Kamis, 14 Februari 2013

Puskesmas Kayangan & KKN Unram Beri Penyuluhan HIV/AIDS dan Narkoba

Kayangan SK--, Petugas kesehatan dari Puskesmas Kayangan bekerja sama dengan mahasiswa KKN Unram Memberikan penyuluhanTindakan Antisipatif terhadap bahayanya penyakit HIV/AIDs dan penyalah gunaan Narkoba kepada para Siswa SMAN 1 Kayangan.
 Pada kesempatan itu hadir Tiga orang Narasumber yaitu Muhammad Kasim, S.KM, dr. Gracia Lilihata, dan dr. Baiq Mustiaghisni. Kepada para siswa dan peserta yang hadir, Para petugas kesehatan dari puskesmas Kayangan yaitu secara bergiliran menyampaikan materi tentang dampak Negatif dan mudhorat dari seks bebas dan dampak neganif penyalah gunaan Narkoba.

Dikatakan oleh Muhammad Kasim, S.Km dalam materinya, HIV/AIDS merupakan Virus yang menyebabkan lumpuhnya kekebalan tubuh manusia dan kumpulan gejala yang diakibatkan lumpuhnya sistim kekebalan tubuh seseorang secara akibat digerogoti oleh virus-virus.
Penyakit HIV/AIDS ini dapat dengan mudah menular melalui transfuse darah, melaui airman atau hubungan seks bebas bagi yang suka gonta ganti pasangan. Dari hubungan seks ini terjadi kontak langsung antara air mani yang terpancar dari penis dengan cairan serviks/ vagina wanita, penularan juga dapat melalui pemberian air susu ibu (ASI). Seorang ibu yang terjangkit ini dapat dengan mudah menularkan penyakitnya kepada bayi susuannya.

Berdasarkan hasil penenelitian menunjukkan sesuatu yang hal mengagetkan karena Peningkatan kasus baru HIV/AIDS di Indonesia adalah yang tercepat di Asia dibandingkan dengan Negara-negara lainnya. Berdasarkan usia hasil penelitian tersebut menunjukkan persentase penderita HIV/AIDS pada Usia 20-29 tahun : 45,5%, Usia 30-39 tahun : 29,1 %, dan Usia 40-49 tahun : 11,9 %.

Diantara tanda-tanda atau gejala HIV/AIDS Kasim menjelaskan, tubuh demam anget-anget, Sariawan berulang, Jamur di mulut, Diare berulang dan lama, hingga 3 bulan atau lebih, Berat badan menurun drastic, Batuk-batuk berkepanjangan. “ Untuk itu jagalah nikmat Allah pada diri kata ini berupa kesehatan jasmani dan rohani yang sangat mahal harganya, jangan disia-siakan karena sesungguhnya setiap setiap orang yang kufur terhadap nikmat Allah pasti akan mendapatkan siksanya”serunya.

Tindakan antisipatif terhadap kemungkinan terjangkit HIV/AIDS ini lanjut Kasim adalah tanggung jawab masing-masing. waspada terhadap diri sendiri, terlebih lagi ditengah kemelutnya kemajuan zaman,yang begitu mudah menyeret kejurang kehinaan itu. “jangan melakukan hubungan seks diluar nikah, setialah terikat hanya dalam hubungan seksual yang sah melaui akad nikah, sedapat mengkin menghindari transfuse darah yang belum diskening, dan jangan menggunakan jarum suntik secara bergantian” tegasnya.

Selanjutnya, penyampaian materi terkait tentang Narkoba dr. Gracia lilihata menjelaskan Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.

Dikalangan para pakar kesehatan Narkoba memiliki banyak kegunaan dan manfaat. Narkoba jenis Narkotika biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. “Zat ini bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis”
Narkoba jenis psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku"

Dan Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah Rokok, Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkdan Zaan dan menimbulkan ketagihan, Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan.

Dijelaskan Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik.

Psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.

“Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus”jelasnya.
Sementara tanda-tanda fisik sebagai akibat penyalahgunaan Narkoba, dr. Baiq. Mustiaghisni menjelaskan para pecandu narkoba dapat dilihat dan diamati melalui banyak hal. Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)

Dalam kehidupan keluarga pecandu Narkoba dapat dilihat dan diamati melaui berbagai tingkah dan perubahan perilaku. Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.

Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.

Maka dalam hidup ini sikap waspada merupakan sebuah keharusan sebelum segala sesuatunya terjadi, tindakan antisipatif perlu di lakukan dan menjadi tanggung jawab personal, keluarga, dan para stik holder dari tingkat atas sampai kebawah.

“Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan. Utulah bukti nyata maha kuasanya Allah menjadikan segala sesuatu memiliki manfaat dan mudhoratnya bagi hambanya yang mau berfikir”katanya.

Pantauan wartawan media ini, para siswa-siswa dan anggota KKN Unram yang mengikuti kegiatan tersebut sejak awal hingga berakhir tetap semangat, karena beitu pentingnya ilmu tentang betapa bahayanya penyakit HIV/AIDS dan bahayanya penyalah gunaan narkoba ( MTQ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar