Kayangan,(SK),-- Salah satu prioritas Pembangunan 
Nasional adalah pembangunan di bidang kesejahteraan social dan untuk 
melaksanakannya dibutuhkan factor pendukung utama yaitu tersedianya data
 penyandang masalah kesejahteraan masyarakat (PMKS).
Supriadi Lengar (29) selaku Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di Desa 
Kayangan mengaku, dirinya di tuntut untuk bekerja ekstra, bagaimana 
upaya menjalankan program selaku mitra kerja Dinas Sosial Provinsi NTB 
dalam menanggulangi kemiskinan di KLU yang 43,14 % itu.
Dikatakan, salah satu tantangan yang di anggap berat bagi dirinya selaku PSM adalah bagaimana masalah kemiskinan di KLU dapat di tekan.Selaku mitra Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di Desa Kayangan, mau tidak mau harus bekerja untuk menanggulangi masalah kemiskinan tersebut.
Dikatakan, salah satu tantangan yang di anggap berat bagi dirinya selaku PSM adalah bagaimana masalah kemiskinan di KLU dapat di tekan.Selaku mitra Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di Desa Kayangan, mau tidak mau harus bekerja untuk menanggulangi masalah kemiskinan tersebut.
Hadir dalam acara sosialisasi tersebut diantaranya, Camat Kayangan 
yang diwakili Sekcam Sukadi,S.Sos, Kepala Desa Kayangan Jamaan 
Aspari,Sekdes Sahabudin, para Kepala Dusun, BPD, LPM, Karang 
Taruna,tokoh agama,tokoh masyarakat,kaum Gender dan undangan lainnya.
Adapun hasil yang ingin di capai dari kegiatan sosialisasi ini, agar 
nantinya para pihak yang berkepentingan dapat menyusun dan merencanakan 
usulan serta dapat menindak lanjutinya bersama PSM setempat ke Dinas 
Sosial Provinsi NTB.
Camat Kayangan yang di wakili Sekcam Sukadi,S.Sos mengatakan, terkait
 dengan penyandang masalah social, berdasarkan data statistic bahwa di 
KLU tercatat 43,14 % penduduknya miskin.Tentunya dengan kondisi ini, 
masalah social bisa saja terjadi sesuatu yang negative.
Dikatakanya, angka kemiskinan di KLU dikatakan paling rendah di NTB, 
tetapi kita tidak pernah melihat bahwa di daerah ini ada penduduknya 
yang meminta-minta di jalanan, seperti yang terjadi di sebagian daerah 
lainnya.”Terus terang, ini yang unik, dikatakan bahwa KLU angka 
kemiskinan paling tinggi di NTB, tapi kita tidak pernah menjumpai 
orang-orang yang meminta-minta,”katanya.
Terkait dengan mekanisme pendataan, Sekcam yang baru memasuki dua 
bulan dilantik ini menyerahkan kepada PSM bersama Kepala Dusun untuk 
mendata, karena mereka lebih tahu siapa yang layak sebagai penyandang 
masalah social.
“Saran saya, apapun yang dilakukan di daerah ini harus senantiasa 
berkoordinasi dengan pemerintah setempat teruama yang terkait dengan 
leading sektornya, sehingga apa yang di rencanakan sejalan dengan apa 
yang menjadi program,”jelasnya.
Hal tersebut dimaksudkan,menurut Sukadi, agar tidak terjadi perbedaan
  data, sehingga program ini tidak terjadi sesuatu hal yang dapat 
menimbulkan konflik di tingkat bawah.
Berbicara masalah social,Sukadi menyatakan, apa sebenarnya yang 
menjadi kriteria masalah social.Bisa saja pengertian masalah social 
tersebut di pahami berbeda oleh masyarakat. Sebab, ketika ada program 
pendataan yang sedang dilakukan, sebagian masyarakat berasumsi bahwa 
akan ada bantuan.
“Dalam menyikapi masalah social ini, harus hati-hati, karena masalah kecil bisa saja menjadi besar,”pesannya.
“Dalam menyikapi masalah social ini, harus hati-hati, karena masalah kecil bisa saja menjadi besar,”pesannya.
Sementara itu,Sekdes Kayangan Sahabudin dalam sambutannya mengatakan,
 terkait dengan penyandang masalah social, tentu banyak sekali yang 
dihadapi di lapangan.Salah satu yang dilakukan oleh Pekerja Sosial 
Masyarakat Desa Kayangan diantaranya adalah melakukan pendataan masalah 
sosial, dimana ini merupakan salah satu program yang di lakukan oleh 
Depsos.
Dikatakan, pendataan yang dilakukan tersebut adalah merupakan 
pendataan yang skala prioritas.Dimana tugas pokok PSM dalam hal ini 
adalah sebagai penghubung dengan pihak terkait dalam rangka meningkatkan
 kesejahteraan masyarakat. “Sebagai tenaga PSM, tentu tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari kita semua,”kata Sekdes asal Sesait ini.
Namun di sayangkan oleh Sekdes Kayangan yang sebelumnya pernah 
menjadi Sekdes Sesait ini, pada acara sosialisasi ini tidak dihadirkan 
gender.Padahal menurutnya ini penting kehadiran mereka juga sangat 
penting untuk diperhitungkan.Walau demikian, pihaknya berharap kepada 
PSM yang bertugas di wilayah ini, bisa dan sesering mungkin untuk selalu
 melakukan koordinasi dengan pihak terkait, terutama tokoh 
masyarakat,tokoh pemuda dan tokoh gender, karena keberadaan mereka ini 
akan bersentuhan langsung dengan program.
Dalam melakukan pendataan nantinya supaya riil, karena disamping 
pendataan yang dilakukan program ini, ada juga pendataan yang dilakukan 
untuk untuk’ keluarga harapan’, sehingga pendataan ini nyaris 
sama.”Silahkan jalin kerja sama dan koordinasi dengan lembaga-lembaga 
yang ada di desa, agar data yang di dapatkan tidak saling tumpang 
tindih,”sarannya.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar