Sesait,(SK),-- Amaq Ida alias Muslimin (35) warga
Bat Pawang Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU, kurang lebih 20 tahun
hidup sebagai peternak Sapi hingga sekarang.
Sebagai
seorang peternak Sapi yang sudah banyak makan asam garam ini bercerita
pengalamannya selama berkecimpung dalam bidang ternak. Berbagai jenis
karakter dan sifat ternak yang di temukan, ada yang galak dan ada yang
jinak.
Pada saat dirinya masih muda dulu, Amaq Ida mengaku tidak tahu cara
mengantisifasi ternak yang galak. Ketika ternak sapi miliknya sedang
mengamuk, segala sesuatu yang menghalangi di terjangnya, yang hampir
saja dirinya putus asa dalam memelihara sapi jantan yang semakin lama
semakin besar dan mengamuk pun semakin menjadi-jadi.
Berbagai upaya yang telah di lakukannya untuk mengatasi sapi jantan
yang mengamuk setiap saat ini. Dalam upaya itu, Amaq Ida tidak kehabisan
akal semua anjuran,nasehat maupun saran-saran dari berbagai pihak telah
di cobanya, namun semua itu tidak mempan. Sehingga akhirnya menemukan
resep untuk mengatasi sapinya yang galak itu.
Resep atau langkah terakhir yang dilakukan Amaq Ida dalam mengatasi
sapi jantan miliknya yang galak yang saban hari mengamuk itu adalah
dengan menjualnya atau menukarnya dengan yang lain.
“Saya lakukan adalah saya tukar bahkan sampai saya jual, beli yang
lain,”katanya di depan Rraden Supardin selaku petugas inseminasi buatan
UPTD DPPKKP Kecamatan Kayangan yang secara rutin datang ke kandang
kolektif miliknya untuk melakukan penyuluhan.
Namun diakui Amq Ida, kurang lebih empat tahun belakangan ini
katanya, dia selalu teringat dengan pesan almarhum neneknya, jika ada
sapi yang galak obatnya sangat sederhana yang mungkin menurut orang
tidak masuk akal secara rasionalisme berpikir sehat. “Tapi boleh di
buktikan keampuhannya,” katanya menirukan pesan almarhum neneknya.
Di hadapan Raden Supardin dan seluruh anggota kelompok lainya, Amak
Ida bercerita tentang resep atau cara tradisional untuk mengatasi sapi
jantan galak yang mengamuk. Resep dimaksud, caranya bagaimana, meskipun
itu tidak masuk akal menurut orang lain, tapi sudah teruji
kebenaranannya itu.
Amaq Ida, kemudian bercerita jujur kepada Raden Supardin yang
disaksikan olehseluruh anggota kelompok tentang rahasia bagaimana
beternak khusus agar ternak yang galak bisa jadi jinak. “Caranya adalah
kita usap punggung kita yang sedang keringatan yang keluar ketika jam
12 siang dan setelah itu tangan yang kita pake untuk mengusapnya kita
berikan jilat oleh ternak dua atau tiga kali jilatan. Hal ini terus
dilakukan secara berturut turut dua atau tiga hari, Insya Allah, sapi
kita yang galak akan kembali jinak meskipun kita harus menggunakannya
untuk membajak di sawah, sapi yang galak itu akan tunduk serta akan
selalu mengikuti ajakan pemiliknya, ”cerita Amaq Ida.
Namun Amaq Ida juga menyatakan, sapi itu akan tetap galak bila di
perlakukan tidak baik oleh orang lain yang bukan pemiliknya.
Apalagi,katanya, ketika pemiliknya pakai untuk membajak, karena resep
tradisional itu hanya berlaku kepada pemilik ternak atau orang lain
yang mengobatinya.
Sementara itu, Raden Supardin selaku penyuluh peternakan dari UPTD
DPPKKP Kecamatan Kayangan merespon positif resep yang biasa dilakukan
warga setempat untuk menjinakkan ternak mereka jika mengamuk. ”Menurut
saya, itu sah-sah saja dilakukan para peternak untuk menjinakkan ternak
mereka,”tandasnya.(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar