Rabu, 16 Oktober 2013

Camat Kayangan Secara Resmi Serahkan Kembali Mahasiswa KKN Unram

Kayangan,(SK),-- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Unram yang ditempatkan di wilayah Kecamatan Kayangan, secara resmi sudah diserahkan kembali ke Universitas Mataram, Jumat (11/10/2013).
Penyerahan 75 orang Mahasiswa KKN Unram untuk kembali ke Universitas Mataram tersebut, dilakukan Camat Kayangan di aula kantor setempat setelah 44 hari ber-KKN di wilayah Kecamatan Kayangan.
Keberadaan Mahasiswa KKN Unram untuk periode terakhir tahun 2013 itu, selama berada di desa ketempatan, menurut Camat Kayangan Tresnahadi betul-betul telah memposisikan diri sebagai seorang mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. Walau keberadaan para Mahasiswa di wilayah ini di hitung singkat, namun andilnya banyak memberikan kontribusi positif bagi kemajuan suatu wilayah terutama di daerah ketempatan ber-KKN.

Berdasarkan laporan dan pemantauan Pemerintah Desa dan pihaknya, Camat Kayangan menilai Mahasiswa dalam melaksanakan programnya selalu pro aktif membantu Pemerintah Desa dalam membenahi adminiastrasi, baik di Kantor Desa maupun di Kantor Dusun dimana lokasi ber-KKN.
Sebagai seorang mahasiswa, sudah sepatutnyalah selalu aktif melaksanakan tugas sebagaimana yang telah dituangkan dalam program yang telah di susun bersama anggota kelompok KKN. Banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa saat KKN. “Ini adalah salah satu bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,”tandasTresnahadi.
Pada kesempatan itu, Camat Kayangan juga menyinggung masalah kriminalitas bahwa di wilayahnya termasuk paling rendah angkanya. Sedangkan angka pengangguran di KLU hanya 3%. “Ini perlu adik-adik mahasiswa pahami sebagai oleh-oleh kembali ke Perguruan Tinggi,”tambahnya.
Atas nama seluruh masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Kayangan, Pemerintah Desa dan Dusun,Tresnahadi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Universitas Mataram atas penempatan dan selesainya pelaksanaan KKN diwilayah ini.
“Mungkin selama ber-KKN diwilayah ketempatan ada prilaku masyarakat kami yang kurang berkenan, sekali lagi kami mohon maaf. KLU, walau daerahnya kering, tapi masyarakatnya polos dan damai,”katanya.
Tresnahadi minta kepada pihak Perguruan Tinggi Unram untuk tidak bosan-bosannya mengirim dan menempatkan kembali mahasiswanya ber-KKN diwilayah ini dimasa mendatang. Usai memberikan sambutan, Tresnahadi menyerahkan kembali 75 orang Mahasiswa kepada dosen pembimbing selaku pihak yang mewakili Universitas Mataram.
Sementara itu, Dosen Pembimbing yang mewakili pihak Universitas Mataram Dr.Ir. Anak Agung Ketut Sudarmawan, M.AP mengatakan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) Periode ini adalah untuk yang terakhir kali KKN yang reguler dan akan diganti dengan KKN Kompetensi.
Dalam pelaksanaaan program KKN selama 1,5 bulan (44 hari) yang di mulai tanggal 29 Agustus hingga 11 Oktober 2013 itu, Mahasiswa sudah tentu tidak bisa melaksanakan sendiri seluruh program yang telah di susun tanpa dukungan dan peran serta dari seluruh elemen masyarakat.
“Selama menjalankan KKN, saya yakin sebagai manusia biasa, tentu ada kesalahan atau kekhilafan yang dilakukannya, melalui kesempatan ini pula, saya atas nama Perguruan Tinggi Unram mohonkan maaf, ”pintanya.

“Apa yang sudah di kerjakan oleh adik-adik mahasiswa ini selama ber-KKN di desa ketempatan, mudah-mudahan bisa menjadikan kenang-kenangan yang baik dan memberikan manfaat bagi desa bersangkutan,”katanya lagi.

Yang sangat membanggakan bagi Dr.Ir. Anak Agung Ketut Sudarmawan, M.AP, selaku Dosen Pembimbing, semua kegiatan yang di gelar oleh Mahasiswa di lokasi ketempatan ber-KKN, semua masyarakat ikut terlibat.”Ini yang membuat saya bangga,”pujinya.

Dikatakan, berdasarkan berbagai kajian pihak Universitas Mataram, maka oleh Rektor Unram telah di pustuskan bahwa untuk KKN Reguler di tiadakan.Sebagai gantinya akan di munculkan KKN Kompetensi sesuai bidang keahlian yang dimiliki Mahasiswa. 

Walau demikian, pihak Dosen Unram secara keseluruhan menginginkan agar pelaksanaan KKN Reguler yang selama ini dilakukan, tetap ada. Sehingga pihaknya berjanji akan berusaha mendesak Rektor untuk meninjau kembali keputusan yang sudah dibuat.

Menurut Boisandi (Fakultas Ekonomi) dalam penyampaian kesan dan pesannya, mengatakan bahwa pihaknya (mahasiswa) datang ke daerah ini untuk belajar secara langsung di masyarakat. Disamping itu, Boisandi mengaku keberadaan mereka di daerah ini adalah sebuah keniscayaan yang tentunya tanpa dukungan seluruh masyarakat, program KKN tidak bisa dijalankan.
“Terima kasih atas sambutan dan dukungan dari seluruh masyarakat Kayangan yang dengan senang hati menerima keberadaan kami untuk ber-KKN di wilayah ini dan terima kasih pula kepada Pemerintah Desa ketempatan atas seluruh fasilitas yang diberikan sebagai penunjang pelaksanaan program kami ber-KKN selama 1,5 bulan ini, mudah-mudahan seluruh amal baik itu, diterima Allah Swt, Amin,”kata Boisandi, yang pada saat KKN ditempatkan di Desa Kayangan.(Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar