Sabtu, 19 Mei 2012

Menjadi Juru Parkir, Merupakan Pekerjaan Mulia

Sesait,(SK),--- Sore itu,Rabu (16/05) sinar matahari yang menyengat tubuh semakin beranjak turun dari peredaran tata surya. Dengan sesekali mengusap wajahnya yang penuh keringat, Crok (38) warga Tukak Bendu Sesait, ditengah kesibukannya sebagai juru parkir. Pekerjaan tersebut dilakoninya dengan ikhlas dan penuh kesabaran. Tugas yang dilaksanakannya itu adalah merupakan tugas mulia yang diberikan panitia kepadanya untuk mengatur sepeda motor para pengunjung yang menghadiri kegiatan even Liga Merenten Junior U-16 di lapangan umum Merenten Desa Sesait Sumur Pande.

Ratusan sepeda motor yang setiap harinya diatur dengan menggunakan tiket parkir (karcis). Untuk setiap sepeda motor dikenakan biaya parkir 1000 rupiah. Sehingga menurut Crok, pendapatan setiap harinya bisa mencapai 100 ribu lebih. Paling apes katanya tidak kurang dari lima puluh ribu rupiah.

Menurut Ketua Panitia Alimudin mengatakan, penghasilan yang didapatkan dari parkir ini, disamping disetor ke kas panitia, juga diberikan insentif bagi juru parkir. Alimudin mengaku, bahwa menjadi juru parkir dimana saja, itu adalah pekerjaan mulia yang harus di akui keberadaannya. Disamping mulia, pekerjaan itu juga penuh resiko dan tantangan serta tanggung jawab berat. Karena keselamatan kendaraan milik orang adalah menjadi tanggung jawab juru parkir. “Untuk itu perlu kita hormati dan akui keberadaan juru parkir ini,”ajaknya.

“Apalah artinya recehan seribu rupiah untuk juru parkir, jika dibandingkan harga sepeda motor yang puluhan juta, yang penting barang milik kita aman, sehingga kita juga tenang nonton pertandingan,”seloroh Alimudin yang juga Sekretaris Kwarran Gerakan Pramuka Kayangan ini.

Sementara itu, Masidep,S.Pd seorang tokoh adat wet sesait, yang juga pemerhati minat serta bakat sepak bola mengatakan, memang banyak keuntungan bagi pemilik kendaraan yang hadir dilokasi Liga Merenten Junior U-16 di Lapangan Umum Sesait ini.Menjadi tugas juru parkirlah keselamatan dan keamanan semua kendaraan yang diparkir pemiliknya. Karena setiap pemilik kendaraan, ketika ada suatu keperluan di sebuah tempat, pasti menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab keamanan pada juru parkir. Selain itu, para pemilik juga tidak merasa was-was dan merasa aman, jika ada juru parkir yang mengatur tata letak kendaraan miliknya.

Senada dengan itu, salah seorang warga Sesait yang juga anggota Pol.PP KLU M.Sugiono AA,S.Adm mengatakan, memang menjadi juru parkir itu dianggap oleh sebagian orang, adalah pekerjaan yang sering di remehkan orang dan bahkan sering menjadi bahan cemoohan. Padahal menurutnya, itu adalah pekerjaan mulia.Karena beban yang diberikan oleh pemilik kendaraan itu sangat berat, sehingga tanggung jawab sebagai juru parkir itu juga semakin berat. Ini artinya, seandainya kendaraan yang dititip kepada juru parkir itu hilang, maka itu adalah menjadi tanggung jawab juru parkir, sementara penghasilan yang di dapatkan sebagai juru parkir untuk satu kendaraan saja hanya seribu rupiah dan itu tidak sebanding dengan tanggung jawab yang diberikan.

“Kadang para pemilik kendaraan sering mermehkan para juru parkir, lebih-lebih itu orang berada, kadang mereka tidak mau menyisihkan recehan mereka hanya sekedar ucapan terima kasih kepada para juru parkir yang telah dengan suka rela menjaga kendaraannya sejak awal diparkir,”katanya prihatin.

Kepada para juru parkir dimana saja berada,M.Sugiono AA,S.Adm. juga berharap, dengan tugas yang mulia ini, semoga mendapatkan keberuntungan dan penghargaan dari para pemilik kendaraan yang menitipkan barang miliknya. Dan kepada para pemilik kendaraan yang menitipkannya pada juru parkir, ketika akan meninggalkan tempat parkir, agar memberikan penghargaan sekedarnya atau berdasarkan Perda di daerah setempat yang mengatur tentang itu.(Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar