Sabtu, 28 September 2013

Cupak Menzholimi Adiknya Gurantang (5)


Sesait,(SK),-- Di ceritakan Cupak bersama adiknya Gurantang kembali ke gua dan raksasa pun berhasil dibunuh oleh Gurantang. Sang Putri berhasil di selamatkan kembali. Namun setelah putri berhasil keluar dari dalam gua dengan menggunakan tali laso, Gurantang tertinggal dalam gua, karena ketika giliran Gurantang diangkat, tali laso terputus, karena memang sengaja di putuskan oleh Cupak. Jadilah Gurantang seorang diri dalam gua, yang keberadaannya tidak diketahui berapa lama tinggal di dalam gua yang gelap dan berbau amis itu.

Dalam takepan lontar kasmaran tersebut di ceritakan, setelah raksasa berhasil di bunuh oleh Gurantang dan sang putri juga berhasil di selamatkan, oleh Cupak kemudian mengajak sang putri pulang kembali ke istana menghadap Prabu Daha (ayahanda sang putri) untuk menepati janjinya. Dihadapan Prabu Daha Cupak pun menagih janji untuk segera di kawinkan dengan putri Candra Wulan Sasih.

Setibanya di istana, Cupak diterima langsung oleh Prabu Daha sendiri yang didampingi para pembesar kerajaan, termasuk kedua Mahapatih Mangkubumi dan Mangkunegaran. Di hadapan Datu Daha dan para pembesar kerajaan itu, Cupak kembali berpesan, jika ada orang yang kurus kerempeng yang datang dan berkeliaran di luar istana dan mengaku dirinya gurantang adiknya, maka di bunuh saja, itu musuh kerajaan, kata Cupak. Hal ini tiada lain adalah akal licik Cupak supaya tidak ada penghalang baginya untuk dapat mempersunting putri Datu Daha Candra Wulan Sasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar