuali masyarakat Sasak yang berada di Dayan Gunung ini.

Dikatakan Hatta, begitu Sekdes Kayangan ini biasa dipanggil, Nabi Muhammad Saw hadir di muka bumi ini adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Karena pada jaman sebelum lahirnya Nabi, bangsa yang ada ketika itu rusak akhlaknya, sehingga perlu diperbaiki.

Pada kesempatan itu, Hatta juga berpesan kepada masyarakat Dusun Sejongga khususnya jamaah Mesjid Al-Ikhlas untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban,selalu waspada terutama pada malam hari, agar wilayah ini tetap dalam keadaan kondusif.

Sementara itu Camat Kayangan yang diwakili Kasi PMD Musanip,B.Sc dalam arahannya mengatakan, bulan Maulid ini adalah bulan yang istimewa, karena beberapa waktu lalu Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH secara resmi telah mencanangkan bulan Maulid sebagai bulan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).Hal ini dilakukan untuk mencari bibit-bibit Qori’ dan qori’ah berbakat dalam bidang tilawah maupun dalam bidang keagamaan lainnya.

Pengalaman yang lalu, ketika ada kegiatan MTQ pada tingkatan yang lebih tinggi (Kabupaten), selalu mengambil calon peserta dari daerah lain untuk mewakili daerah ini. Ketika dapat juara misalnya, mereka kembali ke kampung halamannya.Maka apa yang terjadi dengan daerah ini?. Akibatnya prestasi yang tadinya selalu di banggakan, kemudian tinggal nama saja.Apa yang bisa kita banggakan?

”Untuk itu, mari kita jadikan pengalaman masa lalu itu sebagai sarana untuk memperbaiki diri. Jadikan pengalaman masa lalu sebagai refleksi untuk mau berubah ke arah yang lebih baik dan berprestasi,”katanya.

Disamping itu, Musanip juga menyatakan banyak program yang telah di gulirkan Pemerintah KLU untuk kepentingan masyarakat di wilayah Kayangan ini. Ini salah satu bentuk kepedulian dan perhatian Pemerintah kepada rakyatnya dalam rangka menurunkan angka kemiskinan yang mencapai 43,14% itu.

Di bagian akhir acara tersebut,Ust.Agus Suparno,S.Hi dalam taushiyahnya mengatakan ada tujuh golongan orang-orang yang akan mendapatkan naungan pada hari yang pada waktu itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah Swt, yaitu hari Kiamat. Ketujuh golongan itu sesuai dengan Hadist dari Abu Hurairah,r.a, yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim,r.a adalah golongan yang pertama pemimpin yang adil.,kedua,seorang pemuda yang tertib melakukan ibadah kepada Allah Swt,ketiga,seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan Mesjid.

Kemudian golongan keempat, ada dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah Swt,kelima,orang laki yang mengingat Allah di tempat yang sunyi sambil meneteskan air matanya, keenam, Orang laki yang diajak serong oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan terhormat lagi cantik dan golongan yang ketujuh adalah orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui.. (Eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar