Jumat, 12 Oktober 2012

Pemetaan Sosial Digital,Bappeda KLU Gelar Sosialisasi

Kayangan,(SK),-- Manfaat peta digital dalam berbagai hal sangat luar biasa, karena jika kita ingin melihat dan mencari warga masyarakat yang kondisinya benar-benar miskin ataupun kaya dan lainnya,pasti bisa diketahui melalui peta publikasi social desa digital.
Terkait dengan itu, Kamis,(11/10/2012), Bappeda KLU bekerjasama dengan Access dan YLKMP, menggelar sosialisasi Pemetaan Sosial Digital yang berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan, dengan melibatkan Kepala Desa,Kepala Dusun, KPMD, Fasduk, Fasping dan undangan lainnya.

Camat Kayangan yang di wakili Sekcam Sukadi,S.Sos dalam pengantarnya mengatakan, banyak sekali manfaat data, yang salah satunya adalah untuk menentukan arah kebijakan pembangunan daerah.Untuk mendukung hal tersebut diperlukan adanya data yang akurat.Sehingga dengan itu, Pemerintah Daerah bisa menentukan kebijakan pembangunan daerah.

Dikatakan, misalnya saja, tentang penduduk yang miskin di KLU terdata berdasarkan data statistik 43,14 % terendah di Nusa Tenggara Barat jika di bandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di daerah ini.Sehingga untuk mengatasi masalah kemiskinan ini,Pemerintah Daerah telah banyak menggulirkan berbagai program, diantaranya dengan memberikan bantuan kepada penduduk miskin,rumah kumuh dan lain sebagainya, serta masih banyak program-program Pemda KLU yang telah di gulirkan dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan mengangkat derajat kesehatan masyarakat di daerah yang bermoto Tioq Tata Tunaq ini.

Sukadi yang baru beberapa bulan menjabat sebagai pengganti pejabat Sekcam sebelumnya R.Kertamono yang di mutasi menduduki posisi yang sama sebagai Sekcam Bayan ini berharap agar seluruh peserta sosialisasi Pemetaan Sosial Digital tersebut bisa bekerja sama dalam melakukan pendataan dari level tingkat bawah yaitu dusun,desa,kecamatan hingga ke tingkat atas.Karena memang data ini diperlukan adanya verifikasi mulai dari tingkat bawah (dusun).Hal ini dilakukan, menurut Sukadi, untuk mendapatkan data yang akurat dan seimbang.

Dalam sosialisasi ini tampil sebagai narasumber adalah Zulpahrudin dari perwakilan Bappeda KLU, dibantu dari pihak Fasilitator Pendukung (Fasduk) program Access Nuranisah Jamil,Anik danm Aswadi.

Nilai tambah penyusunan database dan pemetaan sosial bagi Desa dan Kabupaten, menurut Zulpahrudin memiliki data yang selalu ter-up-date dan terintegrasi dengan sistem dan menjadi bahan untuk menyusun RPJMDes/RKPDes/APBDes.Sehingga Pemda mudah memadukan rencana Kabupaten dengan Rencana Desa.Disamping itu,ketika Desa memiliki data klasifikasi kesejahteraan sosial yang disepakati bersama dan memudahkan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan, maka ditingkat Kabupaten akan mudah Pelaksanaan program pembangunan lebih efektif dan efisien.
.
Untuk mendukung kegiatan proses pendataan validasi data ditingkat desa untuk tahap kegiatan pertama dilakukan oleh Fasduk, KPM Desa didampingi Mitra (LSM) yaitu: Penggalian Data Desa dengan menggunakan alat kaji Klasifikasi Kesejahteraan (Penggalian indikator) dengan melibatkan masyrakat, Pendataan,Validasi Data,Klasifikasi Kesejahteraan,Pleno Klasifikasi Kesejahteraan di tingkat Desa.

Kemudian pada tahap berikutnya adalah Pembentukan Tim tehnis yang memiliki tugas Perekrutan tim tehnis (Pemda, LSM, KPM),Pelatihan tim tehnis (Pemda, LSM, KPM, PNPM) dan melakukan navigasi peta(lokasi objek ) yang ingin di gambar ( seperti: rumah, gedung kantor dll.).

Tahap berikutnya ketika data sudah diperoleh, maka dilakukan Koordinasi dan sosialisasi di tingkat Kecamatan. Kemudian Pelaksanaan Kegiatan oleh Tim Tehnis Kecamatan, yaitu memverifikasi data yang sudah valid (memastikan posisi rumah pada OSM dengan yang ada di lapangan dan identifikasi nomor IDnya), Penyempurnaan data serta Implementasi pemetaan di 33 desa di KLU.

Sementara itu, salah seorang Fasduk Aswadi mengatakan, hal-hal yang mesti dilakukan ketika akan melaksanakan program sebelum memulai kegiatan, maka proses yang harus di lalui sedikitnya ada dua, yaitu kegiatan persiapan dan kegiatan utama.

Menurut Aswadi,kegiatan persiapan yang harus dilaksanakan misalnya melakukan sosialisasi program,pemilihan dan pelatihan Kader Pemberdayaan Masayarakat (KPM).Sementara pada kegiatan utama yang harus dilakukan antara lain,penggalian indicator, pendataan,validasi data,klasifikasi kesejahteraan,pleno klasifikasi kesejahteraan dan pemetaan social.

Dari semua kegiatan tersebut, menurut Fasduk asal Sesait ini mengatakan, maka Desa memiliki kader yang dapat menjamin keberlanjutan.Disamping itu PEMDES dan PEMKAB memiliki data base sebagai acuan bersama dalam menentukan arah kebijakan dan strategi pembangunan dan pemantauan.Dengan demikian, maka Desa nantinya akan memiliki visualisasi peta social dan profil Desa.(Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar