Kayangan,(SK),-- Seorang siswa 30% berada di
sekolah, 10-15% di lingkungan sosialnya dan sisanya di rumah. Maka
posisi terbesar adalah orang tua yang menjadi guru pendidikan karakter
bagi anaknya. “Jadi jangan anggap sepele dalam sikap dan prilaku kita
untuk memberikan contoh yang baik dalam pendidikan karakter anak,”kata
Rohani,S.Pd dalam penyampaian materinya sebagai pembicara pada pelatihan
persiapan berkeluarga bagi remaja, yang di gelar BKKKS Provinsi Nusa
Tenggara Barat, yang berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan Kabupaten
Lombok Utara,Kamis,(14/06) lalu.
Selanjutnya
Rohani memaparkan, manusia merupakan makhluk social yan g mudah
beradaptasi, terasa berat jika itu dijalankan terus menerus, maka
lama-lama terbiasa, jadi segala sesuatu yang dikatakan dan langsung
dilakukan akan menjadi kebiasaan bagi anak itu sendiri. Pendidikan yang
diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan seorang anak akan menjadi
cerdas emosinya, yang menjadi bekal penting dalam mempersiapkan anak
menyongsong masa depan.
Di jelaskan Rohani, yang juga istri Wakil Bupati KLU ini bahwa,
artikel yang paling banyak dipakai oleh Family terapis, oleh para HRD
Manager atau praktisi-praktisi di Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
menganalisa kepribadian seseorang dalam memahami macam-macam kepribadian
anak.
Rohani mengatakan ada empat golongan besar dalam memahami kepribadian
manusia, diantaranya Koleris,Sangunis,Phlegmatis dan Melangkolis.
Koleris, mewakili tipe kepribadian yang tegas dan kemudian cenderung untuk memimpin, pemimpin yang dilahirkan secara alamiah begitulah koleris. Rohani menyebut bahwa ciri-ciri tipe koleris ini adalah Dia ingin segala sesuatunya cepat dan dilakukan saat itu juga, dia tidak mau bertele-tele tetapi pada titik ekstrimnya adalah dia bisa menjadi terlalu dominan dan terlalu mengatur,terlalu mengontrol, sehingga orang lain tidak tahan.Selain itu, dia juga ingin segala sesuatunya dilakukan dengan sangat cepat, kemudian dia bisa juga lupa beberapa detai-detail tentang hal penting yang harus dilakukan. “Inilah tipe kepribadian koleris yang sejati,”katanya dengan mimic serius.
“Orang koleris akan berpakaian dengan praktis,simple,tidak mementingkan model pakaian, tetapi lebih mementingkan fungsi dari pakaian itu sendiri,”jelasnya.
Sanguinis, merupakan tipe kepribadian yang cerah,ceria, bisa
mendengar suaranya sebelum melihat orangnya, heboh sekali dan jika
memakai pakaian biasanya berwarna cerah,meriah dengan banyak sekali
aksesoris, sangat senang menjadi pusat perhatian.Dia sangat senang
bermain dan berkumpul dengan banyak teman-temannya,senang dengan
aktivitas outdor dengan menyenangkan.
Kemudian untuk tipe Melangkolis, cirri-cirinya sangat teratur,suka
kerapian,cerdas dan pandai,suka mengontrol semuanya sendiri, terkadang
mereka suka mengingatkan orang lain,jika keluar kamar,lampu dan
lain-lain alat elektronik di matikan.
Phlagmatis adalah merupakan cirri-ciri kepribadian yang suka
melakukan segala sesuatu berdasarkan urutan yang telah diberikan, tipe
pengikut yang setia, dia bisa melakukan sesuatu berhari-hari,
berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Disamping itu, ia bisa dipercaya
untuk memegang rahasia, karena biasanya cenderung diam dan mengalah.
Di akhir materinya, Rohani menyampaikan beberapa hal penting terkait
system pola asuh anak yang berkarakter perbaikan diri. Pola asuh anak
yang dimaksudnya adalah yang memiliki prinsip pada perbaikan diri
diantaranya, anak-anak harus belajar dan percaya pada kebaikan dasar
seperti ucapan salam dan sebagainya. Anak-anak juga harus tahu bagaimana
menunggu bahwa hal-hal dalam hidup tidak selalu datang cepat dan instan
serta biarkan mereka belajar bagaimana menangani frustasi.
Sementara pembicara lain yang juga mendapatkan giliran pada
kesempatan tersebut diantaranya Dr H.Abdul Kadir dari Dinas Kesehatan
KLU,H.Rusdi dari Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat dan nara
sumber dari BK3S Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sementara pesertanya
berasal dari siswa SMA/MA se Kecamatan Kayangan,GPA Santong.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar