Kayangan,(SK),-- MDJP (Musyawarah Desa Pertanggung Jawaban) yang di gelar, Kamis (26/09/2013) di aula Kantor Desa Kayangan, di nilai berhasil.
Pasalnya, kegiatan pembuatan gorong-gorong dan pentaludan di Dusun Lengkukun sepanjang 780 meter yang menelan biaya sebesar 231.276.550 telah selesai di laksanakan sesuai dengan target tenggang waktu yang telah di tentukan.
Pasalnya, kegiatan pembuatan gorong-gorong dan pentaludan di Dusun Lengkukun sepanjang 780 meter yang menelan biaya sebesar 231.276.550 telah selesai di laksanakan sesuai dengan target tenggang waktu yang telah di tentukan.
Ketua
UPK Kayangan Edy Kartono,SE mengatakan, kegiatan MDJP ini sebenarnya
terkait dengan progress kegiatan PNPM di lapangan dengan pendanaan yang
telah di terima pihak TPK dari UPK Kayangan.Namun Edy Kartono,SE
mengakui bahwa jumlah dana sebesar itu sudah terserap ke dalam kegiatan
Fisik (pembuatan gorong-gorong) di Lengkukun dan untuk pelatihan UEP
(Usaha Ekonomi Produktif).
Dikatakan, walau pengerjaan pembuatan
gorong-gorong dan pentaludan di Dusun Lengkukun tersebut sering macet
karena terkendala air dan pendropan material, namun pihaknya berusaha
membangun komunikasi, bersinergi dan bekerja sama dengan pihak TPK dan
pihak terkait, kendala sekecil apapun semua itu dapat terselesaikan
dengan baik sehingga MDJP 80 % yang di gelar tersebut dapat terlaksana.
Ketua TPK PNPM Kayangan Jumaidi Erick
dalam pengantarnya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, terutama kepada Pemerintah Dusun Lengkukun dengan
mengerahkn masyarakatnya bergotong-royong menggali tanah yang di jadikan
lokasi pembangunan gorong-gorong dan pentaludan di wilayah itu.
Di akui Erick, demikian Ketua TPK PNPM Kayangan ini biasa di panggil, memang dalam pengerjaan kegiatan fisik yang dilaksanakan di Dusun Lengkukun ini banyak kendala. Misalnya saja, katanya, menyangkut masalah dana, dimana dana ini juga terlambat turun dari daerah (Juli-Agustus 2013) lalu.Hal ini berakibat pula pada terhambatnya proses kegiatan fisik di lapangan. Selain itu, kata Erick yang sehari-hari bermukim di Dusun Sidutan Desa Kayangan ini, mengakui juga seringnya pekerjaan itu macet disebabkan karena distribusi air juga macet.”Untuk diketahui semua pihak, air ini pun kita harus beli, yang anggarannya tidak ada, ”keluh Erick.
Tapi menurut Erick yang berpenampilan
mirip Jokowi ini mengakui, walau berbagai kendala yang di hadpinya
selama melaksanakan tugas di lapangan, dirinya tidak pernah
mengeluh.”Yang penting jangan sampai lupa ibadah, kalau sudah tiba waktu
untuk ibadah, supaya semua yang kita kerjakan mendapatkan keberkahan
dari Allah Swt, ”katanya.(Eko)
Di akui Erick, demikian Ketua TPK PNPM Kayangan ini biasa di panggil, memang dalam pengerjaan kegiatan fisik yang dilaksanakan di Dusun Lengkukun ini banyak kendala. Misalnya saja, katanya, menyangkut masalah dana, dimana dana ini juga terlambat turun dari daerah (Juli-Agustus 2013) lalu.Hal ini berakibat pula pada terhambatnya proses kegiatan fisik di lapangan. Selain itu, kata Erick yang sehari-hari bermukim di Dusun Sidutan Desa Kayangan ini, mengakui juga seringnya pekerjaan itu macet disebabkan karena distribusi air juga macet.”Untuk diketahui semua pihak, air ini pun kita harus beli, yang anggarannya tidak ada, ”keluh Erick.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar