Kamis, 21 Juli 2011

Cupak Gurantang Kandung Nilai Pendidikan Yang Tinggi

KLU, Suarakomunitas.net - Lombok Utara kaya dengan budaya daerah terutama kesenian tradisional yang hingga kini masih utuh dan tetap terjaga orisinalitasnya meski di tengah bereforianya kesenian modern. Salah satu kesenian tradisional yang masih terjaga orisinalitasnya itu ialah Lakon Cupak Gurantang. Dalam faktanya, cupak gurantang mengusung misi kemanusian dan mengandung nilai-nilai pendidikan yang cukup tinggi bagi manusia.

 Untuk itu, kelestarian dan pengembangan Cupak Gurantang pada saat ini maupun akan datang perlu diperhatikan secara serius oleh seluruh komponen masyarakat terutama masyarakat pemilik supaya keaslian dan keluhuran nilai-nilai kearifan yang dikandungnya tidak lekang oleh nilai-nilai westernisasi yang diadopsi dari negara-negara Barat. Kemajuan dan perkembangan seni tradisional ini menjadi tanggung jawab segenap elemen masyarakat.

Demikian beberapa pemikiran penting Dewan Kesenian (DK) NTB dalam sambutannya pada acara latihan Pementasan Cupak Gurantang di Dasan Tengak, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung Minggu, (17/7/2011). Dalam pengarahannya, DK NTB memberi apresiasi pada Cupak Gurantang. Menurut DK, bahwa Cupak Gurantang perlu dipertahankan agar bisa bersinergi dengan Dewan Kesenian dan Pendidikan Nusa Tenggara Barat.

Dalam kesempatan itu DK NTB berhajat untuk menghelat pementasan seni budaya tradisional di kabupaten/kota di NTB, misalnya di Kab. Lotim, Kota Mataram dan KLU. Selain itu, Dewan Kesenian NTB menyambut baik gagasan Pemda KLU untuk mementaskan kesenian tradisional daerah guna memeriahkan HUT ke-3 kabupaten termuda di NTB itu. “DK sudah di dua tempat menyelenggarakan pentas kesenian tradisional, di Lotim dan Mataram, sedangkan yang terakhir di KLU,” ujar salah seorang anggota rombongan DK pada Suarakomunitas.net.

Untuk memperkenalkan dan mengembangkan Cupak Gurantang kepada masyarakat luas, DK lakukan dokumentasi dalam bentuk video dari latihan hingga pementasan, dan bahkan pasca pementasan DK berjanji akan memutarnya di beberapa daerah di NTB.

Mastin, salah satu pemain Cupak Gurantang mengatakan, latihan diselenggarakan untuk mematangkan penampilan saat pementasan yang bakal digelar di Lapangan Umum Supersemar Tanjung pada Sabtu, 23 Juli 2011. Pementasan itu, lanjut Mastin, dalam rangka memeriahkan HUT ke-3 KLU, disamping sebagai bentuk apresiasi masyarakat untuk mengenang hari lahirnya kabupaten termuda di NTB tersebut.

“Jumlah pemeran lakon Cupak Gurantang sebanyak 13 orang terdiri dari gunung-gunung, anak kawan, dua patih, prabu, putri mahkota, cupak, gurantang, raksasa, amak bangkol dan inak bangkol serta amak darma dan inak darma,” jelas Mustin saat ditemui Suarakomunitas.net.

Sementara Sidek, pemeran Cupak, mengatakan bahwa lakon Cupak Gurantang lahir semenjak tahun 60-an. Hingga saat ini kesenian tersebut sudah dilalui oleh beberapa generasi, ia tidak ingat. Namun, diperkirakan saat ini penerusnya berada pada fase generasi kelima. Lakon Cupak Gurantang ini menceritakan kisah kerajaan Dahanegara, yang pernah jaya, lalu kemudian runtuh. Lakon kesenian tradisional ini diiringi dengan tabuhan gamelan yang dimainkan oleh 45 orang  Sekaha(sasak, red)  ditambah satu orang sutradara.

Kesenian tradisional Cupak Gerantang merupakan cermin moral dan pendidikan yang luhur, arif dan bijaksana. Dan harus dikembangkan, dilestarikan di dunia pendidikan, Mengingat pentingnya budaya asli daerah bagi masyarakat, Dinas Dikpora KLU telah mengeluarkan kebijakan untuk dijadikan sebagai mata pelajara disemua jenjang sekolah.

Dalam pandangan Mario, kesenian tradisional harus diangkat sebagai salah satu item pembangunan karakter generasi muda Lombok Utara. Ini penting ditempuh agar generasi muda Dayan Gunung menghargai kesenian tradisional. “Konteks pembangunan watak dan jati diri dalam budaya dan kearifan lokal memegang peran strategis, sebab embrio manusia lahir dari budaya serta akan kembali lagi ke budayanya, kita tahu budaya itu mengandung nilai rasa, karsa, dan karya. Manusia tak lepas dari tiga nilai itu,” paparnya Mario. (Dj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar