Kayangan,(SK),--- Kelompok Tani Mele Maju Dusun Montong Singgan Desa Salut Kecamatan Kayanagn,kini bisa bernafas lega.
Keberadaan kelompok tani mele maju dalam usahanya membudi-dayakan ikan lele selama ini, memang banyak suka-dukanya.Mulai dari merekrut anggota, meyakinkan anggota kelompok,mencari bibit,menjalankan manajemen hingga bagaimana mengembangkan usahanya. Apalagi lokasi membudi-dayakan ikan lele tersebut memang di daerah pegunungan yang sulit dan tidak mungkin air bisa mengalir ke daerah tersebut.
Namun berangkat dari keyakinan seorang 
H.Haerudin selaku penasehat dari kelompok ini bersama ketuanya Kartono, 
mampu meyakinkan dan membimbing kelompoknya untuk berfikir keras 
bagaimana caranya sehingga kelompok tani mele maju yang sudah 
dibentuknya sejak tahun 2009 lalu itu dapat eksis menjalankan niat 
baiknya selama ini. Bahkan tidak jarang pihaknya mendapat tudingan dari 
masyarakat yang tidak yakin bahwa usahanya itu akan berhasil.
Keyakinan H.Haerudin untuk terus 
berusaha mengembangkan kelompok ini rupanya tidak sia-sia.Dia yakin 
bahwa ketika pada jaman Nabi Nuh,as dulu katanya, Nabi Nuh as juga 
pernah membuat kapal di atas gunung yang di cemoohkan oleh 
ummatnya.Namun Nabi Nuh as ketika itu tidak memperdulikan cemoohan dari 
ummatnya itu.Nabi Nuh as terus saja membuat kapal hingga selesai. 
Rupanya keyakinan seperti yang di perbuat Nabi Nuh as itulah yang 
mengilhami H.Haerudin bersama anggota kelompoknya untuk terus berusaha 
mengembangkan usahanya membudi-dayakan ikan lele yang walau di atas 
bukit.Berkat keyakinannya itulah hingga akhirnya ketika panen perdananya
 di lakukan oleh Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH.
Saat acara panen perdana ikan lele milik
 Kelompok Tani Ingin Maju Dusun Montong Singgan Desa Salut Kecamatan 
Kayangan dibawah asuhan H.Haerudin tersebut, Bupati KLU dalam sekapur 
sirihnya menuturkan pengalamannya ketika pertama kali dilantik menjadi 
Bupati KLU pada tahun 2010 lalu.Saat itu katanya,KLU masih banyak 
kekurangan, angka kemiskinan tertinggi di NTB yaitu sebesar 43,14 %, 
infrastruktur banyak yang rusak,belum memiliki Rumah Sakit dan hanya 
memiliki lima puskesmas.Sehingga ketika ada warga masyarakat yang sakit,
 tidak langsung di tangani di Puskesmas, tetapi harus di rujuk ke 
Mataram.”Alhamdulillah, pada tahun ini kita sedang bangun Rumah Sakit 
Umum Daerah (RSUD) di Tanjung berlantai dua. Ketika sudah jadi maka akan
 di isi dengan tenaga-tenaga dokter yang spesialis. Ini merupakan 
ikhtiar kita dalam rangka melayani masyarakat untuk peningkatan derajat 
kesehatan,”ungkap Bupati.
Pengalaman memimpin KLU selama ini, 
Bupati Djohan Sjamsu mengatakan cukup berat, tetapi berkat perjuangan 
dan dukungan seluruh masyarakat Dayan Gunung akhirnya semua itu 
berhasil.Untuk itu,Djohan meminta kepada masyarakat di daerah ini untuk 
membina persatuan dan kesatuan dalam membangun daerah Tioq Tata Tunaq 
ini, jangan berbeda pendapat segala macam.Boleh kita berbeda 
agama,berbeda adat istiadat tetapi dalam suasana Negara Kesatuan 
Republik Indonesia.(Eko) 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar