Kayangan,(SK),-- Penantian yang panjang bagi
masyarakat KLU yang menjadi korban bencana alam putting beliung dan
bencana kebakaran, kini sudah bisa bernafas lega.
Pasalnya,
sebanyak 37 0rang warga masyarakat KLU yang ditimpa musibah bencana
alam beberapa waktu lalu, Kamis (20/09) yang berlangsung di aula Kantor
Camat Kayangan, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH menyerahkan bantuan berupa
uang tunai sebesar 125 juta rupiah.
Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH yang didampingi Kapolres AKBP Ronny
Azwawie SH.SIK dalam sambutannya mengatakan, bencana alam yang sering
terjadi di sebagian besar belahan bumi ini adalah diakibatkan oleh ulah
manusia.Seperti terjadinya banjir, tanah longsor dan lain sebagainya
itu, karena hutan yang selama ini sebagai paru-parunya dunia banyak yang
di tebang oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab,
akibatnya ketika terjadi hujan tidak ada yang menampungnya.Begitu juga
dengan kekeringan yang terjadi akhir-akhir ini.
Dikatakan, untuk menanggulangi kekeringan di KLU saat ini, Pemda
sudah menyediakan 4 buah mobil tangky yang siap beroperasi.Dua buah
tangky di tempatkan di wilayah timur (Kecamatan Bayan dan Kecamatan
Kayangan) dan dua buah tangky lagi di wilayah barat (Kecamatan
Pemenang,Tanjung dan Gangga).
“Tidak ada satu orang pun yang menghendaki adanya bencana, kuncinya adalah tawakkal kepada Allah Swt,”katanya.
“Tidak ada satu orang pun yang menghendaki adanya bencana, kuncinya adalah tawakkal kepada Allah Swt,”katanya.
Menurut Bupati, bencana itu dapat terjadi karena dua hal, pertama
karena kelalaian manusia itu sendiri dan yang kedua karena alam atas
kehendak Allah Swt.
Bayangkan saja, lanjut Bupati, akibat ulah manusia ini, untuk daerah
KLU saja tercatat 30 truck/hari yang mengangkut kayu keluar dari
KLU.Sehingga terkait dengan itu,Bupati mengaku telah mengeluarkan surat
edaran kepada seluruh Kepala Desa yang ada di daerah ini untuk tidak
seenaknya saja memberikan ijin kepada siapa saja untuk menebang kayu.
Pemerintah melarang ini, karena memang ada maksudnya.
Pemerintah KLU dalam mengatasi masalah kekurangan bahan bakar untuk
70 open tembakau di Lombok Utara, telah menjatahkan batu bara sebagai
bahan bakar alternative bagi 70 open tersebut.”Ini di wanti-wanti oleh
Pemerintah daerah adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk
tidak gampang terbawa hasutan cepat menebang kayu,”jelas Bupati.
Sementara itu Kapolres KLU AKBP Ronny Azwawie SH.SIK pada kesempatan
itu mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah KLU karena telah
banyak yang telah dilakukan terkait dengan keamanan dan ketertiban di
wilayah ini..
Melalui kesempatan tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh korban
bencana yang ada di daerah ini untuk mensyukuri nikmat karena telah
terhindar dari bencana yang menimpa beberapa waktu lalu.Dimana para
korban bencana ini terbanyak di wilayah Kecamatan Kayangan khususnya di
Sambik Jengkel Desa Selengen,Empak Mayong Desa Kayangan,Dangiang Timur
Desa Dangiang dan selebihnya warga Kecamatan Bayan.
“Mudah-mudahan dengan telah diberikannya sumbangan ini oleh Pemda
KLU, semoga bisa bermanfaat bagi yang tertimpa musibah untuk memperbaiki
tempat tinggal masing-masing,”harap Kapolres.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara Datu Tresnabhakti,S.Pd mengatakan, pemberian bantuan bagi 37 orang warga yang tertimpa musibah putting beliung dan korban kebakaran beberapa waktu lalu di pusatkan di Kecamatan Kayangan.Hal ini menurutnya karena korban yang tertimpa musibah terbanyak di Kecamatan Kayangan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara Datu Tresnabhakti,S.Pd mengatakan, pemberian bantuan bagi 37 orang warga yang tertimpa musibah putting beliung dan korban kebakaran beberapa waktu lalu di pusatkan di Kecamatan Kayangan.Hal ini menurutnya karena korban yang tertimpa musibah terbanyak di Kecamatan Kayangan.
Dikatakan, 37 orang warga yang tertimpa musibah tersebut, 30 orang
korban putting beliung dan 7 orang korban kebakaran. Besaran yang
diterima untuk masing-masing korban ini pun berbeda, untuk korban
putting beliung dibantu masing-masing sebesar tiga juta rupiah,
sedangkan untuk korban kebakaran sebesar lima juta rupiah per orang,
sehingga total jumlah sumbangan yang diberikan terhadap korban bencana
itu 125 juta rupiah.
Ketika ditanya, kenapa pemberian bantuan ini berbeda antara korban
putting beliung dengan korban kebakaran, Datu Tresnabhakti mengatakan
karena Koran kebakaran seluruh perabotan rumah tangganya habis terbakar,
sedangkan korban putting beliung tidak semua rusak.
“Ini bentuknya stimulant, kita harapkan program ini terus berlanjut
dan kenapa ini di pusatkan di Kayangan, karena korban bencana ini lebih
banyak di Kayangan, ”terang Datu.
“Memang kejadian kebakaran dan putting beliung di Desa Selengen dan
Desa Kayangan itu sudah lama, namun baru kali ini bisa di realisasikan
bantuannya, karena ini memang aturannya tidak segampang sim sala
bim,”jelasnya lagi.
Datu berharap kepada para korban penerima sumbangan ini, jangan
melihat besar kecilnya, tapi lihatlah bahwa inilah bentuk perhatian
Pemerintah Daerah kepada rakyatnya yang tertimpa musibah.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar