Kamis, 22 November 2012

Mempertebal Keimanan Dengan Selalu Melakukan Wirid

Kayangan,(SK),-- Program Imtaq bagi PNS yang sudah mulai di gulirkan Pemda KLU tahun 2011 lalu, hingga kini masih terus digalakkan.
Begitu pula untuk Kecamatan Kayangan, kegiatan Imtaq menjelang berakhirnya tahun 2012 ini, kegiatan Imtaq bagi para PNS lingkup SKPD se Kecamatan Kayangan semakin diperkuat dengan menghadirkan narasumber para Ustazd dan Tuan Guru yang berasal dari daerah setempat. Oleh panitia Imtaq, disamping para Ustazd dan Tuan Guru daerah setempat sebagai narasumber penyampai taushiyah, juga mengundang Bupati, Wakil Bupati,Ketua DPRD,Ketua MUI dan Sekda KLU dijadualkan untuk mengisi jadual kegiatan Imtaq tingkat Kecamatan Kayangan selama tahun 2012.

Camat Kayangan Tresnahadi dalam arahannya sebelum para Tuan Guru menyampaikan Taushiyahnya dihadapan ratusan PNS yang berlangsung di Mesjid Nurul Haqqul Yaqin Dusun Lengkukun Desa Kayangan,Jum’at (23-11-2012) hari ini, menyampaikan beberapa hal terkait dengan pelaksanaan Imtaq diwilayah Kayangan.

Dikatakan, pelaksanaan Imtaq selama ini dilaksanakan setiap hari Sabtu, namun karena ada perubahan jadual dari pihak Kabupaten, kegiatan Imtaq di pindah ke hari Jum’at. Sedangkan hari Sabtu menggunakan pakaian olahraga,karena ada kegiatan olahraga.

Tresnahadi juga berharap, dengan adanya perubahan jadual pelaksanaan kegiatan Imtaq yang diperuntukkan bagi PNS lingkup Pemda KLU ini, agar sama-sama saling mendukung program yang telah dijadualkan oleh Panitia demi kelancaran kegiatan Imtaq yang dilaksankan ditingkat Kecamatan ini.
“Mari kita sama-sama dukung kegiatan ini, demi lancar dan suksesnya pelaksanaan kegiatan Imtaq didaerah ini, ”ajaknya.

Sementara dalam taushiyahnya Ust.Lalu Syarifudin,S.PdI usai sambutan Camat Kayangan, mengatakan bahwa program Imtaq yang dilaksanakan Pemda KLU yang diperuntukkan bagi PNS itu, sungguh penting artinya bagi keberadaan kita di KLU ini.

Sebab menurutnya, tanpa Iman dan taqwa, tentu kehidupan kita di dunia ini tidak akan berarti apa-apa.Banyak orang yang memiliki ilmu yang tinggi, tetapi karena tidak ada Iman dan taqwa, semua itu tidak ada gunanya.

“Marilah kita selalu menjaga moralitas bangsa dengan kita memulainya dari diri pribadi kita masing-masing,karena tanpa adanya akhlakul karimah dari suatu bangsa, mustahil korupsi bisa diberantas, ”katanya.
“Jadi, mari kita mulai dari dalam diri pribadi kita masing-masing, dalam rangka memperbaiki Iman kepada Allah Swt,”ajak ustad yang sehari-hari ini bertugas id Ponpes BUS Santong ini.

Berkaitan dengan hal-hal yang menyebabkan iman berkurang, Ust.L.Syarifudin,S.PdI menguraikan, sedikitnya ada 4 (empat) hal. Pertama; orang yang beriman tidak mau mendengar nama-nama Allah Swt (asmaul husna) dan sifat-sifat yang terkandung di dalamnya.Agar tidak terjerumus dari kurangnya iman ini, Ust.Syarifudin mengajak untuk kembali melakukan amalan wirid sehari-hari selain ayat Al-Qur’an yang biasa di baca dalam bacaan Sholat.Sehingga beliau menilai program Pemda Provinsi NTB yang telah mencanangkan Magrib Mengaji itu sangat bagus untuk di implementasikan dalam kehidupan keluarga.Untuk mendukung itu, maka paling tidak di dalam diri setiap manusia harus ada rasa khawatir terhadap terjadinya wirid ditinggalkan.Untuk itu Ust.Syarifudin mengajak para peserta Imtaq untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai wirid setiap saat, jangan sampai ketika ada kebutuhan dan keperluan saja baru Al-Qur’an di perlukan.”Ini salah satu dari lemahnya Iman kita,”tegasnya.

Kedua; yang menyebabkan kurangnya Iman adalah tidak mau memahami,bersyukur terhadap karunia yang diberikan Allah Swt.Kebanyakan manusia saat ini tidak pernah mau bersyukur terhadap apa yang telah dianugerahkan Allah kepadanya.”Inilah yang sering menjadikan Iman kita lemah,karena cara bersyukur kita kurang,”jelas Ust.yang berpenampilan sederhana ini.

Ust.L.Syarifudin pada kesempatan itu memberikan tips cara bersyukur yang sering di lupakan manusia, diantaranya Syukur dengan hati (merasakan), kemudian Syukur dengan ucapan lisan yang dibarengi dengan selalu mengucapkan kata-kata wirid Alhamdulillah, serta Syukur dengan pembuktian perbuatan nyata, yaitu selalu mengerjakan perintah-Nya dengan tindakan (Sholat).

Ketiga, yaitu yang membuat Iman berkurang adalah sering berbuat maksiat.Hal inilah yang menyalahi syareat (aturan Allah).Oleh karena itu perlu kita kaji agar tidak selalu berbuat kesalahan pada Allah Swt terutama kewajiban kita selaku hamba Allah.

Menurut para ahli Sufi menerangkan ada 5 tingkatan Iman, yaitu Pertama; Imannya para Malaikat, tidak bisa bertambah dan tidak bisa berkurang, sehingga pekerjaan Malaikat itu hanya satu dari sejak di ciptakan hingga hari Qiyamat yaitu beribadah terus kepada Allah Swt, ada Malaikat yang di ciptakan tugasnya hanya sujud terus dari sejak di ciptakan hingga datangnya hari Kiamat.Begitu pula yang lainnya.

Kedua; Imannya para Nabi dan Rasul, ini bisa bertambah terus tidak berkurang, karena para Nabi dan Rasul adalah maksum dari dosa.Ketiga;Imannya para Manusia, bisa bertambah dan bisa berkurang, tergantung kadar keimanannya.Keempat; Imannya orang-orang Munafik, sering mengucapkan beriman kepada Allah, tetapi dalam hatinya tidak demikian (tidak pernah jujur) dan kelima; Imannya orang-orang Kafir (tertutup), tidak pernah mau percaya.

Melihat kadar keimanan para manusia ini yang selalu bertambah dan selalu berkurang, maka L.Syarifudin memberikan jalan keluarnya.Iman agar selalu bertambah yaitu dengan Imtaq dansupaya jangan berkurang selalu bersyukur.Sehingga harapannya, agar Iman kita ini tetap bertahan dan terus ditingkatkan yaitu dengan selalu melakukan wirid kepada Allah Swt.

Berkaitan dengan keimanan yang sering dilakukan oleh ummat Islam, ada tiga kelompok manusia. Kelompok yang pertama; banyak diantara kita yang sering menganiaya diri sendiri. Maksudnya, kita sudah mengetahui bahwa suatu pekerjaan itu bagus, tetapi kita kadang tidak mau mengerjakannya.Begitu pula sebaliknya, kita sudah mengetahui bahwa pekerjaan itu salah tapi kita lakukan.

Kelompok yang kedua; tidak selalu memikirkan tentang kehidupan dunia dan tidak selalu memikirkan kehidupan akherat, jadi seimbang.Kemudian kelompok yang ketiga; yang selalu memikirkan kehidupan akherat saja, seolah-olah kehidupan dunia tidak selalu di pikirkan.

Perlu diingat bahwa dunia ini di ciptakan Allah untuk ummat manusia dengan kewajiban mengabdi kepada-Nya. Dengan demikian bukan berarti kita harus lalai terhadap kewajiban kita kepada Allah sebagai seorang hamba-Nya atas segala perintah dan larangan-Nya.Oleh karena itu,menurut ust.L.Syarifudin,S.PdI menyatakan, agar Iman setiap hamba itu tetap terjaga, maka harus kembali kepada Al-Qur’an sebagai wirid.”Mari kita senantiasa dalam setiap mengiringi aktivitas sehari-hari, selalu mengedepankan wirid kepada Allah Swt agar kita selalu terhindar dari perbuatan maksiat, karena ini adalah merupakan bagian dari keimanan kita,”ajaknya.(Eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar