Kayangan,(SK),-- Kelompok Tani Sinar Harapan Dusun
Pendua Daya Desa Pendua Kecamatan Kayangan dipercaya mengikuti lomba
penghijauan dan konservasi alam wana lestari tingkat provinsi Nusa
Tenggara Barat tahun 2012.
Menurut
Kepala Desa Pendua Haerudin mengatakan, sebenarnya yang mengikuti lomba
mewakili KLU ini ada tiga desa, yaitu Desa Sukadana Kecamatan Bayan
katagori ‘Kecil Menanam Dewasa Memanen’, kemudian Desa Santong
menampilkan katagori Desa Peduli Hutan dan Desa Pendua diwakili Kelompok
Tani Sinar Harapan dalam lomba penghijauan Konservasi Alam (PKA) Wana
Lestari.
Dikatakan Haerudin, sejak berdirinya pada tahun 1982 silam, Kelompok
Tani Sinar Harapan Dusun Pendua Daya dibawah pimpinan Amaq Sim (alm)
kala itu, program penghijauan itu sudah ada, dimana kelompok ini telah
melakukan penghijauan dengan menanam sonokling dengan luas areal 55 Ha
dan dalam kawasan hutan sonokling ini pula terdapat 15 mata air yang
hingga kini masih lestari dan di gunakan oleh para petani Kayangan
sebagai sumber air bersih maupun irigasi mereka.
Ketua Kelompok Tani Sinar Harapan Mujahidin, dalam selayang
pandangnya mengatakan, kelompok tani binaannya ini pernah menjadi juara
satu lomba ketahanan pangan tingkat provinsi NTB tahun 2008 silam.
Dalam penilaian lomba PKA tahun ini, Mujahidin tidak terlalu banyak
menuntut pada tim penilai. Hanya saja dirinya berharap kepada Ketua Tim
Penilai pada penilaian lomba penghijauan Konservasi Alam (PKA) Wana
Lestari yang di gelar beberapa waktu lalu, tidak menjadi juara tetapi
yang di inginkan adalah nilai tertinggi.
Di tempat yang sama, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka mendukung NTB hijau, masyarakat telah banyak melakukan penghijauan sejak berdirinya KLU tahun 20008 lalu. “Program Kecil Menanam Dewasa Memanen ini sudah galakkan sejak berdirinya KLU, mudah-mudahan ini terus berlanjut,”harapnya.
Di tempat yang sama, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka mendukung NTB hijau, masyarakat telah banyak melakukan penghijauan sejak berdirinya KLU tahun 20008 lalu. “Program Kecil Menanam Dewasa Memanen ini sudah galakkan sejak berdirinya KLU, mudah-mudahan ini terus berlanjut,”harapnya.
Dikatakan, kegiatan lomba jangan hanya dijadikan sebagai tujuan untuk
melakukan penghijauan saja, karena yang paling utama adalah bagaimana
menjaga alam dan lingkungannya agar tetap terjaga dan lestari sepanjang
zaman. “Seperti yang kita pahami.bumi saat ini mengalami krisis
pemanasan global yang mengakibatkan rusaknya ekosistem bumi. Ini
sebabnya kita lakukan penghijauan secara kontinyu,”terangnya.
Secara khusus, Bupati juga menyampaikan ucapkan terima kasih kepada
penyuluh Heri Kristianto atas pembinaannya selama ini. Karena dengan
ketekunannya dalam melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat
khususnya di daerah Pendua Daya ini, sehingga masyarakat memiliki
kesadaran untuk menghijaukan bantaran kali Sidutan seluas 60 Ha,
akibatnya setiap tahun kali ini tidak pernah mati.
Daerah ini sangat penting perannya kaitannya dengan penghijauan untuk
menata tetap lestarinya mata air.Kondisi hutan yang semakin baik karena
dapat menyimpan karbon bagi kehidupan. Dampak pemanasan global adalah
iklim berubah, untuk itu Bupati Djohan Sjamsu mengajak seluruh elemen
masyarakat untuk memelihara ala mini agar lebih baik. Pohon yang di
tebang dalam hitungan menit sudah tumbang dan resikonya tentu bisa
banjir dam merugikan semua orang.Merusak atau menebang pohon sangat
cepat, tetapi untuk menanamnya membutuhkan waktu
bertahun-tahun.Masyarakat jangan hanya pintar menebang saja, tetapi yang
paling utama adalah bagaimana menjaga kelestarian ala mini sehingga
terhindar dari bencana yang setiap saat datang menghampiri.
Lahan kritis di KLU luasnya lebih dari 24 ribu Ha.Sementara upaya yang sudah dilakukan Pemda KLU rentang waktu tahun 2009-2011 dalam penghijauan atau reboisasi di lahan kritis eks HPH sudah berhasil di tanam sebanyak 3.250.000 bibit.Sehingga luas sisa lahan kritis yang belum ditanami pohon di KLU seluas 13.952 Ha.
Lahan kritis di KLU luasnya lebih dari 24 ribu Ha.Sementara upaya yang sudah dilakukan Pemda KLU rentang waktu tahun 2009-2011 dalam penghijauan atau reboisasi di lahan kritis eks HPH sudah berhasil di tanam sebanyak 3.250.000 bibit.Sehingga luas sisa lahan kritis yang belum ditanami pohon di KLU seluas 13.952 Ha.
“Untuk itu semua, saya mengajak semua masyarakat KLU untuk memelihara
bumi ini dengan selalu menanam pohon dan bersama-sama membangun
desa,”ajak Bupati H,Djohan Sjamsu,SH.
Sementara itu Ketu Tim Penilai Lomba Penghijauan Konservasi Alam
(PKA) Wana Lestari tingkat Provinsi NTB Ir.Sriwijayaningsih,M.Si
mengatakan, sambutan masyarakat Desa Pendua ketika menyambut kedatangan
rombongannya tidak di duga sebelumnya begitu meriah yang tidak di
dapatkan di daerah lain pada momen yang sama.
“Partisipasi masyarakat di Desa Pendua ini sangat tinggi, jadi wajar
Desa ini menjadi juara,”pujinya, sambil mengingatkan masyarakat Desa
Pendua bahwa dirinya bukan hanya sekali ini saja datng ke daerah ini,
melainkan sudah sering, ketika dirinya masih bertugas di Lombok Barat
dan dirinya mengaku sering datang melakukan pembinaan di Desa Pendua
ini.
Dikatakan, bahwa sistim penilaian tahun ini di ubah dari sistim
penilaian tahun lalu, dimana tahun ini penilaiannya dijadikan tim yang
solid yaitu digabung dalam satu tim sedangkan tahun lalu terpisah
penilaiannya antara pulau Sumbawa dengan pulau Lombok.
Selanjutnya, Sriwijayaningsih mengatakan, tujuan dari diadakannya
lomba ini adalah sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas segala usaha
yang dilakukan oleh masyarakat.Sehingga mampu melahirkan sebuah prestasi
yang membanggakan. Memelihara dan menjaga alam memang sebuah pekerjaan
yang berat, oleh karenanya harus membutuhkan satu tekad dan semangat
sehingga kelestarian alam tetap terjaga.
Sriwijayaningsih mengaku bahwa penilaian di Desa Pendua Kecamatan
Kayangan KLU ini adalah merupakan penilaiannya yang pertama untuk pulau
Lombok, dimana sebelumnya telah selesai dilakukan penilaian di pulau
Sumbawa.
“Pada penilaian kali ini, masing-masing anggota tim akan melakukan
uji petik di lapangan.Jadi tim tidak hanya melihat dari buku saja, tapi
ingin melihat langsung di lapangan,”urainya.
Tujuan tim ini datang di Desa Pendua adalah bukan untuk menilai,
tetapi untuk klarifikasi hasil penilaian yang dilakukan Pemerintah
Kabupaten, sehingga layak untuk di tampilkan mewakili KLU pada lomba PKA
tingkat Provinsi NTB tahun 2012 ini.(Eko).