Kayangan,(SK),-- Ketika harga BBM naik, secara
otomatis akan diikuti pula kenaikan harga-harga bahan pokok dan
kebutuhan lainnya. Salah satu pihak yang merasakan dampak dari kenaikan
BBM itu adalah para pedagang, sebab dengan naiknya harga BBM itu, tentu
akan memicu kenaikan harga jual beli sehingga mempengaruhi omset yang
akan diterima oleh para pedagang.
Hal
inilah yang di khawatirkan oleh berbagai kalangan. Tidak heran di
mana-mana di berbagai daerah terjadi gejolak. Disamping akan berpengaruh
pada biaya transportasi masyarakat, dan kemungkinan kemiskinan akan
bertambah, maka biaya para pelajar pun akan ikut terbebani.
Sementara bagi masyarakat kecil berpenghasilan rendah juga akan
terpukul karena daya beli yang semakin rendah. Pemerintah seharusnya
memikirkan dampak yang akan terjadi akibat rencana kenaikan BBM bagi
masyarakat, yang mulai diberlakukan april mendatang.
Menyikapi hal tersebut, Camat Kayangan gelar rapat koordinasi dengan
seluruh jajaran SKPD, Muspika,Kepala Desa, Kasatgas Linmas Desa, Kaur
Trantib Desa, Petsus, para Kasi dan Kasubag Kantor Camat Kayangan, untuk
membahas berbagai hal terkait rencana Pemerintah menaikkan harga BBM
yang mulai diberlakukan April 2012 mendatang.
Camat Kayangan Tresnahadi berharap agar seluruh masyarakat tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi akibat imbas kenaikan BBM itu. Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemerintah dengan menerapkan kebijakan menaikkan harga BBM dan pembatasan BBM adalah memberikan bantuan langsung bagi kelompok masyarakat yang terkena dampak dari kenaikan harga BBM sebagai kompensasi, seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Camat Kayangan Tresnahadi berharap agar seluruh masyarakat tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi akibat imbas kenaikan BBM itu. Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemerintah dengan menerapkan kebijakan menaikkan harga BBM dan pembatasan BBM adalah memberikan bantuan langsung bagi kelompok masyarakat yang terkena dampak dari kenaikan harga BBM sebagai kompensasi, seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Dalam kebijakan tersebut, pemerintah pun menentukan fokus sasaran
masyarakat yang akan mendapatkan kompensasi. Saat ini, pemerintah tengah
mempertimbangkan untuk memberikan kompensasi atas kenaikan harga BBM
bersubsidi bagi 17,5 juta kepala keluarga penerima raskin atau 40%
masyarakat berpenghasilan terendah.
Hal ini yang di khawatirkan Tresnahadi, kalau hal ini terjadi, maka
tentu akan berimbas pada terganggunya keamanan wilayah. Disamping itu,
akan berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakat yang semuanya
kepingin dapat bagian. ”Imbas ini tentu semua ingin jadi
miskin,”katanya.
Terkait itu semua, Tresnahadi menyatakan banyak hal yang akan
dibicarakan dalam rapat koordinasi yang akan di gelar Rabu,(14/03)
mendatang.
Sementara itu, Eko Sekiadim Kasi Trantib Kecamatan Kayangan yang baru menggantikan pejabat lama Sutarjo yang di mutasi ke Kecamatan Tanjung, mengatakan, untuk mengantisipasi imbas kenaikan BBM itu perlu keterlibatan semua pihak, sehingga dalam rapat koordinasi yang direncanakan akan di gelar itu, juga akan di ikuti oleh seluruh Kasatgas Linmas dan Kaur Trantib Desa sebagai mitra kerjanya di tingkat desa. Disamping itu, rakor tersebut juga akan membahas berbagai hal terkait dengan keamanan wilayah, Pilkades/Pilkadus, dan Pemekaran Dususn/Desa, masalah pengelolaan air bersih dan hal lain yang dianggap perlu.
“Mudah-mudahan dalam rakor lengkap itu nantinya akan di peroleh
kesepahaman terkait berbagai hal yang menjadi keharusan para pemegang
kebijakan mengambil keputusan, ”harap R.Kertamono suatu kesempatan.
“Di harapkan para pelaku pasar seperti distributor dan pedagang
diharapkan tidak menjadikan kenaikan harga BBM menambah keresahan
masyarakat miskin,”himbaunya. (Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar