Sabtu, 01 Desember 2012

Hendak Membetulkan Posisi Kabel Listrik, Nyawa Anak Melayang

Sesait,(SK),--- Sungguh tragis nasib keluarga Amaq Tokok (65) warga Tukak Bendu Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU, yang hendak memperbaiki posisi kabel listrik menuju rumahnya,Sabtu (01/12/2012) anak laki-laki satu-satunya menjadi korban kesetrum listrik.

Dengan kejadian ini,terang saja seluruh keluarga dekat maupun warga sekitarnya dibuat heboh.Sehingga warga yang ingin melihat dari dekat maupun sekadar ingin tahu peristiwa yang sebenarnya menimpa keluarga Amaq Tokok yang tinggal di sawah miliknya di Sambik Belat puluhan tahun lalu, ini pun berduyun-duyun berdatangan.
Peristiwa yang menewaskan Minar (5) anak laki-laki bungsu satu-satunya dari lima bersaudara pasangan Amaq Tokok dan Asinah warga Tukak Bendu Desa Sesait Kecamatan Kayangan ini diketahui setelah ayahnya Amaq Tokok minta bantuan kepada tetangganya Jorek (45) yang saat itu sedang memasak di dalam rumahnya untuk memberitahukan keluarganya di Tukak Bendu tentang peristiwa yang menimpa anaknya tersebut.Termasuk juga memberitahukan kepada ibu kandungnya yang saat itu berada di rumah.

Menurut keterangan Amaq Tokok (ayah korban), ketika di konfirmasi wartawan media ini di sela-sela dirinya sedang di rundung duka yang sangat mendalam tersebut, menceritakan kronologis kejadiannya hingga merenggut nyawa anak laki-lakinya.

Diceritakan, peristiwa itu bermula dari dirinya keluar rumah ingin memperbaiki posisi kabel listrik yang jatuh melata di tanah.Karena dirinya khawatir kalau di biarkan di tanah akan mengganggu orang lewat dan bahkan mungkin kesetrum.Saat dirinya mau keluar rumah hendak memperbaiuki posisi kabel listrik tersebut, anak laki-laki satu-satunya dari lima bersaudara yang bernama Minar (5) ingin ikut.Menurut Amaq Tokok, memang sempat katanya melarang anaknya ikut bersamanya saat itu.Namun karena bersi keras terus saja mau ikut, terpaksa di biarkan ikut menguntit di belakang dengannya.

Sekitar 50 meter kearah selatan rumah tetangganya yang bernama Jorek (45), di situlah katanya kabel listrik yang akan di perbaiki dirinya dimulai.Karena baru setahun mengalir dari rumah Jorek.Pada saat dirinya sibuk membetulkan posisi kabel listrik yang jatuh dari tiang yang di pancangkannya belum genap satu tahun itulah anaknya yang sejak tadi berada di belakangnya tidak di ketahui ikut juga memegang kabel listrik yang secara kebetulan sambungannya dipegang.

Walau anaknya ini kesetrum listrik,Amaq Tokok terus melanjutkan pekerjaannya hingga selesai.Begitu dirinya mau kembali dan menoleh ke belakang, di lihatnya anaknya sudah terkapar di atas tanah tidak berkutik.”Kenapa anaka ini,”fikirnya dalam hati, sambil melepaskan kabel dari pegangan anaknya yang sudah melekat di dadanya.

Sepontan, katanya dirinya dibuat bingung. Sebab anaknya yang sejak tadi ikut bersamanya di belakang, tidak di ketahuinya hingga bernasib seperti itu. Lalu dirinya memanggil Jorek yang secara kebetulan pada saat itu sedang memasak di dalam rumahnya.

Begitu mengetahui Minar kesetrum listrik, tanpa pikir panjang Jorek segera memberitahukan kejadian itu kepada ibunya, sementara ayahnya menunggui anaknya. Kemudian oleh Jorek dilanjutkan memberitahukan keluarga besarnya di Tukak Bendu.

Oleh keluarganya,korban kemudian di bawa ke Puskesmas Kayangan dengan harapan nyawa korban bisa diselamatkan.Namun setelah korban di tangani pihak medis di Puskesmas Kayangan, korban memang sudah tidak bernyawa ketika di bawa ke Puskesmas.”Kami hanya ingin memastikan saja, apakah korban masih bisa di selamatkan atau tidak,”kata ibu kandung korban Asinah sedih.(Eko)

2 komentar:

  1. innalilahi wainnailaihi rajiun..malang nasibnya anak ini..semoga di tempatkan di sisi Allah swt...mudhan ta pda piak jaok ang elek musibah pak..
    salam Mula Gati

    BalasHapus
  2. innalilahi wainnailaihi rajiun..malang nasibnya anak ini..semoga di tempatkan di sisi Allah swt...mudhan ta pda piak jaok ang elek musibah pak..
    salam Mula Gati

    BalasHapus