Jumat, 16 Maret 2012

Gelombang Naik, Puluhan Warga Selengen Mengungsi

Selengen,(SK),-- Akibat hujan yang turun terus-menerus akhir-akhir ini yang melanda sebagian besar wilayah KLU, berakibat pula pada kondisi alam yang tidak bersahabat.

Hampir seluruh wilayah perairan laut jawa yang terbentang dari ujung barat hingga ujung timur KLU di pastikan terjadi gelombang besar. Tidak itu saja, gelombang besar yang diperkirakan mencapai 15 meter itu di sertai dengan angin dan hujan yang bertiup kencang dari arah utara. Sehingga mengakibatkan mendorong gelombang besar itu naik ke darat hingga ke badan jalan dan menggerus serta merendam sebagian rumah atau kios milik warga yang ada di tepi bantaran pantai.

Begitu juga dengan kejadian yang menimpa warga Desa Selengen Kecamatan Kayangan, sedikitnya 16 KK yang terpaksa kehilangan rumah atau Kios mereka akibat tergerus oleh keganasan ombak besar yang naik hingga ke badan jalan, sekitar pukul 13,00 wita hingga sore hari Rabu, 14 Maret 2012 lalu.

Menurut Kepala Desa Selengen Kardip, mengatakan ke-16 warganya yang tertimpa gerusan gelombang besar itu sudah di amankan dan tidak ada korban jiwa. Hanya menurutnya, kerugian yang dialami warganya ditaksir sekitar lebih kurang tujuh puluh juta rupiah.

“Masalah kejadian ini, sudah kami laporkan kepada Bupati dan tembusan ke BPBD,Dinas Sosial,Dinsosnakertrans KLU,”katanya.

Sementara Husnaen, anggota DPRD KLU yang ditemui wartawan media ini di lokasi kejadian mengatakan, hal yang menimpa warga seperti itu sudah biasa terjadi tiap tahun. Menurutnya, kejadian serupa, hingga sekarang sudah pernah terjadi selama 3 kali. Namun kejadian yang lebih parah lanjutnya, kejadian yang sekarang ini.

Agar tidak terjadi hal serupa dimasa mendatang, politisi Hanura di DPRD KLU ini berharap banyak kepada Pemerintah Desa Selengen untuk lebih selektif dalam menerbitkan rekomendasi ijin mempergunakan lokasi berjualan.Sebab sementara ini mereka membangun di tempat itu sesuka hatinya tanpa mempertimbangkan keindahan lingkungan pantai yang biasa di gunakan sebagai tempat rekreasi bagi warga sekitar, dimana obyek wisata pantai Ketapang ini adalah satu-satunya lokasi sebagai tujuan wisata yang menjanjikan bagi PAD Desa Selengen.

‘Sebaiknya Pemerintah Desa Selengen membuatkan ketentuan atau aturan yang jelas bagi warganya untuk boleh membangun ditempat ini,”kata Husnaen.

Disamping itu, lanjutnya perlu ada ahli yang khusus mendisain lokasi tempat berjualan bagi warga di tempat itu. Jika perlu di kelola pihak Desa, sehingga ada pemasukan bagi Pemerintah Desa.

Hal senada juga disampaikan Aluh Nursehan, tokoh perempuan yang getol memperjuangkan nasib kaum perempuan di daerah itu mengatakan seandainya Pemerintah Desa saja yang kelola tempat berjualan bagi warga yang selama ini beroperasi, tentu ada pemasukan bagi desa. Disamping itu, untuk mendukung program tersebut, sebaiknya bangunannya menggunakan pondasi kaki tiang beton yang tinggi dan kuat agar ketika terjadi gelombang naik seperti yang terjadi selama ini, tidak akan tergerus ombak besar.

“Jika pantai Ketapang itu dikelola dengan baik, sebetulnya sangat bagus di kembangkan untuk tujuan wisata di daerah ini,”kata Aluh Nursehan, yang juga pernah sebagai salah satu kandidat calon Kepala Desa Selengen ini.

Dikatakan Aluh Nursehan, kalau ingin memperjuangkan potensi yang dimiliki Desa Selengen, sebetulnya itu sangat bisa, tapi karena inovatif yang tidak dimiliki oleh tokoh pemegang kebijakan di tingkat desa, maka hal itu mustahil untuk bisa terwujud.

Sebetulnya warga yang selama ini berjualan di tepi pantai Ketapang, sebelum terjadinya gelombang besar menggerus rumah/kios dagangan mereka, Aluh Nursehan sudah memprogramkan untuk mendapatkan bantuan modal usaha dari Pemda KLU. Namun sebelum hal itu terwujud, gelombang besar yang terjadi Rabu lalu, telah memporak-porandakan rumah/kios milik mereka. Walau demikian, Aluh Nursehan tetap akan memperjuangkan nasib para pencari rizki di pantai Ketapang Selengen ini.(Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar