Senin, 24 September 2012

Bupati KLU Serahkan Bantuan Kepada 37 Orang Korban Bencana

Kayangan,(SK),-- Penantian yang panjang bagi masyarakat KLU yang menjadi korban bencana alam putting beliung dan bencana kebakaran, kini sudah bisa bernafas lega.

Pasalnya, sebanyak 37 0rang warga masyarakat KLU yang ditimpa musibah bencana alam beberapa waktu lalu, Kamis (20/09) yang berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar 125 juta rupiah.

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH yang didampingi Kapolres AKBP Ronny Azwawie SH.SIK dalam sambutannya mengatakan, bencana alam yang sering terjadi di sebagian besar belahan bumi ini adalah diakibatkan oleh ulah manusia.Seperti terjadinya banjir, tanah longsor dan lain sebagainya itu, karena hutan yang selama ini sebagai paru-parunya dunia banyak yang di tebang oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab, akibatnya ketika terjadi hujan tidak ada yang menampungnya.Begitu juga dengan kekeringan yang terjadi akhir-akhir ini.

Dikatakan, untuk menanggulangi kekeringan di KLU saat ini, Pemda sudah menyediakan 4 buah mobil tangky yang siap beroperasi.Dua buah tangky di tempatkan di wilayah timur (Kecamatan Bayan dan Kecamatan Kayangan) dan dua buah tangky lagi di wilayah barat (Kecamatan Pemenang,Tanjung dan Gangga).

“Tidak ada satu orang pun yang menghendaki adanya bencana, kuncinya adalah tawakkal kepada Allah Swt,”katanya.

Menurut Bupati, bencana itu dapat terjadi karena dua hal, pertama karena kelalaian manusia itu sendiri dan yang kedua karena alam atas kehendak Allah Swt.

Bayangkan saja, lanjut Bupati, akibat ulah manusia ini, untuk daerah KLU saja tercatat 30 truck/hari yang mengangkut kayu keluar dari KLU.Sehingga terkait dengan itu,Bupati mengaku telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Kepala Desa yang ada di daerah ini untuk tidak seenaknya saja memberikan ijin kepada siapa saja untuk menebang kayu. Pemerintah melarang ini, karena memang ada maksudnya.

Pemerintah KLU dalam mengatasi masalah kekurangan bahan bakar untuk 70 open tembakau di Lombok Utara, telah menjatahkan batu bara sebagai bahan bakar alternative bagi 70 open tersebut.”Ini di wanti-wanti oleh Pemerintah daerah adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk tidak gampang terbawa hasutan cepat menebang kayu,”jelas Bupati.

Sementara itu Kapolres KLU AKBP Ronny Azwawie SH.SIK pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah KLU karena telah banyak yang telah dilakukan terkait dengan keamanan dan ketertiban di wilayah ini..

Melalui kesempatan tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh korban bencana yang ada di daerah ini untuk mensyukuri nikmat karena telah terhindar dari bencana yang menimpa beberapa waktu lalu.Dimana para korban bencana ini terbanyak di wilayah Kecamatan Kayangan khususnya di Sambik Jengkel Desa Selengen,Empak Mayong Desa Kayangan,Dangiang Timur Desa Dangiang dan selebihnya warga Kecamatan Bayan.

“Mudah-mudahan dengan telah diberikannya sumbangan ini oleh Pemda KLU, semoga bisa bermanfaat bagi yang tertimpa musibah untuk memperbaiki tempat tinggal masing-masing,”harap Kapolres.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara Datu Tresnabhakti,S.Pd mengatakan, pemberian bantuan bagi 37 orang warga yang tertimpa musibah putting beliung dan korban kebakaran beberapa waktu lalu di pusatkan di Kecamatan Kayangan.Hal ini menurutnya karena korban yang tertimpa musibah terbanyak di Kecamatan Kayangan.

Dikatakan, 37 orang warga yang tertimpa musibah tersebut, 30 orang korban putting beliung dan 7 orang korban kebakaran. Besaran yang diterima untuk masing-masing korban ini pun berbeda, untuk korban putting beliung dibantu masing-masing sebesar tiga juta rupiah, sedangkan untuk korban kebakaran sebesar lima juta rupiah per orang, sehingga total jumlah sumbangan yang diberikan terhadap korban bencana itu 125 juta rupiah.

Ketika ditanya, kenapa pemberian bantuan ini berbeda antara korban putting beliung dengan korban kebakaran, Datu Tresnabhakti mengatakan karena Koran kebakaran seluruh perabotan rumah tangganya habis terbakar, sedangkan korban putting beliung tidak semua rusak.

“Ini bentuknya stimulant, kita harapkan program ini terus berlanjut dan kenapa ini di pusatkan di Kayangan, karena korban bencana ini lebih banyak di Kayangan, ”terang Datu.

“Memang kejadian kebakaran dan putting beliung di Desa Selengen dan Desa Kayangan itu sudah lama, namun baru kali ini bisa di realisasikan bantuannya, karena ini memang aturannya tidak segampang sim sala bim,”jelasnya lagi.

Datu berharap kepada para korban penerima sumbangan ini, jangan melihat besar kecilnya, tapi lihatlah bahwa inilah bentuk perhatian Pemerintah Daerah kepada rakyatnya yang tertimpa musibah.(Eko).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar