Sesait,(SK),---
 Sungguh tragis nasib keluarga Amaq Tokok (65) warga Tukak Bendu Desa 
Sesait Kecamatan Kayangan KLU, yang hendak memperbaiki posisi kabel 
listrik menuju rumahnya,Sabtu (01/12/2012) anak laki-laki satu-satunya 
menjadi korban kesetrum listrik.
Peristiwa yang menewaskan Minar (5) anak
 laki-laki bungsu satu-satunya dari lima bersaudara pasangan Amaq Tokok 
dan Asinah warga Tukak Bendu Desa Sesait Kecamatan Kayangan ini 
diketahui setelah ayahnya Amaq Tokok minta bantuan kepada tetangganya 
Jorek (45) yang saat itu sedang memasak di dalam rumahnya untuk 
memberitahukan keluarganya di Tukak Bendu tentang peristiwa yang menimpa
 anaknya tersebut.Termasuk juga memberitahukan kepada ibu kandungnya 
yang saat itu berada di rumah.
Menurut keterangan Amaq Tokok (ayah korban), ketika di konfirmasi wartawan media ini di sela-sela dirinya sedang di rundung duka yang sangat mendalam tersebut, menceritakan kronologis kejadiannya hingga merenggut nyawa anak laki-lakinya.
Menurut keterangan Amaq Tokok (ayah korban), ketika di konfirmasi wartawan media ini di sela-sela dirinya sedang di rundung duka yang sangat mendalam tersebut, menceritakan kronologis kejadiannya hingga merenggut nyawa anak laki-lakinya.
Diceritakan, peristiwa itu bermula dari 
dirinya keluar rumah ingin memperbaiki posisi kabel listrik yang jatuh 
melata di tanah.Karena dirinya khawatir kalau di biarkan di tanah akan 
mengganggu orang lewat dan bahkan mungkin kesetrum.Saat dirinya mau 
keluar rumah hendak memperbaiuki posisi kabel listrik tersebut, anak 
laki-laki satu-satunya dari lima bersaudara yang bernama Minar (5) ingin
 ikut.Menurut Amaq Tokok, memang sempat katanya melarang anaknya ikut 
bersamanya saat itu.Namun karena bersi keras terus saja mau ikut, 
terpaksa di biarkan ikut menguntit di belakang dengannya.
Sekitar 50 meter kearah selatan rumah 
tetangganya yang bernama Jorek (45), di situlah katanya kabel listrik 
yang akan di perbaiki dirinya dimulai.Karena baru setahun mengalir dari 
rumah Jorek.Pada saat dirinya sibuk membetulkan posisi kabel listrik 
yang jatuh dari tiang yang di pancangkannya belum genap satu tahun 
itulah anaknya yang sejak tadi berada di belakangnya tidak di ketahui 
ikut juga memegang kabel listrik yang secara kebetulan sambungannya 
dipegang.
Walau anaknya ini kesetrum listrik,Amaq 
Tokok terus melanjutkan pekerjaannya hingga selesai.Begitu dirinya mau 
kembali dan menoleh ke belakang, di lihatnya anaknya sudah terkapar di 
atas tanah tidak berkutik.”Kenapa anaka ini,”fikirnya dalam hati, sambil
 melepaskan kabel dari pegangan anaknya yang sudah melekat di dadanya.
Sepontan, katanya dirinya dibuat 
bingung. Sebab anaknya yang sejak tadi ikut bersamanya di belakang, 
tidak di ketahuinya hingga bernasib seperti itu. Lalu dirinya memanggil 
Jorek yang secara kebetulan pada saat itu sedang memasak di dalam 
rumahnya.
Begitu mengetahui Minar kesetrum 
listrik, tanpa pikir panjang Jorek segera memberitahukan kejadian itu 
kepada ibunya, sementara ayahnya menunggui anaknya. Kemudian oleh Jorek 
dilanjutkan memberitahukan keluarga besarnya di Tukak Bendu.
Oleh keluarganya,korban kemudian di bawa
 ke Puskesmas Kayangan dengan harapan nyawa korban bisa 
diselamatkan.Namun setelah korban di tangani pihak medis di Puskesmas 
Kayangan, korban memang sudah tidak bernyawa ketika di bawa ke 
Puskesmas.”Kami hanya ingin memastikan saja, apakah korban masih bisa di
 selamatkan atau tidak,”kata ibu kandung korban Asinah sedih.(Eko)
innalilahi wainnailaihi rajiun..malang nasibnya anak ini..semoga di tempatkan di sisi Allah swt...mudhan ta pda piak jaok ang elek musibah pak..
BalasHapussalam Mula Gati
innalilahi wainnailaihi rajiun..malang nasibnya anak ini..semoga di tempatkan di sisi Allah swt...mudhan ta pda piak jaok ang elek musibah pak..
BalasHapussalam Mula Gati