Rabu, 02 Mei 2012

Bale Adat Bayan Beleq Butuh Perhatian Serius

Bayan,(SK),-- Sebagai tempat menyimpan benda-benda pusaka peninggalan sejarah masa lalu,Bale Adat Bayan Beleq yang berlokasi di tengah-tengah gubuq asli Bayan Beleq itu, kini kondisinya butuh perhatian serius dari semua pihak.
Pasalnya, kondisi Bale Adat tersebut hingga kini keadaannya memprihatinkan. Oleh panitia renovasi, bale ini belum tuntas dikerjakan, padahal semua sarana yang dibutuhkan untuk itu sudah siap.Misalnya, sebut saja sebagai bahan untuk atap yaitu “re” atau alang-alang daun rumbia sudah ada dilingkungan Bale Adat tersebut. Tinggal bagaimana panitia renovasi memanfaatkan waktu mereka untuk berkonsentrasi pada perbaikan itu.

Menurut salah seorang tokoh masyarakat Bayan Beleq R.Kertamono menyikapi hal tersebut mengatakan, memang kondisi Bale Adat Bayan Beleq ini, dimana sudah menjadi tradisi turun-temurun terus di gunakan sebagai tempat ritual pelaksanaan adat, maka perlu perhatian khusus dari yang berkompeten untuk itu, bagaimana agar Bale Adat yang secara turun-temurun di sakralkan itu bisa terus lestari sepanjang masa.

“Ini butuh keseriusan dari semua pihak, terutama panitia renovasi yang sudah di percaya untuk itu,”katanya berharap agar segera berbuat.

Dikatakannya, pada tahun 2011 lalu, memang Bale Adat yang di sakralkan oleh masyarakat adat Bayan dari sejak nenek moyang mereka ada zaman dahulu, yang letaknya persis di jantung Bayan Beleq tersebut, pernah mendapatkan bantuan dana dari Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 35 juta rupiah. Namun hingga saat ini, belum di garap.Sudah hampir setengah tahun katanya belum di apa-apakan, sehingga tokoh masyarakat dan tokoh adat Bayan Beleq mempertanyakannya.

Kompleks Bale Adat Bayan Beleq ini terbagi menjadi tiga bagian, bagian pertama terdiri dari tiga rumah adat tempat menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan Bayan zaman dahulu seperti keris,tombak,takepan Cilinaya,gong adat,biji mangga (biji paok Denggi),biji padi sebesar buah kelapa dan lain sebagainya. Kemudian bagian kedua disebelah barat bale adat ini berdiri bale dan berugak pedangan yaitu sebagai tempat mempersiapkan segala Sesutu yang berhubungan dengan sajian makanan ritual adat, serta di sebelah utara bale pedangan tadi berdiri berugak agung empat buah, sebagai tempat bermusyawarah dalam penyelesaian masalah adat.

Menurut Raden Sujono (52) warga Bayan Beleq menyebutkan salah satu fungsi berugak agung tersebut adalah sebagai tempat bermusyawarah setiap penyelesaian adat perkawinan warga Bayan Beleq Timur Orong. Berugak agung tersebut ada yang disebut berugak agung Sembagek dan ada juga yang disebut berugak agung Roak Bangket. Termasuk pelaksanaan ritual Maulid Adat di Bayan setiap tahunnya, maka di berugak agung inilah tempatnya untuk bermusyawarah.

Dikatakan Raden Sujono, barang-barang peninggalan sejarah masa lalu nenek moyang orang Bayan yang tersimpan di bale agung itu, baru bisa di keluarkan ketika acara aji makam yang dikenal dengan upacara “tunas stamba”.

“Biji Paok Denggi, kono ceritanya, jika di rendam di sungai yang mengalir hingga ke laut, maka bisa mendatangkan hujan,airnya disiramkan ke tanaman dapat menyuburkan tanaman dan terbebas dari hama penyakit, airnya dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit,”terang R.Sujono.

Untuk itulah, kata R.Sujono, maka bale adat ini perlu dipelihara dan dilestarikan keberadaannya sebagai peninggalan sejarah yang memiliki nilai historis tinggi itu.

Dulu,katanya, bale adat ini di jaga oleh Mangku Raden Singaderia (alm), namun sekarang setelah, sepeninggal beliau, maka bale adat ini ditunggui dan di jaga oleh saudaranya Mangku Raden Anggria Kusuma.(Eko).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar