Sesait,(SK),-- Pupus sudah harapan dan perjuangan Remaja Mesjid Lokok Sutrang mempertahankan gelar juara umum pada pawai takbiran tahun ini.
Remaja Mesjid Baiturrahim Lokok Sutrang setelah dua tahun berturut-turut sejak tahun 2010-2011 sebagai juara umum sekaligus pemegang piala bergilir Lomba Pawai Takbiran, akhirnya pada pawai takbiran tahun 1433 H / 2012 kali ini gelar tersebut terlepas.
Remaja
Mesjid Baiturrahim Lokok Sutrang Zainulhadi,S.Pd mengatakan,
keikutsertaan mereka dalam lomba pawai takbiran tahun ini adalah untuk
yang terakhir kali, setelah dua tahun berturut-turut keikutsertaannya
dan selama itu pula tetap sebagai pemegang juara umum. Hal tersebut
dilakukannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada remaja mesjid
yang lain, dimana selama ini selalu mengharapkan juara umum.
Dikatakan Zainulhadi,selama dirinya memimpin Remaja Mesjid Baiturrahim di Dusun Lokok Sutrang dan selama mengikuti berbagai event, baik tingkat Desa maupun tingkat yang lebih tinggi, timnya selalu mendapatkan nominasi terbaik.Sehingga menurutnya hal inilah yang membuat iri Remaja Mesjid lain yang ada di Desa Sesait.Untuk itu, kata Zainul, pihaknya akan istirahat untuk tidak mengikuti kegiatan apapun yang dilaksanakan oleh pihak desa, kecuali yang dilaksanakan ditingkat Kecamatan dan Kabupaten, kemungkinan mereka akan membuka diri untuk berpartisifasi.
Dikatakan Zainulhadi,selama dirinya memimpin Remaja Mesjid Baiturrahim di Dusun Lokok Sutrang dan selama mengikuti berbagai event, baik tingkat Desa maupun tingkat yang lebih tinggi, timnya selalu mendapatkan nominasi terbaik.Sehingga menurutnya hal inilah yang membuat iri Remaja Mesjid lain yang ada di Desa Sesait.Untuk itu, kata Zainul, pihaknya akan istirahat untuk tidak mengikuti kegiatan apapun yang dilaksanakan oleh pihak desa, kecuali yang dilaksanakan ditingkat Kecamatan dan Kabupaten, kemungkinan mereka akan membuka diri untuk berpartisifasi.
Sebagaimana diketahui bahwa tradisi pawai takbiran ini sebagian besar
umat Islam Suku Sasak di Pulau Lombok melaksanakannya. Tidak terkecuali
umat Islam Suku Sasak yang ada di Dayan Gunung.Hampir seluruh wilayah
ini menggelar pawai takbiran menjelang Idul Fitri tiap tahun
ini.Sehingga pada malam yang sama yaitu pada malam 1 Syawal 1433 H
seluruh kawasan KLU mulai dari ujung barat hingga ujung timur gumi Tioq
Tata Tunaq ini menggelarnya.Ada yang dilombakan dan ada pula yang
sekedar merayakannya sebagai wujud syukur kepada Allah Swt untuk memuji
kebesaran-Nya.
Begitu pula dengan pawai takbiran yang di gelar Panitia Pawai
Takbiran tingkat Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU, diikuti oleh
sekitar 25 tim Remaja Mesjid se Desa Sesait yang langsung dihadiri Camat
Kayangan Tresnahadi dan di dampingi Pemusungan Sesait Murdan.
Dalam sambutannya Camat Kayangan Tresnahadi mengatakan, pelaksanaan
lomba pawai takbiran yang gelar oleh Panitia di tingkat Desa Sesait ini
lebih meriah dibanding dengan kegiatan lomba yang sama ditingkat
Kecamatan Kayangan.Walau demikian, Tresnahadi berharap pada tahun-tahun
mendatang harus lebih meriah lagi dari yang sekarang.”Karena ini adalah
kegiatan yang positif, maka tidak salah kita semua harus mendukung
kegiatan ini dengan keikutsertaan dalam pawai kemenangan ini,”katanya.
Dikatakan, mudah-mudahan pada kegiatan pawai takbiran yang sama
dimasa mendatang, keikut sertaan remaja mesjid lebih banyak lagi dari
yang sekarang.Jadi yang belum sempat berpartisipasi pada tahun ini, maka
pada tahun 2012 mendatang keikut sertaan seluruh remaja mesjid yang ada
agar mengambil bagian pada kegiatan sekali setahun ini.
Lepasnya piala bergilir yang selama dua tahun berturut-turut dipegang
Remaja Mesjid Lokok Sutrang tersebut adalah wajar dalam sebuah
perlombaan.Namun lepasnya tropy itu dinilai tidak wajar oleh sebagian
orang.
Menurut Ketua Kontingen Lomba Pawai Takbiran Dusun Lokok Sutrang
Karyati Al Bayan mengatakan, lepasnya peringkat juara umum dari
kontingennya itu sudah hal yang lumrah.Namun diakuinya bahwa cara
lepasnya itu tidak wajar.Ada indikasi kecurangan yang dilakukan pihak
Panitia tingkat desa.Sebut saja katanya, ketika Dewan Juri selesai
melakukan penilian dari keseluruhan peserta yang tampil, mestinya Dewan
Jurilah yang akan merekap hasilnya.
ementara Dewan Juri hanya duduk diam saja.Usai itu baru Dewan Juri
disodorkan hasil rekapan yang sudah dibuat Panitia untuk kemudian di
umumkan para juaranya oleh Dewan Juri. Salah seorang Dewan Juri yang tidak mau disebut namanya, ketika
ditanya tentang hal ini membenarkan.”Kami hanya mengumumkan saja para
juaranya dan dewan juri tidak mengetahui berapa saja nilai yang
diberikan oleh masing-masing dewan juri untuk setiap tim peserta
lomba,”katanya.
Sementara itu, Keliang Lokok Sutrang Asrudin mengatakan, untuk
beberapa tahun berikutnya, Remaja Mesjid Baiturrahim tidak akan ikut
berpartisipasi lagi dalam kegiatan serupa.Kalaupun diharuskan ikut,
kemungkinan akan ikut ambil bagian ditingkat Kecamatan ataupun ditingkat
Kabupaten.Sedangkan untuk tingkat desa, tidak akan ikut lagi pada tahun
berikutnya.”Kami berikan kesempatan Remaja Mesjid yang lain,”terang
Asrudin.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar