Rabu, 30 Januari 2013

Pengalaman Luar Biasa Menjadi Pendamping LPTTG Malindo

Kayangan,(SK),-- Menjadi seorang pendamping LPTTG Malindo di Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan tidaklah semudah apa yang di bayangkan.

Bagi seorang Lukmanul Hakim, dengan pendidikan S1 pada Fakultas Ilmu Sosial Politik yang disandangnya, hal tersebut tidaklah sulit baginya sebagai duta atau wakil Kabupaten Lombok Utara dalam pendampingan pelatihan Trotila di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan selama 10 hari, yang dimulai dari tanggal 19 hingga 28 Januari 2013 lalu.
Pengalaman menjadi pendamping dalam pelatihan Trotila tersebut, Lukmanul Hakim bersama 2 orang rekannya dari Mataram Nurhaerani,SS dan dari Bima Rohana di Luwu Sulsel itu, sungguh luar biasa.Karena disamping mendapatkan kesempatan menimba ilmu tentang berbagai produk unggulan daerah, juga bisa melihat dari dekat bagaimana tentang kehidupan masyarakat pedesaan yang tadinya tidak bisa bekerja maksimal dalam menngolah bahan baku siap pakai yang tersedia di sekitarnya, menjadi lebih berpenghasilan dalam memenuhi ekonomi keluarga.”Ini berkat adanya pelatihan Tortila,sebab bahan baku itu sudah ada disekitar mereka, hanya saja tidak memiliki ilmu untuk mengolahnya, sehingga dengan adanya pelatihan Tortila ini diharapkan masyarakat ditingkat bawah dapat merubah dan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga,”tutur Lukmanul Hakim.
Lukmanul Hakim menceritakan, ketika di percaya sebagai pendamping sekaligus sebagai pelatih dalam pelatihan Tortila di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan tersebut, diakuinya sangat luar biasa.Disamping dirinya belum pernah ke daerah tersebut, juga dipercaya sebagai pelatih para elit politik dalam mengembangkan Tortila sebagai salah satu produk unggulan daerah (PUD) yang mampu mendongkrak ekonomi keluarga dan memiliki prosfek yang cukup menjanjikan dimasa depan jika di kelola dengan baik.
Seperti misalnya, katanya, dari 100 orang peserta pelatihan Tortila di daerah Luwu Utara Sulsel tersebut, semua peserta di tempatkan di masing-masing rumah penduduk.Sehingga para peserta dapat berinteraksi luwes dan bebas dengan masyarakat setempat.Disamping itu, dengan ditempatkannya seluruh peserta tersebut, juga ekonomi keluarga ikut juga terbantu.
Ketika ditanya wartawan media ini seputar LPTTG, Lukmanul Hakim menjelaskan, LPTTG itu adalah wadah pelatihan focus teknologi tepat guna (TTG) menjadi produk unggulan daerah (PUD), bermitra dengan Pemerintah Daerah/Kota/Pemprov.Selain itu bermitra juga dengan Negara Sahabat,Perguruan Tinggi dalam dn luar negeri. Lembaga pelatihan ini berdiri sejak tahun 1986 dengan nama LPTTG Siranindi di Palu Sulawesi Tengah, yang kemudian berkembang menjadi LPTTG Malindo di Luwu Utara Sulawesi Selatan.Persemian berdirinya lembaga LPTTG Malindo ini di resmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof.Malik Fadjar bersama Menteri PU Soenarno pada tahun 2003.
Sedangkan focus yang dijalankan LPTTG Malindo ini bergerak di bidang makanan ringan kering, ber-merek,ber-HaKi,ber-SNI, serta layak pasar local/eksport dengan lebih 600 jenis keterampilan hasil pertanian/perikanan. Tujuan dari LPTTG ini adalah agar rakyat trampil skill dan cerdas mind sett untuk bekerja dan berpendapatan.(Eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar