Senin, 01 Oktober 2012

PSM Kayangan Gelar Sosialisasi Libatkan Multipihak

Kayangan,(SK),-- Salah satu prioritas Pembangunan Nasional adalah pembangunan di bidang kesejahteraan social dan untuk melaksanakannya dibutuhkan factor pendukung utama yaitu tersedianya data penyandang masalah kesejahteraan masyarakat (PMKS).

Data tersebut penting artinya dalam rangka pengambilan kebijakan dan penyusunan program kerja dibidang social.Dalam rangka mendukung program ini, Pekerja Sosial Masyarakat Desa Kayangan, Jum’at, (28/09/2012) lalu, yang berlangsung di aula Kantor Desa Kayangan Kecamatan Kayangan KLU, menggelar sosialisasi tentang program penyandang masalah kesejahteraan social.

Supriadi Lengar (29) selaku Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di Desa Kayangan mengaku, dirinya di tuntut untuk bekerja ekstra, bagaimana upaya menjalankan program selaku mitra kerja Dinas Sosial Provinsi NTB dalam menanggulangi kemiskinan di KLU yang 43,14 % itu.

Dikatakan, salah satu tantangan yang di anggap berat bagi dirinya selaku PSM adalah bagaimana masalah kemiskinan di KLU dapat di tekan.Selaku mitra Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di Desa Kayangan, mau tidak mau harus bekerja untuk menanggulangi masalah kemiskinan tersebut.

Hadir dalam acara sosialisasi tersebut diantaranya, Camat Kayangan yang diwakili Sekcam Sukadi,S.Sos, Kepala Desa Kayangan Jamaan Aspari,Sekdes Sahabudin, para Kepala Dusun, BPD, LPM, Karang Taruna,tokoh agama,tokoh masyarakat,kaum Gender dan undangan lainnya.

Adapun hasil yang ingin di capai dari kegiatan sosialisasi ini, agar nantinya para pihak yang berkepentingan dapat menyusun dan merencanakan usulan serta dapat menindak lanjutinya bersama PSM setempat ke Dinas Sosial Provinsi NTB.

Camat Kayangan yang di wakili Sekcam Sukadi,S.Sos mengatakan, terkait dengan penyandang masalah social, berdasarkan data statistic bahwa di KLU tercatat 43,14 % penduduknya miskin.Tentunya dengan kondisi ini, masalah social bisa saja terjadi sesuatu yang negative.

Dikatakanya, angka kemiskinan di KLU dikatakan paling rendah di NTB, tetapi kita tidak pernah melihat bahwa di daerah ini ada penduduknya yang meminta-minta di jalanan, seperti yang terjadi di sebagian daerah lainnya.”Terus terang, ini yang unik, dikatakan bahwa KLU angka kemiskinan paling tinggi di NTB, tapi kita tidak pernah menjumpai orang-orang yang meminta-minta,”katanya.

Terkait dengan mekanisme pendataan, Sekcam yang baru memasuki dua bulan dilantik ini menyerahkan kepada PSM bersama Kepala Dusun untuk mendata, karena mereka lebih tahu siapa yang layak sebagai penyandang masalah social.

“Saran saya, apapun yang dilakukan di daerah ini harus senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah setempat teruama yang terkait dengan leading sektornya, sehingga apa yang di rencanakan sejalan dengan apa yang menjadi program,”jelasnya.

Hal tersebut dimaksudkan,menurut Sukadi, agar tidak terjadi perbedaan data, sehingga program ini tidak terjadi sesuatu hal yang dapat menimbulkan konflik di tingkat bawah.

Berbicara masalah social,Sukadi menyatakan, apa sebenarnya yang menjadi kriteria masalah social.Bisa saja pengertian masalah social tersebut di pahami berbeda oleh masyarakat. Sebab, ketika ada program pendataan yang sedang dilakukan, sebagian masyarakat berasumsi bahwa akan ada bantuan.

“Dalam menyikapi masalah social ini, harus hati-hati, karena masalah kecil bisa saja menjadi besar,”pesannya.

Sementara itu,Sekdes Kayangan Sahabudin dalam sambutannya mengatakan, terkait dengan penyandang masalah social, tentu banyak sekali yang dihadapi di lapangan.Salah satu yang dilakukan oleh Pekerja Sosial Masyarakat Desa Kayangan diantaranya adalah melakukan pendataan masalah sosial, dimana ini merupakan salah satu program yang di lakukan oleh Depsos.

Dikatakan, pendataan yang dilakukan tersebut adalah merupakan pendataan yang skala prioritas.Dimana tugas pokok PSM dalam hal ini adalah sebagai penghubung dengan pihak terkait dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Sebagai tenaga PSM, tentu tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari kita semua,”kata Sekdes asal Sesait ini.

Namun di sayangkan oleh Sekdes Kayangan yang sebelumnya pernah menjadi Sekdes Sesait ini, pada acara sosialisasi ini tidak dihadirkan gender.Padahal menurutnya ini penting kehadiran mereka juga sangat penting untuk diperhitungkan.Walau demikian, pihaknya berharap kepada PSM yang bertugas di wilayah ini, bisa dan sesering mungkin untuk selalu melakukan koordinasi dengan pihak terkait, terutama tokoh masyarakat,tokoh pemuda dan tokoh gender, karena keberadaan mereka ini akan bersentuhan langsung dengan program.

Dalam melakukan pendataan nantinya supaya riil, karena disamping pendataan yang dilakukan program ini, ada juga pendataan yang dilakukan untuk untuk’ keluarga harapan’, sehingga pendataan ini nyaris sama.”Silahkan jalin kerja sama dan koordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada di desa, agar data yang di dapatkan tidak saling tumpang tindih,”sarannya.(Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar