Kayangan,(SK),-- Salah satu prioritas Pembangunan
Nasional adalah pembangunan di bidang kesejahteraan social dan untuk
melaksanakannya dibutuhkan factor pendukung utama yaitu tersedianya data
penyandang masalah kesejahteraan masyarakat (PMKS).
Data
tersebut penting artinya dalam rangka pengambilan kebijakan dan
penyusunan program kerja dibidang social.Dalam rangka mendukung program
ini, Pekerja Sosial Masyarakat Desa Kayangan, Jum’at, (28/09/2012) lalu,
yang berlangsung di aula Kantor Desa Kayangan Kecamatan Kayangan KLU,
menggelar sosialisasi tentang program penyandang masalah kesejahteraan
social.
Supriadi Lengar (29) selaku Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di Desa
Kayangan mengaku, dirinya di tuntut untuk bekerja ekstra, bagaimana
upaya menjalankan program selaku mitra kerja Dinas Sosial Provinsi NTB
dalam menanggulangi kemiskinan di KLU yang 43,14 % itu.
Dikatakan, salah satu tantangan yang di anggap berat bagi dirinya selaku PSM adalah bagaimana masalah kemiskinan di KLU dapat di tekan.Selaku mitra Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di Desa Kayangan, mau tidak mau harus bekerja untuk menanggulangi masalah kemiskinan tersebut.
Dikatakan, salah satu tantangan yang di anggap berat bagi dirinya selaku PSM adalah bagaimana masalah kemiskinan di KLU dapat di tekan.Selaku mitra Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di Desa Kayangan, mau tidak mau harus bekerja untuk menanggulangi masalah kemiskinan tersebut.
Hadir dalam acara sosialisasi tersebut diantaranya, Camat Kayangan
yang diwakili Sekcam Sukadi,S.Sos, Kepala Desa Kayangan Jamaan
Aspari,Sekdes Sahabudin, para Kepala Dusun, BPD, LPM, Karang
Taruna,tokoh agama,tokoh masyarakat,kaum Gender dan undangan lainnya.
Adapun hasil yang ingin di capai dari kegiatan sosialisasi ini, agar
nantinya para pihak yang berkepentingan dapat menyusun dan merencanakan
usulan serta dapat menindak lanjutinya bersama PSM setempat ke Dinas
Sosial Provinsi NTB.
Camat Kayangan yang di wakili Sekcam Sukadi,S.Sos mengatakan, terkait
dengan penyandang masalah social, berdasarkan data statistic bahwa di
KLU tercatat 43,14 % penduduknya miskin.Tentunya dengan kondisi ini,
masalah social bisa saja terjadi sesuatu yang negative.
Dikatakanya, angka kemiskinan di KLU dikatakan paling rendah di NTB,
tetapi kita tidak pernah melihat bahwa di daerah ini ada penduduknya
yang meminta-minta di jalanan, seperti yang terjadi di sebagian daerah
lainnya.”Terus terang, ini yang unik, dikatakan bahwa KLU angka
kemiskinan paling tinggi di NTB, tapi kita tidak pernah menjumpai
orang-orang yang meminta-minta,”katanya.
Terkait dengan mekanisme pendataan, Sekcam yang baru memasuki dua
bulan dilantik ini menyerahkan kepada PSM bersama Kepala Dusun untuk
mendata, karena mereka lebih tahu siapa yang layak sebagai penyandang
masalah social.
“Saran saya, apapun yang dilakukan di daerah ini harus senantiasa
berkoordinasi dengan pemerintah setempat teruama yang terkait dengan
leading sektornya, sehingga apa yang di rencanakan sejalan dengan apa
yang menjadi program,”jelasnya.
Hal tersebut dimaksudkan,menurut Sukadi, agar tidak terjadi perbedaan
data, sehingga program ini tidak terjadi sesuatu hal yang dapat
menimbulkan konflik di tingkat bawah.
Berbicara masalah social,Sukadi menyatakan, apa sebenarnya yang
menjadi kriteria masalah social.Bisa saja pengertian masalah social
tersebut di pahami berbeda oleh masyarakat. Sebab, ketika ada program
pendataan yang sedang dilakukan, sebagian masyarakat berasumsi bahwa
akan ada bantuan.
“Dalam menyikapi masalah social ini, harus hati-hati, karena masalah kecil bisa saja menjadi besar,”pesannya.
“Dalam menyikapi masalah social ini, harus hati-hati, karena masalah kecil bisa saja menjadi besar,”pesannya.
Sementara itu,Sekdes Kayangan Sahabudin dalam sambutannya mengatakan,
terkait dengan penyandang masalah social, tentu banyak sekali yang
dihadapi di lapangan.Salah satu yang dilakukan oleh Pekerja Sosial
Masyarakat Desa Kayangan diantaranya adalah melakukan pendataan masalah
sosial, dimana ini merupakan salah satu program yang di lakukan oleh
Depsos.
Dikatakan, pendataan yang dilakukan tersebut adalah merupakan
pendataan yang skala prioritas.Dimana tugas pokok PSM dalam hal ini
adalah sebagai penghubung dengan pihak terkait dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. “Sebagai tenaga PSM, tentu tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari kita semua,”kata Sekdes asal Sesait ini.
Namun di sayangkan oleh Sekdes Kayangan yang sebelumnya pernah
menjadi Sekdes Sesait ini, pada acara sosialisasi ini tidak dihadirkan
gender.Padahal menurutnya ini penting kehadiran mereka juga sangat
penting untuk diperhitungkan.Walau demikian, pihaknya berharap kepada
PSM yang bertugas di wilayah ini, bisa dan sesering mungkin untuk selalu
melakukan koordinasi dengan pihak terkait, terutama tokoh
masyarakat,tokoh pemuda dan tokoh gender, karena keberadaan mereka ini
akan bersentuhan langsung dengan program.
Dalam melakukan pendataan nantinya supaya riil, karena disamping
pendataan yang dilakukan program ini, ada juga pendataan yang dilakukan
untuk untuk’ keluarga harapan’, sehingga pendataan ini nyaris
sama.”Silahkan jalin kerja sama dan koordinasi dengan lembaga-lembaga
yang ada di desa, agar data yang di dapatkan tidak saling tumpang
tindih,”sarannya.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar