Senin, 18 Februari 2013

Kecerdasan Emosional Pendukung Terbaik Dalam Pengambilan Keputusan

Narmada,(SK),--- Memasuki hari kelima pelaksanaan Diklatpim para pejabat esselon IV lingkup Pemda KLU di Balai Diklat Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan warna baru bagi para peserta.
Pasalnya, dari sejak memasuki asrama, pengenalan program,kepemimpinan di alam terbuka,mengikuti outbound di hutan Suranadi hingga menerima materi pertama Kecerdasan Emosional,Senin (18/02/2013), para peserta Diklatpim selalu enjoi saja.Lebih-lebih ketika narasumber atau widya iswara dari BKD dan Diklat Provinsi NTB menyampaikan materi tentang Kecerdasan Emosional.Para peserta diklatpim dibuatnya santai namun sukses.
Selaku Widya Iswara dalam Diklatpim IV pola kemitraan ini, Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed memberikan pengertian terkait Kecerdasan Emosional. Dikatakan, kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kecerdasan yang professional (IQ) dan kecerdasan Integritas.Jika hal tersebut tidak ada, maka bisa berakibat pada lemahnya program tidak . bisa berjalan sesuai dengan tujuan bersama,bisa non job dan bahkan pemimpinnya tidak cerdas. ”Jadi, kecerdasan, integritas, professional adalah hal-hal yang sangat penting yang harus di miliki oleh seorang pemimpin,”tandas Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed.

Menurutnya, kecerdasan emosional itu merupakan ilmu pengetahuan sebagai pendukung dan pendorong yang paling baik dalam pengambilan keputusan di organisasi.Para ahli phyciologi mengatakan keberhasilan seseorang di tentukan oleh 20% IQ, 40% KE dan 40% kecerdasan lainnya.
Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed selaku Widya Iswara Madya di BKD Provinsi NTB ini juga menyebut, kecerdasan emosional itu adalah kemampuan merasakan,memahamiya secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energy, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Selain itu,katanya,kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain dan menjadikan pengetahuan itu sebagai informasi untuk mengambil tindakan.
“Orang cerdas itu adalah orang yang mampu memahami Tuhannya,memahami dirinya, memahami dunianya dan memahami akheratnya,”terangnya.
“Kecerdasan itu bukan muncul dari pemikiran intelektual yang jernih tapi kecerdasan muncul dari pekerjaan hati nurani manusia,”tambahnya.
Dari konsep pembelajaran yang disampaikan Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed tentang kecerdasan emosional ini, dapat diketahui tingkat kecerdasan emosi, aplikasi dari apa yang menjadi pilihan terbaik dalam hidup, bagaimana kondisi seseorang yang memungkinkan untuk stress dan seberapa besar ambisi seseorang dalam meraih kesuksesan. Semuanya ini oleh Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed telah mencobanya pada 40 orang pejabat esselon IV yang mengikuti Diklatpim awal tahun 2013 ini.Sehingga masing-masing peserta mengetahui seberapa besar ambisi,aplikasi pilihan dan tingkatan stressnya.
Salah seorang peserta Diklatpim IV Kasdi mengaku, dengan mempelajari mata pembelajaran Kecerdasan Emosional yang disampaikan widya Iswara Madya Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed tersebut menjadi lebih memahami tingkatan kapan orang menjadi stress,aplikasi pilihan maupun seberapa besar ambisi untuk meraih kesuksesan.Sehingga Kecerdasan Emosional ini merupakan Pendukung Terbaik Dalam Pengambilan Keputusan pada setiap orang ketika diberikan kepercayaan memegang amanah.(Eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar