Rabu, 29 Agustus 2012

Juara Umum Lomba Pawai Takbiran, Akhirnya Lepas dari Lokok Sutrang

Sesait,(SK),-- Pupus sudah harapan dan perjuangan Remaja Mesjid Lokok Sutrang mempertahankan gelar juara umum pada pawai takbiran tahun ini.

Remaja Mesjid Baiturrahim Lokok Sutrang setelah dua tahun berturut-turut sejak tahun 2010-2011 sebagai juara umum sekaligus pemegang piala bergilir Lomba Pawai Takbiran, akhirnya pada pawai takbiran tahun 1433 H / 2012 kali ini gelar tersebut terlepas.

Remaja Mesjid Baiturrahim Lokok Sutrang Zainulhadi,S.Pd mengatakan, keikutsertaan mereka dalam lomba pawai takbiran tahun ini adalah untuk yang terakhir kali, setelah dua tahun berturut-turut keikutsertaannya dan selama itu pula tetap sebagai pemegang juara umum. Hal tersebut dilakukannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada remaja mesjid yang lain, dimana selama ini selalu mengharapkan juara umum.

Dikatakan Zainulhadi,selama dirinya memimpin Remaja Mesjid Baiturrahim di Dusun Lokok Sutrang dan selama mengikuti berbagai event, baik tingkat Desa maupun tingkat yang lebih tinggi, timnya selalu mendapatkan nominasi terbaik.Sehingga menurutnya hal inilah yang membuat iri Remaja Mesjid lain yang ada di Desa Sesait.Untuk itu, kata Zainul, pihaknya akan istirahat untuk tidak mengikuti kegiatan apapun yang dilaksanakan oleh pihak desa, kecuali yang dilaksanakan ditingkat Kecamatan dan Kabupaten, kemungkinan mereka akan membuka diri untuk berpartisifasi.

Sebagaimana diketahui bahwa tradisi pawai takbiran ini sebagian besar umat Islam Suku Sasak di Pulau Lombok melaksanakannya. Tidak terkecuali umat Islam Suku Sasak yang ada di Dayan Gunung.Hampir seluruh wilayah ini menggelar pawai takbiran menjelang Idul Fitri tiap tahun ini.Sehingga pada malam yang sama yaitu pada malam 1 Syawal 1433 H seluruh kawasan KLU mulai dari ujung barat hingga ujung timur gumi Tioq Tata Tunaq ini menggelarnya.Ada yang dilombakan dan ada pula yang sekedar merayakannya sebagai wujud syukur kepada Allah Swt untuk memuji kebesaran-Nya.

Begitu pula dengan pawai takbiran yang di gelar Panitia Pawai Takbiran tingkat Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU, diikuti oleh sekitar 25 tim Remaja Mesjid se Desa Sesait yang langsung dihadiri Camat Kayangan Tresnahadi dan di dampingi Pemusungan Sesait Murdan.

Dalam sambutannya Camat Kayangan Tresnahadi mengatakan, pelaksanaan lomba pawai takbiran yang gelar oleh Panitia di tingkat Desa Sesait ini lebih meriah dibanding dengan kegiatan lomba yang sama ditingkat Kecamatan Kayangan.Walau demikian, Tresnahadi berharap pada tahun-tahun mendatang harus lebih meriah lagi dari yang sekarang.”Karena ini adalah kegiatan yang positif, maka tidak salah kita semua harus mendukung kegiatan ini dengan keikutsertaan dalam pawai kemenangan ini,”katanya.

Dikatakan, mudah-mudahan pada kegiatan pawai takbiran yang sama dimasa mendatang, keikut sertaan remaja mesjid lebih banyak lagi dari yang sekarang.Jadi yang belum sempat berpartisipasi pada tahun ini, maka pada tahun 2012 mendatang keikut sertaan seluruh remaja mesjid yang ada agar mengambil bagian pada kegiatan sekali setahun ini.

Lepasnya piala bergilir yang selama dua tahun berturut-turut dipegang Remaja Mesjid Lokok Sutrang tersebut adalah wajar dalam sebuah perlombaan.Namun lepasnya tropy itu dinilai tidak wajar oleh sebagian orang.

Menurut Ketua Kontingen Lomba Pawai Takbiran Dusun Lokok Sutrang Karyati Al Bayan mengatakan, lepasnya peringkat juara umum dari kontingennya itu sudah hal yang lumrah.Namun diakuinya bahwa cara lepasnya itu tidak wajar.Ada indikasi kecurangan yang dilakukan pihak Panitia tingkat desa.Sebut saja katanya, ketika Dewan Juri selesai melakukan penilian dari keseluruhan peserta yang tampil, mestinya Dewan Jurilah yang akan merekap hasilnya. 

ementara Dewan Juri hanya duduk diam saja.Usai itu baru Dewan Juri disodorkan hasil rekapan yang sudah dibuat Panitia untuk kemudian di umumkan para juaranya oleh Dewan Juri. Salah seorang Dewan Juri yang tidak mau disebut namanya, ketika ditanya tentang hal ini membenarkan.”Kami hanya mengumumkan saja para juaranya dan dewan juri tidak mengetahui berapa saja nilai yang diberikan oleh masing-masing dewan juri untuk setiap tim peserta lomba,”katanya.

Sementara itu, Keliang Lokok Sutrang Asrudin mengatakan, untuk beberapa tahun berikutnya, Remaja Mesjid Baiturrahim tidak akan ikut berpartisipasi lagi dalam kegiatan serupa.Kalaupun diharuskan ikut, kemungkinan akan ikut ambil bagian ditingkat Kecamatan ataupun ditingkat Kabupaten.Sedangkan untuk tingkat desa, tidak akan ikut lagi pada tahun berikutnya.”Kami berikan kesempatan Remaja Mesjid yang lain,”terang Asrudin.(Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar