Minggu, 14 Agustus 2011

Sumber Mata Air "Jong Plangka" Butuh Perhatian

Suara Genem Merenten FM

Tanjung, Suarakomunitas.net-- Pemenuhan kebutuhan terhadap air bersih dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu indikator sejahteranya masyarakat. Pasalnya, kriteria tersebut telah dimasukkan dalam salah satu poin yang dicanangkan pemerintah Indonesia dalam design agenda Management Development Goals (MDGs) yaitu bidang kesehatan. Jika menrut aspek-aspek pembangunan yang tercantum di bidang kesehatan dalam MDGs, tolak ukur kualitas kehidupan masyarakat adalah pemakaian air bersih di setiap unit rumah tangga.
  Pengelolaan mata air yang ada di setiap level pemerintahan mesti menjadi skala prioritas pembangunan demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks ini, pengelolaan mata air Jong Plangka harus menjadi skala prioritas pembangunan di Desa Bentek. Sebab, mata air itu hingga saat ini belum mendapat perhatian serius pemerintah, padahal debit air Jong Plangka sangat bening dan jernih. Jika mata air ini bisa dikelola dengan baik maka cita-cita mewujudkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa setempat akan tercapai.
 Belum terkelolanya dengan baik mata air Jong Plangka oleh pemerintah desa membuat para stakeholder desa setempat duduk bersama untuk membicarakan rencana pengelolaan terhadap sumber mata air tersebut.

 Dari lansiran Suarakomunitas.net berdasarkan temuan lapangan Tim Investigasi BUMDes Bentek, lembaga yang menaungi PAMDes pada saat presentasi visual hasil investigasi sistim jaringan perpipaan mata air Jong Plangka dari Selelos hingga Lenek beberapa waktu lalu, terungkap bahwa kondisi bak penampung air sudah mulai keropos dengan bukti adanya lubang pipa yang menganga. Akibatnya, binatang bisa masuk ke dalamnya. Selain itu, indikator lain keroposnya pipa ialah rapuhnya atau membusuknya akar kayu. Hal ini ini juga menimbulkan berlubangnya pipa.

 Di samping itu, kondisi jaringan perpipaan dari Hulu (lokasi bak penampung) sampai Lokok Mate juga mengalami kondisi memperihatinkan seperti pipa valve berukuran 3  inc sudah tak berfungsi semestinya, ada sambungan pipa GI memakai pipa paralon, tak adanya penyangga pipa dibeberapa tempat yang rawan dengan lonsor dan tebing, pipa yang tergatung dengan tali kawataya, adanya bekas penggantian pipa paralon S 10 dengan pipa putih wapin,

  Kondisi lain yang juga sangat memperihatinkan adalah rusaknya jaringan pipa dari Anjah hingga bak Dangiang Lendang Gala. Dari rute tersebut banyak ditemukan tindakan pembolongan dan penyambungan pipa dikebun-kebun. Selain itu juga penyambungan pipa tidak menggunakan klem dan hanya diikat dengan karet ban serta berbagai diameter pipa yang digunkan untuk pengambilan air baik ke rumah maupun kebun, kondisi jaringan pipa dari Todo sampai Karang Lendang juga mengalami hal yang sama.

 Kondisi-kondisi tersebut sangat memperihatinkan banyak kalangan karena tak terduga kejadian itu terjadi, padahal pemerintah desa sendiri memiliki lembaga yang khusus menangani soal air, PAMDes. Bahkan pemerintah desa sudah menjalankan upaya memanajerialisasi. BUMDes pernah melakukan pelatihan pengelolaan air bersih, namun hingga kini belum terasa keberhasilannya. Selain itu pemerintah desa juga telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Desa Genggelang yang telah berpengalaman dalam mengelola mata air dan terbukti menuai hasil, yaitu meningkatnya jumlah warganya yang memanfaatkan air bersih sehari-hari.

 Kondisi tak jalannya pengelolaan mata air Jong Plangka, salah satu warga Bentek yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa pemerintah desa harus melakukan tindakan pengelolaan seperti Genggelang, yang telah terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pemakaian air bersih.

 Jika yang menjadi kendala selama ini adalah belum adanya dukungan penuh dari seluruh komponen masyarakat, maka pemerintah desa mesti merefleksi penyebab belum adanya dukungan masyarakat. Selain refleksi, secara taktis pemerintah desa juga mesti mengambil aspek manajerial yang baik, menempatkan sumber daya manusia yang benar-benar bisa mengelola air dan mengeluarkan kebijakan sebagai payung hukum pengelolaan. (Sarjono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar