Gangga. Mustiadi (28) warga Jugil Dusun Lokok Piko,
Desa Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara (KLU),
Sabtu pagi,(25/08), saat hendak mengembalakan sapinya dikejutkan dengan
sesosok orok bayi laki-laki mungil sedang menangis di bawah pohon mete.
Dengan penemuan orok bayi tersebut, terang saja seisi kampong Jugil pagi itu dibuat geger.
Mustiadi, sebagaimana biasa setiap pagi adalah pekerjaan rutinnya
pergi mengembalakan sapi miliknya. Berangkat dari rumah biasa saja
tanpa ada firasat apa-apa. Dengan langkah gontai namun pasti Mustiadi
terus menggiring sapinya menuju tanah kebun miliknya yang penuh dengan
tanaman mete.
Diakui Mustiadi, di saat melewati kebun miliknya, dia mendengar suara
tangis bayi yang nyaring. Tanpa pikir panjang, Mustiadi lalu mencari
sumber dari mana arah suara tadi. Ternyata suara tangisan itu berasal
dari anak kecil dari arah bawah pohon jambu mente. Bayi mungil itu lalu
diangkat dan dibersihkan dari kerumunan semut merah dan hitam dari
wajah dan sekujur tubuh bayi itu lalu kemudian dibawa pulang ke
rumahnya.
Sepontan dengan penemuan bayi itu, kampung Lokok Piko Dusun Jugil
dibuat geger dan bahkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, berita
tersebut sudah tersebar ke seluruh pelosok Desa Sambik Bangkol,
Kecamatan maupun warga masyarakat KLU dibuat gempar.
Menurut keterangan Mustiadi, ketika ditemukan bayi tersebut sedang
keadaan menangis dan ketika itu pula semut merah dan hitam yang
mengerubutinya keluar dari mulut dan lubang hidungnya. Wajah bayi yang
masih merah tersebut, hamper sekujur tubuhnya berlubang akibat gigitan
semut maupun nyamuk selama berada dibawah pohon jambu mente itu. Untung
saja nasib baik memihak kepada bayi mungil yang tidak berdosa itu
ditemukan oleh seorang pengembala sapi yang rutin setiap hari
dikerjakannya itu.
Kepala Desa Sambik Bangkol Jamaludin,S.Sos yang dikonfirmasi masalah
penemuan bayi tersebut membenarkan dan pihaknya sudah melaporkannya ke
Polsek Gangga untuk ditangani lebih lanjut.
Kabar terakhir yang dihimpun media ini dari berbagai sumber, bayi
mungil itu sekarang dirawat di RSUD Tanjung.Oleh dokter rumah sakit
diperiksa secara intensif seluruh organ tubuh bayi malang itu dan
dimasukkan ke dalam incubator.
Dr Krisna yang memeriksa bayi malang tersebut mengatakan, kondisi
bayi masih dalam keadaan sehat, hanya saja katanya, wajahnya masih penuh
luka bekas gigitan semut merah. Selain itu, semua organ tubuhnya
berfungsi normal.
“Bayi malang ini diperkirakan dilahirkan sekitar pukul 04,00 wita
dini hari dan pada saat ditemukan tali pusarnya sudah diikat, sehingga
bayi malang yang mungil ini diperkirakan dilahirkan di rumah dukun,”
terang dr Krisna.
Berita tentang penemuan bayi tersebut membuat semua warga ingin
melihatnya dari dekat, sehingga warga sekitar kota Tanjung
berduyun-duyun ke RSUD Tanjung. Warga yang melihat kondisi bayi tersebut
bahkan ada yang meminta untuk mengadopsinya sebagai anak. Namun, oleh
Miardi adik dari penemu bayi tersebut yang sudah hampir lima tahun belum
dikaruniai anak inilah yang nantinya yang akan mengambil dan
merawatnya. Buktinya, Miardi bersama isterinya sudah memberinya nama
Rizki Ananda Anugerah.
”Mudah-mudahan ini sesuai dengan namanya akan merupakan anugerah dari
Allah SWT kepada kami,” kata Miardi bahagia yang didampingi isterinya.
(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar