Sesait,--- Hari Ulang Tahun Bajang Patuh ketiga
tahun 2012 dengan tema Pemuda Maju dan Berprestasi yang
berlangsung,Minggu (01-01-2012) kali ini, boleh dibilang agak unik.
Pasalnya,
pada perayaan kali ini ditandai dengan munculnya kembali kesenian
tradisional yang sempat ’hit’ di tahun lima puluhan hingga tahun delapan
puluhan. Namun kesenian yang dicoba dimunculkan kembali ini, menurut
ketua panitia Rian Setiawan dalam laporannya tidak dalam cerita
sesungguhnya.
”Kesenian tradisional yang coba kami munculkan kembali ini, diantaranya Cupak Gurantang dan Tari Sireh. Tapi dalam penampilannya tidak dalam cerita sesungguhnya. Sebab, disamping kesenian ini baru muncul dan masih dalam tahap pembelajaran, juga para penarinya masih pemula,”ungkap Rian Setiawan.
”Kesenian tradisional yang coba kami munculkan kembali ini, diantaranya Cupak Gurantang dan Tari Sireh. Tapi dalam penampilannya tidak dalam cerita sesungguhnya. Sebab, disamping kesenian ini baru muncul dan masih dalam tahap pembelajaran, juga para penarinya masih pemula,”ungkap Rian Setiawan.
Hadir dalam HUT Bajang Patuh ketiga, tanggal 1 Januari 2012 ini,
Pemusungan Sesait, Kepala Dusun Lokok Sutrang, para perwakilan kelompok
bajang se Desa Sesait, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan
para undangan lainnya.
Dilaporkan juga bahwa, ”dana yang terserap dalam rangka persiapan HUT
Bajang Patuh ketiga ini sejumlah Rp.1.520.000,- Sumber dana ini adalah
dari para donatur dan pemerintah setempat,”jelas Rian.
Menurut Rian Setiawan bahwa tema yang diangkat pada HUT BP ke III
tahun 2012 ini dimaksudkan sebagai motivasi bagi para pemuda yang
tergabung dalam wadah Bajang Patuh, khususnya para pemuda Lokok Sutrang,
untuk memajukan lingkungannya dengan menoreh dan meraih prestasi
disegala bidang.
Rian, begitu nama pendeknya yang biasa dipanggil dilingkungan
keluarganya ini, juga melaporkan bahwa kegiatan ini bisa berlangsung
berkat kerja sama semua pihak dalam mendukung terselenggaranya kegiatan
HUT BP tahun 2012 ini.
Untuk menyambut dan memeriahkan kegiatan HUT BP ke III tahun ini,
pihak panitia penyelenggara sudah berbuat semaksimal mungkin, yaitu
dengan mengadakan gotong royong disekitar tempat rumah ibadah,
gorong-gorong, penghijauan ditanah pekuburan umum dan disepanjang jalur
jalan raya dusun Lokok Sutrang.
”Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan, karena
tema kita pada HUT Bajang Patuh ketiga ini adalah Pemuda Maju dan
Berprestasi,” jelas Rian penuh semangat.
Sementara itu, Ketua Bajang Patuh Dusun Lokok Sutrang, Zaenul
Hadi,S.Pd dalam sambutannya mengharapkan kepada para tokoh dusun Lokok
Sutrang untuk melakukan pendampingan dalam mendorong semangat para
pemuda yang tergabung dalam wadah Bajang Patuh untuk maju dan
berprestasi demi menuju cita-cita menjadi pemuda yang mandiri.
Untuk itu Zaenul Hadi juga minta kepada pemerintah setempat dan
seluruh elemen masyarakat Dusun Lokok Sutrang, agar apa yang telah
diprogramkan oleh Bajang Patuh mendatang, didukung sepenuhnya.
”Kami hanya minta dukungan an pendampingan dsaja dari pemerintah
maupun tokoh masyarakat atau agama, untuk mendukung program kami dimasa
mendatang, karena tanpa dukungannya, mustahil program yang sudah kami
buat bisa sukses,” harapnya.
Ditempat yang sama, Akhmad Syamsudin,S.Pd selaku tokoh masyarakat
Dusun Lokok Sutrang, dalam sambutannya berpesan kepada Bajang Patuh
bahwa di dalam hidup zaman globalisasi ini, setidaknya harus memiliki 4
(empat) pola hidup cerdas, yaitu Cerdas Spiritual, Cerdas Emosional dan
Sosial, Cerdas Intelektual serta Cerdas Kinestetis.
”Kalau Bajang Patuh bisa menerapkan empat pola hidup cerdas ini, saya
yakin bahwa apa saja yang diprogramkan oleh Bajang Patuh kedepan, insya
Allah pasti bisa berjalan dengan baik, dan tentunya kita akan menjadi
orang yang patuh, baik kepada pemimpin, pada orang tua serta patuh juga
dalam melaksanakan ajaran agama,” jelasnya dengan penuh keyakinan.
Ditambahkan Akh.Syamsudin bahwa untuk mewujudkan cita-cita Bajang
Patuh dalam rangka maju dan meraih prestasi, maka setidaknya yang harus
dilakukan adalah dengan mengambil peran yang banyak dan positif dalam
masyarakat.
”Ambillah peran dalam masyarakat, jangan menunggu instruksi baru
melakukan aksi, sebab tidak ada burung elang yang tidak bisa melampaui
tingginya gunung,”katanya memberi semangat.
”Semangat dan keinginan untuk maju terus digalakkan hingga tercapai
prestasi menjadi pemuda yang mandiri,”tambahnya. (Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar