Kayangan,(SK),---
Jalan Kabupaten yang menghubungkan Desa Sesait-Desa Pendua dan Desa
Salut-Desa Selengen Kecamatan Kayangan yang dikerjakan Pemerintah Daerah
KLU melalui pihak ketiga kondisinya tidak sesuai dengan harapan
masyarakat.
Kualitas
proyek jalan ini sangat buruk, sementara kontraktor yang bertanggung
jawab dalam pekerjaan itu sudah meninggalkan sebelum proyek
dituntaskan.Kondisi jalan yang baru dikerjakan akhir tahun 2012 itu,
kini banyak yang rusak sehingga pengguna jalan banyak yang
mengeluh.Ironisnya lagi, seperti pekerjaan Jalan Lembah Berora-Salut
yang seharusnya tuntas sebelum tahun 2012 berakhir, malah tersisa 1 km
lagi yang belum di kerjakan pihak rekanan.
Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH ketika dalam kunjungan kerjanya,Selasa (15/01/2013) melihat langsung kondisi jalan tersebut meminta kepada Kadis PU KLU H.Irman,ST memanggil kontraktor yang bertanggung jawab dalam pekerjaan tersebut untuk dimintai pertanggung jawabannya. Bupati mengingatkan kepada Kadis PU, agar semua rekanan yang pekerjaannya belum tuntas dan tidak bagus hasilnya supaya di blacklist saja dan di alihkan ke orang lain.”Kalau tidak bisa mengerjakan pekerjaannya hingga tuntas, jangan diberikan pekerjaan lagi dan ini merupakan catatan kita,”kata Bupati.
Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH ketika dalam kunjungan kerjanya,Selasa (15/01/2013) melihat langsung kondisi jalan tersebut meminta kepada Kadis PU KLU H.Irman,ST memanggil kontraktor yang bertanggung jawab dalam pekerjaan tersebut untuk dimintai pertanggung jawabannya. Bupati mengingatkan kepada Kadis PU, agar semua rekanan yang pekerjaannya belum tuntas dan tidak bagus hasilnya supaya di blacklist saja dan di alihkan ke orang lain.”Kalau tidak bisa mengerjakan pekerjaannya hingga tuntas, jangan diberikan pekerjaan lagi dan ini merupakan catatan kita,”kata Bupati.
Kondisi jalan Sesait-Pendua memang
sangat memprihatinkan.Hasil pekerjaan kontraktor local yang di percaya
Pemda KLU melalui Dinas PU-nya kurang maksimal.Kondisinya disana-sini
terdapat benjolan serta bergelombang dan bahkan banyak bebatuan yang
berserakan akibat kurang bagus kualitas pemasangannya.
Kepala Desa Pendua Haerudin mengatakan,
pengaspalan jalan Sesait-Pendua ini pihaknya pernah menyetop rekanan
selaku yang bertanggung jawab dalam pengerjaan, karena tidak sesuai
dengan harapan.Sehingga dirinya mengaku sudah sering menghubungi Dinas
PU untuk mengadukan masalah ini.”Bayangkan saja, malamnya di
aspal,paginya sudah rusak kembali, ”kata Haerudin polos di hadapan
Bupati.
Haerudin mengatakan, jalan dan jembatan
yang menghubungkan Desa Sesait dengan Desa Pendua itu adalah satu paket.
Ketika jembatan itu dibongkar sudah agak lama, baru kemudian
materialnya menyusul. “Inipun prosesnya agak lama dan lamban,”kata Kades
Pendua yang berpenampilan rapi ini.
Hal serupa juga terjadi pada pengaspalan
jalan Lembah Berora – Salut, yang seharusnya panjang jalan yang mesti
di aspal adalah 3 km, namun oleh pihak rekanan mengerjakannya hingga 2
km. Jadi tinggal 1 km lagi yang harus di selesaikan oleh pihak
kontraktor yang bertanggung jawab dalam pengerjaan ini.
Terkait dengan kondisi kedua jalan yang
belum tuntas pengerjaannya itu,Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH meminta
kepada masyarakat setempat ikut pula mengawasi proyek yang ada di
wilayah mereka.Hal ini dibutuhkan karena memang nantinya masyarakatlah
yang menikmati hasilnya.”Saya harapkan agar masyarakat juga ikut
mengawasi,”tandas Bupati.(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar