Sesait,(SK),-- Sungguh naas nasib Su’in (48) yang
hendak memetik buah nangka di belakang rumahnya membuat nyawanya hingga
melayang,Rabu (10/10/2012) lalu.
Menurut
keterangan Herman (29) adik kandung korban menerangkan, kejadian yang
menimpa kakaknya ini hingga nyawanya tidak tertolong lagi, berawal dari
ketika korban hendak mengambil air wudhu’ untuk sholat zuhur di jeding
miliknya dimana tempatnya biasa mandi dengan keluarganya.
Namun korban pada saat itu urung mengambil air wudhu’, karena di dalam jading siang itu (Rabu,101/10/2012 jam 14,00 wita) ada anaknya Siswanjayadi (19) sedang mandi.Nah, sementara menunggu anaknya itu selesai mandi, korban sambil iseng mengambil sebuah galah lalu pergi ke pekarangan belakang rumahnya.Lalu korban naik di atas tembok sambil memetik buah nangka menggunakan galah tadi.Apes baginya buah nangka jatuh kemudian menimpa dirinya.Tak ayal lagi badannya goyang dan terjatuh menimpa batu-batu besar dan tajam yang berserakan di bawah pohon nangka itu.
Korban yang sehari-harinya berprofesi sebagai pengojek ini, lalu diangkat oleh Agus menuju rumahnya.Berdasarkan rembuq keluarganya kemudian dibawa ke Puskesmas Kayangan. Tetapi menurut keterangan Herman, ketika tiba di Puskesmas Kayangan sudah tutup, kemudian korban dibawa ke RS Tanjung.Namun di sana pun tidak bisa di tangani, lalu kemudian korban di bawa ke RSU Mataram.
Namun korban pada saat itu urung mengambil air wudhu’, karena di dalam jading siang itu (Rabu,101/10/2012 jam 14,00 wita) ada anaknya Siswanjayadi (19) sedang mandi.Nah, sementara menunggu anaknya itu selesai mandi, korban sambil iseng mengambil sebuah galah lalu pergi ke pekarangan belakang rumahnya.Lalu korban naik di atas tembok sambil memetik buah nangka menggunakan galah tadi.Apes baginya buah nangka jatuh kemudian menimpa dirinya.Tak ayal lagi badannya goyang dan terjatuh menimpa batu-batu besar dan tajam yang berserakan di bawah pohon nangka itu.
Korban yang sehari-harinya berprofesi sebagai pengojek ini, lalu diangkat oleh Agus menuju rumahnya.Berdasarkan rembuq keluarganya kemudian dibawa ke Puskesmas Kayangan. Tetapi menurut keterangan Herman, ketika tiba di Puskesmas Kayangan sudah tutup, kemudian korban dibawa ke RS Tanjung.Namun di sana pun tidak bisa di tangani, lalu kemudian korban di bawa ke RSU Mataram.
Beberapa saat setelah di tangani pihak RSU Mataram, nyawa Su’in tidak
tertolong, sehingga korban menghembuskan nafas terakhir pada pukul
19,15 wita.’Innalillaahi wainnaa ilaihi rooji’uun’, Jenazah kemudian di
bawa pulang untuk di makamkan keesokan harinya,Kamis (11/10/202) di
pemakaman umum Lendang Lego Desa Sesait Kecamatan Kayangan.
Dari keterangan istrinya Marnah (40) ketika wartawan media ini
melayat dirumah duka di Karang Peken Sumur Pande Lauq mengatakan,
dirinya tidak memiliki firasat apa-apa sebelum kejadian.Dikatakan,
suaminya (Su’in), sebagaimana biasanya setiap hari selalu melakukan
pekerjaannya sebagai pengojek senior mencari nafkah menghidupi
keluarganya.
Su’in, sebagai pengojek senior pergaulannya sehari-hari selalu
berpenampilan sederhana dan orangnya luwes bergaul.Dengan siapa saja dia
bergaul,baik tua,muda maupun dikalangan seprofesinya, pasti membuat
orang senang dibuatnya. Jadi tdak heran semua orang terutama warga Desa
Sesait merasa kehilangan.
“Kita harus bersabar dan tabah menghadapi cobaan ini.Semua ini adalah
ketentuan dan keputusan Allah Swt yang harus kita terima,”hibur
H.Yamani, yang juga Penghulu Desa Sesait ini kepada keluarga yang
ditinggalkan.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar