Sesait,(SK),--
Selanjutnya dalam Takepan Lontar Kasmaran itu diceritakan, tersebutlah
dua orang bersaudara kakak – beradik Kasmaran dan Montong Ulung yang
lebih dikenal dengan sebutan Gurantang-Cupak, dimana dalam menjalani
kehidupan masing-masing memiliki karakter yang berbeda, sehingga
Kasmaran prustasi dengan sikap kakaknya karena tidak konsekuen dalam
kehidupan. Akhirnya Kasmaran pergi nglalu (mengembara) entah kemana
tanpa arah tujuan. Montong Ulung kakaknya pun menyesal berbuat seperti
itu.Maka di susullah adiknya agar selalu bersama, susah maupun senang
ditanggung bersama. Setelah menemukan adiknya, maka merekapun mengembara
bersama-sama.
Dalam perjalanan mengembara tersebut, kedua kakak-beradik bertemu dengan orang asing yang memiliki tanduk.Orang asing yang ditemukan itu tiada lain adalah Mahapatih Mangkubumi dan Mangkunegaran yang sedang menjalankan tugas rajanya untuk mencari putri yang hilang di culik makhluk Raksasa sekaligus mencari orang pemberani (pendekar).
Dalam perjalanan mengembara tersebut, kedua kakak-beradik bertemu dengan orang asing yang memiliki tanduk.Orang asing yang ditemukan itu tiada lain adalah Mahapatih Mangkubumi dan Mangkunegaran yang sedang menjalankan tugas rajanya untuk mencari putri yang hilang di culik makhluk Raksasa sekaligus mencari orang pemberani (pendekar).
Setelah saling adu argument antara kedua
belah pihak, maka Cupak menyanggupi dirinya yang akan membunuh raksasa
yang menculik sang putri. Mendengar kesanggupan Cupak tersebut, kedua
Mahapatih membawa Cupak bersama adiknya Gurantang menuju istana Kerajaan
Daha untuk di hadapkan kepada baginda Prabu Daha.
Tiba di depan istana,Cupak menyuruh
adiknya menunggu di luar tembok istana, sementara dirinya masuk ke
istana menghadap Prabu Daha. Dihadapan sang Prabu, Cupak berjanji dan
sanggup mencari sang putri yang hilang dan membunuh raksasa yang
menculiknya.Dasar Cupak yang banyak akal tanpa pikir panjang, dia
mengumbar janji, yang penting bagaimana dia dapat makan.
Mendengar kesanggupan Cupak ini,maka
Prabu Daha pun memberikan perbekalan secukupnya pada sang pemberani
Cupak termasuk memberikan Keris Pusaka leluhur Kerajaan Daha dan
menjamunya dengan berbagai macam hidangan sebelum Cupak berangkat
melaksanakan tugasnya.Usai dijamu, maka berangkatlah Cupak bersama
adiknya yang sejak tadi menunggu di luar istana untuk mencari dan
membunuh raksasa yang menculik putri Datu Daha.
Perjalanan mencari raksasa pun sangat
melelahkan bagi sang Cupak.Dalam keadaan seperti itu, sempat terlintas
dalam hati sang Cupak ingin mengajak adiknya mengurungkan niatnya untuk
mencari raksasa sesuai dengan janjinya kepada sang Prabu.Namun adiknya
mengatakan, teruskan saja, karena terlanjur sudah berjanji.Jadi pantang
mundur, kata adiknya.
Perjalanan pun dilanjutkan dengan
menyusuri hutan,lembah,naik-turun jurang dan perbukitan yang penuh
dengan tantangan. Ketika mereka merapat dan mendekati sebuah gua, yang
dijumpai pertama kali adalah bekas telapak kakinya sebesar Mayang
Pinang.Cupak pun takut melihat bekas telapak kakinya itu. Bagaimana
besar makhluknya, jika bekas kakinya saja seperti itu,pikir Cupak pada
adiknya.Lalu Cupak terus membujuk adiknya agar mengurungkan niat untuk
mencari raksasa itu.Tetapi adiknya terus bersikeras untuk tetap
melanjutkan perjalanan mencari raksasa Kalimandaru untuk menepati janji
kepada Prabu Daha. Hal serupa terus dilakukan Cupak ketika mereka
menemukan lagi bekas kencingnya seperti bekas kubangan kerbau, bekas
kotorannya seperti bukit,kemudian menemukan jurang dan di jurang inilah
di yakini sebagai tempat gua tempat tinggalnya raksasa yang mereka cari.
Oleh adiknya, Cupak di suruh duluan
masuk ke dalam gua untuk perang melawan raksasa dengan membawa keris
pusaka leluhur kerajaan daha.Baru mendengar suara raksasa berdehem saja,
Cupak lari tunggang langgang, dia mengira suara Guntur. Lalu Cupak
menyuruh adiknya gurantang yang masuk gua dan perang melawan raksasa.
Akhirnya, raksasa pun bisa di kalahkan oleh gurantang.
Cupak mencoba turun ke dalam gua untuk
mencari sang putri.Namun sang Cupak hanya turun hingga pertengahan
gua.Lalu kembali naik ke atas, karena Cupak khawatir jangan-jangan masih
ada raksasa llainnya yang ada di dalam.Kemudian Cupak menyuruh adiknya
saja yang turun ke gua mencari dan menyelamatkan sang putri.Pendek
cerita akhirnya sang putri ditemukan di dalam gua raksasa lalu di bawa
naik oleh gurantang.(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar