Sabtu, 28 September 2013

Wali Penyebar Agama Islam Pertama di Gumi Sesait

Sesait,(SK),-- Berawal dari sebuah kampung kecil pada Pertengahan abad 15 M, terbentuklah tatanan kehidupan masyarakat yang memegang teguh adat istiadat dan budaya yang kental melegenda. Kearifan lokal yang terus dipertahankan tersebut, sebelum kedatangan para wali penyebar Islam ke gumi paer Sesait kala itu, masyarakat kampung tersebut sudah memiliki keyakinan mempercayai adanya Tuhan, yaitu menganut keyakinan yang disebut Islam Jelema Ireng (Wettu Telu), artinya ajaran Islam belum sepenuhnya diterima (dalam hal Syariat). Namun dalam hal Ketauhidan, masyarakat Sesait memiliki faham dan keyakinan yang sangat kuat. Setelah kedatangan para Wali Allah (para penyebar Islam) yang mengajarkan agama Islam kepada penduduk kampung tersebut, maka teranglah pelaksanaan agama Islam di tempat itu. 

Menurut Piagam Sesait yang di namakan Kitab Muhtadi’, pada abad 15 M kala itu, Sesait dijadikan sebagai Pusat Penyebaran Islam dan Pusat Pemerintahan Pertama yang mencakup wilayah kekuasaan Sesait , karena berdasarkan atas keputusan para wali di Jawa, bahwa wali yang pertama mengijakkan kakinya di gumi Sasait adalah Kanjeng Syeh Said Saleh Pedaleman, berasal dari Makkah Al-Mukarramah, dan Kanjeng Said Rahmad atau lebih dikenal oleh masyarakat stempat dengan sebutan Bapuk Rahmad. Kedua wali tersebut secara bersamaan datang ke kampung tersebut. Mereka berdua secara bersama-sama menyebarkan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Namun kedua wali penyebar Islam ini setelah tugas mereka dianggap sudah berhasil, lalu mereka melanjutkan perjalanan ke daerah lain yaitu ke tanah Jawa Dwipa. Tetapi kedua wali ini tidak begitu saja meninggalkan daerah ini.Maka mereka sepakat siapa yang tetap tinggal dan yang akan melanjutkan perjalanan.

Sejarah mencatat, bahwa yang tetap tinggal di kampung tersebut adalah Kanjeng Syeh Said Saleh Pedaleman dan beliau sebagai Mangku Gumi yang pertama di Kerajaan Sesait dengan gelar Diah Kanjeng Pangeran Sangapati atau lebih dikenal dengan nama Melsey Jaya. Kanjeng Syeh Said Saleh Pedaleman setelah ditinggal rekannya Kanjeng Said Rahmad, tugas misi suci itu terus dilakukannya hingga akhir hayatnya. Kanjeng Syeh Said Saleh Pedaleman inilah yang menurunkan Demung-Demung Sesait. Setelah mangkat beliau dimakamkan di hutan Pedewa Sesait sekitar 200 m kearah utara kampung Sesait sekarang dan makam beliau masih terpelihara hingga saat ini.(Eko-Agus)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar