Kayangan,(SK),-- Forum Kerja Sama Pondok Pesantren
(FKSPP) Kabupaten Lombok Utara,Sabtu (13/10/2012) menggelar rapat kerja
yang di pusatkan di Ponpes Nurul Islam Kayangan.
Dalam
rapat kerja yang dihadiri seluruh kepengurusan FKSPP KLU yang terdiri
dari KH.Abdul Karim,Lc,Karno Suyatman,S.Ag, H.Hambali,M.Pd,
Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.Pd dan anggota lainnya tersebut, melalui Ketuanya
KH.Abdul Karim,Lc dalam sambutannya mengatakan, bahwa keberadaan FKSPP
KLU ini sudah terbentuk tiga tahun lalu, tapi belum ada kegiatan yang
mendasar, kaitannya dengan kerja sama antar Pondok Pesantren yang ada di
KLU.Itulah sebabnya, pihaknya menggelar rapat kerja FKSPP guna
mempererat hubungan silaturrahmi, disamping antar pondok pesantren yang
tersebar dari ujung barat hingga ujung timur KLU ini.
Dikatakan, rencana kerja FKSPP kedepan adalah untuk mempererat
hubungan simpul silaturrahmi dan meningkatkan mutu pendidikan antar
ponpes-ponpes yang ada di gumi Tioq Tata Tunaq dan beradab ini. Dinatara
rencana yang nantinya akan dilaksanakan adalah FKSPP akan mengadakan
tour keliling ke 49 Pondok/Madrasah yang ada di KLU.Selain itu, untuk
menambah wawasan dan penyegaran bagi para pimpinan Ponpes yang tergabung
dalam wadah FKSPP KLU ini, tentunya tidak menutup kemungkinan akan
mengadakan study banding ke Ponpes-Ponpes yang sudah maju di luar
daerah.
Jumlah pengurus FKSPP di KLU ini berjumlah 35 orang, sehingga dalam
rapat kerja yang di bahas Sabtu lalu, lebih mengarah kepada teknis dan
diskusi.”Intinya dari pertemuan tersebut, FKSPP tetap akan mengadakan
tour keliling yang dibagi perkecamatan,”jelas KH.Abdul Karim,Lc yang
juga pimpinan Pondok Pesantren Nurul Bayan ini.
“Tour ini dimaksudkan adalah dalam rangka meningkatkan silaturrahmi
antar Pondok Pesantren dan meningkatkan mutu pendidikan di KLU,
khususnya dibidang keagamaan, ”tambahnya.
Dalam diskusi, banyak dari kalangan anggota FKSPP yang mempertanyakan tentang keberadaan dan status Ponpes-Ponpes yang ada di Dayan Gunung ini.Misalnya, H.Hambali asal Tanjung mempertanyakan ketegasan dari FKSPP, agar menyepakati managemen pondok pesantren, mana yang dikatakan statusnya Pondok Pesantren yang mengelola Santri dalam pemondokan dan mana Pondok Pesantren yang hanya mengelola pendidikan saja.Hal ini dimaksudkan agar jelas sebutannya.Karena menurut H.Hambali keberadaan Madrasah umumnya di KLU ini, semuanya disebut Pondok Pesantren.Ketika Pemda menentukan arah kebijakan untuk memberikan dana hibah, mana criteria Pondok dan mana criteria Madrasah.”Jadi, agar semuanya ini tidak membingungkan, mohon kepada FKSPP agar tegas menentukan, yang bagaimana yang dikatakan Pondok Pesantren itu dan yang bagaimana baru dikatakan Madrasah, agar jelas sebutannya, ”tandasnya.
Dalam diskusi, banyak dari kalangan anggota FKSPP yang mempertanyakan tentang keberadaan dan status Ponpes-Ponpes yang ada di Dayan Gunung ini.Misalnya, H.Hambali asal Tanjung mempertanyakan ketegasan dari FKSPP, agar menyepakati managemen pondok pesantren, mana yang dikatakan statusnya Pondok Pesantren yang mengelola Santri dalam pemondokan dan mana Pondok Pesantren yang hanya mengelola pendidikan saja.Hal ini dimaksudkan agar jelas sebutannya.Karena menurut H.Hambali keberadaan Madrasah umumnya di KLU ini, semuanya disebut Pondok Pesantren.Ketika Pemda menentukan arah kebijakan untuk memberikan dana hibah, mana criteria Pondok dan mana criteria Madrasah.”Jadi, agar semuanya ini tidak membingungkan, mohon kepada FKSPP agar tegas menentukan, yang bagaimana yang dikatakan Pondok Pesantren itu dan yang bagaimana baru dikatakan Madrasah, agar jelas sebutannya, ”tandasnya.
Menjawab hal itu, ketua FKSPP berjanji akan menuntaskannya.Hal
pertama yang harus dilakukan pihak FKSPP KLU terhadap phenomena tersebut
adalah dengan membuat format instrument untuk menentukan criteria
penilaian dalam penentuan mana yang termasuk katagori Ponpes dan mana
yang masuk katagori Madrasah.Data ini nantinya akan di sebar dalam
bentuk print out atau sofwer ke semua Ponpes yang ada di KLU.
Sementara itu, Ust.Muh. Turmuzi,SH, selaku tuan rumah menyambut baik
dari penyelenggaraan rapat kerja FKSPP yang di pusatkan di Ponpes Nurul
Islam Kayangan dibawah pimpinannya. Ust.Muh.Turmuzi,SH yang juga
politisi partai Kedaulatan di DPRD KLU ini menghimbau agar sesuai dengan
nama Forum Kerja Sama Pondok Pesantren KLU (FKSPP), maka kerja sama
yang dimaksud ini adalah kerja sama menyangkut di semua bidang, baik
dibidang social budaya,agama maupun dibidang lainnya, demi terwujudnya
jati diri Ponpes yang ada di KLU.
Terkait dengan dana FKSPP KLU, pada tahun 2012 ini telah
menganggarkan dana sejumlah 75 juta rupiah untuk oprasional FKSPP dalam
melakukan pembinaan.Sayang kalau dana ini tidak di manfaatkan, maka
tentu akan kembali ke Kas daerah.
Ust.Muh.Turmuzi,SH, berharap dengan pertemuan yang di gelar di Pondok
Pesantren Nurul Islam kali ini, hubungan silaturrahmi antar Pengurus
FKSPP dan Ponpes yang ada di KLU lebih terbangun.Selain itu, dengan
adanya rencana tour keliling dan pemetaan mana yang mengelola santri
pemondokan dan mana yang hanya menjalankan proses pendidikan saja
seperti yang dilaksanakan lembaga pendidikan lainnya.
”Kepada semua pimpinan Pondok yang sekaligus pimpinan Madrasah agar
segera melakukan pembinaan dan membenahi internal masing-masing dalam
rangka membangun KLU menuju Kabupaten yang maju dan beradab,”ajak Ust.
Muh.Turmuzi,SH.M.Pd yang sekarang menetap di Empak Mayong ini. (Eko). .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar