Kayangan,(SK),-- Sekitar 40 orang remaja Kayangan
khususnya yang belum menikah dari perwakilan SMA/MA dan GPA Santong
antusias mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh BK3S provinsi
Nusa Tenggara Barat, yang berlangsung satu hari penuh di aula Kantor
Camat Kayangan,Kamis,(21/06/2012).
Pelatihan
yang bertajuk “persiapan berkeluarga bagi remaja” ini, dimaksudkan
untuk memberikan pengetahuan bagi para remaja,sebelum mereka membina
rumah tangga serta bagaimana persiapan menghadapinya.
Acara yang di hadiri selain oleh perwakilan kaum perempuan KLU
Hj.Rohani Najmul Akhyar,S.Pd, Dr H.Abdul Kadir dari Dinas Kesehatan
KLU,H.Rusdi dari Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat, juga hadir
nara sumber dari BK3S Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pelatihan persiapan berkeluarga bagi remaja merupakan program
unggulan BK3S yang sudah sering di adakan setiap tahunnya di beberapa
kabupaten/kota di wilayah NTB dan diprioritaskan untuk kabupaten/kota
dan desa yang masyarakatnya masih rentan terhadap pernikahan dini
serta kawin cerai.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta dibekali dengan berbagai
pengetahuan yang bisa di gunakan sebagai pedoman dalam menjalin hubungan
berkeluarga nantinya dari para narasumber. Disamping itu, maksud dan
tujuan di adakannya pelatihan ini, untuk memperkecil volume pernikahan
dini di kalangan remaja, kawin cerai dan kekerasan dalam rumah tangga,
meningkatkan sikap,mental,sosial dalam menjalin hidup berumah tangga,
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan berumah tangga serta yang
terpenting adalah membentuk kader kader BK3S.
Camat Kayangan Tresnahadi dalam kata pengantarnya mengatakan, sangat
apresiasi serta menyambut baik adanya program ini. Disamping itu,
Tresnahadi juga mengharapkan kepada seluruh peserta pelatihan agar
bersungguh sungguh, tekun dan serius mengikuti pelatihan ini. Karena
momen ini sangat penting artinya bagi generasi ini untuk memahami
berbagai pengetahuan yang di sampaikan oleh narasumber terkait persiapan
berkeluarga bagi remaja.
Dikatakan, Pemda KLU saat ini sedang berupaya bagaimana mengurangi
tingkat kemiskinan yang sementara ini menduduki angka 43,14 %. Ini
menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memikirkan bagaimana
mengurangi tingginya angka kemiskinan yang mencapai persentase 43,14 %
dari 200.000 lebih penduduk KLU.
Disamping itu, dengan adanya pelatihan ini para peserta diharapkan
mampu membentuk kelompok usaha mandiri, yang nanti dana awalnya akan
difasilitasi oleh BK3S dengan persyaratan mengajukan proposal jenis
usaha apa yang akan di jalankan.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar